INDONESIA
Analisis Tanda Baca dan Ejaan pada Artikel
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2 :
Dimas Saputra
Aida Nurdiani
Hindun Erawati
Nur Halimah Afriyani
Sri Hasyanah
Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi tatap muka antar pasien dengan
perawat yang bertujuan untuk meningkatakan kesehatan fisik dan mental pasien. Metode ini
umumnya dilakukan perawat untuk memberikan dukungan dan informasi kepada para pasien.
Komunikasi terapeutik terdiri daru sejumlah tehnik untuk membantu para perawat untuk
berkomunikasi dengan pasienya. Komunikasi terapeutik memiliki sejumlah teknik yang
berbeda tergantung pasien yang dihadapi. Biasanya komunikasi dimulai dari hal- hal yang
kecil dengan tujuan membuat pasien agar tidak bosan atau merasa kesepian, dengan kata llain
bertujuan untuk membangun kondisi mental dan fisik pasien agar capat pulih. Komunikasi
terapeutik biasanya diawali dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dari
kedatangan perawat agar tidak ada rasa kegelisahan pada pasien.
Artikel 2
Penyuluhan Pentingnya Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di Sos Desataruna Jakarta
Abstrak
Sayur dan Buah adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk memenuhikebutuhan
serat, vitamin, mineral dan beberapa enzim yang bermanfaat untuk fungsi pencernaan,
kardiovaskuler dan mencegah Diabetes Mellitus. Hasil survey didapatkan komsumsi buah
dan sayur penduduk Indonesia masih rendah. Berkembangnya makanan cepat saji menjadi
salah satu faktor komsumsi buah dan sayur rendah.
Kelompok remaja yang paling kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Kegiatan penyuluhan
ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan remaja dalam
komsumsi buah dan sayur . Kegiatan dilakukan di SOS Desa Taruna diawali dengan
pengumpulan angket terhadap 35 remaja yang ada pada saat pengumpulan data dilakukan,
pada Bulan Desember 2017. Setelah data didapat, dilakukan penyuluhan kesehatan dan
pembagian buah-buahan (jeruk dan pisang). Hasil survey yang didapatkan mayoritas
berpengetahuan baik 51.4% dan Sikap kurang baik (51.4%) terhadap konsumsi buah dan
sayur.
Simpulan Pengetahuan dan Sikap remaja tentang komsumsi buah dan sayur masih
kurang. Saran, perlu pendidikan kesehatan dan suatu gerakan untuk menyadarkan remaja
tentang manfaat dan pentingnya konsumsi buah dan sayur secara berkelanjutan dan
selanjutnya dievaluasi dalam diet harianmerek.
Artikel 3
Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr. Kariadi
Semarang
ABSTRAK
Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri
koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan
makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang. Mengontrol lemak
merupakan salah satu cara mencegah penyakit jantung koroner.Penyakit Jantung Koroner
telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia khususnya di Jawa Tengah. Di Provinsi
Jawa Tengah berdasarkan laporan dari Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2006, kasus
Penyakit Jantung Koroner sebesar 26,38 per 1000 penduduk. Manfaat dari penelitian ini
adalah diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan,
untuk masyarakat atau peneliti selanjutnya tentang faktor risiko kejadian Penyakit Jantung
Koroner, serta dapat dijadikan sebagai acuan dilakukannya tindakan pencegahan terjadinya
Penyakit Jantung Koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang
paling berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner.
Metode penelitian ini menggunakan survey analitik. Dengan desain penelitian cross
sectional. Teknik pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling dengan
menggunakan tabel random number. Kriteria inklusi dari penelitian adalah seluruh pasien
rawat inap bagian kardiologi di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Hasil dari penelitian ini,
mayoritas usia pasien ≥ 45 tahun yaitu sebanyak 107 pasien. Mayoritas jenis kelamin pasien
laki-laki sebanyak 88 pasien.Pasien yang memiliki kadar kolesterol total ≥ 200 mg/dl
sebanyak 59 pasien. Pasien yang memiliki kadar trigliserida ≥ 150 mg/dl sebanyak 37 pasien.
Pasien yang menderita hipertensi sebanyak 89 pasien. Pasien yang menderita diabetes melitus
sebanyak 82 pasien. Pasien yang menderita Penyakit Jantung Koroner sebanyak 103 pasien.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu usia, kolesterol total, kadar trigliserida, hipertensi, dan
diabetes melitus merupakan faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner. Faktor risiko
yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung koroner yaitu kolesterol total.
Kata kunci : Penyakit jantung koroner
Artikel 4
Aida Nurdiani
MENJAGA KESEHATAN DI USIA LANJUT
Abstrak
Makalah ini membahas mengenai menjaga kesehatan kardiovaskuler ( jantung danperedaran
darah) untuk usia lanjut. Partisipasi Lansia dalam aktivitas fisik yang teratur atau program
latihan fisik yang terstruktur sangat disarankan dan punya banyak manfaat.Perbaikan cara
berjalan, keseimbangan, kapasitas fungsional tubuh secara umum, dan kesehatantulang dapat
diperoleh melalui latihan.
Untuk dapat menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati hidupnya dan tetap terjaga
baikkesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan aktivitas olahraga
yangteratur,melakukan pola hidup yang sehat, istirahat ,tidak merokok dan pemeriksaan
kesehatansecara rutin.
Salah satu usaha untuk mencapai kesehatan dengan berolahraga sehingga bagi lanjutusia
untuk dapat memperoleh tubuh yang sehat salah satunya harus rutin melakukan
aktivitasolahraga.Dengan berolahraga secara teratur merupakan satu alternatif yang efektif
dan aman untukmeningkatkan atau memertahankan kebugaran dan kesehatan jika dikerjakan
secara benar.Aktivitas yang bersifat aerobik cocok untuk lanjut usia antara lain : Jalan
kaki,senam aerobik lowimpac,Senam lansia, Bersepeda ,Berenang dan lain sebagainya.
Bermanfaat atau tidaknyaprogram olahraga yang dilakukan oleh lanjut usia juga tergantung
dari program yang dijalankan.Sebaiknya program latihan yang dijalankan harus memenuhi
konsep FITT(Frequensi,Intensity,Time, Type).Kesehatan olahraga bagi Lansia merupakan
hal penting yang harus diprogramkan, baikdari petugas kesehatan, profesional olahraga,
maupun masyarakat. Sistem kardiovaskulermerupakan sistem yang memberi fasilitas proses
pengangkutan berbagai substansi dari, dan kesel-sel tubuh.. Latihan akan berefek akut atau
sesaat pada tubuh yang mempengaruhi: sistem otot,sistem hormonal, sistem peredaran darah
dan pernafasan, sistem pencernaan, metabolisme, dansistem pembuangan.
