Bencana di Sulsel Nuraena Ibrahim Situasi dan kondisi prabencana di Sulsel
Badan Nasional Penanggulangan Bencana melalui Peraturan Kepala
Badan (Perka) Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa untuk mencapai penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif dibutuhkan proses perencanaan yang matang pada setiap tahapan (prabencana, tanggap darurat, dan pasca bencana) Khusus dalam tahap prabencana pada situasi terdapat potensi wajib untuk melakukan penyusunan Rencana Kesiapsiagaan untuk menghadapi keadaan darurat yang didasarkan atas scenario menghadapi bencana tertentu (single hazard) maka disusun satu rencana yang disebut Rencana Kontijensi (Contingency Plan). Konsep Pengurangan Bencana Sulsel Potensi bencana yang terdapat di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki potensi bahaya dengan indeks bahaya pada kelas tinggi untuk jenis bencana banjir, banjir bandang, gelombang ekstrim dan abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, tanah longsor, tsunami, epidemi dan wabah penyakit, likuefaksi dan pandemi COVID-19 • KEBIJAKAN TEKNIS 1. Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana (Mitigasi struktural, Mitigasi non struktural) 2. Peningkatan Kesiapsiagaan dan Penanganan Darurat Bencana 3. Peningkatan Kapasitas Pemulihan Bencana Surveilans Pada Tahap prabencana Membangun Kewaspadaan Dini terhadap bencana:
1. Identifikasi daerah rawan bencana.
2. Identifikasi population at risk termasuk status imunisasi
campak balita.
3. Identifikasi penyakit endemis dan faktor risiko penyakit
menular Surveilans Pasca Bencana Dalam surveilans rutin, penyakit2 dilaporkan secara berkala, reguler sesuai dgn persyaratan kelengkapan yg ditetapkan. Dalam surveilans pasca bencana beberapa penyakit diutamakan: - Yg khas merupakan akibat bencana - Yg sebelum bencana bersifat endemik
- Yg dpt meningkat kejadiannya pasca bencana
Untuk dilaporkan dan dianalisa secara berkala harian. Thanks!