Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

DENGAN STIMULASI PERSEPSI

Dosen Pembimbing:
Sulistiyarini, S. Kep., Ns., MH

Disusun Oleh
1. Ni kadek Ayu Trisna M (2001024)
2. Ni Kadek Dwi Widnyani p (2001025)
3. Nisa Aulia Aziz (2001026)
4. Novi Setiyani (2001027)
5. Nurul Fajriana Ningrum (2001028)
6. Octa Lorenza (2001029)
7. Puji Larasati (2001030)
8. Putri Septiani (2001031)
9. Rivana Kurnia Pradipta S (2001032)
10. Rizna Septiana U (2001033)
11. Yanik Pratika Sari (2001044)
12. Zeni Zambada maulita (2001045)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AN NUUR
TAHUN 2022/2023

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Proposal Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) dengan Stimulasi Persepsi”. Adapun makalah ini telah
diusahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Purwodadi, 7 April 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI...................................................................................3
A. Pengertian.........................................................................................................3
B. Tujuan...............................................................................................................3
C. Aktivitas dan Adiksi.........................................................................................3
BAB III PROPOSAL TAK STI,ULASI PERSEPSI............................................5
A. Sesi 1 : Menonton Televisi ..............................................................................5
B. Sesi 2 : Membaca majalah/Koran/Artikel.....................................................8
C. Sesi 3 : Melihat gambar..................................................................................11
BAB IV PENUTUP................................................................................................15
A. Simpulan..........................................................................................................15
B. Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental sejahtera yang
memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian utuh dari kualitas
hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia.
Kesehatan jiwa mempunyai rentang sehat – sakit jiwa yaitu sehat jiwa, masalah
psikososial dan gangguan jiwa ( Keliat et al., 2016). Kesehatan jiwa adalah suatu
kondisi yang mampu mengendalikan diri dalam menghadapi stressor di
lingkungan sekitar dengan selalu berpikir positif dalam keselarasan tanpa adanya
tekanan fisik dan psikologis, baik secara internal maupun eksternal yang
mengarah pada kestabilan emosional (Nasir & Muhith, 2011).Kesehatan jiwa
merupakan seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri
pada lingkungan, serta berintegrasi dan berinteraksi dengan baik, tepat, dan
bahagia, (Yusuf dkk, 2015).Jadi dapat disimpulkan kesehatan jiwa adalah suatu
kondisi dimana individu mampu mencapai kesejahteraan diri dan memiliki
kemampuan beradaptasi pada lingkungannya.Kondisi ini akanmemungkinkan
individu untuk hidup produktif, dan mampu melakukan hubungan sosialyang
memuaskan.
Meningkatnya pasien dengan gangguan jiwa ini disebabkan banyak hal.
Kondisi lingkungan sosial yang semakin keras diperkirakan menjadi salah satu
penyebab meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan.
Apalagi untuk individu yang rentan terhadap kondisi lingkungan dengan tingkat
kemiskinan terlalu menekan.
Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah
pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas Kelompok
(TAK). Terapi aktivitas kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
oleh sekelompok pasien bersama- sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang di pimpin oleh atau di arahkan oleh therapist atau petugas kesehatan jiwa
yang telah terlatih (H & Titin, 2014). Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi

1
merupakan suatu terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait
dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Dalam hal ini klien dilatih untuk mempersepsikan stimulus dari luar secara nyata,
terapi ini dapat digunakan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
(Prabowo, 2014).
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu
fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan hubungan
interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya.
Kelompok adalah suatu system social yang khas yang dapat didefinisikan
dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang saling berinteraksi,
interelasi, interdependensi dan saling membagikan norma social yang sama .
Kelompok adalah kumpulan individu yang memilki hubungan satu dengan yang
lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart &Laraia, 2001).

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya dan klien dapat berespons
terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya
dengan tepat.
b. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang
dialami
c. Klien mampu berespons terhadap suara yang didengar
d. Klien mampu berespons terhadap gambar yang dilihat
e. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Terapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan akivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/ atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat
berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
B. Tujuan
Tujuan Umum TAK stimulasi persepsi adalah klien mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan
stimulus kepadanya.
Sementara, tujuan khususnya:
1. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan
tepat.
2. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.
C. Aktivitas dan Adiksi
Aktivitas dibagi dalam empat bagian, yaitu mempersepsikan stimulus
nyata sehari-hari, stimulus nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan,
stimulus yang tidak nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, serta
stimulus nyata yang mengakibatkan harga diri rendah.
Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata sehari-hari :
a. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : menonton televisi.
b. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : membaca
majalah/koran/artikel.
c. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : melihat gambar.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perubahan sensoris
persepsi dan klien menarik diri yang telah mengikuti TAKS. Aktivitas
Mempersepsikan Stimulus Nyata dan Respons yang Dialami dalam Kehidupan.
Aktivitas ini khusunya untuk klien perilaku kekerasan. Aktivitas ini dibagi dalam
beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :

3
a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : menegenal kekerasan yang
baisa dilakukan (penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan; akibat
perilaku kekerasan)
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan
melalui kegiatan fisik
c. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan
melalui interaksi sosial asertif;
d. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan
melalui kepatuhan minum obat;
e. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan
melalui kegiatan ibadah.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perilaku kekerasan
yang kooperatif. Aktivitas mempersepsikan Stimulus Tidak Nyata dan Respons
yang dialami dalam Kehidupan. Aktivitas mempersepsikan stimulus tidak nyata
dan respons yang dialami dalam kehidupan, khususnya untuk klien halusinasi.
Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:
a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengenal halusinasi
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengusir/menghardik
halusinasi;
c. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi :mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan
d. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
e. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengontrol halusinasi
dengan patuh minum obat.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien halusinasi.
Aktivitas Mempersiapkan Stimulus Nyata yang Menyebabkan Harga Diri Rendah.
Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: mengidentifikasi aspek yang
membuat harga diri rendah dan aspek positif kemampuan yang dimiliki selama
hidup (di rumah dan di rumah sakit)

4
BAB III
PROPOSAL TAK STUMULASI PERSEPSI

A. Sesi 1 : Menonton Televisi


1. Tujuan
a. Klien mampu menyebutkan apa yang dilihat
b. Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara TV yang ditonton
c. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain
2. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama setengah lingkaran menghadap TV.
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Metode
a. Diskusi
4. Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Alat
a) Video
b) TV
c) LCD
2) Setting Tempat
Klien dan perawat duduk melingkar

5
Keterangan :
: Leader (Nurul Fajriana Ningrum )
: Co Leader (Rivana Kurmia Pradipta S)
: Fasilitator
a. Octa Lorenza
b. Nisa Aulia Aziz
c. Putri Septiani
: Observer
a. Novi Setiyani
: Klien
a. Ni Kadek Ayu Trisna M
b. Ni kadek Dwi Widnyani P
c. Rizna Septiana utami
d. Yanik Pratika Sari
e. Zeni Zambada Maulita
b. Orientasi
1) Salam Terapeutik : Terapis mengucapkan salam
2) Evaluasi/Validasi : Terapis menanyakan keadaan klien hari ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kagiatan
b) Terapis menjelaskan aturan main yaitu :
a) Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir
b) Bila ingin keluar dari kelompok, klien harus meminta izin
kepada terapis
c) Lama kegiatan 5 menit
c. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu menonton
TV/video dan menceritakan makna yang telah di tonton
2) Terapis memutar TV/video yang telah dipersipkan
3) Setelah selesai menonton, masing-masing klien diberi kesempatan
menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien

6
beruntun searah jarum jam, dimulai dari klien yang ada disebelah kiri
terapis
4) Setiap selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien
lain bertepuk tangan dan memberi pujian, sampai semua klien
mendapatkan giliran.
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok
2) Rencana Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara
3) Kontrak yang akan datang
a) Terapis menyepakati kegiatan TAK berikutnya
b) Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK
e. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusunya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi umum, Sesi 1 kemampuan yang
diharapkan adalah memberi pendapat tentang acara TV, memberi tanggapan
terhadap pendapat klien lain dan mengikuti kegiatan sampai selesai.
Formulir evaluasi sebagai berikut.

7
Sesi 1 : TAK
Stimulasi persepsi umum
Kemampuan persepsi : Menonton TV
No Nama Klien
Aspek yang dinilai
.
Memberi pendapat tentang acara
1.       
TV
Memberi tanggapan terhadap
2.       
pendapat klien lain
3.        Mengikuti kegiatan sampai selesai

Petunjuk :
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda

B. Sesi 2 : Membaca Majalah/Koran/Artikel


1. Tujuan :
a. Klien dapat menyebutkan kembali isi bacaan
b. Klien dapat memberikan pendapat terhadap isi bacaan
c. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain
2. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
4. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Alat
a) Majalah/Koran/artikel

8
b) Buku catatan dan pulpen
c) Jadwal kegiatan klien
2) Setting tempat
Klien dan perawat duduk melingkar

Keterangan :
: Leader (Rika Indah Saputri)
: Co Leader (Yuyun Sulistiyowati)
: Fasilitator
d. Sinnia Serviani
e. Siska Fitri Yulianti
f. Sheilea Rismayanti putri
: Observer
b. Siti Rukhoyah F
: Klien
f. Rudi Prastiyo
g. Sri Dini Kurnia Sari
h. Thomas Moses
i. Titin Suhesni
j. Yogi Prabowo

