Anda di halaman 1dari 26

MODUL 2

“KDRT”

Kelompok 9 

Tutor : dr. Nurfachanti Fattah, M. Kes


 
kelompok 9
Andi nurul hikmah 11020170079
Nadya nur aqilah 11020170080
Sri ainun zainal siddiq 11020170081
Pryantama saputra tuna 11020170082
Hasri ainun basri 11020170083
Nurul fitriana ibrahim 11020170084
Muh. Akram mu’fid 11020170085
Aulia chaeruni 11020170086
Kasma 11020170087
Yasmin fadhilah a 11020170089
SKENARIO 1

Seorang perempuan berusia dewasa muda diantar oleh penyidik ke Instalasi Forensik

untuk dilakukan pemeriksaan. Berdasarkan keterangan pasien, ia dipaksa untuk

berhubungan seksual oleh suaminya sekitar beberapa jam yang lalu. Kejadian ini sudah

terjadi beberapa kali selama dua tahun usia perkawinan mereka. Menurut pasien, hubungan

pernikahan mereka kurang harmonis dan sering terjadi pertengkaran mulut. Selain itu,

pasien mengaku sering dipukul oleh suaminya dalam keadaan marah. Pasien baru pertama

melapor ke polisi karena sudah tidak tahan.


Luka memar pada paha kiri sisi dalam Luka memar pada lengan kiri sisi luar

Luka memar pada lengan kanan atas Hasil pemeriksaan genital


sisi depan
KATA SULIT : -
KATA KUNCI :
1. Seorang perempuan dewasa muda
2. Dipaksa berhubungan seksual dengan suami beberapa jam yg lalu
3. Pasien sering dipukul suami dalam keadaan marah
PERTANYAAN :
4. Jelaskan definisi kekerasan dalam rumah tangga, faktor resiko, dan jenisnya?
5. Jelaskan karakteristik luka berdasarkan skenario?
6. Jelaskan patomekanisme terjadinya luka atau trauma pada skenario dan agen penyebab
luka?
7. Jelaskan CODamage berdasarkan PMA dari skenario?
8. Bagaimana penanganan yg sesuai dengan skenario?
9. Landasan hukum yang berkaitan dengan skenario?
10. Perspektif islam sesuai skenario?
1. Jelaskan definisi kekerasan dalam rumah tangga, faktor

resiko, dan jenisnya?

Kekerasan Dalam Rumah Tangga


Dalam Pasal 1 ayat 1, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga menyatakan bahwa:
“Kekerasan domestik adalah setiap tindakan terhadap orang, terutama wanita,
yang mengakibatkan kesengsaraan, atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan / atau mengabaikan rumah tangga, termasuk ancaman tindakan
melawan hukum, pemaksaan, atau perampasan kebebasan, dalam lingkup
rumah tangga”.
Bentuk-bentuk KDRT Jenis Kekerasan Dalam Faktor-faktor terjadinya
Rumah Tangga KDRT

a. Kekerasan pada suami a. Penyalahgunaan fisik a. Faktor ekonomi


terhadap istri b. Penyalahgunaan b. Faktor pendidikan
b. Kekerasan istri psikis c. Faktor agama/moral
terhadap suami c. Psikologis atau d. Faktor kejiwaan
c. Kekerasan orang tua emosional kekerasan e. Faktor lingkungan
kepada anak-anak d. Kekerasan seksual Yang Memberi
d. Kekerasan anak e. Kekerasan ekonomi Kesempatan
kepada orang tua
e. Kekerasan terhadap
pembantu rumah
tangga

Referensi : UU no. 23 tahun 2001, pasal 1, ayat 1 (UU tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga)., Bahan Pengajaran “Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)” oleh dr.

Djumadi Achmad, Sp.PA (K), DFM, Sp.F. , Sebastian Akbar, 0856011040 (2015) Hubungan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perkembangan Anak Di Kelurahan Sumur Putri, Kota

Bandar Lampung. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung, Ellis, Edward, James R Hupp, and Myron R Tucker. Contemporary Oral And Maxillofacial Surgery. 5th ed .

China: Mosby Elsevier.


2. Jelaskan karakteristik luka berdasarkan skenario?
Jumlah luka : 4 buah luka yang terdiri dari 3 buah luka memar akibat benda tumpul dan 1 buah luka
lecet akibat kekerasan seksual

A. 1 buah luka memar di paha bagian dalam sebelah kiri

- Jenis Luka : Luka Tertutup


- Bentuk Luka : Oval
- Ukuran : Tidak dapat ditentukan
- Warna Luka : Ungu kebiruan
- Sumbu: Tidak dapat ditentukan
- Ordinat: Tidak dapat ditentukan
- Regio: Kiri paha bagian dalam
- Karakteristik Luka : batas jelas, batas irreguler, warnanya Ungu
kebiruan, permukaan rata, tidak ada bengkak, tidak ada kelainan di area
sekitar luka
- Perkiraan Umur Luka : Diperkirakan terjadi 1-18 jam yang lalu.
B. 1 buah luka memar di lengan kiri sisi luar

