Anda di halaman 1dari 24

Nama : Tesalonika Maria Hana Lampa

NIM : 2020054
Materi : Agama
Tugas : Rangkuman Materi

1. Tuhan Yang Maha Esa Dan Ketuhanan

1) Sila Ketuhanan yang Maha Esa:


Sila pertama pada pancasila adalah sila ketuhanan yang dilambangkan oleh
bintang emas berlatar belakang hitam. Dari lambang tersebut, bintang emas
menggambarkan bahwa bangsa indonesia mengakui akan adanya Tuhan yang
Maha Esa. Selain itu, cahaya dari Tuhan yang Maha Esa sebagai sumber
cahaya yang menerangi negara indonesia. Latar belakang yang berwarna hitam
menggambarkan warna alami, dengan berkah dari Tuhan yang Maha Esa
diharapakan bangsa indonesia tidak tersesat dalam menjalankan kegidupan.
a) Kebahasaan atau etimologi
'Ketuhanan yang Maha Esa'
 Ke-tuhan-an bermakna baru:a.l: mengalami hal....sifat-sifat...
bersifat: memiliki sifat-sifat seperti Tuhan.
 Maha: mulia atau besar (Sanskerta)
 Esa (Sanskerta) dari kata "Etad": keberadaan yang mutlak.
Kalo "satu" itu "eka" bukan 'esa'.
b) Nilai yang terkandung:
• Bangsa indonesia menyatakan kepercayaannya dengan
ketaqwaannya terhadap Tuhan YME
• Manusia indonesia percaya dan taqwa terhadapa Tuhan YME,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing- masing
menurut dasar yang adil dan beradab
• Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaannya yang
berbeda-beda kepada Tuhan YME.
• Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan
kepercayaannya terhadap Tuhan YME.
• Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
YME.
• Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing masing.
• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadapa
Tuhan YME kepada orang lain.
• Negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan
manusia sebagai makhluk Tuhan YME.
c) Makna yang terkandung:
• Percaya dan takwa kepada Tuhan YME sesuai dengan agama
dan keprcayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
• Hormat menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama
dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda
sehingga terbina kerukunan hidup.
• Saling menghormari kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
• Frasa ketuhana YME bukan berarti warga indonesia harus
memiliki agama monoteis, namun frasa ini menekankan
keEsaan dalan beragama.
• Mengandung makna adanya Causa Prima (sebab pertama) ,
yaitu Tuhan YME.
• Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing
dan beribadah menurut agamanya.
• Negara memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya agama dan
iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama.
• Toleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan
dalam beribadah menurut agama masing-masing.
d) Makna UUD 1945:
• Pasal 28E
Ayat 1: "setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak
kembali". Makna: Setiap orang berhak
untuk memilih agamanya sendiri dalam arti dia nyaman dengan
agamanya tersebut dan tidak berpindah-pindah agama dan
pengajaran untuk menuntut ilmu, memilih pekerjaan mana yang
pantas untuk mereka dan sesuai dengan kualitas mereka
masing-masing dan memilih negara serta bertempat tinggal
dinegara pilihannya tersebut tetapi atas dasar hukum dan
pemerintahan yang sah.
• Pasal 29:
Ayat 1: "Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa".
Ayat 2: "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu". Makna: dalam
pasal 29 ayat 2 menyimpulkan bahwa dalam negara indonesia
diberi kebebasan kepada rakyatnya untuk memeluk dan
beribadat sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
Menjalankan perintahnya adalah sebuah kewajiban sebagai
umat yang beragama. Kita harus saling menghormati antara
pemeluk agama lain agar dapat terciptanya ketentraman dan
toleransi antar pemeluk agama.

Keimanan dan Ketaqwaan


a. IMAN
(KBBI)
Kata nomina ( Kata Benda)
• Kepercayaan (yang berkenaan dengan agama); keyakinan dan
kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab dan sebagainya. contoh:
'Iman tidak akan bertentangan dengan ilmu'.
• Ketetapan hati, keteguhan batin, keseimbangan batin.
ALKITAB
• Roma 10:17 jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman kristus.
• Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang kita lihat.

b. TAKWA
kata nomina (kata benda)
• Terpeliharanya diri untuk tetap taat melaksanakan perintah
Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
• Keinsafan diri yang diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan
dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala
larangannya
• Kesalehan hidup.

2) Filsafat Ketuhanan sekuler


Filsafat ketuhanan adalah cabang dari ilmu filsafat yang menyelidiki secara
mendalam masalah ketuhanan sehingga diperoleh hasil berupa pengetahuan
tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan
memahami bagaimana sikap manusia stelah mencapai pengetahuan itu.
》Objek Formal: Filsafat
》Objek Material: Masalah Masalah ketuhanan (pengenalan terhadap Tuhan,
argumen keberadaan dan Tuhan, konsep dab aliran Ketuhanan, pensifatan
Tuhan dan lainnya).

a) Perkembangan Aliran Ketuhanan


Prawacana: Sejak mula pemikiran manusia sudah mengenal adanya kekuatan-
kekuatan yang mengatasi dirinya, sesuatu yang diannggap maha kuasa, dapat
mendatangkan kebaikan maupun bencana serta dapat mengabulkan doa dan
keinginan.
'Kekuatan supra natural tersebut diberi nama seperti mana, numia, dewa,
tuhan, dan sebagainya'.
Berbagai macam sebutan dan model serta bentuk keyakinan itu secara
sederhana dikelompokkan dalam beberapa kategori baik yang didasarkan pada
kuantitas maupun kualitas (hubungan/sifat) tertentu.
b) Definisi Ketuhanan berdasarkan kuantitas:
 Animisme: kepercayaan bahwa sesuatu baik yg bernyawa atau tidak
memiliki roh.
 Dinamisme: keyakinan bahwa benda benda tertentu memiliki tuah atau
kekuatan tertentu
 Politeisme: keyakinan menyembah Tuhan yang banyak termasuk
menyembah arwah nenek moyang dan arwah leluhur.
 Oligateisme: mempercayai hanya beberapa dewa yang mempunyai
fungsi dan kedudukan lebih tinggi dari yang lain.
 Henoteisme: kepercayaan akan banyaknya dewa namun ada Tuhan
tunggal yang disembah oleh seluruh pemeluknya.
 Monoteisme: mengakui hanya ada satu Tuhan dan secara tegas
menolak keberadaan tuhan-tuhan atau dewa-dewa lain. Wujud
monoteisme yang pertama secara historis adalah pemujaan kepada
matahari sebagai penguasa tunggal oleh raja mesir, Ikhnaton. Tuhan
dilihat sebagai A personal Being. Sebagai penguasa tertinggi, pencipta
dan pengatur segala sesuatu.

c) Definis ketuhanan berdasarkan kualitas:


 Ateisme: bukanlah percaya bahwa Tuhan tidak adaMelainkan tidak
percaya bahwa Tuhan ada. Dengan kata lain ateisme bukan merupakan
kepercayaan atau keyakinan melainkan sistem ketidakpercayaan atau
keyakinan. Ateisme bukan merupakan suatu agama, tidak memiliki
ajaran resmi selayaknya agama pada umumnya.Ateisme juga bukan
sebuah pemikiran anti-agama dan anti-tuhan namun seringkali
dikacaukan dengan Antiteisme yg mrpkn suatu pemikiran anti-agama
dan anti-tuhan. Ateisme bukanlah agama karena tidak punya ajaran
tertentu, tidak punya kitab suci tertentu, dan tidak juga menyembah
apapun. Ateisme sebagai pandangan filosofi adalah posisi yang tidak
mempercayai akan keberadaan tuhan dan dewa (nonteisme) atau
menolak teisme sekaligus.
 Agnostisisme: paham yg menganggap bahwa adanya Tuhan tidak
dapat diketahui secara filosofis. Sehingga kaum agnostisisme tidak
akan mengambil pusing untuk berdebat masalah Tuhan. Mereka tidak
mempedulikan keberadaan Tuhan namun juga tidak menolak
keberadaan Tuhan. Kaum agnostisisme menempatkan mereka dalam
posisi apatis.
 Deisme: paham yg meyakini bahwa Tuhan jauh berada diluar alam.
Tuhan menciptakan alam dan sesudah alam diciptakan, Tuhan tidak
lagi memperhatikan alam tersebut. Alam telah dilengkapi dengan
peraturan-peraturan berupa hukum-hukum alam yang tetap dan tidak
berubah, Sehingga secara mekanis akan berjalan dengan sendirinya.
Tuhan ibarat pembuat jam (the clockmaker) yang tidak campur tangan
lagi dalam proses bergeraknya jam setelah jam itu selesai dibuat.
 Panteisme: suatu kepercayaan bahwa Tuhan berada dalam segala
sesuatu, dan bahwa segala sesuatu adalah Tuhan. Kosmos ini adalah
Tuhan. Tuhan diidentikan dengan segala sesuatu, karena kehadirannya
yang langsung dan aktif didunia ini mengenakan bentuk yang nyata.
 Panenteisme: segala sesuatu ada didalam Tuhan. K.C.F Krause
(perumus istilah ini), mengatakan bahwa dunia tidak dicampuradukan
dengan Tuhan, namun tidak pula dipisahkan. dunia merupakan
ungkapan empiris Tuhan yang berada didalam segala hal secara
imanen dan sekaligus transenden
 Teisme: keyakinan akan Tuhan yang Maha Kuasa aksn segala-galanya
dan Maha Kudus.

d) Filsafat ketuhanan agama kristen


 St.Agustinus: manusia tahu dari pengalamannya bahwa dialam ini ada
kebenaran. Pada saat yang sama ia ragu. Dgn kata lain, akal manusia
mengetahui bahwa ada kebenaran tetap yg tidak berubah-ubah yg
menjadi sumber dan cahaya bagi akal dalam usaha mengetahui apa
yang benar. Kebenaran tetap dan kekal itulah kebenaran mutlak yaitu
Tuhan.
 Immanuel kant: manusia merasa bhw dlm dirinya ada perintah mutlak
utk mengerjakan yang baik dan menjauhi yang buruk kalau perintah ini
diperoleh bukan dari pengalaman tetapi telah terdapat dalam diri
manusia, maka perintah ini mesti dari suatu zat yang tahu akan baik
dan buruk. Zat inilah yang disebut Tuhan.
 Thomas Aquinas: rasio & wahyu merupakn metode yg valid utk
mencapai kebenaran namun ada wilayah tertentu yg masing-masing
diantara mereka kompeten & penting utk membedakan mereka.
Masalah yang berkaitan dengan penyelamatan manusia, trinitas,
inkarnasi, kehidupan sesudah mati, dan berbagai topik yang berkaitan
dengan teologi tidak dapat dimengerti lepas dari wahyu ilahi. Mereka
tidak dapar dibuktikan maupun dibantah dengan menggunakan
argumen rasional. Mereka secara ketat merupakan masalah iman.
 Rene Descartes: filsafat ketuhanan berasal dari fungsi iman yang
kemudian menemukan Tuhan.
 Georg Wihelm Friedrich Hegel (1770-1831): seluruh kenyataan
meruka suatu kejadian dan kejadian itu merupakan kejadian roh.
Menurut hegel roh sebagai realitas absolut sesungguhnya merupakan
suatu ide yang melewati alam. Hegel memahami alam sebagai satu
tahap dalam kejadian Allah. Oleh karena itu hegel mengajukan bahwa
dalam roh mutlak itu terdapat Roh subyektif, yaitu subyek yang
memiliki kesadaran terhadap dirinya sendiri. Apa yang disebut sebagai
roh subyektif ini mengalami suatu perubahan mejadi Roh obyektif
yang menciptakan suatu gambaran tentang hukum, moral, dan lain
sebagainya. Karena roh ini mengalami perubahan, maka puncak dari
perkembangan roh ini adalah Roh Absolut sebagai realita yang
sempurna.
 Scheleirmacher (1768-1834): dalam menelusuri tentang Tuhan
sebaiknya tidak ditelusuri hanya dengan metafisika saja namun harus
dilakukan pula dengan kontemplasin mendalam. Sehingga
scheleirmacher dalam mendekati Tuhan tidak melalui pendekatan
moral-praktis atau teori spekulatif belaka namun melalui pendekatan
intuitif-batin atau kontemplasi-perasaan
 • Argumen keberadaan Tuhan menurit Thomas Aquinas (1225-1274):
Argumen 1didasarkan pada sifat gerak. Argumen 2 didasarkan pd
kausalitas. Argumrn 3 didasarkan pd kemungkinan dan kemestian.
Argumen 4 didasarkan pd konsep gardasi
Argumen 5 didasarkan pada keteraturan Alam.
 Argumen keberadaan Tuhan menurut William Paley (1743-1805):
Alam mempunyai tujuan dalam evolusinya. Alam sendiri tidak bisa
menentukan tujuan itu, yang menentukan haruslah suatu zat yg lebih
tinggi dari alam sendiri, yaitu Tuhan.
 Tritunggal atau trinitas ALLAH BAPA, ALLAH ANAK, dan ROH
KUDUS. Yang berarti Allah yang Esa terdiri dari 3 pribadi.Tritunggal
merupakan pokok penting dalam iman kristen. Tritunggal dapat kita
lihat dalam beberapa ayat Alkitab. Salah satunya Sebagai berikut.
 (Matius 28:19) : "Karena itu pergilah jadikanlah semua bangsa
muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh
kudus".

