Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

S DENGAN ULKUS
DIABETIK DI JALAN BADAK IX B NO 14 KELURAHAN BUKIT
TUNGGAL KOTA PALANGKA RAYA
Diajukan Untuk Memenuhi salah satu tugas stase Keperawatan Keluarga

Disusun oleh :

ISMA AZIZAH

NIM P1337420921188

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ULKUS DIABETIK DAN DI
JALAN BADAK IX B NO 14 KELURAHAN BUKIT TUNGGAL KOTA
PALANGKA RAYA

1. PENGKAJIAN KELUARGA
Hari/Tanggal : Rabu 20 April 2022

A. Identitas Keluarga
Inisial Kepala Keluarga : Tn. S
Umur : 47 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Pekerjaan : Polri
Alamat : Jalan Badak IX B No 14
Sumber Informasi : Klien dan keluarga

B. Data Umum

Jenis Hub kel.


Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Keadaan
Kelamin KK
Kepala
Tn. S 47 th Laki-laki SLTA/SEDERAJAT Polri Sakit
Keluarga
Ibu Rumah
Ny. R th Perempuan Istri SLTA/SEDERAJAT Sakit
Tangga
Pegawai
Tn. M th Perempuan Anak SMA Sehat
Swasta
1. Genogram

Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Menikah
: Tinggal dalam satu rumah
: Klien

: Keluarga yang menderita penyakit sama


: Menikah

: Anak

2. Tipe keluarga
Keluarga Tn. S merupakan Keluarga yang termasuk tipe keluarga inti
(nuclear family) yang terdiri dari ayah ibu dan anak.
3. Suku bangsa
Keluarga Tn. K merupakan keluarga suku Jawa. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Tidak ada kebisaaan
keluarga yang dipengaruhi suku yang berpengaruh pada kesehatan keluarga.
4. Agama
Keluarga Tn.S beragama Islam, tidak ada perbedaan antar anggota keluarga
dalam keyakinan dan praktiknya, keluarga aktif menjalankan ibadah, agama
dijalankan berdasarkan keyakinan atau nilai keluarga. Tn.S meyakini kalau
ada anggota keluarga yang sakit semua itu adalah cobaan dari Tuhan Yang
Maha Esa dan keluarga selalu berdoa untuk kesembuhan.
5. Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga Tn. S mengatakan penghasilan perbulannya ± Rp 5.000.000,- jika
digabungkan dengan penghasilan anaknya. Keluarga merasa
penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari (hanya
terbatas dalam ruang lingkup kebutuhan makan sehari – hari, tidak termasuk
dalam pemenuhan kebutuhan lain yang tidak terduga).
6. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan tidak terbiasa melakukan rekreasi karena
kurangnya waku dan biaya yang dianggap lebih baik disimpan untuk
kebutuhan yang mendesak. Keluarga biasanya hanya istirahat dan
menonton TV dirumah, dan sekedar bercengkrama dengan tetangga di
lingkungan sekitarnya.

C. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.S adalah keluarga dengan anak dewasa.
Dimana dalam keluarga mempunyai 1 orang anak yaitu anak yang berumur
20 tahun yang sudah menikah
Tugas perkembangan keluarga Tn.Syaitu sebagai berikut.
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuki masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Pada keluarga Tn.S berada pada tahap perkembangan keluarga dewasa
dengan tugas keluarga yang belum terpenuhi yaitu tugas dalam merawat
keluarga yang sakit.
3. Riwayat Keluarga Inti
Tn. S dan Ny. R sudah menikah selama 20 tahun dan tinggal bersama. Tn.
S tidak memiliki riwayat penyakit keturunan namun sekarang sedang sakit
dan di diagnosa mengidap efusi pleura yang baru diketahui 1 bulan yang
lalu, ulkus diabetik sejak 4 bulan yang lalu, dan hipertensi yang sudah
diketahui sejak 9 tahun yang lalu. Sedangkan Ny. R sekarang dalam keadaan
sehat namun memiliki keluarga riwayat hipertensi. Tn.S sudah berobat ke
rumah sakit dan sedang melakukan rawat jalan. Anak Tn. S dan Ny. K yaitu
Nn. M tidak ada keluhan dan sedang dalam keadaan sehat. Tidak ada
anggota keluarga yang memiliki gangguan mental.

