Mengundang warga yang belum punya septic tank, beri penyuluhan, diskusi tanya
jawab, liat lingkungan, kumpul lagi, diskusi tindak lanjutnya gimana. Juga mengajak
perangkat desa.
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Pencegahan stunting, kalikajar I ada lokus stunting didesa karangduwur hasil pendataan
pada tahun 2019 mencapai 29%. Dilakukan pertemuan kader posyandu membahas tentang
stunting dalam rangka penurunan angka stuntitn setahun 2x untuk kegiatan puskesmas
dilakukan pada bulan Februari dan Juni (5 Juni) membahas tentang data, validasi data,
peningkatan SDM, penyuluhan tentang 1000 hari kehidupan kader harus benar-benar
paham dan jelas. Dilakukan edukasi cara pengukuran antroprometri dengan baik dan benar.
Terdapat kesalahan pemasangan mikrotouise yang memungkinkan adanya ketidakvalidan
data.
Kelas bumil : screening, senam, penyuluhan, makan Bersama menu seimbang (selama
pandemic tidak boleh prasmanan)
Kelas balita : masalah PMBA (pemberian makan bayi dan anak) mulai dari anak lahir (ASI
eksklusif) sampai tahap-tahapanya. Diadakan penyuluhan dan pemberian makanan pada
balita disesuaikan menurut umurnya. Ada 3 kelas balita, 0-1tahun, 1-2tahun, 2-5tahun
Peningkatan pengetahuan kader tentang PMBA, (untuk sekarang belum berjalan)
Peningkatan pengetahuan kader tentang pengukuran antropoemetri, kader harus bisa
melakukan antropoemetri dengan baik dan benar. Untuk pelatihan setiap posyandu dikirim
1 kader. (49 posyandu) dilakukan setiap tanggal 2 dan 3.
Pemberian PMT untuk pemulihan ibu hamil KEK
Pemberian berupa biscuit paling tidakd 500kkal, ibu hamil anemia juga diberikan.
Pertemuan refresing kader motivator ASI khususnya ASI ekskusif
Kendala pemberian ASI eksklusif : asi tidak keluar, payudara bengkak, cara menyusui tidak
benar. Jika kader tidak mampu maka dialihkan pada bidan pembinaan desa
Pemberian Fe pada remaja putri prioritas 15-19tahun dan masih sekolah, pemberian
dilakukan melalui desa (kader dan BLKB) dikarenakan pandemic. Sudah didistribusikan ke
desa maduretno, mangunrejo, mungkung, perboto,. Rejosari akan diberi bulan ini sudah ada
stok. Dilakukan monitoring dengan menggunakan kartu suplementasi gizi untuk remaja putri
dan usia subur. Pemberian 1 minggu 1 tablet. Selama menstruasi 1 hari 1 tablet. Diberikan
untuk 3 bulan (30 tablet)
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
Pencegahan stunting, kalikajar I ada lokus stunting didesa karangduwur hasil pendataan
pada tahun 2019 mencapai 29%. Dilakukan pertemuan kader posyandu membahas tentang
stunting dalam rangka penurunan angka stuntitn setahun 2x untuk kegiatan puskesmas
dilakukan pada bulan Februari dan Juni (5 Juni) membahas tentang data, validasi data,
peningkatan SDM, penyuluhan tentang 1000 hari kehidupan kader harus benar-benar
paham dan jelas. Dilakukan edukasi cara pengukuran antroprometri dengan baik dan benar.
Terdapat kesalahan pemasangan mikrotouise yang memungkinkan adanya ketidakvalidan
data.
Kelas bumil : screening, senam, penyuluhan, makan Bersama menu seimbang (selama
pandemic tidak boleh prasmanan)
Kelas balita : masalah PMBA (pemberian makan bayi dan anak) mulai dari anak lahir (ASI
eksklusif) sampai tahap-tahapanya. Diadakan penyuluhan dan pemberian makanan pada
balita disesuaikan menurut umurnya. Ada 3 kelas balita, 0-1tahun, 1-2tahun, 2-5tahun
Peningkatan pengetahuan kader tentang PMBA, (untuk sekarang belum berjalan)
Peningkatan pengetahuan kader tentang pengukuran antropoemetri, kader harus bisa
melakukan antropoemetri dengan baik dan benar. Untuk pelatihan setiap posyandu dikirim
1 kader. (49 posyandu) dilakukan setiap tanggal 2 dan 3.
Pemberian PMT untuk pemulihan ibu hamil KEK
Pemberian berupa biscuit paling tidakd 500kkal, ibu hamil anemia juga diberikan.
Pertemuan refresing kader motivator ASI khususnya ASI ekskusif
Kendala pemberian ASI eksklusif : asi tidak keluar, payudara bengkak, cara menyusui tidak
benar. Jika kader tidak mampu maka dialihkan pada bidan pembinaan desa
Pemberian Fe pada remaja putri prioritas 15-19tahun dan masih sekolah, pemberian
dilakukan melalui desa (kader dan BLKB) dikarenakan pandemic. Sudah didistribusikan ke
desa maduretno, mangunrejo, mungkung, perboto,. Rejosari akan diberi bulan ini sudah ada
stok. Dilakukan monitoring dengan menggunakan kartu suplementasi gizi untuk remaja putri
dan usia subur. Pemberian 1 minggu 1 tablet. Selama menstruasi 1 hari 1 tablet. Diberikan
untuk 3 bulan (30 tablet)
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-validasi data hasil posyandu tiap tahun 2x
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
Pencegahan stunting, kalikajar I ada lokus stunting didesa karangduwur hasil pendataan
pada tahun 2019 mencapai 29%. Dilakukan pertemuan kader posyandu membahas tentang
stunting dalam rangka penurunan angka stuntitn setahun 2x untuk kegiatan puskesmas
dilakukan pada bulan Februari dan Juni (5 Juni) membahas tentang data, validasi data,
peningkatan SDM, penyuluhan tentang 1000 hari kehidupan kader harus benar-benar
paham dan jelas. Dilakukan edukasi cara pengukuran antroprometri dengan baik dan benar.
Terdapat kesalahan pemasangan mikrotouise yang memungkinkan adanya ketidakvalidan
data.
Kelas bumil : screening, senam, penyuluhan, makan Bersama menu seimbang (selama
pandemic tidak boleh prasmanan)
Kelas balita : masalah PMBA (pemberian makan bayi dan anak) mulai dari anak lahir (ASI
eksklusif) sampai tahap-tahapanya. Diadakan penyuluhan dan pemberian makanan pada
balita disesuaikan menurut umurnya. Ada 3 kelas balita, 0-1tahun, 1-2tahun, 2-5tahun
Peningkatan pengetahuan kader tentang PMBA, (untuk sekarang belum berjalan)
Peningkatan pengetahuan kader tentang pengukuran antropoemetri, kader harus bisa
melakukan antropoemetri dengan baik dan benar. Untuk pelatihan setiap posyandu dikirim
1 kader. (49 posyandu) dilakukan setiap tanggal 2 dan 3.
Pemberian PMT untuk pemulihan ibu hamil KEK
Pemberian berupa biscuit paling tidakd 500kkal, ibu hamil anemia juga diberikan.
Pertemuan refresing kader motivator ASI khususnya ASI ekskusif
Kendala pemberian ASI eksklusif : asi tidak keluar, payudara bengkak, cara menyusui tidak
benar. Jika kader tidak mampu maka dialihkan pada bidan pembinaan desa
Pemberian Fe pada remaja putri prioritas 15-19tahun dan masih sekolah, pemberian
dilakukan melalui desa (kader dan BLKB) dikarenakan pandemic. Sudah didistribusikan ke
desa maduretno, mangunrejo, mungkung, perboto,. Rejosari akan diberi bulan ini sudah ada
stok. Dilakukan monitoring dengan menggunakan kartu suplementasi gizi untuk remaja putri
dan usia subur. Pemberian 1 minggu 1 tablet. Selama menstruasi 1 hari 1 tablet. Diberikan
untuk 3 bulan (30 tablet)
Kegiatan program gizi
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
Pencegahan stunting, kalikajar I ada lokus stunting didesa karangduwur hasil pendataan
pada tahun 2019 mencapai 29%. Dilakukan pertemuan kader posyandu membahas tentang
stunting dalam rangka penurunan angka stuntitn setahun 2x untuk kegiatan puskesmas
dilakukan pada bulan Februari dan Juni (5 Juni) membahas tentang data, validasi data,
peningkatan SDM, penyuluhan tentang 1000 hari kehidupan kader harus benar-benar
paham dan jelas. Dilakukan edukasi cara pengukuran antroprometri dengan baik dan benar.
Terdapat kesalahan pemasangan mikrotouise yang memungkinkan adanya ketidakvalidan
data.
Kelas bumil : screening, senam, penyuluhan, makan Bersama menu seimbang (selama
pandemic tidak boleh prasmanan)
Kelas balita : masalah PMBA (pemberian makan bayi dan anak) mulai dari anak lahir (ASI
eksklusif) sampai tahap-tahapanya. Diadakan penyuluhan dan pemberian makanan pada
balita disesuaikan menurut umurnya. Ada 3 kelas balita, 0-1tahun, 1-2tahun, 2-5tahun
Peningkatan pengetahuan kader tentang PMBA, (untuk sekarang belum berjalan)
Peningkatan pengetahuan kader tentang pengukuran antropoemetri, kader harus bisa
melakukan antropoemetri dengan baik dan benar. Untuk pelatihan setiap posyandu dikirim
1 kader. (49 posyandu) dilakukan setiap tanggal 2 dan 3.
Pemberian PMT untuk pemulihan ibu hamil KEK
Pemberian berupa biscuit paling tidakd 500kkal, ibu hamil anemia juga diberikan.
Pertemuan refresing kader motivator ASI khususnya ASI ekskusif
Kendala pemberian ASI eksklusif : asi tidak keluar, payudara bengkak, cara menyusui tidak
benar. Jika kader tidak mampu maka dialihkan pada bidan pembinaan desa
Pemberian Fe pada remaja putri prioritas 15-19tahun dan masih sekolah, pemberian
dilakukan melalui desa (kader dan BLKB) dikarenakan pandemic. Sudah didistribusikan ke
desa maduretno, mangunrejo, mungkung, perboto,. Rejosari akan diberi bulan ini sudah ada
stok. Dilakukan monitoring dengan menggunakan kartu suplementasi gizi untuk remaja putri
dan usia subur. Pemberian 1 minggu 1 tablet. Selama menstruasi 1 hari 1 tablet. Diberikan
untuk 3 bulan (30 tablet)
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
Pencegahan stunting, kalikajar I ada lokus stunting didesa karangduwur hasil pendataan
pada tahun 2019 mencapai 29%. Dilakukan pertemuan kader posyandu membahas tentang
stunting dalam rangka penurunan angka stuntitn setahun 2x untuk kegiatan puskesmas
dilakukan pada bulan Februari dan Juni (5 Juni) membahas tentang data, validasi data,
peningkatan SDM, penyuluhan tentang 1000 hari kehidupan kader harus benar-benar
paham dan jelas. Dilakukan edukasi cara pengukuran antroprometri dengan baik dan benar.
Terdapat kesalahan pemasangan mikrotouise yang memungkinkan adanya ketidakvalidan
data.
Kelas bumil : screening, senam, penyuluhan, makan Bersama menu seimbang (selama
pandemic tidak boleh prasmanan)
Kelas balita : masalah PMBA (pemberian makan bayi dan anak) mulai dari anak lahir (ASI
eksklusif) sampai tahap-tahapanya. Diadakan penyuluhan dan pemberian makanan pada
balita disesuaikan menurut umurnya. Ada 3 kelas balita, 0-1tahun, 1-2tahun, 2-5tahun
Peningkatan pengetahuan kader tentang PMBA, (untuk sekarang belum berjalan)
Peningkatan pengetahuan kader tentang pengukuran antropoemetri, kader harus bisa
melakukan antropoemetri dengan baik dan benar. Untuk pelatihan setiap posyandu dikirim
1 kader. (49 posyandu) dilakukan setiap tanggal 2 dan 3.
Pemberian PMT untuk pemulihan ibu hamil KEK
Pemberian berupa biscuit paling tidakd 500kkal, ibu hamil anemia juga diberikan.
Pertemuan refresing kader motivator ASI khususnya ASI ekskusif
Kendala pemberian ASI eksklusif : asi tidak keluar, payudara bengkak, cara menyusui tidak
benar. Jika kader tidak mampu maka dialihkan pada bidan pembinaan desa
Pemberian Fe pada remaja putri prioritas 15-19tahun dan masih sekolah, pemberian
dilakukan melalui desa (kader dan BLKB) dikarenakan pandemic. Sudah didistribusikan ke
desa maduretno, mangunrejo, mungkung, perboto,. Rejosari akan diberi bulan ini sudah ada
stok. Dilakukan monitoring dengan menggunakan kartu suplementasi gizi untuk remaja putri
dan usia subur. Pemberian 1 minggu 1 tablet. Selama menstruasi 1 hari 1 tablet. Diberikan
untuk 3 bulan (30 tablet)
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
Pencegahan stunting, kalikajar I ada lokus stunting didesa karangduwur hasil pendataan
pada tahun 2019 mencapai 29%. Dilakukan pertemuan kader posyandu membahas tentang
stunting dalam rangka penurunan angka stuntitn setahun 2x untuk kegiatan puskesmas
dilakukan pada bulan Februari dan Juni (5 Juni) membahas tentang data, validasi data,
peningkatan SDM, penyuluhan tentang 1000 hari kehidupan kader harus benar-benar
paham dan jelas. Dilakukan edukasi cara pengukuran antroprometri dengan baik dan benar.
Terdapat kesalahan pemasangan mikrotouise yang memungkinkan adanya ketidakvalidan
data.
Kelas bumil : screening, senam, penyuluhan, makan Bersama menu seimbang (selama
pandemic tidak boleh prasmanan)
Kelas balita : masalah PMBA (pemberian makan bayi dan anak) mulai dari anak lahir (ASI
eksklusif) sampai tahap-tahapanya. Diadakan penyuluhan dan pemberian makanan pada
balita disesuaikan menurut umurnya. Ada 3 kelas balita, 0-1tahun, 1-2tahun, 2-5tahun
Peningkatan pengetahuan kader tentang PMBA, (untuk sekarang belum berjalan)
Peningkatan pengetahuan kader tentang pengukuran antropoemetri, kader harus bisa
melakukan antropoemetri dengan baik dan benar. Untuk pelatihan setiap posyandu dikirim
1 kader. (49 posyandu) dilakukan setiap tanggal 2 dan 3.
Pemberian PMT untuk pemulihan ibu hamil KEK
Pemberian berupa biscuit paling tidakd 500kkal, ibu hamil anemia juga diberikan.
Pertemuan refresing kader motivator ASI khususnya ASI ekskusif
Kendala pemberian ASI eksklusif : asi tidak keluar, payudara bengkak, cara menyusui tidak
benar. Jika kader tidak mampu maka dialihkan pada bidan pembinaan desa
Pemberian Fe pada remaja putri prioritas 15-19tahun dan masih sekolah, pemberian
dilakukan melalui desa (kader dan BLKB) dikarenakan pandemic. Sudah didistribusikan ke
desa maduretno, mangunrejo, mungkung, perboto,. Rejosari akan diberi bulan ini sudah ada
stok. Dilakukan monitoring dengan menggunakan kartu suplementasi gizi untuk remaja putri
dan usia subur. Pemberian 1 minggu 1 tablet. Selama menstruasi 1 hari 1 tablet. Diberikan
untuk 3 bulan (30 tablet)
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-validasi data hasil posyandu tiap tahun 2x
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
Pencegahan stunting, kalikajar I ada lokus stunting didesa karangduwur hasil pendataan
pada tahun 2019 mencapai 29%. Dilakukan pertemuan kader posyandu membahas tentang
stunting dalam rangka penurunan angka stuntitn setahun 2x untuk kegiatan puskesmas
dilakukan pada bulan Februari dan Juni (5 Juni) membahas tentang data, validasi data,
peningkatan SDM, penyuluhan tentang 1000 hari kehidupan kader harus benar-benar
paham dan jelas. Dilakukan edukasi cara pengukuran antroprometri dengan baik dan benar.
Terdapat kesalahan pemasangan mikrotouise yang memungkinkan adanya ketidakvalidan
data.
Kelas bumil : screening, senam, penyuluhan, makan Bersama menu seimbang (selama
pandemic tidak boleh prasmanan)
Kelas balita : masalah PMBA (pemberian makan bayi dan anak) mulai dari anak lahir (ASI
eksklusif) sampai tahap-tahapanya. Diadakan penyuluhan dan pemberian makanan pada
balita disesuaikan menurut umurnya. Ada 3 kelas balita, 0-1tahun, 1-2tahun, 2-5tahun
Peningkatan pengetahuan kader tentang PMBA, (untuk sekarang belum berjalan)
Peningkatan pengetahuan kader tentang pengukuran antropoemetri, kader harus bisa
melakukan antropoemetri dengan baik dan benar. Untuk pelatihan setiap posyandu dikirim
1 kader. (49 posyandu) dilakukan setiap tanggal 2 dan 3.
Pemberian PMT untuk pemulihan ibu hamil KEK
Pemberian berupa biscuit paling tidakd 500kkal, ibu hamil anemia juga diberikan.
Pertemuan refresing kader motivator ASI khususnya ASI ekskusif
Kendala pemberian ASI eksklusif : asi tidak keluar, payudara bengkak, cara menyusui tidak
benar. Jika kader tidak mampu maka dialihkan pada bidan pembinaan desa
Pemberian Fe pada remaja putri prioritas 15-19tahun dan masih sekolah, pemberian
dilakukan melalui desa (kader dan BLKB) dikarenakan pandemic. Sudah didistribusikan ke
desa maduretno, mangunrejo, mungkung, perboto,. Rejosari akan diberi bulan ini sudah ada
stok. Dilakukan monitoring dengan menggunakan kartu suplementasi gizi untuk remaja putri
dan usia subur. Pemberian 1 minggu 1 tablet. Selama menstruasi 1 hari 1 tablet. Diberikan
untuk 3 bulan (30 tablet)
Kegiatan program gizi
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
Pencegahan stunting, kalikajar I ada lokus stunting didesa karangduwur hasil pendataan
pada tahun 2019 mencapai 29%. Dilakukan pertemuan kader posyandu membahas tentang
stunting dalam rangka penurunan angka stuntitn setahun 2x untuk kegiatan puskesmas
dilakukan pada bulan Februari dan Juni (5 Juni) membahas tentang data, validasi data,
peningkatan SDM, penyuluhan tentang 1000 hari kehidupan kader harus benar-benar
paham dan jelas. Dilakukan edukasi cara pengukuran antroprometri dengan baik dan benar.
Terdapat kesalahan pemasangan mikrotouise yang memungkinkan adanya ketidakvalidan
data.
Kelas bumil : screening, senam, penyuluhan, makan Bersama menu seimbang (selama
pandemic tidak boleh prasmanan)
Kelas balita : masalah PMBA (pemberian makan bayi dan anak) mulai dari anak lahir (ASI
eksklusif) sampai tahap-tahapanya. Diadakan penyuluhan dan pemberian makanan pada
balita disesuaikan menurut umurnya. Ada 3 kelas balita, 0-1tahun, 1-2tahun, 2-5tahun
Peningkatan pengetahuan kader tentang PMBA, (untuk sekarang belum berjalan)
Peningkatan pengetahuan kader tentang pengukuran antropoemetri, kader harus bisa
melakukan antropoemetri dengan baik dan benar. Untuk pelatihan setiap posyandu dikirim
1 kader. (49 posyandu) dilakukan setiap tanggal 2 dan 3.
Pemberian PMT untuk pemulihan ibu hamil KEK
Pemberian berupa biscuit paling tidakd 500kkal, ibu hamil anemia juga diberikan.
Pertemuan refresing kader motivator ASI khususnya ASI ekskusif
Kendala pemberian ASI eksklusif : asi tidak keluar, payudara bengkak, cara menyusui tidak
benar. Jika kader tidak mampu maka dialihkan pada bidan pembinaan desa
Pemberian Fe pada remaja putri prioritas 15-19tahun dan masih sekolah, pemberian
dilakukan melalui desa (kader dan BLKB) dikarenakan pandemic. Sudah didistribusikan ke
desa maduretno, mangunrejo, mungkung, perboto,. Rejosari akan diberi bulan ini sudah ada
stok. Dilakukan monitoring dengan menggunakan kartu suplementasi gizi untuk remaja putri
dan usia subur. Pemberian 1 minggu 1 tablet. Selama menstruasi 1 hari 1 tablet. Diberikan
untuk 3 bulan (30 tablet)
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
Pencegahan stunting, kalikajar I ada lokus stunting didesa karangduwur hasil pendataan
pada tahun 2019 mencapai 29%. Dilakukan pertemuan kader posyandu membahas tentang
stunting dalam rangka penurunan angka stuntitn setahun 2x untuk kegiatan puskesmas
dilakukan pada bulan Februari dan Juni (5 Juni) membahas tentang data, validasi data,
peningkatan SDM, penyuluhan tentang 1000 hari kehidupan kader harus benar-benar
paham dan jelas. Dilakukan edukasi cara pengukuran antroprometri dengan baik dan benar.
Terdapat kesalahan pemasangan mikrotouise yang memungkinkan adanya ketidakvalidan
data.
Kelas bumil : screening, senam, penyuluhan, makan Bersama menu seimbang (selama
pandemic tidak boleh prasmanan)
Kelas balita : masalah PMBA (pemberian makan bayi dan anak) mulai dari anak lahir (ASI
eksklusif) sampai tahap-tahapanya. Diadakan penyuluhan dan pemberian makanan pada
balita disesuaikan menurut umurnya. Ada 3 kelas balita, 0-1tahun, 1-2tahun, 2-5tahun
Peningkatan pengetahuan kader tentang PMBA, (untuk sekarang belum berjalan)
Peningkatan pengetahuan kader tentang pengukuran antropoemetri, kader harus bisa
melakukan antropoemetri dengan baik dan benar. Untuk pelatihan setiap posyandu dikirim
1 kader. (49 posyandu) dilakukan setiap tanggal 2 dan 3.
Pemberian PMT untuk pemulihan ibu hamil KEK
Pemberian berupa biscuit paling tidakd 500kkal, ibu hamil anemia juga diberikan.
Pertemuan refresing kader motivator ASI khususnya ASI ekskusif
Kendala pemberian ASI eksklusif : asi tidak keluar, payudara bengkak, cara menyusui tidak
benar. Jika kader tidak mampu maka dialihkan pada bidan pembinaan desa
Pemberian Fe pada remaja putri prioritas 15-19tahun dan masih sekolah, pemberian
dilakukan melalui desa (kader dan BLKB) dikarenakan pandemic. Sudah didistribusikan ke
desa maduretno, mangunrejo, mungkung, perboto,. Rejosari akan diberi bulan ini sudah ada
stok. Dilakukan monitoring dengan menggunakan kartu suplementasi gizi untuk remaja putri
dan usia subur. Pemberian 1 minggu 1 tablet. Selama menstruasi 1 hari 1 tablet. Diberikan
untuk 3 bulan (30 tablet)
pencatatan pelaporan memasukan data status gizi lewat aplikasi EPPGBM (elektrik pencatatan
pelaporan gizi berbasis masyarakat)
Luar Gedung :
surveillance gizi buruk, dilakukan jika ada kasus baru pelacakan kasus dan kunjungan rumah
setelah ada pelaporan dari desa mana yang gizi buruk (cek BB/U, BB/TB) jika ketemu cek di
posyandu di bulan berikutnya, factor penyimpang : salah input tangal lahir, salah input BB,
salah input untuk stunting (app posyanduku). Tingkat pengetahuan masyarakat dan pola
asuh anak di masyarakat amsih kurang. Kebanyakan kasus anak ditinggal ibu keluar kota,
adanya penyakit penyerta seperti TB, BBLR, hidrosepal. Jika ada kondisi khusus seperti TB
anak maka harus disurvei secara menyeluruh oleh kesling, gizi dan perawat.
Pelacakan dilakukan kapan? Ada dijadwal kegiatan. Juni kemarin ada 7 kasus (BB/U)
Ada kasus stunting dari janin karena factor psikologis. Lahir BBLR <2kg stunting sampai sekarang
-pemberian PMT. Pantau tiap …. Diberi biscuit dari PKM. Sempat ada RUTF (makanan pasta dari
unicef) tapi penerimaan kurang. Ada 3 kasus yang diberi tapi anak tidak doyan
Sekarang sudah tidak ada rumah yang tidak memakai garam tidak beryodium, sekarang sudah tidak
ada namun kadarnya masih kurang. Dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
garam yodium.
Pencegahan stunting, kalikajar I ada lokus stunting didesa karangduwur hasil pendataan
pada tahun 2019 mencapai 29%. Dilakukan pertemuan kader posyandu membahas tentang
stunting dalam rangka penurunan angka stuntitn setahun 2x untuk kegiatan puskesmas
dilakukan pada bulan Februari dan Juni (5 Juni) membahas tentang data, validasi data,
peningkatan SDM, penyuluhan tentang 1000 hari kehidupan kader harus benar-benar
paham dan jelas. Dilakukan edukasi cara pengukuran antroprometri dengan baik dan benar.
Terdapat kesalahan pemasangan mikrotouise yang memungkinkan adanya ketidakvalidan
data.
Kelas bumil : screening, senam, penyuluhan, makan Bersama menu seimbang (selama
pandemic tidak boleh prasmanan)
Kelas balita : masalah PMBA (pemberian makan bayi dan anak) mulai dari anak lahir (ASI
eksklusif) sampai tahap-tahapanya. Diadakan penyuluhan dan pemberian makanan pada
balita disesuaikan menurut umurnya. Ada 3 kelas balita, 0-1tahun, 1-2tahun, 2-5tahun
Peningkatan pengetahuan kader tentang PMBA, (untuk sekarang belum berjalan)
Peningkatan pengetahuan kader tentang pengukuran antropoemetri, kader harus bisa
melakukan antropoemetri dengan baik dan benar. Untuk pelatihan setiap posyandu dikirim
1 kader. (49 posyandu) dilakukan setiap tanggal 2 dan 3.
Pemberian PMT untuk pemulihan ibu hamil KEK
Pemberian berupa biscuit paling tidakd 500kkal, ibu hamil anemia juga diberikan.
Pertemuan refresing kader motivator ASI khususnya ASI ekskusif
Kendala pemberian ASI eksklusif : asi tidak keluar, payudara bengkak, cara menyusui tidak
benar. Jika kader tidak mampu maka dialihkan pada bidan pembinaan desa
Pemberian Fe pada remaja putri prioritas 15-19tahun dan masih sekolah, pemberian
dilakukan melalui desa (kader dan BLKB) dikarenakan pandemic. Sudah didistribusikan ke
desa maduretno, mangunrejo, mungkung, perboto,. Rejosari akan diberi bulan ini sudah ada
stok. Dilakukan monitoring dengan menggunakan kartu suplementasi gizi untuk remaja putri
dan usia subur. Pemberian 1 minggu 1 tablet. Selama menstruasi 1 hari 1 tablet. Diberikan
untuk 3 bulan (30 tablet)