Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN NY.N USIA 21 TAHUN G1P0A0

USIA KEHAMILAN 12 MINGGU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

DI RSI NU DEMAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik

Stase Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan

Oleh:

SULISTIAWATI

42022170265

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN 2023

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan

Asuhan Kebidanan Ny.N Usia 21 Tahun G1p0a0

Usia Kehamilan 12 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum

Di Rsi Nu Demak

Oleh:

SULISTIAWATI

42022170265

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing CI


(Ana Zumrotun Nisak, S.SiT.M.Kes) (SITI KHOIRUL UMIYATI,SKM)

NIDN 0604017901 NPP. 9.23

Mengetahui,

Ketua Program Studi Profesi Bidan

(Indah Puspitasari,M.Keb)

NIDN 0628098801

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, anugrah, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

laporan pendahuluan pada stase Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ny.A Usia 25 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 8 Minggu

dengan Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Kaliwungu Kudus”. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu perkenankan kami

menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen, pembimbing lahan dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam

penyelesaian laporan ini.

Laporan yang telah kami buat ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga laporan

ini dapat menjadi bahan referensi dan bermanfaat bagi kita semua.

Kudus, 15 Agustus 2023

Sulistiawati
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................................................................................................. 1

C. Tujuan................ ............................................................................................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Hiperemesis Gravidarum ................................................................... 3

B. Pengertian Hiperemesis Gravidarum......................................................................... 3

C. Etiologi...................................................................................................................... 3

D. Partofisiologi............................................................................................................ 4

E. Diagnosa................................................................................................................... 4

F. Klasifikasi ............................................................................................................... 4

G. Pencegahan........................................................................................................... 6

H. Penatalaksanaan................................................................................................... 6

I. Prognosis….......................................................................................................... 7

J. Komplikasi…....................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada

pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlang -

sung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala

– gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin)

dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada

umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan

sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiol -

ogis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2014)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hiperemesis gravidarum?

2. Apa saja etiologi hiperemesis gravidarum?

3. Apa saja patofisiologi hiperemesis gravidarum?

4. Apa saja diagnosis hiperemesis gravidarum?

5. Apa saja klasifikasi hiperemesis gravidarum?

6. Apa saja pencegahan hiperemesis gravidarum?

7. Apa saja penatalaksanaan hiperemesis gravidarum?

8. Apa saja prognosis hiperemesis gravidarum?

9. Apa saja komplikasi hiperemesis gravidarum?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian hiperemesis gravidarum

2. Untuk mengetahui etiologi hiperemesis gravidarum

3. Untuk mengetahui patofisiologi hiperemesis gravidarum

4. Untuk mengetahui diagnosis hiperemesis gravidarum

5. Untuk mengetahui klasifikasi hiperemesis gravidarum

6. Untuk mengetahui pencegahan hiperemesis gravidarum

7. Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperemesis gravidarum


8. Untuk mengetahui prognosis hiperemesis gravidarum

9. Untuk mengetahui komplikasi hiperemesis gravidarum

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Hiperemesis Gravidarum

1. Pengertian

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya

menjadi buruk,karena terjadi dehidrasi (Mochtar,1998)

Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah lebih dari 10 kali dalam 24 jam,sehingga mengganggu kesehatan dan peker -

jaan sehari-hari (Arief.B, 2009). Hiperemesis gravidarum adalah mual – muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari – hari dan

bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001)

2. Etiologi

Beberapa faktor predisposisi yang ditemukan :

1) Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda hal ini menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan,

karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan

2) Faktor organik,karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari

pihak ibu tehadap perubahan ini.Alergi juga disebut sebagai salah satu faktor organik karena sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap

anak

3) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum

diketahui dengan pasti,takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental
yang dapat memperberat mual dan muntah. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi

muntah klien

3. Patofisiologi

Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak

sempurna, terjadilah ketosis. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ek-

straselurer dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi,

sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat

metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah

yang lebih banyak, dapat merusak hati.

4. Diagnosa

a. Anamnesa : Amenore, tanda kehamilan muda,muntah terus menerus

b. Pemeriksaan fisik : KU = lemah

1) Kesadaran= apatis sampai koma

2) Nadi >100 x/menit

3) Tekanan darah menurun

4) Suhu meningkat

c. Pemeriksaan penunjang : Kadar Na dan Cl turun

5. Klasifikasi

Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :

a. Tingkat I

1) Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :

a) Dehidrasi : turgor kulit turun

b) Nafsu makan berkurang

c) Berat badan turun

d) Mata cekung dan lidah kering

2) Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus

3) Nadi meningkat dan tekanan darah turun

4) Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit

5) Tampak lemah dan lemas

b. Tingkat II

1) Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :

a) Turgor kulit makin turun

b) Lidah kering dan kotor

c) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris


2) Kardiovaskuler

a) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit

b) Nadi kecil karena volume darah turun

c) Suhu badan meningkat

d) Tekanan darah turun

3) Liver

Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus

4) Ginjal

Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan :

a) Oliguria

b) Anuria

c) Terdapat timbunan benda keton aseton.Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan

5) Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.

c. Tingkat III

1) Keadaan umum lebih parah

2) Muntah berhenti

3) Sindrom mallory weiss

4) Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma

5) Terdapat ensefalopati werniche :

a) Nistagmus

b) Diplopia

c) Gangguan mental

6) Kardiovaskuler

Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat

7) Gastrointestinal

a) Ikterus semakin berat

b) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam

8) Ginjal

Oliguria semakin parah dan menjadi anuria

6. Pencegahan

Prinsip pencegahan untuk mengobati emesis agar tidak menjadi hiperemesis adalah :

a. Penerapan bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses fisiologi

b. Makan sedikit tapi sering dengan (makanan kering)

c. Hindari makanan berminyak dan berbau


d. Defekasi teratur

7. Penatalaksanaan

a. Obat-obatan

Sedativa yang sering digunakan adalah Luminal. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik

sepertiAvopreg,Avomin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin. Antasida

b. Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik.. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala

akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

c. Terapi psikologik

Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta

menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

d. Cairan parenteral

Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per

hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan

pula asam amino secara intra vena.

e. Penghentian kehamilan

Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan

memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian

perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak

tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.

f. Diet

1) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.

Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini

kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.

2) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.

Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini ren -

dah dalam semua zat-zat gizi kecuali vitamin A dan D.

3) Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.

Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.

8. Prognosis

Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat memuaskan. Namun, pada tingkat yang berat dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.

9. Komplikasi

Komplikasi yang terjadi akibat hiperemesis gravidarum alntara lain:

a. Komplikasi ringan:
Kehilangan berat badan, dehodrasi, asidosis dari kekurangan gizi, alkalosis, hipokalemia, kelemahan otot, kelainan elektrokardio -

grafik, tetani, dan gagguan psikologis.

b. Komplikasi yang mengancam kehidupan:

Rupture oesophageal berkaitan dengan muntah yang berat, encephalophaty wernicke’s, mielinolisis pusat pontine, retinal haemorage,

kerusakan ginjal, pneumomediastinum secara spontan, keterlambatan pertumbuhan didalam kandungan, dan kematian janin.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mansjoer,Arif dkk : Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta,2001

2. Mochtar,Rustam:Sinopsis Obstetri.Jakarta,1998

3. Umboh, Hartje Salome. dkk. 2014. Jurnal Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Tompaso

Kabupaten Minahasa. Volume 2 No. 2

4. Anasari, Tri.2011. Jurnal Beberapa Determinan Penyebab Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di RSU Ananda Purwokerto.

5. Sumai, Elfanny. 2014. Jurnal Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di RSU Daerah Dr. Sam Ratulangi Tondano

Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.

6. Jurnal Ilmu Kesehatan Aisyah Volume 1 No.2 2016. Kejadian Hiperemesis Gravidarum Ditinjau Dari Jarak Kehamilan Dan Paritas.

Anda mungkin juga menyukai