Anda di halaman 1dari 67

TUGAS B.

INDONESIA
Analisis Tanda Baca dan Ejaan pada Artikel

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2 :
Dimas Saputra
Aida Nurdiani
Hindun Erawati
Nur Halimah Afriyani
Sri Hasyanah

STIKES AHMAD DAHLAN CIREBON


2020/2021
Artikel 1
Dimas Saputra
Manfaat Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Rumah Sakit
ABSTRAK

Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi tatap muka antar pasien dengan
perawat yang bertujuan untuk meningkatakan kesehatan fisik dan mental pasien. Metode ini
umumnya dilakukan perawat untuk memberikan dukungan dan informasi kepada para pasien.
Komunikasi terapeutik terdiri daru sejumlah tehnik untuk membantu para perawat untuk
berkomunikasi dengan pasienya. Komunikasi terapeutik memiliki sejumlah teknik yang
berbeda tergantung pasien yang dihadapi. Biasanya komunikasi dimulai dari hal- hal yang
kecil dengan tujuan membuat pasien agar tidak bosan atau merasa kesepian, dengan kata llain
bertujuan untuk membangun kondisi mental dan fisik pasien agar capat pulih. Komunikasi
terapeutik biasanya diawali dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dari
kedatangan perawat agar tidak ada rasa kegelisahan pada pasien.
Artikel 2
Penyuluhan Pentingnya Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di Sos Desataruna Jakarta
Abstrak

Sayur dan Buah adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk memenuhikebutuhan
serat, vitamin, mineral dan beberapa enzim yang bermanfaat untuk fungsi pencernaan,
kardiovaskuler dan mencegah Diabetes Mellitus. Hasil survey didapatkan komsumsi buah
dan sayur penduduk Indonesia masih rendah. Berkembangnya makanan cepat saji menjadi
salah satu faktor komsumsi buah dan sayur rendah.
Kelompok remaja yang paling kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Kegiatan penyuluhan
ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan remaja dalam
komsumsi buah dan sayur . Kegiatan dilakukan di SOS Desa Taruna diawali dengan
pengumpulan angket terhadap 35 remaja yang ada pada saat pengumpulan data dilakukan,
pada Bulan Desember 2017. Setelah data didapat, dilakukan penyuluhan kesehatan dan
pembagian buah-buahan (jeruk dan pisang). Hasil survey yang didapatkan mayoritas
berpengetahuan baik 51.4% dan Sikap kurang baik (51.4%) terhadap konsumsi buah dan
sayur.
Simpulan Pengetahuan dan Sikap remaja tentang komsumsi buah dan sayur masih
kurang. Saran, perlu pendidikan kesehatan dan suatu gerakan untuk menyadarkan remaja
tentang manfaat dan pentingnya konsumsi buah dan sayur secara berkelanjutan dan
selanjutnya dievaluasi dalam diet harianmerek.

Artikel 3
Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr. Kariadi
Semarang
ABSTRAK
Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri
koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan
makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang. Mengontrol lemak
merupakan salah satu cara mencegah penyakit jantung koroner.Penyakit Jantung Koroner
telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia khususnya di Jawa Tengah. Di Provinsi
Jawa Tengah berdasarkan laporan dari Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2006, kasus
Penyakit Jantung Koroner sebesar 26,38 per 1000 penduduk. Manfaat dari penelitian ini
adalah diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan,
untuk masyarakat atau peneliti selanjutnya tentang faktor risiko kejadian Penyakit Jantung
Koroner, serta dapat dijadikan sebagai acuan dilakukannya tindakan pencegahan terjadinya
Penyakit Jantung Koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang
paling berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner.
Metode penelitian ini menggunakan survey analitik. Dengan desain penelitian cross
sectional. Teknik pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling dengan
menggunakan tabel random number. Kriteria inklusi dari penelitian adalah seluruh pasien
rawat inap bagian kardiologi di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Hasil dari penelitian ini,
mayoritas usia pasien ≥ 45 tahun yaitu sebanyak 107 pasien. Mayoritas jenis kelamin pasien
laki-laki sebanyak 88 pasien.Pasien yang memiliki kadar kolesterol total ≥ 200 mg/dl
sebanyak 59 pasien. Pasien yang memiliki kadar trigliserida ≥ 150 mg/dl sebanyak 37 pasien.
Pasien yang menderita hipertensi sebanyak 89 pasien. Pasien yang menderita diabetes melitus
sebanyak 82 pasien. Pasien yang menderita Penyakit Jantung Koroner sebanyak 103 pasien.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu usia, kolesterol total, kadar trigliserida, hipertensi, dan
diabetes melitus merupakan faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner. Faktor risiko
yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung koroner yaitu kolesterol total.
Kata kunci : Penyakit jantung koroner

Artikel 4
Aida Nurdiani
MENJAGA KESEHATAN DI USIA LANJUT
Abstrak
Makalah ini membahas mengenai menjaga kesehatan kardiovaskuler ( jantung danperedaran
darah) untuk usia lanjut. Partisipasi Lansia dalam aktivitas fisik yang teratur atau program
latihan fisik yang terstruktur sangat disarankan dan punya banyak manfaat.Perbaikan cara
berjalan, keseimbangan, kapasitas fungsional tubuh secara umum, dan kesehatantulang dapat
diperoleh melalui latihan.
Untuk dapat menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati hidupnya dan tetap terjaga
baikkesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan aktivitas olahraga
yangteratur,melakukan pola hidup yang sehat, istirahat ,tidak merokok dan pemeriksaan
kesehatansecara rutin.
Salah satu usaha untuk mencapai kesehatan dengan berolahraga sehingga bagi lanjutusia
untuk dapat memperoleh tubuh yang sehat salah satunya harus rutin melakukan
aktivitasolahraga.Dengan berolahraga secara teratur merupakan satu alternatif yang efektif
dan aman untukmeningkatkan atau memertahankan kebugaran dan kesehatan jika dikerjakan
secara benar.Aktivitas yang bersifat aerobik cocok untuk lanjut usia antara lain : Jalan
kaki,senam aerobik lowimpac,Senam lansia, Bersepeda ,Berenang dan lain sebagainya.
Bermanfaat atau tidaknyaprogram olahraga yang dilakukan oleh lanjut usia juga tergantung
dari program yang dijalankan.Sebaiknya program latihan yang dijalankan harus memenuhi
konsep FITT(Frequensi,Intensity,Time, Type).Kesehatan olahraga bagi Lansia merupakan
hal penting yang harus diprogramkan, baikdari petugas kesehatan, profesional olahraga,
maupun masyarakat. Sistem kardiovaskulermerupakan sistem yang memberi fasilitas proses
pengangkutan berbagai substansi dari, dan kesel-sel tubuh.. Latihan akan berefek akut atau
sesaat pada tubuh yang mempengaruhi: sistem otot,sistem hormonal, sistem peredaran darah
dan pernafasan, sistem pencernaan, metabolisme, dansistem pembuangan.

Artikel 5
Gangguan Ginjal pada Pengidap Diabetes
Abstrak
Diabetes merupakan salah satu penyebab utama terhadap penyakit gagal ginjal kronis.
Terdapat dua tipe utama diabetes:
Diabetes tipe 1 adalah kondisi saat tubuh tidak atau sedikit memproduksi insulin.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi saat produksi insulin cukup, tapi tubuh tidak menggunakan
insulin dengan efektif. insulin dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi
berikut ini:
 Mengatur kadar glukosa (gula) dalam darah.
 Membatasi agar glukosa tidak meningkat terlalu tinggi setelah makan.
 Menjaga agar kadar glukosa tidak terlalu rendah pada jeda antara waktu makan.
Jika glukosa dalam darah terlalu tinggi, ini dapat memengaruhi kemampuan ginjal untuk
menyaring kotoran dalam darah dengan merusak sistem penyaringan ginjal. Maka itu sangat
penting bagi penderita diabetes untuk menjaga tingkat glukosa (gula darah) mereka melalui
pola makan yang sehat dan mengonsumsi semua yang termasuk obat-obat antidiabetes sesuai
aturan dari dokter.
Gagal ginjal diperkirakan diderita sekitar 1-2 dari 5 pengidap diabetes tipe 1 sebelum umur
mereka mencapai 50 tahun. Hal ini juga terjadi pada pengidap diabetes tipe 2 yang 1 dari 3 di
antaranya juga mengalami tanda-tanda kerusakan ginjal.
Tes fungsi ginjal tahunan akan direkomendasikan oleh seorang dokter agar gangguan ginjal
dapat dideteksi secepat mungkin .
Gangguan Ginjal pada Pengidap Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah adalah besarnya Tekanan yang dihasilkan jantung saat memompa darah ke
pembuluh arteri dalam tiap denyut nadi. Tekanan darah kerap diasosiasikan dengan penyakit
ginjal karena tekanan darah yang berlebihan dapat merusak organ tubuh anda.
Hipertensi akan selalu menghambat proses penyaringan dalam ginjal bekerja dengan baik.
Kondisi ini merusak ginjal dengan menekan pembuluh darah kecil dalam organ tersebut .
Meski 9 dari 10 penyebab kasus tekanan darah tinggi tidak diketahui, namun ada kaitan
antara kondisi tersebut dengan kesehatan tubuh seseorang secara menyeluruh, termasuk pola
makan dan gaya hidup.
Orang yang mengidap kondisi atau memiliki kebiasaan tertentu lebih berisiko mengidap
hipertensi, yaitu adalah kurang berolahraga , kebiasaan merokok, stres, obesitas,
mengonsumsi minuman keras berlebihan, usia tua, terdapat anggota keluarga yang dulu
mengidap hipertensi, terlalu banyak garam dan lemak dalam makanan yang sering dan
banyak dikonsumsi.
1. Hasil analisis ejaan artikel atau makalah.
Dimas Saputra

N Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Pembetulan


o. Kesalahan Kesalahan
1. Penulisan “ Ya, Saya paham maksud Serharusnya “Ya, saya paham maksud
kata dalam ibu/bapak “ setelah tanda ibu/bapa”
“....” “...” tidak ada
spasi, ditulis
rapat.
2. Penulisan Memberi penghargaan Tanda titik Memberi penghargaan
titik(.) tanpa memberi pujian setelah kata tanpa memberi pujian
berlebihan. Misalnya berlebihan berlebihan, misalnya
dengan mengatakan, “Saya diganti dengan dengan mengatakan,
perhatikan Anda selalu tanda koma (,) “Saya perhatikan Anda
semangat menjalani karena masih selalu semangat
terapi.” Hal ini akan melanjutkan menjalani terapi.” Hal ini
mendorong pasien tetap kalimat akan mendorong pasien
melakukan tindakan tanpa sebelumnya. tetap melakukan tindakan
memerlukan pujian. tanpa memerlukan
pujian.
3. Penulisan / Komunikasi terapeutik Seharusnya Komunikasi terapeutik
(garis miring) adalah proses interaksi penulisan adalah proses interaksi
tatap muka pasien dengan setelah garis tatap muka pasien
perawat/ dokter. miring ditulis dengan perawat/dokter.
rapat atau garis
miring dapat Komunikasi terapeutik
dirubah adalah proses interaksi
menjadi kata tatap muka pasien
atau. dengan perawat atau
dokter.
4. Penulisan : Berikut adalah tujuan Seharunya jika Berikut adalah tujuan
(titik dua) penggunaan komunikasi ingin penggunaan komunikasi
terapeutik. menjabarkande terapeutik :
1. Membangun ngan point 1. Membangun
hubungan memakai : hubungan
terapeutik perawat terapeutik
dan pasien. perawat dan
pasien.
5. Kurang tanda Memberikan harapan Memberikan Memberikan harapan
koma (,) kepada pasien yaitu agar tanda koma kepada pasien, yaitu agar
mereka dapat melalui setelah kata mereka dapat melalui
situasi yang tengah pasien untuk situasi yang tengah
dijalani dan meringankan memisahkan dijalani dan meringankan
suasana dengan humor anak kalimat suasana dengan humor
dapat membantu perawat dengan induk dapat membantu perawat
membangun hubungan kalimat membangun hubungan
yang baik dengan pasien yang baik dengan pasien
1. Hasil analisis ejaan artikel atau makalah.

No Bentuk Kutipan kalimat Alasan Pembetulan


kesalahan kesalahan
1. Penulisan : Sedangkan dari jenis Seharusnya Sedangkan dari jenis
(titik dua). buah yaitu buah pisang, setelah kata buah yaitu: buah
jeruk dan rambutan yaitu dikasih : pisang, jeruk dan
(BPS,2016). (titik dua), rambutan (BPS,2016).
karena titik dua
digunakan
untuk
menyebutka.
2. Penulisan kata Kuanitas buah yang Seharusnya Kuantitas buah yang
kuanitas. dikonsumsi siswa adalah kuantitas bukan dikonsumsi siswa
kurang dari 300 kuanitas, karena adalah kurang dari 300
gram/orang per hari. didalam kamus gram/orang per hari.
bahasa
Indonesia tidak
ada kata
kuanitas.
3. Penulisan kata Hasil pengumpulan data Seharusnya Hasil pengumpulan data
fariabel. pada fariabel sikap, variabel bukan
pada variabel sikap,
dibagi menjadi baik baik fariabel. dibagi menjadi baik
dan kurang baik. baik dan kurang baik.
4. Penambahan Semua angket yang Setelah kata Semua angket yang
kata dan dikumpulkan diperiksa dikumpulkan dikumpulkan dan
setelah kata kelengkapan datanya. seharusnya diperiksa kelengkapan
dikumpulkan ditambahkan datanya.
kata dan,
karena kata dan
kata
penghubung
5. Penulisan kata Komsumsi buah 33.2% Seharusnya Komsumsi buah 33.2%
retata. dengan rerata komsumsi bukan rerata dengan rata rata
sayur penduduk 70 tapi rata rata. komsumsi sayur
gram/orang/hari. penduduk 70
gram/orang/hari,
1. Hasil analisis ejaan artikel atau makalah.
NO BENTUK KUTIPAN ALASAN PEMBETUALAN
KESALAHAN KALIMAT KESALAHAN
1. DR Kariadi Penelitian ini Kata DR Penelitian ini
dilaksanakan adalah nama dilaksanakan
RSUP DR Kariadi gelar, RSUP Dr. Kariadi
Semarang mulai seharusnya Semarang mulai
bulan Oktober– huruf r tidak bulan Oktober–
Desember tahun hurif kapital Desember tahun
2011. dan setelah 2011.
huruf r
ditambah tanda
titik (.).
2. Seluruh Kriteria inklusi Karena Kriteria inklusi
dari penelitian sesudah kata dari penelitian
adalah Seluruh “adalah” tidak adalah seluruh
pasien rawat inap ada tanda titik pasien rawat inap
bagian kardiologi (.) dan
bagian kardiologi
di RSUP Dr seharusnya di RSUP Dr
Kariadi Semarang kata “Seluruh” Kariadi Semarang
periode April - huruf s nya periode April -
Juni tahun 2011 tidak kapital. Juni tahun 2011
dan data rekam dan data rekam
medik lengkap; medik lengkap;
meliputi nomor meliputi nomor
register pasien, register pasien,
usia, jenis usia, jenis
kelamin, kelamin,
kolesterol total, kolesterol total,
kadar trigliserida, kadar trigliserida,
hipertensi hipertensi
(tekanan darah (tekanan darah
sistole dan sistole dan
diastole), diabetes diastole), diabetes
melitus (kadar melitus (kadar
gula darah tinggi), gula darah tingi),
diagnosis PJK dan diagnosis PJK dan
tidak PJK. tidak PJK.
3. unimus Alur penelitian ini Karena kata Alur penelitian ini
dimulai dari Unimus dimulai dari
perizinan ke dekan adalah perizinan ke
FK Unimus, gabungan suku dekan FK
kemudian kata dari deret Unimus,
melakukan kata. kemudian
pengisian formulir melakukan
ke bagian diklat pengisian formulir
dan menyerahkan ke bagian diklat
proposal dan menyerahkan
penelitian yang proposal
sudah di setujui penelitian yang
oleh pembimbing sudah di setujui
dan penguji serta oleh pembimbing
surat persetujuan dan penguji serta
penelitian dari FK surat persetujuan
unimus. penelitian dari FK
Unimus.
4. di analisis Data diolah dan di Imbuhan di- Data diolah dan
analisis seharusnya dianalisis
menggunakan digabung. menggunakan
komputer dengan Karena kata komputer dengan
program SPSS “di analisis” program SPSS
17.0, kemudian merupakan 17.0, kemudian
setelah selesai kata kerja. setelah selesai
dilakukan laporan dilakukan laporan
hasil penelitian hasil penelitian
kepada kepada
pembimbing dan
penguji.
5. Sebagian Hasil penelitian Karena Hasil penelitian
dari 128 sampel, sesudah kata dari 128 sampel,
Sebagian besar sebagian itu sebagian besar
pasien menderita tanda koma pasien menderita
diabetes melitus bukan tanda diabetes melitus
yaitu sebanyak 82 titik (.) dan yaitu sebanyak 82
pasien (64,10%). seharusnya pasien (64,10%).
kata “
Sebagian”
huruf s nya
tidak kapital.

