P:
Observasi
1. Monitor TTV
2. Monitor tanda/gejala peningkata TIK (mis. tekanan
darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia,
pola napas ireguler, kesadaran menurun)
Terapeutik
1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
yang tenang
2. Berikan posisi semi fowler
3. Cegah terjadinya kejang
4. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian anti konvulsan, jika perlu
I:
1. Memonitor TTV
TTV:
TD: 160/85
HR: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,5
2. Menyediakan kipas angina dan lingkungan yang tenang
3. Memberikan posisi semi fowler 45
4. Mencegah terjadinya kejang dengan memantau suhu
pasien
5. Pasien mendapatkan lovenox (untuk mengobati
gumpulan darah di vena)
E:
1. Sakit kepala cukup meningkat
2. Gelisah sedang
3. Tekanan darah sistolit dan diastolik cukup meningkat
O:
- TTV:
TD: 160/85
HR: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,5
- Rentang gerak ROM menurun
- Sendi sebelah kiri kaku
- Gerakan terbatas
- Fisik lemah
- Kekuatan otot menurun
- Skala ketergantungan: parsial care
5555 1111
5555 1111
P:
Observasi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Monitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
4. Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis.
pagar tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(mis. duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat
tidur,pindah dari tempat tidur ke kursi)
I:
1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Memonitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
Sebelum Sesudah
TTV: TTV:
TD: 160/85 TD: 170/90
HR: 80 x/menit HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit RR: 24 x/menit
T: 36,5 T: 36,7
4. Memfasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
(menaikkan pagar tempat tidur)
5. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
6. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (pasien diminta untuk duduk di tempat
tidur, duduk di sisi tempat tidur,pindah dari tempat
tidur ke kursi)
E:
1. Pergerakan ekstremitas cukup menurun
2. Kekuatan otot cukup menurun
3. Rentang gerak (ROM) cukup menurun
4. Nyeri sedang
5. Gerakan terbatas cukup meningkat
P:
Observasi
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan sesuai usia
2. Monitor tingkat kemandirian
3. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. hangat,
rileks, privasi)
2. Siapkan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat gigi,
dan sabun mandi)
3. Dampingi dalam melakukanperawatan diri sampai
mandiri
4. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
5. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan diri
6. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
I:
1. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas perawatan sesuai
usia
2. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan (pasien dibantu oleh
ibunya dalam hal perawatan diri)
3. Menyediakan lingkungan yang terapeutik (hangat,
rileks, privasi)
4. Menyiapkan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat
gigi, dan sabun mandi)
5. Pasien dibantu oleh keluarga untuk mandi
6. Memfasilitasi untuk menerima keadaan
ketergantungan
7. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri (07.00 pagi
dan 17.00 sore)
8. Menganjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
E:
1. Kemampuan mandi menurun
2. Kemampuan mengenakan pakaian menurun
3. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) menurun
P:
Observasi
1. Monitor TTV
2. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis. tekanan
darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia,
pola napas ireguler, kesadaran menurun)
Terapeutik
1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
yang tenang
2. Berikan posisi semi fowler
3. Cegah terjadinya kejang
4. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian anti konvulsan, jika perlu
I:
1. Memonitor TTV
TTV:
TD: 160/100
HR: 88 x/menit
RR: 22 x/menit
T: 36,7
2. Menyediakan lingkungan yang tenang
3. Memberikan posisi semi fowler 45
4. Mencegah terjadinya kejang dengan memantau suhu
pasien
5. Pasien mendapatkan lovenox (untuk mengobati
gumpulan darah di vena)
E:
1. Sakit kepala cukup meningkat
2. Gelisah sedang
3. Tekanan darah sistolit dan diastolik cukup meningkat
O:
- TTV:
TD: 160/100
HR: 88 x/menit
RR: 22 x/menit
T: 36,7
- Rentang gerak ROM menurun
- Sendi sebelah kiri kaku
- Gerakan terbatas
- Fisik lemah
- Kekuatan otot menurun
- Skala ketergantungan: parsial care
5555 1111
5555 1111
P:
Observasi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Monitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
4. Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis.
