JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
HALAMAN PENGESAHAN
1
1. Judul kegiatan : Pemanfaatan Tumbuhan Beluntas (Pluchea indica
L. Less) sebagai Teh Penghilang Bau Badan
Pengganti Deodorant
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Harsuko Riniwati, MP
b. NIP : 19660604 1990 02 2 002
c. Alamat Rumah / No. Hp : Perum. Puncak Permata Sengkaling M-8 /
081357129994
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH swt yang telah menuntun
kami hingga dapat menyelesaikan proposal PKM-GT sesuai batas waktu yang
ditentukan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan atas Nabi
Muhammad saw yang telah memberikan warisan ilmu paling berharga di dunia
maupun akhirat.
Alam merupakan sumberdaya yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Masih banyak bagian alam yang belum kita manfaatkan. Salah satunya adalah
tanaman beluntas. Tanaman ini mempunyai kandungan yang sangat banyak antara
lain sebagai ramuan yang berkhasiat menghilangkan bau badan.
Sebagai pemanfaatan tanaman beluntas agar menjadi suatu produk yang
lebih bernilai pada masyarakat, maka karya ilmiah yang berjudul Pemanfaatan
Tumbuhan Beluntas (Pluche indica (L.) Less) sebagai Teh Penghilang Bau
Badan Pengganti Deodorant kiranya dapat memberikan solusi terhadap masalah
bau badan dan mengganti deodorant yang mempunyai banyak efek dengan inovasi
yang umumnya disukai oleh semua kalangan
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan karya ilmiah ini, khususnya kepada dosen pembimbing kami atas
perhatian, dedikasi, arahan dan motivasi beliau. Besar harapan penulis agar dapat
menghasilkan karya-karya ilmiah yang lebih bermutu dan bermanfaat.
Kami sangat menyadari bahwa laporan Program Kreatifitas Mahasiswa
Gagasan Tertulis (PKM-GT) ini masih banyak kekurangan, walaupun kami telah
berusaha untuk lebih teliti, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami
mengharapkan saran yang dapat membangun agar karya ilmiah ini bermanfaat
bagi yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
3
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
RINGKASAN..................................................................................................... v
PENDAHULUAN........................................................................................ 1
Latar Belakang............................................................................................... 1
Tujuan............................................................................................................ 2
Manfaat.......................................................................................................... 2
GAGASAN................................................................................................... 3
Kondisi Keberadaan Tumbuhan Beluntas di Indonesia................................. 3
Upaya Pemanfaatan Tumbuhan Beluntas...................................................... 3
Efek Negatif Penggunaan Deodorant............................................................ 4
Kandungan Daun Beluntas yang Berperan Menghilangkan Bau Badan....... 5
Pembuatan Teh Beluntas................................................................................ 6
......................................................................................................................
KESIMPULAN............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9
LAMPIRAN ................................................................................................
12
4
Pemanfaatan Tumbuhan Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) Sebagai Teh
Penghilang Bau Badan
RINGKASAN
Tumbuhan beluntas termasuk tumbuhan yang mudah hidup dimana saja
kecuali daerah yang lembab. Tumbuhan beluntas mengandung alkaloid, tannin,
natrium, minyak atsiri, kalsium, flafonoida, magnesium, dan fosfor yang
bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan, peluruh keringat, membantu
pencernaan, pereda demam, dan penyegar (Ferdian, 2008), juga sebagai obat
penurun panas, obat batuk dan penghilang bau keringat/badan (Tanamanobat.org,
2008).
Kurangnya kesadaran untuk dapat memanfaatkan tumbuhan beluntas
secara maksimal mengakibatkan terbuang sia-sianya potensi alam yang justru
sangat bermanfaat. Tumbuhan beluntas kebanyakan dijadikan sebagai pagar
pekarangaan rumah, atau hanya sebagai semak belukar yang hidup liar di tanah-
tanah kosong.
Pemanfaatan tanaman beluntas sebagai teh merupakan suatu cara yang
tepat, karena dengan dijadikan minuman yang menurut data LPRI (2006) bahwa
teh merupakan minuman terpopuler di dunia dan berada pada urutan kedua setelah
air, menjadikan tumbuhan beluntas akan sangat dibutuhkan dan memiliki nilai
produktif. Sedangkan dari segi manfaat tumbuhan beluntas dapat menghilangkan
bau badan, sehingga dengan adanya teh beluntas sebagai penghilang bau badan
dapat menjadi alternativ untuk tidak menggunakan deodorant secara rutin.
Dikarenakan deodorant itu sendiri memilki efek negatif yang akan mengganggu
kesehatan pengguna, seperti dapat menyebabkan kanker. Karena dari sistem kerja
deodorant yang menghambat keluarnya keringat sehingga zat-zat beracun yang
harus dikeluarkan tertumpuk dalam tubuh dan dapat membahayakan kesehatan.
