Anda di halaman 1dari 14

A.

PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. E
Tanggal Lahir : -
Usia ; 73
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : pangalengan
Pekerjaan : sudah tidak bekerja
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status marital : Menikah/Tidak menikah/duda/janda
Nomor RM : -
Diagnosa Medis : BPH
Tanggal Pengkajian : 26 September 2021
Tanggal Masuk RS : -

2. Identitas Penanggung Jawab Pasien


Nama : Ny. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Hubungan dengan Pasien : Istri
Alamat : Pangalengan

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : pasien mengeluh nyeri saat BAK
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Dua minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien sering mengeluh nyeri saat BAK,
pasien juga mengatakan BAK pasien selalu tidak tuntas karena terasa nyeri ketika
urin keluar. Pasien mengatakan nyeri seperti ini sudah yang ke 4 kalinya ketika
sudah dinyatakan sembuh dari penyakitnya melalui operasi. Ketika pasien sudah
merasa tidak tahan lagi dengan rasa sakit yang dideritanya, pasien melakukan
pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit Al-Ihsan.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu :


Dengan waktu yang tidak diketahui pasien mengatakan sudah 4 kali mengalami
pembesaran kelenjar prostat dan sudah 4 kali juga melakukan operasi dan
dinyatakan sembuh, akan tetapi prostat itu muncul kembali sehingga pasien sulit
dan merasa nyeri saat BAK.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga :


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi, asma, penyakit jantung, dan
magh
4. Data psikologis, sosial dan spiritual
a. Data Psikologis :
Tn. E adalah seseorang rajin dalam beribadah dan cukup di kenali oleh orang-orang
dilingkunnya. Tn. E tampak tenang saat melakukan perawatan di rumah sakit pasca
operasi. Tn E mengatakan terhadap kondisi penyakit sebagai salah satu ujian yang
Allah berikan untuk Tn. E

b. Data Sosial :
Tn. A mengatakan keluarga sebagai penyemangat sekaligus pemberi dukungan
untuk kesembuhan pasien selama pasien melakukan perawatan di Rumah Sakit.
Pasien juga mengatakan tidak mengalami kendala saat memperoleh layanan
kesehatan.

c. Data Spiritual

Agama : Islam Baligh / Belum baligh / Halangan Lain ...........................* Ibadah : Mandiri /
dibantu*
Penggunaan kerudung : Ya / Tidak / Kadang-Kadang* (khusus wanita) Kegiatan ibadah
lain : ..............
Bersuci : Wudhu  / tayamum  / tidak tahu 
Pelaksanaan Sholat : Teratur  / tidak teratur  / tidak sholat , Kemampuan sholat : berdiri  duduk 
berbaring 
Kendala tidak sholat : tidak tahu  mampu  mau 
Makna sakit : Ujian  / guna-guna  / gangguan jin  lainnya : ………………..
Harapan sembuh : ya  tidak 
Penerimaan tentang penyakit : tidak menerima  Menerima  tawar menawar 
Dukungan komunitas spiritual : baik  , kurang baik  , yang paling mendukung :
………………………………………………………….

Uraian persepsi pasien terhadao konsep ketuhanan, makna hidup , sumber harapan :
Pasien mengatakan penyakit yang diderita adalah sebagai ujian yang Allah berikan terhadap Tn. E. pasien sering
beribadah di mesjid dan sholat teratur 5 waktu dalam sehari

5. POLA AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI ( ACTIVITY DAILY LIVING)

No Kebiasaan di rumah di rumah sa kit


1 Nutrisi
Makan
 Jenis  Nasi, sayur, ayam  Mengkonsumsi
 Frekuensi ikan makanan dari RS
 Porsi  3 x/hari  3 x/hari
 Keluhan  1 porsi habis  1 porsi Habis
 Tidak ada keluhan  Tidak Ada

Minum
 Jenis  Air putih, kopi, teh  Air Putih
 Frekuensi  5 Gelas/Hari  4 gelas x sesuai
 Jumlah (cc) pasien

 Keluhan  Tidak Ada  Tidak ada


2 Eliminasi
BAB
 Frekuensi  2 x/hari  Belum BAB
 Warna  Kuning  Belum
 Konsistensi  Berbentuk  Belum
 Keluhan  Tidak Ada  Tidak Ada
BAK
 Sering  Tidak Tau Karena
 Frekuensi
terpasang kateter
 Kuning  Kuning pekat
 Warna
 Banyak
 Jumlah (cc)
 Tidak Ada  Terpasang kateter
 Keluhan
3 Istirahat dan tidur
 Waktu tidur
o Malam,  Tidak tentu  Tidak tentu
pukul
 Tidak tentu
o Siang, pukul  Tidak tentu
 Lamanya  1 – 2 Jam  1 jam
 Keluhan  Tidak Ada  Tidak bisa tidur
karena nyeri

