Anda di halaman 1dari 49

RUMAH SAKIT TRIKORA SALAKAN

1. 3 Maret 21 Ny. MB Pasien dating dirujuk dari Puskesmas KU: Somnolen GCS: 9  RL guyur 1 kolf
46 tahun Sabang dengan keluhan penurunan TTV:  Oksigen 2 lpm via NK
kesadaran yang dialami sejak kurang TD:87/50 mmHg  Inj. Ceftriaxon amp/12
DM Tipe 2 + Syok lebih 2 hari yang lalu. Keluhan diawali R: 20x/m jam
Kardiogenik dengan pasien yang tidak mau makan, N: 107x/m  Inj. OMZ 40mg amp/12
demam yang tidak terlalu tinggi. T: 38,8 jam
Keluhan mual (-) muntah (-), batuk (-), Spo2: 97%  Drips farbion amp/24 jam
pilek (-), BAB dan BAK dalam batas  Drips PCT 1gr/ 8 jam
normal. Status Generalis
 Pro Kateter
Kepala: KA +/+ SI -/-
Pasien memiliki riwayat HT (+), DM Thorax: VBS ka=ki +  Pro NGT
(+) terkontrol, dan penyakit jantung normal, Rh -/-, Wh -/-  Konsul dr. Sp.PD
terkontrol. BJ 1 dan 2 murni, gallops  Cek EKG
(-)  Rawat Ruang HCU
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (-)
Ekstemitas: Akral dingin,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 7gr/dl
Leuko: 9rb sel/mm3
Tr: 213rb sel/mm3
GDS: 234mg/dl
2. 03 Maret 21 Tn. YT Pasien dating dengan keluhan KU: Sopor GCS: 7  IVFD RL 20 tpm
73 tahun penurunan kesadaran yang dialami TTV:  Oksigen 2 lpm via NK
sejak tadi pagi. Bermula saat pasien TD:123/53 mmHg  Inj. Ceftriaxon amp/12
SH dd/ SNH hendak solat subuh, pasien merasa R: 24x/m jam
lemah di tubuh sisi kanan. Kelemahan N: 1114x/m  Inj. OMZ 40mg amp/12
berlanjut hingga pasien perlahan T: 37,9 jam
mengalami penurunan kesadaran sejak Spo2: 98%  Drips farbion amp/24 jam
2 jam yang lalu. Keluhan tidak diawali  Inj. Citicolin 500mg amp/
dengan trauma. Keluhan mual dna Status Generalis 12 jam
muntah proyektil tidak ada. Keluhan Kepala: KA +/+ SI -/-  Pro Kateter
demam (-), batuk (-), pilek (-) Thorax: VBS ka=ki +  Pro NGT
normal, Rh -/-, Wh -/-  Konsul dr. Sp.PD
BJ 1 dan 2 murni, gallops
 Cek EKG
(-)
 Rawat Ruang HCU
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-)
Ekstemitas: Akral dingin,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Neurologikus:
Kaku kuduk (-)
Brunzinksi (-)
Gordon (+)
Chaddoks (-)
Babinski (+)
Refleks Palomental (-)
Hoffman sign (-)

Kekuatan
2|3
2|3

Pemeriksaan Lab:
Hb: 9gr/dl
Leuko: 7,4rb sel/mm3
Tr: 198rb sel/mm3
GDS: 103mg/dl
3. 03 Maret 21 An. RH Pasie diantar ibunya dating dengan KU: CM GCS: 15  IVFD KaEn 3B
2 Tahun keluhan BAB cair yang dirasakan sejak TTV: 48ml/jam
Diare akut + Dehidrasi 10 bulan 2 hari yang lalu. BAB cair sebanyak 4- R: 32x/m  Ondansetron syr fl.
Sedang BB 13kg 5 kali perhari, lender (+), busa (-), N: 107x/m 3dd1/2cth
TB ampas (+), darah (-). Keluhan disertai T: 38,8  Oralit saschet setelah
102cm dengan demam, batuk sejak 1 hari Spo2: 97% BAB
LK 47cm yang lalu. Pasien menjadi rewel dan  PCT syr. fl. 3dd1 cth jika
sulit makan, namun terkadang merasa Status Generalis suhu >38
kehausan. Keluhan muntah juga Kepala: UUB tertutup. KA  Zinc tab 20mg/24 jam
dialami pasien sebanyak 3 kali selama -/- SI -/- mata cekung -/-
 Konsul dr. Sp.A
sehari ini. Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
Sebelumnya tidak ada riwayat pasien BJ 1 dan 2 murni, gallops
mengkonsumsi makan yang belum (-)
pernah dicoba. Sudah mengkonsum Abdomen: Datar, BU (+)
obat penurun panas 3 jam yang lalu. normal, Soepel, H/L tidak
Riwayat imunisasasi dasar lengkap. teraba. NT (-), turgor
kembali cepat.
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 15gr/dl
Leuko: 9rb sel/mm3
Tr: 312rb sel/mm3
4 03 Maret 21 Tn. BM Pasien dating dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD NaCl guyur 2 kolf
67 tahun perut. Nyeri dirasakan pada bagian ulu TTV:  Inj. Ondansetron 4mg/8jam
Ketoasidosis hati sejak 4 jam yang lalu. Nyeri TD:138/71 mmHg IV
Diabetikum dirasakan seperti perasaan tidak R: 20x/m  Inj. OMZ 40mg/12 jam IV
nyaman. Nyeri tidak menjalar dan N: 81x/m  Sucralfat syr fl 3dd2cth
hilang timbul. Mual dan muntah juga T: 36,5  Periksa EKG
dikeluhkan pasien sebanyak >10x. Spo2: 100%  Periksa DL dan UL
BAB pasien menjadi cair sejak satu  Inj. Ceftriaxone amp/12jam
hari yang lalu. Dirasakan sebanyak 2 Status Generalis IV
kali/hari tidak disertai darah. Keluhan Kepala: KA -/- SI -/-  Konsul dr. Sp.PD
perut kembung, rasa terbakar di dada, Thorax: VBS ka=ki +  Stop metformin, ganti
demam disangkal pasien. BAK normal. normal, Rh -/-, Wh -/- glimepiride 2mg 1-0-0
RPD: Pasien memiliki riwayat BJ 1 dan 2 murni, gallops
gastritis, HT (-), DM (+) biasa (-)
konsumsi metformin 3x500mg perhari. Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-), turgor
kembali cepat.
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 14.5gr/dl
Leuko: 14.56rb sel/mm3
Tr: 187rb sel/mm3
GDS: 431mg/dl

