LP Hiperemesis Gravidarum
LP Hiperemesis Gravidarum
DI RSI NU DEMAK
Oleh:
SULISTIAWATI
42022170265
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan
Di Rsi Nu Demak
Oleh:
SULISTIAWATI
42022170265
Menyetujui,
Mengetahui,
(Indah Puspitasari,M.Keb)
NIDN 0628098801
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, anugrah, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
laporan pendahuluan pada stase Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ny.A Usia 25 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 8 Minggu
dengan Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Kaliwungu Kudus”. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu perkenankan kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen, pembimbing lahan dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam
Laporan yang telah kami buat ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga laporan
ini dapat menjadi bahan referensi dan bermanfaat bagi kita semua.
Sulistiawati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan................ ............................................................................................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
C. Etiologi...................................................................................................................... 3
D. Partofisiologi............................................................................................................ 4
E. Diagnosa................................................................................................................... 4
F. Klasifikasi ............................................................................................................... 4
G. Pencegahan........................................................................................................... 6
H. Penatalaksanaan................................................................................................... 6
I. Prognosis….......................................................................................................... 7
J. Komplikasi…....................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada
pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlang -
sung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala
– gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin)
dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada
umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan
sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiol -
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah lebih dari 10 kali dalam 24 jam,sehingga mengganggu kesehatan dan peker -
jaan sehari-hari (Arief.B, 2009). Hiperemesis gravidarum adalah mual – muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari – hari dan
2. Etiologi
1) Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda hal ini menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan,
karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan
2) Faktor organik,karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari
pihak ibu tehadap perubahan ini.Alergi juga disebut sebagai salah satu faktor organik karena sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap
anak
3) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum
diketahui dengan pasti,takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental
yang dapat memperberat mual dan muntah. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi
muntah klien
3. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak
sempurna, terjadilah ketosis. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ek-
straselurer dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi,
sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat
metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah
4. Diagnosa
4) Suhu meningkat
5. Klasifikasi
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
a. Tingkat I
2) Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus
b. Tingkat II
3) Liver
4) Ginjal
a) Oliguria
b) Anuria
c) Terdapat timbunan benda keton aseton.Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
5) Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
c. Tingkat III
2) Muntah berhenti
a) Nistagmus
b) Diplopia
c) Gangguan mental
6) Kardiovaskuler
7) Gastrointestinal
b) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam
8) Ginjal
6. Pencegahan
Prinsip pencegahan untuk mengobati emesis agar tidak menjadi hiperemesis adalah :
7. Penatalaksanaan
a. Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Luminal. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik
sepertiAvopreg,Avomin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin. Antasida
b. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik.. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala
c. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta
menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
d. Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per
hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan
e. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan
memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian
perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak
tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.
f. Diet
Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini
kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini ren -
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.
8. Prognosis
Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat memuaskan. Namun, pada tingkat yang berat dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.
9. Komplikasi
a. Komplikasi ringan:
Kehilangan berat badan, dehodrasi, asidosis dari kekurangan gizi, alkalosis, hipokalemia, kelemahan otot, kelainan elektrokardio -
Rupture oesophageal berkaitan dengan muntah yang berat, encephalophaty wernicke’s, mielinolisis pusat pontine, retinal haemorage,
kerusakan ginjal, pneumomediastinum secara spontan, keterlambatan pertumbuhan didalam kandungan, dan kematian janin.
DAFTAR PUSTAKA
2. Mochtar,Rustam:Sinopsis Obstetri.Jakarta,1998
3. Umboh, Hartje Salome. dkk. 2014. Jurnal Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Tompaso
4. Anasari, Tri.2011. Jurnal Beberapa Determinan Penyebab Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di RSU Ananda Purwokerto.
5. Sumai, Elfanny. 2014. Jurnal Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di RSU Daerah Dr. Sam Ratulangi Tondano
6. Jurnal Ilmu Kesehatan Aisyah Volume 1 No.2 2016. Kejadian Hiperemesis Gravidarum Ditinjau Dari Jarak Kehamilan Dan Paritas.