Kel 1 Pembelajaran IPA_Hakekat Pembelajaran IPA
Kel 1 Pembelajaran IPA_Hakekat Pembelajaran IPA
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Khairunnas 20203413070
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang
diberikan, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tersusunnya makalah ini tentu bukan hanya karena buah kerja keras kami semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada dosen pembimbing, teman-teman, serta orang tua yang selalu mendoakan
keberhasilan tersusunnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembelajaran dan perbaikan di
masa yang akan datang. Dengan selesainya makalah ini, kami berharap dapat memberikan
manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi kami dan para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar (SD) memiliki peran yang
sangat penting dalam membentuk dasar pengetahuan dan pemahaman siswa tentang fenomena
alam yang terjadi di sekitar mereka. IPA bukan hanya sekadar mata pelajaran, namun juga
merupakan sarana untuk membangun keterampilan berpikir kritis, observasi, dan pemecahan
masalah. Pengenalan konsep-konsep dasar IPA sejak dini juga membantu siswa dalam
memahami dunia yang kompleks secara lebih baik.
Selain itu, terdapat juga permasalahan terkait pendekatan pembelajaran yang masih
cenderung teoritis dan kurang interaktif. Pembelajaran IPA yang bersifat hafalan dan kurang
memperhatikan aspek praktikum atau eksperimen menyebabkan siswa sulit untuk mengaitkan
konsep-konsep abstrak dengan fenomena nyata di sekitar mereka.
Dalam konteks ini, penelitian tentang hakikat pembelajaran IPA di SD menjadi sangat
penting. Dengan memahami hakikat pembelajaran IPA, para pendidik dapat mengembangkan
metode dan strategi pembelajaran yang lebih efektif, menarik, dan relevan dengan kebutuhan
siswa serta lingkungan belajar mereka.
Hal bertujuan untuk mendalami konsep dasar pembelajaran IPA di SD serta mengeksplorasi
strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep
IPA secara menyeluruh. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
dalam peningkatan kualitas pembelajaran IPA di SD serta memberikan pedoman bagi para
pendidik dalam merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud karakteristik IPA?
2. Bagaimana kedudukan IPA sebagai produk, proses dan sikap?
3. Apa contoh Hakekat IPA sebagai produk, proses dan sikap?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami pengertian Karakteristik IPA.
2. Mengetahui dan memahami kedudukan IPA sebagai Produk, Proses dan sikap.
3. Mengetahui dan memahami contoh Hakekat IPA sebagai produk, proses dan sikap.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakteristik IPA
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini
berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata
sains berasal dari kata science yang berarti “pengetahuan”. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi
tentang alam sekitarnya, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah
antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan.
Pelajaran IPA bukanlah suatu ilmu yang haras diterima dan dihafalkan oleh anak-anak,
tetapi suatu alat untuk mengaktifkan anak-anak kepada sesuatu tujuan yang tertentu. Proses
perolehan materi pelajaran IPA tidak hanya sebatas menghafalkan pendapat-pendapat para ahli-
ahli, namun harus diperoleh dengan cara praktik sehingga dapat merangsang siswa
mengadakan penyelidikan masalah-masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar (Depdikbud, 1994:81), tujuan mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di SD) adalah:
3
Karakteristik IPA
IPA dapat diartikan secara berbeda menurut sudut pandang yang dipergunakan. IPA sering
didefinisikan sebagai kumpulan informasi ilmiah. Ada ilmuwan yang memandang IPA sebagai
suatu metode untuk menguji hipotesis. Sedangkan seorang filsuf memandangnya sebagai cara
bertanya tentang kebenaran dari apa yang kita ketahui. Para ilmuwan IPA dalam mempelajari
gejala alam, menggunakan proses dan sikap ilmiah. Proses ilmiah yang dimaksud misalnya
melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis yang bersifat rasional. Sikap ilmiah contohnya
adalah objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh. Dengan menggunakan
proses dan sikap ilmiah itu scientist memperoleh penemuan penemuan atau produk yang
berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori.
James B. Conant, mendeskripsikan IPA sebagai rangkaian konsep dan pola konseptual
yang saling berkaitan yang dihasilkan dari eksperimen dan observasi. Hasil-hasil eksperimen
dan observasi yang diperoleh sebelumnya menjadi bekal bagi eksperimen dan observasi
selanjutnya, sehingga memungkinkan ilmu pengetahuan tersebut untuk terus berkembang.
IPA menurut Carin & Sound (1989) adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta
melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol.
The Harper Encyclopedia of Science mendefinsikan IPA sebagai suatu pengetahuan dan
pendapat yang tersusun dan didukung secara sistematis oleh bukti-bukti yang dapat diamati.
Menurut Samatowa (2016:3) IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun
secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh
manusia. Dijelaskan bahwa IPA didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang
dilakukan oleh manusia, pendekatan belajar yang paling efektif yaitu pendekatan yang
mencakup kesesuaian antara situasi dan belajar anak dengan kehidupan nyata di masyarakat.
Menurut (Depdiknas, 2008; 4) merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan
bahwa hakikat IPA memiliki empat unsur utama yaitu:
4
1. Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan
sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur
yang benar, IPA bersifat openended:
2. Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen alau percobaan, evaluasi, pengukuran,
dan penarikan kesimpulan;
3. Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum
4. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari- hari.
5
Hukum alam adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat
tentative, tetapi karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih keras daripada
prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Contoh: Hukum kekekalan energi.
e. Teori Ilmiah
Teori ilmiah adalah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta- fakta, data-data,
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat
berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Contoh:
teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan
bagaimana kabut dan awan terbentuk.
2. Karakteristik IPA sebagai Proses
Keterampilan proses IPA atau keterampilan sains disebut juga keterampilan belajar
seumur hidup, sebab keterampilan-keterampilan ini dapat juga dipakai untuk kehidupan
sehari-hari dan untuk bidang studi lainnya. Keterampilan proses IPA adalah
keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan diantaranya adalah: mengamati,
mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis,
membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional dan melakukan
eksperimen.
Melalui proses ini kita bisa mendapatkan temuan-temua ilmiah, dan perwujudannya
berupa kegiatan ilmiah yang disebut penyelidikan ilmiah. Iskandar (1997:5)
mengartikan keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para
ilmuwan. (Moejiono dan Dimyati, 1992:16)
Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya, keterampilan proses IPA
dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan: Proses Dasar (Basic Skills), dan
Keterampilan Proses Terintegrasi (Integrated Skills).
a. Observasi pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan panca
indra.
b. Prediksi yaitu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan
atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.
c. Interpretasi yaitu penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil
pengamalan.
d. Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperiman. Tahap-tahap penelitian:
1) Menetapkan masalah penelitian.
2) Menetapkan hipotesis penelitian.
3) Menetapkan alat dan bahan yang digunakan.
6
4) Menetapkan langkah-langkah percobaan serta waktu yang dibutuhkan.
e. Mengendalikan variabel yaitu mengukur variabel sehingga ada perbedaan pada
akhir eksperimen karena pengaruh variabel yang diteliti. Variabel terdiri atas tiga
yaitu:
1) Varibel bebas/peubah yaitu faktor yang menjadi penyebab terjadinya
perubahan.
2) Variabel terikat yaitu faktor yang dipengaruhi.
3) Variabel control yaitu variabel yang dibuat tetap.
f. Hipotesis yaitu suatu pernyataan berupa dugaan sementara tentang kenyataan-
kenyataan yang ada di alam melalui perkiraan.
g. Kesimpulan yaitu hasil akhir dari proses pengamatan.
3. Karakteristik IPA sebagai Sikap Ilmiah
Maksudnya adalah dalam proses IPA mengandung cara kerja, sikap, dan cara berfikir.
Dan dalam memecahkan masalah atau persoalan, seorang ilmuan berusaha mengambil
sikap tertentu yang memungkinkan usaha mencapai hasil yang diharapkan. Sikap ini
dinamakan sikap ilmiah.
Menurut Sulistyorini dalam Susanto (2013:169) ada sembilan aspek yang harus
dikembangkan dari sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA yaitu:
a. Sikap ingin tahu
b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru
c. Sikap kerja sama
d. Sikap tidak putus asa
e. Sikap tidak berprasangka.
f. Sikap mawas diri
g. Sikap bertanggung jawab
h. Sikap berpikir bebas
i. Sikap kedisiplinan diri
a. Jujur
b. Teliti
c. Cermat
7
Hubungan ketiganya dengan pembelajaran IPA di sekolah adalah ketika siswa diminta
untuk melakukan penelitian. Penelitian merupakan proses untuk mendapatkan produk atau
hasil, seperti laporan penelitian, teori, atau prinsip. Dengan penelitian, siswa akan dapat
mengetahui sikap apa saja yang dibutuhkan ketika melakukan penelitian tersebut, seperti
memiliki rasa penasaran yang tinggi, kejujuran, tanggung jawab atas apa yang dikerjakan, dan
lain-lain. Setelah melalui proses dengan menggunakan sikap ilmiah, siswa akan menghasilkan
produk, produknya bisa berupa pelajaran yang didapatkan dan mengaplikasikan kepada
kehidupan sehari-hari.
Contoh lainnya:
- Proses: Siswa melakukan observasi dan pengumpulan data tentang jumlah sampah di
sekitar sekolah.
- Produk: Kesimpulan dari observasi dan pengumpulan data tersebut adalah bahwa
jumlah sampah di sekitar sekolah sangat tinggi dan tidak terurai. Produk ini adalah
pengetahuan mengenai jumlah sampah di sekitar sekolah yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kebersihan lingkungan.
- Sikap: Siswa harus memiliki rasa penasaran yang tinggi untuk melakukan observasi
dan pengumpulan data, kejujuran dalam menyampaikan data, dan tanggung jawab
8
atas hasil observasi. Sikap ini akan membantu siswa mengembangkan keterampilan
proses (PKP) seperti observasi, analisis, dan pembuatan kesimpulan.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar (SD) memiliki peran
penting dalam mengembangkan pemahaman siswa tentang fenomena alam dan keterampilan
berpikir ilmiah. Karakteristik IPA mencakup produk, proses, dan sikap ilmiah yang membantu
siswa memahami konsep-konsep IPA secara menyeluruh.
Dalam pembelajaran IPA, siswa tidak hanya belajar tentang fakta-fakta dan konsep-
konsep, tetapi juga mengembangkan keterampilan proses ilmiah seperti pengamatan,
eksperimen, dan analisis data. Selain itu, pembelajaran IPA juga mengembangkan sikap ilmiah
seperti rasa ingin tahu, kejujuran, kerja sama, dan tanggung jawab.
10
DAFTAR PUSTAKA
Maharani, Lucia;. (2014). Hakikat IPA (Karakteristik IPA, Karakteristik Belajar IPA).
Diambil kembali dari Blogspot.com:
https://agathaluciamaharani.blogspot.com/2014/12/hakikat-ipa-karakteristik-
ipa.html?m=1 (diakses pada tanggal 13 maret 2024)
Riati, Mimis;. (2020). Hakikat IPA Sebagai Proses, Produk, dan Sikap Ilmiah. Diambil
kembali dari Academia.com:
https://www.academia.edu/11483504/Hakikat_IPA_sebagai_Proses_produk_dan_sika
p_ilmiah (diakses pada tanggal 13 maret 2024)
Sholikha, Sofia Nafiatu;. (2019). Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam. Diambil kembali
dari Scribd.com: https://id.scribd.com/document/480517268/TUGAS-IPA-
KARAKTERISTIK-IPA (diakses pada tanggal 13 maret 2024)
11