1. Hasil analisis ejaan artikel atau makalah


Aida Nurdiani
No. Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan
Kesalahan
1. Tidak sesuai Makalah ini membahas Tidak sesuai Makalah ini membahas
dengan prinsip mengenai menjaga kesehatan dengan prinsip mengenai menjaga
umum kardiovaskuler ( jantung umum pemakaian kesehatan kardiovaskuler
pemakaian danperedaran darah) untuk ejaan karena tanda (jantung dan peredaran
ejaan usia lanjut. kurung () tidak darah) untuk usia lanjut.
diketik rapat
dengan kata, frasa,
kalimat yang
diapit.
2. Tidak sesuai Makalah ini membahas kata danperedaran Makalah ini membahas
dengan prinsip mengenai menjaga kesehatan darah yang mengenai menjaga
umum kardiovaskuler (jantung disatukan, namun kesehatan kardiovaskuler
pemakaianejaan danperedaran darah) untuk harus disisipi (jantung dan
usia lanjut. spasi, karena peredarandarah) untuk
merupakan dua usia lanjut.
kata yang
memiliki fungsi
berbeda.
3. Pemberian ...jika dikerjakan secara Karena setelah ...jika dikerjakan secara
spasi yang salah benar.Aktivitas yang bersifat tanda titik (.) tidak benar. Aktivitas yang
aerobik cocok untuk lanjut ada spasi, namun bersifat aerobik cocok
usia antara lain: jalan kaki, aturannya harus untuk lanjut usia antara
senam aerobik lowimpac, ada spasi kosong lain: jalan kaki, senam
senam lansia, bersepeda, setelah tanda titik aerobik lowimpac, senam
berenang dan lain (.) lansia, bersepeda,
sebagainya. berenang dan lain
sebagainya.
4. Pemberian ...punya banyak Karena setelah ...punya banyak manfaat.
spasi yang salah manfaat.Perbaikan cara tanda titik (.) tidak Perbaikan cara berjalan,
berjalan, keseimbangan, ada spasi, namun keseimbangan, kapasitas
kapasitas fungsional tubuh aturannya harus fungsional tubuh secara
secara umum, dan ada spasi kosong umum, dan
kesehatantulang dapat setelah tanda titik kesehatantulang dapat
diperoleh melalui latihan. (.) diperoleh melalui latihan.

5. Penggunaan Aktivitas yang bersifat Karena bukan Aktivitas yang bersifat


huruf kapital aerobik cocok untuk lanjut nama tempat, aerobik cocok untuk
serta pemberian usia antara lain : Jalan waktu, awal lanjut usia antara
spasi yang tidak kaki,senam aerobik kalimat, dsb serta lain:jalan kaki, senam
tepat lowimpac,Senam lansia, tanda titik dua (:) aerobik lowimpac, senam
Bersepeda ,Berenang dan ditulis rapat lansia, bersepeda,
lain sebagainya. dengan huruf berenang dan lain
akhir dari kata sebagainya.
yang mendahului.

1. Analisis Ejaan Artikel atau Makalah


No Bentuk Kesalahan Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan
.
1 Tersebut . Kondisi ini merusak ginjal Pemakaian tanda Kondisi ini
dengan menekan pembuluh titik tidak ditulis merusak ginjal
darah kecil dalam organ rapat dengan huruf dengan menekan
tersebut akhir dari kata pembuluh darah
yang mendahului kecil dalam
organ tersebut.
2 Kurang kurang berolahraga , Tandakoma kurang
berolahraga ,kebiasa kebiasaan merokok, stres, tidakditulisrapatden berolahraga,
an merokok obesitas, mengonsumsi ganhurufakhirdari kebiasaan
minuman keras berlebihan, kata yang merokok, stres,
usia tua, terdapat anggota mendahului. obesitas,
keluarga yang dulu mengidap mengonsumsi
hipertensi, terlalu banyak minuman keras
garam dan lemak dalam berlebihan, usia
makanan yang dikonsumsi. tua, terdapat
anggota keluarga
yang dulu
mengidap
hipertensi, terlalu
banyak garam
dan lemak dalam
makanan yang
dikonsumsi.

3 dideteksi secepat Tes fungsi ginjal tahunan Pemakaian tanda Tes fungsi ginjal
mungkin . akan direkomendasikan oleh titik tidak ditulis tahunan akan
. dokter agar gangguan ginjal rapat dengan huruf direkomendasika
dapat dideteksi secepat akhir dari kata n oleh dokter
mungkin yang mendahului agar gangguan
ginjal dapat
dideteksi secepat
mungkin.

4 efektif. insulin tapi tubuh tidak Setelah titik tapi tubuh tidak
dibutuhkan menggunakan insulin dengan diharuskan menggunakan
efektif. insulin dibutuhkan memakai huruf insulin dengan
oleh tubuh untuk kapital efektif. Insulin
menjalankan fungsi-fungsi dibutuhkan
berikut ini: ole
h tubuh untuk
menjalankan
fungsi-fungsi
berikut ini:

5 besarnya Tekanan Tekanan darah adalah Kata yang berada Tekanan darah
yang dihasilkan besarnya Tekanan yang ditengah kalimat adalah besarnya
dihasilkan jantung saat tidak boleh tekanan yang
memompa darah ke menggunakan dihasilkan
pembuluh arteri dalam tiap huruf awal kapital, jantung saat
denyut nadi. kecuali nama memompa darah
kota,negara, ke pembuluh
jabatan,dll arteri dalam tiap
denyut nadi.
2. Analisis Penulisan Diksi
Bentuk Alasan
No Kutipan Kalimat Pembetulan
esalahan Kesalahan
Ketenangandapat
Keheningan
memberikan waktu
kurang
Keheningan dapat memberikan dan ruang bagi
cocok jika
waktu dan ruang bagi pasien pasien untuk
1. Keheningan digunakan
untuk mengutarakan pikiran dan mengutarakan
dalam
perasaan ke dalam kalimat. pikiran dan
konteks
perasaan ke dalam
kesehatan.
kalimat.
Klarifikasi Meminta
kurang tepat Penjelasan pasien
Meminta klarifikasi pasien saat jika saat mereka
mereka mengatakan sesuatu digunakan mengatakan
2. Klarifikasi yang membingungkan atau dalam sesuatu yang
ambigu untuk percakapan membingungkan
menghindarikesalahpahaman. antara atau ambigu untuk
perawat dan menghindari
pasien. Kesalahpahaman.
Pandangan
kurang
cocok Minta pasien untuk
dipakai menjelaskan
Minta pasien untuk menjelaskan
karena Persaannya. Teknik
pandangannya. Teknik
pandangan komunikasi
3. Pandangan komunikasi terapeutik ini dapat
disini terapeutik ini dapat
membantu perawat memahami
merupakan membantu perawat
perspektif pasien.
perasaan memahami
pasien saat perspektif pasien.
dirumah
sakit.
Memberikan
harapan kepada
pasien bahwa
mereka dapat
Memberikan harapan kepada
Humor melalui situasi
pasien bahwa mereka dapat
disini lebih yang tengah
melalui situasi yang tengah
tepat atau dijalani dan
dijalani dan meringankan
4. Humor cocok jika meringankan
suasana dengan humor yang
diganti suasana dengan
dapat membantu perawat
dengan kata Candaan yang
membangun hubungan yang baik
candaan dapat membantu
dengan pasien.
perawat
membangun
hubungan yang
baik dengan pasien.
5. Mengajari Mengajari pasien dan orang- Kata Memberi edukasi
orang terdekatnya (keluarga) mengajari pasien dan orang-
kurang tepat orang terdekatnya
jika (keluarga) tentang
tentang keterampilan perawatan
digunakan keterampilan
diri yang diperlukan.
dalam perawatan diri yang
kalimat ini. diperlukan.

3. Analisis Penulisan Diksi


No Bentuk Kutipan kalimah Alasan Pembetulan
kesalahan kesalahan
1. Menelaah Dengan menelaah Kata menelaah Dengan menganalisa
permasalahan mengapa kurang tepat permasalahan
anak tidak suka dengan dalam kalimat mengapa anak tidak
sayur dan buah. ini. suka dengan sayur
dan buah.
2. Mengkonsumsi Untuk meningkatkan Mengkonsumsi Untuk meningkatkan
pengetahuan dan tidak baku. Jadi pengetahuan dan
kesadaran dalam kurang cocok kesadaran dalam
mengkonsumsi buah untuk kalimat mengonsumsi buah
dan sayur. ini. dan sayur.
3. Pembahasan Berdasarkan Kata Berdasarkan diskusi
pembahasan bersama pembahasan bersama ibu-ibu
ibu-ibu asuh di SOS kurang cocok asuh di SOS Desa
Desa Taruna didapatkan dalam kalimat Taruna didapatkan
beberapa anak tidak ini, kata beberapa anak tidak
menyukai makan sayur "pembahasan" menyukai makan
atau hanya menyukai lebih baik sayur atau hanya
sayur yang berkuah diganti menyukai sayur
"diskusi"karna yang berkuah.
cocok untuk
membicarakan
persoalan ibu
ibu karang
taruna.
4. Bayangan Melalui kegiatan ini kita Kata banyangan Melalui kegiatan ini
dapat memperoleh kurang cocok kita dapat
bayangan bagaimana dalam kalimat memperoleh
tingkat pengetahuan dan ini, seharusnya gambaran bagaimana
sikap remaja dalam gambaran bukan tingkat pengetahuan
komsumsi buah dan bayangan dan sikap remaja
sayur dalam komsumsi
buah dan sayur.
5. Disarankan Dari Angka Kecukupan Kata disarankan Dari Angka
Gizi yang disarankan dalam kalimat Kecukupan Gizi
oleh WHO yang juga ini kurang yang
dianut oleh Departemen cocok. direkomendasikan
Kesehatan adalah oleh WHO yang juga
sebesar 400 gram dianut oleh
perkapita perhari Departemen
Kesehatan adalah
sebesar 400 gram
perkapita perhari.

1. Hasil analisis diksi artikel atau makalah.


N BENTUK KUTIPAN ALASAN PEMBETULA
O KESALAHAN KALIMAT KESALAHAN N
1. PJK Meski menjadi Karena tidak Meski menjadi
pembunuh utama, semua orang tahu pembunuh
tetapi masih arti dari singkatan utama, tetapi
sedikit sekali tersebut. Jadi, masih sedikit
orang yang tahu harus disertakan sekali orang
tentang PJK dan kepanjangannya. yang tahu
faktor risikonya. tentang PJK
(Penyakit
Jantung
Koroner) dan
faktor
risikonya.
2. Diperoleh Berdasarkan data Kata “diperoleh” Berdasarkan
rekam medik lebih tepat untuk data rekam
secara retrospektif sinonim medik secara
diperoleh “ditemukan” retrospektif
sebanyak 182 karena untuk ditemukan
pasien, meliputi mencegah salah sebanyak 182
129 penderita pemahaman dan pasien, meliputi
penyakit jantung apa yang ingin 129 penderita
koroner dan 53 disampaikan penyakit
penderita penyakit tersampai pada jantung koroner
jantung lainnya. pembaca. dan 53
penderita
penyakit
jantung
lainnya.
3. di drop out Data yang tidak Kata “di drop out” Data yang tidak
memenuhi kriteria lebih tepat untuk memenuhi
inklusi ada 16 sinonim kriteria inklusi
pasien, sehingga “dikeluarkan” ada 16 pasien,
di drop out dari karena untuk sehingga
penelitian. mencegah salah dikeluarkan
pemahaman dan dari penelitian
apa yang ingin
disampaikan
tersampai pada
pembaca.
4. Mayoritas Berdasarkan hasil Kata “mayoritas” Berdasarkan
analisis dari 128 lebih tepat untuk hasil analisis
sampel penelitian, sinonim dari 128 sampel
mayoritas berjenis “kebanyakan” penelitian,
kelamin laki-laki karena untuk kebanyakan
yaitu sebanyak 88 mencegah salah berjenis
pasien (68,80%). pemahaman dan kelamin laki-
apa yang ingin laki yaitu
disampaikan sebanyak 88
tersampai pada pasien
pembaca. (68,80%).
5. Adalah Besar sampel Karena kata Besar sampel
dalam penelitian adalah hanya dalam
ini adalah 128 dipergunakan penelitian ini
orang. untuk pengertian. yaitu 128
orang.

2. Hasil analisis diksi artikel atau majalah


Aida Nurdiani
No. Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan
Kesalahan

1. Pilihan kata Dengan berolahraga secara Pilihan kata kurang Mengganti kata
kurang tepat teratur merupakan satu tepat, karena merupakan dengan
alternatif yang efektif dan menggunakankata kata menjadi. Maka
aman untuk meningkatkan merupakan yang kalimat berubah
atau mepertahankan seharusnya menjadi "Dengan
kebugaran dan kesehatan jika digunakan untuk berolahraga secara
dikerjakan secara benar. menjabarkan teratur menjadi satu
pengertian. alternatif yang efektif
dan aman untuk
meningkatkan atau
mempertahankan
kebugaran dan
kesehatan jika
dikerjakan secara
benar.

2. Pilihan kata Kesehatan olahraga bagi Pilihan kata kurang Kegiatan olahraga bagi
kurang tepat Lansia merupakan hal tepat, karena Lansia merupakan hal
penting yang harus menimbulkan penting yang harus
diprogramkan, baik dari gagasan yang diprogramkan, baik
petugas kesehatan, kurang tepat pada dari petugas kesehatan,
profesional olahraga, maupun imajinasi pembaca profesional olahraga,
masyarakat. atau pendengar. maupun masyarakat.
3. Pilihan kata Salah satu usaha untuk Pilihan kata kurang Salah satu usaha untuk
kurang tepat mencapai kesehatan dengan tepat, karena mencapai kebugaran
berolahraga sehingga bagi menimbulkan yaitu dengan
lanjut usia untuk dapat gagasan yang berolahraga sehingga
memperoleh tubuh yang kurang tepat pada bagi lanjut usia untuk
sehat salah satunya harus imajinasi pembaca dapat memperoleh
rutin melakukan aktivitas atau pendengar. tubuh yang sehat salah
olahraga. satunya harus rutin
melakukan aktivitas
olahraga.
4. Pemilihan kata Partisipasi Lansia dalam Pilihan kata kurang Partisipasi Lansia
kurang tepat aktivitas fisik yang teratur tepat, karena dalam aktivitas fisik
atau program latihan fisik menimbulkan yang teratur atau
yang terstruktur sangat gagasan yang kegiatan latihan fisik
disarankan dan punya banyak kurang tepat pada yang terstruktur sangat
manfaat. imajinasi pembaca disarankan dan punya
atau pendengar. banyak manfaat.
5. Pilihan kata Sistem kardiovaskuler Pilihan kata kurang Mengganti kata kesel-
kurang tepat merupakan sistem yang tepat karena sel tubuh dengan kata
memberi fasilitas proses menimbulkan menuju. Maka kalimat
pengangkutan berbagai gagasan yang berubah menjadi
substansi dari, dan kesel-sel kurang tepat pada "Sistem kardiovaskuler
tubuh. imajinasi pembaca merupakan sistem
atau pendengar. yang memberi fasilitas
proses pengangkutan
berbagai substansi dari,
dan menuju sel-sel
tubuh.

3. Hasil analisis diksi artikel atau majalah


No Bentuk Kesalahan Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan
.
1 yang sering dan terlalu banyak garam dan Kalimatnya terlalu terlalu banyak
banyak lemak dalam makanan terbelit-belit garam dan
dikonsumsi. yang sering dan banyak lemak dalam
. dikonsumsi makanan yang
dikonsumsi.

2 Oleh seorang para Tes fungsi ginjal tahunan Termasuk kedalam Tes fungsi ginjal
dokter akan direkomendasikan pemborosan kata, tahunan akan
. oleh seorang para dokter seharusnya hanya direkomendasika
agar gangguan ginjal dapat ‘’Oleh dokter” saja n oleh seorang
dideteksi secepat mungkin para dokter agar
gangguan ginjal
dapat dideteksi
secepat mungkin
.
3 Hipertensi akan Hipertensi akan selalu Merupakan pemborosan Hipertensi
selalu menghambat proses kata , seharusnya menghambat
penyaringan dalam ginjal langsung saja proses
. bekerja dengan baik. “Hipertensi penyaringan
Kondisi ini merusak ginjal menghambat proses dalam ginjal
dengan menekan penyaringan dalam bekerja dengan
pembuluh darah kecil ginjal bekerja dengan baik. Kondisi ini
dalam organ tersebut baik. Kondisi ini merusak ginjal
merusak ginjal dengan dengan menekan
menekan pembuluh pembuluh darah
darah kecil dalam organ kecil dalam
tersebut . organ tersebut .

