Anda di halaman 1dari 48

Anatomi & Fisiologi

Sistem Integumen
OLEH
ARIF MUTTAQIN
Pendahuluan
z Integumen (kulit) adalah massa jaringan terbesar di tubuh. Kulit
bekerja melindungi dan menginsulasi struktur-struktur di
bawahnya dan berfungsi sebagai cadangan kalori. Kulit
mencerminkan emosi dan stres yang kita alami, dan berdampak
pada penghargaan orang lain terhadap kita. Selama hidup, kulit
dapat terpotong, tergigit, mengalami iritasi, terbakar, atau
terinfeksi. Kulit memiliki kapasitas dan daya tahan yang luar
biasa untuk pulih.
z Stres psikologik pada keadaan sakit atau pada berbagai masalah
pribadi serta keluarga umumnya akan bermanifestasi keluar
sebagai masalah dermatologik. Setiap klien yang dirawat di
rumah sakit dapat secara tiba-tiba mengalami gatal-gatal dan
ruam yang terjadi sekunder akibat pengobatannya. Pada kondisi
sistemik tertentu, seperti hepatitis dan kanker, manifestasi
dermatologik dapat menjadi tanda pertama kelainan tersebut
Fisiologi
z Fisiologi integumen:
z Integumen merupakan barier pelindung terhadap
organisme penyebab penyakit; benteng pertahanan
terhadap bakteri, virus den jamur.
z Homeostasis suhu tubuh; penyimpanan panas
dengan vasodilatasi atau sekresi kelenjar keringat
z organ sensorik untuk nyeri, suhu dan sentuhan;
z dapat mensintesis vitamin D.
z Cedera pada integumen berisiko terhadap
keselamatan tubuh dan merangsang respons
penyembuhan yang kompleks.
Anatomi
z Kulit atau sistem integumen adalah organ tubuh
yang paling luas.
z Komposisi kulit mempunyai berat 1/6 dari total
berat badan.
z Kulit merupakan jalinan jaringan pembuluh darah,
saraf, dan kelenjar yang tidak berujung,
semuanya memiliki potensi untuk terserang
penyakit.
z Kulit yang merupakan organ terbesar pada tubuh
manusia, membungkus otot-otot dan organ-
organ dalam.
Anatomi kulit
z Secara mikroskopis kulit terdiri dari tiga
lapisan:
1. epidermis,
2. dermis
3. lemak subkutan.
Epidermis
z Epidermis adalah lapisan kulit terluar. Sel-sel epidermis
terus menerus mengalami mitosis, dan diganti yang baru
sekitar 30 hari. Epidermis mengandung reseptor-
reseptor sensorik untuk sentuhan, suhu, getaran, dan
nyeri (Craven, 2000).
z Komponen utama epidermis adalah protein keratin, yang
dihasilkan oleh sel-sel yang disebut keratinosit. Keratin
adalah bahan yang kuat dan memiliki daya tahan tinggi
serta tidak larut dalam air. Keratin mencegah hilangnya
air tubuh dan melindungi epidermis dari iritan atau
mikroorganisme penyebab infeksi. Keratin adalah
komponen utama apendiks kulit: rambut dan kuku
Epidermis
z Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar
epidermis.
z Melanosit mensintesis dan mengeluarkan melanin
sebagai respons terhadap rangsangan hormon
hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit
(melanocyte stimulating hormone, MSH).
z Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang
terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang
mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin,
semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang
berkulit-gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna
gelap pada orang yang berkulit cerah (mis. puting
susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang
lebih banyak.