D. Pola Kesehatan Keluarga


1. Keadaan Kesehatan Keluarga
Tn.S sedang mengalami sakit, Ny.R. dan anak Nn.M dalam keadaan sehat.
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki gangguan mental.
2. Kebersihan Perorangan
Keluarga Tn.S selalu mengutamakan kebersihan. Tn.S, Ny.R dan Nn.A
memiliki kebiasaan mandi 2 kali sehari, menggosok gigi 2 kali sehari setelah
makan dan sebelum tidur, mencuci rambut 2-3 perminggu, kuku tangan
dalam keadaan bersih. Semua anggota keluarga Tn. S selalu mencuci tangan
menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan serta setelah dari kamar
mandi.
3. Penyakit yang Diderita
Tn. S tidak memiliki riwayat penyakit keturunan namun sekarang sedang
sakit dan di diagnosa mengidap efusi pleura yang baru diketahui 1 bulan
yang lalu, ulkus diabetik sejak 4 bulan yang lalu, dan hipertensi yang sudah
diketahui sejak 9 tahun yang lalu. Sedangkan Ny. R sekarang dalam keadaan
sehat namun memiliki keluarga riwayat hipertensi. Tn.S sudah berobat ke
rumah sakit dan sedang melakukan rawat jalan. Anak Tn. S dan Ny. K yaitu
Nn.M tidak ada keluhan dan sedang dalam keadaan sehat. Tidak ada anggota
keluarga yang memiliki gangguan mental.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga Tn.S mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit diabetes dan
hipertensi sejak 9 tahun yang lalu. Dan baru keluar dari rumah sakit dari
penyakitnya efusi pleura sejak 2 minggu yang lalu. Ny.R memiliki riwayat
penyakit keluarga yaitu hipertensi dari ayahnya.
5. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn.S memiliki keluhan sesak napas dan luka pada kaki kiri sejak 2 bulan
yang lalu luka dibiarkan terbuka dan tampak kotor. Sedangkan Ny.R dan
Nn.M tidak memiliki keluhan dan sedang dalam kondisi sehat.
6. Penyakit Keturunan
Tn.S tidak memiliki riwayat penyakit keturunan. Ny.R memiliki riwayat
penyakit hipertensi dari kedua orang tuanya.
7. Penyakit Kronis dan Menular
Keluarga Tn. S memiliki penyakit kronis yaitu hipetensi. Ny.R dan Nn.M
memiliki penyakit kronis dan menular
8. Kecacatan Anggota Keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan tidak ada kecacatan dalam anggota keluarganya
E. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik Rumah
a. Denah Rumah
Perumahan

teras U

R. Tamu
Kamar
Tn.S dan Ny.R
Kamar
Nn.M R. Keluarga

Kmr.
Kamar Mandi
Kosong
Dapur
Keterangan :
: Pintu
: Jendela/ventilasi

Keluarga Tn.S tinggal di jalan badak XI B nomor 14 Kelurahan Bukit


Tunggal Kota Palangka Raya, jenisnya bangunan rumah Tn. S yaitu
permanen dengan luas rumah 72 m2 luas pakarangan 3x9 m2 , status
kepemilikan adalah milik sendiri, terdapat pekarangan teras untuk
menaruh sepatu dan motor, lantai terbuat dari keramik, terdapat ventilasi
di setiap ruangan pada rumah Tn. S, atap rumah dari genteng, ventilasi
rumah pada bagian depan dan belakang yaitu pintu dan jendela. Sistem
penerangan listrik, pada siang hari cahaya dapat masuk tetapi hanya
sampai ruang keluarga saja. Komposisi rumah terdiri dari ruang tamu, 3
kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi.
Keluarga Tn.S mengunakan fasilitas sosial seperti lapangan atau pos
kambling, serta dan fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Keluarga Tn.S
mengikuti perkumpulan sosial di masyarakat. Fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada dimasyarakat adalah BPJS yaitu langsung menuju
faskes RS Bhayangkara kota Palangka Raya. Keluarga menggunakan
fasilitas kesehatan dengan baik. Fasilitas kesehatan yang tersedia dapat
dijangkau keluarga dengan menggunakan kendaraan pribadi yaitu sepeda
motor.
b. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah di rumah Tn. S diletakkan di dapur dan tertutup.
Cara pembuangan sampah yaitu diangkut oleh petugas setiap harinya.
c. Pembuangan Air Kotor
Pembuangan/ limbah air kotor pada keluarga Tn. S yaitu dibuang melalui
saluran got. Kondisi limbah keluarga tidak ada yang tersumbat.
d. Sanitasi
Keluarga Tn. S menggunakan sumber air untuk mandi, dan mencuci
mengunakan pompa air sumur bor. Tidak ada masalah (tidak berbau
ataupun berasa) pada sumber air di keluarga Tn.S. Tempat penampungan
air menggunakan ember dalam kondisi terbuka namun dikuras setiap
hari. Kebersihan rumah cukup bersih dan rapi.
e. Sumber Pencemaran
Keluarga Tn.S mengatakan tidak ada sumber pencemaran di lingkungan
rumahnya.
f. Sumber Air Minum
Keluarga Tn.S menggunakan sumber air Galon untuk minum.
Pengolahan air untuk minum dengan cara dimasak.
g. Jamban
Kebiasaan keluarga buang air besar di WC. Keluarga Tn.S menggunakan
jenis WC leher angsa. Jarak sumur bor dengan septic tank yaitu >10
meter.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn.S berada di lingkungan RT 13 yang jumlah penduduknya tidak
terlalu padat. Mayoritas penduduk bekerja sebagai karyawan swasta. Di
lingkungan RT 12 tidak terdapat lapangan. Hubungan antar tetangga sangat
baik, rumah bervariasi dengan status ekonomi menengah ke atas. Fasilitas
yang ada dimasyarakat yaitu masjid, pasar, sekolah dan puskesmas.
Transportasi yang ada dimasyarakat yaitu angkutan umum dan ojek online.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.S tinggal menempati rumah pribadi dari pertama menikah
sampai dengan sekarang. Tn.S bekerja sebagai polri namun sekarang tidak
dapat bekerja karena sakit. Ny.R merupakan ibu rumah tangga, dan
melakukan aktivitas seperti ke pasar menggunakan sepeda motor. Anak
Nn.M sudah bekerja dan menggunakan sepeda motor untuk berangkat
bekerja.
4. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan seluruh anggota keluarga memiliki jaminan
kesehatan yaitu BPJS yang didapatkan dari kantornya. Saat ini, hanya Tn. S
yang dalam kondisi sakit yaitu efusi pleura, hipertensi dan diabetes melitus.
sedangkan seluruh anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat dan tidak
ada keluhan. Jarak rumah dengan layanan fasilitas kesehatan Puskesmas
sekitar 5 km.

F. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.S menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi sehari-hari.
Hubungan Tn.S dengan anggota keluarganya berjalan harmonis, pola
komunikasi yang digunakan keluarga Tn.S adalah komunikasi terbuka. Jika
ada masalah dalam keluarga selalu dibicarakan bersama.
2. Struktur dan kekuatan keluarga
Keluarga Tn. S terdiri dari 3 anggota inti yang tinggal dalam satu rumah,
makan dan memenuhi kebutuhan bersama. Secara struktural anggota
keluarga yang paling aktif berperan yaitu Tn. S selaku kepala keluarga yang
paling tua. Dalam pengambilan keputusan, Tn.S selalu
memusyawarahkannya bersama istri, dan anak
3. Struktur peran (Formal dan Informal)
Tn.S berperan sebagai seorang suami bertugas untuk mencari nafkah,
seorang ayah bagi anaknya namun sekarang tidak bisa karena Tn.S sedang
sakit. Sedangkan Ny.R berperan sebagai istri dari Tn.S sekaligus sebagai
ibu rumah tangga yang mengurus rumah. Sementara Nn. M berperan
sebagai anak yang belum menikah atau belum memiliki keluarga

G. Nilai dan norma keluarga


1. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif dalam keluarga Tn. S dilihat dari kepedulian antar anggota
keluarga. Tn.S selalu memperhatikan istri, dan anaknya serta sebagai
panutan dalam memberikan motivasi atau nasehat kepada anaknya.
Sedangkan Ny.R selalu memperhatikan kebutuhan suami dan anaknya.
Setiap anggota keluarga merasa saling melengkapi. Tidak terdapat
konflik dalam keluarga yang berhubungan dengan peran dan harga diri.
Anggota keluarga saling menghormat, menyayangi, melindungi dan
saling menjaga satu sama lain terutama ketika sekarang Tn.S sedang
sakit.
b. Fungsi Sosial
Keluarga Tn.S ikut andil dalam setiap kegiatan RT, seperti gotong
royong dan PKK. keluarga memperhatikan norma dan etika dalam
berperilaku, baik dalam lingkungan keluarga maupun di masyarakat.
Namun ketika sakit Tn.S tidak dapat melakukannya. Interaksi antar
anggota keluarga terjalin baik.
2. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga Tn.S dan Ny. R mengatakan bahwa mereka sudah mengetahui
penyakit yang di derita Tn.S yaitu Efusi Pleura yaitu penumpukan cairan
pada paru-paru. Tn.S dan keluarga juga sudah mengetahui pengertian
penyakit. Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara pola hidup sehat
dan pengobatan luka kaki yang dialami oleh Tn.S dan membiarkannya
terbuka begitu saja.
b. Mengambil Keputusan Tentang Tindakan yang Tepat
Keluarga Tn.S sudah mampu untuk mengambil keputusan terhadap
anggota keluarga yang sakit (Tn.S) sehingga langsung dibawa ke fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
c. Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Keluarga Tn.S belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit,
terbukti dengan Tn.S belum dapat merawat lukanya secara mandiri dan
menerapkan pola hidup sehat seperti mengurangi makanan yang asin,
terlalu manis dan olahraga untuk mengontrol tekanan darah dan gula
darahnya. Tn.S mengonsumsi obat yang diberikan dari rumah sakit
d. Memelihara lingkungan rumah yang Sehat
Keluarga Tn.S mengatakan bahwa mereka tahu untuk menjaga
kebersihan lingkungan untuk menjaga kesehatan. Kondisi rumah
keluarga Tn.S cukup bersih dan rapi, tidak terdapat barang atau sampah
yang berserakan. Keluarga Tn.S membuang limbah ke got dan sampah
yang tertutup dan diangkut petugas.
e. Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tn.S mengatakanbahwa seluruh anggota keluarga mempunyai jaminan
kesehatan dan apabila ada anggota keluarga yang sakit akan langsung
dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat seperti Puskesmas.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.S mengatakan memiliki anak yaitu perempuan. Saat ini
anaknya belum menikah. Ny.R pernah menggunakan pil KB dan saat ini
masih mengalami siklus menstruasi.
4. Fungsi ekonomi
Dalam upaya pemenuhan sandang pangan, Tn.S bekerja sebagai Polri.
Keluarga Tn.S mengatakan dalam menyediakan makanan sehari 3x1 dengan
menu makanan sederhana (nasi, lauk dan sayur). Keluarga Tn.S mengatakan
penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
kebutuhan keluarga.

H. Stress dan koping keluarga


1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Stress jangka pendek keluarga saat ini adalah kesehatan Tn.S, sedangkan
stress jangka panjangnya adalah komplikasi yang mungkin terjadi akibat
hipertensi Tn.S.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Jika ada masalah dalam keluarga Tn.S selalu membicarakan dengan istri dan
biasanya masalah dapat diselesaikan.
3. Strategi adaptasi disfungsional
Tn.S mengatakan untuk menangani masalahnya saat ini, biasanya Tn.S
dianjurkan untuk beristirahat dan tidak banyak pikiran.
I. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Tn.S Ny.R Nn.M


Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis
Tekanan Darah 150/100 mmHg 120/90 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 80 x/menit 88 x /menit 74 x/menit
RR 28 x/menit 21 x/menit 21 x/menit
Suhu 36,6 0C 36,5 0C 36,0 0C
Kepala kulit kepala dan rambut menipis berwarna kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam Rambut berwarna hitam bersih, kulit kepala bersih,
hitam sedikit beruban, bersih, tak ada lesi. bersih, tak ada lesi. tak ada lesi.
Mulut Tidak ada stomatitis, indra pengecap baik Tidak ada stomatitis, indra pengecap baik Tidak ada stomatitis, indra pengecap baik
Mata Simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera Simetris, conjungtiva tidak anemis, sclera Simetris, conjungtiva tidak anemis, sclera tidak
tidak ikterik, penglihatan menurun tidak ikterik, penglihatan sedikit menurun ikterik, penglihatan baik
Hidung Bersih, tidak ada polip Bersih, Tidak ada polip. Bersih, tidak ada polip.
Telinga Bersih, tidak ada serumen, pendengaran Bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik Bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik
baik
Leher Tidak ada pembesaran thyroid Tidak ada pembesaran thiroid. Tidak ada pembesaran thyroid
Dada dinding dada simetris dinding dada simetris Dada simetris
Punggung Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
Jantung • Inspeksi: Ictus cordis tampak jelas • Inspeksi: Ictus cordis tampak jelas • Inspeksi: Ictus cordis tampak jelas
• palpasi : Ictus cordis teraba di IC V • palpasi : Ictus cordis teraba di IC V sinistra. • palpasi : Ictus cordis teraba di IC V sinistra.
sinistra. • perkusi : bunyi tidak pekak, tidak ada • perkusi : bunyi tidak pekak, tidak ada akumulasi
• perkusi : bunyi pekak, ada akumulasi akumulasi cairan. cairan.
cairan. • auskultasi : reguler (S1>S2) • auskultasi : reguler (S1>S2)
• auskultasi : reguler (S1>S2)
Paru Inspeksi: simetris Inspeksi: simetris Inspeksi: simetris
palpasi : tidak terdapat pembengkakan, palpasi : tidak terdapat pembengkakan, vokal palpasi : tidak terdapat pembengkakan, vokal
vokal vremitus sama keras vremitus sama keras vremitus sama keras
perkusi : suara paru kiri dan kanan sama perkusi : suara paru kiri dan kanan sama perkusi : suara paru kiri dan kanan sama
auskultasi : bunyi paru vesikuler, tak ada auskultasi : bunyi paru vesikuler, tak ada auskultasi : bunyi paru vesikuler, tak ada suara
suara tambahan. suara tambahan. tambahan.
Abdomen inspeksi : bentuk supel inspeksi : bentuk supel inspeksi : bentuk supel
palpasi : tidak terdapat massa, tidak ada palpasi : tidak terdapat massa, tidak ada nyeri palpasi : tidak terdapat massa, tidak ada nyeri tekan
nyeri tekan tekan perkusi : bunyi timpani
perkusi : bunyi timpani perkusi : bunyi timpani auskultasi : bising usus 12 x/menit
auskultasi : bising usus 12 x/menit auskultasi : bising usus 12 x/menit
Kulit keriput, kering dan kurang elastis, Sedikit keriput, dan kering Turgor kulit baik.
terdapat bintik-bintik hitam.
Ekstremitas Fungsi pergerakan terbatas. Terdapat luka Fungsi pergerakan baik, tidak terdapat edema Fungsi pergerakan baik, tidak terdapat edema
ulkus diabetik pada ekstermitas bawah
kanan
Eliminasi BAB lancar, 1xsehari, BAK 5-6x/hari frekuensi BAB 2 hari sekali dengan BAB lancar, 1 x sehari, BAK 5-6 x sehari
konsistensi lembek berwarna coklat, BAK 5-
6/hari
Keluhan Sesak napas, luka pada kaki kanan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