Na: 137 mmol/L


K : 4.2mmol/L
Cl : 101mmol/L
Ca : 2.9mmol/L

Glukosa Urin: 250mg/dL


Keton Urin: 100 md/dL
5. 3 Maret 21 Ny. W Pasien datang dengan keluhan KU: CM GCS: 15 IVFD RL guyur 1 kolf
21 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV: Inj. Ceftriaxon amp/12jam
G1P1A0 + gr. Aterm sejak sekitar satu hari yang lalu. TD:131/85 mmHg IV
inpartu kala 1 fase laten, Keluhan dirasa semakin sering, selama R: 20x/m Pro KTG
JIUTH + KPD 10 menit dirasakan >4 kali dengan N: 91x/m Konsul dr. Sp.OG
durasi 30-40 detik. Keluhan disertai T: 36,5
dengan keluarnya lendir darah dari Spo2: 99%
jalan lahir. Keluarnya rembesan air-air
dialami sejak 5 jam yang lalu. Gerakan Status Generalis
janin masih dirasakan. Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 33cm
LP 98cm
TBJ 2876gr
DJJ 147x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puka
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan 3cm,


portio lunak, tebal.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 13.2gr/dl
Leuko: 6rb sel/mm3
Tr: 254rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
6. 3 Maret 21 Ny. I Pasien dating dengan keluhan KU: CM GCS: 15 IVFD RL 28 tpm
30 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV: Dilakukan pimpinan
G3P2A0 + gr. Aterm sejak sekitar 12 jam yang lalu. Keluhan TD:117/80 mmHg meneran di R. Bersalin
inpartu kala 1 fase aktif, dirasa semakin sering, selama 10 menit R: 20x/m
JIUTH dirasakan >4 kali dengan durasi 30-40 N: 88x/m
detik. Keluhan disertai dengan T: 36,5
keluarnya lendir darah dari jalan lahir. Spo2: 99%
Keluarnya rembesan air-air tidak ada.
Gerakan janin masih dirasakan. Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 31cm
LP 105cm
TBJ 3124gr
DJJ 152x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puka
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan 10cm,


portio lunak, tipis.
Pemeriksaan Lab:
Hb: 12.4gr/dl
Leuko: 8rb sel/mm3
Tr: 179rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
7. 3 Maret 21 Tn. R Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  Observasi 6 jam
35 Tahun pinggang yang dirasakan sejak satu TTV:  IVFD RL 20tpm
LBP+Radikulopati hari yang lalu. Keluhan dirasa semakin TD:136/88 mmHg  Drips Farbion amp/IV
Lumbalis memberat hingga pasien terbangun R: 20x/m  Inj. Ranitidin amp/IV
dari tidurnya. Keluhan mual muntah N: 109x/m  Inj. Ketorolac 30mg
tidak ada, lemah pada kaki tidak ada. T: 36,5 amp/IV
Gangguan BAK tidak ada. Demam Spo2: 99%
tidak ada. Pasien sebelumnya pernah
mengalami jatuh 2 tahun yang lalu. Status Generalis
Semenjak saat itu pasien sering alami Kepala: KA -/- SI -/-
keluhan serupa. Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-), Nyeri ketok
CVA -/-
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Kekuatan
4|4
4|4
8. 06 Maret 21 Ny. F Pasien datang dengan keluhan batuk KU: CM GCS: 15  IVFD RL 20 tpm
55 Tahun yang berdarah sejak 2 hari yang lalu. TTV:  Drips farbion amp/24j IV
Hemoptoe ec. Susp. TB Banyaknya darah sekitar 1cc setiap TD:136/88 mmHg  Inj. Ranitidin amp/12j IV
Paru kali batuk. Batuk darah sebanyak 3 R: 20x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12 j
kali. Sebelumnya pasien tidak pernah N: 109x/m IV
alami keluahn serupa. Pasien telah T: 36,5  Inj. As. Tranexamat
mengalami batuk yang dirasakan sejak Spo2: 99% amp/12j IV
2 bulan yang lalu. Keluhan disertai  Foto X-Ray Thorax
dengan berat badan yang turun, demam Status Generalis
 Konsul dr. Sp.PD
yang tidak terlalu tinggi. Keringat pada Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +  Pro TCM
malam hari disangkal. Riwayat
pengobatan sebelumnya tidak ada. normal, Rh +/+, Wh -/-
Riwayat bepergian ke kota besar tidak BJ 1 dan 2 murni, gallops
ada. (-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 13.6gr/dl
Leuko: 12rb sel/mm3
Tr: 319rb sel/mm3
9 6 Maret 21 Tn. A Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  Oksigen 3 lpm via NK
59 Tahun dada sebelah kiri yang menjalar ke TTV:  IVFD NaCl 20 tpm
Obs. ACS + GERD lengan sejak sekitar satu jam yang lalu. TD:164/104 mmHg  Aspilet 80mg 1 x 4 tab
Keluhan timbul pertama kali ketika R: 22x/m  CPG 1x4 tab
pasien sedang istirahat. Keluhan N: 68x/m  Inj. Ranitidin amp/12j IV
dirasakan tidak menghilang setelah 15 T: 36,7  ISDN 5mg tab
menit. Keluhan nyeri dada hingga ke Spo2: 98%
 Nitrokaf 2,5mg tab
belakang tidak ada. Keluhan mual ada  Amplodipine 10mg tab
namun muntah tidak ada. BAB dan Status Generalis  EKG
BAK dalam batas normal. Keluhan Kepala: KA -/- SI -/-  Konsul dr. Sp.PD
serupa pernah dialami pasien 5 bulan Thorax: VBS ka=ki +
yang lalu. Pasien rutin control ke normal, Rh -/-, Wh -/-
dokter Sp.PD setiap bulannya, BJ 1 dan 2 murni, gallops
diberikan Aspilet, Clopidogrel, (-)
Bisoprolol, Candesartan. Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
HT (+), DM (-) teraba. NT (+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 15.1gr/dl
Leuko: 8.3rb sel/mm3
Tr: 196rb sel/mm3
10 6 Maret 21 An. U Pasien datang diantar oleh ibunya KU: CM GCS: 15  Oksigen 1 lpm via NK
2 tahun dengan keluhan kejang yang dialami TTV:  Diazepam 5mg/rectal
Kejang Demam 10 bulan sejak 1 jam yang lalu. Keluhan kejang R: 34x/m  IVFD KaEN 3B 33ml/jam
terjadi 1 kali dengan durasi kurang dari N: 139x/m  Paracetamol drops 0,8ml
BB 7,9kg 3 menit. Pasien sebelumnya T: 38 jika demam lebih dari 38
TB 76cm mengalami demam sejak 3 hari yang Spo2: 100%  Ambroxol syr fl 2dd0,5
LK 46cm lalu, juga alami batuk berdahak putih cth
dan pilek. Keluhan demam batuk dan Status Generalis
 Konsul dr. Sp.A
pilek sudah diobati dengan sanmol. Kepala: UUB tertutup. KA
BAB dan BAK dalam batas normal. -/- SI -/-
Keluhan seperti ini baru dialami oleh Thorax: VBS ka=ki +
pasien. normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-),
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 16,3gr/dl
Leuko: 8,7rb sel/mm3
Tr: 297rb sel/mm3
11 09 Maret 21 Tn. S Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD RL 20tpm
40 Tahun ulu hati yang dirasakan semakin TTV:  Drips Farbion amp/IV
Dispepsia memberat sejak 2 jam yang lalu. TD:123/75 mmHg  Inj. Ranitidin amp/IV
Keluhan disertai dengan mual namun R: 24x/m  Antasida 3dd1 tab/8j PO
tidak muntah. Nyeri ulu hati tidak N: 105x/m  Ibuprofen tab/PO extra
semakin membaik setelah makan. BAB T: 36,5  EKG
dan BAK dalam batas normal. Spo2: 99%

Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT Epigastrium(+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-
12 9 Maret 21 Ny. S Pasien dating dengan keluhan KU: CM GCS: 15 IVFD RL guyur 1 kolf
28 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV: Inj. Ceftriaxon amp/12jam
G3P2A0 gr. 40-41 sejak sekitar 3 jam yang lalu. Keluhan TD:111/75 mmHg IV
minggu + KPD dirasa tetap, dirasakn setiap 30 menit R: 23x/m Pro KTG
sekali durasi 20 detik. Keluhan tidak N: 86x/m Konsul dr. Sp.OG
disertai dengan keluarnya lendir darah T: 36,5
dari jalan lahir. Keluarnya rembesan Spo2: 99%
air-air dialami sejak 8 jam yang lalu.
Gerakan janin masih dirasakan. Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 32cm
LP 96cm
TBJ 2786gr
DJJ 142x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puki
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan belum


ada, portio lunak, tipis.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 12.4gr/dl
Leuko: 9rb sel/mm3
Tr: 201rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
13 9 Maret 21 Tn. ML Pasien datang dengan keluhan pusing KU: CM GCS: 13 Oksigen 5 lpm via Simple
59 Tahun yang dirasakan setelah pasien terjatuh TTV: Mask
CKR+Trauma tumpul dari motor dengan menggunakan helm. TD:128/87 mmHg IVFD NaCl 20 tpm
thorax Pasien terbentur aspal, tidak terseret, R: 24x/m Inj. Citicolin amp/12j IV
dada pasien membentur stang motor. N: 96x/m Inj. Ketorolac amp/8j IV
Keluah mual muntah tidak ada. T: 37 Inj. Ceftriaxon amp/12 jam
Keempat ekstremitas masih dapat Spo2: 98% IV
digerakkan. BAB dan BAK dalam
batas normal. Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/- Pupil
bulat isokor +/+, RC +/+
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Simetris, datar,
BU (+) normal, Soepel,
H/L tidak teraba. NT (+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 13,2gr/dl
Leuko: 11,2rb sel/mm3
Tr: 205rb sel/mm3
14 9 Maret 21 Tn. S Pasien datang dengan keluhan nyeri di KU: CM GCS: 15 Oksigen 2 lpm via NK
46 tahun seluruh perut yang dirasakan sejak satu TTV: IVFD NaCl 28 tpm
Susp. Peritonitis hari yang lalu. Perlahan perut pasien TD:136/80 mmHg Drips Farbion amp/24j IV
menjadi kaku. Keluhan disertai dengan R: 24x/m Inj. Ceftriaxon amp/12 jam
mual namun tidak muntak. N: 67x/m IV
Sebelumnya 4 hari yang lalu pasien T: 37,1 Inj. Paracetamol 500mg/8j
alami nyeri di perut kanan bawah yang Spo2: 96% IV
kemudian menghilang setelah Inj. Ranitidin amp/12j IV
konsumsi obat warung. Keluhan Status Generalis Antasida syr 3dd2cth
disertai dengan demam dan penurunan Kepala: KA -/- SI -/- Pro NGT
nafsu makan. BAB dan BAK dalam Thorax: VBS ka=ki + Pro Kateter
batas normal. normal, Rh -/-, Wh -/-
Konsul dr. Sp. B
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Simetris, datar,
BU (+) normal, Soepel,
H/L tidak teraba. NT (+)
di seluruh perut, Defans
emurcular (+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 13,4gr/dl
Leuko: 12,1rb sel/mm3
Tr: 263rb sel/mm3
15 09 Maret 21 Ny. H Pasien datang dengan keluhan demam KU: CM GCS: 15 IVFD NaCl 28 tpm
50 Tahun yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. TTV: Drips Farbion amp/24j IV
ISK dd/ Susp. BSK Keluhan demam disertai dengan BAK TD:137/93 mmHg Inj. Ceftriaxon amp/12 jam
yang terasa panas dan perih dan nyeri R: 28x/m IV
pinggang sebelah kiri. BAK berwana N: 105x/m Inj. Paracetamol 500mg/8j
kuning keruh, tidak berpasir, darah T: 37,1 IV
tidak ada. Pasien mengaku jarang Spo2: 98% Inj. Ranitidin amp/12j IV
minum air putih. BAB dalam batas
normal. Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Simetris, datar,
BU (+) normal, Soepel,
H/L tidak teraba. NT (-),
Nyeri Ketok CVA +/-
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 14,7gr/dl
Leuko: 8,6rb sel/mm3
Tr: 219rb sel/mm3
16 9 Maret 21 Tn. NK Pasien datang dengan keluhan nyeri di KU: CM GCS: 13 IVFD NaCl 20 tpm
40 Tahun pinggang yang dirasakan sejak 3 bulan TTV: Drips Farbion amp/24j IV
Susp. HNP yang lalu. Nyeri dirasa hilang timbul TD:152/109 mmHg Inj. Paracetamol 500mg/IV
dan disertai dengan kesemutan dank R: 20x/m ekstra
kram-kram kaki. Keluahan mual dan N: 92x/m Inj. Ranitidin amp/12j IV
muntah tidak ada. BAB dan BAK T: 36,5 Amplodipine tab 10mg 1-0-
dalam batas normal Spo2: 99% 0
Pasien bekerja sebagai petani yang
sering membawa beban pikulan di Status Generalis
punggungnya. Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh +/+, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Simetris, datar,
BU (+) normal, Soepel,
H/L tidak teraba. NT (-),
Nyeri Ketok CVA +/-
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Kekuatan
4|4
4|4