2. MANUSIA

A. Hakikat dan Martabat Manusia


 Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling mulia dimana Tuhan
menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah ( Kej.1:26-
27)
 Manusia sepenuhnya bergantung kepada Tuhan. Sebab manusia dan
seluruh dunia adalah karya Tuhan yang luar biasa. (Kej. 1)
 Allah menciptakan manusia dengan berbagai tujuan yaitu sebagai
penguasa bumi serta beranak cucu dan bertambah banyak (Kej.1:28)
 Seluruh manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Segala sesuatu yang diperbuat manusia tidak ada yang tersembunyi
dihadapan Allah (Ibrani 4: 13). karena itulah manusia memerlukan
yesus kristus sebagai penyelamat manusia dari maut (Filipi 1:21)
 Aspek Fisik: Tunduk pada hukum alam, menyesuaikan diri dengan
tuntutan alam, kelanjutan hidupnya dipengaruhi oleh kebutuhan fisik
(sandang-pangan), mempunyai kemampuan meneruskan keturunan,
semua organ bersinergi untuk mencapai tujuan.
 Aspek Psikis: Bayangan aspek jasmani, keberadaannya mendahului
aspek jasmani, kebutuhan (rasa aman, penghargaan, aktualisasi diri,
agama).
 Hakikat Manusia:
 Manusia (homo sapiens) adalah primata yang sangat cerdas
yang telah menjadi spesies dominan dibumi; Penggunaan
bahasa yang terbuka dan kompleks dibandingkan dengan
komunikasi hewan lainnya; otak yang lebih besar dan lebib
kompleks daripada primata lainnya; dam masyarakat yang
sangat maju dan terorganisir.
 Makhluk sosial:
Zoon Politicon merupakan sebuah istilah yang digunakan
aristoteles untuk menyebut makhluk sosial. Kata zoon politicon
merupakan padanan kata dari kata zoon yang makhluk dan kata
politicon yang berarti bermasyarakat. Secara harfiah zoon
pokiticon berarti makhluk yang bermasyarakat.
o Aristoteles menerangkan bahwa manusia dikodratkan
untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama
lain, sebuah hal yang membedakan manusia dengan
hewan.
o Adam smith, menyebut istilah mahluk sosial dengan
homo homini socius yang berarti manusia menjadi
sahabat bagi manusia lainnya. Bahkan, ia mneyebut
manusia sebagai mahluk ekonomi (homo economicus)
mahluk yang cenderung tidak pernah puas dengan apa
yanv diperolehnya dan selalu berusaha terus menerus
dalam memenuhi kebutuhannya.
o Thomas Hobes, menggunakan istilah homini lupus
untuk menyebut manusia sebagai mahluk sosial, yang
berarti manusia satu menjadi serigala bagi manusia
lainnya.
 Manusia Mahluk Berbudaya:
 Manusia mahluk materialis:
MATERIALISME: materi dan zat merupakan satu-satunya
kenyataan terjadinya proses segala sesuatu, kejadian
manusia yakni kejadian adanya adalah juga bagian dari
proses material itu sendiri. - Manusia itu mahluk idealisme:
bukan materi yang menjadi "kenyataan", tetapi yang
sebenarnya adalah "ide" yang bersifat rohani dan atau
intelegensi. Karena itu manusia merupakan mahluk yang
berjiwa,berkerohanian.
 Manusia itu mahluk rasionalis:
REALISME: hakikat asli dan abadi yakni memdukan
keberadaan akan kenyataan dunia bathin/rohani dan dunia
materi, memadukan dua pandangan diatas.
Manusia yang berbudaya itu: 1) Ber "akal" dan
"budi". (Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai
kodrat alami yang dimiliki manusia. Dengan "Budi"
menempatkan dirinya dalam membantu akal untuk
mempertimbangkan baik dan buruknya segala sesuatu). 2)
Tercipta/terwujudnya suatu kebudayaan adalah hasil
interaksi antar manusia dengan segala isi alam raya ini.
(Akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan,
fantasi, prilaku).
Hasrat manusia untuk berbudaya. Menurut
Abraham maslow seorang ahli psikologi, berpendapat
bahwa kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi 5 tingkatan
yaitu: 1) Kebutuhan akan penghargaan ( Esteem needs), 2)
kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization), 3)
kebutuhan fisiolgi (physiological needs), 4) kebutuhan akan
rasa aman dan perlindunangan (safety and security needs),
5) kebutuhan sosial (social needs).
 Dimensi - dimensi hakekat manusia: 1) keindividualan (pribadi
yang berbeda dari yang lain), 2) kesosialan (ketergantungan
kebutuhan dengan oramg lain), 3) kebudayaan (adat kebiasaan,
pola dan gaya hidup), 4) kesusilaan (menyangkut etika dan etiket),
5) keber'agama'an (keyakinan ada kekuatan yang mengendalikan
seluruh aspek kehidupan diluar kemampuan mahluk hidup
didunia). 6) intelektual (mengembangkan wawasan dan iptek,
terampil mengkomunikasikan pengetahuan dan memecahkan
masalah), 7) Produktivitas (kesanggupan memilih pekerjaan sesuai
dengan kemampuan, keserasian hidup berkeluarga, pandai
menempatkan diri sebagai konsumen dan produsen, serta kreatif
dan berkarya).
 Manusia merupakam imago dei. Hal ini berarti manusia merupakan
gambar/rupa Allah yang mempunyai kedekatan rupa dan sifat dasar
dengan Allah.
 Teori Evolusi: Alam termasuk manusia yang ada didalamnya
berkembang secara evolusionis dari benda yang sederhana menuju
ke benda yang bersifat kompleks. Perjalanannya sangat panjang
sampai pada bentuk seperti saat ini. Dan prediksi kedepan manusia
mengalami transpormasi ke bentuk manusia.