- Jenis Luka : Luka Tertutup


- Bentuk Luka : Oval
- Ukuran : Tidak dapat ditentukan
- Warna Luka : Biru
- Sumbu: Tidak dapat ditentukan
- Ordinat: Tidak dapat ditentukan
- Regio: sisi luar lengan kiri
- Karakteristik Luka : batas jelas, batas irreguler, warnanya biru,
permukaan rata, tidak ada bengkak, tidak ada kelainan di area
sekitar luka
- Perkiraan Umur Luka : Diperkirakan terjadi 1-2 hari yang lalu
C. 1 buah luka memar di sisi depan lengan kanan atas

- Jenis Luka : Luka Tertutup


- Bentuk Luka : Oval
- Ukuran : Tidak dapat ditentukan
- Warna Luka : kuning kehijauan
- Sumbu: Tidak dapat ditentukan
- Ordinat: Tidak dapat ditentukan
- Regio: sisi depan lengan kanan atas
- Karakteristik Luka : batas yang jelas, batas irreguler, warnanya
kuning kehijauan, permukaan rata, tidak ada bengkak, tidak ada
kelainan di area sekitar luka
- Perkiraan umur luka : Diperkirakan terjadi 7-12 hari yang lalu
D. 1 buah luka lecet pada vagina arah jarum dinding jam 6

- Jenis Luka : Luka Tertutup


- Bentuk Luka : Oval
- Ukuran : Tidak dapat ditentukan
- Warna Luka : Kemerahan
- Sumbu: Tidak dapat ditentukan
- Ordinat: tidak dapat ditentukan
- Regio: bagian bawah vagina arah jam 6
- Karakteristik Luka : tampak kemerahan dan abrasi pada daerah
bawah vagina
- Perkiraan umur luka : tidak dapat ditentukan
3. Jelaskan patomekanisme terjadinya luka atau trauma pada skenario dan agen

penyebab luka?
Anatomi Kulit
Histologi Kulit
Patomekanisme Trauma

benda tumpul Perubahan


pembuluh
yang mengenai warna pada
darah pecah
organ genital kulit
Memar di sisi depan
lengan kanan atas

Memar di paha bagian Memar di lengan kiri sisi luar  

dalam sebelah kiri  

Pada gambar pertama dan kedua warna memar


adalah keunguan merah dan biru yang berarti
memar usia di bawah usia 4 hari. Sedangkan
pada gambar ketiga memar kuning yang
mengindikasikan usia memar 7-10 hari.
Fase perubahan warna memar
Anatomi Genitalia Wanita
Histologi Genitalia Wanita
Physiolgy dari Respons Seksual Wanita

Tahap istirahat
(tidak
terangsang)

Tahap
Resolusi
kegembiraan
panggung
melibatkan
(termasuk post-
rangsangan
intercourse)
sensorik

Tahap
orgasme;
melibatkan Plateu phaseu
ejakulasi,
kontraksi otot
Patomekanisme Trauma

kelenjar bartholini
tidak akan
dipaksa melakukan tidak mengalami melepaskan lendir
hubungan seksual fase stimulasi (sebagai
pelumasan vagina)

Lapisan vagina yang rusak mencapai lamina propia


yang bisa dilihat dari darah yang mengering di
vagina korban.

Referensi : Victor P. Eroschenko. 2002. Atlas Histology de Fiore. Ed. 11 Jakarta: EGC., R. Putz. 2003. Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Ed. 21. Jakarta: EGC, Valente Mj. Abramson N. Mudah
Bruisability. South Med J 2006; 99: 366, Kalangi, Sony J R. Histologi kulit. Jurnal biomedik (JBM): 2013; 5 (3); hal 12-16, Rahman, Gaara. Anatomi Kulit. Scribd: 2018.

 
4. Jelaskan CODamage berdasarkan PMA dari skenario?

Luka 1,2,3
Tiga memar yaitu pada paha kiri bagian dalam, lengan kiri
Current finding bagian luar, dan lengan kanan bagian depan

A-1 Ekstravasasi darah dalam jaringan intertisial

A-2 Pembuluh darah pecah

A-3 Trauma tumpul


Luka pada Genitalia

Current finding Lecet pada arah jam 6 pada dinding vagina

A-1 Rusaknya lapisan vagina (lamina propria)

A-2 Kelenjar Bartholini tidak mengeluarkan cairan

A-3 Istri tidak mengalami fase rangsangan

Referensi : Mathius Denny. 2020. Multiple Cause Of Death (MCOD)/Damage. Bahan Ajar Fakultas Kedoteran Universitas Muslim Indonesia.
5. Bagaimana penanganan yg sesuai dengan skenario?

01 Pencegah pendekatan 02 Kuratif pendekatan

a) Menanamkan nilai-nilai a) Membawa korban ke konselor


dasar keluarga untuk atau psikolog
setiap anggota keluarga b) Berikan sanksi tegas bagi
b) Mendorong dan pelaku dan mendorong pelaku
memfasilitasi untuk lebih dekat dengan Tuhan
pengembangan 04 c) Ketegasan pemerintah dalam
masyarakat menerapkan peraturan yang ada

Referensi : Aflanie, Iwan. Dkk. 2017. Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal. Cetakan 1 Jakarta: Rajawali Pers .
6. Landasan hukum yang berkaitan dengan skenario?
Keberadaan Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga diharapkan
untuk memberikan perlindungan hukum bagi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) secara signifikan

Pasal 44 Pasal 46
1. Setiap orang yang melakukan kekerasan fisik dalam Siapa pun yang melakukan tindak kekerasan seksual
rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dipidana
5 huruf a dikriminalisasi dengan pidana penjara dengan pidana penjara maksimum 12 (Dua belas) tahun
paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak atau denda tidak lebih dari Rp 36,000,000,00 (tiga puluh
Rp 15.000,000,00 (lima belas juta rupiah). enam juta rupiah). 
2. ayat (1) mengakibatkan korban sakit atau terluka
parah, dihukum penjara maksimal 10 (sepuluh)
tahun atau denda tidak lebih dari Rp 30.000,000,00
(tiga puluh juta rupiah). 
3. ayat (2) mengakibatkan kematian korban, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
tahun atau denda paling banyak Rp 45,000,000,00
(empat puluh lima juta rupiah). 
4. ayat (1) dilakukan oleh suami terhadap istri atau
sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau
halangan untuk melakukan pekerjaan atau bekerja
penghidupan atau kegiatan sehari-hari, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan
atau denda tidak lebih dari Rp 5.000,000,00 (lima
juta rupiah). 
Tingkat keparahan luka yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yaitu:

 b. Cedera moderat


a. Cedera Ringan Selanjutnya, perumusan hukum dari
Perumusan undang-undang tentang penganiayaan dalam Pasal 351 (1) KUHP
penganiayaan ringan, diatur dalam tidak mengungkapkan apa-apa tentang
pasal 352 (1) KUHP menyatakan penyakit ini. Jika memeriksa korban dan
bahwa: "Penganiayaan yang tidak melakukan "penyakit" kekerasan, maka
menimbulkan penyakit atau hambatan korban akan jatuh ke dalam kategori
untuk menjalankan jabatan atau tersebut. 
pekerjaan, terancam sebagai
penganiayaan ringan.” Jadi, jika luka
pada korban akan menjadi sempurna c. Cedera parah
dan tidak menyebabkan penyakit atau Dalam pasal 90 KUHP, cedera parah berarti: “Jatuh sakit
komplikasi, maka akan dimasukkan atau memiliki luka yang tidak memberikan harapan
dalam kategori tersebut.  kesembuhan sama sekali, atau yang menciptakan bahaya
kematian; mampu terus melakukan tugas pekerjaan atau
mencari pekerjaan; kehilangan salah satu indera;
mendapat parah cacat; menderita kelumpuhan; gangguan
listrik selama empat minggu; kematian atau kematian
perempuan.” Perumusan hukum dari tuntutan hukum
cedera serius dalam pasal 351 (2) KUHP yang
menyatakan bahwa
 jika berhubungan dengan luka serius, pihak yang
bersalah diancam dengan maksimal lima tahun.

Referensi :Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
LA, Janna. 2014. Perlindungan Korban Kekerasan pada KDRT Vol 2. No.2. .  Jakarta.
 
7. Perspektif islam sesuai skenario?

‫ِببَ ْع ِض‬ ‫ُوه ّـََّنلِتَ ْذ َهبُوا‬ َ ‫آمنُوا ل َا ي َ ِح ّـُّ ل‬ َ ‫يَا أَُيّـُّ َها اَل ّـَِّذ‬
َ ‫ُلَك ُْم أ ْن تَ ِرثُوا ال ِِّن ّـ َس‬
ُ ‫اء ك َْر ًها َول َا تَ ْع ُضل‬ َ ‫ين‬

‫وه ـََّّن‬ ِ ‫وه ّـََّن ِبال َْم ْع ُر‬


ُ ‫وف َف ِإ ْن ك َِر ْهتُ ُم‬ ِ ‫ع‬
ُ ‫اش ُر‬ َ ‫اح َشةٍ ُمبَ ِِّيّـن َ ٍة َو‬ َ ‫وه ّـََّن ِإَلاّـَّ أ َ ْن يَأ ْ ِت‬
ِ َ‫ين ِبف‬ ُ ‫َما آتَيْتُ ُم‬

ْ َ‫ف ََع َسى أ َ ْن َتك َْر ُهوا َشيْئًا َوي‬


ِ ‫ج َع َل الَل ّـَّ ُه ِف‬
‫يه َخيْ ًرا ك َث‬

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai perempuan dengan jalan

paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian

dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji

yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai

mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah

menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa Ayat 19)


Thank you

Anda mungkin juga menyukai