4 Yaitu adalah Orang yang mengidap Kalimatnya terlalu Orang yang


kondisi atau memiliki berbelit-belit , mengidap
kebiasaan tertentu lebih seharusnya langsung kondisi atau
berisiko mengidap saja “ yaitu kurang memiliki
hipertensi, yaitu adalah berolahraga..” kebiasaan
kurang berolahraga , tertentu lebih
kebiasaan merokok, stres, berisiko
obesitas, mengonsumsi mengidap
minuman keras hipertensi, yaitu
berlebihan, usia tua, kurang
terdapat anggota keluarga berolahraga ,
yang dulu mengidap kebiasaan
hipertensi, terlalu banyak merokok, stres,
garam dan lemak dalam obesitas,
makanan yang sering dan mengonsumsi
banyak dikonsumsi. minuman keras
berlebihan, usia
tua, terdapat
anggota keluarga
yang dulu
mengidap
hipertensi,
terlalu banyak
garam dan
lemak dalam
makanan yang
sering dan
banyak
dikonsumsi.

5 mengonsumsi mengonsumsi semua yang Kalimat tersebut tidak mengonsumsi


semua yang termasuk obat-obat padu , terbelit belit, dan obat-obat
termasuk obat- antidiabetes sesuai aturan pemborosan kata antidiabetes
obat dari dokter sesuai aturan
. dari dokter.
Praktikum 2
1. Hasil analisis pembentukan kata artikel / makalah

Bentuk
No Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan
Kesalahan
Meminta pasien
Minta pasien untuk Kata “minta”
untuk
1. Minta menjelaskan seharusnya diberi
menjelaskan
pandangannya. imbuhan me-.
pandangannya.
Sebelum kata
Membangun
perawat sebaiknya
Membangun hubungan hubungan
Kurang kata diberi kata
2. terapeutik perawat dan terapeutik antara
penghubung “antara” untuk
pasien. perawat dan
menambah
pasien.
perbandingan.
Kata “untuk” Penting untuk
Penting untuk membuat dalam kalimat ini membuat pasien
pasien merasa lebih baik diganti merasa
Untuk
3. didengarkan untuk “agar” karena didengarkan agar
diganti agar
mempermudah menerima kalimat disini mempermudah
perawatan. menerangkan menerima
sebab-akibat perawatan.

2. Hasil kalimat artikel atau makalah

N Bentuk Alasan
Kutipan Kalimat Pembetulan
o Kesalahan Kesalahan
Kata “ketika
ada” jika
digunakan
Menilai persepsi
Menilai persepsi pasien ketika dalam kalimat
Penghematan pasien terkait
1. ada masalah terkait dengan ini menjadi
kalimat dengan
kondisinya. terlihat kurang
kondisinya.
baku,
sebaiknya
dihilangkan.
Kata memberi
Memberi
yang diulang
Penghematan Memberi penghargaan tanpa penghargaan
2. membuat
kalimat memberi pujian berlebihan. tanpa Melebih-
kalimat kurang
lebihkan.
baku.
3. Penghematan Meminta klarifikasi pasien Menghilangkan Meminta
kalimat saat mereka mengatakan kata becetak klarifikasi pasien
sesuatu yang membingungkan kuning dengan untuk sesuatu
atau ambigu untuk merubah yang
menghindarikesalahpahaman. beberapa kata membingungkan
agar menjadi atau ambigu
efektif. agarterhindar dari
kesalahpahaman.
3. Hasil analisis paragraf artikel atau makalah
Bentuk
No Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan
Kesalahan
Cara yang dapat
dilakukan untuk
membuat suasana
nyaman dan
hening adalah
Keheningan dapat
dengan
memberikan waktu dan Hanya ada satu
memperingatkan
Paragraf ruang bagi pasien untuk kalimat, tidak
1. atau menegur
tidak padu mengutarakan pikiran dan adanya kalimat
penjenguk atau
perasaan ke dalam penjelas.
kerabat pasien
kalimat.
yang berisik dan
mematikan televisi
pada ruangan agar
pasien dapat
beristirahat.
Klarifikasi dari
Hanya ada kalimat pasien didapatkan
utama tanpa dengan cara
Meminta klarifikasi
diikuti dengan menyakan pada
pasien saat mereka
kalimat penjelas. pasien tentang
mengatakan sesuatu yang
Paragraf Menambah pemahaman apa
2. membingungkan atau
tidak padu kalimat penjelas yang baru perawat
ambigu untuk
tentang katan apakah
menghindari
mendapatkan sudah mengerti
kesalahpahaman.
sebuah klarifikasi atau ada kalimat
dari pasien. atau kata yang
kurang dimengerti.
Tehnik terapeutik
dapat berupa hal-
Hanya terdapat
hal kecil namun
kalimat utama
berpengaruh
Mengawali percakapan tanpa diikuti
banyak bagi
dengan topik terbuka dengan kalimat
kesehatan mental
seperti, “Apa yang penjelas.
pasien contohnya
sedang Anda pikirkan?” Menambah
dapat berupa
Paragraf teknik komunikasi kalimat penjelas
3. obrolan ringan
tidak padu terapeutik ini akan dengan dasar
agar pasien tidak
memberikan kesempatan percakapan
merasa sendiri,
bagi pasien untuk dengan pasien,
memperkenalkan
memilih topik bisa berupa teknik-
diri sebelum
pembicaraan. teknik berbica
melakukan
dengan pasien atau
tindakan untuk
yang lainya
membangun
kepercayaan.

PRAKTIKUM 2
1. Hasil Analisis pembentukan kata Artikel/makalah
No Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Pembetulan
Kesalahan Kesalahan
1. Dilakukan Kegiatan penyuluhan Kata dilakukan Kegiatan
dilakukan bertujuan untuk sebaiknya tidak penyuluhan
mengetahui dan perlu karena bertujuan
meningkatkan pengetahuan pemborosan kata. untuk
remaja dalam konsumsi buah mengetahui
dan sayur. dan
meningkatkan
pengetahuan
remaja dalam
konsumsi buah
dan sayur.
2. Simpulan Simpulan pengetahuan dari Kata simpulan tidak Pengetahuan
sikap remaja tentang perlu dipakai dari sikap
konsumsi buah dan sayur karena tidak efektif. remaja tentang
masih kurang. konsumsi buah
dan sayur
masih kurang.
3. Dan, sekali Jenis dan ketersediaan Kata dan lebih baik Jenis
sayuran dan buah buahan di digunakan dalam ketersediaan
Indonesia banyak sekali satu kalimat, kata sayuran dan
macam dan jumlahnya. sekali tidak perlu buah buahan di
digunakan karena Indonesia
sebelumnya sudah banyak macam
ada kata banyak. dan jumlahnya.

2. Hasil kalimat artikel atau makalah

No Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Pembetulan


Kesalahan Kesalahan
1. Penghematan Ibu asuh merasa Kata merasa dan Ibu asuh
kata bertanggung jawab untuk untuk sebaiknya bertanggung
memenuhi kebutuhan nutrisi tidak perlu karena jawab
anak asuhnya yang tepat. pemborosan memenuhi
kalimat. kebutuhan
nutrisi anak
asuhnya yang
tepat.
2. Kalimat tidak Dengan penelitian ini akan Kata dengan Penelitian ini
efektif memberikan banyak seharusnya tidak akan memberi
manfaat bagi warga Sos perlu karena banyak
Desa Taruna Jakarta. pemborosan kata. manfaat bagi
warga Sos
Desa Taruna
Jakarta.
3. Kalimat tidak Mereka menyetujui dari Kata dari pada Mereka
efektif pada keputusan itu. sebaiknya tidak menyetujui
perlu digunakan keputusan itu.
karena pemborosan
kata.

3.Hasil analisis paragraf artikel atau makalah


No Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Pembetulan
Kesalahan Kesalahan
1. Paragraf Dampak kekurangan buah Karena kalimat Dampak
tidak padu dan sayur tentu tidak dalam pertama membahas kekurangan buah
jangka pendek. Kandungan tentang dampak dan sayur tentu
dalam buah-buahan dan kekurangan tidak dalam
sayuran sangat dibutuhkan sedangkan kalimat jangka pendek.
oleh tubuh. kedua membahas Kekurangan
tentang kandungan sayuran dan
dalam buah dan buah buahan
sayuran. dapat
menyebabkan
gangguan pada
pencernaan yaitu
buang air besar
menjadi tidak
lancar,
diperkirakan
kematian akibat
saluran
pencernaan ,
kematian akibat
penyakit jantung
koroner, dan
kematian akibat
stroke.
2. Paragraf Jenis sayuran dan buah- Karena kalimat Jenis sayuran
tidak padu buahan di Indonesia banyak pertama membahas dan buah-buahan
sekali macam macamnya. tentang jenis dan di Indonesia
Sayur dan buah adalah ketersediaan banyak sekali
nutrisi penting yang sayuran dan buah macam
dibutuhkan tubuh untuk di Indonesia macamnya.
memenuhi kebutuhan serat, sedangkan kalimat Jenis. Jenis
vitamin, mineral dan kedua membahas sayuran yaitu:
beberapa enzim yang tentang manfaat sayur kangkung,
bermanfaat untuk fungsi buah dan sayuran. kacang panjang
pencernaan, kardiovaskuler dan bayam.
dan mencegah Diabetes sedangkan dari
Mellitus. jenis buah yaitu:
buah pisang,
jeruk dan
rambutan
3. Paragraf Solusi dalam mengatasi Hanya ada satu Menambah
tidak padu masalah ketidak tertarikan kalimat, tidak ada kalimat penjelas
anak untuk konsumsi sayur kalimat penjelas. tentang
dan buah adalah dengan bagaimana
menganalisa permasalahan solusinya dalam
mengapa anak tidak suka mengatasi
mengkonsumsi sayur dan ketidak
buah. tertarikan anak
untuk
mengkonsumsi
sarur dan buah.

Praktikum 2

1. Hasil analisis pembentukan kata artikel/makalah


N BENTUK KUTIPAN ALASAN PEMBETULAN
O KESALAHAN KALIMAT KESALAHAN
1. risiko Negara Amerika Memakai Negara Amerika
pada saat ini 50% prefiks ber-, pada saat ini 50%
orang dewasa karena awalan orang dewasa
didapatkan kadar ber- di dalam didapatkan kadar
kolesterolnya > bahasa kolesterolnya >
200 mg/dl dan ± Indonesia 200 mg/dl dan ±
25% dari orang berfungsi 25% dari orang
dewasa umur > 20 sebagai dewasa umur > 20
tahun dengan pembentuk kata tahun dengan
kadar kolesterol > kerja atau kata kadar kolesterol >
240 mg/dl, sifat. 240 mg/dl,
sehingga risiko sehingga berisiko
terhadap penyakit terhadap penyakit
jantung koroner jantung koroner
akan meningkat. akan meningkat.
2. karena Berdasarkan hal Memakai Berdasarkan hal
diatas maka konjungsi Diatas maka
diperlukan bahwa dan diperlukan
penelitian untuk karena dalam penelitian untuk
mengetahui faktor kalimat tersebut mengetahui faktor
risiko apa sajakah memuat akibat risiko apa sajakah
yang yang terjadi yang
menyebabkan sehingga menyebabkan
kejadian penyakit menimbulkan kejadian penyakit
jantung koroner sebab, jantung koroner
masih memiliki konjungsi ini karena
prevalensi yang disebut masih memiliki
cukup tinggi. konjungsi prevalensi yang
kausal akibat. cukup tinggi.
3. kebanyakan PJK Studi observasi di Kata Studi observasi di
Framingham “kebanyakan Framingham
dilihat dari segi PJK” dilihat dari segi
jenis kelamin, seharusnya jenis kelamin,
kebanyakan PJK memakai pola penyakit jantung
terjadi pada laki- frasa verbal koroner
laki (60%) aspek + agen + kebanyakan
dibandingkan verba menjadi terjadi pada laki-
wanita (40%). “PJK laki (60%)
kebanyakan”. dibandingkan
wanita (40%).

2. Hasil kalimat artikel atau makalah


N BENTUK KUTIPAN ALASAN PEMBETULAN
O KESALAHAN KALIMAT KESALAHAN
1. Penghematan Faktor risiko Kata “risiko” Faktor risiko
kalimat utama atau seharusnya utamanya
fundamental yaitu dihilangkan meliputi
faktorrisiko lipida karena dianggap kadar kolesterol
yang meliputi tidak diperlukan dan trigliserida,
kadar kolesterol (mubazir). karena
dan trigliserida, Kalimat pentingnya
karena pentingnya efektiftidak sifat – sifat
sifat – sifat boleh substansi ini
substansi ini menggunakan dalam mendorong
dalam mendorong kata-kata yang timbulnya plak di
timbulnya plak di berlebih karena arteri koroner.
arteri koroner. penggunaan
kata yang
berlebih hanya
akan
mengaburkan
maksud kalimat.

2. Penghematan Berdasarkan hal Kalimat efektif Penelitian ini


kalimat diatas maka tidak boleh bertujuan untuk
diperlukan menggunakan mengetahui faktor
penelitian untuk kata-kata yang risiko yang
mengetahui faktor berlebih karena menyebabkan
risiko apa sajakah penggunaan kejadian penyakit
yang kata yang jantung koroner
menyebabkan berlebih hanya masih memiliki
kejadian penyakit akan prevalensi yang
jantung koroner mengaburkan cukup tinggi.
masih memiliki maksud kalimat.
prevalensi yang
cukup tinggi.
3. Penghematan Umur merupakan Kata “PJK” Penambahan usia
kalimat faktor risiko PJK seharunya merupakan
dimana dihilangkan indikasi dalam
penambahan usia karena dianggap peningkatan
akan tidak diperlukan faktor terjadinya
meningkatkan (mubazir). PJK.
risiko Kalimat
terjadinya PJK. efektiftidak
boleh
menggunakan
kata-kata yang
berlebih karena
penggunaan
kata yang
berlebih hanya
akan
mengaburkan
maksud kalimat.

3. Hasil analisis paragraf artikel atau makalah


N BENTUK KUTIPAN ALASAN PEMBETULAN
O KESALAHAN PARAGRAF KESALAHAN
1. Paragraf tidak Berbagai Paragraf tidak Berbagai
padu penelitian padu karena penelitian
epidemiologi tidak ada epidemiologi
menunjukkan hubungan antar menunjukkan
adanya kalimat. Sebuah adanya
keadaan-keadaan paragraf keadaan-keadaan
sifat dan kelainan dikatakan padu sifat dan kelainan
yang dapat jika kalimat yang dapat
mempercepat yang mempercepat
terjadinya penyakit membentuk terjadinya
jantung koroner. paragraf penyakit jantung
Memiliki faktor tersebut koroner.
risiko lebih dari mempunyai Terjadinya
satu seperti hubungan antar penyakit jantung
hipertensi, diabetes kalimat yang koroner
melitus, dan erat diakibatkan
obesitas, maka tekanan darah
akan mempunyai 2 tinggi
atau 3 kali (hipertensi),
berpeluang terkena merokok dan
penyakit jantung kurang olahraga.
koroner
dibandingkan 70
orang
yang tidak
2. Paragraf tidak Variabel terikatnya Paragraf tidak Variabel
lengkap adalah Kejadian lengkap karena terikatnya adalah
Penyakit mempunyai dua Kejadian
Jantung Koroner. kalimat utama. Penyakit
Data yang Sebuah Jantung Koroner.
dikumpulkan paragraf Data yang
meliputi dikatakan dikumpulkan
data sekunder yang lengkap jika meliputi
diambil dari data paragraf data sekunder
rekam medik. Data tersebut yang diambil dari
tersebut dinalisis mempunyai data rekam
menggunakan satu kalimat medik. Data
analisis univariat utama. tersebut dinalisis
dan menggunakan
analisis bivariat analisis univariat
dengan uji statistik dan
Chi Square analisis bivariat
dananalisis dengan uji
multivariat dengan statistik Chi
menggunakanregre Square.
si logistik.
3. Paragraf tidak Selama 50 tahun Paragraf tidak Selama 50 tahun
lengkap terakhir, lengkap karena terakhir,
semakin banyak tidak ada semakin banyak
orang terkena kalimat orang terkena
penyakit jantung penjelas. penyakit jantung
koroner, dan Seharusnnya koroner, dan
beberapa faktor dalam sebuah beberapa faktor
penyebab utamanya paragraf penyebab
telah diketahui dikatakan utamanya yaitu
lengkap jika tekanan darah
paragraf tinggi
tersebut (hipertensi),
mempunyai merokok,
kalimat utama diabetes mellitus
dan kalimat dan kurang
penjelas olahraga.

