Anda di halaman 1dari 12

Intervensi dan implementasi

Tanggal Diagnosa Perencanaan Evaluasi Evaluasi sumatif


keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi formatif
28 Maret Hipertermi Pasien tidak 1. Identifikasi 1. Peningkatan Jam 05.00 Jam 06.30 E : Jam 07.00
2021 berhubungan mengalami penyebab atau suhu tubuh 1.Membina S : Pasien S: Pasien
dengan infeksi peningkatan faktor yang disebabkan hubungan saling mengataka mengataka
suhu tubuh
kuman dapat karena adanya percaya antara n suhu n suhu
>36,50c
salmonella selama dalam menimbulkan infeksi kuman perawat dan tubuhnya tubuh nya
thypi yang perawatan hipertermi, salmonella pada pasien, turun dan sudah tidak
ditandai dehidrasi, dan usus. menjelaskan pasien panas lagi
dengan pasien infeksi. kepada pasien mengerti O: Keadaan
mengatakan penyebab tentang umum
demam ± 7 terjadinya panas penyebab lemah,
hari hilang karena adanya terjadinya akral tidak
timbul, akral infeksi bakteri peningkata teraba
hangat, Tensi salmonella pada n suhu hangat
Darah : 120/80 usus tubuhnya. suhu
mmhg, Suhu : O : k/u lemah, 36,5°C
37,9 o C, Nadi : Hasil : Pasien TD : A: Masalah
84 x/mnt, RR : mau menerima 120/80 teratasi
20x/menit, dan bekerja sama mmhg, sebagian.
SPO2 97% Suhu: 36,5 P: Intervensi
Jam 05.00 °C, Nadi: dilanjutkan
2. Anjurkan 2. Pakaian tipis 2. Menganjurkan 84x/menit,
pasien untuk : dan menyerap pasien untuk RR :
mengenakan keringat me- mengenakan 20x/menit,
pakaian tipis mudahkan panas pakaian tipis. SPO2 97%
dan meyerap dalam tubuh
keringat. keluar Hasil : Pasien
mau
menggunakan
pakaian tipis
dan menyerap
keringat.

3. Anjurkan 3. Setiap kenaikan 3. Menganjurkan


pasien untuk suhu 1°C tubuh pasien banyak
banyak akan mengalami minum air putih
minum air kehilangan sesuai batas
putih sesuai cairan. toleransi
batas
toleransi. Hasil : pasien
mau minum air
putih

4. Anjurkan 4. Istirahat dapat 4. Menganjurkan


pasien untuk meningkatkan istirahat yang
mengurangi stamina dan cukup minimal
aktifitas yang mempercepat 8 jam/hari
berlebihan proses
saat suhu penyembuhan. Hasil : pasien
tubuh naik. mau beristirahat
dengan baik
5. Berikan 5. Dengan 5. Menganjurkan
kompres air kompres air anak pasien
hangat hangat dapat untuk
mengurangi memberikan
peningkatan kompres air
suhu tubuh. hangat

Hasil : pasien
mau dikompres

6. Monitor hasil 6. Mengetahui 6. Menganjurkan


pemeriksaan perkembangan pasien untuk
Leukosit. infeksi dalam dicek darah
tubuh. kembali

Hasil : Leukosit
9700

7. Kolaborasi 7. Anti Piretik 7. Menganjurkan


dengan dokter dapat pasien untuk
dalam menurunkan minum obat
pemberian demam dengan sesuai jam
anti piretik. cepat.
Hasil : pasien
mau minum
obat
Paracetamol 1
tablet
28 Maret Resiko Nutrisi Pasien 1. Kaji 1. Kuman Jam 05.00 Jam 07.00 E : Jam 07.00
2021 kurang dari mengalami kemampuan salmonella 1. Membina S : Pasien S: Pasien
kebutuhan peningkatan pasien untuk thypi yang hubungan saling mengataka mengataka
tubuh nafsu makan mengunyah masuk melaui percaya antara n nafsu n nafsu
berhubungan setelah dan menelan makanan perawat dan makannya makan
dengan dilakukan menempel pada pasien, berkurang sudah
penurunan tindakan usus lalu terjadi menjelaskan dan membaik.
nafsu makan keperawatan peradangan penyebab mengerti
yang ditandai 2x24 jam setempat kurang napsu dengan O: Pasien
dengan mual, dengan sehingga pasien makan karena penjelasan menghabis
pasien kriteria hasil : merasa tidak adanya tentang kan 1 porsi
menghabiskan Pasien enak pada peradangan penyebab makan.
makan 1/4 mengatakan perutnya dan pada usus akibat terjadinya Pasien
porsi makanan, peningkatan napsu makan penempelan penurunan tidak mual
BB 44 kg nafsu makan. menjadi kuman napsu lagi
Pasien menurun salmonella makan.
menghabiskan O : Pasien A: Masalah
makan 1 porsi, Hasil : Pasien menghabisk teratasi
dan adanya mau menerima an 1/4 porsi sebagian
peningkatan dan bekerja makan,
BB sama dan masih mual, P: Intervensi
mendengar pasien dilanjutkan
penjelasan menggunaka
perawat n cairan RL
1500 cc/ 24
2. Observasi 2. Mual muntah 2. Menganjurkan jam
mual muntah menyebabkan pasien untuk
kurangnya minum air
napsu makan hangat sebelum
makan

