Anda di halaman 1dari 3

ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT

STUDI KASUS : ENRONS QUESTIONABLE TRANSACTIONS

Disusun Oleh:
Aryadireja (17/414039/EE/07204)
Ronni Gunadi Silalahi (17/414070/EE/07235)
Rakhmadinia Noor Ulum (16/406836/EE/07192)
Neysa Aprita. K (17/414061/EE/07226)
Utami Notariana Apriadi (17/414074/EE/07239)
Nisrina Nur Apriliani (16/406833/EE/07187)
Ika Puspaningtiyas (16/406832/EE/07186)
Ardianti Fajriana (16/406827/EE/07181)

Makalah Ditulis Guna Memenuhi Komponen Penilaian

Mata kuliah Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
TAHUN 2017
1. Segmen manakah dari usaha tersebut yang membuat Enron mendapatkan kesulitan?
Hampir di seluruh operasi pada segmen Wholesale Services bermasalah, namun yang paling
memberikan dampak terbesar pada laporan keungan Enron adalah transaksi diantara Enron
dan LJM2, yang juga melibatkan 4 SPE milik Enron lainnya yang dikenal dengan nama The
Raptors. Enron menggunakan struktur kendaraan keuangan Raptor yang benar-benar sangat
kompleks untuk menghindari kerugian pada
2. Bagaimana keuntungan dibuat dalam segmen operasi (apakah model bisnis yang dipakai?)
Keuntungan yang dihasilkan pada operasi ini adalah dengan cara melakukan manipulasi laba,
yaitu dengan melakuakan sebuah cara yang disebut accounting hedge. Hal itu didesain
untuk mengelabui aturan akuntansi dengan mencatat keuntungan dari hedging untuk
menghapus kerugian pada nilai investasi pergadangan pada Laporan laba-rugi kuartalan dan
tahunan Enron. Berdasarkan Powers Report halaman 14, disebutkan Enron mengakui
pendapatan setelah pajak sebesar $95 Juta dari transkasi dengan Rhytems, yang mana
menghapus kegurian pada investasi Rhytems. Pada 2 kuartal terakhir tahun 2000, Enron juga
mengakui revenue sebesar $ 500 Juta pada transaksi derivatif dengan entitas Raptor (SPE),
yang menghapus kerugian pada investasi perdagangan enron, dan mengakui laba seteah pajak
sebesar $ 532 Juta.
Model bisnis yang digunakan pada perusahan Enron adalah Joint Venture Investment
Partnership, yang disebut Joint Energy Development Investment.
3. Apakah Dewan komisaris Enron memahami bagaimana keuntungan telah dibuat pada segmen
ini ? Mengapa atau kenapa tidak ?
Sepertinya mereka tidak tahu, mereka harusnya mempertanyakan bagaimana bisa hampir 50%
dari keuntungan Enron dihasilkan dari transaksi antara Enron dan SPE, yang mana operasi
tersebut tidak memiliki substansi ekonomi, atau penjualan aset dan tansaksi pembelian
kembali antara Enron dan SPEs secara berkelanjutan. Dan komisaris yang baik harusnya
mempertanyakan kenapa begitu banyak SPE yang dibuat oleh Enron.
4. Para dewan komisaris menyadari bahwa kebijakan konflik kepentingan Enron akan dilanggar
oleh manajemen SPE yang diusulkan oleh Fastow, karena mengusulkan langkah pengawasan
alternatif. Apa yang salah dari alternatif tersebut ?
Kontrol dari dewan komisaris semuanya diserahkan pada Fastow untuk mengadakan,
mengawasi, dan mungkin melaporkan pada dewan komisaris. Dia adalah pembuat kecurangan
utama, dan juga dalam hal ini tidak tindak lanjut dari internal audit, juga tidak ada permintaan
feedback dari dewan komisaris. Masalah selanjutnya adalah, tidak adanya whistel-blower
yang khawatir pada independensi dari anggota dewan komisaris.
5. Ken Lay adalah ketua dari dewan direksi dan juga sebagai CEO dari Enron untuk waktu yang
lama. Bagaimana hal ini mungkin berkontribusi pada kurangnya tata kelola yang semestinya ?
Ken Lay ini tidak berfungsi sebagai pemberi tugas dan pengawas yang baik berdasarkan
tindakannya sebagai seorang CEO, dan juga tidak bisa bertindak sebagai seorang Ketua
Dewan Komisaris yang baik yang seharusnya independen. Masalah utamanya adalah adanya
konflik kepentingan yang timbul akibat menjabat sebagai CEO dan juga sebagai Dewan
Komisaris yang akhirnya sulit untuk memisahkan konflik kepentingan tersebut.
6. Aspek apa dari sistem tata kelola Enron yang gagal berfungsi sebagaimana mestinya ? dan
kenapa ?
Berdasarkan asas Good Coprorate Governance, yang terdiri dari lima asas, yaitu transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, dan, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan, Enron gagal
dalam mempraktekkan kelima asas tersebut, seperi yang telah kami sampaikan sebelumnya.
7. Kenapa tidak ada lebih banyak whistle-blower yang maju ? dan kenapa tidak memberikan
dampak yang signifikan ? Bagaimana seharusnya whistle-blower didorong untuk bertindak ?
Dikarenakan budaya etika di Enron sangat buruk, maka wistle-blower tersebut jadi takut akan
diasingkan bahkan dipecat oleh manajemen Enron. Alasan lainnya adalah belum adanya
aturan yang mengatur untuk melindungi wistle-blower. Hasil kejadian tersebut, akhirnya
membuat SOX/SEc mewajibkan perusahaan yang terdaftar di SEC harus memiliki sistem
Whistle-blowing yang dilaporkan kepada komite audit.
8. Apa yang seharsnya dilakukan interal audit dalam membantu para komisaris ?
Mereka harusnya waspada terhadap kecatatan pada kebijakan konfil kepentingan Enron, dan
kekurangan terhadap ketidakpatuhan apapun. Ketika kebijakan telah diatur oleh dewan
komisaris, audit internal seharusnya telah menyarankan atau telah menyadari hal ini dengan
memeriksa catatan yang relevan. Juga mereka seharusnya telah memeriksa transaksi yang
diragukan secara substansi ekonomi. Laporan ini harus disampaikan kepada dewan komisaris
dan manajemen.
9. Identifikasi konflik kepentingan pada aktivitas-aktivitas pada : (1). SPE : kepentingan untuk
menyembunyikan hutang milik Enron; (2). Arthur Andersen : membantu memanipulasi
laporan keuangan Enron; (3). Eksekutif Enron : konflik kepentingan untuk mendapatkan
keuntungan pribadi.
10. Berapa banyak waktu yang harusnya dihabiskan seorang direktur dari Enron dalam sebulan ?
Seberapa banyak dewan komisaris yang harus dilayani oleh direktur ? Dalam sebulan direktur
Enron harusnya menghabiskan 4-5 hari setiap bulannya setiap bulannya untuk memenuhi
kewajibannya. Kemudian jumlah dewan komisaris yang harus dilayani oleh direktur Enron
paling tidak 3-4 Orang.
11. Bagaimana kalian mengolongkan budaya perusahaan dari Enron ? bagaimana hal itu
menyebabkan bencana untuk Enron ? Budaya enron dikategorikan sangat buruk karena tidak
mencerminkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

Anda mungkin juga menyukai