B. Tanggung jawab manusia


 Manusia sebagai makhluk etis: mampu membedakan mana yang baik
dan yang jahat, memiliki kebebasan etis yaitu memiliki secara bebas
diantara pilihan yang diatas, memiliki pertanggungjawaban etis yakni
bertanggungjawab atas pilihannya dalam arti mampu menaggung
resikonya.
 Manusia sebagai makhluk sosial: kenyataan bahwa manusia adalah
tidak sendirian dan selalu keterhubungannya dengan orang lain dan
berorientasi kepada sesama. (Kej. 2:18)
 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. IPTEK tidak boleh bertentangan
demgan iman sebab iman adalah dasar kehidupan orang percaya
(Ibrani 11:1) sehingga sebagai orang percaya kita harus mampu
menyaring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tetap
sesuai dengan kehendak Tuhan
 Allah menciptakan manusia dengan tujuan: 1) sebagai pemelihara
bumi beserta isinya, 2) sebagai rekan sekerja Allah ditengah dunia, 3)
sebagai penyembahannya, 4) sebagai objek kasih Allah.

3. HUKUM

Hukum adalah keseluruhan norma sebagai peraturan yang mengikat seluruh atau
sebagian masyarakat tertentu dengan tujuan mengadakan suatu tata kehidupan
bersama.
 Norma berasal dari bahasa latin yang berarti penyikut atau siku-siku, alat
perkakas yang digunakan tukang kayu. Norma diartikan sebagai pedoman,
ukuran, aturan atau kebiasaan. Norma digunakan untuk menentukan san
menilai baik atau buruk suatu perbuatan.
o Norma kesusilaan, ialah peraturan hidup berasal dari suara hati
sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan berakibat
penyesalan. Contoh: Tidak boleh mencuri milik orang lain, harus
jujur, harus berbuat baik kepada sesama, dilarang membunuh sesama
manusia.
o Norma kesopanan, ialah norma yang timbul dan diadakan oleh suatu
kelompok masyarakat untuk mengatur tata krama pergaulan sehingga
anggota maayarakat saling menghormati. Akibat pelanggaran terhadap
norma ini adalah dicela atau dikucilkan oleh sesamanya. Contoh:
jangan makan sambil bicara, jangan meludah dilantai, orang muda
harus menghormati orang tua.
o Norma Agama, ialah peraturan hidup yang harus diterima sebagai
perintah-perintah, larangan-laranngan, dan ajaran- ajran yang
bersumber dari Tuhan yang maha esa. Pelanggaran terhadap norma ini
akan mendapat hukuman dari Tuhan berupa siksaan neraka.
o Norma hukum, ialah norma yang dibuat oleh kekuasaan negara.
keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa dan
sanksinya berupa hukuman. Contoh: Barang siapa dengan sengaja
menghilangkan jiwa/nyawa orang lain dihukum karena membunuh,
Dilarang menganggu ketertiban umum.
 Tujuan hukum, untuk ketertiban, kedamaian, keamanan, ketenteraman,
kesejahteraan, dan kebahagiaan masyarakat.
 Pasal 2 MPR Nomor III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan
perundang-undangan RI:
1) UUD 1945,
2) Ketetapan MPR RI,
3) Peraturan pemerintah penganti undang - undang,
4) Peraturan pemerintah,
5) Keputusan presiden,
6) Peraturan daerah.
 Bentuk Hukum: Hukum tertulis dan tidak tertulis (kebiasaan). Sifat hukum: 1)
memaksa dan mempunyai sifat mengatur, 2) mengatur hak dan kewajiban.
 Taat hukum Tuhan
o Hukum Tuhan (Ulangan 5:7-21): 1) jangan ada padamu Allah lain
dihadapanku. 2) jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun
yang ada dilangit diatas, atau yang ada dibumi dibawah, atau yang ada
didalam air dibawah bumi. 3) jangan menyebut nama Tuhan Allamu
dengan sembarangan. 4) Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari sabat. 5)
Hormatilah ayahmu dan ibumu. 6) jangan membunuh. 7) jangan berzinah.
8) jangan mencuri. 9) jangan mengucapakan saksi dusta tentang
sesamamu. 10) jangan mengingini istri sesamamu, dan jangan
menghasratkan rumahnya, atau ladangnya, atau hambanya laki-laki, atau
hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apapun yang
dipunyai sesamamu.
o Hukum kasih (Mat. 22:37 dan 39): jawab yesus kepadanya: "Kasihilah
Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu" itulah hukum yang terutama dan yang
pertama. Hukum kedua yang sama denga itu ialah: "Kasihilah sesamamu
manusia seperi dirimu sendiri". pada kedua hukum inilah tergantung
seluruh hukum taurat dan kitab para nabi.
 Fungsi profetik agama dalam hukum (Roma 13): 1)
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang diatasnya, sebab tidak
ada pemrintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah
yang ada ditetapkan oleh Allah. 2) sebab itu barangsiapa melawan
pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan
mendatangkan hukuman atas dirinya. 3) sebab jika seorang berbuat baik, ia
tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah
kamu hiduo tanpa takut kepada pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan
kamu akan memperoleh pujian dari padanya. 4) karena pemerintah adalah
hamba Allah untuk kebaikanmu tetapi jika engkau berbuat jahat takutlah akan
dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah
adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang
berbuat jahat.
 Hak dasar manusia sebagai imago dei:
1) Kebebasan
2) Nafas Kehidupan
3) Harkat dan Martabat
 Fungsi suara kenabian gereja dalam hukum:
o Wajib menyuarakan, memperjuangkan dan melakukan atau taat
hukum yang adil dan benar.
o Hukum yang adil dan benar adalah hukum yang menjamin kebebasan,
harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Allah
yang segambar dengannya. Imago Dei.