pagar tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(mis. duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat
tidur,pindah dari tempat tidur ke kursi)
I:
1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya (kaki tangan sebelah kiri merasa kebas)
2. Memonitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi Sebelum:
Sebelum:
TTV:
TTV:
TD: 160/85
TD: 160/100
HR: 88 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,5
HR: 88 x/menit
RR: 22 x/menit RR: 24 x/menit
T: 36,7 T: 36,8
3. Memfasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
(pagar tempat tidur)
4. Memfasilitasi melakukan pergerakan
5. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
7. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
8. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat
tidur,pindah dari tempat tidur ke kursi)
E:
1. Pergerakan ekstremitas cukup menurun
2. Kekuatan otot cukup menurun
3. Rentang gerak (ROM) cukup menurun
4. Nyeri sedang
5. Gerakan terbatas cukup meningkat
P:
Observasi
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan sesuai usia
2. Monitor tingkat kemandirian
3. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. hangat,
rileks, privasi)
2. Siapkan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat gigi,
dan sabun mandi)
3. Dampingi dalam melakukanperawatan diri sampai
mandiri
4. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
5. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan diri
6. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
I:
1. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
2. Menyediakan lingkungan yang terapeutik (hangat,
rileks, privasi)
3. Menyiapkan keperluan pribadi (parfum, sikat gigi, dan
sabun mandi)
4. Pasien dibantu oleh keluarga untuk mandi
5. Memfasilitasi untuk menerima keadaan
ketergantungan
6. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri (07.00 pagi
dan 17.00 sore)
7. Menganjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
E:
1. Kemampuan mandi menurun
2. Kemampuan mengenakan pakaian menurun
3. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) menurun
P:
Observasi
1. Monitor TTV
2. Monitor tanda/gejala peningkata TIK (mis. tekanan
darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia,
pola napas ireguler, kesadaran menurun)
Terapeutik
1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
yang tenang
2. Berikan posisi semi fowler
3. Cegah terjadinya kejang
5. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian anti konvulsan, jika perlu
I:
Observasi
1. Mengukur TTV
TTV:
TD: 150/85
HR: 84 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,4
2. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
3. Memberikan posisi semi fowler 45
4. Mencegah terjadinya kejang dengan memantau suhu
pasien
5. Pasien mendapatkan lovenox (untuk mengobati
gumpulan darah di vena)
E:
1. Sakit kepala sedang
2. Gelisah sedang
3. Tekanan darah sistolit dan diastolik cukup meningkat
O:
- TTV:
TD: 150/85
HR: 84 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,4
- Rentang gerak ROM menurun
- Sendi sebelah kiri kaku
- Gerakan terbatas
- Fisik lemah
- Kekuatan otot menurun
- Skala ketergantungan: parsial care
5555 1111
5555 1111
P:
Observasi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Monitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
4. Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis.
pagar tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(mis. duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat
tidur,pindah dari tempat tidur ke kursi)
I:
1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya (kebas-kebas dibagian kaki dan tangan sebelah
kiri)
2. Memonitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
Sebelum: Sesudah:
TTV: TTV:
TD: 150/85 TD: 155/80
HR: 84 x/menit HR: 87 x/menit
RR: 20 x/menit RR: 22 x/menit
T: 36,4
T: 36,5
3. Memonitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
4. Memfasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
(pagar tempat tidur)
5. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
7. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
8. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat
tidur,pindah dari tempat tidur ke kursi)
E:
1. Pergerakan ekstremitas cukup menurun
2. Kekuatan otot cukup menurun
3. Rentang gerak (ROM) cukup menurun
4. Nyeri sedang
5. Gerakan terbatas cukup meningkat
P:
Observasi
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan sesuai usia
2. Monitor tingkat kemandirian
3. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. hangat,
rileks, privasi)
2. Siapkan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat gigi,
dan sabun mandi)
3. Dampingi dalam melakukanperawatan diri sampai
mandiri
4. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
5. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan diri
6. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
I:
1. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
2. Menyediakan lingkungan yang terapeutik (hangat,
rileks, privasi)
3. Menyiapkan keperluan pribadi (parfum, sikat gigi, dan
sabun mandi)
4. Pasien dibantu oleh keluarga untuk mandi
5. Memfasilitasi untuk menerima keadaan
ketergantungan
6. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri (07.00 pagi
dan 17.00 sore)
7. Menganjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
E:
1. Kemampuan mandi menurun
2. Kemampuan mengenakan pakaian menurun
3. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) menurun
P:
Observasi
1. Monitor TTV
2. Monitor tanda/gejala peningkata TIK (mis. tekanan
darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia,
pola napas ireguler, kesadaran menurun)
Terapeutik
1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
yang tenang
2. Berikan posisi semi fowler
3. Cegah terjadinya kejang
4. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian anti konvulsan, jika perlu
I:
Observasi
1. Mengukur TTV
TTV:
TD: 140/80
HR: 84 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,4
2. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
3. Memberikan posisi semi fowler 45
4. Mencegah terjadinya kejang dengan memantau suhu
pasien
5. Pasien mendapatkan lovenox (untuk mengobati
gumpulan darah di vena)
E:
1. Sakit kepala sedang
2. Gelisah sedang
3. Tekanan darah sistolit dan diastolik cukup meningkat
O:
- TTV:
TD: 140/80
HR: 84 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,4
- Rentang gerak ROM menurun
- Sendi sebelah kiri kaku
- Gerakan terbatas
- Fisik lemah
- Kekuatan otot menurun
- Skala ketergantungan: parsial care
5555 1111
5555 1111
A: Gangguan Mobilitas Fisik
P:
Observasi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Monitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
4. Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis.
pagar tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis.
duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur,pindah
dari tempat tidur ke kursi)
I:
1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
(kebas-kebas dibagian kaki dan tangan sebelah kiri)
2. Memonitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
Sebelum: Sesudah:
TTV: TTV:
TD: 140/80 TD: 145/80
HR: 84 x/menit HR: 87 x/menit
RR: 20 x/menit
RR: 22 x/menit
T: 36,4
T: 36,5
3. Memonitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
4. Memfasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
(pagar tempat tidur)
5. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
7. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
8. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur,pindah
dari tempat tidur ke kursi)
9. Pasien melakukan fisioterapi dengan infrared
10. Pasien melakukan latihan ROM
E:
1. Pergerakan ekstremitas cukup menurun
2. Kekuatan otot cukup menurun
3. Rentang gerak (ROM) cukup menurun
4. Nyeri sedang
5. Gerakan terbatas cukup meningkat
P:
Observasi
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan sesuai usia
2. Monitor tingkat kemandirian
3. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. hangat,
rileks, privasi)
2. Siapkan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat gigi, dan
sabun mandi)
3. Dampingi dalam melakukanperawatan diri sampai
mandiri
4. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
5. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan diri
6. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
I:
1. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
2. Menyediakan lingkungan yang terapeutik (hangat,
rileks, privasi)
3. Menyiapkan keperluan pribadi (parfum, sikat gigi, dan
sabun mandi)
4. Pasien dibantu oleh keluarga untuk mandi
5. Memfasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
6. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri (07.00 pagi dan
17.00 sore)
7. Menganjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
E:
1. Kemampuan mandi menurun
2. Kemampuan mengenakan pakaian menurun
3. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) menurun
P:
Observasi
1. Monitor TTV
2. Monitor tanda/gejala peningkata TIK (mis. tekanan
darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia,
pola napas ireguler, kesadaran menurun)
Terapeutik
1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
yang tenang
2. Berikan posisi semi fowler
3. Cegah terjadinya kejang
4. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian anti konvulsan, jika perlu
I:
Observasi
1. Mengukur TTV
TTV:
TD: 135/70
HR: 80 x/menit
RR: 22 x/menit
T: 36,8
2. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
3. Memberikan posisi semi fowler 45
4. Mencegah terjadinya kejang dengan memantau suhu
pasien
5. Pasien mendapatkan lovenox (untuk mengobati
gumpulan darah di vena)
E:
1. Sakit kepala sedang
2. Gelisah sedang
3. Tekanan darah sistolit dan diastolik cukup meningkat
O:
- TTV:
TD: 135/70
HR: 80 x/menit
RR: 22 x/menit
T: 36,8
- Rentang gerak ROM menurun
- Sendi sebelah kiri kaku
- Gerakan terbatas
- Fisik lemah
- Kekuatan otot menurun
- Skala ketergantungan: parsial care
5555 1111
5555 1111
A: Gangguan Mobilitas Fisik
P:
Observasi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Monitor frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
4. Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis.
pagar tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis.
duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur,pindah
dari tempat tidur ke kursi)
I:
1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
(pasien mulai merasakan gerakan saat diajarkan ROM)
2. Mengukur frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
Sebelum: Sesudah:
TTV: TTV:
TD: 130/80 TD: 135/82
HR: 84 x/menit HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit RR: 22 x/menit
T: 36,8
T: 36,7
3. Memonitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
4. Memfasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
(pagar tempat tidur)
5. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
7. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
8. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur,pindah
dari tempat tidur ke kursi)
9. Pasien melakukan fisioterapi dengan infrared
10. Pasien latihan ROM
E:
1. Pergerakan ekstremitas cukup menurun
2. Kekuatan otot cukup menurun
3. Rentang gerak (ROM) cukup menurun
4. Nyeri sedang
5. Gerakan terbatas cukup meningkat
P:
Observasi
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan sesuai usia
2. Monitor tingkat kemandirian
3. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. hangat,
rileks, privasi)
2. Siapkan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat gigi, dan
sabun mandi)
3. Dampingi dalam melakukanperawatan diri sampai
mandiri
4. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
5. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan diri
6. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
I:
1. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
2. Menyediakan lingkungan yang terapeutik (hangat,
rileks, privasi)
3. Menyiapkan keperluan pribadi (parfum, sikat gigi, dan
sabun mandi)
4. Pasien dibantu oleh keluarga untuk mandi
5. Memfasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
6. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri (07.00 pagi dan
17.00 sore)
7. Menganjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
E:
1. Kemampuan mandi menurun
2. Kemampuan mengenakan pakaian menurun
3. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) menurun