keperawatan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi infus cairan
kristaloid 1-2 liter pada
dewasa
2. Kolaborasi pemberian
infusan kristaloid 20
mL/KgBB pada anak
3. Kolaborasi pemberian
tranfusi darah , jika perlu
3 Penurunan curah Subjektif : Tanda vital dalam rentang Observasi :
jantung 1. Perubahan irama 1. Monitor frekuensi dan
jantung normal ( TD, HR, RR )
kekuatan nadi , saturasi ,
Berhubungan 2. Perubahan dapat mentoleransi frekuensi nafas , TD
dengan : preload ( lelah ) 2. Monitor status cairan ( intake
3. Perubahan
aktivitas , tidak ada
1. Perubahan output , tugor kulit dan CRT
irama jantung afterload kelelahan , tidak ada 3. Monitor tingkat kesadaran
2. Perubahan ( dyspnea ) 4. Monitor EKG 12 lead
edema paru , perifer ,
frekuensi 5. Monitor rontgn dada ( mis.
jantung Objektif : sianosis dan tidak ada Kongesti paru , edema paru
3. Perubahan 1. Perubahan irama , pembesaran jantung
jantung asites , tidak ada
kontraktilitas 6. Identifikasi penyebab
4. Perubahan (bradikardi , penurunan kesadaran masalah utama ( misl.
preload takikardi, Volume , pompa atau irama
5. Perubahan gambaran EKG jantung )
afterload aritmia) Terapeutik :
2. Perubahan 1. Pertahankan jalan napas
preload ( edema , paten
distensi vena 2. Berikan oksigen untuk
jugularis , mempertahankan saturasi
hepatomegali ) oksigen > 94 %
3. Perubahan 3. Persiapkan intubasi jika
afterload ( TD
meningkat/menur perlu
un, nadi perifer 4. Berikan posisi syok
teraba lemah , ( modified Trendelenburg)
CRT > 3 detik , 5. Pasang jalur IV
oliguria , warna 6. Pang kateter urin untuk
kulit pucat menilai produksi urin
dan/sianosis ) 7. Pasang NGT untuk
dekompresi lambung
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
inotropic ( mis.dobutamin )
jika TDS 70-100 mmHG
tanpa disertai tanda/gejala
syok
2. Kolaborasi pemberian
vasopressor ( mis.dopamin),
jika TDS 70-100 mmHG
disertai tanda dan gejal syok
3. Kolaborasi pemberian
vasopressor ( mis.
Norepineprin ) , jika TDS <
70 mmHG
4. Kolaborasi pemberian
antiaritmia , jika perlu