P2 - Blok3 - Nurul Amirah - 210600078
P2 - Blok3 - Nurul Amirah - 210600078
PEMICU 2
DISUSUN OLEH:
Fasilitator:
MEDAN
2021
Pemicu 2
Nama Pemicu: Lala yang Panik
Penyusun : dr.Surya Husada, Sp.KJ., dr.Dessy Mawar, Sp.KJ.,Suri Mutia
Siregar M. Psi, Psikolog
Hari/ Tanggal : Senin, 22 November 2021
Pukul : 13.30-15.30 WIB
Seorang pasien bernama Lala, wanita, usia 16 tahun, datang ke praktek dokter gigi bersama
dengan kakak kandungnya dengan keluhan sakit gigi pada gigi belakang kanan atas. Pasien
terlihat pendiam, bicara hanya jika ditanya, saat berbicara suaranya cepat, dengan nada yang
sering bergetar. Lala juga tampak gelisah, sering tidak memperhatikan ucapan dari dokter,
sering melihat ke sekeliling ruangan praktek, sesekali mengusap-usap kedua tangannya,
tampak berkeringat di wajahnya. Sewaktu ditanyakan pada kakaknya, dikatakan kalau Lala
dalam 3 tahun belakangan ini memang sering terlihat cemas dan gelisah, terutama jika sedang
tampil di depan orang ramai (publik) atau berbicara dengan orang yang baru dikenal. Lala
mengatakan bahwa ia merasa takut kalau nantinya akan terlihat salah dan akhirnya akan
diejek dan dipermalukan oleh orang lain. Akibatnya ia selalu menghindari hal tersebut.
Bahkan ia tak mau makan atau minum di tempat yang terbuka dan memakai fasilitas-fasilitas
publik seperti toilet umum. Akan tetapi kalau bersama keluarga dan teman-teman dekatnya
rasa panik tersebut tak pernah dirasakannya. Kakaknya mengatakan bahwa semenjak kecil
Lala memang orangnya pendiam, pemalu dan hanya memiliki sedikit teman akrab. Hal ini
membuat Lala kesulitan dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari sebagai seorang
mahasiswi di sebuah universitas. Menurut informasi Lala pernah beberapa kali diejek oleh
teman - temannya ketika tampil di depan kelas karena penampilannya yang pemalu.
Pertanyaan :
1. Gangguan mental apakah yang dialami oleh Lala? Apa alasannya? (Psikiatri)
2. Apakah yang dimaksud dengan gangguan panik?(Psikiatri)
3. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat menimbulkan gangguan mental tersebut?
4. Berdasarkan teori belajar bagaimana proses terbentuknya perilaku cemas pada diri Lala?
(Psikologi)
5. Bagaimanakah penatalaksanaan pada pasien tersebut ditinjau dari :
a. Berdasarkan pendekatan psikososial hal – hal apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi
perilaku panik yang muncul pada diri Lala (Psikologi)
b. Berdasarkan farmakologi bagaimana penatalaksanaan pada pasien tersebut (Psikiatri)
6. Apa yang dapat dilakukan oleh dokter gigi pada Lala? (Psikiatri)
1. Gangguan mental apakah yang dialami oleh Lala? Apa alasannya? (Psikiatri)
Jawaban: Lala mengalami gangguan panik atau kecemasan. Lala menunjukkan gejala
kecemasan dan rasa takut. Seperti gelisah terutama di depan orang banyak atau orang yang
baru dikenalnya, pendiam, nada bergetar ketika berbicara, dan tampak berkeringat di
wajahnya. Ia merasa takut akan terlihat salah dan akhirnya akan diejek dan dipermalukan
oleh orang lain. Lala pernah beberapa kali diejek oleh teman - temannya karena sifatnya yang
pemalu dan tidak percaya diri. Dari keterangan kakaknya, ia telah mengalami cemas dan
takut selama 3 tahun.
Referensi:
- Pittara. (2021) Gangguan Panik. Diakses melalui
https://www.alodokter.com/gangguan-panik (21 November 2021)
4. Berdasarkan teori belajar bagaimana proses terbentuknya perilaku cemas pada diri Lala?
Jawaban: Berdasarkan skenario, perilaku cemas yang dimiliki Lala kemungkinan terbentuk
pada waktu masih kecil, ia memiliki sifat pemalu, pendiam, dan memiliki sedikit teman
akrab. Dia memiliki rasa percaya diri yang rendah membuatnya susah untuk berani berbicara
di depan banyak orang atau bergaul dengan orang lain. Juga, Lala kemungkinan memiliki
gangguan kepribadian klaster C yaitu gangguan kepribadian menghindar. Gangguan ini
memiliki pola perasaan ketidaknyamanan dan enggan untuk bersosialisasi karena merasa
rendah diri sebab takut akan pemikiran orang lain tentang dirinya sehingga membuatnya tidak
percaya diri. Perilaku dari Lala menunjukkan gejala-gejala orang yang mengalami gangguan
kepribadian tersebut. Ia mempunyai kekhawatiran yang berlebihan akan komentar orang lain
tentang dirinya atau pesimis dan takut akan penolakan dalam lingkup sosial. Dia tidak mau
terlibat dengan orang lain dan enggan mencoba hal baru dengan alasan tidak mampu. Karena
ini, Ia menjadi kesulitan utnuk bergaul dengan teman-teman kuliahnya kerena perilaku
cemasnya tersebut.
Adapun upaya lain untuk mengurangi panic dalam diri Lala dengan mempraktekkan perilaku
dicontohkan melalui modelling, membangun motivasi klien melalui strategi-strategi
reinforcement (penguatan) positif, memberikan umpan balik konkrit terfokus; melakukan
berbincang sebagai orang pertama, dengan menggunakan kata saya secara reguler.
Referensi:
- Asrori A. Terapi kognitif perilaku untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial.
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 2015;3(1):89-107.
- Bakhtiar, M. I., et al. "Mengatasi Kecemasan Sosial Melalui Pendekatan Behavioral
Rehearsal. 2017.
Jawaban: Diresepkan obat-obatan untuk mengatasi gangguan panik. Jenis obat yang dapat
diresepkan oleh dokter antara lain:
Obat antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), seperti
fluoxetine dan sertraline, atau golongan serotonin and norepinephrine reuptake
inhibitors (SNRI), seperti venlafaxine
Benzodiazepine, seperti alprazolam dan clonazepam, untuk mengatasi gangguan
panik dalam jangka pendek
Referensi:
- Pittara. (2021) Gangguan Panik. Diakses melalui
https://www.alodokter.com/gangguan-panik (21 November 2021)