Artikel 5
Gangguan Ginjal pada Pengidap Diabetes
Abstrak
Diabetes merupakan salah satu penyebab utama terhadap penyakit gagal ginjal kronis.
Terdapat dua tipe utama diabetes:
Diabetes tipe 1 adalah kondisi saat tubuh tidak atau sedikit memproduksi insulin.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi saat produksi insulin cukup, tapi tubuh tidak menggunakan
insulin dengan efektif. insulin dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi
berikut ini:
Mengatur kadar glukosa (gula) dalam darah.
Membatasi agar glukosa tidak meningkat terlalu tinggi setelah makan.
Menjaga agar kadar glukosa tidak terlalu rendah pada jeda antara waktu makan.
Jika glukosa dalam darah terlalu tinggi, ini dapat memengaruhi kemampuan ginjal untuk
menyaring kotoran dalam darah dengan merusak sistem penyaringan ginjal. Maka itu sangat
penting bagi penderita diabetes untuk menjaga tingkat glukosa (gula darah) mereka melalui
pola makan yang sehat dan mengonsumsi semua yang termasuk obat-obat antidiabetes sesuai
aturan dari dokter.
Gagal ginjal diperkirakan diderita sekitar 1-2 dari 5 pengidap diabetes tipe 1 sebelum umur
mereka mencapai 50 tahun. Hal ini juga terjadi pada pengidap diabetes tipe 2 yang 1 dari 3 di
antaranya juga mengalami tanda-tanda kerusakan ginjal.
Tes fungsi ginjal tahunan akan direkomendasikan oleh seorang dokter agar gangguan ginjal
dapat dideteksi secepat mungkin .
Gangguan Ginjal pada Pengidap Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah adalah besarnya Tekanan yang dihasilkan jantung saat memompa darah ke
pembuluh arteri dalam tiap denyut nadi. Tekanan darah kerap diasosiasikan dengan penyakit
ginjal karena tekanan darah yang berlebihan dapat merusak organ tubuh anda.
Hipertensi akan selalu menghambat proses penyaringan dalam ginjal bekerja dengan baik.
Kondisi ini merusak ginjal dengan menekan pembuluh darah kecil dalam organ tersebut .
Meski 9 dari 10 penyebab kasus tekanan darah tinggi tidak diketahui, namun ada kaitan
antara kondisi tersebut dengan kesehatan tubuh seseorang secara menyeluruh, termasuk pola
makan dan gaya hidup.
Orang yang mengidap kondisi atau memiliki kebiasaan tertentu lebih berisiko mengidap
hipertensi, yaitu adalah kurang berolahraga , kebiasaan merokok, stres, obesitas,
mengonsumsi minuman keras berlebihan, usia tua, terdapat anggota keluarga yang dulu
mengidap hipertensi, terlalu banyak garam dan lemak dalam makanan yang sering dan
banyak dikonsumsi.
1. Hasil analisis ejaan artikel atau makalah.
Dimas Saputra
3 dideteksi secepat Tes fungsi ginjal tahunan Pemakaian tanda Tes fungsi ginjal
mungkin . akan direkomendasikan oleh titik tidak ditulis tahunan akan
. dokter agar gangguan ginjal rapat dengan huruf direkomendasika
dapat dideteksi secepat akhir dari kata n oleh dokter
mungkin yang mendahului agar gangguan
ginjal dapat
dideteksi secepat
mungkin.
4 efektif. insulin tapi tubuh tidak Setelah titik tapi tubuh tidak
dibutuhkan menggunakan insulin dengan diharuskan menggunakan
efektif. insulin dibutuhkan memakai huruf insulin dengan
oleh tubuh untuk kapital efektif. Insulin
menjalankan fungsi-fungsi dibutuhkan
berikut ini: ole
h tubuh untuk
menjalankan
fungsi-fungsi
berikut ini:
5 besarnya Tekanan Tekanan darah adalah Kata yang berada Tekanan darah
yang dihasilkan besarnya Tekanan yang ditengah kalimat adalah besarnya
dihasilkan jantung saat tidak boleh tekanan yang
memompa darah ke menggunakan dihasilkan
pembuluh arteri dalam tiap huruf awal kapital, jantung saat
denyut nadi. kecuali nama memompa darah
kota,negara, ke pembuluh
jabatan,dll arteri dalam tiap
denyut nadi.
2. Analisis Penulisan Diksi
Bentuk Alasan
No Kutipan Kalimat Pembetulan
esalahan Kesalahan
Ketenangandapat
Keheningan
memberikan waktu
kurang
Keheningan dapat memberikan dan ruang bagi
cocok jika
waktu dan ruang bagi pasien pasien untuk
1. Keheningan digunakan
untuk mengutarakan pikiran dan mengutarakan
dalam
perasaan ke dalam kalimat. pikiran dan
konteks
perasaan ke dalam
kesehatan.
kalimat.
Klarifikasi Meminta
kurang tepat Penjelasan pasien
Meminta klarifikasi pasien saat jika saat mereka
mereka mengatakan sesuatu digunakan mengatakan
2. Klarifikasi yang membingungkan atau dalam sesuatu yang
ambigu untuk percakapan membingungkan
menghindarikesalahpahaman. antara atau ambigu untuk
perawat dan menghindari
pasien. Kesalahpahaman.
Pandangan
kurang
cocok Minta pasien untuk
dipakai menjelaskan
Minta pasien untuk menjelaskan
karena Persaannya. Teknik
pandangannya. Teknik
pandangan komunikasi
3. Pandangan komunikasi terapeutik ini dapat
disini terapeutik ini dapat
membantu perawat memahami
merupakan membantu perawat
perspektif pasien.
perasaan memahami
pasien saat perspektif pasien.
dirumah
sakit.
Memberikan
harapan kepada
pasien bahwa
mereka dapat
Memberikan harapan kepada
Humor melalui situasi
pasien bahwa mereka dapat
disini lebih yang tengah
melalui situasi yang tengah
tepat atau dijalani dan
dijalani dan meringankan
4. Humor cocok jika meringankan
suasana dengan humor yang
diganti suasana dengan
dapat membantu perawat
dengan kata Candaan yang
membangun hubungan yang baik
candaan dapat membantu
dengan pasien.
perawat
membangun
hubungan yang
baik dengan pasien.