4. MORAL
a) . Moral menurut KBBI :
- secara etimologi: moral/mo-ral/n
1) ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, dan sebagainya; budi pekerti; susila:
2) kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah,
berdisiplin, dan sebagainya; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana
terungkap dalam perbuatan:
3) ajaran kesusilaan.
- bermoral/ber-mo-ral/v
1) menpunyai pertimbangan baik buruk; berakhlak baik:
2) sesuai dengan moral (adat sopan santun dan sebagainya)
b) Apa inti dan substansi moral?
1) Inti atau substansi moral adalah yang baik!
2) Apa yang baik bagi manusia?
Jawab:
1) Yang baik bagi manusia ialah apa yang paling bernilai atau berharga bagi
eksistensi hidupnya.
2) Yang bernilai dan berharga bagi manusia adalah hakikat kemanusiaanya.
3) Hakikat kemanusiaan ditentukan oleh keyakinan, pandangan, dan
pemahaman tentang hakikat manusia.

c) Inti dan substansi moral NILAI


 NILAI menurut KBBI: nilai/ni-lai/n
1) Harga
2) Angka kepandaian
3) banyak sedikitnya isi; kadar; mutu:
4) sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan
5) sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai hakikatnya:
Nilai keagamaan konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh
warga masyarakat pada beberapa masalah pokok dalam kehidupan
keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadikan pedoman bagi tingkah
laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan;
 Pengertian MORAL
1) Moral adalah hal-hal yang dapat mendorong manusia untuk
melakukan tindakan yang baik sebagai kewajiban atau keharusan.
2) Moral adalah sarana untuk mengukur benar atau tidaknya sikap dan
tindakan manusia.
3) Moral adalah kepekaan dalam pikiran, perasaan, dan tindakan
terhadap prinsip-prinsip dan aturan-aturan (Helden, 1997 & Richard,
1971)
4) Moral adalah pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa
yang dapat dan tidak dapat dilakukan manusia. (Atkinson, 1969)
 PEMBAGIAN MORAL
1) MORAL UMUM
2) MORAL KHUSUS = ETIKA PROFESI
Contoh:
- ETIKA PROFESI PERAWAT
- ETIKA PROFESI DOKTER
- ETIKA PROFESI WARTAWAN
- ETIKA PROFESI ADVOKAT
- ETIKA PROFESI GURU/DOSEN
 Manfaat mempelajari Nilai, Norma dan Moral
1. Kita dapat menjunjung dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
2. Kita lebih toleran, etis/santun, dan adil dalam bersikap dan bertindak.
3. Kita lebih dapat menghargai kemampuan dan karya orang lain.
4. Kita lebih bertanggungjawab terhadap bisang ilmu yang diampunya.
5. Kita dapat meningkatkan profesionalitas.

d) Agama sebagai sumber Moral


 Moral adalah Nilai
1) Nilai keagamaan Kristen
o Manusia diciptakan Tuhan Allah. Imago Dei (Gambar Allah)
Kej.1:27 Sungguh amat Baik Kej.1:31
o Diberi nafas Hidup. Kej.2:27
o Punya tanggungjawab etis. Kebebasan menaati perintah Allah
dan tidak melanggar perintahnya. Kej.2:15-17
2) Nilai Asasi Manusia Ciptaan Allah
o Nafas Kehidupan
o Kehidupan yang Bebas
o Hak Kesejahteraan
 Akhlak mulia dalam Kehidupan
1) Akhlak menurut KBBI
- akhlak/akh-lak/ n budi pekerti; kelakuan: --
- budi pekerti: tingkah laku; perangai; akhlak
- kelakuan (ke- + laku + -an)
1) Perbuatan, tingkah laku, perangai, segala sesuatu menunjukkan
seseorang baik atau buruk.
2) perihal, keadaan.
2) Karakter menurut KBBI
- sifat-sifat kejiwaan
- akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang
lain;
- tabiat; watak: Ia mempunyai karakter yang agak aneh dibandingkan
dengan kakaknya
 Arti Karakter
 W.J.S Poerwadarminta
o tabiat, watak ;
o sifat-sifat kejiwaan atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dari yang lainnya.
 KARAKTER
 Personality
 Watak
 Pembawaan
 Perilaku/kelakuan
 Pengertian KARAKTER
 Orientasi batin yang membentuk pola bermakna tak terduga.
 Dibentuk secara sadar dan tidak sadar
 Dibentuk oleh niat diri.
 Mengacu dari sifat manusia untuk bertindak .
 Menentukan keputusan etis.
 Menentukan perbuatan.
 Terlihat dari buah/perilaku
 Ciri kepribadian moral yang biasa disebut kebajikan.