Kandungan tumbuhan beluntas seperti senyawa polivenol, minyak atsiri,
flavonoida, merupakan beberapa senyawa yang banyak mengandung antioksidan
untuk menangkal radikal bebas. Pada tumbuhan beluntas senyawa-senyawa
tersebut yang berfungsi untuk mengurangi bau keringat / badan berdasarkan
mekanisme kerjanya.
5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) yang memiliki nama lokal beluntas
(Indonesia), luntas (Jawa), baluntas (Madura), baluntas/baruntas (Sunda),
lamutasa (Makassar), beluntas (Sumatera), lenaboui (Timur), luan yi (China).
Merupakan tumbuhan semak yang bercabang banyak, berusuk halus, dan berbulu
lembut. Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman pagar atau bahkan
tumbuh liar, tingginya bisa mencapai 2 meter kadang-kadang lebih apabila tidak
dipangkas, sehingga sering kali ditanam sebagai pagar pekarangan. Beluntas dapat
tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran
rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari spermukaan laut
(Scribd,2011)
Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir. Menurut Ferdian
(2008), daun beluntas berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan (stomatik),
membantu pencernaan, peluruh keringat (difoterik), pereda demam (antipiretik),
dan penyegar. Daun beluntas mengandung alkaloid, flavonoida, tannin, minyak
atsiri, asam chlorogenik, natrium, kalium, aluminium, kalsium, magnesium, dan
fosfor. Sedangkan menurut data pada TanamanObat.org (2008), daun dan bunga
beluntas mengandung saponin, flavonoida dan polivenol, Daun beluntas
berkhasiat sebagai obat penurun panas, obat batuk dan penghilang bau keringat.
Namun meskipun demikian daun beluntas tetap memiliki kandungan untama yaitu
seperti falvonoida, saponin, polivenol, minyak atsiri, etanol, dimana semuanya
berperan sebagai senyawa antioksidan untuk menangkal radikal bebas.
Dengan berbagai macam kandungan dan manfaat dari daun beluntas,
dalam kehidupan nyata daun beluntas masih belum dimanfaatkan dengan baik,
dan bagi kebanyakan orang daun beluntas hanya dijadikan sebagai pembatas
pagar atau dibiarkan hidup liar sebagai semak belukar yang secara otomatis tidak
memiliki nilai ekonomi baik dalam medis maupun sosial. Sedangkan tumbuhan
beluntas itu sendiri memiliki kegunaan yang begitu banyak khususnya dalam
bidang kesehatan, melihat keadaan sekarang yang tidak sedikit orang mengalami
masalah-masalah yang dianggap sepele dan diselesaikan dengan cara yang sepele
pula tanpa memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan, seperti dengan
menggunakan deodorant yang ampuh mengurangi keringat dan menghilangkan
bau badan. Namun dibalik itu terdapat dampak negatif yang jika difahami dari
prinsip kerja deodorant yang justru tidak menyerap keringat tetapi menahan
keluarnya keringat dari ketiak.
Menurut pemahamannya keringat merupakan zat-zat sisa metabolisme
yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan salah satunya
melalui kulit (Pirachmanti, 2010), khususnya pada ketiak yang merupakan tempat
keluarnya keringat dengan kapasitas yang paling banyak dibanding dengan bagian
kulit lainnya, sehingga dengan menggunakan deodorant akan membantu
mengurangi keluarnya keringat yang berlebihan dari ketiak. Namun dampak
negatif yang ditimbulkan cukup serius jika dibanding dengan dampak positif yang
diperoleh. Jika keringat yang seharusnya dikeluarkan ditahan oleh deodorant yang
digunakan, maka sistem ekskresi menjadi tertahan dan tidak berjalan semestinya,
6
jika hal ini terus terjadi maka racun-racun yang seharusnya dikeluarkan akan
tertimbun. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit-penyakit kulit
bahkan kanker yang disebabkan oleh tertimbunnya zat beracun tersebut. Adapun
sisi negatif lainnya dari penggunaan deodorant adalah sebagai berikut :
- tidak semua kalangan mampu membeli deodorant dimana harga berkisar
antara Rp.10.000,00 sampai Rp.11.000,00
- deodorant cenderung menyebabkan ketergantungan dalam
menggunakannya,
- deodorant umumnya menyebabkan kulit ketiak menjadi hitam, dan
menyebabkan flek putih atau kuning yang susah dihilangkan pada ketiak
baju, dan
- seringkali ketiak akan terasa sangat sakit.