Epidermis
z Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan
bervariasi dari merah muda yang cerah hingga
cokelat.
z Penyakit sistemik akan mempengaruhi pula warna
kulit. Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila
terjadi oksigenasi darah yang tidak mencukupi,
berwarna kuning-hijau pada penderita ikterus, atau
merah atau terlihat flushing bila terjadi inflamasi atau
demam.
z Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet
dan dengan demikian akan melindungi seseorang
terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar
matahari yang berbahaya
Epidermis
z Sel-sel imun, yang disebut sel Langerhans,
terdapat di seluruh epidermis.
z Sel Langerhans secara fisik berhubungan
dengan saraf-saraf simpatis, yang
mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem
saraf dan kemampun kulit melawan infeksi atau
mencegah kanker kulit.
z Stres dapat mempengaruhi fungsi sel
Langerhans dengan meningkatkan rangsang
simpatis.
z Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans,
mengurangi kemampuannya mencegah kanker
Dermis
z Dermis membentuk bagian terbesar kulit dengan
memberikan kekuatan dan struktur pada kulit.
z Lapisan papila dermis berada langsung di bawah
epidermis dan tersusun terutama dari sel-sel fibroblast
yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen,
yaitu suatu komponen dari jaringan ikat.
z Dermis juga tersusun dari pembuluh darah serta limfe,
serabut saraf, kelenjar keringat serta sebasea, dan akar
rambut. Suatu bahan mirip-gel, asam hialuronat,
disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini
mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi
elastis dan memiliki turgor (tegangan).
Dermis
z Di seluruh dermis dijumpai pembuluh darah,
saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe,
folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit
(sebasea). Sel mast, yang mengeluarkan
histamin selama cedera atau peradangan, dan
makrofag, yang memfagositosis sel-sel mati dan
mikro-organisme, juga terdapat di dermis.
z Pembuluh darah di dermis menyuplai makanan
dan oksigen dermis dan epidermis, dan
membuang produk-produk sisa.
Dermis
z Aliran darah dermis memungkinkan tubuh
mengontrol temperaturnya. Pada penurunan
suhu tubuh, saraf-saraf simpatis ke pembuluh
darah meningkatkan pelepasan norepinefrin.
Pelepasan norepinefrin menyebabkan konstriksi
pembuluh sehingga panas tubuh dapat
dipertahankan.
z Apabila suhu tubuh terlalu tinggi, maka
rangsangan simpatis terhadap pembuluh darah
dermis berkurang sehingga terjadi dilatasi
pembuluh dan panas tubuh akan dipindahkan ke
lingkungan.
lemak subkutan
z Lapisan subkutis kulit terletak di bawah dermis.
z Lapisan ini terdiri dari lemak dan jaringan ikat dan
berfungsi untuk memberikan bantalan antara lapisan
kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang serta
sebagai peredam kejut dan insulator panas.
z Jaringan ini memungkinkan mobilitas kulit, perubahan
kontur tubuh dan penyekatan panas tubuh
z Lemak akan bertumpuk dan tersebar menurut jenis
kelamin seseorang, dan secara parsial menyebabkan
perbedaan bentuk tubuh laki-laki dengan perempuan.
Makan yang berlebihan akan meningkatkan penimbunan
lemak di bawah kulit. Jaringan subkutan dan jumlah
lemak yang tertimbun merupakan faktor penting dalam
pengaturan suhu tubuh
Kelenjar Keringat
z Kelenjar keringat terdapat pada hampir seluruh
kulit,.kecuali telinga dan bibir.
z Kelenjar-kelenjar ini membentuk suatu larutan
hipotonik yang jernih dan encer dan mengandung
banyak urea dan laktat.
z Kelenjar keringat juga membantu
mempertahankan suhu tubuh.
RAMBUT
z Rambut dibentuk dari keratin. Melalui proses
diferensiasi yang sudah ditentukan sebelumnya, sel-
sel epidermis tertentu akan membentuk folikel-folikel
rambut.
z Folikel rambut ini disokong oleh matriks kulit dan akan
berdiferensiasi menjadi rambut. Kemudian suatu
saluran epitel akan terbentuk, melalui saluran inilah
rambut akan keluar ke permukaan tubuh.
z Sama seperti sisik, rambut terdiri dari keratin mati dan
dibentuk dengan kecepatan tertentu.
z Sistin dan metionin, yaitu asam amino yang
mengandung sulfur dengan ikatan kovalen yang kuat,
memberikan kekuatan pada rambut.
RAMBUT
z Pada kulit kepala, kecepatan pertumbuhan rambut biasanya 3 mm
per hari.
z Setiap folikel rambut melewati siklus: pertumbuhan (rambut
anagen), stadium intermedia. (rambut katagen), dan involusi
(rambut telogen).
z Stadium anagen pada kulit kepala dapat bertahan selama kurang
lebih 3 tahun, sedangkan stadium telogen hanya bertahan sekitar
tiga bulan saja. Begitu folikel rambut mencapai stadium telogen,
maka rambut akan rontok. Pada akhimya folikel rambut akan
mengalami regenerasi menjadi stadium anagen dan akan terbentuk
rambut baru.
z Aktivitas siklus folikel rambut ini satu dengan lainnya tidak saling
tergantung. Pola mosaik ini mencegah terjadinya kebotakan
sementara pada kulit kepala. Bila proses ini berhenti maka orang
tersebut akan mengalami kebotakan permanen (Price, 1995).
RAMBUT
z Sekitar 90% dari 100.000 folikel rambut pada
kulit kepala yang normal berada dalam fase
pertumbuhan pada satu saat. Lima puluh
hingga 100 lembar rambut kulit kepala akan
rontok setiap harinya (Smeltzer, 2002).
z Rambut pada berbagai bagian tubuh memiliki
fungsi yang bermacam-macam. Rambut
pada bagian mata (alis dan bulu mata),
hidung dan telinga menyaring debu, binatang
kecil dan kotoran yang terbawa oleh udara.
RAMBUT
z Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin yang beragam
dalam batang rambut. Rambut yang berwarna kelabu atau putih
mencerminkan tidak adanya pigmen tersebut. Pada bagian
tertentu tubuh, pertumbuhan rambut dikontrol oleh hormon-
hormon seks. Contoh yang paling nyata adalah rambut pada
wajah (rambut janggut serta kumis) dan rambut pada bagian dada
serta punggung yang dikendalikan oleh hormon laki-laki yang
dikenal sebagai hormon androgen (Craven, 2000).
z Kuantitas dan distribusi rambut dapat dipengaruhi oleh kondisi
endokrin. Sebagai contoh, sindrom Cushing menyebabkan
hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, khususnya
pada wanita); hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif)
menyebabkan perubahan tekstur rambut. Pada banyak kasus,
kemoterapi dan terapi radiasi pada kanker akan menyebabkan
penipisan rambut atau pelemahan batang rambut sehingga terjadi
alopesia (kerontokan rambut) yang parsial atau total dari kulit
kepala maupun bagian tubuh yang lain
KUKU
z Kuku merupakan lempeng keratin mati yang
dibentuk oleh sel-sel epidermis matriks kuku.
z Matriks kuku terletak di bawah bagian proksimal
lempeng kuku dalam dermis. Bagian ini dapat
teriihat sebagai suatu daerah putih yang disebut
lunula.yang tertutup oleh lipatan kuku bagian
proksimal dan kutikula.
z Karena rambut maupun kuku merupakan struktur
keratin yang mati, maka rambut dan kuku tidak
mempunyai ujung saraf dan tidak mempunyai aliran
darah (Price, 1995).
KUKU
z Kuku akan melindungi jari-jari tangan dan kaki
dengan menjaga fungsi sensoriknya yang sangat
berkembang serta meningkatkan fungsi-fungsi halus
tertentu seperti fungsi mengangkat benda-benda
kecil.
z Pertumbuhan kuku berlangsung terus sepanjang
hidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm per hari.
Pertumbuhan ini berlangsung lebih cepat pada kuku
jari tangan daripada kuku jari kaki dan cenderung
melambat bersamaan dengan proses penuaan.