Pemeriksaan Lab:
Hb: 15.8gr/dl
Leuko: 7,2rb sel/mm3
Tr: 189rb sel/mm3
17 9 Maret 21 Tn. S Pasien datang dengan keluhan nyeri di KU: CM GCS: 15 Oksigen 2 lpm via NK
57 Tahun seluruh perut yang dirasakan sejak 3 TTV: IVFD NaCl 28 tpm
Susp. Perforasi Gaster jam yang lalu. Perlahan perut pasien TD:136/80 mmHg Drips Farbion amp/24j IV
menjadi kaku. Keluhan disertai dengan R: 24x/m Inj. Meropenem amp/8jam
mual namun tidak muntah. Pasien N: 67x/m IV
sering alami nyeri uluhati berulang T: 37,1 Inj. Paracetamol 500mg/8j
sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan Spo2: 96% IV
disertai dengan demam dan penurunan Inj. Ranitidin amp/12j IV
nafsu makan. BAB dan BAK dalam Status Generalis
Pro NGT
batas normal. Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki + Pro Kateter
normal, Rh -/-, Wh -/- Konsul dr. Sp. B
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Simetris, datar,
BU (+) normal, Soepel,
H/L tidak teraba. NT (+)
di seluruh perut, Defans
emurcular (+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-
Pemeriksaan Lab:
Hb: 12,8gr/dl
Leuko: 18,9rb sel/mm3
Tr: 242rb sel/mm3
18 12 Maret 21 Ny. HK Pasien dating dengan keluhan KU: Somnolen GCS: 10  IVFD RL 20 tpm
55 Tahun kelemahan tubuh sisi kanan yang TTV:  Oksigen 2 lpm via NK
Susp. SH dd/ SNH dialami sejak 5 hari yang lalu. Bermula TD:167/88 mmHg  Drips farbion amp/24 jam
saat pasien bangun tidur, pasien R: 23x/m  Inj. Citicolin 500mg amp/
merasa lemah di tubuh sisi kanan. N: 80x/m 12 jam
Keluhan tidak diawali dengan trauma. T: 37,4  Pro Kateter
Keluhan mual dna muntah proyektil Spo2: 96%  Pro NGT
tidak ada. Riwayat tersedak (-), BAB
 Konsul dr. Sp.PD
dan BAK dalam batas normal. Keluhan Status Generalis
 Cek EKG
demam (+), batuk (+), pilek (-) sejak 2 Kepala: KA +/+ SI -/-
hari yang lalu. Thorax: VBS ka=ki +  Rawat Ruang Isolasi
normal, Rh -/-, Wh -/- Covid
Pasien sebelumnya dirawat di RS. BJ 1 dan 2 murni, gallops
Banggai Laut dengan Pemeriksaan (-)
Antigen Covid-19 Reaktif. Namun Abdomen: Datar, BU (+)
pasien pulang paksa. normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-)
Ekstemitas: Akral dingin,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Neurologikus:
Kaku kuduk (-)
Brunzinksi (-)
Gordon (+)
Chaddoks (-)
Babinski (+)
Refleks Palomental (-)
Hoffman sign (-)

Kekuatan
2|3
2|3

Pemeriksaan Lab:
Hb: 8,7gr/dl
Leuko: 9,6rb sel/mm3
Tr: 265rb sel/mm3
GDS: 98mg/dl
19 12 Maret 21 Ny. H Pasien dating dengan keluhan KU: CM GCS: 15 IVFD RL guyur 1 kolf
32 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV: Inj. Ceftriaxon amp/12jam
G6P5A0 gr. 38-39mg + sejak sekitar 4 jam yang lalu. Keluhan TD:114/69 mmHg IV
inpartu kala 1 fase laten dirasa semakin sering, selama 10 menit R: 22x/m Pro KTG
+ KPD dirasakan >4 kali dengan durasi 30-40 N: 90x/m Konsul dr. Sp.OG
detik. Keluhan disertai dengan T: 36,5
keluarnya lendir darah dari jalan lahir. Spo2: 99%
Keluarnya rembesan air-air dialami
sejak 3 jam yang lalu. Gerakan janin Status Generalis
masih dirasakan. Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 34cm
LP 103cm
TBJ 3127gr
DJJ 155x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puki
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan 4cm,


portio lunak, tebal.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 12.2gr/dl
Leuko: 7.8rb sel/mm3
Tr: 295rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
20 12 Maret 21 Ny. MM Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD RL 20tpm
41 Tahun ulu hati yang dirasakan semakin TTV:  Drips Farbion amp/24j IV
Dispepsia + Kolesistitis memberat sejak 3 jam yang lalu. TD:123/75 mmHg  Inj. OMZ amp/12j IV
Keluhan disertai dengan mual namun R: 24x/m  Inj. Ketorolac amp/8j IV
tidak muntah. Nyeri ulu hati tidak N: 105x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
semakin membaik setelah makan. BAB T: 36,5  Sucralfat syr fl 3dd2 PO
dan BAK dalam batas normal. Spo2: 99%
 EKG
Keluhan juga disertai dengan nyeri di Status Generalis  Pro USG
perut kanan atas yang dirasa terus Kepala: KA -/- SI -/-
menerus sejak 2 hari yang lalu. Mata Thorax: VBS ka=ki +
tidak dirasa kuning, badan tidak lemas. normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

RT: Sfingter kuat, mukosa


licin, ampula terisi.
HS: Feses kuning muda,
lendir (+)