Praktikum 2 Bentukan Kata, Kalimat & Paragraf dalam Bahasa Indonesia Karya Imiah
Aida Nurdiani
1.Hasil analisis pembentukan kata artikel / makalah

No. Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan


Kesalahan

1. Kata tidak baku Partisipasi Lansia dalam Kata punya tidak Partisipasi Lansia
aktivitas fisik yang Baku, seharusnya dalam aktivitas fisik
teratur atauprogram ditambah dengan yang teratur atau
latihan fisik yang prefiks me- program latihan fisik
terstruktur sangat yang terstruktur
disarankan dan punya sangat disarankan
banyak manfaat. dan mempunyai
banyak manfaat.
2. Mempengaruhi Latihan akan berefek Kata Latihan akan berefek
akut atau sesaat pada mempengaruhi akut atau sesaat pada
tubuh yang seharusnya diganti tubuh yang
mempengaruhi: sistem dengan memengaruhi: sistem
otot,sistem hormonal, memengaruhi, otot,sistem hormonal,
sistem peredaran darah karena kata dasar sistem peredaran
dan pernafasan, sistem yang diawali huruf darah dan
pencernaan, konsonan p dan pernafasan, sistem
metabolisme, dansistem vokal (a, i, u, e, o) pencernaan,
pembuangan. menjadi luluh jika metabolisme, dan
diberi awan me-. sistem pembuangan.

3. Kata tidak baku Dengan berolahraga Kata Dengan berolahraga


secara teratur merupakan memertahankan secara teratur
satu alternatif yang seharusnya diganti merupakan satu
efektif dan aman untuk dengan kata alternatif yang efektif
meningkatkan atau mempertahankan, dan aman untuk
memertahankan karena merupakan meningkatkan atau
kebugaran dan kesehatan kata tidak baku dan mempertahankan
jika dikerjakan secara tidak ada artinya kebugaran dan
benar. dalam KBBI. kesehatan jika
dikerjakan secara
benar.

2. Hasil kalimat artikel atau makalah


No Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan
. Kesalahan
1. Kalimat Untuk dapat Kalimat tidak logis Seharusnya diganti dengan
tidak logis menghadapi lanjut karena terdapat kata menghadapi masa lanjut
usia yang dapat usia maka kalimat berubah
menikmati hidupnya unsur kalimat yang menjadi "Untuk dapat
dan tetap terjaga baik membingungkan. menghadapi masa lanjut usia
kesehatan maupun yang dapat menikmati
kebugarannya maka hidupnya dan tetap terjaga
lansia harus baik kesehatan maupun
melakukan aktivitas kebugarannya maka lansia
olahraga yang harus melakukan aktivitas
teratur, melakukan olahraga yang teratur,
pola hidup yang melakukan pola hidup yang
sehat, istirahat, tidak sehat, istirahat, tidak
merokok dan merokok dan pemeriksaan
pemeriksaan kesehatan secara rutin".
kesehatan secara
rutin.

2. Kalimat Salah satu usaha Kalimat kurang Salah satu usaha untuk
tidak efektif untuk mencapai tepat dan tidak mencapai kebugaran yaitu
kesehatan dengan efektif, karena dengan berolahraga sehingga
berolahraga sehingga terdapat pemakaian para lanjut usia dapat
bagi lanjutusia untuk kata yang dianggap memperoleh tubuh yang
dapat memperoleh tidak diperlukan sehat dengan rutin melakukan
tubuh yang sehat (mubazir). aktivitas olahraga.
salah satunya
harusrutin melakukan
aktivitasolahraga.
3. Kalimat Untuk dapat Kalimat tidak Untuk dapat menghadapi
tidak efektif menghadapi masa efektif, karena masa lanjut usia agar dapat
lanjut usia yang terdapat beberapa menikmati hidup dengan
dapat menikmati pemakaian kata tetap terjaga baik kesehatan
hidupnya dan tetap yang dianggap maupun kebugarannya maka
terjaga baikkesehatan tidak diperlukan lansiaharuslahmelakukan
maupun (mubazir) dan aktivitas
kebugarannya maka diperlukan adanya olahragateratur,melakukan
lansia harus penekanan karena pola hidupsehat, istirahat
melakukan aktivitas termasuk kalimat cukup, tidak merokok dan
olahraga yang dipentingkan. melakukan pemeriksaan
yangteratur,melakuka kesehatansecara rutin.
n pola hidup yang
sehat, istirahat ,tidak
merokok dan
pemeriksaan
kesehatansecara
rutin.

3. Hasil analisis paragraf artikel atau makalah.


No. Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Kesalahan Pembetulan
Kesalahan
1. Paragraf Sistem kardiovaskuler Paragraf tidak Seharusnya
tidak padu merupakan sistem yang padu karena keluar pengertian
memberi fasilitas proses dari pembahasan sistem
pengangkutan berbagai kardiovaskuler
substansi dari, dan kesel-sel dihilangkan
tubuh.. dari paragraf 4
dan masuk
dalam
pembahasan
paragraf 1
2. Paragra Latihan akan berefek akut Paragraf tidak Seharusnya
tidak padu atau sesaat pada tubuh yang padu karena keluar kalimat tersebut
mempengaruhi: sistem dari pembahasan masuk dalam
otot,sistem hormonal, sistem pembahasan
peredaran darah dan paragraf 1
pernafasan, sistem
pencernaan, metabolisme,
dansistem pembuangan.

3. Paragraf Untuk dapat menghadapi Paragraf tidak Seharusnya


tidak padu lanjut usia yang dapat padu karena kalimat tersebut
menikmati hidupnya dan tetap sebuah paragraf disatukan
terjaga baikkesehatan maupun dikatakan lengkap dengan paragraf
kebugarannya maka lansia jika paragraf 3 dengan
harus melakukan aktivitas tersebut kedudukannya
olahraga mempunyai menjadi kalimat
yangteratur,melakukan pola kalimat utama dan utama.
hidup yang sehat, kalimat penjelas.
istirahat ,tidak merokok dan Karena itu, sebuah
pemeriksaan kesehatansecara paragraf minimal
rutin. terdiri atas dua
kalimat dengan
rincian satu
kalimat utama dan
satu kalimat
penjelas.

PRAKTIKUM 2
1. Hasil Analisis pembentukan kata Artikel/makalah
No Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Pembetulan
Kesalahan Kesalahan
1. Penyebab Diabetes merupakan Karena kata Kata “Penyebab”
salah satu penyebab “faktor” lebih diganti “Faktor”
utama terhadap penyakit efektif dipakai
gagal ginjal kronis. daripada kata
“penyebab”
2. Mempengaruhi Jika glukosa dalam Kata dasar yang Mempengaruhi
darah terlalu tinggi, ini diawali huruf Diganti
dapat mempengaruhi konsonan P dan “memengaruhi”
kemampuan ginjal untuk vokal (a,i,u,e,o)
menyaring kotoran. menjadi luluh
jika diberi
awalan Me-
3. Memroduksi Diabetes tipe satu adalah Huruf yang Memroduksi
kondisi saat tubuh tidak luluh jika diberi Diganti
atau sedikit memroduksi awalan Me- “memproduksi
insulin hanya huruf
vokal (a,i,u,e,o)
jadi, kata
“Produksi” jika
diberi imbuhan
“me- tidak ada
yang berubah

2.Hasil kalimat artikel atau makalah

No Bentuk Kutipan Kalimat Alasan Pembetulan


Kesalahan Kesalahan
1. Hipertensi akan Hipertensi akan selalu Kalimat terlalu Hilangkan dan
selalu memperlambat berbelit-belit ganti kalimat
memperlambat jalannya proses karena yang tidak padu
jalannya proses penyaringan dalam seharusnya dan tidak
penyaringan dalam ginjal. kalimat yang efektif.
ginjal. tersusun , sesuai
dengan kaidah
penulisan yang
berlaku dan
memperhatikan
penempatan
tanda baca serta
pemilihan kata
yang tidak
memiliki maksud
yang rancu atau
berbelit-belit.
2. Tes salah satu Tes salah satu manfaat Kalimat terlalu Hilangkan dan
manfaat ginjal ginjal tahunan akan berbelit-belit ganti kalimat
tahunan akan direkomendasikan oleh karena yang tidak padu
direkomendasikan seorang dokter agar seharusnya dan tidak
oleh seorang dokter gangguan ginjal dapat kalimat yang efektif.
agar gangguan dideteksi secepat tersusun , sesuai
ginjal dapat mungkin. dengan kaidah
dideteksi secepat penulisan yang
mungkin. berlaku dan
memperhatikan
penempatan
tanda baca serta
pemilihan kata
yang tidak
memiliki maksud
yang rancu atau
berbelit-belit.
3. Diabtes adalah Diabtes adalah Merupakan Hilangkan dan
penyakit yang penyakit yang pemborosan kata, ganti kalimat
merupakan salah merupakan salah satu Syarat kehematan yang tidak padu
satu penyebab penyebab utama suatu kalimat dan tidak
utama terhadap terhadap penyakit efektif memiliki efektif.
penyakit gagal gagal ginjal kronis. arti bahwa
ginjal kronis. kalimat tidak
boleh
menggunakan
pemborosan kata
atau kata yang
diulang-ulang.

3.Hasil analisis paragraf artikel atau makalah

No Bentuk Kutipan kalimat Alasan Pembetulan


Kesalahan Kesalahan
1. Paragraf tidak Hipertensi akan Paragraf tidak Seharusnya
padu selalu padu , keluar Hipertensi
memperlambat dari inti masuk kedalam
jalannya proses permasalahan pembahasan
penyaringan dalam yang sedang paragraf 3
ginjal. dibicarakan
dalam kalimat.
2. Paragraf tidak Diabetes Paragraf tidak Seharusnya
padu merupakan salah padu , keluar Hipertensi
satu penyebab dari inti masuk kedalam
utama terhadap permasalahan pembahasan
penyakit gagal yang sedang paragraf 2
ginjal kronis. dibicarakan
dalam kalimat.
3. Paragraf tidak Diabetes tipe satu Di paragraf ini, Seharusnya
padu adalah kondisi saat Pembahasan ditambah
tubuh tidak atau tidak lengkap, kalimat penjelas
sedikit memroduksi , supaya kita
insulin. tau, Diabetes
tipe satu itu
yang bagaimana

Praktikum 3
Dimas Saputra
1. Kalimat Topik
a. Pentingnya Komunikasi Terapeutik untuk Kesehatan Mental Pasien

Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi tatap muka antar pasien dengan
perawat yang bertujuan untuk meningkatakan kesehatan fisik dan mental pasien.
Metode ini umumnya dilakukan perawat untuk memberikan dukungan dan informasi
kepada para pasien. Komunikasi terapeutik terdiri daru sejumlah tehnik untuk
membantu para perawat untuk berkomunikasi dengan pasienya.

Komunikasi terapeutik memiliki sejumlah teknik yang berbeda tergantung


pasien yang dihadapi. Biasanya komunikasi dimulai dari hal- hal yang kecil dengan
tujuan membuat pasien agar tidak bosan atau merasa kesepian, dengan kata llain
bertujuan untuk membangun kondisi mental dan fisik pasien agar capat pulih.
Komunikasi terapeutik biasanya diawali dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan
maksud dari kedatangan perawat agar tidak ada rasa kegelisahan pada pasien.

2. Menganalisis Artikel yang dibaca

a. Makna tersirat dari tesis

1. Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi tatap muka antar pasien dengan
perawat yang bertujuan untuk meningkatakan kesehatan fisik dan mental
pasien.
2. Komunikasi terapeutik terdiri dari sejumlah tehnik untuk berkomunikasi
dengan pasien.
3. Komunikasi terapeutik diterapkan untuk menghindari kaeraguan pada pasien.
4. komunikasi dimulai dari hal- hal yang kecil dengan tujuan membuat pasien
agar tidak bosan atau merasa kesepian, dengan kata llain bertujuan untuk
membangun kondisi mental dan fisik pasien agar capat pulih.

b. Pengaplikasian konsep bacaan kedalam topik


Komunikasi terapeutik memiliki sejumlah teknik yang berbeda tergantung
pasien yang dihadapi. Biasanya komunikasi dimulai dari hal- hal yang kecil
dengan tujuan membuat pasien agar tidak bosan atau merasa kesepian, dengan
kata llain bertujuan untuk membangun kondisi mental dan fisik pasien agar capat
pulih. Komunikasi terapeutik biasanya diawali dengan memperkenalkan diri dan
menjelaskan maksud dari kedatangan perawat agar tidak ada rasa kegelisahan
pada pasien.

c. Analisis kesesuaian dengan isi bacaan kedalam kalimat topik


Isi bacaan yang dimasukan kedalam kalimat topik sudah sesuai dengan topik
yang dibahas mengenai komunikasi terapeutik untuk kesehatan mental pasien.

d. Hasil penilaian isi bacaan terhadap tulisan


Penilaian isi bacaan sudah terdapat keselarasan dengan bacaan dan apa yang
ditulis oleh penulis.
PRAKTIKUM3

1. Pengembangan Topik
Penyuluhan Pentingnya Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di Sos Desataruna Jakarta

Sayur dan Buah adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk memenuhi
kebutuhan serat, vitamin, mineral dan beberapa enzim yang bermanfaat untuk fungsi
pencernaan, kardiovaskuler dan mencegah Diabetes Mellitus. Hasil survey didapatkan
komsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia masih rendah. berkembangnya makanan
cepat saji menjadi salah satu faktor komsumsi buah dan sayur rendah. Kelompok remaja
yang paling kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan
bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan remaja dalam komsumsi buah
dan sayur.
Kegiatan dilakukan di SOS Desa Taruna diawali dengan pengumpulan angket terhadap
35 remaja yang ada pada saat pengumpulan data dilakukan, pada Bulan Desember 2017.
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dan pembagian buah-buahan (jeruk dan pisang).
Hasil survey yang didapatkan mayoritas berpengetahuan baik 51.4% dan Sikap kurang baik
(51.4%) terhadap konsumsi buah dan sayur. Perlu pendidikan kesehatan dan suatu gerakan
untuk menyadarkan remaja tentang manfaat dan pentingnya konsumsi buah dan sayur
secara berkelanjutan dan selanjutnya dievaluasi dalam diet harian mereka.
2. Tesis artikel yang dibaca
a. Makna tersirat dari setiap tesis
 Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya
kadar glukosa atau gula darah.
 Kardiovaskuler adalah penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada jantung
dan pembuluh darah.
 Penyuluhan adalah keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi
secara sadar.
b. Pengaplikasian konsep konsep bacaan kedalam topik
Kelompok remaja yang paling kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Kegiatan penyuluhan
ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan remaja dalam
komsumsi buah dan sayur.
c. Analisis kesesuaian dengan isi bacaan kedalam kalimat topik
Tulisan yang dikutip sudah relevan dengan isi tulisan yang dibuat karena sudah sesuai dengan
isi kutipan dengan isi tulisan.
d. Hasil penilaian isi bacaan terhadap tulisan
Hasil penelitian tersebut bersikap netral dan menyetujui isi bacaan terhadap tulisan yang
dibuat penulis.

PRAKTIKUM 3

Menganalisis dan menginterpretasikan informasi

1. Kalimat topik yang dikembangkan menjadi paragraf


a. Faktor resiko kejadian penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri
koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan
makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang. Mengontrol lemak
merupakan salah satu cara mencegah penyakit jantung koroner. Penyakit Jantung Koroner
telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia khususnya di Jawa Tengah. Di Provinsi
Jawa Tengah berdasarkan laporan dari Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2006, kasus
Penyakit Jantung Koroner sebesar 26,38 per 1000 penduduk. Manfaat dari penelitian ini
adalah diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan,
untuk masyarakat atau peneliti selanjutnya tentang faktor risiko kejadian Penyakit Jantung
Koroner (PJK), serta dapat dijadikan sebagai acuan dilakukannya tindakan pencegahan
terjadinya Penyakit Jantung Koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko
yang paling berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner.
Metode penelitian ini menggunakan survey analitik. Dengan desain penelitian cross
sectional. Teknik pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling dengan
menggunakan tabel random number. Kriteria inklusi dari penelitian adalah seluruh pasien
rawat inap bagian kardiologi di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Hasil dari penelitian ini,
mayoritas usia pasien ≥ 45 tahun yaitu sebanyak 107 pasien. Mayoritas jenis kelamin pasien
laki-laki sebanyak 88 pasien.Pasien yang memiliki kadar kolesterol total ≥ 200 mg/dl
sebanyak 59 pasien. Pasien yang memiliki kadar trigliserida ≥ 150 mg/dl sebanyak 37 pasien.
Pasien yang menderita hipertensi sebanyak 89 pasien. Pasien yang menderita diabetes melitus
sebanyak 82 pasien. Pasien yang menderita Penyakit Jantung Koroner sebanyak 103 pasien.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu usia, kolesterol total, kadar trigliserida, hipertensi, dan
diabetes melitus merupakan faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner. Faktor risiko
yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung koroner yaitu kolesterol total.
2. Tesis artikel yang dibaca
a. Makna tersirat dari setiap tesis
1. Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri
koroner) tersumbat oleh timbunan lemak.

2. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung


koroner yaitu kolesterol total.

b. Pengaplikasian konsep-konsep bacaan ke dalam bentuk topik


1. Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung
(arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin
menumpuk, maka arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke
jantung berkurang.
2. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung
koroner yaitu kolesterol total. Sebab utamanya yaitu karena kolesterol adalah
bagian dari plak yang dapat menumpuk di dalam arteri. Semakin tinggi kadar
kolesterol total. Semakin tinggi berisiko penyakit jantung koroner.

c. Analisis kesesuaian dengan isi bacaan dengan isi tulisan


1. “Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung
(arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak”.
Analisis : Karena pada topik tersebut mengandung makna bahwa ketika
pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat akan mengakibatkan
penyakit jantung koroner.