Hasil : pasien
mau minum air
hangat ½ gelas

3. Anjurkan 3. Membersihkan 3. Menganjurkan


pasien untuk mulut dapat pasien untuk
melakukan meningkatkan gosok gigi dan
hygiene mulut napsu makan berkumur
sebelum dan
sesudah Hasil : pasien
makan mau gosok gigi
dan berkumur

4. Beri makanan 4. Porsi kecil 4. Menganjurkan


dalam porsi tetapi sering pasien makan
kecil tetapi dapat sedikit tetapi
sering. mengatasi sering
iritasi lambung.
Hasil : pasien
mau makan
sedikit tetapi
sering
5. Kolaborasi 5. Ahli gizi dapat 5. Menganjurkan
dengan ahli memberikan pasien untuk
gizi untuk diet yang tepat mengikuti
menentukan untuk pasien arahan ahli gizi
asupan
makanan pada Hasil : pasien
pasien mau mengikuti
arahan ahli gizi

6. Kolaborasi 6. Obat anti mual 6. Melayani obat


dengan dokter dan infus dapat Ranitidin 1
untuk mengurangi ampul/iv dan
penggunaan mual dan mengganti
obat anti menigkatkan cairan RL
mual, cairan daya tahan dengan D5% 20
parental serta tubuh tetes/menit
pemeriksaan
laboratorium

Hipertermi
29/03/2021 berhubungan Pasien tidak 1. Identifikasi 1. Peningkatan Jam 05.00 Jam 05.00 E : Jam 07.00
dengan infeksi mengalami penyebab atau suhu tubuh 1. Membina S : Pasien S : Pasien
kuman peningkatan faktor yang disebabkan hubungan saling mengatakan mengatakan
dapat karena adanya percaya antara
salmonella suhu tubuh suhu suhu tubuh
menimbulkan infeksi kuman perawat dan
thypi yang >36,50c hipertermi, salmonella tubuhnya nya sudah
pasien,
ditandai selama dalam dehidrasi, dan pada usus. menjelaskan turun dan tidak panas
dengan pasien perawatan infeksi. kepada pasien pasien lagi
mengatakan penyebab mengerti O: Keadaan
demam ± 7 terjadinya panas tentang umum
hari hilang karena adanya penyebab lemah, akral
timbul, akral infeksi bakteri terjadinya tidak teraba
salmonella pada
hangat, TD : peningkatan hangat suhu
usus
120/80 mmhg, suhu 36,5°C
Sh : 37,9 o C, Hasil : pasien tubuhnya. A: Masalah
Nd : 84 x/mnt, mau menerima O : k/u lemah, teratasi
RR : dan bekerja TD : 120/80 sebagian.
20x/menit, sama mmhg, P: Intervensi
SPO2 97% Suhu: 36,5 dilanjutkan
Jam 05.00
2. Anjurkan 2. Pakaian tipis °C, Nadi:
2. Menganjurkan
pasien untuk dan menyerap 84x/menit,
pasien untuk
mengenakan keringat me- RR :
mengenakan
pakaian tipis mudahkan
pakaian tipis 20x/menit,
dan menyerap panas dalam
keringat tubuh keluar SPO2 97%
Hasil : pasien
mau
mengenakan
pakaian tipis
dan menyerap
keringat.
3. Anjurkan 3. Setiap 3. Menganjurkan
pasien untuk kenaikan suhu pasien banyak
banyak 1°C tubuh minum air
minum air akan putih sesuai
putih sesuai mengalami batas toleransi
batas toleransi kehilangan
cairan. Hasil : pasien
mau minum air
putih