J. Harapan keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan berharapan untuk diberikan penanganan yang tepat sehingga Tn.S dapat segera sembuh dan penyakitnya
terkontrol. Selain itu Tn.S dan keluarga berharap agar anggota keluarganya yang lain selalu sehat. Keluarga berharap kedatangan
mahasiswa Poltekkes Palangka raya dapat memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan.
Serta keluarga juga berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat, dan cepat kepada siapa saja yang
membutuhkan, tidak mebeda-bedakan pelayanan kesehatan kepada orang miskin ataupun orang kaya tetap profesional
ANALISA DATA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Masalah
No Tanggal Data Fokus
Keperawatan
1 Rabu, 20 Data Subyektif :
April - Tn.S mengatakan bahwa sudah menderita hipertensi dan
2022 diabetes sejak 9 tahun yang lalu.
- Tn.S dan keluarga mengatakan tidak memahami masalah
kesehatan yang diderita yaitu luka kakinya
- Tn.S mengatakan luka kaki awalnya hanya melepuh dan
sekarang membesar sudah ada sejak 4 bulan yang lalu
dan semakin membesar
- Tn.S mengatakan selalu menutup luka dengan plastik
Manajemen kesehatan
ketika ingin mandi
keluarga tidak efektif
- Tn.S dan Keluarga mengatakan tidak mengetahui
perawatan luka kaki yang benar, hanya dibersihkan oleh
Tn.S dengan kasa dan alkohol dan membiarkannya
terbuka begitu saja.
- Tn.S dan keluarga mengatakan ingin bisa merawat luka
sendiri mandiri dirumah jika bisa
Data Objektif :
- Keluarga bertanya-tanya tentang cara menyembuhkan
luka kaki karena sudah 4 bulan lamanya luka tidak
sembuh-sembuh dan terlihat semakin membesar
2 Rabu, 20 Data Subjektif :
April - Tn.S dan keluarga mengatakan ingin lebih mengetahui
2022 bagaimana cara meningkatkan kesehatan, ingin belajar
tentang penyakit Tn.S
Kesiapan peningkatan
- Tn.S dan keluarga mengatakan selama 9 tahun ini
manajemen kesehatan
mengetahui hipertensi dan diabetes sejak terdiagonsa
sudah mendengar banyak
- Sebelumnya Tn.S mengenal hipertensi dan diabetes
namun saat ini ingin mengetahui banyak cara
penanganannya
- Tn.S dan keluarga mengatakan sempat meminum obat
namun tidak rutin karena merasa baik-baik saja
Data Objektif :
- Tekanan darah : 150/100 mmhg
- Gula Darah Sewaktu :175 mg/dL
- Tn.S tampak menanyakan mengenai cara penanganan
hipertensi dan diabetes
Data Subjektif :
- Tn.S mengatakan sudah 1 bulan ini mereka pulang
dari opname rumah sakit dan sekarang sedang
melakukan rawat jalan karena efusi pleura
- Tn.S dan keluarga menangatakan Tn.S sering
merokok kadang-kadang
- Tn.S mengatakan ia merokok sejak masih muda yaitu
Perilaku kesehatan
SMA kelas 1 sampai sekarang
berisiko
- Tn.S dan keluarga mengatakan tahu bahwa rokok
sangat berbahaya bagi kesehatan namun sulit untuk
menghentikannya
Data Objektif :
- Saat pengkajian Tn.S memakai selang oksigen 2 liter
- Saat pengkajian terlihat ada kotak rokok dan pemantik
api di dekat Tn.S
SKORING/ PRIORITAS
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan :
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran


Sifat masalah:
▪ Aktual 3 1 3/3 X 1 Sifat masalah aktual karena keluarga Tn.S khususnya
▪ Resiko 2 =1 Tn.S mengatakan kakinya luka dan sekarang tidak
▪ Potensial 1 kunjung sembuh
Kemungkinan masalah
untuk diubah :
▪ Mudah
▪ Sebagian 2 2 2/2 X 2 Keluarga Tn. K mengatakan ingin lebih mengetahui
▪ Tidak dapat 1 =2 bagaimana cara meningkatkan kesehatan, ingin belajar
0 tentang penyakit Tn.S
Potensial masalah
untuk dicegah
▪ Tinggi 3 1 2/3 X 1 Tn.S mengatakan mengatahui tentang diabetes tetapi
▪ Cukup 2 = 2/3 kurang paham mengenai perawatan luka kaki yang
▪ Rendah 1 kemudian menyebabkan luka kakinya semakin
membesar sehingga dengan adanya pemberian
informasi kemungkinan cukup agar masalah tidak
semakin memburuk
Menonjolnya masalah
▪ Segera diatasi
▪ Tidak segera 2 1 2/2 X 1 Keluarga mengatakan yang dialami oleh Tn.S perlu
diatasi 1 =1 segera ditangani agar tidak mengakibatkan hal buruk di
▪ Tidak dirasakan 0 kemudian hari.
adanya masalah

TOTAL 4 2/3
Diagnosa Keperawatan :
2. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan

Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran


Sifat masalah:
▪ Aktual 3 1 3/3 X 1 Sifat masalah aktual karena keluarga Tn.S mengatakan
▪ Resiko 2 =1 sudah terdiagnosa hipertensi dan diabetes melitus sejak 9
▪ Potensial 1 tahun yang lalu
Kemungkinan
masalah untuk
diubah :
▪ Mudah 2 2 1/2 X 2 Keluarga Tn. S mengatakan mau untuk belajar dan
▪ Sebagian 1 =1 menerima informasi tentang hipertensi dan diabetes
▪ Tidak dapat 0 melitus dengan askes informasi yang mudah
Potensial masalah
untuk dicegah
▪ Tinggi 3 1 3/3 X 1 Tn.S mengatakan mengatahui tentang hipertensi dan
▪ Cukup 2 =1 diabetes melitus namun kurang memahami tentang pola
▪ Rendah 1 hidup yang benar sehingga dengan adanya pemberian
informasi kemungkinan cukup agar masalah tidak semakin
memburuk
Menonjolnya
masalah
▪ Segera 2 1 2/2 X 1 Tn.S dan keluarga mengatakan sempat meminum obat
diatasi 1 =1 namun tidak rutin karena merasa baik-baik saja dan
▪ Tidak segera 0 keluarga mengatakan yang dialami oleh Tn.S perlu segera
diatasi ditangani agar tidak mengakibatkan hal buruk di kemudian
▪ Tidak hari.
dirasakan
adanya
masalah

TOTAL 4
Diagnosa Keperawatan :
3. Perilaku kesehatan berisiko

Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran


Sifat masalah:
▪ Aktual 3 1 3/3 X 1 Sifat masalah aktual karena keluarga Tn.S khususnya
▪ Resiko 2 =1 Tn.S mengatakan sudah 1 bulan ini mereka pulang dari
▪ Potensial 1 opname rumah sakit dan sekarang sedang melakukan
rawat jalan karena efusi pleura

Kemungkinan
masalah untuk
diubah :
▪ Mudah 2 2 1/2X 2 Keluarga Tn. K mengatakan mau berhenti untuk merokok
▪ Sebagian 1 = 1/2 tapi sulit
▪ Tidak dapat 0

Potensial masalah
untuk dicegah
▪ Tinggi 3 1 1/3 X 1 Tn.S mengatakan mengatahui tentang bahaya merokok
▪ Cukup 2 = 2/3 sehingga dengan adanya pemberian informasi dan motivasi
▪ Rendah 1 untuk berhenti kemungkinan cukup agar masalah tidak
semakin memburuk
Menonjolnya
masalah
▪ Segera 2 1 2/2 X 1 Keluarga mengatakan merokok Tn.S perlu segera
diatasi 1 =1 ditangani agar penyakit pernapasannya tidak menjadi
▪ Tidak segera 0 semakin parah
diatasi
▪ Tidak
dirasakan
adanya
masalah

TOTAL 2 3/6
DIAGNOSA DAN RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosis Kep. Keluarga Tujuan dan kriteria hasil Rencana Intervensi


1. Manajemen kesehatan keluarga tidak Setelah dilakukan kunjungan 2-3 hari selama 30 menit 1. Gali pengetahuan keluarga tentang ulkus
efektif berhubungan dengan keluarga dapat mengenal penyakit ulkus diabetik dan diabetik
cara perawatannya dengan kriteria evaluasi :
ketidakmampuan keluarga dalam merawat
2. Diskusikan bersama tentang penyakit ulkus
luka ulkus diabetik - klien dapat menyebutkan dengan jelas dan benar diabetik dan perawatannya.
mengenai luka ulkus diabetik
- klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan 3. Dengarkan dengan seksama pertanyaan atau
benar sanggahan yang diajukan keluarga.
- klien membuat keputusan yang dibuat keluarganya
yaitu membawa ke Tn.S ke rumah sakit atau klinik 4. Tanggapi pertanyaan dengan sabar.
untuk penanganan luka lebih lanjut
- klien melaksanakan apa yang sudah diajarkan 5. Bimbing keluarga untuk mengulangi penjelasan
dengan baik yaitu perawatan ulkus diabetik dengan yang sudah diberikan.
Evidence Based Nurse Practice (EBNP)
mengunakan terapi madu 6. Berikan pujian bila keluarga mampu menjawab
dengan baik dan benar.