9
b. Orientasi
1. Salam terapeutik: Salam dari terapis kepada klien
2. Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
c) Menanyakan penerapan TAK yang lalu
3. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu membaca
majalah/Koran/artikel
b) Menjelaskan aturan main berikut
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1. Tentukan bacaan yang akan dibaca
2. Bacalah isi makalah/Koran/artikel selama 10 menit (jika mungkin
berikan fotokopi bacaan pada klien)
3. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai isi bacaan
4. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya
5. Berikan pujian/ penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat
6. Ulangi c, d dan e sampai semua klien mendapat kesempatan
7. Beri kesimpulan tentang bacaan
d. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
a) Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membaca dan
mendiskusikannya pada orang lain.
b) Membuat jadwal membaca

10
3. Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
b) Menyepakati waktu dan tempat
e. Evaluasi dan dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien
sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi umum sesi 2,
kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang bacaan,
memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain dan mengikuti
kegiatan sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 2 : TAK
Stimulasi persepsi umum
Kemampuan persepsi : Bacaan
No Nama Klien
Aspek yang dinilai
.
1 Memberi pendapat tentang bacaan
Memberi tanggapan terhadap
2
pendapat klien lain
3 Mengikuti kegiatan sampai selesai

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut
TAK
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda
C. Sesi 3 : Melihat gambar
1. Tujuan
a. Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat
b. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain

11
2. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkungan
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Beberapa gambar
b. Buku catatan dan pulpen
c. Jadwal kegiatan
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
3) Setting tempat
b. Klien dan perawat duduk melingkar

Keterangan :
: Leader (Rika Indah Saputri)
: Co Leader (Yuyun Sulistiyowati)
: Fasilitator
a. Sinnia Serviani
b. Siska Fitri Yulianti
c. Sheilea Rismayanti putri

12
: Observer
a. Siti Rukhoyah F
: Klien
a. Rudi Prastiyo
b. Sri Dini Kurnia Sari
c. Thomas Moses
d. Titin Suhesni
e. Yogi Prabowo
c. Orientasi
1. Salam terapeutik: salam dari terapis kepada klien
2. Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
c) Menanyakan penerapan TAK yang lalu
3. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melihat gambar
b) Menjelaskan aturan main berikut
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
d. Tahap kerja
1. Tentukan 1 atau 2 gambar yang umum dikenal orang
2. Tunjukan gambar pada klien (Jika besar dapat di depan saja, jika
kecil diedarkan).
3. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai gambar yang dilihat
4. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya
5. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi
pendapat
6. Ulangi c, d dan e sampai semua klien mendapat kesempatan
7. Beri kesimpulan pada tiap gambar yang dipaparkan

13
e. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
a. Menganjurkan klien melatih melihat gambar( ditv, Koran,
majalah, album) dan mendiskusikannya pada orang lain .
b. Membuat jadwal melihat gambar
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan TAK yang akan dating
b. Menyepakati waktu dan tempat
f. Evaluasi dan dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien
sesuai dengan tujuan TAK.Untuk TAK stimulasi persepsi umum sesi
3 kemampuan yang diharapkan adalah member pendapat tentang
gambar, member tanggapan terhadap pendapat klien lain, dan
mengikuti kegiatan sampai selesai.Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 3 : TAK
Stimulasi persepsi umum
Kemampuan persepsi : Melihat gambar
Nama Klien
No. Aspek yang dinilai

1 Memberi pendapat tentang gambar


Memberi tanggapan terhadap
2
pendapat klien lain
3 Mengikuti kegiatan sampai selesai
Petunjuk :
a. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
b. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda 2 yang yang berbeda.

14
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Terapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan akivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/ atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat
berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah
pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas Kelompok
(TAK). Terapi aktivitas kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
oleh sekelompok pasien bersama- sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang di pimpin oleh atau di arahkan oleh therapist atau petugas kesehatan jiwa
yang telah terlatih (H & Titin, 2014).
Kelompok adalah suatu system social yang khas yang dapat didefinisikan
dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang saling berinteraksi,
interelasi, interdependensi dan saling membagikan norma social yang sama .
Kelompok adalah kumpulan individu yang memilki hubungan satu dengan yang
lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart &Laraia, 2001).

B. Saran
Untuk pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak
kekurangan, kami berharap bagi pembaca untuk mengkritik guna untuk
menyempurnakan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Keliat B. A, 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta. EGC.

Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan. Jakarta: EGC

Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Reflika Aditama.

Mukhripah Damaiyanti dan Iskandar, (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa.


Bandung: Refika Aditama.
Keliat, B.A. & Akemat. (2006). Proses Keperawatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta:
EGC. Keliat, B.A. & Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa, Jakarta: EGC.
Damanik, R. K., Pardede, J. A., & Manalu, L. W. (2020). Terapi Kognitif
Terhadap Kemampuan Interaksi Pasien Skizofrenia Dengan Isolasi Sosial. Jurnal
Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(2), 226-235.
Http://Dx.Doi.Org/10.26751/Jikk.V11i2.822
Novitasari, E. D.A & Sari, F.S. (2021). Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pada
Pasien Isolasi Sosial Dengan Terapi Musik Dalam Meningkatkan Kemandirian.
Universitas Kusuma Husada Surakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai