Anda di halaman 1dari 12

KEPEMIMPINAN

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Perilaku Organisasi

Oleh:
Khozinatul Asrori (04010420012)
M. Ibnu Fadhli S (04010420013)

Dosen Pengampu:

M. Adi Trisna Wahyudi, S. Sos., M.M.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

SURABAYA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan mkalah ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi. Kami
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada penyusunan
makalah ini, sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada:
1) Bapak M. Adi Trisna Wahyudi, S. Sos., M.M. Selaku dosen pengampu mata kuliah
perilaku organisasi yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan kami dalam penyusunan makalah ini;
2) Orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan dukungan material dan
moral; dan
3) Sahabat-sahabat yang banyak membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.

Surabaya, 12 September 2021

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................................4
D. Manfaat.......................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
A. Pengertian Kepemimpinan........................................................................................................5
B. Teori Kepemimpinan..................................................................................................................5
C. Sumber dan Dasar Kekuasaan..................................................................................................7
D. Contoh Kepemimpinan..............................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan memegang peran penting dalam sebuah organisasi. Menjadi seorang
pemimpin bukan lah hal yang mudah, karena sosoknya adalah yang paling bertanggung
jawab terhadap organisasi yang di pimpinnya. Ketika kepemimpinan ini muncul, beragam
ditemukan karakteristik kepribadian. Karrakter tersebut seperrti, ketegasan, kecerdasan,
kekuatan karakter, efikasi diri untuk kepemimpinan, pemantauan diri dan motivasi sosial,
dan masih banyak lagi. Dari hasil penelitian, kepemimpinan menjadi factor internal yang
mempengaruhi suatu organisasi. Sehingga biasanya banyak ekspektasi tinggi yang di
lemparkan kepada pemimpin, namun saat tidak sesuai ekspektasi mulailah bermunculan
suara- suara “ganti pemimpin- ganti pemimpin”. Padahal antara pemimpin dan anggota
harus bersinergi demi pencapaian visi misi organisasi.
Daswati (2012: 797) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Pemimpin yang
efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berperan aktif dalam
melaksanakan peran kepemimpinan, baik peran sebagai penentu arah, agen perubahan,
juru bicara maupun pelatih untuk meningkatkan kinerja atau semangat kerja bagi
pegawai/pengikut pada sebuah organisasi. Pembahasan tentang kepemimpinan adalah
pembahasan yang menarik. Topik ini perlu di bahas lebih lengkap pada mata kuliah
perilaku organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Kepemimpinan itu?
2. Apa saja Teori Kepemimpinan itu?
3. Apa saja Sumber dan Dasar kekuasaan
4. Bagaimana Contoh Kepemimpinan di Indonesia

C. Tujuan
Tujuan makalah ini dibuat adalah agar bisa mengembangkan pemikiran yang sesuai
kajian, merumuskan gagasan-gagasan yang lebih inovatif, memberikan kerangka ilmiah
terhadap aktivitas kepemimpinan yang berkembang di masyarakat.
D. Manfaat
1. Mengetahui makna kepemimpinan.
2. Mengetahui teori kepemimpinan
3. Mengetahui Beberapa Sumber dan Dasar kekuasaan
4. Mengetahui Contoh Kepemimpinan di Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Ivansevich dan Matteson (2008) menyatakan kepemimpinan merupakan
kemampuan untuk memakai pengaruh dalam lingkungan atau situasi organisasi, untuk
menghasilkan efek yang berarti dan berdampak langkung terhadap pencapaian tujuan yang
menantang. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk berbuat guna
mewujudkan tujuan-tujuan yang sudah ditentukan. Robbin dan Judge (2011)
mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok
untuk pencapaian tujuan (“The ability to influence a group toward the achievement of
goals”).1
Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju
pencapaian visi atau sekumpulan tujuan. Kepemimpinan memiliki peran yang penting.
Kepemimpinan melahirkan peranan baru yang harus dimainkan seorang pemimpin. Kini
pemimpin bukan hanya sebagai seorang perencana, pengambil keputusan, pemberi arahan,
dan bertanggung jawab terhadap organisasinya, pemimpin juga berperan untuk membantu
organisasinya belajar bekerja secara lebih efektif dan efisien. Pemimpin diharapkan
mampu membantu meciptakan iklim social yang baik, dan memberikan kesempatan pada
anggotanya untuk belajar dari pengalaman.
Organisasi membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang kuat
untuk efektivitas yang optimal. Kepemimpinan yang efektif menurut Peter Drucker adalah
berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan
nyata. Kita membutuhkan pemimpin untuk menciptakan visi masa depan, dan
menginspirasi anggota organisasi untuk mencapai visi tersebut. Kita membutuhkan
manajer untuk merumuskan secara rinci merencanakan, menciptakan struktur organisasi
yang efisien, dan mengawasi operasi sehari-hari.2 Sering kali kepemimpinan disamakan
dengan manajemen, walaupun keduanya memiliki konsep yang berbeda. Pemimpin
berfokus pada mengerjakan yang benar sedangkan manajer memusatkan perhatian pada
mengerjakan secara tepat ("managers are people who do things right and leaders are
people who do the right thing, "). Kepemimpinan memastikan tangga yang kita daki
bersandar pada tembok secara tepat, sedangkan manajemen mengusahakan agar kita
mendaki tangga seefisien mungkin.3
B. Teori Kepemimpinan
Umam (2010: 276) menyatakan bahwa pada intinya, teori kepemimpinan
merupakan teori yang berusaha untuk menerangkan cara pemimpin dan kelompok yang
dipimpinya berperilaku dalam berbagai struktur kepemimpinan, budaya, dan
lingkungannya. Untuk mengetahui teori-teori kepemimpinan, dapat dilihat dari beberapa
1
MODUL PERILAKU ORGANISASI, Endang Pitaloka, SE. ME, Universitas Pembangunan Jaya, 2013, hal. 127
2
Essentials of Organizational Behaviour-Pearson, Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge, Katherine Breward
(2016), hal. 223
3
MODUL PERILAKU ORGANISASI, Endang Pitaloka, SE. ME, Universitas Pembangunan Jaya, 2013, hal. 128

5
literature yang pada umumnya membahas hal-hal yang sama. Berikut ini akan diuraikan
beberapa teori yang tidak asing lagi bagi literatur-literatur kepemimpinan pada umumnya.
a. Teori Sifat
Menurut Stephen P. Robbins dan Timothy Judge (2011: 49) teori sifat
kepemimpinan adalah teori-teori yang mempertimbangkan berbagai sifat dan
karakteristik pribadi yang membedakan para pemimpin dari mereka yang bukan
pemimpin. Dalam kehidupan nyata dapat ditemukan adanya orang-orang yang
mempunyai sifat-sifat luar biasa.
Terdapat tiga karakteristik berkaitan dengan efektivitas kepemimpinan adalah:
1) Personality, kepribadian: tingkat energi, toleransi terhadap stress, percaya diri,
kedewasaan emosional, dan integritas.
2) Motivation, Motivasi: orientasi kekuasaan tersosialisasi, kebutuhan kuat untuk
berprestasi, memulai diri, membujuk.
3) Ability, kemampuan: keterampilan interpersonal, keterampilan kognitif,
keterampilan teknis
b. Teori Perilaku
Behavioral theories atau teori perilaku kepemimpinan tumbuh sebagai hasil
ketidakpuasan terhadap Trait theories atau teori sifat karena dinilai tidak dapat
menjelaskan efektivitas kepemimpinan dan gerakan hubungan antara manusia. Teori ini
percaya bahwa perilaku pemimpin secara langsung mempengaruhi efektivitas
kelompok. Pemimpin dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan untuk mempengaruhi
orang lain dengan efektif.
1) Ohio State Studies. Studi ini mengidentifikasikan adanya dua dimensi perilaku
pemimpin yang dinamakan Initiating Structure dan Consideration. Initiating Structur
merupakan tingkatan keadaan dimana seorang pemimpin mungkin mendefenisikan
dan menstrukturkan perannya dan bawahannya dalam usahan pencapaian tujuan.
Sedangkan Consideration dideskripsikan sebagai tingkatan dimana seseorang
mungkin mempunyai hubungan kerja yang ditandai oleh saling percaya, menghargai
gagasan pekerja, dan menghargai prestasi mereka.
2) University of Michigan Studies. Menurut pandangan teori ini, perilaku pemimpin
juga mempunyai dua dimensi yaitu: employee-oriented dan production-oriented.
Pemimpin yang employee-oriented menekankan pada hubungan interpersonal,
mereka memperhatikan kepentingan personal dalam kebutuhan pekerjaan mereka
dan menerima perbedaan individual di antara anggota. Pemimpin dengan employee-
oriented cenderung menekankan pada aspek teknis atau tugas dari pekerjaan,
kepentingan utama mereka adalah dalam penyelesaian tugas kelompok mereka, dan
anggota kelompok adalah sarana menuju akhir.
3) The Managerial Grid Managerial Grid sering juga dinamakan Leadership Grid
merupakan jaringan manajerial dengan matriks 9 x 9 menggambarkan 81 gaya
kepemimpinan yang berbeda. Managerial Grid berdasarkan gaya “concern for
people” dan “concern for production”, yang pada dasarnya mencerminkan dimensi
The Ohio State consideration dan initiating structure atau dimensi The Michigan
tentang employee-oriented dan production-oriented. Managerial Grid tidak

6
menunjukkan hasil, tetapi faktor yang mendominasi dalam pemikiran pemimpin
dengan maksud untuk mendapatkan hasil.
c Teori Kelompok. Teori kelompok dalam kepemimpinan ini dasar perkembangannya
berakar pada psikologis social. Dan teori pertukaran yang klasik membantunya sebagai
suatu dasar yang penting bagi pendekatan teori kelompok.Teori kelompok ini
beranggapan dapat mencapai tujuan-tujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran
yang positif diantara pemimpin dan pengikut-pengikutnya tentang keinginan-keinginan
mengembangkan peranan.
d. Teori Kontinjensi Contingency theory dinamakan pula sebagai Situational theory.
Wibowo (2014: 275) menyatakan bahwa Teori ini menganjurkan bahwa efektivitas
gaya perilaku pemimpin tertentu tergantung pada situasi. Apabila situasi berubah
diperlukan gaya kepemimpinan yang berbeda.
e. Teori Sedang Tumbuh. Wibowo (2014:282) menyatakan bahwa Masalah kepemimpinan
berkembang sejalan dengan perkembangan suatu organisasi. Hal tersebut menarik
minat dan pemikiran beberapa penulis tentang model kepemimpinan yang sesuai
dengan zamannya. 1) Cahrismatic Leadership Cahrismatic Leadership adalah
kemampuan mempengaruhi pengikutnya didasarkan pada bakat supernatural dan
kekuasaan atraktif. Pengikut menikmati bersama charismatic leader karena mereka
merasa terinspirasi, benar dan penting. Pemimpin kharismatik mempunyai kualitas
bakat yang luar biasa, charisma, yang memungkinkan mereka memotivasi pengikut
untuk mencapai kinerja luas biasa.4

C. Sumber dan Dasar Kekuasaan


Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang mempengaruhi orang lain sesuai
dengan kehendaknya. Kekuasaan merupakan unsur penting dalam kehidupan organisasi.
Adapun keberadaan kekuasaan tergantung pada sifat hubungan antar yang berkuasa dan yang
dipengaruhi (dikuasai).
Lima sumber kekuasaan menurut John Brench dan Bertran Raven (Luthan, 2006)
1. Kekuasaan memaksa (coercive power), kemampuan orang yang mempengaruhi
untuk menghukum orang yang dipengaruhi, kalau tidak memenuhi persyaratan.
2. Kekuasaan menghargai (reward power), kemampuan seseorang untuk memberi
penghargaan kepada orang lain untuk melaksanakan perintah atau memenuhi
persyaratan prestasi kerja.
3. Kekuasaan syah (legitmate power), kekuasaan yang ada ketika seseorang
bawahan/orang yang dipengaruhi mengakui bahwa pemberi pengaruh berhak
untuk mempergunakan pengaruh dalam batas-batas tertentu.
4. Kekuasaan keahlian (expert power), kekuasaan berdasarkan keyakinan bahwa
orang yang tidak mempengaruhi mempunyai keahlian relevan yang tidak dimiliki
oleh orang yang dipengaruhi5.

4
Perilaku Organisasi, Dr. H. Candra Wijaya, M.Pd , Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia
(LPPPI), Medan,2017. Hal. 123-126
5
MODUL PERILAKU ORGANISASI, Endang Pitaloka, SE. ME, Universitas Pembangunan Jaya, 2013, hal. 117

7
Ada beberapa macam kekuasaan yang bersumber pada suatu hal, antara lain:
a. Kekuasaan juga dapat bersumber pada kedudukan. Kekuasaan yang bersumber
pada kedudukan terbagi kedalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
1) Kekuasaan formal atau legal
Termasuk dalam jenis ini adalah komandan tentara, kepala dinas,
presiden atau perdana menteri, dan sebagainya yang mendapat kekuasaannya
karena ditunjuk dan/atau diperkuat dengan peraturan atau perundangan yang
resmi.
2) Kendali atas sumber dan ganjaran
Majikan yang menggaji karyawannya, pemilik sawah yang mengupah
gurunya, kepala suku atau kepala kantor yang dapat memberi ganjaran kepada
anggota atau bawahannya, dan sebagainya memimpin berdasarkan sumber
kekuasaan jenis ini.
3) Kendali atas hukuman
Ganjaran biasanya terkait dengan hukuman sehingga kendali atas
ganjaran biasanya juga terkait dengan kendali atas hukuman, walaupun
demikian, ada kepemimpinan yang bersumbernya hanya kendali atas hukuman
saja. Kepemimpinan jenis ini adalah kepemimpinan yang berdasarkan atas
rasa takut. Contohnya preman-preman yang memunguti pajak dari pemilik-
pemilik tokok.
4) Kendali atas informasi
Informasi adalah ganjaran positif bagi yang memerlukannya. Oleh
karena itu, siapa yang menguasai informasi, ia dapat menjadi pemimpin.
5) Kendali ekologi
Sumber kekuasaan ini juga dinamakan perekayasaan situasi
(situasional engineering). Contohnya, kendali atau penepatan jabatan, seorang
atasan, atau manajer.

b. Kekuasaan yang bersumber kepada keperibadian


1) Keahlian atau keterampilan
Pada shalat jamaah dalam agama Islam, yang dijadikan pemimpin shalat
(imam) adalah yang paling fasih membaca ayat AL-Quran.
2) Persahabatan atau kesetiaan
Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia pada kelompok dapat menjadi
sumber kekuasaan sehingga seorang dianggap sebagai pemimpin. Ibu-ibu
ketua kelompok arisan, misalnya dipilih karena memiliki sifat pribadi yang
jenis ini.
3)Karisma
Ciri kepribadian yang menyebabkan timbulnya kewibawaan pribadi dari
pemimpin juga merupakan salah satu sumber kekuasaan dalam proses
kepemimpinan.

c. Kekuasaan yang bersumber pada politik


1) Kendali atas proses perbuatan keputusan

8
Dalam organisasi, ketua menetukan apakah suatu keputusan akan dibuat dan
dilaksakan atau tidak. Kepemimpinan seorang presiden juga bersumber pada
kekuasaan politik karena sebuah undang-undang yang sudah disetujui
parlemen baru berlaku jika sudah mendapat tanda tangan.
2) Koalisi
Kepemimpinan atas dasar sumber kekuasaan politik di tentukan juga atas hak
dan kewenangan untuk membuat kerja sama dengan kelompok lain.
3) Partisipsi
Pemimpin mengatur partisipasi anggotanya, siapa yang boleh berpartisipasi,
dalam bentuk apa tiap orang itu berpartisipasi, dan sebagainya.
4) Institusional
Pemimpin agama menikahkan pasangan suami istri, menentukan terbentuknya
keluarga baru. Notaries atau hakim menetapkan berdirinya suatu yayasan atau
perusahaan baru.6

D. Contoh Kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan menurut As’ad (1991) telah diketahui secara luas, yaitu:
a) Tipe otokratik adalah pemimpin yang sangat egois dengan menunjukkan
sikap “keakuannya”. Pemimpin ini selalu menggunakan cara yang lebih
dianggap pantas dari dirinya sendiri sehingga segala sesuatu yang dilakukan
oleh pemimpin pasti benar dan ide atau gagasan karyawan atau bawahan tidak
diakui. Contoh Adolf Hitler, Mao Zedong
b) Tipe karismatik adalah tipe yang memiliki daya tarik, dan pembawaan yang
luar biasa untuk mempengaruhi orang lain sehingga ia mempunyai bawahan
yang bisa dipercaya serta pengikut yang setia dan jumlahnya besar. Contoh
Soekarno, Martin Luther Jr
c) Tipe Paternalistik atau Maternalistik adalah kepemimpinan dengan sifat
kebapakan atau keibuan. Contoh Barack Obama
d) Tipe Militeristik, tipe ini mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter dengan
sistem satu komando atau satu perintah yang berasal dari pimpinan puncak
dan harus dilaksanakan oleh bawahan. Contoh Kaisar Hirohito
e) Tipe Demokratis, mengutamakan manusia adalah makhluk hidup yang
mulia sehingga selalu melibatkan bawahan. Contoh John F. Kennedy, Nelson
Mandela
f) Tipe Laissez Faire atau delegatif, tipe ini bersifat permisif dan memberikan
kepercayaan berupa tanggungjawab pekerjaan secara penuh kepada bawahan.
Contoh Adam Smith7

b. Perbedaan Pemimpin Karismatik dan Transformasional

6
Perilaku Organisasi, Dr. H. Candra Wijaya, M.Pd , Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia
(LPPPI), Medan,2017. Hal. 147-149
7
Burhanudin Mukhamad Faturahman. KEPEMIMPINAN DALAM BUDAYA ORGANISASI. Alumni Pascasarjana
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. MADANI JURNAL POLITIK DAN SOSIAL KEMASYARAKATAN,
VOL 10 N0 1 2018.

9
Kepemimpinan karismatik (charismatic leadership) adalah gaya
kepemimpinan dengan menonjolkan karisma untuk menarik dan menginspirasi
pengabdian oleh orang lain. Itu adalah salah satu contoh gaya yang berpusat pada
pemimpin, selain kepemimpinan otoritatif dan transaksional. Pemimpin lebih percaya
pada visi dan kemampuannya sendiri daripada pada para pengikut. Tapi,
dibandingkan dua gaya kepemimpinan lainnya tersebut, pemimpin karismatik lebih
banyak berkomunikasi dengan para pengikut.
Di sisi persamaan, keduanya menekankan pada kuatnya peran pemimpin
sebagai pusat perubahan. Pemimpin memangun visi dan menggunakannya sebagai
landasan untuk mempengaruhi dan menginspirasi pengikut. Mereka kemudian
memotivasi individu atau orang-orang di sekitarnya untuk mencapai visi tersebut.
Mereka mendorong pengikut menjadi lebih baik dan bekerja untuk kebaikan
organisasi atau masyarakat.
Tapi, keduanya berbeda dalam hal titik kekuatan. Pemimpin karismatik sering
mencoba untuk membuat status quo lebih baik. Mereka membangun visi, yang
kemudian menjadi visi pengikut. Sementara itu, pemimpin transformasional
mengubah organisasi melalui visi bersama dan fokus pada peningkatan dan
pengembangan semua pengikut.
Pemimpin kharismatik menggunakan kharisma dan persona mereka untuk
memobilisasi orang menuju perubahan. Sementara itu, pemimpin transformasional
menggunakan visi bersama untuk melakukannya. 
Pemimpin Karismatik; Luar biasa menarik perhatian, luar biasa berpengaruh
tapi pengikut bergantung pada arahan mereka. Pemimpin Transformasional; role
model, guru, berorientasi pada pemberdayaan, sehingga pengikutnya relative lebih
independen8

8
Apa itu Kepemimpinan Transformasional, https://youtu.be/oX3hA75rUuU

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju
pencapaian visi atau sekumpulan tujuan. Organisasi membutuhkan kepemimpinan
yang kuat dan manajemen yang kuat untuk efektivitas yang optimal. Kita
membutuhkan pemimpin untuk menciptakan visi masa depan, dan menginspirasi
anggota organisasi untuk mencapai visi tersebut. Teori kepemimpinan merupakan
teori yang berusaha untuk menerangkan cara pemimpin dan kelompok yang
dipimpinya berperilaku dalam berbagai struktur kepemimpinan, budaya, dan
lingkungannya. Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang mempengaruhi
orang lain sesuai dengan kehendaknya. Kekuasaan merupakan unsur penting
dalam kehidupan organisasi. Salah satu contoh kepemimpinan ada 2 yakni,
karismatik dan transformasional. Kepemimpinan itu harus mampu memfasilitasi
suatu kelompok atau organisasi untuk menuju tujuan bersama.

B. Saran

Kami menyadari makalah ini masih belum sempurna, meskipun dalam


pengerjaannya sudah diusahakan secara optimal. Saran dan kritik diperlukan oleh
penulis untuk membangun makalah yang lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pitaloka, Endang. MODUL PERILAKU ORGANISASI. Universitas Pembangunan Jaya, 2013.

Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge, Katherine Breward. Essentials of Organizational Behaviour-Pearson.


(2016).

Dr. H. Candra Wijaya, M.Pd. Perilaku Organisasi. Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
Indonesia (LPPPI), Medan,2017.
Burhanudin Mukhamad Faturahman. KEPEMIMPINAN DALAM BUDAYA ORGANISASI. Alumni Pascasarjana
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. MADANI JURNAL POLITIK DAN SOSIAL KEMASYARAKATAN,
VOL 10 N0 1 2018.
Apa itu Kepemimpinan Transformasional, https://youtu.be/oX3hA75rUuU

12

Anda mungkin juga menyukai