4 Kebiasaan diri
 Mandi  3x/hari  2x/hari
 Perawatan  1 Minggu sekali  Belum
rambut  3x/hari
 Perawatan  Tidak tentu  Belum
kuku  Belum
 Perawatan gigi
 Tingkat  Mandiri
Ketergantungan  mandiri
 Kebiasaan  Pasien merokok  tidak merokok
merokok setengah
bungkus/hari
 Kebiasaan
olahraga  jarang  Tidak bisa
beraktivitas

6. DATA PEMERIKSAAN FISIK

a. Status Kesehatan Umum


Penampilan umum : pasien tampak tenang
Kesadaran : Compos mentis
GCS 15 (E 4 M 5 V 6)
Tanda-tanda vital : TD = 136/80 mmHg
HR = 78 kali/menit
RR = 20 kali/menit
S = 36,5 OC
Status Antopometri : BB = 60 kg
TB = 160 cm

b. Hasil Pemeriksaan Sistem :


1) Kepala dan leher
Kepala tampak simetris, kulit kepala dan rambut terasa agak lengket karena
belum mandi, otot maseter teraba kuat, tidak ada nyeri tekan. Bagian leher
warna leher tampak merata, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan JVP

2) Dada anterior
Dada anterior berwarna merata, tidak ada nyeri tekan, saat perkusi bagian dada
sebelah kanan terdengar sonor dan dibagian jantung terdengar dullnes, saat di
auskultasi terdengar vesikuler

3) Dada posterior
Dada posterior berwarna merata, tidak ada nyeri tekan, saat perkusi bagian dada
sebelah kanan terdengar sonor dan dibagian jantung terdengar dullnes, saat di
auskultasi terdengar vesikuler

4) Abdomen
Warna kulit bagian abdomen merata, bising usus 7x/menit, ada nyeri tekan di
area bawah perut
5) Perkemihan
Sulit berkemih dan Terpasang kateter

6) Genital
Rambut pubis merata
7) Ekstremitas atas
CRT <2 detik, akral teraba hangat dan tidak ada nyeri tekan
8) Esktremitas bawah
tidak ada nyeri tekan di bagian ekstremitas bawah

7. DATA PENUNJANG DIAGNOSTIK


a. Pemeriksaan Thorak foto
Tanggal pemeriksaan : 16 januari 2019

b. Pemeriksaan Laboratorium
nama test hasil nilai rujukan
Hb 14,0 g/dl 13,0-18,0
leukosit 5490 sel/uL 3800-10600
eritrosit 5,0 juta/uL 4,5-6,5
hematokrit 45% 40-52
trombosit 316000 sel/uL 150000-440000

c. Program Terapi

Nama obat Cara pemberian Dosis


ceftriaxon IV 2x1gr
antrain IV
pantoprazole IV 2x1
citicolin IV 2x500
kolitake PO 3x1
asam folat PO 2x1
amlodipin PO 1x10
B. ANALISA DATA

No. Data Etiologi Problem/Masalah


1. DS : perubahan usia nyeri akut b.d agen
pencedera fisik
 pasien mengelukan
nyeri di area insisi
ketidakseimbangan produksi
 skala nyeri 4
estrogen dan progesteron
 pasien mengatakan
sering terbangun dari
tidurnya
kadar estrogen meningkat
DO
 pasien tampak
hiperplasi sel stoma pada
memegang bagian area
jaringan prostat
insisi

BPH

pembedahan

terputusnya kontinuitas
jaringan

nyeri akut
2 DS : gangguan pola tidur
 pasien mengeluh susah
tidur karna nyeri
pembedahan
 keluarga pasien
mengatakan pasien
sering terbangun saat
sedang tertidur terputusnya kontinuitas
jaringan
DO :
 pasien tampak nyeri akut
memegang bagian area
insisi
sulit tidur karena nyeri

sering terbangun ketika tidur

gangguan pola tidur

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1) Nyeri akut b.d agen pencedera fisik

2) Gangguan kenyamanan

3) Gangguan pola tidur

4) Gangguan intefritas kulit/jaringan


D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. E Ruangan : Zumar 2

No. Medrek : Diagnosa Medis :

