Disusun Oleh :
Kelompok 1
Friska Widia (0306212140)
1
Ditinjau dari tingkatannyaa, peserta didik adalah individu yang tengah berada dalam jalan
perkembangan dan pertumbuhan berdasarkan potensinya (kekuatan/kapasitas) masing-masing.
Mereka membutuhkan arahan serta bimbingan yang tidak berubah-ubah ke arah yang
maksimal. Dalam ideologi era modern, peserta bukan sekedar dianggap sebagai subjek atau
target pendidikan tetapi juga menjadi obyek pendidikan yaitu sambil menyertakan mereka
dalam menyelesaikan masalah dalam kegiatan belajar mengajar. Karena berpendapat peserta
didik mempunyai potensi, John Dewey mengatakan peserta didik mempunyai potensi
(kekuatan/kapasitas) alami yang diperoleh dari lahir (man's natural power) ialah bakat dan
kekuatan atau potensi dasar berupa akal sehingga peserta didik mampu menyelesaikan semua
problematika dari segi tantangan, hambatan, ancamana ataupun gangguan yang muncul dari
lingkungan sekitarnya. Potensi-potensi belajar yang terdapat dalam diri peserta didik tidak
sama dengan potensi yang dimiliki orang lain. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Agus
Soejono, “potensi seseorang tidak sama dengan potensi yang dipunyai orang lain dari dalam.
Seorang lebih tajam pikiran atau lebih halus perasaan, lebih kuat kemaunya atau lebih tegap,
kuat badannya dari pada yang lain."
Kemampuan belajar atau potensi belajar oleh manusia itu sudah ada semenjak lahirnya,
yaitu dengan diberikan pendengaran, penglihatan dan lain sebagainya. Sehingga dengan belajar
manusia mampu memainkan peranan penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok
umat manusia (bangsa) di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-
bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar. Akibat persaingan tersebut, kenyataan
tragis juga bisa terjadi karena belajar. Contoh, tidak sedikit orang pintar yang menggunakan
kepintarannya untuk mendesak bahkan menghancurkan kehidupan orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana potensi belajar dalam QS. An-Nahl ayat 78 menurut Tafsir Al-Munir?
2. Bagaimana potensi belajar dalam QS. Ar-Rum ayat 30 menurut Tafsir Al-Azhar?
3. Bagaimana potensi belajar dalam QS. As-Sajdah ayat 7-9 menurut Tafsir Al-Quthubi?
4. Apa makna pendidikan dari ketiga surah diatas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui potensi belajar dalam QS. An-Nahl ayat 78 menurut Tafsir Al-
Munir.
2. Untuk mengetahui potensi belajar dalam QS. Ar-Rum ayat 30 menurut Tafsir Al-
Azhar.
3. Untuk mengetahui potensi belajar dalam QS. As-Sajdah ayat 7-9 menurut Tafsir Al-
Quthubi.
2
4. Untuk mengetahui makna pendidikan dari ketiga surah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ َ
لعلكم تشكرون
4
c. (Aneka hati) adalah gabungan daya pikir dan daya kalbu yang menunjuk pada
seseorang sebagai keterikatan dan mencegahnya terbebani oleh tantangan dan
tuntutan. Hal untuk masuk Islam dan membaca Cahaya Ilahi jelas terlihat hadiah.
َ
َ ْ َُ َْ َ َّ َ َ ْ َّ ٰ َ ُ َ ْ
ۙاس لا يعلمونِّ الق ِّيمۙ ول ِّكن اكثر الن
5
c. Analisis surah Q.s Ar–rum ayat 30 dan kaitannya dengan potensi belajar
Potensi belajar dalam ayat ini adalah bahwa umat manusia dikatakan telah
menyimpulkan bahwa Allah mempunyai agama yang benar (agama tauhid). Dengan adanya
kesesuaian ini, seorang peserta didik akan memandang menuntut ilmu sebagai syarat dan
sarana memuji Allah, serta semakin yakin akan kemampuannya menerima wahyu dari Allah
SWT.
C. Potensi Belajar dalam QS. As-Sajdah ayat 7-9 menurut Tafsir Al-Qurtubi
a. QS. As-Sajdah ayat 7-9
ْ َّ َّ ْ َ ٰ ُ ْ ٗ َ َ َ َ َ َُّ ْ ْ
ْ َ ْ ْ َْ َ ََََ ٗ ََ َ َ َُّ َ َ ْ َ ْ َّ
ۚان ِّمن ِّطي ٍن ثم جعل نسله ِّمن سلل ٍة ِّمن ما ٍۤء م ِّهي ٍن ْ
ِّ ي احسن كل شي ٍء خلقه وبدا خلق ال ِّانس ْٓ ال ِّذ
َ ُ َْ ً َ َ َ َْْ ُ َ
َ َْ َّ ىه َو َن َف َخ ف ْي ِّه م ْن ُّر ْوح ٖه َو َج َع َل لك ُم
الس ْم َع َوالا ْبص َار َوالاف ِٕـدةۗ ق ِّل ْيلا َّما تشك ُر ْون
ُ َُّ َ ه
ثم سو
ِّ ِّ ِّ
6
“kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).” maksudnya
adalah, Allah SWT memulai penciptaan manusia dari Adam, yang diciptakan dari tanah. Dia
menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani)” maksudnya adalah, kemudian
Allah SWT menciptakan keturunan Adam dari air mani
“Kemudian Dia menyempurnakannya”, maksudnya adalah, kemudian Allah SWT menciptakan
Adam.
"Dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya” maksudnya adalah, kemudian
setelah itu ditiupkanlah nyawa ke dalam tubuh Adam.
“Dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati” maksudnya adalah,
kemudian kalian diberikan telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, dan hati untuk
merasakan.
"(Tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur” maksudnya adalah, setelah kalian diciptakan oleh
Allah, bukannya kalian bersyukur kepada-Nya, kalian malah ingkar dan menjadi kafir.(Imam
Al-Quthubi 2009)
c. Analisis QS. As-Sajdah ayat 7-9 dan kaitannya dengan potensi belajar
Potensi belajar dalam ayat ini adalah:
7
sehingga guru dapat menggunakan metode mengajar dengan tepat dan efektif. Kemudian guru
dituntut bijak dalam menilai siswa karena kondisi mental dan kemampuan nalarnya berbeda.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
QS. An-Nahl ayat 78 berisi tentang potensi yang Allah SWT berikan kepada manusia
sejak berada didalam kandungan. An-Nahl tergolong kedalam surah Makiyah dan merupakan
urutan ke 16 dalam mushaf Al-Qur'an yang terdiri dari 128 ayat. tiga alat potensi belajar untuk
manusia, yaitu:
a. (Pendengaran) perangkat fisik yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang
bersifat visual;
b. (Penglihatan-penglihatan), yaitu alat fisik yang dapat digunakan untuk memperoleh
informasi yang diucapkan;
c. (Aneka hati) adalah gabungan daya pikir dan daya kalbu yang menunjuk pada
seseorang sebagai keterikatan dan mencegahnya terbebani oleh tantangan dan tuntutan.
Tafsir surah an-nahl ayat 78 menjelaskan kekuasaan Allah dan hikmahnya sebab Allah
SWT. Menciptakan manusia dalam bentuk yang beragam, sebagai bukti kekuasaannya.
Surah ar-Rum ayat 30 menjelaskan bahwa setiap manusia yang dilahirkan bukan dalam
keadaan kosong, tetapi setiap kondisi memiliki fitrah (potensi) yaitu fitrah untuk beragama
yang lurus. Potensi belajar dalam ayat ini adalah bahwa umat manusia dikatakan telah
menyimpulkan bahwa Allah mempunyai agama yang benar (agama tauhid). Dengan adanya
kesesuaian ini, seorang peserta didik akan memandang menuntut ilmu sebagai syarat dan
sarana memuji Allah, serta semakin yakin akan kemampuannya menerima wahyu dari Allah
SWT.
9
b. (Pendengaran) agar kamu dapat mendengar kebenaran, dengarkanlah pelajarannya
c. (Penglihatan-penglihatan) agar kamu dapat melihat tanda-tanda kebesaran Allah.
Mari kita perhatikan ciptaan Tuhan dan dengan itu kita memperoleh ilmu
pengetahuan yang potensi pertumbuhannya sangat besar .
DAFTAR PUSTAKA
10
Akhirin. 2015. ‘515-1651-1-PB’. Juurnal Tarbawi 12(2): 206–7.
Hamka. 2015. Tafsir Al-Azhar Jilid 7 Mengandungi Surat-Surat An-Nur (Ayat 1-64), Al-Furqan (Ayat 1-77),
Asy-Syu’ara (Ayat 1-227), An-Naml (Ayat 1-93) Al-Qashash (Ayat 1-88), Al-Ankabut (Ayat 1-69), Ar-Rum
(Ayat 1-60), Luqman (Ayat 1-34), Dan As-Sajdah (Ayat 1-30). Jakarta.
Imam Al-Quthubi. 2009. Tafsir Al Qurthubi Jilid 14 : Surah Ar-Ruum, Lukman, As-Sajadah, Al-Ahzaab, Sab’
Dan Faathir. M. Iqbal. Jakarta: Pustaka Azzam.
Tetap STAI Nurul Hidayah Selatpanjang dan Mahasiswa Program Doktor PPs UIN Sultan Syarif Kasim Riau
pada studi Pendidikan Agama Islam, Dosen. 2016. 05 POTENSI BELAJAR DALAM AL-QU’RAN
(TELAAH SURAT AN NAHL :78).
Wahbah Az-Zuhaili. 2018. Tafsir Al-Munir Jilid 7 Aqidah, Syari’ah, Manhaj (Yuusuf-An-Nahl) Juz 13 & 14.
Jakarta. www.tedisobandi.blogspot.com.
Wakka, Ahmad. 2020. 1 Education and Learning Journal ISSN xxxx-xxxx Petunjuk Al-Qur’an Tentang Belajar
Dan Pembelajaran (Pembahasan Materi, Metode, Media Dan Teknologi Pembelajaran).
http://jurnal.fai@umi.ac.id.
11