Hasil : pasien
mau dikompres
Hasil : Leukosit
9700
Hasil : pasien
mau minum air
hangat ½ gelas
Hipertermi
29/03/2021 berhubungan Pasien tidak 1. Identifikasi 1. Peningkatan Jam 05.00 Jam 05.00 E : Jam 07.00
dengan infeksi mengalami penyebab atau suhu tubuh 1. Membina S : Pasien S : Pasien
kuman peningkatan faktor yang disebabkan hubungan saling mengatakan mengatakan
dapat karena adanya percaya antara
salmonella suhu tubuh suhu suhu tubuh
menimbulkan infeksi kuman perawat dan
thypi yang >36,50c hipertermi, salmonella tubuhnya nya sudah
pasien,
ditandai selama dalam dehidrasi, dan pada usus. menjelaskan turun dan tidak panas
dengan pasien perawatan infeksi. kepada pasien pasien lagi
mengatakan penyebab mengerti O: Keadaan
demam ± 7 terjadinya panas tentang umum
hari hilang karena adanya penyebab lemah, akral
timbul, akral infeksi bakteri terjadinya tidak teraba
salmonella pada
hangat, TD : peningkatan hangat suhu
usus
120/80 mmhg, suhu 36,5°C
Sh : 37,9 o C, Hasil : pasien tubuhnya. A: Masalah
Nd : 84 x/mnt, mau menerima O : k/u lemah, teratasi
RR : dan bekerja TD : 120/80 sebagian.
20x/menit, sama mmhg, P: Intervensi
SPO2 97% Suhu: 36,5 dilanjutkan
Jam 05.00
2. Anjurkan 2. Pakaian tipis °C, Nadi:
2. Menganjurkan
pasien untuk dan menyerap 84x/menit,
pasien untuk
mengenakan keringat me- RR :
mengenakan
pakaian tipis mudahkan
pakaian tipis 20x/menit,
dan menyerap panas dalam
keringat tubuh keluar SPO2 97%
Hasil : pasien
mau
mengenakan
pakaian tipis
dan menyerap
keringat.
3. Anjurkan 3. Setiap 3. Menganjurkan
pasien untuk kenaikan suhu pasien banyak
banyak 1°C tubuh minum air
minum air akan putih sesuai
putih sesuai mengalami batas toleransi
batas toleransi kehilangan
cairan. Hasil : pasien
mau minum air
putih
Hasil : pasien
mau
dikompres
6. Monitor hasil 6. Mengetahui 6. Menganjurkan
pemeriksaan perkembangan pasien untuk
Leukosit infeksi dalam dicek darah
tubuh. kembali
Hasil :
Leukosit 9700
Resiko Nutrisi
29/03/2021 kurang dari Pasien 1. Kaji 1. Kuman Jam 05.00 Jam : 07.00 Jam : 07.00
kebutuhan mengalami kemampuan salmonella 1. Membina S : Pasien S : Pasien
tubuh peningkatan pasien untuk thypi yang hubungan mengataka mengatakan
mengunyah masuk melaui saling percaya
berhubungan nafsu makan n nafsu nafsu makan
dan menelan makanan antara perawat
dengan setelah menempel dan pasien, makannya sudah
penurunan dilakukan pada usus lalu menjelaskan berkurang membaik.
nafsu makan tindakan terjadi penyebab dan
yang ditandai keperawatan peradangan kurang napsu mengerti O: Pasien
dengan mual, 2x24 jam setempat makan karena dengan menghabiska
pasien dengan sehingga adanya penjelasan n 1 porsi
pasien merasa peradangan
menghabiskan kriteria hasil : tentang makan.
tidak enak pada usus
makan 1/4 Pasien pada perutnya akibat penyebab Pasien tidak
porsi makanan, mengatakan dan napsu penempelan terjadinya mual lagi
BB 44 kg peningkatan makan kuman penurunan
nafsu makan. menjadi salmonella. napsu A: Masalah
Pasien menurun makan. teratasi
menghabiskan Hasil : Pasien O : Pasien sebagian
mau menerima
makan 1 porsi, menghabis
dan bekerja
dan adanya sama dan kan 1/4 P: Intervensi
peningkatan mendengar porsi dilanjutkan
BB penjelasan makan,
perawat masih
mual,
pasien
2. Observasi 2. Mual muntah 2. Menganjurkan
pasien untuk menggunak
mual muntah menyebabkan
kurangnya minum air an cairan
napsu makan hangat sebelum RL 1500
makan cc/ 24 jam
Hasil : pasien
mau minum air
hangat ½ gelas