Anda di halaman 1dari 10

AKAD, RUKUN & SYARAT AKAD MUDHARABAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga Keuangan Syariah

Dosen Pengampu :

Iqbal M. Aris Ali, SE., S.Psi., MSA., Ak

DISUSUN OLEH :

NAMA : ONA MURAD


NPM : 02272111154
KELAS : V – D AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan

salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, keluarga dan para

sahabatnya. Makalah dengan judul: “Akad, Rukun Dan Syarat Akad

Mudharabah” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

metodologi Kualitatif. Penulis menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak

akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................1

C. Tujuan Masalah.....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2

A. Pengertian Akad Mudharabah...............................................................2

B. Rukun Dan Syarat Akad Mudharabah...................................................3

BAB III PENUTUP..........................................................................................5

A. Kesimpulan............................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mudharabah adalah akad kerja sama pemilik modal dan pengelola modal

dimana keuntungan dan kerugian dibagi berdasarkan kesepakatan oleh beberapa

pihak yang terlibat. Musyarakah adalah akad kerjasama dua pihak atau lebih

untuk berserikat dalam modal serta keuntungan dan kerugian yang diperoleh

dibagi berdasarkan kesepakatan secara proporsional. Rukun dan Syarat Akad

Mudharabah adalah hal yang penting dan harus kita pahami apa apa saja itu

Rukun dan Syaratnya (Latif & Akuntansi, n.d.)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka pokok

masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah akad mudharabah? Adapun sub

bab masalah yang akan dibahas adalah:

1. Apa yang dimaksud Akad Mudharabah ?

2. Rukun dan Syarat Akad Mudharabah ?

C. Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dituangkan maka tujuan

penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Akad Mudharabah

2. Untuk mengetahui apa hukum Akad Mudharabah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akad Mudharabah

Salah satu bentuk kerja sama dalam menggerakkan antara pemilik modal

dan seseorang adalah bagi hasil, yang dilandasi oleh rasa tolong menolong. Sebab

ada orang yang mempunyai modal, tetapi tidak mempunyai keahlian dalam

menjalankan roda perusahaan. Ada juga orang yang mempunyai modal dan

keahlian, tetapi tidak mempunyai waktu. Sebaliknya ada orang yang mempunyai

keahlian dan waktu, tetapi tidak mempunyai modal. Dengan demikian, apabila ada

kerja sama dalam menggerakkan roda perekonomian, maka kedua belah pihak

akan mendapatkan keuntungan modal dan skill (keahlian) dipadukan menjadi

satu. Secara istilahi mudharabah adalah menyerahkan modal kepada orang yang

berniaga sehingga ia mendapatkan presentasi keuntungan. (Hasan, 2016)

Untuk lebih mengetahui tentang definisi mudharabah, beberapa pengertian

mudharabah secara terminologis disampaikan oleh Fuqaha’ Madzhab empat yaitu:

Madzhab Hanafi mendefinisikan mudharabah adalah akad atas suatu syarikat

dalam keuntungan dengan modal harta dari satu pihak dan dengan pekerjan

(usaha) dari pihak yang lain. Madzhab Maliki mendefinisikan mudharabah adalah

penyerahan uang dimuka oleh pemilik modal dalam jumlah uang yang ditentukan

kepada seorang yang akan menjalankan usaha dengan uang itu dengan imbalan

sebagian dari keuntungannya. Madzhab Syafi`i mendefinisikan mudharabah

adalah suatu akad yang memuat penyerahan modal kepada orang lain untuk

2
mengusahakannya dan keuntungannya dibagi antara mereka berdua. Madzhab

Hambali mendefinisikan mudharabah adalah penyerahan suatu barang atau

sejenisnya dalam jumlah yang jelas dan tertentu kepada orang yang

mengusahakannya dengan mendapatkan bagian tertentu dari keuntungannya.

(Sa’diyah & Arifin, 2013)

B. Rukun dan Syarat Akad Mudharabah

Menurut dalam pembiayaan mudarabah terdapat rukun, yaitu :

1. Pelaksana yang terdiri dari pelaksana pertama dan pelaksana kedua.

Pelaksana pertama ialah empunya modal (shahibul maal) dan

pelaksana kedua ialah pelaksana usaha (mudharib).

2. Objek mudharabah ialah empunya dana mengalokasikan modalnya

sebagai obyek mudaraba, dan pelaku usaha memperlakukan

pekerjaannya sebagai obyek mudaraba. Modal yang diberikan bisa

dalam bentuk uang atau barang, dan pekerjaan yang diberikan dalam

bentuk keahlian atau keterampilan.

3. Perjanjian antara kedua pihak, pencapaian mufakat adalah hasil

terlaksananya prinsip an- taraddin minkum (keduanya bersedia).

Kedua pihak harus ikhlas menyetujui untuk mengikat kontrak.

4. Margin keuntungan mencerminkan manfaat yang bisa diperoleh kedua

belah pihak dengan menggunakan kontrak sidik jari. Manajer

(mudharib) diberi penghargaan atas pekerjaannya, dan pemilik modal

(shahibul maal) diberi penghargaan karena memberi atau

menginvestasikan modalnya. Adapun persyaratan yang wajib dipenuhi

3
seperti yang dikatakan yaitu: kedua pelaksana yang membuat akad

wajib mempunyai kapasitan serta keinginan untuk bekerja sama,

pelaksana yang membuat kontrak diwajibkan nyata, objek konsesi

wajib diumumkan dengan banyaknya nominal yang nyata,

penghitungan laba akan dibagi sesuai perjanjian yang sudah

ditetapkan, yang memiliki modal boleh memasukkan kebijakan untuk

meminimalkan risiko kerugian. (Pitaloka & Wirman, 2021)

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu bentuk kerja sama dalam menggerakkan antara pemilik modal

dan seseorang adalah bagi hasil, yang dilandasi oleh rasa tolong menolong. Sebab

ada orang yang mempunyai modal, tetapi tidak mempunyai keahlian dalam

menjalankan roda perusahaan. Ada juga orang yang mempunyai modal dan

keahlian, tetapi tidak mempunyai waktu. Sebaliknya ada orang yang mempunyai

keahlian dan waktu, tetapi tidak mempunyai modal. Dengan demikian, apabila ada

kerja sama dalam menggerakkan roda perekonomian, maka kedua belah pihak

akan mendapatkan keuntungan modal dan skill (keahlian) dipadukan menjadi

satu. Secara istilahi mudharabah adalah menyerahkan modal kepada orang yang

berniaga sehingga ia mendapatkan presentasi keuntungan.

Menurut dalam pembiayaan mudarabah terdapat rukun, yaitu :

1. Pelaksana yang terdiri dari pelaksana pertama dan pelaksana kedua.

Pelaksana pertama ialah empunya modal (shahibul maal) dan

pelaksana kedua ialah pelaksana usaha (mudharib).

2. Objek mudharabah ialah empunya dana mengalokasikan modalnya

sebagai obyek mudaraba, dan pelaku usaha memperlakukan

pekerjaannya sebagai obyek mudaraba. Modal yang diberikan bisa

dalam bentuk uang atau barang, dan pekerjaan yang diberikan dalam

bentuk keahlian atau keterampilan.


5
3. Perjanjian antara kedua pihak, pencapaian mufakat adalah hasil

terlaksananya prinsip an- taraddin minkum (keduanya bersedia).

Kedua pihak harus ikhlas menyetujui untuk mengikat kontrak.

4. Margin keuntungan mencerminkan manfaat yang bisa diperoleh kedua

belah pihak dengan menggunakan kontrak sidik jari. Manajer

(mudharib) diberi penghargaan atas pekerjaannya, dan pemilik modal

(shahibul maal) diberi penghargaan karena memberi atau

menginvestasikan modalnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M. A. (2016). Konsep Dasar Mudharabah. 22–45.

http://eprints.walisongo.ac.id/6823/3/BAB II.pdf

Latif, C. A., & Akuntansi. (n.d.). PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN

PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI PERBANKAN SYARIAH.

Pitaloka, C. N., & Wirman, S. (2021). Akad Mudharabah dan Musyarakah

Terhadap Return On Asset Pada BNI Syariah. Laa Maisyir : Jurnal Ekonomi

Islam, 8(1), 28. https://doi.org/10.24252/lamaisyir.v8i1.18907

Sa’diyah, M., & Arifin, M. A. (2013). Mudharabah Dalam Fiqih Dan Perbankan

Syari’Ah. Equilibrium : Jurnal Ekonomi Syariah, 1(Desember), 302–323.

Anda mungkin juga menyukai