2. “Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung


koroner yaitu kolesterol total”.
Analisis : Karena pada topik tersebut mengandung makna bahwa kolesterol
total merupakan faktor risiko utama penyakit jantung

d. Hasil penelitian isi bacaan terhadap tulisan

- Paragraf 1

Kelebihan : Penulis mencantumkan penyebab kematian utama di Indonesia


yaitu penyakit jantung koroner dan mencantumkan pengertian penyakit
jantung koroner.
Kekurangan : Penulis tidak mencantumkan cara mencegah penyakit jantung
koroner yang lebih spesifik.

- Paragraf 2

Kelebihan : Penulis mencantumkan faktor risiko penyakit jantung koroner.


Kekurangan : Penulis tidak mencantumkan gejala awal yang timbul pada saat
penyakit jantung koroner itu kambuh.
Kegiatan Praktikum 3
Menganalisis dan Menginterpretasikan Informasi
Aida Nurdiani

1. Kalimat topik yang dikembangkan menjadi paragraf


Menjalankan Pola Hidup Sehat untuk Kelangsungan Hidup Dimasa Tua
Menjalankan pola hidup sehat sangatlah berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
dimasa tua. Tentunya pola hidup berkaitan erat dengan tingkat kesehatan seseorang,
terutama lansia. Karena diusia lanjut, manusia akan mengalami penurunan fungsi tubuh.
Tidak sedikit lansia yang mengalami penurunan kesehatan drastis bahkan mengidap berbagai
penyakit yang seharusnya dapat dihindari dengan berbagai cara. Salah satunya dengan
berolahraga. Partisipasi Lansia dalam aktivitas fisik yang teratur atau program latihan fisik
yang terstruktur sangat disarankan dan punya banyak manfaat.
Diusia lanjut, lansia rentan mengalami gangguan kesehatan. Dengan begitu diharapkan
adanya antisipasi untuk meminimalisir gangguan yang bisa terjadi kapan saja. Untuk dapat
menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati hidupnya dan tetap terjaga baik kesehatan
maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan aktivitas olahraga yang teratur,
melakukan pola hidup yang sehat, istirahat, tidak merokok dan pemeriksaan kesehatan secara
rutin. Berkaitan dengan menjaga pola hidup sehat, tentu harus lebih memperhatikan nilai
keseimbangan gizi dari setiap makanan atau minuman yang dikonsumsi. Dengan
mengonsumsi asupan seimbang, dapat membantu para lansia dalam meminimalisir
kemungkinan gangguan kesehatan yang dapat terjadi.
Pembatasan aktivitas terhadap lansia perlu dilaksanakan. Tentu hal tersebut berkaitan
dengan pemenuhan waktu istirahat lansia. Tidak hanya menjaga pola makan saja, namun
kegiatan yang terlalu banyak juga dapat menjadi pemicu timbulnya berbagai gangguan
kesehatan. Dengan istirahat cukup dapat menjadi penyeimbang dalam menjaga kesehatan
tubuh lansia. Dalam kegiatan olahraga pun harus diperhatikan intensitasnya. Sebaiknya
program latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep FITT(Frequensi, Intensity,Time,
Type). Agar dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan setiap lansia. Sehingga dengan
adanya upaya penyeimbangan baik dari aktivitas fisik, pola makan dan pemeriksaan
kesehatan secara rutin diharapkan dapat menjadi salah satu cara dalam menjaga kesehatan
dimasa lanjut usia.

2. Tesis artikel yang dibaca


a. Makna tersirat dari setiap tesis
• Partisipasi Lansia dalam aktivitas fisik yang teratur atau program latihan fisik
yang terstruktur sangat disarankan dan punya banyak manfaat.
• Untuk dapat menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati hidupnya dan tetap
terjaga baikkesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan
aktivitas olahraga yangteratur,melakukan pola hidup yang sehat, istirahat ,tidak
merokok dan pemeriksaan kesehatansecara rutin.
• Sebaiknya program latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep
FITT(Frequensi,Intensity,Time, Type).

b. Pengaplikasikan konsep-konsep bacaan ke dalam kalimat topik


• Partisipasi Lansia dalam aktivitas fisik yang teratur atau program latihan fisik
yang terstruktur sangat disarankan dan punya banyak manfaat. "Menjalankan
pola hidup sehat sangatlah berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dimasa
tua."
• Untuk dapat menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati hidupnya dan tetap
terjaga baikkesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan
aktivitas olahraga yangteratur,melakukan pola hidup yang sehat, istirahat ,tidak
merokok dan pemeriksaan kesehatansecara rutin. "Dengan begitu diharapkan
adanya antisipasi untuk meminimalisir gangguan yang bisa terjadi kapan saja."
•Sebaiknya program latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep
FITT(Frequensi,Intensity,Time, Type). "Agar dapat lebih disesuaikan dengan
kebutuhan setiap lansia."

c. Analisis kesesuaian dengan isi bacaan dengan isi tulisan


• "Menjalankan pola hidup sehat sangatlah berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup dimasa tua."
Analisis: karena kalimat tersebut mengandung makna terkait pentingnya menjalankan
pola hidup sehat demi menjaga kelangsungan hidup lansia.
• "Untuk dapat menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati hidupnya dan
tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus
melakukan aktivitas olahraga yang teratur, melakukan pola hidup yang sehat,
istirahat, tidak merokok dan pemeriksaan kesehatan secara rutin."
Analisis: karena kalimat tersebut mengandung makna terkait dengan cara menjaga
kesehatan dimasa lansia
• "Pembatasan aktivitas terhadap lansia."
Analisis: karena kalimat tersebut mengandung makna yang berkaitan dengan konsep
FITT (Frequensi,Intensity,Time, Type) yang berkaitan dengan kesesuaian kebutuhan lansia.

d. Hasil penelitian isi bacaan terhadap tulisan


• Paragraf 1
Kelebihan: penulis membahas berbagai unsur yang dapat diperbaiki melalui latihan rutin
guna menjaga kesehatan lansia.
Kekurangan: penulis tidak membahas mengenai unsur-unsur yang dapat diperbaiki melalui
latihan rutin guna menjaga kesehatan lansia.
• Paragraf 2
Kelebihan:penulis membahas mengenai menjaga pola hidup sehat secara lebih rinci seperti
menjaga nilai keseimbangan gizi dari setiap makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Kekurangan: penulis hanya membahas mengenai menjaga pola hidup sehat secara garis
besarnya saja.
• Paragraf 3
Kelebihan: penulis membahas mengenai aktivitas fisik yang cocok dilakukanoleh lansia
seperti: jalan kaki,senam aerobik lowimpac, senam lansia, bersepeda, berenang dan lain
sebagainya.
Kekurangan: penulis tidak membahas mengenai aktivitas fisik yang cocok dilakukanoleh
lansia.
• Paragraf 4
Kelebihan: penulis membahas mengenai pentingnya pelaksanaan program latihan dari
berbagai elemen seperti petugas kesehatan, profesional olahraga, maupun masyarakat.
Kekurangan: penulis tidak mencantumkan mengenai pentingnya pelaksanaan program latihan
dari berbagai elemen seperti petugas kesehatan, profesional olahraga, maupun masyarakat.

PRAKTIKUM 3
1.Kalimat topik yang dikembangkan menjadi paragraf
GANGGUAN GINJAL PADA PENGIDAP DIABETES
Jika glukosa dalam darah terlalu tinggi, ini dapat memengaruhi kemampuan ginjal untuk
menyaring kotoran dalam darah dengan merusak sistem penyaringan ginjal. Maka itu sangat
penting bagi penderita diabetes untuk menjaga tingkat glukosa (gula darah) mereka melalui
pola makan yang sehat dan mengonsumsi semua yang termasuk obat-obat antidiabetes sesuai
aturan dari dokter.Gagal ginjal diperkirakan diderita sekitar 1-2 dari 5 pengidap diabetes tipe
1 sebelum umur mereka mencapai 50 tahun. Hal ini juga terjadi pada pengidap diabetes tipe 2
yang 1 dari 3 di antaranya juga mengalami tanda-tanda kerusakan ginjal.
Tes fungsi ginjal tahunan akan direkomendasikan oleh seorang dokter agar gangguan ginjal
dapat dideteksi secepat mungkin.
Gangguan Ginjal pada Pengidap Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah adalah besarnya
Tekanan yang dihasilkan jantung saat memompa darah ke pembuluh arteri dalam tiap denyut
nadi. Tekanan darah kerap diasosiasikan dengan penyakit ginjal karena tekanan darah yang
berlebihan dapat merusak organ tubuh anda.Hipertensi akan selalu menghambat proses
penyaringan dalam ginjal bekerja dengan baik. Kondisi ini merusak ginjal dengan menekan
pembuluh darah kecil dalam organ tersebut.
a. Tesis artikel yang dibaca
1. Makna yang tersirat dari setiap tesis
-Gula darah adalah tingkat glukosa didalam darah.
-hiperglikemia adalah kadar gula darah tinggi.
-ketoasidosis diabrtikum adalah suatu komplikasi diabetes serius dalam tubuh
memproduksi asam darah (keton) berlebihan.
-Hipertensi adalah tekanan darah tinggi
b. Pengaplikasian konsep-konsep bacaan kedalam topik
- Gangguan Ginjal pada Pengidap Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah adalah besarnya
Tekanan yang dihasilkan jantung saat memompa darah ke pembuluh arteri dalam tiap
denyut nadi.
- Hipertensi akan selalu menghambat proses penyaringan dalam ginjal bekerja dengan
baik.
- Jika glukosa dalam darah terlalu tinggi, ini dapat memengaruhi kemampuan ginjal
untuk menyaring kotoran dalam darah dengan merusak sistem penyaringan ginjal.
- Gagal ginjal diperkirakan diderita sekitar 1-2 dari 5 pengidap diabetes tipe 1 sebelum
umur mereka mencapai 50 tahun

1. Analisis kesesuaian dengan isi bacaan dengan isi tulisan


1”.Gagal ginjal diperkirakan diderita sekitar 1-2 dari 5 pengidap diabetes tipe 1 sebelum
umur mereka mencapai 50 tahun”
Analisis: Karena topik tersebut mengandung makna bahwa perkiraan pengidap diabetes
sekitar 1-2 dari 5 sebelum umur mereka mencapai 50 tahun.
2.” Hipertensi akan selalu menghambat proses penyaringan dalam ginjal bekerja dengan
baik”.
Analisis: Karena topik tersebut mengandung makna akibat Hipertensi.
3. “Jika glukosa dalam darah terlalu tinggi, ini dapat memengaruhi kemampuan ginjal untuk
menyaring kotoran dalam darah dengan merusak sistem penyaringan ginjal.”
Analisis: Karena topik tersebut mengandung makna pengaruh kemampuan ginjal jika glukosa
dalam darah terlalu tinggi.
2. Hasil penelitian isi bacaan terhadap tulisan
Paragraf 1
Kelebihan: Paragraf yang dibahas sesuai dengan topik , jelas dan detail
Kekurangan : Tidak ada kekurangan dalam paragraf 1
Paragraf 2
Kelebihan: Singkat dan padat
Kekurangan : Di paragraf 2 sama sekali tidak dijelaskan apa itu Fungsi ginjal
tahunan, membuat para pembaca bingung
Paragraf 3
Kelebihan : penulis mencantumkan sebab akibatnya dengan jelas
Kekurangan : dibagian akhir paragraf, penulis tidak mencantumkan mengapa
dapat merusak organ tubuh kita.
PRAKTIKUM 4
Dimas Saputra
1. Hasil Analisis Sistem Kutipan yang digunakan Penulis
NO JENIS SISTEM KUTIPAN KESALAHAN PEMBETULAN
PENULISAN
1. Sistem havard Sudah sesuai dengan Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah aturan kutipan sistem adalah kemampuan atau
kemampuan atau havard dimana di keterampilan perawat
keterampilan perawat untuk akhir kutipan ditulis untuk membantu klien
membantu klien beradaptasi dengan nama dan beradaptasi terhadap stres,
terhadap stres, mengatasi tahun penulis. mengatasi gangguan
gangguan psikologis, dan Sehingga tidak ada psikologis, dan belajar
belajar bagaimana pembetulan dari bagaimana berhubungan
berhubungan dengan orang kutipan ini. dengan orang lain.
lain. Komunikasi dalam Komunikasi dalam profesi
profesi keperawatan keperawatan sangatlah
sangatlah penting sebab tanpa penting sebab tanpa
komunikasi pelayanan komunikasi pelayanan
keperawatan sulit di keperawatan sulit di
aplikasikan (Priyanto, 2009). aplikasikan
(Priyanto, 2009).

2. Hasil pengubahan sistem kutipan


NO CONTOH KUTIPAN PENULIS SISTEM KUTIPAN YANG BARU
1. Sistem Havard Sistem Vancouver
Komunikasi terapeutik adalah Komunikasi terapeutik adalah
kemampuan atau keterampilan kemampuan atau keterampilan
perawat untuk membantu klien perawat untuk membantu klien
beradaptasi terhadap stres, beradaptasi terhadap stres, mengatasi
mengatasi gangguan psikologis, gangguan psikologis, dan belajar
dan belajar bagaimana bagaimana berhubungan dengan orang
berhubungan dengan orang lain. lain.(1) Komunikasi dalam profesi
Komunikasi dalam profesi keperawatan sangatlah penting sebab
keperawatan sangatlah penting tanpa komunikasi pelayanan
sebab tanpa komunikasi keperawatan sulit di aplikasikan.(2)
pelayanan keperawatan sulit di
aplikasikan
(Priyanto, 2009).

3. Hasil analisis cara mengkutip yang digunakan penulis


NO JENIS CARA MENGUTIP KESALAHAN PEMBETULAN
PENULISAN
1. Langsung dengan lebih dari Dalam mengkutip tulisan Komunikasi terapeutik
4 baris atau 40 kata. ini tidak ditemukan adalah kemampuan
Komunikasi terapeutik kesalahan untuk cara atau keterampilan
adalah kemampuan atau mengkutip, penulis perawat untuk
keterampilan perawat untuk menggunakan cara membantu klien
membantu klien beradaptasi mengkutip langsung lebih beradaptasi terhadap
terhadap stres, mengatasi dari 4 baris sehingga stres, mengatasi
gangguan psikologis, dan dalam kutipan ini tidak gangguan psikologis,
belajar bagaimana pelu menggunakan tanda dan belajar bagaimana
berhubungan dengan orang kutip(“..”). berhubungan dengan
lain. Komunikasi dalam orang lain.
profesi keperawatan Komunikasi dalam
sangatlah penting sebab profesi keperawatan
tanpa komunikasi pelayanan sangatlah penting
keperawatan sulit di sebab tanpa
aplikasikan komunikasi pelayanan
(Priyanto, 2009). keperawatan sulit di
aplikasikan
(Priyanto, 2009).
4. Hasil pengubahan jenis kutipan
NO CONTOH KUTIPAN PENULIS JENIS KUTIPAN YANG BARU
1. Komunikasi terapeutik adalah Menurut Priyanto (2009),
kemampuan atau keterampilan komunikasi terapeutik adalah
perawat untuk membantu klien kemampuan perawat dalam
beradaptasi terhadap stres, berkomunikasi dengan pasien
mengatasi gangguan psikologis, bertujuan untuk mengatasi gangguan
dan belajar bagaimana psikologis pasien.
berhubungan dengan orang lain.
Komunikasi dalam profesi
keperawatan sangatlah penting
sebab tanpa komunikasi pelayanan
keperawatan sulit di aplikasikan
(Priyanto, 2009).

Praktikum 4
1. Hasil analisis sistem kutipan yang digunakan penulis

No Jenis Sistem Kutipan Kesalahan Penulisan Pembetulan


1 Sistem Havard Sudah sesuai. Karena Semakin banyak
. sesuai dengan cara aspek positif dari
pengutipan sistem objek yang diketahui,
Harvard, nama, dan akan menumbuhkan
tahun ditulis dalam sikap makin positif
kurung. terhadap objek
tersebut. Seseorang
yang memiliki
pengetahuan baik
diharapkan juga
memiliki sikap yang
baik (Soekidjo
Notoatmodjo,2007).
2. Sistem Harvard Sudah sesuai. Karena Jenis sayuran dan
sesuai dengan cara buah yang banyak
pengutipan sistem dikonsumsi oleh
Harvard, nama, dan penduduk Indonesia
tahun ditulis dalam pada tahun 2016
kurung. adalah dari jenis
sayur: sayur
kangkung, kacang
panjang dan bayam.
sedangkan dari jenis
buah yaitu buah
pisang, jeruk dan
rambutan
(BPS,2016).
3. Sistem Harvard Sudah sesuai. Karena Programpemerintah
sesuai dengan cara dalam meningkatkan
pengutipan sistem kesadaran masyarakat
Harvard, nama, dan untuk mengkomsi
tahun ditulis dalam sayur dan buah
kurung. tertuang dalam
program GERMAS
yang telah
disosialisasikan oleh
Departemen
Kesehatan (Depkes
RI,2017).

2. Hasil pengubahan sistem kutipan

No Contoh Kutipan Penulis Sistem Kutipan yang Baru


1. Sistem Havard Sistem Vancouver
Semakin banyak aspek positif dari objek
Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan menumbuhkan
yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek
sikap makin positif terhadap objek tersebut.Seseorang yang memiliki
tersebut. Seseorang yang memiliki pengetahuan baik diharapkan juga
pengetahuan baik diharapkan juga memiliki sikap yang baik.(1)
memiliki sikap yang baik (Soekidjo
Notoatmodjo,2007).
2. Sistem Harvard Sistem Vancouver
Jenis sayuran dan buah yang banyak Jenis sayuran dan buah yang banyak
dikonsumsi oleh penduduk Indonesia dikonsumsi oleh penduduk Indonesia
pada tahun 2016 adalah dari jenis sayur: pada tahun 2016 adalah dari jenis sayur:
sayur kangkung, kacang panjang dan sayur kangkung, kacang panjang dan
bayam. sedangkan dari jenis buah yaitu bayam. sedangkan dari jenis buah yaitu
buah pisang, jeruk dan rambutan buah pisang, jeruk dan rambutan.(2)
(BPS,2016).
3. Sistem Harvard Sistem Vancouver
Program pemerintah dalam Program pemerintah dalam meningkatkan
meningkatkan kesadaran masyarakat kesadaran masyarakat untuk mengkomsi
untuk mengkomsi sayur dan buah sayur dan buah tertuang dalam program
tertuang dalam program GERMAS yang GERMAS yang telah disosialisasikan
telah disosialisasikan oleh Departemen oleh Departemen Kesehatan.(3)
Kesehatan (Depkes RI,2017).

3. Hasil analisis cara mengutip yang digunakan penulis

No Jenis Cara Mengutip Kesalahan Pembetulan


Penulisan
1. Kutipan langsung Tidak ada tanda "Semakin banyak aspek
petik dua("...") positif dari objek yang
diketahui, akan
menumbuhkan sikap
makin positif terhadap
objek tersebut.
Seseorang yang
memiliki pengetahuan
baik diharapkan juga
memiliki sikap yang
baik".
2. Kutipan langsung Tidak ada tanda "Jenis sayuran dan buah
petik dua("...") yang banyak dikonsumsi
oleh penduduk
Indonesia pada tahun
2016 adalah dari jenis
sayur: sayur kangkung,
kacang panjang dan
bayam. sedangkan dari
jenis buah yaitu buah
pisang, jeruk dan
rambutan."
3. Kutipan langsung Tidak ada tanda "Program pemerintah
petik dua("...") dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat
untuk mengkomsi sayur
dan buah tertuang dalam
program GERMAS yang
telah disosialisasikan
oleh Departemen
Kesehatan".

4. Hasil analisis cara mengutip yang digunakan penulis.


No Contoh Kutipan Penulis Jenis Kutipan yang Baru
1. Semakin banyak aspek positif dari Menurut Soekidjo Notoatmodjo
objek yang diketahui, akan (2007)
menumbuhkan sikap makin positif Semakin banyak aspek positif dari
terhadap objek tersebut. Seseorang objek yang diketahui, akan
yang memiliki pengetahuan baik menumbuhkan sikap makin positif
diharapkan juga memiliki sikap yang terhadap objek tersebut. Seseorang
baik (Soekidjo Notoatmodjo,2007). yang memiliki pengetahuan baik
diharapkan juga memiliki sikap yang
baik.
2. Jenis sayuran dan buah yang banyak Menurut BPS (2016)
dikonsumsi oleh penduduk Indonesia Jenis sayuran dan buah yang banyak
pada tahun 2016 adalah dari jenis dikonsumsi oleh penduduk Indonesia
sayur: sayur kangkung, kacang panjang pada tahun 2016 adalah dari jenis
dan bayam. sedangkan dari jenis buah sayur: sayur kangkung, kacang
yaitu buah pisang, jeruk dan rambutan panjang dan bayam. sedangkan dari
(BPS,2016). jenis buah yaitu buah pisang, jeruk
dan rambutan
3. Program pemerintah dalam Menurut Depkes RI (2017)
meningkatkan kesadaran masyarakat Program pemerintah dalam
untuk mengkomsi sayur dan buah meningkatkan kesadaran masyarakat
tertuang dalam program GERMAS untuk mengkomsi sayur dan buah
yang telah disosialisasikan oleh tertuang dalam program GERMAS
Departemen Kesehatan (Depkes yang telah disosialisasikan oleh
RI,2017). Departemen Kesehatan.

Praktikum 4

1. Hasil analisis sistem kutipan yang digunakan penulis


No Jenis Sistem Kutipan Kesalahan Penulisan Pembetulan
1. Sistem Vancouver Kurang tepat, karena Kadar kolesterol
dalam sistem yang tinggi dapat
Kadar kolesterol yang vancouve dikenal mengendap di
tinggi dapat dengan sistem nomor. dalam pembuluh
mengendap di dalam Sistem penulisannya arteri yang
pembuluh arteri yang yaitu setaip kali menyebabkan
menyebabkan mengutip, kutipan penyempitan dan
penyempitan dan diberi nomor dengan pengerasan yang
pengerasan yang memakai angka arab dikenal sebagai
dikenal sebagai dalam kurung. atherosklerosis atau
atherosklerosis atau plak.(13) Akibat
plak. Akibat meningginya beban
meningginya beban kerja jantung dan
kerja jantung dan hipertrofi, maka
hipertrofi, maka kebutuhan jantung
kebutuhan jantung akan darah
akan darah (oksigen) (oksigen)
meningkat dan meningkat dan
menyebabkan menyebabkan
terjadinya penyakit terjadinya penyakit
jantung koroner 13,14. jantung koroner.(14)

2. Hasil pengubahan sistem kutipan


No Contoh Kutipan Penulis Sistem Kutipan yang Baru
1. Sistem Vancouver Sistem Havard

Kadar kolesterol yang tinggi dapat Kadar kolesterol yang tinggi


mengendap di dalam pembuluh dapat
arteri yang mengendap di dalam pembuluh
menyebabkan penyempitan dan arteri yang
pengerasan yang menyebabkan penyempitan dan
dikenal sebagai atherosklerosis pengerasan yang
atau plak.(13) Akibat dikenal sebagai atherosklerosis
meningginya beban kerja jantung atau plak. Akibat
dan hipertrofi, maka kebutuhan meningginya beban kerja jantung
jantung akan darah (oksigen) dan hipertrofi, maka kebutuhan
meningkat dan menyebabkan jantung akan darah (oksigen)
terjadinya penyakit jantung meningkat dan menyebabkan
koroner.(14) terjadinya penyakit jantung
koroner Anwar, T.B. (2004).

3. Hasil analisis cara mengutip yang digunakan penulis


No Jenis Cara Mengutip Kesalahan Penulisan Pembetulan
1. Kutipan langsung Sudah sesuai, dalam Kadar kolesterol
dengan kutipan 40 mengutip tulisan ini yang tinggi dapat
kata atau lebih tidak ditemukan mengendap di
kesalahan untuk cara dalam pembuluh
Kadar kolesterol yang mengutip, penulis arteri yang
tinggi dapat menggunakan cara menyebabkan
mengendap di dalam mengutip langsung penyempitan dan
pembuluh arteri yang lebih dari 4 baris pengerasan yang
menyebabkan sehingga dalam dikenal sebagai
penyempitan dan kutipan ini tidak perlu atherosklerosis atau
pengerasan yang menggunakan tanda plak.(13) Akibat
dikenal sebagai kutip (“...). meningginya beban
atherosklerosis atau kerja jantung dan
plak. Akibat
(13)
hipertrofi, maka
meningginya beban kebutuhan jantung
kerja jantung dan akan darah
hipertrofi, maka (oksigen)
kebutuhan jantung meningkat dan
akan darah (oksigen) menyebabkan
meningkat dan terjadinya penyakit
menyebabkan jantung koroner.(14)
terjadinya penyakit
jantung koroner.(14)
4. Hasil pengubahan jenis kutipan

No Contoh Kutipan Penulis Jenis Kutipan yang Baru


1. Kadar kolesterol yang tinggi dapat Menurut Anwar, T.B. (2004),
mengendap di dalam pembuluh Kadar kolesterol dapat
arteri yang menyebabkan penebalan dinding
menyebabkan penyempitan dan pembuluh darah arteri, sehingga
pengerasan yang pembuluh darah tersebut
dikenal sebagai atherosklerosis menyempit dan proses ini disebut
atau plak.(13) Akibat atherosklerosis dan menyebabkan
meningginya beban kerja jantung terjadinya penyakit jantung
dan hipertrofi, maka kebutuhan koroner.
jantung akan darah (oksigen)
meningkat dan menyebabkan
terjadinya penyakit jantung
koroner.(14)

Kegiatan Praktikum 4:
Membuatan Kutipan
Aida Nurdiani
1. Hasil Analisis Sistem Kutipan yang Digunakan Penulis
No. Jenis Sistem Kesalahan Penulisan Pembetulan
Kutipan
1. Sistem Harvard Sudah sesuai. Karena Menurut Sadoso
sesuai dengan cara Sumosardjuno(1991:165) pada
pengutipan sistem Harvard, umumnya aktivitas aerobik
nama, tahun, dan rentang merupakan aktivitas fisik dari
halaman ditulis dalam kebanyakan usia lanjut, dan juga
kurung. Untuk kutipan disertai oleh latihan kekuatan,
disamping nama penulis terutama punggung, kaki, lengan
sudah ada dalam teks dan dan perut. Juga latihan
ditulis diawal kutipan kelenturan untuk memperbaiki
maka tidak dimasukkan dan memelihara daerah geraknya
kedalam tanda kurung. dan aktivitas untuk melatih
Sehingga tidak ada perimbangan serta koordinasi.
pembetulan dari kutipan
ini.
2. Sistem Harvard Sudah sesuai. Karena Hingga saat ini belum diketahui
sesuai dengan cara secara pasti cara yang efektif
pengutipan sistem Harvard, untuk mengurangi proses
nama, tahun, dan rentang degenerasi secara drastis, tetapi
halaman ditulis dalam salah satu cara yang bisa
kurung. Untuk kutipan digunakan adalah olahraga.
disamping nama penulis Latihan olahraga merupakan
ditulis diakhir kutipan suatu proses yang sistematis dari
sehingga dimasukkan berlatih yang dilakukan secara
kedalam tanda kurung. berulang-ulang dengan
Sehingga tidak ada menggunakan prinsip
pembetulan dari kutipan penambahan beban (Bompa,yang
ini. dikutip Bafirman 2013).
3. Sistem Harvard Sudah sesuai. Karena Kemajuan ilmu pengetahuan dan
sesuai dengan cara teknologi serta perbaikan sosial
pengutipan sistem Harvard, ekonomi berdampak pada
nama, tahun, dan rentang peningkatan derajat kesehatan
halaman ditulis dalam masyarakat dan usia harapan
kurung. Untuk kutipan hidup, sehingga jumlah populasi
disamping nama penulis lansia juga meningkat.
ditulis diakhir kutipan Peningkatan jumlah penduduk
sehingga dimasukkan lansia ini akan membawa
kedalam tanda kurung. dampak terhadap berbagai
Sehingga tidak ada kehidupan. Dampak utama
pembetulan dari kutipan peningkatan lansia ini adalah
ini. peningkatan ketergantungan
lansia. Ketergantungan ini
disebabkan oleh kemunduran
fisik, psikis, dan sosial lansia
yang dapat digambarkan melalui
empat tahap, yaitu kelemahan,
keterbatasan fungsional,
ketidakmampuan, dan
keterhambatan yang akan
dialami bersamaan dengan
proses kemunduran akibat proses
menua. Proses menua
merupakan suatu kondisi yang
wajar dan tidak dapat dihindari
dalam fase kehidupan (Amalia
2014:88).

2. Hasil Pengubahan Sistem Kutipan


No. Contoh Kutipan Penulis Sistem Kutipan yang Baru
1. Sistem Harvard Sistem Vancouver
Menurut Sadoso Pada umumnya aktivitas aerobik
Sumosardjuno(1991:165) pada merupakan aktivitas fisik dari kebanyakan
umumnya aktivitas aerobik merupakan usia lanjut, dan juga disertai oleh latihan
aktivitas fisik dari kebanyakan usia kekuatan, terutama punggung, kaki,
lanjut, dan juga disertai oleh latihan lengan dan perut.Juga latihan kelenturan
kekuatan, terutama punggung, kaki, untuk memperbaiki dan memelihara
lengan dan perut. Juga latihan daerah geraknya dan aktivitas untuk
kelenturan untuk memperbaiki dan melatih perimbangan serta koordinasi(1).
memelihara daerah geraknya dan
aktivitas untuk melatih perimbangan
serta koordinasi.
2. Sistem Harvard Sistem Vancouver
Hingga saat ini belum diketahui secara Hingga saat ini belum diketahui secara
pasti cara yang efektif untuk pasti cara yang efektif untuk mengurangi
mengurangi proses degenerasi secara proses degenerasi secara drastis, tetapi
drastis, tetapi salah satu cara yang bisa salah satu cara yang bisa digunakan adalah
digunakan adalah olahraga. Latihan olahraga. Latihan olahraga merupakan
olahraga merupakan suatu proses yang suatu proses yang sistematis dari berlatih
sistematis dari berlatih yang dilakukan yang dilakukan secara berulang-ulang
secara berulang-ulang dengan dengan menggunakan prinsip penambahan
menggunakan prinsip penambahan beban (2).
beban (Bompa,yang dikutip Bafirman
2013).
3. Sistem Harvard Sistem Vancouver
Kemajuan ilmu pengetahuan dan Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta perbaikan sosial teknologi serta perbaikan sosial ekonomi
ekonomi berdampak pada peningkatan berdampak pada peningkatan derajat
derajat kesehatan masyarakat dan usia kesehatan masyarakat dan usia harapan
harapan hidup, sehingga jumlah hidup, sehingga jumlah populasi lansia
populasi lansia juga meningkat. juga meningkat. Peningkatan jumlah
Peningkatan jumlah penduduk lansia ini penduduk lansia ini akan membawa
akan membawa dampak terhadap dampak terhadap berbagai kehidupan.
berbagai kehidupan. Dampak utama Dampak utama peningkatan lansia ini
peningkatan lansia ini adalah adalah peningkatan ketergantungan lansia.
peningkatan ketergantungan lansia. Ketergantungan ini disebabkan oleh
Ketergantungan ini disebabkan oleh kemunduran fisik, psikis, dan sosial lansia
kemunduran fisik, psikis, dan sosial yang dapat digambarkan melalui empat
lansia yang dapat digambarkan melalui tahap, yaitu kelemahan, keterbatasan
empat tahap, yaitu kelemahan, fungsional, ketidakmampuan, dan
keterbatasan fungsional, keterhambatan yang akan dialami
ketidakmampuan, dan keterhambatan bersamaan dengan proses kemunduran
yang akan dialami bersamaan dengan akibat proses menua. Proses menua
proses kemunduran akibat proses merupakan suatu kondisi yang wajar dan
menua. Proses menua merupakan suatu tidak dapat dihindari dalam fase
kondisi yang wajar dan tidak dapat kehidupan(3).
dihindari dalam fase kehidupan (Amalia
2014:88).
3. Hasil analisis cara mengutip yang digunakan penulis.
No. Jenis Cara Kesalahan Penulisan Pembetulan
Mengutip
1. Kutipan Sudah sesuai. Karena sesuai dengan Menurut Sadoso
tidak kaidah penulisan kutipan tidak Sumosardjuno(1991:165) pada
langsung umumnya aktivitas aerobik
langsung, yakni 1) Kutipan berupa merupakan aktivitas fisik dari
intisari dari kutipan asli, 2) Kutipan kebanyakan usia lanjut, dan
juga disertai oleh latihan
tidak diapit tanda kutip (“ “), 3)
kekuatan, terutama punggung,
Kutipan terpadu/terintegrasi dalam kaki, lengan dan perut. Juga
teks, 4) Ketentuan spasi dan margin latihan kelenturan untuk
memperbaiki dan memelihara
sama dengan teks yang lain, 5) daerah geraknya dan aktivitas
Sumber rujukanditulis sebelum atau untuk melatih perimbangan
serta koordinasi.
sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung kutipan dan dalam
kutipan ini sumber rujukan ditulis
sebelum teks kutipan, nama akhir
sebagaimana tercantum dalam daftar
pustaka masuk ke dalam teks, diikuti
dengan tahun terbit diantara tanda
kurung.

2. Kutipan Sudah sesuai. Karena sesuai dengan Hingga saat ini belum
tidak kaidah penulisan kutipan tidak diketahui secara pasti cara yang
langsung efektif untuk mengurangi
langsung, yakni 1) Kutipan berupa proses degenerasi secara
intisari dari kutipan asli, 2) Kutipan drastis, tetapi salah satu cara
yang bisa digunakan adalah
tidak diapit tanda kutip (“ “), 3)
olahraga. Latihan olahraga
Kutipan terpadu/terintegrasi dalam merupakan suatu proses yang
teks, 4) Ketentuan spasi dan margin sistematis dari berlatih yang
dilakukan secara berulang-
sama dengan teks yang lain, 5) ulang dengan menggunakan
Sumber rujukanditulis sebelum atau prinsip penambahan beban
(Bompa,yang dikutip Bafirman
sesudah kalimat-kalimat yang
2013).
mengandung kutipan. Dalam kutipan
ini nama penulis ditulis diakhir
kutipan sesudah teks kutipan,
rujukan ditulis di antara tanda
kurung.

3. Kutipan Sudah sesuai. Karena sesuai dengan Kemajuan ilmu pengetahuan


tidak kaidah penulisan kutipan tidak dan teknologi serta perbaikan
langsung sosial ekonomi berdampak
langsung, yakni 1) Kutipan berupa pada peningkatan derajat
intisari dari kutipan asli, 2) Kutipan kesehatan masyarakat dan usia
harapan hidup, sehingga
tidak diapit tanda kutip (“ “), 3)
jumlah populasi lansia juga
Kutipan terpadu/terintegrasi dalam meningkat. Peningkatan jumlah
teks, 4) Ketentuan spasi dan margin penduduk lansia ini akan
membawa dampak terhadap
sama dengan teks yang lain, 5) berbagai kehidupan. Dampak
Sumber rujukanditulis sebelum atau utama peningkatan lansia ini
adalah peningkatan
sesudah kalimat-kalimat yang
ketergantungan lansia.
mengandung kutipan. Dalam kutipan Ketergantungan ini disebabkan
ini nama penulis ditulis diakhir oleh kemunduran fisik, psikis,
dan sosial lansia yang dapat
kutipan sesudah teks kutipan, digambarkan melalui empat
rujukan ditulis di antara tanda tahap, yaitu kelemahan,
keterbatasan fungsional,
kurung.
ketidakmampuan, dan
keterhambatan yang akan
dialami bersamaan dengan
proses kemunduran akibat
proses menua. Proses menua
merupakan suatu kondisi yang
wajar dan tidak dapat dihindari
dalam fase kehidupan (Amalia
2014:88).

4. Hasil analisis cara mengutip yang digunakan penulis.


No. Contoh Kutipan Penulis Jenis Kutipan yang Baru
1. Menurut Sadoso Menurut Sadoso Sumosardjuno(1991:165)
Sumosardjuno(1991:165) pada aktivitas aerobik merupakan aktivitas fisik
umumnya aktivitas aerobik merupakan dari kebanyakan usia lanjut, disertai oleh
aktivitas fisik dari kebanyakan usia latihan kekuatan, terutama punggung, kaki,
lanjut, dan juga disertai oleh latihan lengan dan perut. Juga latihan kelenturan
kekuatan, terutama punggung, kaki, untuk memelihara daerah gerak dan
lengan dan perut. Juga latihan aktivitas untuk melatih perimbangan serta
kelenturan untuk memperbaiki dan koordinasi.
memelihara daerah geraknya dan
aktivitas untuk melatih perimbangan
serta koordinasi.
2. Hingga saat ini belum diketahui secara “Hingga saat ini (2013) belum diketahui
pasti cara yang efektif untuk cara efektif mengurangi proses degenerasi
mengurangi proses degenerasi secara secara drastis, tetapi salah satu cara yang
drastis, tetapi salah satu cara yang bisa bisa digunakan adalah olahraga. Latihan
digunakan adalah olahraga. Latihan olahraga dilakukan dengan menggunakan
olahraga merupakan suatu proses yang prinsip penambahan beban.”
sistematis dari berlatih yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan
menggunakan prinsip penambahan
beban (Bompa,yang dikutip Bafirman
2013).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan “Kemajuan IPTEK serta perbaikan sosial
teknologi serta perbaikan sosial ekonomi berdampak pada peningkatan
3.
ekonomi berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan usia
derajat kesehatan masyarakat dan usia harapan hidup, sehingga jumlah populasi
harapan hidup, sehingga jumlah lansia meningkat. Dampak utama
populasi lansia juga meningkat. peningkatan lansia ini adalah peningkatan
Peningkatan jumlah penduduk lansia ketergantungan lansia yang disebabkan
ini akan membawa dampak terhadap oleh kemunduran fisik, psikis, dan sosial
berbagai kehidupan. Dampak utama lansia yang dapat digambarkan melalui
peningkatan lansia ini adalah empat tahap, yaitu kelemahan,
peningkatan ketergantungan lansia. keterbatasan fungsional, ketidakmampuan,
Ketergantungan ini disebabkan oleh dan keterhambatan yang akan dialami
kemunduran fisik, psikis, dan sosial bersamaan dengan proses kemunduran
lansia yang dapat digambarkan melalui akibat proses menua. Proses menua
empat tahap, yaitu kelemahan, merupakan suatu kondisi wajar dan tidak
keterbatasan fungsional, dapat dihindari.”
ketidakmampuan, dan keterhambatan
yang akan dialami bersamaan dengan
proses kemunduran akibat proses
menua. Proses menua merupakan suatu
kondisi yang wajar dan tidak dapat
dihindari dalam fase kehidupan
(Amalia 2014:88).
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
1.Hasil analisis sistem kutipan yang digunakan penulis
N JENIS SISTEM KESALAHAN PEMBETULAN
O KUTIPAN PENULISAN
1. Sistem Havard Sudah sesuai dengan aturan Cara pencegahannya
Cara pencegahannya kutipan sistem havard adalah menjaga asupan
adalah menjaga asupan dimana di akhir kutipan makan,berolahraga serta
makan,berolahraga serta ditulis dengan nama dan menghentikan rokok,
menghentikan rokok, tahun penulis. Sehingga kebiasaan yang dapat
kebiasaan yang dapat tidak ada pembetulan dari menyebabkan komplikasi
menyebabkan kutipan ini terutama bagi penderita
komplikasi terutama bagi jantung. Di dunia,
penderita jantung. Di penyakit kencing manis
dunia, penyakit kencing ini membunuh lebih satu
manis ini membunuh juta orang setiap
lebih satu juta orang tahun,dan siapapun dapat
setiap tahun,dan terkena. ( Susie Setyowati ,
siapapun dapat terkena. 2007)
( Susie Setyowati , 2007)

2. Hasil pengubahan sistem kutipan


NO CONTOH KUTIPAN PENULIS SISTEM KUTIPAN YANG BARU
1. Sistem Havard Sistem Vancouver
Cara pencegahannya adalah Cara pencegahannya adalah menjaga asupan
menjaga asupan makan,berolahraga makan,berolahraga serta menghentikan
serta menghentikan rokok, rokok, kebiasaan yang dapat menyebabkan
kebiasaan yang dapat menyebabkan komplikasi terutama bagi penderita jantung.
komplikasi terutama bagi penderita (1)Di dunia, penyakit kencing manis ini
jantung. . Di dunia, penyakit membunuh lebih satu juta orang setiap
kencing manis ini membunuh lebih tahun,dan siapapun dapat terkena .(2)
satu juta orang setiap tahun,dan
siapapun dapat terkena. ( Susie
Setyowati , 2007)

3. Hasil analisis cara mengkutip yang digunakan penulis


N JENIS CARA KESALAHAN PEMBETULAN
O MENGUTIP PENULISAN
1. Langsung dengan lebih Dalam mengkutip tulisan Cara pencegahannya adalah
dari 4 baris atau 40 menjaga asupan
ini tidak ditemukan
kata. makan,berolahraga serta
Cara pencegahannya kesalahan untuk cara menghentikan rokok,
adalah menjaga asupan mengkutip, penulis kebiasaan yang dapat
makan,berolahraga menyebabkan komplikasi
menggunakan cara
serta menghentikan terutama bagi penderita
rokok, kebiasaan yang mengkutip langsung lebih jantung. . Di dunia, penyakit
dapat menyebabkan kencing manis ini
dari 4 baris sehingga dalam
komplikasi terutama membunuh lebih satu juta
bagi penderita kutipan ini tidak pelu orang setiap tahun,dan
jantung. . Di dunia, siapapun dapat terkena
menggunakan tanda
penyakit kencing manis ( Susie Setyowati , 2007)
ini membunuh lebih kutip(“..”).
satu juta orang setiap
tahun,dan siapapun
dapat terkena ( Susie
Setyowati , 2007)

4. Hasil pengubahan jenis kutipan


N CONTOH KUTIPAN PENULIS JENIS KUTIPAN YANG BARU
O
1. Cara pencegahannya adalah menjaga Menurut Susie Setyowati (2007)
asupan makan,berolahraga serta Cara pencegaha kencing manis
menghentikan rokok, kebiasaan yang adalah,dengan menjaga pola hidup sehat
dapat menyebabkan komplikasi yaitu menjaga asupan makan,berolahraga
terutama bagi penderita jantung. . Di serta menghentikan rokok, kebiasaan yang
dunia, penyakit kencing manis ini dapat menyebabkan komplikasi terutama
membunuh lebih satu juta orang bagi penderita jantung.
setiap tahun,dan siapapun dapat
terkena ( Susie Setyowati , 2007)

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 5:
Dimas Saputra
Membuat Ulasan Artikel
Artikel 1

Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi tatap muka yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan mental pasien. Metode ini umumnya dilakukan
oleh perawat untuk memberikan dukungan dan informasi kepada para pasiennya.
Komunikasi terapeutik terdiri dari sejumlah teknik untuk membantu para perawat
dalam berkomunikasi dengan pasien.Teknik komunikasi terapeutik yang dipilih
perawat bergantung pada tujuan dilakukannya komunikasi dan kemampuan pasien
untuk berkomunikasi secara verbal. Perawat dapat memilih teknik yang mampu
memfasilitasi interaksi antara keduanya untuk menghindari kesalahpahaman.

1. HASIL PERHITUNGAN PANJANG RANGKUMAN

 Jumlah halaman = satu lembar


 Jumlah baris = 8 baris
 Jumlah kata per baris = 10 kata (rata-rata)
 Hasil = 1 x 8 x 10 = 80 kata
Menentukan panjang ringkasan
 80 : 10 = 8 kata
 8 : (8 x 10) = 10 kata

2. HASIL PRODUKSI RANGKUMAN

Komunikasi terapeutik sangat dibutuhkan dalam hubungan antar pasien dan


perawat dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pasien
dengan situasi yang sedang dialaminya. Dengan menggunakan teknik-teknik
tertentu untuk kenyamaan dan kesehatan pasien.

PRAKTIMUM 5
Artikel 1
1. Hasil penghitungan panjang rangkuman
Menentukan jumlah seluruh kata
 Jumlah halaman: 12 halaman
 Jumlah baris perhalaman: 20 baris
 Jumlah kata perbaris: 12 kata
 Hasil: 12 x 20 x 12= 2.880
Menentukan panjang ringkasan
 2.880 : 12= 240 kata
 240: (20 x 12)= 240 : 240= 1 halaman
2. Hasil produksi ringkasan
Jenis dan ketersediaan Sayuran dan buah-buahan di Indonesia banyak sekali macam dan
jumlahnya. Buah dan sayur dibutuhkan tubuh sebagai zat gizi mikro dan sumber berbagai
vitamin, mineral, dan serat pangan yang penting bagi pertumbuhan, perkembangan dan
kesehatan tubuh. Sayuran hijau maupun sayuran berwarna dan buah juga sebagai senyawa
bioaktif sebagai antioksidan. Sayuran berwarna seperti bayam merah, kobis ungu, terong
ungu, wortel, tomat merupakan sumber antioksidan.
Konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia pada tahuan 2016 mengalami penurunan dan
konsumsi yang tidak memadai. Data yang tercatat penduduk Indonesia hanya mengkomsumsi
43% dari jumlah yang direkomendasikan, berarti kurang dari setengah konsumsi yang
direkomendasikan oleh (AKG/FAO,2013).l
Hasil survey didapatkan komsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia masih rendah.
Berkembangnya makanan cepat saji menjadi salah satu faktor komsumsi buah dan sayur
rendah. Kelompok remaja yang paling kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Kegiatan
penyuluhan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan remaja
dalam komsumsi buah dan sayur. Kegiatan dilakukan di SOS Desa Taruna diawali dengan
pengumpulan angket terhadap 35 remaja yang ada pada saat pengumpulan data dilakukan,
pada Bulan Desember 2017. Setelah data didapat, dilakukan penyuluhan kesehatan dan
pembagian buah-buahan (jeruk dan pisang). Hasil survey yang didapatkan mayoritas
berpengetahuan baik 51.4% dan Sikap kurang baik (51.4%) terhadap pengetahuan manfaat
buah dan sayur.

PRAKTIKUM 5
1. Hasil perhitungan panjang rangkuman
Jumlah halaman = 1 lembar
Jumlah baris halaman = 60 baris
Jumlah kata perbaris = 12 (rata-rata)
Hasil = 1 x 60 x 12 = 720
Menentukan panjang rangkuman
720 : 10 = 72
72 : (60 x 12 ) = 72 : 720 = 0,1 halaman
2. Hasil produksi rangkuman
Penyakit Jantung Koroner telah menjadi penyebab kematian utama di
Indonesia.Penyakit Jantung Koroner mempunyai faktor risiko yang bisa diubah, yaitu
dislipidemia, hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial, inaktivitas
fisik. Sedangkan faktor risiko yang tidak bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat
penyakit jantung dalam keluarga. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik,
dengan desain penelitian cross sectional.Teknik pengambilan sampel dengan simple
random sampling, dimana didapatkan sebanyak 128 sampel. Seluruh proses pengolahan
dan analisis data menggunakan program SPSS 17.0.
Penelitian epidemiologi menunjukkan adanya keadaan-keadaan sifat dan kelainan
yang dapat mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner. Memiliki faktor risiko
lebih dari satu seperti hipertensi, diabetes melitus, dan obesitas, maka akan mempunyai 2
atau 3 kali berpeluang terkena penyakit jantung koroner dibandingkan 70 orang yang
tidak. Faktor risiko tersebut berperan penting untuk terjadinya penyakit jantung koroner.
Apabila faktor risiko dapat diketahui maka akan lebih mudah untuk dilakukannya
tindakan pencegahan.
PRAKTIKUM 5
Aida Nurdiani
Menyusun Rangkuman yang Bertema Agriculture
1. Hasil Perhitungan Panjang Rangkuman
- Hitung jumlah seluruh kata dalam karangan
Keterangan:
 Jumlah halaman : 12 lembar
 Jumlah baris perhalaman : 39 baris
 Jumlah kata perbaris : 12 kata (diambil rata-rata terbanyak)
 Hasil : 12 X 39 X 12 = 5616 kata
- Menentukan panjang ringkasan
5616 : 10 = 561,6 (dibulatkan 562 kata)
562 (39 X 12) = 562 : 468 = 1 halaman
2. Hasil Produksi Rangkuman
Menjaga Kesehatan Di Usia Lanjut
Untuk dapat menghadapi masa lanjut usia dan dapat menikmati hidup dengan
tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan
aktivitas olahraga teratur, melakukan pola hidup sehat, istirahat yang cukup, tidak
merokok dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dengan berolahraga
teratur dapat menjadi salah satu alternatif efektif dan aman untuk meningkatkan atau
mempertahankan kebugaran dan kesehatan lansia jika dikerjakan secara benar.
Sebaiknya program latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep FITT (Frequensi,
Intensity, Time, Type). Aktivitas yang bersifat aerobik serta cocok untuk dilakukan
oleh lanjut usia diantaranya yakni: jalan kaki, senam aerobik lowimpac, senam lansia,
bersepeda, berenang dan lain sebagainya. Latihan rutin akan mempengaruhi kerja
pada sistem otot,sistem hormonal, sistem peredaran darah dan pernafasan, sistem
pencernaan, metabolisme, dan sistem pembuangan.

PRAKTIKUM 5
ARTIKEL 1
Gangguan Ginjal pada Pengidap Diabetes
Diabetes merupakan salah satu penyebab utama terhadap penyakit gagal ginjal kronis.
Terdapat dua tipe utama diabetes:Diabetes tipe 1 adalah kondisi saat tubuh tidak atau sedikit
memproduksi insulin.Diabetes tipe 2 adalah kondisi saat produksi insulin cukup, tapi tubuh
tidak menggunakan insulin dengan efektif. insulin dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan
fungsi-fungsi berikut ini:
 Mengatur kadar glukosa (gula) dalam darah.
 Membatasi agar glukosa tidak meningkat terlalu tinggi setelah makan.
 Menjaga agar kadar glukosa tidak terlalu rendah pada jeda antara waktu makan.

1.HASIL PERHITUNGAN PANJANG RANGKUMAN


-Jumlah halaman = 12 Lembar
-Jumlah baris halaman = 8 baris
-Jumlah kata perbaris = 12 kata (rata- rata)
-Hasil = 12x 8 x 12 = 1.152 kata
Menentukan panjang ringkasan
1152:10= 115,2kata
115: (8x12) =172,5 kata
2.HASIL PRODUKSI RANGKUMAN
Insulin dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi berikut ini:
 Mengatur kadar glukosa (gula) dalam darah.
 Membatasi agar glukosa tidak meningkat terlalu tinggi setelah makan.
 Menjaga agar kadar glukosa tidak terlalu rendah pada jeda antara waktu makan.
PRAKTIKUM 6
ARTIKEL 1
1. Hasil menulis identitas Artikel dalam satu paragraf
Artikel dengan judul “Gangguan ginjal pada pengidap diabetes” ditulis oleh, Dr Kevin
Adrian yang diterbitkan di laman halodoc.com , 27 November 2018
2.Hasil membaca artikel secara mendalam dan Kritis
Diabetes merupakan salah satu penyebab utama terhadap penyakit gagal ginjal kronis.
Terdapat dua tipe utama diabetes:
Diabetes tipe 1 adalah kondisi saat tubuh tidak atau sedikit memproduksi insulin.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi saat produksi insulin cukup, tapi tubuh tidak menggunakan
insulin dengan efektif. insulin dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi
berikut ini:
• Mengatur kadar glukosa (gula) dalam darah.
• Membatasi agar glukosa tidak meningkat terlalu tinggi setelah makan.
• Menjaga agar kadar glukosa tidak terlalu rendah pada jeda antara waktu makan.
Jika glukosa dalam darah terlalu tinggi, ini dapat memengaruhi kemampuan ginjal untuk
menyaring kotoran dalam darah dengan merusak sistem penyaringan ginjal. Maka itu sangat
penting bagi penderita diabetes untuk menjaga tingkat glukosa (gula darah) mereka melalui
pola makan yang sehat dan mengonsumsi semua yang termasuk obat-obat antidiabetes sesuai
aturan dari dokter.

3. Hasil membuat Ikhtisar isi Artikel


- Tekanan darah adalah besarnya Tekanan yang dihasilkan jantung saat memompa darah ke
pembuluh arteri dalam tiap denyut nadi. Tekanan darah kerap diasosiasikan dengan penyakit
ginjal karena tekanan darah yang berlebihan dapat merusak organ tubuh anda.
-Diabetes tipe 1 adalah kondisi saat tubuh tidak atau sedikit memproduksi insulin.
-Diabetes tipe 2 adalah kondisi saat produksi insulin cukup, tapi tubuh tidak menggunakan
insulin dengan efektif.

4. Hasil Peng kritisi isi Artikela. Artikel yang sudah dibahas dan di tulis oleh penulis,
membahas terkait "Gangguan ginjal pada pengidap diabetes" Yang saat ini melanda di
Indonesia dan memberikan dampak yang luar biasa termasuk dalam bidang kesehatan. Tidak
ada kekurangan dalam Artikel ini, pembahasan nya sudah sangat jelas. Untuk kelebihan
dalam Artikel ini, Bahasa mudah di cermati, walaupun ada satu atau dua kata yang masih
asing terdengar dalam Bidang Kesehatan
PRAKTIKUM 6
Dimas Saputra

1. Identitas Artikel

Artikel dengan judul “Ragam Teknik Komunikasi Terapeutik untuk


Mendukung Kesembuhan Pasien” ditulis oleh Nenti Resna yan telah ditinjau
oleh dr. Reni Utari yang diterbitkan di laman web Sehatq.com, 20 November
2020.

2. Hasil bacaan mendalam


Artikel dengan judul “Ragam Trknik Komunikasi Terapeutik untuk
Mendukung Kesembuhan Pasien” membahas dari pengertian, tujuan, dan
manfaat komunikasi terapeutik bagi pasien rumah sakit agar tebiasa dengan
kondisi yang sedang dialami. Jika dibandingkan dengan artikel lain artikel
yang membahas mengenai masalah komunikasi terapeutik, artikel ini
mempunyai keunggulan dalam segi bahasa penyampain isi bacaan yang
mudah dipahami untuk orang awam, namun artikel ini mempunyai kekurangan
dalam penggambaran kegiatan terapeutik yang kurang diperdalam yang hanya
membahas mengenai penjabaran umum nya saja.

3. Ikhtisar Artikel
Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi tatap muka antar pasien
dengan perawat yang bertujuan untuk meningkatakan kesehatan fisik dan
mental pasien. Metode ini umumnya dilakukan perawat untuk memberikan
dukungan dan informasi kepada para pasien.

4. Hasil Pengkritisi Artikel


Jika diterapkan pada situasi sekarang artikel ini bertujuan untuk menyadarkan
semua orang, mengenai tindakan-tindakan komunikasi terapeutik yang
dilakukan perawat untuk kesehatan baik jasmani maupun rohani pasien,
bedasarkan ilmu-ilmu keperawatan.

Praktikum 6
1. Hasil menulis identitas artikel dalam satu paragraf
Jurnal tersebut ditulis oleh Diana Zahrawardani mahasiswa program pendidikan
S-1 fakultas kedokteran di Universitas Muhammadiyah Semarang, Kuntio Sri
Herlambang staf pengajar bagian ilmu penyakit dalam fakultas kedokteran di
Universitas Muhammadiyah Semarang, dan Hema Dewi Anggraheny staf pengajar
fakultas kedokteran di Universitas Muhammadiyah Semarang. Dengan judul analisis
faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Yang diterbitkan oleh Jurnal Kedokteran Muhammadiyah volume 1 nomor 2 tahun
2013.
2. Hasil membaca artikel secara mendalam dan kritis
Penyakit Jantung Koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.
Penyakit Jantung Koroner mempunyai faktor risiko yang bisa diubah, yaitu dislipidemia,
hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial, inaktivitas fisik. Sedangkan
faktor risiko yang tidak bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat penyakit jantung dalam
keluarga. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan desain penelitian cross
sectional. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling.
3. Hasil membuat ikhtisar isi artikel
Penyakit Jantung Koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.
Penyakit Jantung Koroner mempunyai faktor risiko yang bisa diubah, yaitu dislipidemia,
hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial, inaktivitas fisik. Sedangkan
faktor risiko yang tidak bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat penyakit jantung dalam
keluarga. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan desain penelitian cross
sectional. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, dimana didapatkan
sebanyak 128 sampel. Seluruh proses pengolahan dan analisis data menggunakan program
SPSS 17.0.
Penelitian epidemiologi menunjukkan adanya keadaan-keadaan sifat dan kelainan yang
dapat mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner. Memiliki faktor risiko lebih dari
satu seperti hipertensi, diabetes melitus, dan obesitas, maka akan mempunyai 2 atau 3 kali
berpeluang terkena penyakit jantung koroner dibandingkan 70 orang yang tidak. Faktor
risiko tersebut berperan penting untuk terjadinya penyakit jantung koroner. Apabila faktor
risiko dapat diketahui maka akan lebih mudah untuk dilakukannya tindakan pencegahan.
4. Hasil mengkritisi isi artikel
Penulis menjelaskan faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner yang bisa
diudah dan tidak bisa diubah. faktor risiko yang bisa diubah, yaitu dislipidemia,
hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial, inaktivitas fisik.
Sedangkan faktor risiko yang tidak bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat
penyakit jantung dalam keluarga. Dan menjelaskan hubungan antara faktor risiko
tersebut dengan penyakit jantung koroner. Tetapi penulis tidak menjelaskan cara
mencegah supaya tidak terkena penyakit jantung koroner.

Praktikum 6
Aida Nurdiani
1. Hasil Identitas Artikel
Jurnal olahraga dan prestasi tersebut yang berjudul "Menjaga Kesehatan di
Usia Lanjut" yang ditulis oleh P Kurnianto Duwi. Jurnal tersebut diterbitkan pada
tahun 2015 tepatnya bulan Juli dengan volume jurnal 11, No. 2 dan dapat diakses
melalui laman web https://journal.uny.ac.id/index.php/jorpres/article/view/5725
2. Hasil Membaca Artikel secara Mendalam
Partisipasi Lansia dalam aktivitas fisik teratur sangat disarankan dan
mempunyai banyak manfaat. Tidak hanya bagi usia muda saja, lansia pun haruslah
menyediakan sedikit waktunya untuk berolahraga demi menjaga stamina tubuh.
Menghadapi masa lanjut usia tentu harus mempunyai pengetahuan, baik perihal
kondisi organ tubuh yang mulai mengalami penurunan fungsi maupun kebutuhan-
kebutuhan yang harus dipersiapkan. Upaya tersebut dilakukan guna menikmati hidup
di masa tua dan tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya. Maka lansia
harus melakukan aktivitas olahraga yang teratur, melakukan pola hidup yang sehat,
istirahat cukup, tidak merokok dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Sebaiknya
aktivitas olahraga harus memenuhi konsep FITT (Frequensi, Intensity, Time, Type).
Dengan begitu para lansia dapat berolahraga sesuai dengan kemampuan serta kondisi
fisik masing-masing dan diharapkan mendapat hasil yang optimal.
3. Hasil Membuat Ikhtisar Isi Artikel
Menjaga Kesehatan Di Usia Lanjut
Untuk dapat menghadapi masa lanjut usia dan dapat menikmati hidup dengan
tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan
aktivitas olahraga teratur, melakukan pola hidup sehat, istirahat yang cukup, tidak
merokok dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dengan berolahraga
teratur dapat menjadi salah satu alternatif efektif dan aman untuk meningkatkan atau
mempertahankan kebugaran dan kesehatan lansia jika dikerjakan secara benar.
Sebaiknya program latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep FITT (Frequensi,
Intensity, Time, Type). Aktivitas yang bersifat aerobik serta cocok untuk dilakukan
oleh lanjut usia diantaranya yakni: jalan kaki, senam aerobik lowimpac, senam lansia,
bersepeda, berenang dan lain sebagainya. Latihan rutin akan mempengaruhi kerja
pada sistem otot,sistem hormonal, sistem peredaran darah dan pernafasan, sistem
pencernaan, metabolisme, dan sistem pembuangan.
4. Hasil Pengkritisi Isi Artikel
Artikel ini membahas mengenai menjaga kesehatan lansia, salah satunya yaitu
dengan rutin berolahraga. Isi artikel mengupas secara detail tentang pentingnya lansia
menjalankan program olahraga serta perubahan-perubahan organ fisik lansia yang
mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia. Sepadan dengan
keadaan saat ini, Dimana Banyak lansia yang kurang diperhatikan bahkan tidak
terurus. Dengan adanya artikel ini dapat memberi pengetahuan kepada khalayak
mengenai pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut. Terlebih Indonesia termasuk
dalam negara yang memiliki penduduk lansia cukup tinggi di dunia. Jika
dibandingkan dengan artikel lainnya, artikel ini hanya terfokus pada pembahasan
mengenai pentingnya berolahraga. Namun aspek lain seperti menjaga pola makan,
beristirahat cukup, melakukan pemerikasaan kesehatan secara rutin tidak dibahas
dalam artikel ini.
Jika dibandingkan dengan jurnal lain, yakni Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
Vol 11 No. 1 dengan judul “Bentuk-Bentuk Produktivitas Orang Lanjut Usia
(Lansia)” karya Sulandari Santi yang terbit pada Mei 2009 ini lebih membahas
tentang mengenai berbagai kegiatan produktif yang dapat dilakukan lansia. Tentu ini
memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap imun serta kebugaran lansia itu sendiri.
Dengan melakukan kegiatan produktif, secara langsung dapat menjadi alternatif lain
guna menjaga kesehatan lansia. Kegiatan produktif yang dijalankan seperti bekerja di
kebun, mengabdikan diri kepada masyarakat, atau bahkan mengurus panti asuhan.
Tidak hanya dengan berolahraga saja, namun melakukan kegiatan produktif pun
memiliki manfaat yang besar. Selain dapat tetap produktif di usia lanjut, lansia juga
dapat merasa jauh lebih dibutuhkan dan merasa dihargai oleh orang disekitarnya.

PRAKTIKUM 6

1. Hasil identitas artikel


Artikel dengan judul "Penyuluhan Pentingnya Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja
di Sos Desataruna Jakarta" ditulis okeh Ni Luh Widani pada tanggal 1 Maret 2019. Artikel ini
diterbitkan Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) dan dapat diakses melalui
http://journal.unika.ac.id/index.php/patria/article/download/1779/1114
2. Hasil membaca artikel secara mendalam
Kuantitas konsumsi sayuran dan buah penduduk Indonesia secara global rendah, kurang
dari jumlah yang direkomendasikan oleh WHO. Manfaat konsumsi sayur dan buah tidak
cukup mampu menggerakkan masyarakat untuk mengkonsumsi sayur dan buah sesuai dengan
kebutuhannya. Survey yang dilakukan oleh Hermina (2016) terhadap 124.098 sample
didapatkan komsumsi sayur penduduk Indonesia 94.8%dan komsumsi buah 33.2% dengan
rata rata komsumsi sayur penduduk 70 gram/orang/hari, komsumsi buah 38.3
gram/orang/hari. Dari hasil tersebut tercatat kelompok umur remaja adalah kelompok yang
tertinggi kurang mengkonsumsi sayur dan buah.
Rendahnya konsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia terutama pada golongan remaja
tentu dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti tingkat pengetahuan dan sikap terhadap buah dan
sayur, ketersediaan di kantin sekolah maupun di rumah, pengetahuan ibu dalam menyediakan
gizi yang seimbang bagi anaknya, pengaruh teman sebaya, pengaruh media masa dan
sebagianya.
Hasil pengumpulan data pada remaja di SOS Desataruna didapatkan mayoritas tingkat
pengetahuan baik terkait konsumsi buah dan sayur, namun sikap mayoritas negatif atau
kurang. Pengetahuan dan sikap remaja SOS secara garis besar masih kurang terkait
pentingnya konsumsi buah dan sayur. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya informasi
terkait. Study yang dilakukan oleh Lestari Indah tahun 2014 terhadap 356 menyatakan bahwa
pengetahuan dan sikap remaja pedesaan lebih rendah daripada remaja perkotaan. Kita sadari
bahwa, kecenderungan pola makan masyarakat kita adalah lebih menyukai makanan siap
saji. Makanan siap saji hanya kaya lemak dan karbohidrat namun kurang mengandung serat
dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.
Pentingnya meningkatkan pengetahuan remaja tentang jenis buah dan sayur serta manfaatnya
bagi kesehatan jangka panjang, mengingat dengan tercukupinya konsumsi buah dan sayur
dapat mengcegah terjadinya penyakit akibat perilaku yang kurang sehat seperti penyakit
kardiovaskuler, penyakit kanker dan penyakit diabetes. 3. Hasil membuat ikhtisar isi
artikel
Sayur dan Buah adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk memenuhi
kebutuhan serat, vitamin, mineral dan beberapa enzim yang bermanfaat untuk fungsi
pencernaan, kardiovaskuler dan mencegah Diabetes Mellitus. Rendahnya konsumsi buah
dan sayur penduduk Indonesia terutama pada golongan remaja tentu dipengaruhi oleh
beberapa hal, seperti tingkat pengetahuan dan sikap terhadap buah dan sayur, ketersediaan
di kantin sekolah maupun di rumah, pengetahuan ibu dalam menyediakan gizi yang
seimbang bagi anaknya, pengaruh teman sebaya, dan banyak berkembangnya makanan
cepat saji menjadi salah satu faktor komsumsi buah dan sayur rendah.
Pengetahuan dan sikap remaja SOS secara garis besar masih kurang terkait pentingnya
konsumsi buah dan sayur. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya informasi. Pentingnya
meningkatkan pengetahuan remaja tentang jenis buah dan sayur serta manfaatnya bagi
kesehatan jangka panjang.
4. Hasil pengkritisi isi artikel
Artikel ini membahas tentang Kuantitas konsumsi sayuran dan buah penduduk Indonesia
secara global rendah, kurang dari jumlah yang direkomendasikan oleh WHO. Manfaat
konsumsi sayur dan buah tidak cukup mampu menggerakkan masyarakat untuk
mengkonsumsi sayur dan buah sesuai dengan kebutuhannya. Rendahnya konsumsi buah
dan sayur penduduk Indonesia terutama pada golongan remaja tentu dipengaruhi oleh
beberapa hal, seperti tingkat pengetahuan informasi yang kurang.
Artikel dengan judul "Konsumsi sayur dan buah di masyarakat dalam konteks pemenuhan
gizi seimbang" karya Aswatini, Mita Noveria dan Fitranita lebih membahas tentang pola
konsumsi sayur dan buah dimasyarakat san gat berkaitan dengan pola konsumsi kelompok
makanan lainnya. Dapat dilihat dari pola pengeluaran untuk bahan makanan.

Anda mungkin juga menyukai