Anda di halaman 1dari 2

Thomas Aquinas merupakan salah satu pemikir Kristen yang berpendapat bahwa ilmu

pengetahuan itu berjalan bersamaan dengan iman. Oleh karena itu dalam teorinya tentang
Tuhan, Thomas membuktikan tentang adanya Allah yang diimaninya dengan bertolak
belakang dari teori Aristoteles. Pembuktian dari Thomas yang berdasarkan teori dari
Aristoteles ini diambil dari bukunya yang berjudul Metafisika. Ia membuktikan eksistensi
Tuhan berdasarkan hubungan dengan kebenaran inderawi dan eksistensi Tuhan.

A. Eksitensi Tuhan perlu untuk dibuktikan


Menurut Thomas Aquinas, manusia pada dasarnya memiliki pengetahuan yang
terbatas dan tidak lengkap serta belum memiliki kebenaran yang mendasar tentang Tuhan.
Hal itu yang membuat sehingga manusia tidak dapat menggambarkan Allah itu seperti ia
dapat menggambarkan suatu objek yang dapat dilihat dan dikenal. Seorang manusia tidak
dapat menggambarkan, melihat atau meraba Allah. walaupun demikian, keterbatasan manusia
dengan Allah tidak dapat mengurangi hubungan antara keduanya. Sebab, pembuktian tentang
Tuhan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada pula Anselmus yang berpendapat bahwa, dengan berpikir tentang Allah kita
sudah dapat membuktikan bahwa Allah itu benar-benar ada. Berdasarkan pandangan dari
Anselmus ini membuat Thomas tidak sependapat dengannya. Menurut Thomas, pembuktia A
priori sama sekali tidak jelas. Pengetahuan tentang Allah tidak secara alamia berada dalam
rasio manusi. Sebab, pemikiran tersebut tidak jelas dan kabur sehingga dapat dimengerti
secara eksplisit. Mengenai hal ini Thomas aquinas bertanya tentang Apakah jelas dengan
sendirinya bahwa Allah itu ada?
B. Pembuktian Allah dengan cara A posteriori
Jika pembuktia tentang Allah dengan menggunakan cara A priori, tidak memberikan
gambaran yang jelas bahkan membuat orang semakin bingung. Maka Thomas Aquinas
berpandapat bahwa, jika kita ingin membuktikan tentang Allah, kita harus menggunakan cara
A posteriori. Dalam pembuktian ini, Thomas berpendapat bahwa Tuhan dapat dibuktikan,
namun kita harus terlbih dahulu meliahat serta menyelidiki efek dari Allah itu sendiri. Oleh
karena itu, Thomas Aquinas mebuktikan eksistensi Tuhan dengan lima jalan. Pembuktian ini
didasarkan pada pengertian rasional mengenai objek inderawi, bahwa setiap peristiwa yang
terjadi di dunia ini memiliki penyebab utama. Penyebab utama ini tidaka dapat digerakan dan
merupakan penggerak dari semua yang bergerak.
 Hal-hal baru yang ditemuan oleh Thomas Aqunas bertolak dari prinsip Aristoteles
dalam membuktikan eksistensi Tuhan.
1. Aktualitas murni

Aktualitas murni yang dimaksudkan oleh Thomas Aquinas adalah Tuhan berdasarkan
pada prinsip penggerak yang tidak dapat digerakan. Tuhan adalah aktualitas murni yang
tanpa potensialitas dan pengada murni dari aktus mengada yang sempurna. Tuhan menjadi
penggerak pertama yang tidak dapat digerakan dengan cara apa pun, atau dengan kata lain
Tuhan menjadi penggerak dari segala sesuatu yang ada. Melalui penjelasan tentang batu
domino yang secara serentak bergerak ketika digerakan oleh sesuatu yang lain, maka dapat
dilihat bahwa penggerak pertama yang menggerakan itulah aktualias murni atau Tuhan yang
tidak dapat digerakan, tetapi menjadi penggerak yang paling pertama.

2. Penyebab efisien pertama

Penyebab efisien pertama yang ada disini adalah Tuhan menurut Thomas Aquinas.
Penyebab efisien pertama ini harus ada atau mendahului segala sesuatu yang ada. Seperti
namanya tadi, penyebab efesien pertama itu sendiri memiliki sifat yang terdahulu dan itulah
Tuhan. Tuhan ada lebih dahulu barulah segala sesuatu itu ada dan hal inilah yang kita dapat
temukan dalam kisah penciptaan dunia yang mana Tuhan ada lebih dahulu berulah hal yang
lain itu ada. Aquinas juga bahwa kita harus sampai pada penyebab efesien pertama agar kita
pun mampu untuk melihat dan mengenal siapa sebenarnya penyebab utama dari segala hal
ada. Dalam hal ini, manusia dikatakan sebagai substansi-susunan yang harus mengenal
eksistensi yang bukan dari dirinya sendiri dan eksistensi yang bukan dari dirinya sendiri
itulah Tuhan, sebab eksistensi Tuhan itu jelas dan tidak bergantung pada eksistensi-eksistensi
yang lainnya.

Pengada independen

Tuhan menjadi pengada yang independen dan hal ini bertolak dari peran Tuhan yang adalah
mengada yang eksistensi-Nya identik dengan esensi-Nya. Thomas hendak memaksudkan
bahwa Tuhan itu memilki keberadaan atau sifat yang identik atau sama dengan hakikatnya.
Keberadaan Tuhan sebagai pengada independen membut-Nya menjadi pengada yang sifatnya
lebih tinggi dari semua hal yang memiliki eksistensi dan karena Tuhan memilki sifat yang
identik dengan hakikatnya, maka Thomas Aquinas menyebut itu sebagai pengada yang
independen.

Anda mungkin juga menyukai