5. Mengajari Mengajari pasien dan orang- Kata Memberi edukasi
orang terdekatnya (keluarga) mengajari pasien dan orang-
kurang tepat orang terdekatnya
jika (keluarga) tentang
tentang keterampilan perawatan
digunakan keterampilan
diri yang diperlukan.
dalam perawatan diri yang
kalimat ini. diperlukan.
1. Pilihan kata Dengan berolahraga secara Pilihan kata kurang Mengganti kata
kurang tepat teratur merupakan satu tepat, karena merupakan dengan
alternatif yang efektif dan menggunakankata kata menjadi. Maka
aman untuk meningkatkan merupakan yang kalimat berubah
atau mepertahankan seharusnya menjadi "Dengan
kebugaran dan kesehatan jika digunakan untuk berolahraga secara
dikerjakan secara benar. menjabarkan teratur menjadi satu
pengertian. alternatif yang efektif
dan aman untuk
meningkatkan atau
mempertahankan
kebugaran dan
kesehatan jika
dikerjakan secara
benar.
2. Pilihan kata Kesehatan olahraga bagi Pilihan kata kurang Kegiatan olahraga bagi
kurang tepat Lansia merupakan hal tepat, karena Lansia merupakan hal
penting yang harus menimbulkan penting yang harus
diprogramkan, baik dari gagasan yang diprogramkan, baik
petugas kesehatan, kurang tepat pada dari petugas kesehatan,
profesional olahraga, maupun imajinasi pembaca profesional olahraga,
masyarakat. atau pendengar. maupun masyarakat.
3. Pilihan kata Salah satu usaha untuk Pilihan kata kurang Salah satu usaha untuk
kurang tepat mencapai kesehatan dengan tepat, karena mencapai kebugaran
berolahraga sehingga bagi menimbulkan yaitu dengan
lanjut usia untuk dapat gagasan yang berolahraga sehingga
memperoleh tubuh yang kurang tepat pada bagi lanjut usia untuk
sehat salah satunya harus imajinasi pembaca dapat memperoleh
rutin melakukan aktivitas atau pendengar. tubuh yang sehat salah
olahraga. satunya harus rutin
melakukan aktivitas
olahraga.
4. Pemilihan kata Partisipasi Lansia dalam Pilihan kata kurang Partisipasi Lansia
kurang tepat aktivitas fisik yang teratur tepat, karena dalam aktivitas fisik
atau program latihan fisik menimbulkan yang teratur atau
yang terstruktur sangat gagasan yang kegiatan latihan fisik
disarankan dan punya banyak kurang tepat pada yang terstruktur sangat
manfaat. imajinasi pembaca disarankan dan punya
atau pendengar. banyak manfaat.
5. Pilihan kata Sistem kardiovaskuler Pilihan kata kurang Mengganti kata kesel-
kurang tepat merupakan sistem yang tepat karena sel tubuh dengan kata
memberi fasilitas proses menimbulkan menuju. Maka kalimat
pengangkutan berbagai gagasan yang berubah menjadi
substansi dari, dan kesel-sel kurang tepat pada "Sistem kardiovaskuler
tubuh. imajinasi pembaca merupakan sistem
atau pendengar. yang memberi fasilitas
proses pengangkutan
berbagai substansi dari,
dan menuju sel-sel
tubuh.
2 Oleh seorang para Tes fungsi ginjal tahunan Termasuk kedalam Tes fungsi ginjal
dokter akan direkomendasikan pemborosan kata, tahunan akan
. oleh seorang para dokter seharusnya hanya direkomendasika
agar gangguan ginjal dapat ‘’Oleh dokter” saja n oleh seorang
dideteksi secepat mungkin para dokter agar
gangguan ginjal
dapat dideteksi
secepat mungkin
.
3 Hipertensi akan Hipertensi akan selalu Merupakan pemborosan Hipertensi
selalu menghambat proses kata , seharusnya menghambat
penyaringan dalam ginjal langsung saja proses
. bekerja dengan baik. “Hipertensi penyaringan
Kondisi ini merusak ginjal menghambat proses dalam ginjal
dengan menekan penyaringan dalam bekerja dengan
pembuluh darah kecil ginjal bekerja dengan baik. Kondisi ini
dalam organ tersebut baik. Kondisi ini merusak ginjal
merusak ginjal dengan dengan menekan
menekan pembuluh pembuluh darah
darah kecil dalam organ kecil dalam
tersebut . organ tersebut .
Bentuk
No Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan
Kesalahan
Meminta pasien
Minta pasien untuk Kata “minta”
untuk
1. Minta menjelaskan seharusnya diberi
menjelaskan
pandangannya. imbuhan me-.
pandangannya.
Sebelum kata
Membangun
perawat sebaiknya
Membangun hubungan hubungan
Kurang kata diberi kata
2. terapeutik perawat dan terapeutik antara
penghubung “antara” untuk
pasien. perawat dan
menambah
pasien.
perbandingan.
Kata “untuk” Penting untuk
Penting untuk membuat dalam kalimat ini membuat pasien
pasien merasa lebih baik diganti merasa
Untuk
3. didengarkan untuk “agar” karena didengarkan agar
diganti agar
mempermudah menerima kalimat disini mempermudah
perawatan. menerangkan menerima
sebab-akibat perawatan.
N Bentuk Alasan
Kutipan Kalimat Pembetulan
o Kesalahan Kesalahan
Kata “ketika
ada” jika
digunakan
Menilai persepsi
Menilai persepsi pasien ketika dalam kalimat
Penghematan pasien terkait
1. ada masalah terkait dengan ini menjadi
kalimat dengan
kondisinya. terlihat kurang
kondisinya.
baku,
sebaiknya
dihilangkan.
Kata memberi
Memberi
yang diulang
Penghematan Memberi penghargaan tanpa penghargaan
2. membuat
kalimat memberi pujian berlebihan. tanpa Melebih-
kalimat kurang
lebihkan.
baku.
3. Penghematan Meminta klarifikasi pasien Menghilangkan Meminta
kalimat saat mereka mengatakan kata becetak klarifikasi pasien
sesuatu yang membingungkan kuning dengan untuk sesuatu
atau ambigu untuk merubah yang
menghindarikesalahpahaman. beberapa kata membingungkan
agar menjadi atau ambigu
efektif. agarterhindar dari
kesalahpahaman.
3. Hasil analisis paragraf artikel atau makalah
Bentuk
No Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan
Kesalahan
Cara yang dapat
dilakukan untuk
membuat suasana
nyaman dan
hening adalah
Keheningan dapat
dengan
memberikan waktu dan Hanya ada satu
memperingatkan
Paragraf ruang bagi pasien untuk kalimat, tidak
1. atau menegur
tidak padu mengutarakan pikiran dan adanya kalimat
penjenguk atau
perasaan ke dalam penjelas.
kerabat pasien
kalimat.
yang berisik dan
mematikan televisi
pada ruangan agar
pasien dapat
beristirahat.
Klarifikasi dari
Hanya ada kalimat pasien didapatkan
utama tanpa dengan cara
Meminta klarifikasi
diikuti dengan menyakan pada
pasien saat mereka
kalimat penjelas. pasien tentang
mengatakan sesuatu yang
Paragraf Menambah pemahaman apa
2. membingungkan atau
tidak padu kalimat penjelas yang baru perawat
ambigu untuk
tentang katan apakah
menghindari
mendapatkan sudah mengerti
kesalahpahaman.
sebuah klarifikasi atau ada kalimat
dari pasien. atau kata yang
kurang dimengerti.
Tehnik terapeutik
dapat berupa hal-
Hanya terdapat
hal kecil namun
kalimat utama
berpengaruh
Mengawali percakapan tanpa diikuti
banyak bagi
dengan topik terbuka dengan kalimat
kesehatan mental
seperti, “Apa yang penjelas.
pasien contohnya
sedang Anda pikirkan?” Menambah
dapat berupa
Paragraf teknik komunikasi kalimat penjelas
3. obrolan ringan
tidak padu terapeutik ini akan dengan dasar
agar pasien tidak
memberikan kesempatan percakapan
merasa sendiri,
bagi pasien untuk dengan pasien,
memperkenalkan
memilih topik bisa berupa teknik-
diri sebelum
pembicaraan. teknik berbica
melakukan
dengan pasien atau
tindakan untuk
yang lainya
membangun
kepercayaan.
PRAKTIKUM 2
1. Hasil Analisis pembentukan kata Artikel/makalah
No Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Pembetulan
Kesalahan Kesalahan
1. Dilakukan Kegiatan penyuluhan Kata dilakukan Kegiatan
dilakukan bertujuan untuk sebaiknya tidak penyuluhan
mengetahui dan perlu karena bertujuan
meningkatkan pengetahuan pemborosan kata. untuk
remaja dalam konsumsi buah mengetahui
dan sayur. dan
meningkatkan
pengetahuan
remaja dalam
konsumsi buah
dan sayur.
2. Simpulan Simpulan pengetahuan dari Kata simpulan tidak Pengetahuan
sikap remaja tentang perlu dipakai dari sikap
konsumsi buah dan sayur karena tidak efektif. remaja tentang
masih kurang. konsumsi buah
dan sayur
masih kurang.
3. Dan, sekali Jenis dan ketersediaan Kata dan lebih baik Jenis
sayuran dan buah buahan di digunakan dalam ketersediaan
Indonesia banyak sekali satu kalimat, kata sayuran dan
macam dan jumlahnya. sekali tidak perlu buah buahan di
digunakan karena Indonesia
sebelumnya sudah banyak macam
ada kata banyak. dan jumlahnya.
Praktikum 2
Praktikum 2 Bentukan Kata, Kalimat & Paragraf dalam Bahasa Indonesia Karya Imiah
Aida Nurdiani
1.Hasil analisis pembentukan kata artikel / makalah
1. Kata tidak baku Partisipasi Lansia dalam Kata punya tidak Partisipasi Lansia
aktivitas fisik yang Baku, seharusnya dalam aktivitas fisik
teratur atauprogram ditambah dengan yang teratur atau
latihan fisik yang prefiks me- program latihan fisik
terstruktur sangat yang terstruktur
disarankan dan punya sangat disarankan
banyak manfaat. dan mempunyai
banyak manfaat.
2. Mempengaruhi Latihan akan berefek Kata Latihan akan berefek
akut atau sesaat pada mempengaruhi akut atau sesaat pada
tubuh yang seharusnya diganti tubuh yang
mempengaruhi: sistem dengan memengaruhi: sistem
otot,sistem hormonal, memengaruhi, otot,sistem hormonal,
sistem peredaran darah karena kata dasar sistem peredaran
dan pernafasan, sistem yang diawali huruf darah dan
pencernaan, konsonan p dan pernafasan, sistem
metabolisme, dansistem vokal (a, i, u, e, o) pencernaan,
pembuangan. menjadi luluh jika metabolisme, dan
diberi awan me-. sistem pembuangan.
2. Kalimat Salah satu usaha Kalimat kurang Salah satu usaha untuk
tidak efektif untuk mencapai tepat dan tidak mencapai kebugaran yaitu
kesehatan dengan efektif, karena dengan berolahraga sehingga
berolahraga sehingga terdapat pemakaian para lanjut usia dapat
bagi lanjutusia untuk kata yang dianggap memperoleh tubuh yang
dapat memperoleh tidak diperlukan sehat dengan rutin melakukan
tubuh yang sehat (mubazir). aktivitas olahraga.
salah satunya
harusrutin melakukan
aktivitasolahraga.
3. Kalimat Untuk dapat Kalimat tidak Untuk dapat menghadapi
tidak efektif menghadapi masa efektif, karena masa lanjut usia agar dapat
lanjut usia yang terdapat beberapa menikmati hidup dengan
dapat menikmati pemakaian kata tetap terjaga baik kesehatan
hidupnya dan tetap yang dianggap maupun kebugarannya maka
terjaga baikkesehatan tidak diperlukan lansiaharuslahmelakukan
maupun (mubazir) dan aktivitas
kebugarannya maka diperlukan adanya olahragateratur,melakukan
lansia harus penekanan karena pola hidupsehat, istirahat
melakukan aktivitas termasuk kalimat cukup, tidak merokok dan
olahraga yang dipentingkan. melakukan pemeriksaan
yangteratur,melakuka kesehatansecara rutin.
n pola hidup yang
sehat, istirahat ,tidak
merokok dan
pemeriksaan
kesehatansecara
rutin.
