Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP DASAR BK KARIR

BK KARIR

Dosen Pengampu:
ZITRIFNOVRIDO AMIR, M.Pd

Khilda Nur Fauziah 2186201001

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


MUHAMMADIYAH SAMPIT
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah BK Karir yang berjudul”Konsep
Dasar BK Karir” pada waktu yang tepat.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pengampu pada mata kuliah BK Karir. Secara garis besar, makalah ini berisi
tentang hal yang berhubungan dengan konsep dasar BK karir yang dapat bermanfaat
untuk pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Zitrifnovrido Amir, M.Pd.,
selaku dosen pengampu mata kuliah BK Karir yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami pelajari.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Sampit,5 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................2
A. Sejarah BK Karir.....................................................................................2
B. Pengertian BK Karir................................................................................6
C. Tujuan BK Karir......................................................................................7
D. Fungsi BK Karir .....................................................................................7
E. Prinsip BK Karir .....................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................10
A. Kesimpulan .............................................................................................10
B. Saran .......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari ingin memiliki pekerjaan yang baik, mapan
sehingga kebutuhan hidup tercukupi karena memiliki perkerjaan yang baik. Setiap
orang memiliki pekerjaan yang berbeda-beda. Tidak semua orang memiliki
pekerjaan yang baik. Adakalanya pekerjaan mereka bagus tetapi tidak sesuai dengan
mereka. Oleh karena itu, dalam memilih pekerjaan kita harus bisa menyesuaikan
dengan diri kita yaitu dengan bakat dan minat kita.
Bidang dalam Bimbingan dan Konseling tidak hanya mengenai pribadi, sosial,
dan belajar, tetapi juga ada karir. Bidang karir akan membantu siswa untuk memilih
pekerjaan, sekolah, ataupun lainnya yang sesuai dengan dirinya.Sebelum kita
membahas mengenai BK Karir sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu
karir. Sebagaimana yang akan saya bahas pada makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah BK Karir?
2. Apa Pengertian BK Karir?
3. Apa Tujuan BK Karir?
4. Apa Fungsi BK Karir?
5. Bagaimana Prinsip BK Karir?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah dari BK Karir
2. Untuk mengetahui pengertian dari BK Karir
3. Untuk mengetahui tujuan dari BK Karir
1. Untuk mengetahui fungsi dari BK Karir
2. Untuk mengetahui prinsip dari BK Karir

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BK KARIR
Sejarah Bimbingan Karier di Dunia Kegiatan bimbingan karir bermula dari
bimbingan jabatan yang mulai dipergunakan frank person pada tahun 1908. Beliau
membentuk suatu lembaga yang bertujuan membantu anak-anak muda untuk
memperoleh pekerjaan. Pada saat itu, bimbingan karir dipandang sebagai salah satu
cara untuk mendapatkan pekerjaan, dengan cara mencocokkan ciri-ciri dan faktor
individu dengan ciri-ciri dan faktor pekerjaan yang ada di lingkungannya. Pada
awalanya penggunaan istilah vocational huidance lebih merujuk pada usaha
membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk
didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki
suatu pekerjaan.
Selama ini frank person dikenal sebagai tokoh dalam merintis bimbingan karir,
sejak 1000 tahun sebelum beliau mengemukakan gagasannya itu, telah ditemukan di
basrah bahwa ada tokoh-tokoh islam klasik yang merintis kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan 3 variabel dalam pengambilan keputusan karir. Oleh karena itu
praktik-praktik cara mencocokkan ciri-ciri individu dengan ciri pekerjaan telah
berlangsung sejak lama, namun kala itu belum disebut sebagai bimbingan karir.
Konsep bimbingan yang bermula di Amerika serikat ini dilatari oleh berbagai
kondisi objektif pada waktu itu diantaranya :
a. Keadaan ekonomi.
b. Keadaan sosial, seperti urbanisasi.
c. Kondisi ideologis, seperti adanya kegelisahan untuk membentuk kembali dan
menyebarkan pemikiran tentang kemampuan seseorang dalam rangka meningkatkan
kemampuan diri dan statusnya.

2
d. Perkembangan ilmu, khususnya dalam bidang ilmu psiko-fisik dan psikologi
eksperimental Atas desakan kondisi tersebut, maka muncullah gerakan vocationl
guidance yang kemudiaan tersebar keseluruh negara, termasuk ke indonesia.
Selanjutnya pada tahun 1911 dibentuk biro jabatan dengan editor-editor
Frederick J. Alien yang menerbitkan Vocational Guidance News Letter sebagai jurnal
pertama yang kemudian berganti menjadi Vocational Guidance Magazine kemudian
Occpation Guidance dan di olah lagi menjadi Personal and Guidance Journal. Pada
tahun 1913 fledgling guidance movement yang berarti gerakan bimbingan anak muda
yang berpengalaman dalam bekerja diwadahi dengan organisasi yang bernama
National Vocational Guidance Association dengan menerbitkan jurnal pertamanya
yang dikenal dengan nama Vocational Guidance.
Enam puluh tahun kemudian ciri kegiatan yang sama dengan tersebut
bermunculan dengan dipertegas dengan nama career education and guidance
movement sehingga untuk membedakan dengan gerakan sebelumnya yaitu vocational
guidance. Pada tahun 1920-an beberapa SMA melihat keberhasilan gerakan
bimbingan yang menggunakan tes standar untuk bidang kerja yang cocok bagi
mereka nantinya.
Pada tahun 1925 Harry D. Kitson seorang pionir dalam latihan konselor
vokasional, mula-mula di Indiana University, kemudian berkembang ke Teachers
College dan Columbia University sehingga menerbitkan buku yang berjudul The
Psychology of Vocational Adjustment dimana memandang bimbingan dan konseling
karir itu suatu bidang khusus yang harus diajarkan oleh para profesional terlatih dan
dilakukan juga oleh para profesional terlatih pula. Bahkan muncul konsep magang
sejak dekade 1930-an yang kemudian secara antusias sekolah mengadopsi sistem
tersebut yang menjelaskan konseling itu sangat dibutuhkan. Pada masa ini istilah
konseling belum terlalu dikenal yang sama labelnya dengan bimbingan yang
memberikan bantuan tentang jenjang pendidikan dan pilihan karir mana yang terbaik
buat mereka per individu.

3
Pada tahun 1931 The Minnesota Employment Stabilization Research Institute
dibawah pimpinan Dolald G. Paterson dan rekan-rekannya dari University of
Minnesota meneliti faktor psikologis dalam pekerjaan dan pengangguran yang
berkesimpulan pada prinsipnya teknik layanan bimbingan dan seleksi karyawan harus
lebih baik sehingga membantu menyehatkan dunia usaha dan membina tenaga kerja
agar lebih stabil lagi. Di akhir 1950-an dan 1960-an, dengan lahirnya national defense
Education Act tahun 1958, penempatan dan tindak lanjut juga menjadi aktivitas yang
signifikan bagi fase bimbingan karier disekolah-sekolah dan lembaga-lembaga AS.
Pada tahun 1951, Donald E. Super meluncurkan The Career Patters Study
yang menjelaskan pembebasan bimbingan dan konseling karir dari konsep
pengambilan keputusan yang statik dan single choiche at a point in time yang
menempatkan studi perilaku karir dalam konteks perkembangan manusia. Pada masa
ini dikenal dengan National Defense Education Act yaitu September 1958 dimana
merupakan satu tonggak penting dalam pendidikan di Amerika karena monumen
kesuksesan gerakan bimbingan demi memaksimalkan fungsi pendidikan dan proses
dalam bimbingan tersebut. Di tahun 1960-an, terbit Statement of Policy for
Secondary School Counselors dari Asosiasi Konselor Sekolah dimana tidak cukup
memahami dinamika anak muda saja tetapi bagaimana semua generasi dewasa
berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan cepat teknologi dan sistem dunia.
Pada tahun 1964, terbitlah publikasi The National Vocational Guidance
Association yang berjudul Man in a World at Work yang disunting oleh Henry
Borow yang menggambarkan dimulainya membangun kembali bimbingan dan
konseling karir yang telah ketinggalan jauh dari psikologi vokasional sejak tahun
1950-an. Pada tahun 1966, beberapa konselor karir yang berorientasi behavioral
menggemborkan katakan “revolusi dalam konseling”. Tokohnya Krumblotz mencoba
teknik baru dalam pengambilan keputusan karir, termasuk counselor modelling, goal
setting dan reinforcement. Namun di tahun 1971 Departemen Pendidikan AS lewat
komisioner pendidikan saat itu, Sidney P.Marland Jr. mengalokasikan labih dari $9
juta dana untuk riset dan proyek pengembangan yang berfokus kepada penetapan

