Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN 7 : Pewarnaan Spora

I. TUJUAN

1. Menentukan dan memahami teknik pewarnaan yang digunakan dalam percobaan


spora
2. menentukan perbedaan hasil pewarnaan spora antara sel vegetatif dan spora bakteri

II. HASIL PENGAMATAN


DATA PENGAMATAN KELOMPOK 1
Hasil Pengamatan Keterangan
Tanggal Paktikum : 16-9-2019
Bakteri : Biakan murni
Medium : Pelat kaca obyek
Kondisi Awal :
Belum ada pertumbuhan spora pada kaca
pelat
Tanggal Pengamatan : 16-9-2019
Kondisi Akhir :
Terjadi pertumbuhan spora karena berubah
menjadi warna hijau dengan tumbuh bintik-
bintik hijau dengan ukuran yang berbeda-
beda, ada yang besar dan kecil. Lalu bitnik-
bintik itu berwarna hijau tua dengan ada
serabut-serabut kehijauan disekitarnya
sehingga bentuknya tidak bulat sama sekali.

DATA PENGAMATAN KELOMPOK 2


Hasil Pengamatan Keterangan
Tanggal Pengamatan : 16 September
2019
Bakteri: Eschericia coli
Media inokulasi : Kaca objek
Suhu inkubasi : 37oC
Kondisi Awal :
- Putih bening
Kondisi Akhir :
- Berwarna merah membuktikan
sel spora
Sumber gambar : Kelompok 2

DATA PENGAMATAN KELOMPOK 3


DATA PENGAMATAN KELOMPOK 4
Hasil Pengamatan Keterangan
Tanggal Pengamatan : 16 September
2019
Bakteri: Bacillus Cereus
Media inokulasi : Kaca objek
Suhu inkubasi : 37oC
Kondisi Awal :
Kondisi Akhir :
- Berwarna merah membuktikan
sel spora

DATA PENGAMATAN KELOMPOK 5


Tanggal Praktikum : 16 September 2019
Bakteri : Staphylococcus aureus
Medium : Preparat
Jenis Pewarna : Fuchsin, Malakit Hijau
Bentuk : Staphylococcus
Tanggal Pengamatan : 16 September
2019
Kondisi akhir : sel vegetatif berwarna
merah tersebar cukup banyak, tidak
terlihat spora
Perbesaran : 1000x

DATA PENGAMATAN KELOMPOK 6


DATA PENGAMATAN KELOMPOK 7

Hasil Pengamatan Keterangan

Tanggal Praktikum : 16 September 2019

Bakteri : Eschericia Coli

Medium : Preparat

Pewarna: Malakit Hijau dan Safranin


Tanggal Pengamatan : 16 September 2019

Keterangan : Sel Vegetatif

Perbesaran : 100 X

DATA PENGAMATAN KELOMPOK 8


Hasil Pengamatan Keterangan
Tanggal Pengamatan: 16 september
2019+
Nama Bakteri: micrococcus (agar
miring )
Jenis Pewarna: Fuchsin, Kristal Violet,
dan Metilenblue
Bentuk : stafilokokus dan sel vegetatif
Perbesaran : 1000x
Keterangan :
Bakteri micrococcus bewarna merah
tua dengan bentuk bebentuk batang

DATA PENGAMATAN KELOMPOK 9


DATA PENGAMATAN KELOMPOK 10
Hasil Pengamatan Keterangan
Percobaan 3 Tanggal Praktikum : 16 September
2019
Bakteri : Bacillus sp.
Tanggal Pengamatan : 16 September
2019
Hasil Pengamatan : Didapat bercak
berwarna merah.

Pewarnaan spora

DATA PENGAMATAN KELOMPOK 11


DATA PENGAMATAN KELOMPOK 12

Hasil Pengamatan Keterangan


Tanggal Praktikum :
16 September 2019
Bakteri : Saccharomyces cerevisiae
Jenis pewarna : Malakit hijau dan
safranin
Tanggal Pengamatan : 16 September
2019
Keterangan : Terdapat banyak bercak
merah dengan ukuran yang beragam.
Ada yang titik-titik berukuran kecil
ada pula yang agak besar. Tidak
teramati adanya spora pada hasil
pengamatan, semua berwarna merah.

III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. ANALISIS CARA KERJA

Pada percobaan ini, dilakukan pengamatan untuk menentukan perbedaan antara sel vegetatif
dengan spora bakteri. Mula-mula, apusan dibuat dari tiap-tiap bakteri. Lalu, larutan malakit
hijau diteteskan pada preparat sampai menggenang, diatas penangas air selama 3-5 menit.
Kemudian, preparat dibilas dengan aquades secara perlahan-lahan dan dikeringkan
menggunakan tisu dan kertas isap. Setelah itu, pewarna safranin diteteskan pada preparat
sebelumnya dan dibiarkan selama 30 detik-1 menit. Terakhir, bilas kembali preparat tersebut,
dikeringkan dengan kertas isap dan diamati pada mikroskop dengan total perbesaran 1000x.
Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop dan minyak imersi.
Penggunaan minyak imersi untuk memperjelas penglihatan pada objek yang diletakkan di
atas preparat. Pada proses pewarnaan spora diperlukan pemanasan mikrooganisme yang ada.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membuat kondisi yang sangat ekstrem untuk
mikrooganisme, sehingga mikrooganisme yang ada akan membuat spora untuk
mempertahankan hidup. Dari hal tersebut dapat ditentukan bakteri apa saja yang dapat
membentuk spora dan mengetahui letak endospora dari masing-masing bakteri.
B. ANALISIS HASIL PENGAMATAN
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 1
Pada percobaan pewarnaan spora, kaca preparat yang sudah terdapat mikrooganisme diberi
tetesan safranin sehingga bewarna merah. Lalu setelah itu kaca preparat dicuci dengan
aquades mengalir dan difiksasi. Kemudian, biarkan kaca preparat berubah warna menjadi
hijau kecoklatan karena proses fiksasi selama 3 menit dan kaca preparat siap diamati oleh
mikroskop. Dalam hasil yang diamati di mikroskop terdapat bintik-bintik bulat dengan sedikit
berserabut bewarna hijau tua dengan latar hijau tua. Bentuk pada bintik-bintik bulat tersebut
berbeda-beda dengan ada yang besar dan ada yang kecil. Persebaran bintik-bintik bulat tidak
merata. Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa sel yang terdapat di preparat
merupakan spora bukan sel vegetativ dapat dilihat dari ciri-cri spora yaitu menunjukkan
warna hijau setelah diberi pewarnaan.
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 2
Pada percobaan pewarnaan spora kelompok dua menggunakan bakteri Eschericia coli yang
bewarna bening. Dalam proses pewarnaan mikroba tersebut menggunakan pewarna malakit
hijau. Setelah proses pewarnaan selesai, mikrooganisme yang terdapat preparat diamati
dengan mikrop perbesaran 100x dan menggunakan minyak imersi diatas preparat yang ingin
dilihat. Dari hasil pengamatan, didapatkan bahwa mikroba tersebut bewarna merah muda.
Dengan warna tersebut dapat disimpulkan mikroba tersebut merupakan sel vegetatb b if.
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 3
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 4
Pada percobaan ini kami menggunakan mikroorganisme Bacillus cereus dalam
melakukan pewarnaan spora. Setelah diteteskan pewarna berupa malakit hijau dan
safranin dan setelah melakukan pengamatan bentuk bakteri pada preparat dengan
menggunakan mikroskop dapat dilihat bahwa warna mikroorganisme pada preparat
bewarna merah yang menandakan bahwa bakteri Bacillys cereus merupakan sel
vegetatif.
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 5
Spora memiliki ciri-ciri yang menjadi pembeda dengan mikroba lainnya. Ciri-ciri tersebut
adalah spora mempunyai struktur yang tahan panas dan tahan bahan kimia. Spora terbentuk
dari endospora yang lepas dari sel yang terdegenarasi karena kondisi sekitar yang tidak
mendukung untuk mempertahakan hidupnya. Pada percobaan spora kelompok lima
menggunakan bakteri Staphylococcus aureus yang ddiwarnai Fuchsin dan larutan Malakit
hijau. Pada preparat dilakukan pemanasan dengan suhu yang tinggi untuk memancing
pembentukan spora. Hasil dari percobaan ini didapatkan pada pengamatan yaitu mikroba
bewarna merah mudah yang menandakan sel tersebut merupakan sel vegetatif dan bukan
spora.
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 6
Pada percobaan pewarnaan spora oleh kelompok enam menggunakan bakteri adalah Bacillus.
Pewarna yang digunakan saat percobaan yaitu larutan Malakit hijau dan Safranin. Pewarna
Safranin berfungsi untuk mewarnai sel vegetatif dengan ditandai dengan bakteri akan
bewarna merah. Sedangkan pewarna larutan Malakit hijau berfungsi untuk mewarna spora
dengan ditandai bakteri akan bewarna hijau. Berdasarkan pengamatan didapatkan bakteri
bewarna merah yang menandakan bakteri tersebut merupakan sel vegetatif
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 7
Spora bakteri merupakan bentuk bakteri yang sedang berusaha
mengamankan diri dari pengaruh buruk dari luar. Pewarnaan spora dilakukan dengan
malakit hijau. Jika pewarnaan menghasilkan reaksi positif pada bakteri penghasil
endospora , yaitu larutan akan berikatan dengan spora sehingga saat pencucian akan
tetap berwarna hijau dan safranin tidak dapat diikat oleh endospora. Sedangkan ,
bakteri yang tidak menghasilkan endospora , maka larutan malakit hijau tidak dapat
diikat. Pemberian malakit hijau diberikan setelah bakteri mengalami fiksasi.
Berdasarkan percobaan pada bakteri Escherichia Coli , sel bakteri berwarna merah.
Maka dapat disimpulkan bahwa bakteri ini bukanlah spora, melainkan Sel Vegetatif.
Karena tidak dapat mengikat warna hijau dari Malakit Hijau, melainkan mengikat
warna safranin, sehingga hasil akhirnya adalah merah muda.

 ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 8

Pada percobaan pengamatan spora pada bakteri micrococcus oleh kelompok


delapan dilakukan teknik pewarnaan differensial. Teknik pewarnaan differensial
tersebut menggunakan dua jenis pewarna. Pewarna tersebut terdiri dari larutan
malakit hijau dan safranin. Pewarnaan larutan malakit hijau berfungsi untuk memberi
pewarnaan pada spora, sedangkan pewarnaan pada safranin berfungsi untuk
memberikan warna merah. Dari hasil pengamatan terdapat bintik merah dengan latar
belakang yang bewarna merah muda. Maka dapat disimpulkan bahwa bakteri
micrococcus merupakan sel vegetatif dan bukan sel spora karena bakteri tersebut
hanya menyerap pewarna safranin sehingga hasil akhir dari pengamatan pada
mikroskop menunjukkan sel tersebut bewarna merah.
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 9
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 10
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 11
● ANALISIS HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 12

Pada percobaan pewarnaan spora dari apusan bakteri berupa Saccharomyces


cerevisiae, tidak ditemukan zat warna hijau yang menunjukan spora. Hasil
pengamatan yang terlihat adalah latar berwarna merah muda dan bintik-bintik merah
yang menunjukkan sel vegetatif. Tidak semua bakteri membentuk spora, struktur
bakteri yang sederhana dan sifatnya mudah bermutasi sehingga pelakuan pada
lingkungan yang terus menerus dapat memudahkan dalam bermutasi dan kehilangan
kemampuannya dalam membentuk spora.
C. JAWABAN PERTANYAAN
1. Mengapa pemanasan dibutuhkan pada pewarnaan spora?
Proses pemanasan pada pewarnaan spora dilakukan dengan
tujuan untuk membut kondisi ekstrem untuk mikrooganisme
sehingga mikrooganisme tersebut akan membuat spora untuk
mempertahankan hidupnya. Pemanasan tersebut juga akan membuka
pori-pori spora supaya zat pewarna dapat masuk dan mewarnai spora
pada mikrooganisme tersebut. Dari hal tersebut dapat ditentukan
bakteri apa saja yang dapat membentuk spora dan mengetahui letak
endospora dari masing-masing bakteri
2. Sebutkan fungsi air dalam pewarnaan spora?

Fungsi air mengalir pada teknis pewarnaan spora adalah


untuk mengecilkan pori-pori spora yang sebelumnya sudah
terbuka saat akan diberikan zat pewarna. Selain itu, air yang
didihkan pada proses pemanasan juga dapat menjadi pemicu
terbentuknya spora pada bakteri. Kemudian air mengalir juga
dapat berfungsi sebagai membasuh atau mencuci zat pewarna
yang tidak masuk kedalam sel mikrooganisme sehingga
pengamatan yang dilakukan dapat lebih mudah dan lebih jelas.

IV. ANALISIS KESALAHAN

Percobaan pewarnaan spora tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan. Salah


satunya adalah preparat yang belum terfiksasi dengan sempurna. Hal tersebut dapat
menyebabkan hilangnya baktrri saat pembilasan menggunakan aquades.
V. APLIKASI MODUL DI BIDANG RIL

Aplikasi dari pewarnaan spora dapat dilakukan di bidang RIL terutama pada penentuan
kualitas air limbah di suatu wilayah/tempat. Dengan pewarnaan spora, akan lebih mudah
mengetahui bakteri-bakteri apa saja yang terdapat pada air limbah rumah tangga yang dapat
membuat spora. Sehingga nantinya akan dibentuk sebuah solusi yang tepat guna untuk
pengolahan air limbah di wilayah tertentu. Aplikasi lainnya juga dapat membedakan bakteri
patogen yang dapat membahayakan makhluk hidup dan juga bakteri yang berguna.
VI. KESIMPULAN

Pada percobaan pewarnaan spora menggunakan teknik pewarnaan diffrensial. Teknik


pewarnaan differensial adalah teknik pewarnaan yang mewarnai mikrooganisme agar lebih
mudah terlihat dengan menggunakan lebih dari satu jenis pewarna. Pewarna yang dipakai
dalam percobaan pewarnaan spora adalah larutan malakit hijau dan safranin.
Dalam percobaan pewarnaan spora untuk menentukan bakteri yang memiliki sel vegetatif
dan spora dengan cara yaitu terdapat perbedaan warna yang disebabkan oleh reaksi terhadap
pewarna (larutan malakit hijau dan safranin). Jika bakteri tersebut memiliki sel vegetatif akan
menujukkan warna merah muda, sedangkan bakteri yang memiliki spora akan menunjukkan
warna hijau pada hasil pengamatan di mikroskop dengan perbesaran 1000x.

Anda mungkin juga menyukai