N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


O
1 nyeri akut b.d agen setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri 1. Untuk mengetahui lokasi,
pencedera fisik selama 3x24 jam nyeri akut observasi karakteristik, durasi,dan
dapat teratasi dengan 1. Identifikasi lokasi, frekuensi nyeri
1. Nyeri berkurang skala 1 karakteristik, durasi, 2. Skala nyeri mempengaruhi
(0-10) frekuensi, kualitas, intensitas beratnya nyeri yang
2. Tidak mengeluhkan nyeri dirasakan pasien
nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 3. Untuk mendistraksi rasa
teurapetik nyeri yang dirasakan
3. Berikan teknik non pasien
farmakologi untuk 4. Lingkungan yang aman
mengurangi nyeri (mis. Terapi dan nyaman akan
musik) membuat pasien tenang
4. Kontrol lingkungan yang 5. Fasilitas tidur yang
memperberat rasa nyeri (mis. mumpuni akan membuat
kebisingan) pasien nyaman dalam
5. Fasilitasi istirahat tidur istrirahatnya
edukasi 6. Agar pasien mengetahui
6. Jelaskan strategi meredakan bagaimana cara
nyeri meredakan nyeri
kolaborasi 7. Analgesik berfungsi untuk
7. Kolaborasi pemberian meredakan nyeri
analgesik, jika perlu

2 gangguan rasa nyaman setelah dilakukan tindakan terapi relaksasi


b.d gejala penyakit selama 2x24 jam gangguan rasa observasi
nyaman dapat teratasi dengan 1. Identifikasi penurunan tingkat
1. Pasien tampak tenang energi, ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala
lain yang mengganggu
kognitif
2. Identifikasi teknik relaksasi
yang pernah efektif dilakukan
3. Cek TTV sebelum dan
sesudah
4. Monitor respons pasien
terhadap terapi relaksasi
teurapetik
5. Ciptakan lingkungan yang
tenang, nyaman
6. Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
7. Gunakan pakaian longgar
8. Gunakan suara lembut dengan
irama lambat dan berirama
9. Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis
lain
edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis relaksasi
yang tersedia
3 gangguan integritas Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas Kulit 1. Dengan
kulit/jaringan keperawatan selama 1x24 jam mengidentifikasi dan
Observasi
kerusakan integritas kulit dan mengkaji sebab dari
jaringan dapat teratasi dengan 1. Identifikasi sebab luka tersebut agar
kriteria hasil : gangguan penyebab tidakan yang sesuaikan
integritas kulit dengan jenis dan
1. Kerusakan luka insisi
Terapeutik karakter luka
bedah menurun
2. Anjurkan area luka selalu 2. Tujuan menjaga luka
2. Nyeri menurun menjadi 1
lembab tetap lembab adalah
(0-10)
untuk menjaga suhu
3. Menganjurkan minum air kemudian menjaga
yang cukup penguapan dari luka
4. Anjurkan meningkatkan 3. Dengann
asupan nutrisi yang mengkonsumsi air
adekuat yang cukup tubuh
tidak akan kehilangan
5. Anjurkan mandi namun
cairan yang banyak
tidak sampai membasahi
pada umumnya pasien
area luka nya
dengan luka sering
Perawatan Luka
mengalami
Observasi
peningkatan suhu dan
1. Monitor karakteristik luka
penguapan. Oleh
2. Monitor tanda-tanda
karena itu, di
infeksi
anjurkanlah minum air
Terapeutik
yang cukup
3. Membersihkan luka
dengan cairan NaCl 0,9 % 4. Nutrisi yang bagus
4. Mengganti balutan di akan membantu proses
sesuaikan karakteristik penyembuhan luka
luka karena dalam nutrisi
5. Diusahakan menggunakan yang bagus akan
teknik steril terdapat berbagai
macam vitamin
Edukasi
misalkan banyak
6. Jelaskan tanda dan gejala vitamin K yang
infeksi dimana fungsinya itu
7. Anjurkan mengkonsumsi adalah untuk
makanan tinggi kalori dan koagualan atau
protein menyebuhkan luka
5. Menjaga kebersihan
tetap harus dilakukan
supaya risiko infeksi
bisa di minimalkan
dan alasan lukanya
tidak boleh kena air
karena dikhawatirkan
lukanya akan
membekah dan tidak
akan tertutup
6. Pemantauan luka
dilakukan tentukan
karakteristik luka dan
jenisnya kemudian
berikan tindakan yang
sesuai dengan jenis
dan karakteristik
lukanya
7. Pantau tanda-tanda
infeksi yaitu REEDA,
kemerahan, edema,
kebiruan, keluaran
nanah, luka yang di
jahit
8. NaCl memiliki sifat
mengikat cairan karena
itu luka sering
dibersihkan dengan
NaCl agar luka cepat
kering
9. Ganti balutan satu kali
sehari untuk
memastikan luka
pasien bersih dan
sudah ada perbaikan
10.Dengan teknik steril
kemungkinan bakteri
yang masuk sangat
kecil serta dengan
teknik steril ini mampu
menjaga area luka
pasien dari infeksi
11.Membantu pasien
menjelaskan tanda dan
gejala mengenai
infeksi sehingga pasien
mampu mengetahui
cara pencegahan
infeksi
12.Makanan yang tinggi
kalori dan protein
mampu membatu
proses penyembuhan
kulit karena dengan
kalori dan protein sel
akan tumbuh dan
menutup luka

Anda mungkin juga menyukai