4
model pendidikan karier yang komprehensif. Melalui undang-undang ini, konsep
pendidikan karier sebagai tanggung jawab semua sekolah diresmikan dan konselor
bukan lagi satu-satunya professional yang mengemban tugas menyediakan konseling
serta bimbingan Karier untuk siswa-siswa disekolah.
Pada tahun 1973 National Commission on The Reform of Secondary
Education menerbitkan laporan yang merekomendasikan fungsi konselor SMP untuk
memfokuskan bimbingan kepada arah penempatana pendidikan sesuai dengan karir
terbaik yang bisa atau ingin diraih nantinya. Pada masa ini juga, muncul instrumen
yang bernama Career Maturity Invertory dan kemudian direvisi pada tahun 1978
sebagai suatu model hierarkis dari kematangan karir yang didasarkan pada isi dan
proses pilihan karir yang sebelumnya.
Ditahun 1990-an, sebuah kecendrungan yang muncul sekali lagi mengakui
konselor sebagai profesional utama menyediakan bimbingan dan konseling karier.
contohya, di tahun 1994 Kongres As mengakui peran konselor menyediakan bantuan
karier dengan diberlakukannya school-to-Work Opportunities Act. Undang-undang
ini menyediakan sebuah kerangka kerja di semua Negara bagian, dengan konseling
karier sebagai prioritas tertingginya. Kecendrungan tambahan mencakup pula
perkembangan dan pengakuan terhadap spesialis konseling karier dan pembangunan
pusat-pusat karier untuk populasi tertentu seperti mahasiswa akademi,wanita,kaum
minoritas dan para pensiunan. Selain itu, kita juga mulai melihat perluasan layanan
konseling bagi warga miskin dan para tunawisma, selain juga munculnya spesialis
bagi konsultasi mana jemen dan professional .perubahan yang terus terjadi di dunia
kerja akan menuntut kebutuhan akan konseling karier lebih jauh kedepan di semua
lingkup.

5
B. PENGERTIAN BK KARIR
Pengertian dari menurut beberapa ahli, menyatakan:
1. Menurut Winkel (2005:114) Bimbingan karir adalah bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau
jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu,
dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan
yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian
integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman
belajar bidang studi.
2. Menurut Marsudi (2003:113) Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih
tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang
dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar
pengenalan diri dan pengenalan kesempatankesempatan dalam pekerjaan,
pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan
mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan
mengelola perkembangan karirnya.
3. Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan,
mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and
Cramer, 1979: 6)
4. Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1) Bimbingan karir adalah suatu proses
membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri
pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan
gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih
bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.

6
C. TUJUAN BK KARIR
Secara umum tujuan Bimbingan Karier menurut (Sukardi,1984 : 31) di
Sekolah yaitu: “Membantu siswa dalam memahami diri serta lingkungannya dalam
mengambil suatu keputusan, merencanakan dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang
menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena
sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya”.
Sedangkan tujuan khusus yang menjadi sasaran pelaksanaan Bimbingan
Karier di Sekolah menurut Drs. Dewa ketut Sukardi, ialah :
1. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self konsept )
2. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja
3. Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi
pilihan lapangan kerja dalam persiapan memasukinya
4. Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil
keputusan tenntang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia
kerja
5. Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan
terutama kemampuan berkomunikasi, berkerja sama berprakarsa dan sebagainya.

D. FUNGSI BK KARIR
Mengacu pada fungsi bimbingan dan konseling karir secara umum, maka
fungsi bimbingan dan konseling karir di sekolah adalah :
1) Fungsi pencegahan
Memberikan siswa informasi-informasi mengenai diri dan dunia kerjanya untuk
mencegah atau mengurangi timbulnya maslah-masalah di masa datang.
2) Fungsi pemahaman

7
Bimbingan konseling karir memberikan pemahaman pada siswatentang gambaran
dirinya dengan dunia kerja.

3) Fungsi penyaluran
Membantu siwa dalam memilih jurusan sekolah, jenis sekolah, dan lapangan
pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
4) Fungsi adaptasi
Membantu siswa untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap minat,
kemampuan, dan kebutuhan hidupnya dimasa mendatang.
E. PRINSIP BK KARIR
Menurut Sukardi (1993), prinsip-prinsip dalam pelaksanaan bimbingan karier
adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan itu dipilih dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan.
2. Pemilihan jabatan bermula ketika kita pertama kali sadar bahwa suatu
pekerjaan dapat menolong memenuhi kebutuhan kita.
3. Informasi mengenai diri sendiri berpengaruh terhadap pemilihan jabatan
karena informasi itu membantu kita menyadari apa yang kita inginkan dan
membantu di dalam antisipasi apakah kita kan berhasil.
4. Informasi mengenai jabatan akan membantu dalam pemilihan jabatan karena
informasi tersebut membantu kita dalam menentukan apakah pekerjaan itu
dapat memenuhi kita.
5. Kebutuhan-kebutuhan dapat dialami secara jelas atau hanya dirasakan secara
samar-samar yang keduanya ini berpengaruh di dalam pemilihan jabatan.
6. Pemilihan jabatan selalu dapat berubah apabila kita yakin bahwa perubahan
itu akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.
7. Setiap individu masing-masing memiliki kecakapan untuk sejumlah
pekerjaan.

8
8. Setiap jabatan memerlukan pola khas daripada kemampuannya, minat dan
sifat kepribadian.
9. Membuat pilihan dan penyesuaian jabatan merupakan suatu proses yang
kontinu.
10. Proses pilihan dan pengembangan vokasional mengikuti lima tahap, meliputi
pertumbuhan, eksplorasi, pembentukan, pembinaan dan kemunduran.
11. Hakikat pola karier seseorang ditentukan oleh tingkat sosial ekonomi orang
tuanya, kemampuan mental, ciri-ciri kepribadiannya, dan oleh kesempatan
yang terbuka bagi dirinya.
12. Proses perkembangan vokasional pada hakikatnya merupakan pengembangan
dan implementasi konsep.
13. Kepuasan kerja dan kepuasan hidup tergantung kepada seberapa jauh orang
menyalurkan kemampuan-kemampuannya, minatnya, sifat-sifat pribadi dan
nilai-nilai pribadi secara memadai.
14. Memilih suatu jabatan adalah merupakan pernyataan kepribadian seseorang.
15. Inventory minat merupakan ekspresi kepribadian.
16. Kepuasan, kemantapan dan hasil kerja tergantung atas kongruensi antara
kepribadian seseorang dengan lingkungan dimana dia bekerja.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sejarah Bimbingan Karier di Dunia Kegiatan bimbingan karir bermula dari
bimbingan jabatan yang mulai dipergunakan frank person pada tahun 1908. Beliau
membentuk suatu lembaga yang bertujuan membantu anak-anak muda untuk
memperoleh pekerjaan. Pada saat itu, bimbingan karir dipandang sebagai salah satu
cara untuk mendapatkan pekerjaan, dengan cara mencocokkan ciri-ciri dan faktor
individu dengan ciri-ciri dan faktor pekerjaan yang ada di lingkungannya.
Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan,
mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and
Cramer, 1979: 6).
Secara umum tujuan Bimbingan Karier menurut (Sukardi,1984 : 31) di
Sekolah yaitu: “Membantu siswa dalam memahami diri serta lingkungannya dalam
mengambil suatu keputusan, merencanakan dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang
menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena
sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya”.
Fungsi bimbingan karier di sekolah adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan
akan mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
2. Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat
siap kerja sesuai dengan keinginannya.

10
3. Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil
bekerja.

Menurut Sukardi (1993), prinsip-prinsip dalam pelaksanaan bimbingan karier


adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan itu dipilih dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan.
2. Pemilihan jabatan bermula ketika kita pertama kali sadar bahwa suatu
pekerjaan dapat menolong memenuhi kebutuhan kita.
3. Informasi mengenai diri sendiri berpengaruh terhadap pemilihan jabatan
karena informasi itu membantu kita menyadari apa yang kita inginkan dan
membantu di dalam antisipasi apakah kita kan berhasil.

B. SARAN
Berikut beberapa saran agar dapat menjadi bahan masukan dan acuan yang
bermanfaat, yaitu :
1.Saran untuk pembaca
Untuk pembaca agar dapat mengetahui konsep dasar BK Karir dalam
pendidikan guru pada pembelajaran BK Karir
2. Saran untuk guru
Untuk guru agar selalu meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan
materi sehingga dapat meningkatkan kualitas dan keberhasilan dalam proses
pembelajaran.
3. Saran untuk penulis lain
Untuk penulis lainnya agar dapat mengkaji dan mempelajari konseo dasar BK
Karir, supaya lebih menguasai dan mengembangkan serta mendalami secara
terperinci mengenai pembahasan tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA
Riadi, Muchlisin.Bimbingan Karier (Pengertian, Tujuan, Prinsip, dan Bentuk
Pelaksanaan), https://www.kajianpustaka.com/2022/05/blog-post_18.html,
diakses pada 5 Maret 2023 pukul 19:13 WIB
Juntika Nurihsan dan Akur Sudiando, Manajemen Bimbingan dan Konseling di
SMA, (jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005), hal: 15
Uliofa Rahman, Bimbingan Karir Siswa.(malang :UIN Maliki Press,2010) hal :17

12

Anda mungkin juga menyukai