PRAKTIKUM 2
1. Hasil Analisis pembentukan kata Artikel/makalah
No Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Pembetulan
Kesalahan Kesalahan
1. Penyebab Diabetes merupakan Karena kata Kata “Penyebab”
salah satu penyebab “faktor” lebih diganti “Faktor”
utama terhadap penyakit efektif dipakai
gagal ginjal kronis. daripada kata
“penyebab”
2. Mempengaruhi Jika glukosa dalam Kata dasar yang Mempengaruhi
darah terlalu tinggi, ini diawali huruf Diganti
dapat mempengaruhi konsonan P dan “memengaruhi”
kemampuan ginjal untuk vokal (a,i,u,e,o)
menyaring kotoran. menjadi luluh
jika diberi
awalan Me-
3. Memroduksi Diabetes tipe satu adalah Huruf yang Memroduksi
kondisi saat tubuh tidak luluh jika diberi Diganti
atau sedikit memroduksi awalan Me- “memproduksi
insulin hanya huruf
vokal (a,i,u,e,o)
jadi, kata
“Produksi” jika
diberi imbuhan
“me- tidak ada
yang berubah
Praktikum 3
Dimas Saputra
1. Kalimat Topik
a. Pentingnya Komunikasi Terapeutik untuk Kesehatan Mental Pasien
Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi tatap muka antar pasien dengan
perawat yang bertujuan untuk meningkatakan kesehatan fisik dan mental pasien.
Metode ini umumnya dilakukan perawat untuk memberikan dukungan dan informasi
kepada para pasien. Komunikasi terapeutik terdiri daru sejumlah tehnik untuk
membantu para perawat untuk berkomunikasi dengan pasienya.
1. Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi tatap muka antar pasien dengan
perawat yang bertujuan untuk meningkatakan kesehatan fisik dan mental
pasien.
2. Komunikasi terapeutik terdiri dari sejumlah tehnik untuk berkomunikasi
dengan pasien.
3. Komunikasi terapeutik diterapkan untuk menghindari kaeraguan pada pasien.
4. komunikasi dimulai dari hal- hal yang kecil dengan tujuan membuat pasien
agar tidak bosan atau merasa kesepian, dengan kata llain bertujuan untuk
membangun kondisi mental dan fisik pasien agar capat pulih.
1. Pengembangan Topik
Penyuluhan Pentingnya Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di Sos Desataruna Jakarta
Sayur dan Buah adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk memenuhi
kebutuhan serat, vitamin, mineral dan beberapa enzim yang bermanfaat untuk fungsi
pencernaan, kardiovaskuler dan mencegah Diabetes Mellitus. Hasil survey didapatkan
komsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia masih rendah. berkembangnya makanan
cepat saji menjadi salah satu faktor komsumsi buah dan sayur rendah. Kelompok remaja
yang paling kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan
bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan remaja dalam komsumsi buah
dan sayur.
Kegiatan dilakukan di SOS Desa Taruna diawali dengan pengumpulan angket terhadap
35 remaja yang ada pada saat pengumpulan data dilakukan, pada Bulan Desember 2017.
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dan pembagian buah-buahan (jeruk dan pisang).
Hasil survey yang didapatkan mayoritas berpengetahuan baik 51.4% dan Sikap kurang baik
(51.4%) terhadap konsumsi buah dan sayur. Perlu pendidikan kesehatan dan suatu gerakan
untuk menyadarkan remaja tentang manfaat dan pentingnya konsumsi buah dan sayur
secara berkelanjutan dan selanjutnya dievaluasi dalam diet harian mereka.
2. Tesis artikel yang dibaca
a. Makna tersirat dari setiap tesis
Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya
kadar glukosa atau gula darah.
Kardiovaskuler adalah penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada jantung
dan pembuluh darah.
Penyuluhan adalah keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi
secara sadar.
b. Pengaplikasian konsep konsep bacaan kedalam topik
Kelompok remaja yang paling kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Kegiatan penyuluhan
ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan remaja dalam
komsumsi buah dan sayur.
c. Analisis kesesuaian dengan isi bacaan kedalam kalimat topik
Tulisan yang dikutip sudah relevan dengan isi tulisan yang dibuat karena sudah sesuai dengan
isi kutipan dengan isi tulisan.
d. Hasil penilaian isi bacaan terhadap tulisan
Hasil penelitian tersebut bersikap netral dan menyetujui isi bacaan terhadap tulisan yang
dibuat penulis.
PRAKTIKUM 3
- Paragraf 1
- Paragraf 2
PRAKTIKUM 3
1.Kalimat topik yang dikembangkan menjadi paragraf
GANGGUAN GINJAL PADA PENGIDAP DIABETES
Jika glukosa dalam darah terlalu tinggi, ini dapat memengaruhi kemampuan ginjal untuk
menyaring kotoran dalam darah dengan merusak sistem penyaringan ginjal. Maka itu sangat
penting bagi penderita diabetes untuk menjaga tingkat glukosa (gula darah) mereka melalui
pola makan yang sehat dan mengonsumsi semua yang termasuk obat-obat antidiabetes sesuai
aturan dari dokter.Gagal ginjal diperkirakan diderita sekitar 1-2 dari 5 pengidap diabetes tipe
1 sebelum umur mereka mencapai 50 tahun. Hal ini juga terjadi pada pengidap diabetes tipe 2
yang 1 dari 3 di antaranya juga mengalami tanda-tanda kerusakan ginjal.
Tes fungsi ginjal tahunan akan direkomendasikan oleh seorang dokter agar gangguan ginjal
dapat dideteksi secepat mungkin.
Gangguan Ginjal pada Pengidap Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah adalah besarnya
Tekanan yang dihasilkan jantung saat memompa darah ke pembuluh arteri dalam tiap denyut
nadi. Tekanan darah kerap diasosiasikan dengan penyakit ginjal karena tekanan darah yang
berlebihan dapat merusak organ tubuh anda.Hipertensi akan selalu menghambat proses
penyaringan dalam ginjal bekerja dengan baik. Kondisi ini merusak ginjal dengan menekan
pembuluh darah kecil dalam organ tersebut.
a. Tesis artikel yang dibaca
1. Makna yang tersirat dari setiap tesis
-Gula darah adalah tingkat glukosa didalam darah.
-hiperglikemia adalah kadar gula darah tinggi.
-ketoasidosis diabrtikum adalah suatu komplikasi diabetes serius dalam tubuh
memproduksi asam darah (keton) berlebihan.
-Hipertensi adalah tekanan darah tinggi
b. Pengaplikasian konsep-konsep bacaan kedalam topik
- Gangguan Ginjal pada Pengidap Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah adalah besarnya
Tekanan yang dihasilkan jantung saat memompa darah ke pembuluh arteri dalam tiap
denyut nadi.
- Hipertensi akan selalu menghambat proses penyaringan dalam ginjal bekerja dengan
baik.
- Jika glukosa dalam darah terlalu tinggi, ini dapat memengaruhi kemampuan ginjal
untuk menyaring kotoran dalam darah dengan merusak sistem penyaringan ginjal.