 Pembentukan Karakter
 Kombinasi dari beberapa faktor :
o Hereditas : diwariskan oleh orang tua melalui proses kelahiran
keadaan fisik, intelektual, emosional, tempramen, dan spiritual.
o Lingkungan : keluarga, tradisi, dan budaya, lingkungan
alamiah.
o Kebiasaan : tingkah laku yang dilakukan terus menerus
menjadi suatu keyakinan atau keharusan.
 Pentingnya KARAKTER
 Jika kita kurang dari segi pengetahuan : Orang masih kompromi
 Jika kita kurang dari segi keterampilan : Orang masih kompromi
 Jika kita kurang dari segi karakter : Orang tidak akan kompromi
o If you lose wealth : • you lose nothing
o If you lose health : • you lose something
o If you lose characther : • you lose everything
 Tipe-tipe KARAKTER
 Melankolis > Plekmatis > Sanguinis > Koleris
1) Sanguinis :
(+) : Hangat, bersahabat; Berbelas kasihan, Responsif,
Antusias, Ramah, Banyak bicara.
(-) : Tidak disiplin, Emosi labil, Tidak produktif, Egosentris,
Membesar-besarkan masalah.
2) Kholeris :
(+) : Berkemauan keras, Independen, Memiliki visi, Praktis,
Produktif, Tegas, Pemimpin.
(-) : Dingin, Cepat puas diri, Ceroboh, Dominan, Sulit
mengampuni, Sarkastis, Pemarah, Kejam.
3) Plegmatis :
(+) : Tenang, kalem; Obyektif, Diplomatis, Efisien, teratur;
Cuek, tidak peduli; Praktis humoris, Dapat diandalkan.
(-) : Kikir, Egois, Tidak punya motivasi, Suka menunda-nunda,
Tidak tegas, Cari aman sendiri, Cepar kuatir, Penakut.
4) Melankolis :
(+) : Perfeksionis, Berbakat, Analitis, Tekun Disiplin, Rela
berkorban.
(-) : Pemurung, Pembalas, Berpusat diri sendiri, Berpikir
Negatif, Kurang bermasyarakat, Perasa, Teoritis.
 GANGGUAN KEPRIBADIAN
1). Paranoid
2). Skizoid
3). Skizopital
3). Antisosial
5). Borderline
6). Histrionik
7). Narsistik
8). Avoidant
9). Dependent
10). Obsesif komplusif
 Kualitas Karakter kehendak Allah
 Kej. 41:39, kata firaun kepada yusuf : oleh karena Allah telah
memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang
demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.
 Ams. 1:7, Takut akan TUHAN adalah permulaan Pengetahuan, tetapi
orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
 Ams. 1:29, Oleh karena mereka benci terhadap pengetahuan dan tidak
memilih takut akan TUHAN.
 Ams. 2:5, maka engkay akan memperoleh pengertian tentang takut
akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.
 Ams. 8:13, Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci
kepada kesombongan, kocongkakan, tingkah laku yang jahat, dan
mulut penuh tipu muslihat.
 Ams. 9:10, Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan
mengenal yang mahakudus adalah pengertian.
 Galatia 5:22-23 : Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan,
kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta porah, dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamy seperti yang kubuat
dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak
akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Tetapi buah roh ialah :
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
 Kel. 31:2-3 : Lihat kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku
yehuda, dan telah Kupenuhi dia dengan roh Allah, dengan keahlian
dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,...
 FIRMAN MERUBAH KARAKTER
 2 Tim. 3:16 : Segala tulisan yang diilhamkan Allah bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan,
dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-
tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan
baik
 Galatia 2:19b-20a : Aku telah disalibkan dengan Kristus, Namun aku
hidup, tetapi bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus yang
hidup didalam aku.
 PERUBAHAN HARUS DIMULAI DARI DIRI SENDIRI
 IF YOU WANT TO CHANGE THE WORLD, CHANGE YOUR
NATION.
 IF YOU WANT TO CHANGE YOUR NATION, CHANGE YOUR
FAMILY.
 IF YOU WANT TO CHANGE YOUR FAMILY, CHANGE YOUR
SELF.
 IF YOY WANT TO CHANGE YOUR SELF, CHANGE YOUR
HABIT, YOUR HEART, YOUR CHARACTHER.
 Mengenal Karakter
Dengan mengenal karakter :
 Mengenal diri sendiri
 Mempermudah komunikasi dengan orang lain.
 Dapat memberi keteladanan yang baik.
 Karakter diri = Tubuh duniawi
 Diubah pada = Karakter Kristus
"AKHLAK MULIA"
 Pembentukan Karakter sesuai Karakter Kristus
Pembentukan = mendidik = merobah
Merobah " Kekurangan
o Sanguin yang mudah melupakan janji
o Melankolis yang suka marah
o Plegmatis yang suka takut
o Koleris yang suka menang sendiri
 Bagaimana mungkin seorang murid yesus berakhlak mulia kalau ia
belum bertobat? Masih tubuh duniawi!
Proses Metanonia : "Pertobatan". Transfigurasi
o Tubuh Sorgawi (1 Kor. 15:40)
o Buah Roh ( Galatia 5:22-23)
 "AKHLAK MULIA"
buah Roh ialah :
Kasih, sukacita, damai sejatera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemah lembutan, penguasaan diri.
• "AKHLAK MULIA"
1. Mengasihi Allah
2. Mengasihi sesama
3. Mengasihi diri
4. Mengasihi ciptaan lain

5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

a) Iman, IPTEK dan Amal


 Iman menurut KBBI, artinya:
 Kepercayaan (yang berkenaan dengan agama); keyakinan dan
kepercayaan keadaan Allah, nabi, kitab.
 Ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin;
 Iman menurut Alkitab :
Ibrani 11
1. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang kita lihat
6. Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang tidak berkenaan kepada Allah.
Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada,
dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang bersungguh-sungguh.
 Iman adalah kepercayaan dan keyakinan penuh dalam hati, diucapkan dalam
lisan dan diamalkan dalam perbuatan.
 IPTEK
1) Pengertian Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu.
2) Tiga cabang besar filsafat ilmu
 ONTOLOGI (TEORI HAKEKAT)
 EPISTEMOLOGI (TEORI PENGETAHUAN)
 AKSIOLGI (TEORI NILAI)
3) Pengetahuan yaitu pemahaman hasil penyerapan
(cerap=memperhatikan) panca indra terhadap objek tertentu dalam
kehidupan sehari-hari.
4) umber ilmu pengetahuan
 Akal budi atau rasio
 Pengalaman indrawi
5) Ciri ilmu pengetahuan
 Berlaku umum tidak tergantung faktor subjektif
 Bersifat otonom tidak terpengaruh faktor-faktor eksternal
 Memiliki dasar pembenaran
 Sistematik
 Intersubjektif
 Rasional
 Empiris
 Universal
 Akumulatif
 Sistematis
 Objektif
6) Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk
memanfaatkan alam bagi kesehjatraan dan kenyamanan manusia.
7) Hubungan Ilmu, filasafat, dan agama (iman)
 Ilmu, mencari kebenaran dengan cara penyelidikan (riset)
sesuai dengan eksistensinya yang berhubungan dengan alam
empiris.
 Agama, menemukan konsep kebenaran bersumber pada
wahyu, kebenarannya bersifat mutlak, absolut sebagai
kebenaran tertinggi
 Ilmu kebenarannya bersifat empiris, filsafat kebenarannya
bersifat spekulatif (berdasarkan nalar dan logika), keduanya
bersifat nisbi.
 Agama kebenarannya bersifat absolut mutlak, dalam
penentuannya semua perlu perumusan.
b) Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu
Alkitab
1) Ams 1:5 baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan
baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.
2) Ams 4:2 Karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu;
janganlah meninggalkan petunjukku.
3) Dan. 1:4 yakni orang - orang muda yang tidak ada suatu cela, yang
berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat,
berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang
ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja,
supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa ormag kasdim.
4) Keluaran 35
30. Berkatalah musa kepada orang israel: "Lihatlah, TUHAN telah
mununjuk bazaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda,
31. Dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian,
pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan.
5) Ams. 1:7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi
orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
6) Maz. 119:6 Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan
yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintahmu.
7) Ams. 12:1 Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi
siapa membenci teguran, adalah dungu.
c) Tanggung jawab Ilmuwan
1) Tanggung jawab sosial
Menurut Amsal Bakhtiar tanggung jawab keilmuwan
menyangkut kegiatan maupun penggunaan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ini berarti ilmuwan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi harus memperhatikan kodrat dan
martabat manusia, menjaga ekosistem, bertanggung jawab pada
kepentingan umum, dan generasi mendatang serta bersifat universal
karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
untuk mengembangkan dan memperkokoh ekosistem manusia bukan
untuk menghancurkan ekosistem tersebut.
2) Tanggung jawab Intelektual
Jujun Suriasumatri maupun van Pursen menunjukkan bahwa
pengertian bebas nilai dalam ilmu pengetahuan (epistimologi) sangat
bergantung pada langkah-langkah keilmuwan yang beraangkutan dan
bukan pada proses keilmuwan secara keseluruhan.
Tanggung jawab intelektual sekaligus tanggung jawab sosial
ini penting dalam rangka mengusahakan kebenaran epistimologi,
baik dari segi untung rugi, baik buruk, dan lain sebagainya, sehingga
penyelesaiannya yang objektif terhadap setiap permasalahan sosial
dapat dimungkinkan.
3) Tanggung jawab Moral
Ilmuwan dalam melaksanakan tugas profesionalnya memiliki
kode etik, atau batasan - batasan yang dijadikan sebagai patokan.

6. Kerukunan Antar Umat Beragama

a) Definis atau arti kata kerukunan berdasarkan KBBI Online :


1) Baik dan damai; tidak bertengkar (tt pertalian persahabatan dsb)
2) Bersatu hati; bersepakat
Kerukunan :
1) Perihal hidup rukun
2) Rasa rukun;
Kesepakatan : kerukunan hidup bersama
b) Etimologi
 Kata kerukunan pada mulanya adalah dari bahasa Arab yakni ruknun,
yang berarti tiang, dasar, atau sila.
 Jamak ruknun adalab arkaan. Dari kata arkaan diperoleh pengertian
bahwa kerukunan merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai
unsur yang berlainan dari setiap unsur tersebut saling menguatkan.
 Sedangkan yang dimaksud kehidupan kerukunan beragama ialah
terjadinya hubungan yang baik antara penganut agama yang satu
dengan lainnya dalam satu pergaulan dan kehidupan beragama, dengan
cara saling memelihara, saling menjaga serta saling menghindari hal-
hal yang dapat menimbulkan kerugian atau menyinggung perasaan.
c) Bahasa Inggris
 Disepadankan dengan harmony atau concord.
 Dengan demikian, kerukunan berarti kondisi sosial yang ditandai oleh
adanya keselarasan, kecocokan, atau ketidak berselisihan (harmony,
concordance).
 Dalam literatur ilmu sosial, kerukunan diartikan dengan istilah
intergrasi (lawan disintegrasi) yang berarti creation and maintenance of
diversified patterns of interaction among outnomo usunits. (Kerukunan
merupakan kondisi dan proses tercipta dan terpeliharanya pola-pola
interaksi yang beragam diantara unit-unit (sub sistem) yang otonom).
 Kerukunan mencerminkan hubungan timbal balik yang ditandai oleh
sikap saling menerima, saling mempercayai, saling menghormati dan
menghargai, serta sikap saling memaknai kebersamaan.
d) Secara Terminolog
 W.J.S Purwadarminta. Kerukunan adalab sikap atau sifat meneggang
berupa menghargai dan membolehkan suatu pendirian, pendapat,
pandangan, kepercayaan, maupun yang lainnya yang berbeda dengan
pendirian.
e) Definisi
 Kerukunan adalah suatu sikap atau sifat dari seseorang untuk
membiarkan kebebasan kepada orang lain serta memberikan kebenaran
atas perbedaan tersebut sebagai pengakuan hak-hak asasi manusia.
 Kerukunan diartikan adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan
antar semua orang meskipun mereka berbeda secara suku, ras, budaya,
agama, golongan.
 Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun
karena sebelumnya ada ketidakmampuan serta kemampuan dan
kemauan untuk hidup bersama dengan damai dan tentram.
 Kerukunan juga diartikan sebagai kehidupan bersama yang diwarnai
oleh suasana yang harmonis dan damai, hidup rukun berarti tidak
mempunyai konflik, melainkan bersatu hati dan sepakat dalam berfikir
dan bertindak demi mewujudkan kesejahtraan bersama.
 Kerukunan atau hidup rukun adalah suatu sikap yang berasal dari
lubuk hati yang paling dalam terpancar dari kemauan untuk
berinteraksi satu sama lain sebagai manusia tanpa tekanan dari pihak
manapun.
f) Kerukunan (Ruku (Arab))
Suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka
berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan.
g) Kerukunan umat beragama
Hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling
pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat
dan bernegara.
h) Tiga unsur penting kerukuan hidup umat beragama
1) Kesediaan untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan orang
atau kelompok lain.
2) Kesediaan membiarkan orang lain untuk mengamalkan ajaran yang
diyakininya.
3) Kemampuan dan kemauan untuk menerima perbedaan, merasakan
indahnya sebuah perbedaan dan mengamalkan ajarannya. Keluhuran
masing-masing ajaran agama menjadi anutan dari setiap orang.
Lebih dari itu, setiap agama adalah pedoman hidup umat manusia yang
bersumber dari firman Tuhan.
i) Jenis-jenis Kerukunan antar Umat Beragama
 Kerukunan antar pemeluk agama yang sama suatu bentuk kerukunan
yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama
 Kerukunan antar Umat Beragama lain suatu bentuk kerukunan yang
terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda.
j) Trilogi kerukunan
a. Kerukunan intern masing-masing umat dalam satu agama. Yaitu
kerukunan diantara aliran-aliran/paham/denominasi/mazhab-mazhab yang
ada dalam suatu umat atau komunitas agama.
b. Kerukunan diantara umat atau komunitas agama berbeda-beda. Yaitu
kerukunan diantara para pemeluk agama-agama yang berbeda yaitu
diantara pemeluk Islam dengan pemeluk Kristen Protestan, Katolik,
Hindu, dan Buddha
c. Kerukuanan antar umat dan komunitas agama dan pemerintah. Yaitu
supaya diupayakan keserasian dan keselarasan diantara para pemeluk atau
pejabat agama dengan para pejabat pemerintah dengan saling memahami
dan menghargai tugas masing-masing dalam rangka membangun
masyarakat dan bangsa indonesia yang beragama.
k) Kerukunan Intern dan Antar Umat Beragama
1) Saling hormat menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agamanya.
2) Saling tenggang rasa dan toleransi dengan tidak memaksa agama
kepada orang lain.
3) Saling hormat menghormati dan bekerjasama intern pemeluk agama,
antar berbagai golongan agama dan umat-umat beragama dengan
pemerintah yang sama-sama bertanggung jawab membangun bangsa
dan Negara.
l) Kata kunci
Kerukunan antar umat beragama adalah hubungan antar sesama umat
beragama yang dilandasi toleransi saling pengertian, saling menghormati,
menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara didalam negara
kesatuan Republik Indonesia.
m) Cara menciptakan Kerukunan Umat Beragama
1) Saling tenggang rasa; menghargai dan toleransi antar umat beragama.
2) Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu.
3) Melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya.
4) Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun
peraturan Negara atau Pemerintah.
n) Lima kualitas kerukunan umat beragama yang perlu dikembangkan
1) Nilai religiusitas, kualitas hidup umat beragama harus
mempresentasikan sikap religius umatnya.
2) Keharmonisan, kualitas hidup umat beragama harus mencerminkan
harmonis, yakni hubungan yang serasi, "senada dan seirama",
tenggang rasa, saling menghormati, saling mengasihi, saling
menyayangi, saling peduli yang didasarkan pada nilai persahabatan,
kekeluargaan, persaudaraan, dan rasa sepenanggungan.
3) Kedinamisan, kualitas kerukunan umat beragama harus diarahkan pada
pengembangan nilai-nilai dinamik yang direpeesentasikan dengan
suasana interaktif, bergerak, bersemangat, dan gairah dalam
mengembalikan nilai kepedulian, kearifan, dan kebajikan bersama.
4) Kreativitas, kualitas kerukunan hidup umat beragama harus
diorientasikan pada pengembangan suasana kreatif, suasana yang
mengembangkan gagasan, upaya, dan kreativitas bersama dalam
berbagai sektor untuk kemajuan bersama yang bermakna
5) Produktivitas, kualitas kerukunan hidup umat beragama harus pula
diarahkan pada pengembangan nilai produktivitas umat, untuk itu
kerukunan ditekankan pada pembentukan suasana hubungan yang
mengembangkan nilai-nilai sosial praktis dalam upaya mengentaskan
kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan seperti mengembangkan
amal kebajikan, bakti sosial, badan usaha, dan berbagai kerjasama
sosial ekonomi yang mensejahterakan umat.
o) Kendala Kerukunan Antar Umat Beragama
 Rendahnya sikap toleransi akibat dari pola perjumpaan tak langsung
(indirect encounter) antar agama, khususnya menyangkut persoalan
teologi yang sensitif sehingga kalangan umat beragama merasa enggan
mendiskusikan masalah - masalah keimanan.
 Kepentingan Politik
Faktor politik terkadang menjadi fakto penting sebagai kendala
dalam mencapai tujuan sebuah kerukunan antar umat beragama
khusunya di Indonesia.
 Sikap Fanatisme
p) Solusi Masalah Kerukunan antar Umat Beragama
 Dialog antar pemeluk agama
 Bersikap optimis
Hal - hal yang membuat kita optimis :
1) Studi agama - agama, termasuk juga dialog antar agama,
semakin merebak dan berkembang diberbagai universitas, baik
didalam maupun diluar negri.
2) Kesadaran para pemimpin agama akan perlunya perspektif baru
dalam melihat hubunhan antar-agama.
3) Masyarakat kita sebenarnya semakin dewasa dalam
menghadapi isu - isu atau provokasi - provokasi.
q) Cara menjaga Kerukunan antar Umat
Berbagi
 Menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama di Indonesia
 Selalu siap membantu sesama dalam keadaan apapun dan tanpa
melihat status orang tersebut
 Hormatilah selalu orang lain tanpa memandang agama apa yang
mereka anut.
 Bila terjadi masalah yang membawa nama agama, tetap selesaikan
dengan kepala dingin dan damai, tanpa harus saling tunjuk dan
menyalahkan.
r) Sikap terhadap Kerukunan antar Umat Beragama
1) Eksklusif adalah sikap dimana pemeluk agama hanya mengakui bahwa
hanya agamanya saja yang benar.
2) Infklusifisme. Dalam sikap ini pemeluk agama, telah memiliki sikap
mengerti tentang eksistensi agama lain, namun tetap hanya
menganggap agamanya saja yang paling benar.
3) Pluralisme. Apabila orang tersebut telah memiliki sifat ini, maka orang
tersebut dapat menerima, menghargai, dan mengakui eksistensi adanya
agama lain.
s) Pandangan Umat Kristen terhadap Kerukunan
 Umat kristen sendiri memiliki pandangam terhadap kerukunan. Umat
kristen yang berlandaskan hukum kasih, memiliki semangat
keberagaman dalam menoleransi perbedaan agama.
 Dalam kristen sendiri, kerukunan berpusat pada kesatuan untuk
melayani Yesus Kristus.
t) Sikap kita sebagai Anak Allah
Ajaran Yesus yang menyuruh para pengikutnya mengasihi musuh, adalah
ajaran yang sangat revolusioner bagi mereka yang hidup dalam hukum atau
adat - istiadat pembalasan. Kita tahu bahwa dalam hukum atau adar - istiadat
Yahudi berlaku hukum pembalasan, Tertulis: "... sebab berlaku: nyawa ganti
nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki
(Ul.19:21; bd, Kel.21:23)
u) Definisi Toleransi
 Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "Tolerare" yang berarti
dengan sabar membiarkan sesuatu.
 Jadi, pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap
manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang
menghormati atau memghargai setiap tindakan yang dilakukan orang
lain.
 Tujuan kerukunan hidup beragama antara lain
1) Untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan keberagamaan
masing - masing pemeluk agama.
2) Untuk mewujudkan stabilitas nasional yang mantap.
3) Menunjang dan menyukseskan pembangunan.
4) Memelihara dan mempererat rasa peesaudaraan
v) Manfaat
1) Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat
2) Toleransi antar umat beragama meningkat
3) Meningkatkan rasa aman bagi agama - agama minoritas dalam
melaksanakan ibadahnya masing - masing.
4) Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan agama.

 Markus 12:30-31 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan


dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan
segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: "Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama
dari pada kedua hukum ini"
 Matius 5:44 Tetapi aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan
berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
 Mazmur 133:1 Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara -
saudara diam bersama dengan rukun!
 Matius 5:9 Berbahagialah orang yang membawah damai, karena mereka
akan disebut anak - anak Allah
 Matius 5:25 Segaralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama
- sama dengan dia ditengah jalan, supaya lawanmu itu jangan
menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau
kepada pembantunya dan engkau dilemparkan kedalam penjara.
 Roma 12:18 Sedapat - dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu,
hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

Anda mungkin juga menyukai