Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY H DENGAN HIPERTENSI


DI DESA RANDUDONGKAL PEMALANG

Disusun Oleh:
Melfin Al Fatih
2211040194

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
A. Pengkajian :
Tanggal : Selasa, 1 November 2022
jam : 09.00 WIB

1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. H
b. Umur : 68 tahun
c. Alamat : Randudongkal, Pemalang
d. Pendidikan : SD
e. Jenis Kelamin :P
f. Suku Bangsa : Jawa
g. Agama : Islam
h. Status Perkawinan : Kawin (Janda)
i. Orang paling dekat untuk dihubungi : Ny M (Anak)

2. Status Kesehatan Saat ini :


a. Keluhan utama :
Klien mengatakan nyeri dibagian tengkuk, badan terasa pegal
b. Riwayat kesehatan sekarang (PQRST)
Klien mengeluhkan nyeri di tengkuk sejak minggu kemarin, Klien
mengatakan biasanya nyeri dibagian tengkuk dan badan pegal
dirasakan saat tensi Klien tinggi. Klien tensi terakhir 1 bulan yang
lalu dengan hasil 165/90 mmHg.
P : Hipertensi
Q : Pegel
R : Tengkuk menjalar ke pundak
S : Skala nyeri 4
T : hilang timbul.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan keluarga mempunyai riwayat hipertensi

5. Pemeriksaan Fisik per Sistem


a. Keadaan Umum :
KU baik, Kesadaran CM GCS 15 E4V6M5
BB: 50
TB: 149
TTV: Tekanan Darah: 145/92 Suhu: 36o C, Respirasi: 22x/menit,
Nadi: 90x/menit.
b. Sistem Integumen :
Warna kulit sawo matang, bersih, tidak bersisik, tidak ada lesi, tidak
ada bengkak
Pressure Ulcer : tidak ada
Elastisitas Kulit : baik
Turgor kulit : 5-10 detik
c. Sistem Hemopoitik : Tekanan Darah : 145/92 mmHg, Nadi : 90
x/menit, Suhu : 36,60 C, Respirasi 22x/menit.
d. Sistem Penginderaan :
 Mata : pupil isokhor, sklera anikhterik, dan konjungtiva
ananemis.saat membaca menggunakan kacamata
 Hidung : bentuk simetris, tidak terdapat polip, kebersihan
baik dan klien masih dapat merasakan bau-bauan
 Lidah / perasa : kebersihan baik, tidak terdapat stomatitis, dan
kemampuan mengecap atau merasa makanan masih baik.
 Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen, pendengaran
masih cukup baik.
e. Sistem Pencernaan : Perut terlihat datar, bising usus 9 x/menit tidak
ada nyeri tekan. Klien mengatakan sudah sedikit mengurangi
konsumsi garam. Klien saat ini makan 3x sehari tetapi dengan porsi
yang sedang dan mampu menghabiskan makanannya tanpa gangguan
dan bantuan. Minum 6-8 gelas perhari. BAB 1x sehari dan tidak ada
gangguan saat BAB.

f. Sistem Pernafasan
Frekuensi : 22 x/menit
Suara nafas : Vesikuler
Irama : Reguler

g. Sistem Kardiovaskular
Tekanan Darah : 145/92 mmHg
Nadi : 90 x/ menit, irama: teratur
Capillary Refill time: <2 detik

h. Sistem Perkemihan
BAK : 2-4x/hari dengan warna urine kuning dan
kejernihan agak keruh, mandiri tanpa bantuan
Inkontinensia : tidak.

i. Sistem Genitoreproduksi : tidak ada masalah keperawatan

j. Sistem Muskuloskeletal
Rentang gerak: normal
Kemampuan ADL (Aktifitas sehari-hari): mandiri

k. Sistem Syaraf
Kesadaran : Compos mentis GCS 15 E4V6M5
Orientasi Waktu : klien mampu menyebutkan jam berapa sekarang
Orientasi tempat : klien mampu menyebutkan tempat dimana
sekarang
Orientasi terhadap orang : klien mampu menyebutkan nama anaknya

l. Sistem Endokrin
Nafsu makan : klien menghabiskan makanan setiap kali makan
Pola makan : nafsu makan normal
Abdomen : tidak ada benjolan, bising usus normal, timpani,
tidak ada nyeri tekan bagian perut
BAB : 1x,
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan tiroid.

6. Pengkajian Status Fungsional

Klien dapat melakukan makan, minum berpindah tempat, personal


toilet, mandi, jalan di permukaan datar, naik turun tangga, mengenakan
pakaian, mengontrol BAB, mengontrol BAK, olahraga, rekreasi /
pemanfaatan waktu luas secara mandiri dengan skor nilai Barthel
indeks 130. Hasil skor nilai barthel indeks menunjukan klien
kesehariannya memiliki kemandirian penuh dalam melakukan
aktivitas. Hasil pemeriksaan satatus fungsional menggunakan
BARTHEL Indeks sebagai berikut:
No Kriteria Dibantu Mandiri Keterangan
1. Makan 5 10 (√) Frekuensi : 2x
sehari
Jumlah : satu
porsi 2 centong
Jenis : nasi,
sayur, lauk,
buah
2. Minum 5 10 (√) Frekuensi : 6-8
x sehari
Jumlah : satu
gelas sekali
minum
Jenis : air putih
3. Berpindah dari kursi 5 - 10 15 (√)
roda ke tempat tidur,
sebaliknya.
4. Personal toilet (cuci 0 5 (√) Frekuensi : 2x
muka, menyisir sehari
rambut, gosok gigi)
5. Keluar masuk 5 10 (√)
toilet
(mencuci
pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 (√) Frekuensi : 1x
sehari
7. Jalan dipermukaan 0 5 (√)
datar
8. Naik turun tangga 5 10 (√)
9. Mengenakan pakaian 5 10 (√)
10. Mengontrol BAB 5 10 (√) Frekuensi : 2x
(bowell control) sehari
Konsistensi :
lunak
11. Mengontrol BAK 5 10 (√) Frekuensi : 4-
(bladder control) 6x sehari
Warna : kuning
12. Olahraga/latihan 5 10 (√) Frekuensi : 1x
seminggu
Jenis : jalan
pagi
13. Rekreasi/pemanfaatan 5 10 (√) Jenis :
waktu luang menonton
Frekuensi :
setiap hari

7. Pengkajian Kognitif dan Mental


Pada pengkajian aspek kognitif dan fungsi mental bisa diukur
menggunakan SPMSQ (Short Portable Mental Status Quisioner) dan
MMSE (Mini Mental Status Examination). Pada pengukuran SPMSQ
klien menjawab 2 dari 10 pertanyaan dengan jawaban yang salah yang
merupakan interpretasi dari fungsi intelektual utuh. Sedangkan pada
pengukuran MMSE Klien mendapat nilai orientasi (10), register (3),
perhatian dan kalkulasi (1), mengingat (3), bahasa (8), dengan jumlah
skor total adalah 25, yang bisa diinterpretasikan tidak ada gangguan
kognitif.
Hasil Pengukuran menggunakan SPMSQ

No Pertanyaan Benar Salah Jawaban Klien


1. Tanggal berapa hari ini? √ 1 November
2. Hari apa sekarang? √ Selasa
3. Apa nama tempat ini? √ Rumah
4. Dimana alamat anda? √ Dukuh Parud,
Randudongkal
5. Berapa umur anda? √ 68 Tahun
6. Kapan anda lahir? √ Lupa tahun
(minimal tahun lahir) berapa, ada di
KTP
7. Siapa Presiden Indonesia √ Jokowi
sekarang?
8. Siapa Presiden Indonesia √ SBY
sebelumnya?
9. Siapa nama Ibu anda? √ Ny. S
10. Kurang 3 dari 20 dan tetap √ 17, 7
pengurangan 3 dari angka
baru. Semua secara
menurun
20 – 3 =
17 – 3 =
14 – 3 =
Jumlah 8 2

Hasil Pemeriksaan MMSE


No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Max Klien
1. Orientasi 10 10 Menyebutkan dengan benar :
√ Tahun
√ Musim
√ Tanggal
√ Hari
√ Bulan
Dimana sekarang kita berada ?
√ Negara Indonesia
√ Propinsi Jawa Tengah
√ Kabupaten Pemalang
√ Kecamatan Belik
√ Desa Bulakan
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing –masing
objek. Kemudian tanyakan
kepada klien objek tadi (untuk
disebutkan) :
√ Pensil
√ Buku
√ Jarum
3. Perhatian 5 1 Minta klien untuk memulai
dan dari angka 100 kemudian
Kalkulasi dikurangi 7 dampai 5 kali.
√ 93
x 90
4. Mengingat 3 3 Minta klien mengulang ketiga
objek pada nomor 15-18
(registrasi) tadi
√ Pensil
√ Buku
√ Jarum
5. Bahasa 9 8 Tunjukan pada klien suatu
benda dan namanya pada klien
√ Asbak
√ Handphone
Minta klien mengulang kata :
“tak ada, jika dan tetapi”
√ Bila benar, beri nilai satu
point
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri
dari 3 langkah : “ambil kertas
ditangan, lipat dua dan taruh
di lantai”
√ Ambil kertas ditangan anda
√ Lipat dua
√ Taruh dilantai
Perintahkan kepada klien
untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah nilai
1 point)
√ Tutup mata anda
Perintahkan kepada klien
untuk menulis satu kalimat
dan menyalin gambar
X Tulis satu kalimat
√ Salin gambar

8. Pengkajian Spiritual :
 Klien mengatakan selalu sholat 5 waktu
 Klien mengikuti kegiatan pengajian setiap hari jumat
 Klien mengatakan menyelesaikan masalahnya dengan cara berdoa
meminta pertolongan yang Maha Kuasa dan rutin melaksanakan
sholat wajib yang biasa dilakukan di masjid.

9. Pengkajian Sosial :
Klien mengatakan hubungan sosial dengan tetangga baik
10. Aktivitas & Istirahat
 Klien mengatakan sering terbangun di malam hari dan jika sudah
bangun sulit untuk tidur kembali
 Klien mengatakan jam 2 sudah bangun karena sekitar rumah
ramai orang berangkat pasar
 Klien mengatakan pusing
Do:
 Klien terlihat mengantuk
 Mata klien terlihat ada mata panda

11. Pengetahuan
 Klien mengatakan kurang tahu tentang penyakit hipertensi
 Klien bingung saat ditanya tentang ditanya tentang hipertensi
ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem


DS :
1 - Klien mengeluhkan nyeri di tengkuk sejak Agen Nyeri akut
minggu kemarin, Klien mengatakan biasanya nyeri cedera
dibagian tengkuk dan badan pegal dirasakan saat fisiologis
tensi Klien tinggi. Klien tensi terakhir 1 bulan yang
lalu dengan hasil 165/90 mmHg.
P : Hipertensi
Q : Pegel
R : Tengkuk menjalar ke pundak
S : Skala nyeri 4
T : hilang timbul.
- Klien mengatakan merasakan nyeri hilang timbul
selama 1 bulan ini
Do:
- Klien tampak meringis, memegangi bagian
tengkuk, dan pundak
- Klien terlihat berjalan secara perlahan dan menahan
sakit
TD: 145/92 mmHg, Suhu: 36o C, Respirasi: 22x/menit,
Nadi 90x/menit.
Ds:
2 - Klien mengatakan kurang tahu tentang penyakit Kurang Defisit
hipertensi terpapar pengetahuan
Do: informasi

- Klien bingung saat ditanya tentang ditanya


tentang hipertensi
Ds:
3 - Klien mengatakan sering terbangun di malam hari Hambatan Gangguan
dan jika sudah bangun sulit untuk tidur kembali lingkungan pola tidur
- Klien mengatakan jam 2 sudah bangun karena
sekitar rumah ramai orang berangkat pasar
- Klien mengatakan pusing

Do:
- Klien terlihat mengantuk
- Mata klien terlihat ada mata panda

Prioritas Diagnosa keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
RENCANA KEPERAWATAN
Nama: Ny, H Usia: 68 tahun
No Tgl Dx Kep SLKI SIKI
1 1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Observasi:
Nov b.d. agen keperawatan selama 3x24 jam
- Identifikasi lokasi karakteristik
22 pencedera diharapkan masalah nyeri
durasi, frekuensi, kualitas
fisiologis teratasi dengan kriteria hasil:
intensitas nyeri
Indikator Awal Target
- Identifikasi respon nyeri non
Keluhan 3 5 verbal
nyeri
- Identifikasi skala nyeri
Meringis 3 5 Terapeutik
TD 3 5 - Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Edukasi
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Jelaskan strategi untuk mengurangi
rasa nyeri
Observasi :
2 1 Defisit Setelah dilakukan tindakan
 Identifikasi kesiapan dan
Nov pengetahuan keperawatan selama 3x24 jam
kemampuan menerima informasi
22 b.d. kurang diharapkan masalah defisit
terpapar pengetahuan teratasi dengan  Identifikasi faktor-faktor yang
informasi kriteria hasil: dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku
Indikator Awal Target hidup bersih dan sehat
Terapeutik :
Verbalisasi 4 5
 Sediakan materi dan media
minat
Pendidikan Kesehatan
dalam
belajar  Jadwalkan Pendidikan
Kesehatan sesuai kesepakatan
Kemampu 2 5  Berikan kesempatan untuk
an bertanya
menjelaska Edukasi :
n suatu  Jelaskan faktor risiko yang dapat
topik mempengaruhi Kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
3 1 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Observasi :
Nov pola tidur keperawatan selama 3x24 jam
- Identifikasi pola tidur dan
22 b.d. diharapkan masalah gangguan
aktivitas
hambatan pola tidur teratasi dengan
lingkungan kriteria hasil: - Identifikasi factor penggangu
tidur
Indikator Awal Target
Terapeutik :
Keluhan 3 5
pola tidur - Modifikasi lingkungan
Sakit 3 5 - Lakukan prosedur untuk
kepala meningkatkan kenyamanan
seperti pijat dan pengaturan
Pola 3 5 posisi
istirahat
Edukasi :
 Ajarkan relaksasi otot iatogenik
Terapi pemijatan (I.08251)
Observasi :
 Identifikasi kontraindikasi terapi
pemijatan
 Identifikasi kesediaan dan
penerimaan dilakukan pemijatan
Terapeutik :
 Pilih area tubuh yang akan
dipijat
 Cuci tangan dengan air hangat
 Buka area yang akan dilakukan
pemijatan
 Gunakan lotion untuk
mengurangi gesekan
 Lakukan pemijatan secara
perlahan-lahan
Edukasi :
 Jelaskan tujuan dan prosedur
terapi
 Anjurkan rileks selama
pemijatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl No Implementasi Respon
Jam Dx
1 1 - Mengidentifikasi lokasi karakteristik - Klien mengatakan
Nov durasi, frekuensi, kualitas intensitas nyeri dibagian
10.00 nyeri tengkuk menjalar
- Mengidentifikasi respon nyeri non ke pundak seluruh
verbal tubuh
- Mengidentifikasi skala nyeri P : Hipertensi
- Memberikan teknik nonfarmakologis Q : Pegel
untuk mengurangi rasa nyeri (napas R : Tengkuk menjalar
dalam & pijat) ke pundak
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis S : Skala nyeri 4
untuk mengurangi rasa nyeri Jelaskan T : hilang timbul.
strategi untuk mengurangi rasa nyeri
- Klien mengatakan
merasakan nyeri
hilang timbul
selama 1 bulan ini
- Klien tampak
meringis sambil
memegangi tengkuk
- TTV TD:145/92, N:
90x/menit, S: 36,4,
RR 22x/menit.
2 1 - Mengidentifikasi lokasi karakteristik - Klien mengakatan
Nov durasi, frekuensi, kualitas intensitas nyeri pada tengkuk
10.00 nyeri dan pundak
- Mengidentifikasi respon nyeri non berkurang
verbal P : Hipertensi
- Mengidentifikasi skala nyeri Q : Pegel
- Memberikan teknik nonfarmakologis R : Tengkuk menjalar
untuk mengurangi rasa nyeri (napas ke pundak
dalam & pijat) S : Skala nyeri 3
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis T : hilang timbul.
untuk mengurangi rasa nyeri - Meringis berkurang
- Menjelaskan strategi untuk mengurangi - TTV TD: 143/89, N:
rasa nyeri (napas dalam & pijat) 87x/menit, S: 36,7,
RR: 20x/menit
3 1 - Mengidentifikasi lokasi karakteristik - Klien mengatakan
Nov durasi, frekuensi, kualitas intensitas nyeri dibagian
10.00 nyeri tengkuk menjalar
- Mengidentifikasi respon nyeri non ke pundak seluruh
verbal tubuh
- Mengidentifikasi skala nyeri P : Hipertensi
- Memberikan teknik nonfarmakologis Q : Pegel
untuk mengurangi rasa nyeri (napas R : Tengkuk menjalar
dalam & pijat) ke pundak
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis S : Skala nyeri 2
untuk mengurangi rasa nyeri T : hilang timbul.
- Menjelaskan strategi untuk mengurangi - Klien sudah tidak
rasa nyeri tampak meringis
- TTV TD: 146/93
mmHg, N:
96x/menit, S: 36,5,
RR 20x/menit
1 2 - Mengidentifikasi kesiapan dan - Pasien mengatakan
Nov kemampuan menerima informasi tidak mengetahui
10.00 - Mengidentifikasi faktor-faktor yang tentang hipertensi
dapat meningkatkan dan menurunkan - Pasien bingung
motivasi perilaku hidup bersih dan saat ditanya
sehat mengenai
- Menjadwalkan Pendidikan Kesehatan hipertensi
sesuai kesepakatan
- Menjelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi Kesehatan
-
2 2 - Menyediakan materi dan media - Klien mengatakan
Nov Pendidikan Kesehatan ingin tahu terkait
10.00 - Memberikan kesempatan untuk hipertensi dan
bertanya penanganannya
- Menjelaskan faktor risiko yang dapat - Klien bertanya
mempengaruhi Kesehatan setelah sesi
- Mengajarkan relaksasi otot autogenik berlangsung, klien
untuk menangani hipertensi mampu
- Mengajarkan perilaku hidup bersih dan menyampaikan inti
sehat dari materi yang
telah disampaikan
1 3 - Mengidentifikasi pola tidur dan - Klien mengatakan
Nov aktivitas susah tidur karena
10.00 - Mengidentifikasi factor penggangu merasa pusing gak
tidur nyaman dibagian
- Memodifikasi lingkungan tengkuk
- Melakukan prosedur untuk - Klien tampak kurang
meningkatkan kenyamanan seperti pijat fit, kelopak mata
klien berwarna gelap
dan pengaturan posisi
- Mengajarkan relaksasi otot atogenik
2 3 - Mengidentifikasi pola tidur dan - Klien mengatakan
Nov aktivitas masih terbangun
10.00 - Mengidentifikasi factor penggangu dimalam hari,
tidur masih merasa
- Memodifikasi lingkungan pusing.
- Melakukan prosedur untuk - Klien tampak
meningkatkan kenyamanan seperti pijat gelisah, kurang
dan pengaturan posisi semangat kelopak
- Mengajarkan relaksasi otot atogenik mata klien
3 3 - Mengidentifikasi pola tidur dan - Klien mengatakan
Nov aktivitas lebih nyaman,
10.00 - Mengidentifikasi factor penggangu pusing berkurang
tidur - Klien tampak rileks.
- Memodifikasi lingkungan
- Melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan seperti pijat
dan pengaturan posisi
- Mengajarkan relaksasi otot atogenik
- Mengidentifikasi kontraindikasi terapi
pemijatan
- Mengidentifikasi kesediaan dan
penerimaan dilakukan pemijatan
- Melakukan pemijatan secara perlahan-
lahan
- Menjelaskan tujuan dan prosedur terapi
- Menganjurkan rileks selama pemijatan

EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl No Noc Indikator Evaluasi
Dx
1 1 Indikator A T S S: Klien mengatakan nyeri dibagian
Nov tengkuk menjalar ke pundak seluruh
Keluhan 3 5 3 tubuh
nyeri P : Hipertensi
Meringis 3 5 3 Q : Pegel
R : Tengkuk menjalar ke pundak
TD 3 5 3 S : Skala nyeri 4
T : hilang timbul.
Klien mengatakan merasakan nyeri
hilang timbul selama 1 bulan ini
O: Klien tampak meringis sambil
memegangi tengkuk TTV TD:145/92,
N: 90x/menit, S: 36,4, RR 22x/menit.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Berikan teknik non farmakologis
mengurangi nyeri
2 1 Indikator A T S S: Klien mengakatan nyeri pada
Nov tengkuk dan pundak berkurang
Keluhan 3 5 4 P : Hipertensi
nyeri Q : Pegel
Meringis 3 5 4 R : Tengkuk menjalar ke pundak
S : Skala nyeri 3
TD 3 5 3
T : hilang timbul.
O: Meringis berkurang, TTV TD:
143/89, N: 87x/menit, S: 36,7, RR:
20x/menit
A: Masalah sedikit teratasi
P: Lanjutkan intervensi: Berikan
teknik nonfarmakologis mengurangi
nyeri
3 1 Indikator A T S S: Klien mengatakan nyeri dibagian
Nov tengkuk menjalar ke pundak seluruh
Keluhan 3 5 4 tubuh
nyeri P : Hipertensi
Meringis 3 5 5 Q : Pegel
R : Tengkuk menjalar ke pundak
TD 3 5 4 S : Skala nyeri 2
T : hilang timbul.
O: Klien sudah tidak tampak meringis
TTV TD: 146/93 mmHg, N: 96x/menit,
S: 36,5, RR 20x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
Evaluasi kemampuan klien melakukan
teknik nonfarmakologis mengurangi
nyeri
1 2 Indikator A T S S: Pasien mengatakan tidak
Nov mengetahui tentang hipertensi
Verbalisasi 4 5 4 O: Pasien bingung saat ditanya
minat dalam mengenai hipertensi
belajar A: Masalah belum teratasi
Kemampuan 2 5 2 P: Lanjutkan intervensi
menjelaskan Menyiapkan pendidikan kesehatan
suatu topik terkait Hipertensi
2 2 Indikator A T S S: Klien mengatakan ingin tahu
Nov terkait hipertensi dan penanganannya
Verbalisasi 4 5 5 O: Klien bertanya setelah sesi
minat dalam berlangsung, klien mampu
belajar menyampaikan inti dari materi yang
Kemampuan 2 5 4 telah disampaikan
menjelaskan A: Masalah teratasi
suatu topik P: Hentikan intervensi
1 3 S: Klien mengatakan susah tidur
Indikator A T S
Nov karena merasa pusing gak nyaman
Keluhan 3 5 3 dibagian tengkuk
pola O: Klien tampak kurang fit, kelopak
tidur mata klien berwarna gelap
Sakit 3 5 3 A: Masalah belum teratasi
kepala P: Lanjutkan intervensi:
Modifikasi lingkungan, ajarkan relaksasi
Pola 3 5 3 otot patogenik
istirahat
2 3 Indikator A T S S: Klien mengatakan masih
Nov terbangun dimalam hari, masih
Keluhan 3 5 4 merasa pusing.
pola O: Klien tampakgelisan, kurang
tidur semangat kelopak mata klien
Sakit 3 5 4 berwarna gelap
kepala A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
Pola 3 5 4 Modifikasi lingkungan, ajarkan terapi
istirahat pemijatan
3 3 Indikator A T S S: Klien mengatakan lebih nyaman,
Nov pusing berkurang
Keluhan 3 5 5 O: Klien tampak rileks.
pola A: Masalah teratasi sebagian
tidur P: Lanjutkan intervensi:
Sakit 3 5 4 Modifikasi lingkungan, evaluasi
kepala kemampuan klien melakukan relaksasi
otot patogenik, terapi pemijatan
Pola 3 5 5
istirahat

KOMPLIKASI & PROGNOSIS


Hipertensi dapat berpotensi menjadi komplikasi berbagai penyakit
diantaranya adalah stroke, infark miokard, gagal ginjal, ensefalopati,
kejang.
1. Stroke
Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan karena berkurangnya
atau terhentinya suplai darah secara tiba-tiba. Jaringan otak yang
mengalami hal ini akan mati dan tidak dapat berfungsi lagi. Kadang pula
stroke disebut dengan CVA (cerebrovascular accident). Hipertensi
menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah,
sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh darah
rentan pecah.
2. Infark miokard
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
thrombus yang menghambat aliran darah melewati pembuluh darah. Pada
hipertensi kronis dan hipertensi ventrikel, kebutuhan oksigen miokardium
mungkin tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang
menyebabkan infark.
3. Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler glomerulus ginjal. Dengan rusaknya glomerulus aliran darah
keunit fungsional ginjal, yaitu nefron dapat terganggu dan dapat berlanjut
menjadi hipoksik dan kematian. Dengan rusaknya membrane di
glomerulus, protein akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotic
koloid plasma berkurang dan menyebabkan edema, yang sering dijumpai
pada hipertensi kronis.
4. Ensefalopati (Kerusakan Otak)Ensefalopati dapat terjadi, terutama pada
hipertensi maglina (hipertensi yang meningkat cepat dan berbahaya).
Tekanan yangsangat tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan
tekanan kapiler dan mendorog cairan keruang interstisial diseluruh
susunan saraf pusat. Neuron-neuron disekitarnya kolaps dan terjadi koma
serta kematian.
5. Kejang
Kejang dapat terjadi pada wanita preeklamsi. Bayi yang lahir mngkin
memiliki berat lahir kecil masa kehamilan akibat perfusi plasenta yang
tidak adekuat, kemudian mengalami hipoksia dan asidosis jika ibu
menglami kejang selama atau sebelum proses kelahiran.
Adanya kerusakan organ target, terutama pada jantung dan pembuluh darah,
akan memperburuk prognosis pasien hipertensi. Tingginya morbiditas dan
mortalitas pasien hipertensi terutama disebabkan oleh timbulnya penyakit
kardiovaskular.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai