pengetahuan itu berjalan bersamaan dengan iman. Oleh karena itu dalam teorinya tentang
Tuhan, Thomas membuktikan tentang adanya Allah yang diimaninya dengan bertolak
belakang dari teori Aristoteles. Pembuktian dari Thomas yang berdasarkan teori dari
Aristoteles ini diambil dari bukunya yang berjudul Metafisika. Ia membuktikan eksistensi
Tuhan berdasarkan hubungan dengan kebenaran inderawi dan eksistensi Tuhan.
Aktualitas murni yang dimaksudkan oleh Thomas Aquinas adalah Tuhan berdasarkan
pada prinsip penggerak yang tidak dapat digerakan. Tuhan adalah aktualitas murni yang
tanpa potensialitas dan pengada murni dari aktus mengada yang sempurna. Tuhan menjadi
penggerak pertama yang tidak dapat digerakan dengan cara apa pun, atau dengan kata lain
Tuhan menjadi penggerak dari segala sesuatu yang ada. Melalui penjelasan tentang batu
domino yang secara serentak bergerak ketika digerakan oleh sesuatu yang lain, maka dapat
dilihat bahwa penggerak pertama yang menggerakan itulah aktualias murni atau Tuhan yang
tidak dapat digerakan, tetapi menjadi penggerak yang paling pertama.
Penyebab efisien pertama yang ada disini adalah Tuhan menurut Thomas Aquinas.
Penyebab efisien pertama ini harus ada atau mendahului segala sesuatu yang ada. Seperti
namanya tadi, penyebab efesien pertama itu sendiri memiliki sifat yang terdahulu dan itulah
Tuhan. Tuhan ada lebih dahulu barulah segala sesuatu itu ada dan hal inilah yang kita dapat
temukan dalam kisah penciptaan dunia yang mana Tuhan ada lebih dahulu berulah hal yang
lain itu ada. Aquinas juga bahwa kita harus sampai pada penyebab efesien pertama agar kita
pun mampu untuk melihat dan mengenal siapa sebenarnya penyebab utama dari segala hal
ada. Dalam hal ini, manusia dikatakan sebagai substansi-susunan yang harus mengenal
eksistensi yang bukan dari dirinya sendiri dan eksistensi yang bukan dari dirinya sendiri
itulah Tuhan, sebab eksistensi Tuhan itu jelas dan tidak bergantung pada eksistensi-eksistensi
yang lainnya.
Pengada independen
Tuhan menjadi pengada yang independen dan hal ini bertolak dari peran Tuhan yang adalah
mengada yang eksistensi-Nya identik dengan esensi-Nya. Thomas hendak memaksudkan
bahwa Tuhan itu memilki keberadaan atau sifat yang identik atau sama dengan hakikatnya.
Keberadaan Tuhan sebagai pengada independen membut-Nya menjadi pengada yang sifatnya
lebih tinggi dari semua hal yang memiliki eksistensi dan karena Tuhan memilki sifat yang
identik dengan hakikatnya, maka Thomas Aquinas menyebut itu sebagai pengada yang
independen.