Pembaruan total kuku jari tangan memerlukan waktu
sekitar 170 hari, sedangkan pembaruan kuku jari kaki
membutuhkan waktu 12 hingga 18 bulan
Kelenjar sebasea
z Kelenjar sebasea menyertai folikel rambut.
z Kelenjar ini mengeluarkan bahan berminyak yang
disebut sebum ke saluran di sekitarnya.
z Untuk setiap lembar rambut terdapat sebuah
kelenjar sebasea yang sekretnya akan melumasi
rambut dan membuat rambut menjadi lunak serta
lentur.
z Kelenjar sebasea terdapat di seluruh tubuh,
terutama di wajah, dada, dan punggung.
z Testosteron meningkatkan ukuran kelenjar sebasea
dan pembentukan sebum. Kadar testosteron
meningkat pada pria dan wanita selama pubertas
Kelenjar keringat
z Kelenjar keringat ditemukan pada kulit
sebagian besar permukaan tubuh. Kelenjar
ini terutama terdapat pada telapak tangan
dan kaki. Hanya glans penis, bagian tepi
bibir, telinga luar dan dasar kuku yang tidak
mengandung kelenjar keringat. Kelenjar
keringat dapat diklasifikasikan lebih lanjut
menjadi dua kategori, yaitu: kelenjar merokrin
dan apokrin.
Kelenjar meroekrin
z Kelenjar meroekrin ditemukan pada semua daerah
kulit. Saluran keluarnya bermuara langsung ke
permukaan kulit. Kelenjar apokrin berukuran lebih
besar, dan berbeda dengan kelenjar ekrin, sekret
kelenjar ini mengandung fragmen sel-sel sekretorik.
Kelenjar apokrin terdapat di daerah aksila, anus,
skrotum dan labia mayora. Saluran keluarnya pada
umumnya bermuara ke dalam folikel rambut.
Kelenjar apokrin akan menjadi aktif pada pubertas.
Kelenjar apokrin
z Kelenjar apokrin memproduksi keringat yang keruh
seperti susu dan diuraikan oleh bakteri untuk
menghasilkan bau ketiak yang khas. Kelenjar
apokrin yang khusus dan dinamakan kelenjar
seruminosa dijumpai pada telinga luar tempat
kelenjar tersebut memproduksi serumen (Lewis,
2004). Sekresi apokrin tidak mempunyai fungsi
apapun yang berguna bagi manusia, tetapi kelenjar
ini menimbulkan bau pada ketiak apabila sekresinya
mengalami dekomposisi oleh bakteri (Price, 1995).
Keringat
z Sekret yang encer seperti air yang disebut keringat atau peluh
dihasilkan oleh bagian basal yang berbentuk seperti kumparan
pada kelenjar ekrin dan dilepaskan ke dalam Saluran keluarnya
yang sempit.
z Keringat terutama tersusun dari air dan mengandung sekitar
separuh dari kandungan garam dalam plasma darah.
z Keringat dilepas dari kelenjar ekrin sebagai reaksi terhadap
kenaikan suhu sekitarnya dan kenaikan suhu tubuh.
z Kecepatan sekresi keringat dikendalikan oleh sistem saraf
simpatik.
z Pengeluaran keringat yang berlebihan pada telapak tangan dan
kaki, aksila, dahi dan daerah-daerah lainnya dapat terjadi
sebagai reaksi terhadap rasa nyeri serta stres
FUNGSI KULIT
z Proteksi
z Sensasi.
z Termoregulasi.
z Metabolisme, sintesis vitamin D
z Keseimbangan air.
z Penyerapan zat atau obat.
z Penyimpanan nutrisi.
Selain fungsi di atas kulit juga memiliki peran dalam
komunikasi nonverbal, dalam kaitannya dengan
emosi, misalnya wajah kemerahan dalam menhan
marah atau malu dan petunjuk tentang kondisi usia
seseorang dan status kesehatan.
PROTEKSI
z Kulit yang menutupi sebagian besar tubuh memiliki
ketebalan sekitar 1 atau 2 mm yang memberikan
perlindungan yang sangat efektif terhadap trauma
fisik, kimia dan biologis dari invasi bakteri. Kulit
telapak tangan dan kaki yang menebal memberikan
perlindungan terhadap pengaruh trauma yang terus-
menerus terjadi di daerah tersebut.
z Bagian stratum korneum epidermis merupakan
barrier yang paling efektif terhadap berbagai faktor
lingkungan seperti zat-zat kimia, sinar matahari,
virus, fungus, gigitan serangga, luka karena
gesekan angin dan trauma.
PROTEKSI
z Lapisan dermis kulit memberikan kekuatan mekanis
dan keuletan lewat jaringan ikat fibrosa dan serabut
kolagennya. Serabut elastik dan kolagen yang saling
berjalin dengan epidermis memungkinkan kulit untuk
berperilaku sebagai satu unit.
z Dermis tersusun dari jalinan vaskuler, akar rambut
tubuh, dan kelenjar peluh serta sebasea. Karena
epidermis bersifat avaskuler, dermia merupakan barrier
transportasi yang efisien terhadap substansi yang
dapat menembus stratum korneum dan epidermis.
z Faktor-faktor lain yang mempengaruhi fungsi protektif
kulit mencakup usia kulit, daerah kulit yang terlibat dan
status vaskuler
SENSASI
z Ujung-ujung reseptor serabut saraf pada kulit
memungkinkan tubuh untuk memantau secara
terus-menerus keadaan lingkungan di sekitarnya.
z Fungsi utama reseptor pada kulit adalah untuk
mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan yang ringan
dan tekanan (atau sentuhan yang berat).
z Berbagai ujung saraf bertanggung jawab untuk
bereaksi terhadap setiap stimuli yang berbeda.
Meskipun tersebar di seluruh tubuh, ujung-ujung
saraf lebih terkonsentrasi pada sebagian daerah
dibandingkan bagian lainnya. Sebagai contoh,
ujung-ujung jari tangan jauh lebih terinervasi
ketimbang kulit pada bagian punggung tangan
TERMOREGULASI
z Peran kulit dalam pengaturan panas meliputi sebagai
penyekat tubuh, vasokonstriksi (yang mempengaruhi
aliran darah dan hilangnya panas ke kulit), dan sensasi
suhu.
z Suhu berpindah dari darah, melalui dinding pembuluh,
ke permukaan kulit dan hilang ke lingkungan sekitar
melalui mekanisme penghilangan panas. Bila suhu
tubuh rendah, pembuluh darah konstriksi.
z Saat suhu tinggi, hipotalamus menghambat
vasokonstriksi dan pembuluh dilatasi. Saat kulit
menjadi dingin, sensori mengirim informasi ke
hipotalamus, yang mengakibatkan menggigil,
menghambat keringat dan vasokonstriksi
Radiasi
z Radiasi adalah perpindahan panas dari permukaan suatu objek ke
permukaan objek lain tanpa keduanya bersentuhan. Panas berpindah
melalui gelombang elektromagnetik. Aliran darah dari organ internal inti
membawa panas ke kulit dan ke pembuluh darah permukaan. Jumlah
panas yang dibawa ke permukaan tergantung dari tingkat
vasokonstriksi dan vasodilatasi yang diatur oleh hipotalamus. Panas
menyebar dari kulit ke setiap objek yang lebih .dingin di sekelilingnya.
Penyebaran meningkat bila perbedaan suhu antara objek juga
meningkat. Vasodilatasi perifer juga meningkatkan aliran darah ke kulit
untuk memperluas penyebaran yang ke luar. Vasokonstriksi perifer
meminimalkan kehilangan panas ke luar. Sampai 85% area permukaan
tubuh manusia menyebarkan panas ke lingkungan. Namun, bila
lingkungan lebih hangat dari kulit, tubuh mengabsorbsi panas melalui
radiasi (Potter, 2005). Perawat meningkatkan kehilangan panas melalui
radiasi dengan melepaskan pakaian atau selimut. Posisi klien
meningkatkan kehilangan panas melalui radiasi.
Konduksi.
z Konduksi adalah perpindahan panas dari satu objek ke objek lain
dengan kontak langsung. Ketika kulit hangat menyentuh objek
yang lebih dingin, panas hilang. Ketika suhu dua objek sama,
kehilangan panas konduktif terhenti.
z Panas berkonduksi melalui benda padat, gas, dan cair.
z Konduksi normalnya menyebabkan sedikit kehilangan panas.
Perawat meningkatkan kehilangan panas konduktif ketika
memberikan kompres es dan memandikan klien dengan air
dingin. Memberikan beberapa lapis pakaian mengurangi
kehilangan konduktif. Tubuh menambah panas dengan konduksi
ketika kontak dilakukan dengan material yang lebih hangat dari
suhu kulit
Konveksi
z Konveksi adalah perpindahan panas karena
gerakan udara.
z Panas dikonduksi pertama kali pada molekul udara
secara langsung dalam kontak dengan kulit. Arus
udara membawa udara hangat.
z Pada saat kecepatan arus udara meningkat,
kehilangan panas konvektif meningkat. Kipas angin
liatrik meningkatkan kehilangan panas melalui
konveksi. Kehilangan panas konvektif meningkat
ketika kulit lembab kontak dengan udara yang
bergerak ringan
Evaporasi
z Evaporasi adalah perpindahan energi panas ketika cairan berubah
menjadi gas. Selama evaporasi, kira-kira 0,6 kalori panas hilang untuk
setiap gram air yang menguap. Tubuh secara kontinu kehilangan panas
melalui evaporasi. Kira-kira 600 sampai 900 ml sehari menguap dari
kulit dan paru, yang mengakibatkan kehilangan air dan panas.
Kehilangan normal ini dipertimbangkan kehilangan air tidak kasat mata
(insensible water loss) dan tidak memainkan peran utama dalam
pengaturan suhu (Guyton, 1999).
z Dengan mengatur perspirasi atau berkeringat, tubuh meningkatkan
kehilangan panas evaporatif tambahan. Berjuta-juta kelenjar keringat
yang terletak dalam dermis kulit menyekresi keringat melalui duktus
kecil pada permukaan kulit. Ketika suhu tubuh meningkat, hipotalamus
anterior memberi sinyal kelenjar keringat untuk melepaskan keringat.
Selama latihan dan stres emosi atau mental, berkeringat adalah salah
situ cara untuk menghilangkan kelebihan panas yang dibuat melalui
peningkatan laju metabolic
METABOLISME
z Meskipun sinar matahari yang kuat dapat merusak sel-sel epitel
dan jaringan, tetapi dengan sinar matahari dengan jumlah yang
dapat ditoleransi sangat diperlukan tubuh manusia.
z Ketika radiasi sinar ultraviolet memberikan paparan maka sel-sel
epidermal di dalam stratum spinosum dan stratum germinativum
akan mengkonversi pelepasan streroid kolesterol menjadi
vitamin D3, atau kolekalsiferol. Organ hati kemudian
mengkonversi kolekalsiferol menjadi produk yang digunakan
organ ginjal untuk mensintesa hormon kalsitriol.
z Kalsitriol merupakan komponen yang penting untuk membantu
absorpsi kalsium dan fosfor di dalam usus halus. Ketidak
adekuatan dari pengiriman kalsitriol akan menghambat
pemeliharaan dan pertumbuhan tulang
KESEIMBANGAN AIR
z Stratum korneum memiliki kemampuan untuk
menyerap air dan dengan demikian akan mencegah
kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari
bagian internal tubuh dan mempertahankan
kelembaban dalam jaringan subkutan
z Bila kulit mengalami kerusakan, misalnya pada luka
bakar, cairan dan elektrolit dalam jumlah yang besar
dapat hilang dengan cepat sehingga bisa terjadi
kolaps sirkulasi, syok serta kematian.
KESEIMBANGAN AIR
z Di lain pihak, kulit tidak sepenuhnya impermeabel terhadap air.
Sejumlah kecil air akan mengalami evaporasi secara terus-
menerus dari permukaan kulit.
z Evaporasi ini yang dinamakan perspirasi tidak kasatmata
(insensible perspiration) berjumlah kurang-lebih 600 ml per hari
untuk orang dewasa yang normal. Kehilangan air yang tidak
kasatmata (insensible water loss) bervariasi menurut suhu tubuh.
z Pada penderita demam, kehilangan ini dapat meningkat.
z Ketika terendam dalam air, kulit dapat menimbun air sampai tiga
hingga empat kali berat normalnya. Contoh keadaan ini yang
lazim dijumpai adalah pembengkakan kulit sesudah mandi
berendam untuk waktu yang lama
PENYERAPAN ZAT ATAU
OBAT
z Berbagai senyawa lipid (zat lemak) dapat
diserap lewat stratum korneum, termasuk
vitamin (A dan D) yang larut lemak dan
hormon-hormon steroid.
z Obat-obat dan substansi lain dapat
memasuki kulit lewat epidermis melalui jalur
transepidermal atau lewat lubang-lubang
folikel
FUNGSI RESPONS IMUN
z Hasil-hasil penelitian terakhir menunjukkan
bahwa beberapa sel dermal (sel-sel
Langerhans, interleukin-1 yang memproduksi
keratinosit, dan subkelompok limfosit-T)
merupakan komponen penting dalam sistem
imun. Penelitian yang masih berlangsung
harus mendefinisikan lebih jelas peranan sel-
sel dermal ini dalam fungsi imun
PERTIMBANGAN
GERONTOLOGIK
z Sebelum melaksanakan pengkajian kulit, perawat harus
menyadari berbagai perubahan yang signifikan dalam proses
penuaan.
z Perubahan utama pada kulit lansia meliputi kekeringan,
pengeriputan, pigmentasi yang tidak rata dan berbagai lesi
proliferatif.
z Perubahan seluler yang berhubungan dengan penuaan adalah
penipisan titik temu dermis dan epidermis. Keadaan ini
menyebabkan lokasi pengikatan yang lebih sedikit antara dua
lapisan kulit tersebut sehingga cedera atau stres yang ringan
sekalipun pada epidermis dapat menyebabkan lapisan itu
terlepas dari dermis.
z Fenomena penuaan ini menjadi penyebab meningkatnya
kerentanan kulit yang menua terhadap trauma
PERTIMBANGAN
GERONTOLOGIK
z Sejalan dengan bertambahnya usia,
epidermis dan dermis akan menipis dan
mendatar sehingga timbul pengeriputan kulit,
kulit yang menggantung dan lipatan kulit
yang saling tumpang tindih.
z Hilangnya substansi elastin, kolagen dan
lemak subkutan dalam jaringan bawah kulit
akan mengurangi daya perlindungan serta
pembantalan jaringan dan organ di
bawahnya serta menurunkan tonus otot.
PERTIMBANGAN
GERONTOLOGIK
z Pergantian sel akan melambat karena proses penuaan. Dengan
terjadinya penipisan lapisan dermis, kulit akan menjadi rapuh dan
transparan. Pasokan darah ke kulit juga berubah sejalan dengan
bertambahnya usia. Pembuluh darah, terutama lingkaran kapiler,
akan menurun jumlah dan ukurannya. Perubahan vaskuler ini
turut menghambat penyembuhan luka yang umum terlihat pada
klien-klien lansia. Selain itu, kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea juga akan menurun jumlah dan kapasitas fungsionalnya
sehingga kulit menjadi kering dan bersisik. Penurunan kadar
hormon androgen diperkirakan turut menyebabkan berkurangnya
fungsi kelenjar sebasea (Smeltzer, 2002).
z Pertumbuhan rambut akan berkurang secara bertahap, terutama
rambut di tungkai bawah dan dorsum kaki. Penipisan rambut
Sering terlihat di kulit kepala, aksila dan pubis. Fungsi lain yang
dipengaruhi oleh proses penuaan normal adalah fungsi barier,
persepsi sensorik dan termoregulasi.

Anda mungkin juga menyukai