Contoh Makalah Pembangunan Berkelanjutan
Contoh Makalah Pembangunan Berkelanjutan
PENDAHULUAN
1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah, maksud dan
tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN
3
Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep yang ambigu, dimana
pandangan yang luas berada di bawah naungannya. konsep ini memasukkan
pemahaman keberlanjutan lemah, keberlanjutan kuat, dan ekolog mendalam.
konsep yang berbeda juga menunjukkan tarik ulur yang kuat antara
eko(lingkungan)sentrisme dan antropo(manusia)sentrisme. Oleh karena itu
konsep ini lemah didefinisikan dan mengundang debat panjang mengenai
definisinya.
4
limbah yang secara alami akan dapat memproses limbah tersebut untuk tidak
lagi mencemari lingkungan dan kembali dapat digunakan dalam proses
produksi untuk pembangunan.
5
tercapai kebijakan pembangunan ekonomi yang benar-benar menjamin
peningkatan kesejahteraan manusia dalam jangka panjang.
6
meningkatnya jumlah barang-barang dan jasa yang tersedia, semakin
berkurangnya pengangguran, meningkatnya pendapatan masyarakat dan
meningkatnya kesejahteraan sebagai akibat pembangunan melalui
industrialisasi.
Pezzey (1992) melihat aspek keberlanjutan dari sisi yang berbeda. Dia
melihat bahwa keberlanjutan memiliki pengertian statik dan dinamik.
Keberlanjutan statik diartikan sebagai pemanfaatan sumberdaya alam
terbarukan dengan laju teknologi yang konstan, sementara keberlanjutan
dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak
terbarukan dengan tingkat teknologi yang terus berubah (Fauzi, 2004).
7
2. Untuk masalah lingkungan: Laju pembuangan (limbah) harus lebih
kecil atau setara dengan kapasitas asimilasi lingkungan.
8
memelihara keberlanjutan pemerintahan dan menghindari
terjadinya ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak
produksi pertanian dan industri.
9
2.8. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA
10
Indonesia juga termasuk yang cukup bahkan sangat tanggap dalam
meratifikasi berbagai kesepakatan (konvensi maupun protocol) internasional
menjadi Peraturan Pemerintah atau Keputusan Menteri, yang dapat diartikan
bahwa secara konseptual dan perangkat peraturan sudah sangat siap dan sangat
memahami tentang pentingnya menjalankan strategi pembangunan dengan
konsep pembanguna berkelanjutan. Dalam hal ini, Indonesia sejak tahun 1982
sudah mempunyai UU tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup (KPPLH), agar lingkungan hidup dikelola secara arif dan bijaksana.
Lima belas tahun kemudian (tahun 1997) UU tersebut direvisi menjadi UU No.
23 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Selanjutnya, tahun 2009
(12 tahun kemudian) UU tersebut direvisi lagi menjadi UU.32 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan (PPLH). Ketentuan wajib AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi kegiatan usaha yang
diprakirakan akan berdampak penting terhadap lingkungan hidup sudah
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.29 Tahun 1986, yang
kemudian direvisi menjadi PP No.51 Tahun 1993 serta direvisi kembali
menjadi PP No.27 Tahun 1999. Berbagai peraturan lainnya yang terkait
dengan ketentuan baku mutu lingkungan (BML) pada air, udara dan buangan
limbah industri semua juga tersedia dalam bentuk PP maupun Keputusan
Menteri (Kepmen) dan Peraturan Menteri (Permen), baik dari Menteri
Lingkungan Hidup dan semua Menteri Teknis lainnya (PU, Kehutanan,
Pertanian, Industri, Pertambangan dan lain-lain).
11
Kegagalan Indonesia dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan bisa
diurai dari actor-aktor yang berperan dalam pembangunan berkelanjutan.
Menurut Emil Salim (2006), dalam mengimplementasi konsep pembangunan
berkelanjutan harus menekankan pentingnya segitiga kemitraan antara
pemerintah, dunia bisnis dan masyarakat madani dalam hubungan kesetaraan
dengan mengindahkan hukum ekonomi, alam-ekologi dan peradaban. Jika
ketiga aktor dalam pembangunan berkelanjutan ini bisa sinergis dan konsisten
dalam pakemnya kesusuksesan Indonesai bukan keniscayaan lagi. Selain actor,
integrasi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan belum terjalin dengan baik,
antara aspek ekonomi, social maupun ekologi. Sementara itu integrasi ketiga
aspek itu menjadi factor kunci dalam kesuksesan dalam malaksanakan
pembangunan berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
12
3.1. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
13
Adinisngsih, Sri. 2009. Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Dari Aspek
Ekonmi. http://www.perwaku.org/
Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Keraf, Sonny. 2011. Perlu Tata Dunia Baru Yang Lebih Adil. www.mwnlh.go.id
bahan kuliah Pasca Sarjana (S3) Program Studi PSL di IPB, Bogor, pada tanggal 12
Agustus 2006
Arsyad,Lincolin,Ekonomi Pembangunan.Bulaksumur:Gunadarma,1993
14