( berdasarkan hasil pengamatan dari keadaan sekitar )
Bau badan merupakan salah satu masalah yang sangat dikhawatirkan,
tidak hanya bagi kalangan muda akan tetapi orang tua pun mengalami hal yang
sama, juga tidak hanya untuk para fashion style yang sangat mementingkan
kebersihan, kerapian, serta aroma yang akan menambah elegant sebuah
penampilan tetapi bagi orang biasa pun mengalami hal yang sama. Jika dengan
menggunakan deodorant merupakan satu-satunya cara untuk menghilangkan bau
badan dan mengurangi keringat, dapat diartikan hanya kalangan atas dan mampu
yang dapat menikmati fasilitas tersebut, sedangkan kalangan bawah yang juga
mempunyai kebutuhan yang sama tidak dapat menggunakan deodorant secara
rutin sesuai kebutuhan. Dari semua masalah tersebut diharapkan dengan
pembuatan teh penghilang bau badan dari daun beluntas dapat menjadi solusi
yang baik untuk masyarakat.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari gagasan ini, antara lain :
- Memberi solusi dalam menangani masalah bau badan, dengan metode
pembuatan teh dari Beluntas.
- Mengubah pola pikir yang cenderung mementingkan hal-hal yang praktis
untuk beralih ke cara manual dan sehat, serta bisa mengembalikan segala
permasalahan ke alam.
- Memanfaatkan tanaman liar ( beluntas ) untuk bisa memberi nilai tambah
bagi masyarakat.
- Memberdayakan masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan dengan
memanfaatkan pekarangannya untuk menanam beluntas.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
- Dengan adanya konsep pembuatan teh dari daun beluntas dapat menjadi
cara alternative untuk menghilangkan bau badan yang murah tanpa harus
menggunakan produk kimiawi yang cenderung mahal.
- Dapat memanfaatkan potensi alam secara maksimal untuk menghasilkan
produk-produk yang berguna, khususnya pada Tumbuhan Beluntas.
7
GAGASAN
8
Berikut variasi cara pemakaian ramuan herbal beluntas yang sebelumnya
pernah ditawarkan untuk berbagai jenis penyakit :
1. Gangguan pencemaan pada anak-anak : daun cukup dicampurkan pada
bubur atau nasi tim.
2. TBC kelenjar leher : sediakan bahan berikut, extra batang dan daun
beluntas, extra gelatin dari kulit sapi, Laminaria japonica (rumput laut).
Bahan-bahan ini ditim hingga lunak, kemudian dimakan.
3. Nyeri rheumatik : kira-kira sediakan 15 gr akar beluntas, lalu direbus, dan
minum.
4. Menghilangkan bau badan : gunakan sebagai lalap.
5. Peluruh keringat, menurunkan panas : daun direbus, atau diseduh sebagai
teh, lalu diminum (iptek.net.id,2011).
Telah dikatakan bahwa daun beluntas dapat diseduh dan diminum seperti
teh, namun cara yang digunakan hanya dengan merebus daun tersebut dan hasil
yang didapat tidak terdapat perubahan seperti dalam rasa dan bentuk. Rasa asli
beluntas yang getir masih ada, sehingga kurang diminati oleh masyarakat luas.
Jika daun beluntas dibuat teh dengan variasi rasa, maka dapat merubah sajian dari
tumbuhan beluntas sebagai bahan minuman yang digemari dan berkualitas karena
menyehatkan badan.
9
tersebut dihentikan sehari saja, keringat yang keluar justru lebih terasa bau dari
sebelumnya, hal ini disebabkan oleh tumpukan zat-zat beracun yang seharusnya
dikeluarkan pada waktunya akan tetapi harus keluar bersamaan dengan zat
baracun lain pada saat penggunaan deodorant dihentikan. Hal inilah yang
menyebabkan kebanyakan orang menjadi ketergantungan terhadap deodorant.
Namun selain manfaatnya yang sangat membantu, perlu kita kaji buruknya
deodorant bila penggunaannya terlalu berlebihan. Sistem kerja deodorant ini
menetralisir dan mencegah bau badan. Sedangkan zat kimia yanng digunakan
adalah senyawa aluminium , senyawa ini sangat tidak disarankan dipakai untuk
tubuh, karena kandungannya akan sangat berbahaya bagi kulit, yang dapat
mempengaruhi kelenjar payudara dan hormon esterogen (Richa, 2011).
10
(polisakarida), lemak, dan deoxyribo nucleic acid (DNA), sehingga
mengakibatkan sel menjadi rusak, mati, dan bermutasi.
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik. Hal
ini disebabkan karena adanya proses otooksidasi radikal lemak tidak jenuh dalam
minyak. Otooksidasi dimulai dengan faktor-faktor yang dapat mempercepat reaksi
seperti cahaya, panas, peroksida lemak, atau hidroperoksida, logam-logam berat,
dan enzim-enzim lipoksidase. Pada industri makanan ketengikan tersebut dapat
membahayakan karena akan berpengaruh pada nilai gizi dari makanan tersebut
(Stella, 2010). Begitu pula didalam tubuh kita, proses oksidasi lemak dapat
membahayakan kesehatan, dan bau tengik yang dihasilkan dari proses oksidasi
lemak dapat dinetralisir oleh zat antioksidan dalam tubuh dari makanan dan
minuman yang kita konsumsi.
Dari penjabaran diatas dapat dikatakan bahwa antioksidan selain berfungsi
sebagai penangkal radikal bebas, juga berperan dalam mengurangi bau yang
diakibatkan oleh adanya proses oksidasi lemak oleh radikal bebas. Sehingga daun
beluntas yang mengandung begitu banyak senyawa antioksidan dapat
menghilangkan atau mengurangi bau badan / keringat yang diekskresikan oleh
tubuh melalui kulit, dimana keringat itu sendiri merupakan hasil pembakaran dari
lemak/oksidasi dalam tubuh yang diakibatkan oleh tidak seimbangnya suhu dalam
tubuh (adanya panas), selain itu juga mengeluarkan zat-zat sisa seperti urea dan
zat yang sudah tidak dibutuhkan lagi dalam tubuh, jika zat-zat tersebut tidak
dikeluarkan maka akan menyebabkan keracunan dalam tubuh sehingga ekskresi
keringat perlu dilakukan.
11
menjadi teh, secara otomatis tumbuhan beluntas akan menjadi tumbuhan yang
produktif dengan memperhatikan manfaatnya dan dapat dijadikan sebagai bahan
baku produksi yang terus-menerus dibutuhkan, hal itu akan mendorong
masyarakat untuk berlomba-lomba memelihara tumbuhan beluntas dan
menjadikannya sebagai peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih
terjamin. Keadaan ini akan menjadi kebutuhan, karena melihat kandungan dari
tumbuhan beluntas yang dapat menghilangkan bau badan sehingga dapat
dijadikan sebagai alternatif yang aman dan menyehatkan daripada deodorant.
Teh daun beluntas dibuat dengan berbagai macam pertimbangan, yaitu dari
rasanya yang getir dan baunya yang tidak mengundang selera penikmat. Semua
itu dapat ditutupi dengan menjadikannya sebagai teh, tanpa menghilangkan
manfaat dari tumbuhan itu sendiri teh dapat dibuat dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
- Diambil daun beluntas muda yang segar dan tidak cacat (tidak sakit).
- Daun dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari hingga daun benar-benar
kering, yang ditandai dengan daun berubah warna menjadi cokelat dan
daun menjadi agak kaku.
- Daun beluntas kering dihancurkan secara kasar/digiling.
- Apabila ingin menambah variasi rasa dapat dicampur dengan gula jahe
sebagai penetral bau asli dari daun. Dapat pula dicampur dengan ekstrak
aroma lemon atau melati sebagai variasi rasa.
Seluruh bagian tumbuhan beluntas bisa dimanfaatkan, baik dalam kondisi
segar maupun dikeringkan (iptek.net.id,2011).
Pada pembuatan teh daun beluntas dan mekanisme prosedur kerjanya,
dapat dilihat pada lampiran 2.
12
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Lampiran 1
No Sekolah Tamat
1. SDN 49 Kota Bima 2005
2. MTsN 01 Kota Bima 2008
3. SMAN 01 Kota Bima 2011
4. Universitas Brawijaya …
Pengalaman Organisasi :
- Sebagai wakil ketua OSIS MTsN 01 Kota Bima tahun 2006
- Ketua OSIS MTsN 01 Kota Bima tahun 2007/2008
- Kasekbid OSIS SMAN 01 Kota Bima tahun 2008
- Wakil Ketua OSIS SMAN 01 Kota Bima tahun 2009/2010
Prestasi yang pernah diraih :
- Juara II tingkat Kota Lomba Olimpiade Sains Biologi 2007/2008
- Peserta Debat Politik tingkat SMA se-Kota/Kabupaten Bima
- Peserta Lomba Karya Tulis se-SMAN 01 Kota Bima
- Peserta Lomba Olimpiade Sains Biologi tingkat Kota 2009/2010
15
No Sekolah Tamat
1. SDN 3 Trenggalek 2005
2. SMPN 1 Trenggalek 2008
3. SMAN 2 Trenggalek 2011
4. Universitas Brawijaya …
Pengalaman Organisasi :
- Sekertaris sekbid OSIS SMAN 2 Trenggalek tahun 2008
- Wakil Ketua OSIS SMAN 2 Trenggalek tahun 2009/2010
- Panitia SMADA Music Festifal se-Jatim tahun 2008
- Panitia SMADA Music Festifal se-Jatim tahun 2009/2010
16
Lampiran 2
Skema Kerja
Daun digiling/dihaluskan
↓
hasil
17