7. Berikan dorongan kepada keluarga dan Tn.S


untuk membuat keputusan membawa Tn.S ke
rumah sakit atau klinik untuk penanganan luka
lebih lanjut

8. Demonstrasikan dan ajarkan perawatan ulkus


diabetik dengan mengunakan Evidence Based
Nurse Practice (EBNP) mengunakan terapi
madu
No Diagnosis Kep. Keluarga Tujuan dan kriteria hasil Rencana Intervensi
2. Kesiapan peningkatan manajemen Setelah dilakukan kunjungan 1 hari selama 30 menit 1. Gali pengetahuan keluarga tentang hipertensi
kesehatan berhubungan dengan kepatuhan keluarga dapat mengenal penyakit hipertensi dan dan diabetes melitus
diabetes dengan kriteria evaluasi : 2. Diskusikan bersama tentang pentingnya
dalam minum obat
minum obat rutin secara teratur
- klien dan keluarga dapat menyebutkan dengan jelas 3. Dengarkan dengan seksama sanggahan yang
dan benar mengenai pengertian penyebab, gejala, diajukan keluarga.
komplikaasi serta cara pencegahan hipertensi dan 4. Tanggapi pertanyaan dengan sabar.
5. Bimbing keluarga untuk mengulangi
diabetes melitus menggunakan kata-kata sendiri
penjelasan yang sudah diberikan.
- klien dan keluarga dapat menjelaskan kembali 6. Berikan pujian bila keluarga mampu
pentingnya teratur dalam meminum obat hipertensi menjawab dengan baik dan benar.
7. Berikan dorongan kepada keluarga dan Tn.S
dan diabetes melitus dan sering memeriksakannya ke
untuk membuat keputusan meminum obat
rumah sakit atau klinik dengan teratur
- klien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan
dengan baik dan benar
- klien dan keluarga membuat keputusan untuk
melaksanakan apa yang sudah diajarkan dengan baik
yaitu meminum obat dengan teratur
No Diagnosis Kep. Keluarga Tujuan dan kriteria hasil Rencana Intervensi
3. Perilaku kesehatan berisiko berhubungan Setelah dilakukan kunjungan 1 hari selama 30 menit 1. Catat status merokok saat ini dan riwayat
dengan gangguan sistem pernapasan perilaku seseorang untuk berhetni merokok meningkat merokok
dengan kriteria evaluasi : 2. Tentukan kesiapan klien untuk belajar berhenti
merokok
- Klien mengekspresikan keinginan untuk berhenti 3. Pantau kesiapan klien untuk berhenti merokok
merokok (anjurkan keluarga untuk memberikan teguran
- Mengekspresikan kepercayaan terhadap jika merokok dalam rumah, atau di lingkungan
sekitar rumah)
kemampuanuntuk berhenti merokok 4. Bantu klien untuk mengidentifikasi alasan
- Mengidentifikasi manfaat dari berhenti merokok untuk berhenti merokok
- Mengidentifikasi konsekuensi negatif dari 5. Informasikan kepada klien mengenai produk
penganti nikotin
penggunaan rokok
6. Bantu klien untuk memilih metode terbaik
- Mengidentifikasi hambatan ntuk berhenti merokok untuk berhenti merokok, ketika klien siap
- Klien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan untuk berhenti
dengan baik dan benar
- Membangun strategi yang efektif untuk berhenti
merokok
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosa Kep.
No Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Keluarga
1. 9/05/22 DX1 - Mengucapkan salam S:
Manajemen kesehatan - Memvalidasi keadaan keluarga - Keluarga menjawab salam
keluarga tidak efektif - Mengingatkan kontrak - Tn.S mengatakan kakinya masih luka,
berhubungan dengan - Menjelaskan tujuan terkadang nyeri, terasa kesemutan namun
ketidakmampuan 1. Menggali pengetahuan keluarga jika dicubit masih terasa
keluarga dalam merawat tentang ulkus diabetik - Keluarga menyetujui pertemuan saat ini
luka ulkus diabetik 2. Menginformasikan pendidikan selama 30 menit tentang perawatan luka
kesehatan dan diskusi bersama ulkus diabetik dengan Evidence Based Nurse
tentang penyakit ulkus diabetik dan Practice (EBNP) pemberian madu
perawatannya. - Keluarga dan klien mengatakan setelah
3. Mendengarkan dengan seksama diberi penjelasan mengenai diabetes
pertanyaan atau sanggahan yang mengenai luka ulkus diabetik dan perawatan
diajukan keluarga. luka ulkus dengan Evidence Based Nurse
4. Menanggapi pertanyaan dengan Practice (EBNP) pemberian madu sekarang
sabar. menjadi lebih paham
5. Membimbing keluarga untuk - Keluarga dan klien mengatakan akan
mengulangi penjelasan yang sudah membawa Tn.S ke rumah sakit atau klinik
diberikan. untuk penanganan luka lebih lanjut
6. Memerikan pujian bila keluarga
mampu menjawab dengan baik dan O:
benar. - Keluarga kooperatif dan aktif saat dijelaskan.
7. Memerikan dorongan kepada - Keluarga mendengarkan penjelasan yang
keluarga dan Tn.S untuk membuat diberikan.
keputusan membawa Tn.S ke rumah - Keluarga dan klien bisa menjawab
sakit atau klinik untuk penanganan pertanyaan yang diberikan
luka lebih lanjut - Luka granulasi kemerahan
- Slough di debridement
8. Mendemonstrasikan dan ajarkan - Luka diberikan madu sebelum di tutup
perawatan ulkus diabetik dengan
Evidence Based Nurse Practice A:
(EBNP) mengunakan terapi madu Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat luka ulkus diabetik

P:
Lanjutkan intervensi.

2. 9/05/22 DX2 - Mengucapkan salam S:


Kesiapan peningkatan - Memvalidasi keadaan keluarga - Keluarga menjawab salam
manajemen kesehatan - Mengingatkan kontrak - Keluarga menyetujui pertemuan saat ini
berhubungan dengan - Menjelaskan tujuan selama 30 menit
kepatuhan dalam minum 1. Mengali pengetahuan keluarga - Klien dan keluarga dapat menyebutkan
obat tentang hipertensi dan diabetes dengan jelas dan benar mengenai pengertian
melitus penyebab, gejala, komplikaasi serta cara
2. Menginformasikan pendidikan pencegahan hipertensi dan diabetes melitus
kesehatan mengenai hipertensi dan menggunakan kata-kata sendiri
diabetes melitus - Klien dan keluarga dapat menjelaskan
3. Mendiskusikan bersama tentang kembali pentingnya teratur dalam meminum
pentingnya minum obat rutin secara obat hipertensi dan diabetes melitus dan
teratur sering memeriksakannya ke rumah sakit atau
4. Mendengarkan dengan seksama klinik
sanggahan yang diajukan keluarga. - Klien dan keluarga dapat menjawab
5. Menanggapi pertanyaan dengan pertanyaan dengan baik dan benar
sabar. - klien membuat keputusan untuk
6. Memimbing keluarga untuk melaksanakan apa yang sudah diajarkan
mengulangi penjelasan yang sudah dengan baik yaitu mengubah pola hidup dan
diberikan. meminum obat dengan teratur
7. Memerikan pujian bila keluarga O:
mampu menjawab dengan baik dan - Keluarga kooperatif dan aktif saat dijelaskan.
benar. - Keluarga mendengarkan penjelasan yang
8. Memberikan dorongan kepada diberikan.
keluarga dan Tn.S untuk membuat - Keluarga dan klien bisa menjawab
keputusan mengubah pola hidup dan pertanyaan yang diberikan
meminum obat dengan teratur - TD : / mmHg
- GDS : mg/dL

A:
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
berhubungan dengan kepatuhan dalam minum
obat

P:
Lanjutkan intervensi.

3. 9/05/20 DX3 - Mengucapkan salam S:


Perilaku kesehatan - Memvalidasi keadaan keluarga - Keluarga menjawab salam
berisiko berhubungan - Mengingatkan kontrak - Keluarga menyetujui pertemuan saat ini selama
dengan gangguan sistem - Menjelaskan tujuan 30 menit
pernapasan 1. Mencatat status merokok saat ini dan - Klien mengatakan saat ini merokok sebanyak
riwayat merokok .... per hari
2. Menentukan kesiapan klien untuk - Klien mengatakan sudah merokok sejak SMA
belajar berhenti merokok kelas 1 sampai sekarang
3. Memantau kesiapan klien untuk - Klien mengekspresikan kesiapan dan keinginan
berhenti merokok (anjurkan keluarga untuk berhenti merokok
untuk memberikan teguran jika - Klien mengekspresikan kepercayaan terhadap
merokok dalam rumah, atau di kemampuan untuk berhenti merokok
lingkungan sekitar rumah) - Identifikasi manfaat dari berhenti merokok
adalah ............
4. Membantu klien untuk - Konsekuensi negatif dari penggunaan rokok
mengidentifikasi alasan untuk menurut klien adalah ..............
berhenti merokok - Hambatan untuk berhenti merokok dari klien
5. Mengidentifikasi manfaat dari adalah ..............
berhenti merokok - Membangun strategi yang efektif untuk berhenti
6. Mengidentifikasi konsekuensi negatif merokok
dari penggunaan rokok
7. Mengidentifikasi hambatan ntuk O:
berhenti merokok - Keluarga kooperatif dan aktif saat diskusi.
8. Menginformasikan pendidikan - Keluarga mendengarkan penjelasan yang
kesehatan kepada klien mengenai diberikan.
rokok dan produk penganti nikotin
A:
9. Membantu klien untuk memilih
Perilaku kesehatan berisiko berhubungan dengan
metode terbaik untuk berhenti
gangguan sistem pernapasan
merokok, ketika klien siap untuk
berhenti
P:
Lanjutkan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai