MINUMAN KERAS DALAM HUKUM ISLAM

Mohammad Adhitya Jatikusuma

Program Strata 1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta

Intisari – Minuman keras, atau miras (akronim), menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
edisi keempat bermakna “Minuman beralkohol yang memabukkan, seperti bir, anggur, arak, tuak,
dan berbagai macam jenis lainnya.”. Minuman beralkohol dapat menurunkan kesadaran
penggunanya, maka dari itu, minuman keras termasuk sebagai khamr . Dalam hukum Islam,
khamr merupakan sebuah larangan yang berlaku untuk seluruh umat Islam serta tidak ada
perkecualian untuk individu tersebut. Untuk lebih memahami hal tersebut, maka dilakukan
analisa terhadap minuman keras dalam hukum Islam.

Kata kunci – Minuman keras, khamr, hukum islam.

I. PENDAHULUAN Syariat Islam sejak empat belas

A. Latar Belakang
Khamr atau minuman keras, merupakan
minuman yang memabukkan dan dapat
menurunkan kesadaran bagi penggunanya.
Dalam hukum Islam, khamr merupakan sebuah
larangan yang tidak boleh dilanggar bagi umat
Islam. Dari segi kesehatan, banyak ditemukan
dampak negatif dari alkohol, diantaranya adalah,
menyebabkan kerusakan syaraf, gangguan
jantung, dan mengganggu system reproduksi
serta dapat menurunkan kecerdasan.
Dalam makalah ini, penulis akan
menjelaskan tentang minuman keras dalam
hukum Islam.
B. Tujuan
1. Menjelaskan minuman keras dalam hukum
Islam.
2. Menjelaskan ayat yang digunakan sebagai
dasar landasan.
3. Dampak negatif dari segi kesehatan.
C. Batasan Masalah
Pada makalah ini, akan dijelaskan
tentang minuman keras dalam hukum
Islam serta ayat suci dalam Al-Qur’an
yang digunakan sebagai landasannya.
II. PEMBAHASAN
A. Sejarah Khamr
Khamr atau arak berasal dari
bahasa Arab di dalam kitab suci Al-
Qur’an yaitu, khamr yang berarti
‘tutup’. Pada awalnya, khamr diartikan
sebagai kerudung atau tutup kepala
wanita. Kemudian popular sebagai
minuman keras karena memiliki
pengaruh negatif yang dapat menutup
atau melenyapkan akal pikiran.
abad yang lalu mengharamkan khamr
yang berkaitan dengan penghargaan
terhadap akal manusia yang harus
dijaga dengan semestinya.
B. Landasan Hukum Islam Terhadap
Minuman Keras
Larangan terhadap khamr dibagi
melalui empat tahap dalam Al-Qur’an.
Yang pertama adalah :
“Dan dari buah kurma dan anggur,
kamu buat minuman yang memabukkan
dan rezeki yang baik. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi
orang yang memikirkan”. (An-Nahl
(16) : 67).
Surat ini turun sebelum adanya
pengharaman khamr sebagaimana
khamr tersebut disebutkan bersamaan
dengan kenikmatan yang tidak haram
(anggur dan kurma).
Yang kedua adalah:
“Mereka bertanya kepadamu tentang
khamr dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan
beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya” (Al-Baqarah/2: 219).
Pada ayat ini mulai disinggung
tentang dosa besar yang diakibatkan
apabila mengkonsumsi khamr. Saat ayat
ini turun, penduduk Madinah gemar

1
 meminum arak dan makan dari hasil
perjudian.
Yang ketiga adalah :
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu shalat, sedang kamu
dalam keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan”.
(An-Nisā (4): 43)
Ayat ini merupakan tahapan
pelarangan melakukan shalat ketika
dalam keadaan mabuk, sebelum pada
akhirnya diberikan label haram pada
khamr. Ayat ini turun dengan latar
belakang kejadian seorang laki-laki
yang maju untuk mengimami shalat
setelah meminum khamr dan bacaan
yang dibacanya pun keliru.
Yang keempat adalah :
“Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya (meminum) khamr,
berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan
setan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. Sesungguhnya setan itu
bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara
kamu lantaran (meminum) khamr dan
berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang;
maka berhentilah kamu (dari
mengerjakan pekerjaan itu)”. (al-
Māidah/5: 90-91).
Ayat tersebut merupakan akhir
dari tahap pengharaman khamr . Ayat
ini turun sebab Umar bin Khattab yang
menyampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW kelemahan-
kelemahan khamr dan pengaruhnya
terkadap manusia, maka Ia pun berdoa
kepada Allah SWT agar khamr
diharamkan. (Abu Maisarah).
C. Dampak Negatif Minuman Keras dari
Sisi Kesehatan
Dalam dunia medis, khamr
membawa dampak negatif apabila
dikonsumsi. Menurut Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia,
beberapa dampaknya adalah:
1. Menyebabkan kerusakan saraf.
2. Menyebabkan gangguan jantung
3. Mengganggu system metabolism
tubuh
4. Mengganggu siste reproduksi
5. Menurukan kecerdasan
6. Menyebabkan kenaikan berat badan
7. Mengganggu fungsi hati
8. Menyebabkan tekanan darah tinggi
9. Menyebabkan ketidaknyamanan
dalam tubuh
10. Memperpendek usia seseorang.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari analisa yang dilakukan
terhadap minuman keras dalam hukum
Islam, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Minuman keras tergolong sebagai khamr.
2. Terdapat empat tahap dalam peng-haram-an
khamr pada Al-Qur’an.
3. Khamr selain dilarang dalam syariat Al-
Qur’an, juga dapat mengakibatkan dampak
negatif dalam tubuh.
B. DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online].
Tersedia di
kbbi.kemendikbud.go.id. Diakses 27 Maret
2021
P2TM Kemenkes RI. 2018. 10 Dampak negatif
alkohol bagi kesehatan.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
p2ptm/stress/page/21/10-dampak-negatif-
alkohol-bagi-kesehatan. Diakses 27 Maret
2021