4. Anjurkan 4. Istirahat dapat 4. Menganjurkan


pasien untuk meningkatkan istirahat yang
mengurangi stamina dan cukup minimal
aktivitas yang mempercepat 8 jam/hari
berlebihan proses
saat suhu penyembuhan Hasil : pasien
tubuh naik mau
beristirahat
dengan baik

5. Berikan 5. Dengan 5. Menganjurkan


kompres air kompres air anak pasien
hangat hangat dapat untuk
mengurangi memberikan
peningkatan kompres air
suhu tubuh. hangat

Hasil : pasien
mau
dikompres
6. Monitor hasil 6. Mengetahui 6. Menganjurkan
pemeriksaan perkembangan pasien untuk
Leukosit infeksi dalam dicek darah
tubuh. kembali

Hasil :
Leukosit 9700

7. Kolaborasi 7. Anti Piretik 7. Menganjurkan


dengan dokter dapat pasien untuk
dalam menurunkan minum obat
pemberian demam dengan sesuai jam
anti piretik. cepat.
Hasil : pasien
mau minum
obat
Paracetamol 1
tablet

Resiko Nutrisi
29/03/2021 kurang dari Pasien 1. Kaji 1. Kuman Jam 05.00 Jam : 07.00 Jam : 07.00
kebutuhan mengalami kemampuan salmonella 1. Membina S : Pasien S : Pasien
tubuh peningkatan pasien untuk thypi yang hubungan mengataka mengatakan
mengunyah masuk melaui saling percaya
berhubungan nafsu makan n nafsu nafsu makan
dan menelan makanan antara perawat
dengan setelah menempel dan pasien, makannya sudah
penurunan dilakukan pada usus lalu menjelaskan berkurang membaik.
nafsu makan tindakan terjadi penyebab dan
yang ditandai keperawatan peradangan kurang napsu mengerti O: Pasien
dengan mual, 2x24 jam setempat makan karena dengan menghabiska
pasien dengan sehingga adanya penjelasan n 1 porsi
pasien merasa peradangan
menghabiskan kriteria hasil : tentang makan.
tidak enak pada usus
makan 1/4 Pasien pada perutnya akibat penyebab Pasien tidak
porsi makanan, mengatakan dan napsu penempelan terjadinya mual lagi
BB 44 kg peningkatan makan kuman penurunan
nafsu makan. menjadi salmonella. napsu A: Masalah
Pasien menurun makan. teratasi
menghabiskan Hasil : Pasien O : Pasien sebagian
mau menerima
makan 1 porsi, menghabis
dan bekerja
dan adanya sama dan kan 1/4 P: Intervensi
peningkatan mendengar porsi dilanjutkan
BB penjelasan makan,
perawat masih
mual,
pasien
2. Observasi 2. Mual muntah 2. Menganjurkan
pasien untuk menggunak
mual muntah menyebabkan
kurangnya minum air an cairan
napsu makan hangat sebelum RL 1500
makan cc/ 24 jam
Hasil : pasien
mau minum air
hangat ½ gelas

3. Anjurkan 3. Membersihkan 3. Menganjurkan


pasien untuk mulut dapat pasien untuk
melakukan meningkatkan gosok gigi dan
hygiene napsu makan berkumur
mulut
sebelum dan Hasil : pasien
sesudah mau gosok gigi
makan dan berkumur

4. Beri makanan 4. Porsi kecil 4. Menganjurkan


dalam porsi tetapi sering pasien makan
kecil tetapi dapat sedikit tetapi
sering. mengatasi sering
iritasi
lambung. Hasil : pasien
mau makan
sedikit tetapi
sering

5. Kolaborasi 5. Ahli gizi dapat 5. Menganjurkan


dengan ahli memberikan pasien untuk
gizi untuk diet yang tepat mengikuti
menentukan untuk pasien arahan ahli gizi
asupan
makanan Hasil : pasien
pada pasien mau mengikuti
arahan ahli gizi

6. Kolaborasi 6. Obat anti mual 6. Melayani obat


dengan dokter dan infus dapat Ranitidin 1
untuk mengurangi ampul/iv dan
penggunaan mual dan mengganti
obat anti mual, menigkatkan cairan RL
cairan parental daya tahan dengan D5%
serta tubuh 20 tetes/menit
pemeriksaan
laboratorium

Anda mungkin juga menyukai