- Gagal ginjal diperkirakan diderita sekitar 1-2 dari 5 pengidap diabetes tipe 1 sebelum
umur mereka mencapai 50 tahun
Praktikum 4
1. Hasil analisis sistem kutipan yang digunakan penulis
Praktikum 4
Kegiatan Praktikum 4:
Membuatan Kutipan
Aida Nurdiani
1. Hasil Analisis Sistem Kutipan yang Digunakan Penulis
No. Jenis Sistem Kesalahan Penulisan Pembetulan
Kutipan
1. Sistem Harvard Sudah sesuai. Karena Menurut Sadoso
sesuai dengan cara Sumosardjuno(1991:165) pada
pengutipan sistem Harvard, umumnya aktivitas aerobik
nama, tahun, dan rentang merupakan aktivitas fisik dari
halaman ditulis dalam kebanyakan usia lanjut, dan juga
kurung. Untuk kutipan disertai oleh latihan kekuatan,
disamping nama penulis terutama punggung, kaki, lengan
sudah ada dalam teks dan dan perut. Juga latihan
ditulis diawal kutipan kelenturan untuk memperbaiki
maka tidak dimasukkan dan memelihara daerah geraknya
kedalam tanda kurung. dan aktivitas untuk melatih
Sehingga tidak ada perimbangan serta koordinasi.
pembetulan dari kutipan
ini.
2. Sistem Harvard Sudah sesuai. Karena Hingga saat ini belum diketahui
sesuai dengan cara secara pasti cara yang efektif
pengutipan sistem Harvard, untuk mengurangi proses
nama, tahun, dan rentang degenerasi secara drastis, tetapi
halaman ditulis dalam salah satu cara yang bisa
kurung. Untuk kutipan digunakan adalah olahraga.
disamping nama penulis Latihan olahraga merupakan
ditulis diakhir kutipan suatu proses yang sistematis dari
sehingga dimasukkan berlatih yang dilakukan secara
kedalam tanda kurung. berulang-ulang dengan
Sehingga tidak ada menggunakan prinsip
pembetulan dari kutipan penambahan beban (Bompa,yang
ini. dikutip Bafirman 2013).
3. Sistem Harvard Sudah sesuai. Karena Kemajuan ilmu pengetahuan dan
sesuai dengan cara teknologi serta perbaikan sosial
pengutipan sistem Harvard, ekonomi berdampak pada
nama, tahun, dan rentang peningkatan derajat kesehatan
halaman ditulis dalam masyarakat dan usia harapan
kurung. Untuk kutipan hidup, sehingga jumlah populasi
disamping nama penulis lansia juga meningkat.
ditulis diakhir kutipan Peningkatan jumlah penduduk
sehingga dimasukkan lansia ini akan membawa
kedalam tanda kurung. dampak terhadap berbagai
Sehingga tidak ada kehidupan. Dampak utama
pembetulan dari kutipan peningkatan lansia ini adalah
ini. peningkatan ketergantungan
lansia. Ketergantungan ini
disebabkan oleh kemunduran
fisik, psikis, dan sosial lansia
yang dapat digambarkan melalui
empat tahap, yaitu kelemahan,
keterbatasan fungsional,
ketidakmampuan, dan
keterhambatan yang akan
dialami bersamaan dengan
proses kemunduran akibat proses
menua. Proses menua
merupakan suatu kondisi yang
wajar dan tidak dapat dihindari
dalam fase kehidupan (Amalia
2014:88).
2. Kutipan Sudah sesuai. Karena sesuai dengan Hingga saat ini belum
tidak kaidah penulisan kutipan tidak diketahui secara pasti cara yang
langsung efektif untuk mengurangi
langsung, yakni 1) Kutipan berupa proses degenerasi secara
intisari dari kutipan asli, 2) Kutipan drastis, tetapi salah satu cara
yang bisa digunakan adalah
tidak diapit tanda kutip (“ “), 3)
olahraga. Latihan olahraga
Kutipan terpadu/terintegrasi dalam merupakan suatu proses yang
teks, 4) Ketentuan spasi dan margin sistematis dari berlatih yang
dilakukan secara berulang-
sama dengan teks yang lain, 5) ulang dengan menggunakan
Sumber rujukanditulis sebelum atau prinsip penambahan beban
(Bompa,yang dikutip Bafirman
sesudah kalimat-kalimat yang
2013).
mengandung kutipan. Dalam kutipan
ini nama penulis ditulis diakhir
kutipan sesudah teks kutipan,
rujukan ditulis di antara tanda
kurung.
1. KEGIATAN PRAKTIKUM 5:
Dimas Saputra
Membuat Ulasan Artikel
Artikel 1
Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi tatap muka yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan mental pasien. Metode ini umumnya dilakukan
oleh perawat untuk memberikan dukungan dan informasi kepada para pasiennya.
Komunikasi terapeutik terdiri dari sejumlah teknik untuk membantu para perawat
dalam berkomunikasi dengan pasien.Teknik komunikasi terapeutik yang dipilih
perawat bergantung pada tujuan dilakukannya komunikasi dan kemampuan pasien
untuk berkomunikasi secara verbal. Perawat dapat memilih teknik yang mampu
memfasilitasi interaksi antara keduanya untuk menghindari kesalahpahaman.
PRAKTIMUM 5
Artikel 1
1. Hasil penghitungan panjang rangkuman
Menentukan jumlah seluruh kata
Jumlah halaman: 12 halaman
Jumlah baris perhalaman: 20 baris
Jumlah kata perbaris: 12 kata
Hasil: 12 x 20 x 12= 2.880
Menentukan panjang ringkasan
2.880 : 12= 240 kata
240: (20 x 12)= 240 : 240= 1 halaman
2. Hasil produksi ringkasan
Jenis dan ketersediaan Sayuran dan buah-buahan di Indonesia banyak sekali macam dan
jumlahnya. Buah dan sayur dibutuhkan tubuh sebagai zat gizi mikro dan sumber berbagai
vitamin, mineral, dan serat pangan yang penting bagi pertumbuhan, perkembangan dan
kesehatan tubuh. Sayuran hijau maupun sayuran berwarna dan buah juga sebagai senyawa
bioaktif sebagai antioksidan. Sayuran berwarna seperti bayam merah, kobis ungu, terong
ungu, wortel, tomat merupakan sumber antioksidan.
Konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia pada tahuan 2016 mengalami penurunan dan
konsumsi yang tidak memadai. Data yang tercatat penduduk Indonesia hanya mengkomsumsi
43% dari jumlah yang direkomendasikan, berarti kurang dari setengah konsumsi yang
direkomendasikan oleh (AKG/FAO,2013).l
Hasil survey didapatkan komsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia masih rendah.
Berkembangnya makanan cepat saji menjadi salah satu faktor komsumsi buah dan sayur
rendah. Kelompok remaja yang paling kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Kegiatan
penyuluhan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan remaja
dalam komsumsi buah dan sayur. Kegiatan dilakukan di SOS Desa Taruna diawali dengan
pengumpulan angket terhadap 35 remaja yang ada pada saat pengumpulan data dilakukan,
pada Bulan Desember 2017. Setelah data didapat, dilakukan penyuluhan kesehatan dan
pembagian buah-buahan (jeruk dan pisang). Hasil survey yang didapatkan mayoritas
berpengetahuan baik 51.4% dan Sikap kurang baik (51.4%) terhadap pengetahuan manfaat
buah dan sayur.
PRAKTIKUM 5
1. Hasil perhitungan panjang rangkuman
Jumlah halaman = 1 lembar
Jumlah baris halaman = 60 baris
Jumlah kata perbaris = 12 (rata-rata)
Hasil = 1 x 60 x 12 = 720
Menentukan panjang rangkuman
720 : 10 = 72
72 : (60 x 12 ) = 72 : 720 = 0,1 halaman
2. Hasil produksi rangkuman
Penyakit Jantung Koroner telah menjadi penyebab kematian utama di
Indonesia.Penyakit Jantung Koroner mempunyai faktor risiko yang bisa diubah, yaitu
dislipidemia, hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial, inaktivitas
fisik. Sedangkan faktor risiko yang tidak bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat
penyakit jantung dalam keluarga. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik,
dengan desain penelitian cross sectional.Teknik pengambilan sampel dengan simple
random sampling, dimana didapatkan sebanyak 128 sampel. Seluruh proses pengolahan
dan analisis data menggunakan program SPSS 17.0.
Penelitian epidemiologi menunjukkan adanya keadaan-keadaan sifat dan kelainan
yang dapat mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner. Memiliki faktor risiko
lebih dari satu seperti hipertensi, diabetes melitus, dan obesitas, maka akan mempunyai 2
atau 3 kali berpeluang terkena penyakit jantung koroner dibandingkan 70 orang yang
tidak. Faktor risiko tersebut berperan penting untuk terjadinya penyakit jantung koroner.
Apabila faktor risiko dapat diketahui maka akan lebih mudah untuk dilakukannya
tindakan pencegahan.
PRAKTIKUM 5
Aida Nurdiani
Menyusun Rangkuman yang Bertema Agriculture
1. Hasil Perhitungan Panjang Rangkuman
- Hitung jumlah seluruh kata dalam karangan
Keterangan:
Jumlah halaman : 12 lembar
Jumlah baris perhalaman : 39 baris
Jumlah kata perbaris : 12 kata (diambil rata-rata terbanyak)
Hasil : 12 X 39 X 12 = 5616 kata
- Menentukan panjang ringkasan
5616 : 10 = 561,6 (dibulatkan 562 kata)
562 (39 X 12) = 562 : 468 = 1 halaman
2. Hasil Produksi Rangkuman
Menjaga Kesehatan Di Usia Lanjut
Untuk dapat menghadapi masa lanjut usia dan dapat menikmati hidup dengan
tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan
aktivitas olahraga teratur, melakukan pola hidup sehat, istirahat yang cukup, tidak
merokok dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dengan berolahraga
teratur dapat menjadi salah satu alternatif efektif dan aman untuk meningkatkan atau
mempertahankan kebugaran dan kesehatan lansia jika dikerjakan secara benar.
Sebaiknya program latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep FITT (Frequensi,
Intensity, Time, Type). Aktivitas yang bersifat aerobik serta cocok untuk dilakukan
oleh lanjut usia diantaranya yakni: jalan kaki, senam aerobik lowimpac, senam lansia,
bersepeda, berenang dan lain sebagainya. Latihan rutin akan mempengaruhi kerja
pada sistem otot,sistem hormonal, sistem peredaran darah dan pernafasan, sistem
pencernaan, metabolisme, dan sistem pembuangan.
PRAKTIKUM 5
ARTIKEL 1
Gangguan Ginjal pada Pengidap Diabetes
Diabetes merupakan salah satu penyebab utama terhadap penyakit gagal ginjal kronis.
Terdapat dua tipe utama diabetes:Diabetes tipe 1 adalah kondisi saat tubuh tidak atau sedikit
memproduksi insulin.Diabetes tipe 2 adalah kondisi saat produksi insulin cukup, tapi tubuh
tidak menggunakan insulin dengan efektif. insulin dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan
fungsi-fungsi berikut ini:
Mengatur kadar glukosa (gula) dalam darah.
Membatasi agar glukosa tidak meningkat terlalu tinggi setelah makan.
Menjaga agar kadar glukosa tidak terlalu rendah pada jeda antara waktu makan.
4. Hasil Peng kritisi isi Artikela. Artikel yang sudah dibahas dan di tulis oleh penulis,
membahas terkait "Gangguan ginjal pada pengidap diabetes" Yang saat ini melanda di
Indonesia dan memberikan dampak yang luar biasa termasuk dalam bidang kesehatan. Tidak
ada kekurangan dalam Artikel ini, pembahasan nya sudah sangat jelas. Untuk kelebihan
dalam Artikel ini, Bahasa mudah di cermati, walaupun ada satu atau dua kata yang masih
asing terdengar dalam Bidang Kesehatan
PRAKTIKUM 6
Dimas Saputra
1. Identitas Artikel
3. Ikhtisar Artikel
Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi tatap muka antar pasien
dengan perawat yang bertujuan untuk meningkatakan kesehatan fisik dan
mental pasien. Metode ini umumnya dilakukan perawat untuk memberikan
dukungan dan informasi kepada para pasien.
Praktikum 6
1. Hasil menulis identitas artikel dalam satu paragraf
Jurnal tersebut ditulis oleh Diana Zahrawardani mahasiswa program pendidikan
S-1 fakultas kedokteran di Universitas Muhammadiyah Semarang, Kuntio Sri
Herlambang staf pengajar bagian ilmu penyakit dalam fakultas kedokteran di
Universitas Muhammadiyah Semarang, dan Hema Dewi Anggraheny staf pengajar
fakultas kedokteran di Universitas Muhammadiyah Semarang. Dengan judul analisis
faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Yang diterbitkan oleh Jurnal Kedokteran Muhammadiyah volume 1 nomor 2 tahun
2013.
2. Hasil membaca artikel secara mendalam dan kritis
Penyakit Jantung Koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.
Penyakit Jantung Koroner mempunyai faktor risiko yang bisa diubah, yaitu dislipidemia,
hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial, inaktivitas fisik. Sedangkan
faktor risiko yang tidak bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat penyakit jantung dalam
keluarga. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan desain penelitian cross
sectional. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling.
3. Hasil membuat ikhtisar isi artikel
Penyakit Jantung Koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.
Penyakit Jantung Koroner mempunyai faktor risiko yang bisa diubah, yaitu dislipidemia,
hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial, inaktivitas fisik. Sedangkan
faktor risiko yang tidak bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat penyakit jantung dalam
keluarga. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan desain penelitian cross
sectional. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, dimana didapatkan
sebanyak 128 sampel. Seluruh proses pengolahan dan analisis data menggunakan program
SPSS 17.0.
Penelitian epidemiologi menunjukkan adanya keadaan-keadaan sifat dan kelainan yang
dapat mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner. Memiliki faktor risiko lebih dari
satu seperti hipertensi, diabetes melitus, dan obesitas, maka akan mempunyai 2 atau 3 kali
berpeluang terkena penyakit jantung koroner dibandingkan 70 orang yang tidak. Faktor
risiko tersebut berperan penting untuk terjadinya penyakit jantung koroner. Apabila faktor
risiko dapat diketahui maka akan lebih mudah untuk dilakukannya tindakan pencegahan.
4. Hasil mengkritisi isi artikel
Penulis menjelaskan faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner yang bisa
diudah dan tidak bisa diubah. faktor risiko yang bisa diubah, yaitu dislipidemia,
hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial, inaktivitas fisik.
Sedangkan faktor risiko yang tidak bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat
penyakit jantung dalam keluarga. Dan menjelaskan hubungan antara faktor risiko
tersebut dengan penyakit jantung koroner. Tetapi penulis tidak menjelaskan cara
mencegah supaya tidak terkena penyakit jantung koroner.
Praktikum 6
Aida Nurdiani
1. Hasil Identitas Artikel
Jurnal olahraga dan prestasi tersebut yang berjudul "Menjaga Kesehatan di
Usia Lanjut" yang ditulis oleh P Kurnianto Duwi. Jurnal tersebut diterbitkan pada
tahun 2015 tepatnya bulan Juli dengan volume jurnal 11, No. 2 dan dapat diakses
melalui laman web https://journal.uny.ac.id/index.php/jorpres/article/view/5725
2. Hasil Membaca Artikel secara Mendalam
Partisipasi Lansia dalam aktivitas fisik teratur sangat disarankan dan
mempunyai banyak manfaat. Tidak hanya bagi usia muda saja, lansia pun haruslah
menyediakan sedikit waktunya untuk berolahraga demi menjaga stamina tubuh.
Menghadapi masa lanjut usia tentu harus mempunyai pengetahuan, baik perihal
kondisi organ tubuh yang mulai mengalami penurunan fungsi maupun kebutuhan-
kebutuhan yang harus dipersiapkan. Upaya tersebut dilakukan guna menikmati hidup
di masa tua dan tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya. Maka lansia
harus melakukan aktivitas olahraga yang teratur, melakukan pola hidup yang sehat,
istirahat cukup, tidak merokok dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Sebaiknya
aktivitas olahraga harus memenuhi konsep FITT (Frequensi, Intensity, Time, Type).
Dengan begitu para lansia dapat berolahraga sesuai dengan kemampuan serta kondisi
fisik masing-masing dan diharapkan mendapat hasil yang optimal.
3. Hasil Membuat Ikhtisar Isi Artikel
Menjaga Kesehatan Di Usia Lanjut
Untuk dapat menghadapi masa lanjut usia dan dapat menikmati hidup dengan
tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan
aktivitas olahraga teratur, melakukan pola hidup sehat, istirahat yang cukup, tidak
merokok dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dengan berolahraga
teratur dapat menjadi salah satu alternatif efektif dan aman untuk meningkatkan atau
mempertahankan kebugaran dan kesehatan lansia jika dikerjakan secara benar.
Sebaiknya program latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep FITT (Frequensi,
Intensity, Time, Type). Aktivitas yang bersifat aerobik serta cocok untuk dilakukan
oleh lanjut usia diantaranya yakni: jalan kaki, senam aerobik lowimpac, senam lansia,
bersepeda, berenang dan lain sebagainya. Latihan rutin akan mempengaruhi kerja
pada sistem otot,sistem hormonal, sistem peredaran darah dan pernafasan, sistem
pencernaan, metabolisme, dan sistem pembuangan.
4. Hasil Pengkritisi Isi Artikel
Artikel ini membahas mengenai menjaga kesehatan lansia, salah satunya yaitu
dengan rutin berolahraga. Isi artikel mengupas secara detail tentang pentingnya lansia
menjalankan program olahraga serta perubahan-perubahan organ fisik lansia yang
mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia. Sepadan dengan
keadaan saat ini, Dimana Banyak lansia yang kurang diperhatikan bahkan tidak
terurus. Dengan adanya artikel ini dapat memberi pengetahuan kepada khalayak
mengenai pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut. Terlebih Indonesia termasuk
dalam negara yang memiliki penduduk lansia cukup tinggi di dunia. Jika
dibandingkan dengan artikel lainnya, artikel ini hanya terfokus pada pembahasan
mengenai pentingnya berolahraga. Namun aspek lain seperti menjaga pola makan,
beristirahat cukup, melakukan pemerikasaan kesehatan secara rutin tidak dibahas
dalam artikel ini.
Jika dibandingkan dengan jurnal lain, yakni Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
Vol 11 No. 1 dengan judul “Bentuk-Bentuk Produktivitas Orang Lanjut Usia
(Lansia)” karya Sulandari Santi yang terbit pada Mei 2009 ini lebih membahas
tentang mengenai berbagai kegiatan produktif yang dapat dilakukan lansia. Tentu ini
memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap imun serta kebugaran lansia itu sendiri.
Dengan melakukan kegiatan produktif, secara langsung dapat menjadi alternatif lain
guna menjaga kesehatan lansia. Kegiatan produktif yang dijalankan seperti bekerja di
kebun, mengabdikan diri kepada masyarakat, atau bahkan mengurus panti asuhan.
Tidak hanya dengan berolahraga saja, namun melakukan kegiatan produktif pun
memiliki manfaat yang besar. Selain dapat tetap produktif di usia lanjut, lansia juga
dapat merasa jauh lebih dibutuhkan dan merasa dihargai oleh orang disekitarnya.
PRAKTIKUM 6