Pemeriksaan Lab:
Hb: 14,8gr/dl
Leuko: 11.2rb sel/mm3
Tr: 265rb sel/mm3
SGOT SGPT kosong.
21 12 Maret 21 Ny. A Pasien datang dengan keluhan KU: CM GCS: 15 IVFD RL 28 tpm
31 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV: Dilakukan pimpinan
G2P1A0 gr. 41mg + sejak sekitar 12 jam yang lalu. Keluhan TD:134/85 mmHg meneran di R. Bersalin
Inpartu Kala 1 Fase dirasa semakin sering, selama 10 menit R: 20x/m
Laten + JIUTH dirasakan >4 kali dengan durasi 30-40 N: 99x/m
detik. Keluhan disertai dengan T: 36,5
keluarnya lendir darah dari jalan lahir. Spo2: 99%
Keluarnya rembesan air-air tidak ada.
Gerakan janin masih dirasakan. Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 34cm
LP 105cm
TBJ 3232gr
DJJ 147x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puka
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan 1cm,


portio lunak, tebal

Pemeriksaan Lab:
Hb: 13.1gr/dl
Leuko: 8rb sel/mm3
Tr: 213rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
22 12 Maret 21 An. R Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD RL 28 tpm
14 Tahun pada tungkai atas sebelah kanan sejak TTV:  Drips farbion amp/24j IV
Fraktur Femur Dextra 15 menit yang lalu setelah sebelumnya TD:134/64 mmHg  Inj. Ranitidin amp/12j IV
pasien tertabrak motor. Pasien sedang R: 20x/m  Drips PCT 500mg/8j IV
berjalan dan kaki pasien terkena roda N: 116x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
ban motor. T: 36,5  Pasien pulang APS
Spo2: 98%

Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Lokalis:
A/r Femur Dextra
Deformitas (+), ROM
terbatas, Edema (+),
Kemerahan (+), Krepitasi
(+)
23 15 Maret 21 Tn. M Pasien datang dengan keluhan batuk KU: CM GCS: 15 IVFD RL 28 tpm
69 Tahun yang tidak sembuh-sembuh sejak 1 TTV:  Drips farbion amp/24j IV
Sepsis+Susp. Efusi bulan yang lalu. Batuk disertai dengan TD:147/94 mmHg Inj. Ketorolac amp/8j IV
Pleura Dextra Dd/ Abses dahak berwarna kekuningan. Keluhan R: 25x/m  Inj. OMZ amp/12j IV
Paru Dextra disertai dengan sesak dan nyeri di dada N: 88x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
kanan sejak sekitar 7 hari yang lalu dan T: 36,5  EKG
membaik jika dimiringkan kea rah Spo2: 98%
 Foto X-Ray Thorax
kanan. Keluhan demam (-) mual (-)
muntah (-), pilek (-), BB tidak turun. 2 Status Generalis
minggu lalu pasien sempat dilakukan Kepala: KA -/- SI -/-
pemeriksaan TCM di Puskesmas, Thorax: VBS ka=ki +
namun hasilnya negative. normal, Rh +/+, Wh -/-,
Perkusi Dull setinggi ICS
4 Dextra
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 10,1gr/dl
Leuko: 11,2rb sel/mm3
Tr: 234rb sel/mm3
24 15 Maret 21 Ny. M Pasien datang dengan keluhan KU: CM GCS: 15 IVFD RL 28 tpm
44 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV: Dilakukan pimpinan
G2P1A0 gr. 39 minggu + sejak sekitar 8 jam yang lalu. Keluhan TD:123/85 mmHg meneran di R. Bersalin
Kala I fase Aktif dirasa semakin sering, selama 10 menit R: 22x/m
dirasakan >4 kali dengan durasi 30-40 N: 98x/m
detik. Keluhan disertai dengan T: 36,5
keluarnya lendir darah dari jalan lahir. Spo2: 97%
Keluarnya rembesan air-air tidak ada.
Gerakan janin masih dirasakan. Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 34cm
LP 105cm
TBJ 3232gr
DJJ 147x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puka
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan 10cm,


portio lunak, tipis

Pemeriksaan Lab:
Hb: 12,9gr/dl
Leuko: 6,7rb sel/mm3
Tr: 176rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
25 8 April 21 Tn. A Pasien dating dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD RL 28 tpm
28 Tahun perut. Nyeri dirasakan pada bagian ulu TTV:  Inj. Ondansetron 4mg/8jam
GEA hati hilang timnuh sejak 2 jam yang TD:141/100 mmHg IV
lalu. Nyeri dirasakan seperti perasaan R: 20x/m  Inj. OMZ 40mg/12 jam IV
tidak nyaman. Mual dan muntah juga N: 84x/m  Sucralfat syr fl 3dd2cth
dikeluhkan pasien sebanyak >10x. T: 36,5  Metoklopramide tab/12 jam
BAB pasien menjadi cair sejak satu Spo2: 98% PO
hari yang lalu. Dirasakan sebanyak 5
kali/hari tidak disertai darah. Keluhan Status Generalis
perut kembung, rasa terbakar di dada, Kepala: KA -/- SI -/-
demam disangkal pasien. BAK normal. Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-), turgor
kembali cepat.
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 15.2gr/dl
Leuko: 7,5rb sel/mm3
Tr: 312rb sel/mm3
26 18 Maret 21 Tn. R Pasien datang dengan keluhan sesak KU: CM GCS: 15 IVFD RL 8 tpm
67 Tahun yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu. TTV:  Inj. Ranitidin amp/12j IV
CHF gr. II + Efusi Dirasakan hilang timbul dan mmebaik TD:136/77 mmHg Inj. Furosemid 40mg 1-1-
Pleura Dextra jika dimiringkan ke arah kanan. R: 25x/m 0/IV
Keluhan demam (-) mual (-) muntah N: 81x/m  Candesartan 16mg
(-), pilek (-). Pasien memiliki riwayat T: 36,5 0-0-1/PO
penyakit jantung yang rutin di control Spo2: 99%  Nitrokaf tab 5mg/12j PO
sejak 3 tahun yang lalu.  Bisoprolol 2.5mg
Status Generalis
0,5-0-0/PO
Kepala: KA -/- SI -/-
 CPG 75mg 0-1-0/PO
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh +/+, Wh -/-,  Simvastatin 20mg
Perkusi Dull setinggi ICS 0-0-1/PO
3 Dextra  N. Ace 3dd1/PO
BJ 1 dan 2 murni, gallops Cetrizine tab 0-0-1/PO
(-)  EKG
Abdomen: Datar, BU (+)  Foto X-Ray Thorax
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema +/+
Pemeriksaan Lab:
Hb: 12.8gr/dl
Leuko: 7,6rb sel/mm3
Tr: 198rb sel/mm3
27 18 Maret 21 Ny. YL 6 KU: CM GCS: 15  IVFD RL 20tpm
56 Tahun TTV:  Drips Farbion amp/IV
Dispepsia TD:130/68 mmHg  Inj. Ranitidin amp/IV
R: 20x/m  EKG
N: 65x/m
T: 36,5
Spo2: 97%

Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-
28 21 Maret 21 Tn. SD Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD RL 20tpm
73 Tahun ulu hati yang dirasakan sejak 1 hari TTV:  Drips Farbion amp/IV
Dispepsia yang lalu. Keluhan menetap dan TD:144/79 mmHg  Inj. Ranitidin amp/8j IV
memberat 1 jam terakhir. Keluhan R: 22x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
disertai dengan mual dan namun tidak N: 80x/m  EKG
muntah. Nyeri ulu hati semakin T: 36,4
membaik setelah makan. BAB dan Spo2: 95% tanpa O2
BAK dalam batas normal.
Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 11.2gr/dl
Leuko: 14,2rb sel/mm3
Tr: 287rb sel/mm3
29 21 Maret 21 Tn. AG Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  Oksigen 2lpm via NK
27 Tahun perut kanan bawah yang dirasakan TTV:  IVFD RL 20tpm
Appendicitis Akut sejak 10 jam SMRS. Keluhan bermula TD:144/79 mmHg  Drips Farbion amp/IV
nyeri di area pusat sejak 1 hari yang R: 22x/m  Inj. Ranitidin amp/8j IV
lalu, perlahan nyeri di area pusat N: 80x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
menghilang dan berpindah ke perut T: 36,4  Inj. Ketorolac amp/8j IV
kanan bawah. Keluhan disertai dengan Spo2: 95% tanpa O2
mual namun tidak muntah, penurunan
nafsu makan dan demam yang tidak Status Generalis
terlalu tinggi. BAB dan BAK dalam Kepala: KA -/- SI -/-
batas normal. Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (-)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Lokalis:
Nyeri Mc. Burney (+)
Psoas sign (+)
Obturator sign (+)

Pemeriksaan Lab:
Hb: 15,7gr/dl
Leuko: 10,5rb sel/mm3
Tr: 269rb sel/mm3
30 23 Maret 21 Ny. A Pasien dating dengan keluhan KU: CM GCS: 15 IVFD RL 28 tpm
17 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV:  Pro CTG
G1P0A0 gr 38-39mg + sejak sekitar 12 jam yang lalu. Keluhan TD:134/82 mmHg
Kala 1 Fase Laten + dirasa semakin sering, selama 10 menit R: 22x/m
JIUTH dirasakan >4 kali dengan durasi 30-40 N: 95x/m
detik. Keluhan disertai dengan T: 36,5
keluarnya lendir darah dari jalan lahir. Spo2: 99%
Keluarnya rembesan air-air tidak ada.
Gerakan janin masih dirasakan. Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 34cm
LP 96cm
TBJ 2932gr
DJJ 165x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puki
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan 1cm,


portio lunak, tipis.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 11,2gr/dl
Leuko: 6,4rb sel/mm3
Tr: 198rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
31 24 Maret 21 Tn. H Pasien datang dengan keluhan luka KU: Somnolen GCS: 14  Oksigen 5lpm via NRM
23 Tahun robek di kaki kanan setinggi lutut yang TTV:  IVFD RL guyur 4 kolf
Fraktur Terbuka Os. terasa nyeri setelah sekitar 1 jam yang TD:71/49 mmHg  Inj. Ranitidin amp/8j IV
Tibia Dextra grade IIIc lalu kaki pasien dibacok menggunakan R: 28x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
belati ketika pasien sedang N: 117x/m  Inj. Ketorolac amp/8j IV
mengendarai motor. Pada luka pasien T: 36,6  Inj. As. Tranexamat
didapatkan darah yang terus mengalir Spo2: 98% amp/8j IV
hebat, meski sudah dibebat
 Pasang Kateter
menggunakan kain, tampak juga tulang Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-  Pantau TTV dan urin
yang patah. Keluhan mual (+), muntah
Thorax: VBS ka=ki + output
(-). BAK dalam batas normal. Pasien
tidak mengalami penurunan kesadaran. normal, Rh -/-, Wh -/-  Foto X-Ray Cruris Dextra
BJ 1 dan 2 murni, gallops  Konsul dr. Sp.B
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (-)
Ekstemitas: Akral dingin,
CRT>2dtk, Edema -/-

Status Lokalis:
Ar/ 1/3 atas cruris dextra
Deformitas (+),, Vulnus
Laceratum 12x5x3cm
dasar tulang, Fraktur
terbuka (+) os. Tibia,
ROM terbatas, Perdarahan
massif (+), Pulsasi A.
Poplitea (+), Pulsasi A.
Dorsalis pedis (+) lemah.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 6,2gr/dl
Leuko: 7,6rb sel/mm3
Tr: 265rb sel/mm3
32 24 Maret 21 Tn. K Pasien datang dengan keluhan luka KU: CM GCS: 15  Oksigen 3lpm via NK
21 Tahun robek di kaki kanan setinggi paha TTV:  IVFD RL guyur 2 kolf
Vulnus Scizum ar/ bagian luar yang terasa nyeri setelah TD:80/38 mmHg  Inj. Ranitidin amp/8j IV
Femur Dextra Lateral sekitar 1 jam yang lalu kaki pasien R: 26x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
dibacok menggunakan belati ketika N: 109x/m  Inj. Ketorolac amp/8j IV
pasien sedang mengendarai motor. T: 36,6  Inj. As. Tranexamat
Pada luka pasien didapatkan darah Spo2: 98% amp/8j IV
yang terus mengalir, meski sudah
 Pasang Kateter
dibebat menggunakan kain. Keluhan Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-  Pantau TTV dan urin
mual (+), muntah (-). BAK dalam
output
batas normal. Pasien tidak mengalami Thorax: VBS ka=ki +  Foto X-Ray Femur Dextra
penurunan kesadaran. normal, Rh -/-, Wh -/-  Konsul dr. Sp.B
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (-)
Ekstemitas: Akral dingin,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Lokalis:
Ar/ 1/3 atas femuralis
dextra lateral
Deformitas (+),, Vulnus
Laceratum 25105x2cm
dasar jaringan lemak,
ROM terbatas, Perdarahan
(+), Pulsasi A. Poplitea
(+), Pulsasi A. Dorsalis
pedis (+) lemah.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 8,1 gr/dl
Leuko: 9,2rb sel/mm3
Tr: 276rb sel/mm3
33 23 Maret 21 Ny. A Pasien dating dengan keluhan KU: CM GCS: 15 IVFD RL 28 tpm
26 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV:  Pro CTG
G1P0A0 gr 39-40mg + sejak sekitar 8 jam yang lalu. Keluhan TD:100/60 mmHg  Dilakukan pimpinan
Kala 1 Fase Laten + dirasa semakin sering, selama 10 menit R: 23x/m meneran
JIUTH dirasakan >4 kali dengan durasi 30-40 N: 92x/m
detik. Keluhan disertai dengan T: 36,5
keluarnya lendir darah dari jalan lahir. Spo2: 99%
Keluarnya rembesan air-air tidak ada.
Gerakan janin masih dirasakan. Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 32cm
LP 100cm
TBJ 3200gr
DJJ 143x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puka
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan 2cm,


portio lunak, tipis.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 10,2gr/dl
Leuko: 6,5rb sel/mm3
Tr: 243rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
33 25 Maret 21 Ny. NK Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  Oksigen 2lpm via NK
36 Tahun perut kanan bawah yang dirasakan TTV:  IVFD RL 20tpm
Susp. Appendicitis Akut sejak 3 jam SMRS. Keluhan bermula TD:119/84 mmHg  Drips Farbion amp/IV
nyeri di area pusat sejak 8 jam yang R: 20x/m  Inj. Ranitidin amp/8j IV
lalu, perlahan nyeri di area pusat N: 90x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
menghilang dan berpindah ke perut T: 36,7  Inj. Ketorolac amp/8j IV
kanan bawah. Keluhan disertai dengan Spo2: 96% tanpa O2
mual dan muntah sebanyak 3 kali,
penurunan nafsu makan dan demam Status Generalis
yang tidak terlalu tinggi. BAB dan Kepala: KA -/- SI -/-
BAK dalam batas normal. Saat ini Thorax: VBS ka=ki +
pasien sedang haid. normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (+), Defance
muscular (-)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Lokalis:
Nyeri Mc. Burney (+)
Psoas sign (+)
Obturator sign (+)

Pemeriksaan Lab:
Hb: 13,7gr/dl
Leuko: 12,1rb sel/mm3
Tr: 196rb sel/mm3
34 24 Maret 21 Ny. RS Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD RL 28tpm
46 tahun pada pinggang yang dirasakan sejak TTV:  Drips Farbion amp/IV
Ulkus Diabteikum ar/ kurang lebih 3 bulan yang lalu. TD:126/70 mmHg  Inj. Ranitidin amp/8j IV
Lumbalis + DM Tipe 2 Terdapat luka yang bersifat basah di R: 20x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
bagian pinggang, berisi nanah, dan N: 87x/m  Inj. Ketorolac amp/8j IV
berbau. Berawal sejak 5 bulan yang T: 36,5  Rawat Luka degan Kasa
lalu pasien sempat jatuh dan tidak Spo2: 99% Basah NaCL +
dapat bangun sehingga pasien Metronidazol inj + Salem
diharuskan untuk berbarinf di tempat Status Generalis gentamisin.
tidur. Keluhan demam tidak ada, batuk Kepala: KA -/- SI -/-
(-), pilek (-), mual (-), muntah (-). Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
Riwayat DM tidak terkontrol sejak 3 BJ 1 dan 2 murni, gallops
tahun yang lalu. (-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (-).
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Lokalis:
Ar/ lumbalis setinggi L1-
L4
Ulkus 15x10x1cm cm,
dasar luka kotor, pus (+),
berbau (+). ROM terbatas.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 13,9gr/dl
Leuko: 14,1rb sel/mm3
Tr:291rb sel/mm3
35 24 Maret 21 Nn. KU Pasien datang dengan keluhan nyeri di KU: CM GCS: 15  IVFD RL 28tpm
15 Tahun bagian pelipis kanan setelah TTV:  Drips Farbion amp/IV
CKR + Vulnus sebelumnya pasien mengalami TD:119/72 mmHg  Inj. Ranitidin amp/8j IV
Laceratum Ar/ Parietal kecelakaan motor kurang lebih 10 R: 20x/m  Inj. Ketorolac amp/8j IV
Dextra menit yang lalu. Pasien terkena bahu N: 82x/m  Hecting Luka
jalan saat engendarai motor, kepala T: 36,6
pasien sempat terbentur. Pasien Spo2: 99%
menggunakan helm saat berkendara.
Pasien tidak mengalami penurunan Status Generalis
kesadaran, mual dan muntah hebat Kepala: KA -/- SI -/-, pupil
ataupun mata yang terasa buram. BAB bulat isokor, RC +/+
dan BAK dalam batas normal. Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (-).
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Lokalis:
Ar/ parietal dextra
Vulnus laceratum uk.
3x1x0,3cm. perdarahan
(+), lebam (+).

Pemeriksaan Lab:
Hb: 12,5gr/dl
Leuko: 8,2rb sel/mm3
Tr:199rb sel/mm3
36 25 Maret 21 Ny. SA Pasien datang dengan keluahn nyeri KU: CM GCS: 15 IVFD RL guyur 1 kolf
19 Tahun pada perut bawah yang terasa kencang- TTV:  Drips farbion amp/24j IV
G1P0A0 gr. 14-15 kencang sejak 2 jam yang lalu. TD:104/64 mmHg  Pro Kuretase
minggu + Abortus Keluhan dirasa memberat dan disertai R: 20x/m  Konsul dr. Sp.OG.
Provokatus keluarnya jaringan gumpalan kecil dari N: 79x/m
jalan lahir. Sebelumnya, sekitar 10 jam T: 36,5
yang lalu pasien menkonsumsi obat Spo2: 98%
pengugur kandungan yang diberikan
oleh temannya. Status Generalis
Gerakan janin tidak ada. Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
Keluhan mual (-), muntah(-), demam normal, Rh -/-, Wh -/-
(-). BAB dan BAK dalam batas BJ 1 dan 2 murni, gallops
normal. (-)
Abdomen: Datar, BU (+)
HPHT: ??-12-2020 Ekstemitas: Akral hangat,
HPL : 01-09-2021 CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU Ballotement (+)
setinggi 2 jari dibawah
umbilikus
DJJ tidak terdeteksi.

VT: OUE terbuka, portio


lunak.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 13,2gr/dl
Leuko: 6,9rb sel/mm3
Tr: 213rb sel/mm3
37 25 Maret 21 Ny. SU Pasien datang dengan keluhan KU: CM GCS: 15 IVFD RL 28 tpm
32 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV:  Dilakukan pimpinan
G2P0A1 gravida aterm sejak sekitar 6 jam yang lalu. Keluhan TD:115/77 mmHg meneran
+ Inpartu kala 1 fase dirasa semakin sering, selama 10 menit R: 20x/m
aktif dirasakan >4 kali dengan durasi 30-40 N: 91x/m
detik. Keluhan disertai dengan T: 36,5
keluarnya lendir darah dari jalan lahir. Spo2: 98%
Keluarnya rembesan air-air tidak ada.
Gerakan janin masih dirasakan. Mual Status Generalis
muntah tidak ada. Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 32cm
LP 100cm
TBJ 3200gr
DJJ 149x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puki
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan 9cm,


portio lunak, tipis.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 9,3gr/dl
Leuko: 8,3rb sel/mm3
Tr: 191rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
38 27 Maret 21 Ny. NK Pasien datang dengan keluhan pusing KU: CM GCS: 15  IVFD RL 28 tpm
21 Tahun yang dirasa memberat sejak 8 jam TTV:  Pro CTG
G1P0A0 gr 30-31 mg + yang lalu. Pasien sebelumnya diketahui TD:168/117 mmHg  Konsul dr. Sp.OG
PEB susp. Impending memiliki riwayat darah tinggi dalam R: 22x/m
Eklampsi kehamil sejak usia kehamilan N: 99x/m
memasuki usia 7 bulan. Pertama kali T: 36,5
diketahui saat pasien ANC di bidan Spo2: 99%
desa. Keluhan mata buram (+), mual
(-), muntah (-). Kaki pasien bengkak Status Generalis
sejak satu minggu yang lalu. BAB dan Kepala: KA -/- SI -/-
BAK dalam batas normal. Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
Keluarnya lendir darah dan rembesan BJ 1 dan 2 murni, gallops
air-air dari jalan lahir tidak ada. (-)
Kecang-kencang perut tidak ada. Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
Proteinuri dari puskesmas +++ CRT<2dtk, Edema ptiing
+/+
HPHT: 23 Agustus 2020
HPL: 16 Mei 2021 Status Obstetrikus:
TFU 27cm
LP 93cm
TBJ 1821gr
DJJ 153x/m
Leopold I: Kepala
Leopold II: Puka
Leopold III: Bokong
Leopold IV: Divergen

VT: Pembukaan tidak ada.


Pemeriksaan Lab:
Hb: 11,8gr/dl
Leuko: 6,3rb sel/mm3
Tr: 251rb sel/mm3

Pemeriksaan urin lengkap


tidak ada.

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
39 27 Maret 21 Tn. I Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD RL 26tpm
16 Tahun ulu hati yang dirasakan sejak 4 jam TTV:  Drips Farbion amp/IV
Dispepsia yang lalu. Keluhan disertai dengan TD:104/83 mmHg  Inj. Ranitidin amp/IV
mual namun tidak muntah. Nyeri ulu R: 22x/m
hati tidak semakin membaik setelah N: 118x/m
makan. Keluhan timbul pertama kali T: 37,4
ketika pasien mengkonsumsi sambal Spo2: 98%
sekitar 7 jam yang lalu. BAB dan BAK
dalam batas normal. Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT Epigastrium
(+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-
40 27 Maret 21 Tn. J Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD RL 20tpm
45 Tahun ulu hati yang dirasakan sejak 2 jam TTV:  Drips Farbion amp/24j IV
Dispepsia + ISK yang lalu. Keluhan disertai dengan TD:140/90 mmHg  Inj. Ranitidin amp/12j IV
mual dan muntah. Sebanyak 2 kali R: 20x/m  Drips PCT 500mg/8j IV
berisi makanan. Nyeri ulu hati tidak N: 70x/m  Konsul dr. Sp.PD
semakin membaik setelah makan. T: 36,5
BAK pasien terkadang terasa nyeri dan Spo2: 99%
perih. Urin tidak ketahui
kekeruhannya, keluarnya darah (-), Status Generalis
batu (-), pasir (-). Keluahn demam Kepala: KA -/- SI -/-
tidak ada. Keluhan disertai nyeri Thorax: VBS ka=ki +
pinggang sebalah kiri. BAB dalam normal, Rh -/-, Wh -/-
batas normal. BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT epigastrium
(+), Nyeri Ketok CVA -/+,
Ballotement (-).
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 15,4gr/dl
Leuko: 9,1rb sel/mm3
Tr: 312rb sel/mm3
Urin lengkap: Kosong
41 29 Maret 21 Ny. N Pasien datang dengan keluhan KU: CM GCS: 15  Oksigen 5 lpm via NK
36 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV:  IVFD RL guyur 1 kolf
G6P3A2 gr. 38-39 mg + sejak sekitar 10 jam yang lalu. Keluhan TD:138/90 mmHg  Pro CTG
Inpartu kala 1 fase dirasa semakin sering, selama 10 menit R: 23x/m  Edukasi posisi miring kiri
laten+ Susp. Gawat dirasakan >3 kali dengan durasi 30-40 N: 99x/m
Janin detik. Keluhan disertai dengan T: 36,6
keluarnya lendir darah dari jalan lahir. Spo2: 97%
Keluarnya rembesan air-air tidak ada.
Gerakan janin masih dirasakan. Mual Status Generalis
muntah tidak ada. Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 32cm
LP 101cm
TBJ 3232gr
DJJ 127-143x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puki
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan 1cm,


portio lunak, tebal.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 12.3gr/dl
Leuko: 7,9rb sel/mm3
Tr: 213rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
42 29 Maret 21 Tn. AH Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  Oksigen 3 lpm via NK
36 Tahun dada sebelah kiri yang menjalar ke TTV:  IVFD NaCl 20 tpm
Observasi Chest Pain ec. lengan sejak sekitar 30 menit yang TD:123/84 mmHg  Aspilet 80mg 1 x 4 tab
ACS lalu. Keluhan timbul pertama kali R: 23x/m  CPG 1x4 tab
ketika pasien sedang membersihkan N: 68x/m  Inj. Ranitidin amp/12j IV
kebun. Keluhan dirasakan menghilang T: 36,7  ISDN 5mg tab
setelah 15 menit. Keluhan nyeri dada Spo2: 98%
 Nitrokaf 2,5mg tab
hingga ke belakang tidak ada. Keluhan
Status Generalis  Amplodipine 10mg tab
mual ada namun muntah tidak ada.
BAB dan BAK dalam batas normal. Kepala: KA -/- SI -/-  Sucralfate syr 3dd1 cth
Keluhan serupa pernah dialami pasien Thorax: VBS ka=ki +  EKG
3 bulan yang lalu. Pasien rutin control normal, Rh -/-, Wh -/-  Konsul dr. Sp.PD
ke dokter Sp.PD setiap bulannya, BJ 1 dan 2 murni, gallops
diberikan Aspilet, Clopidogrel, (-)
Bisoprolol, Candesartan. Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
HT (+), DM (-) teraba. NT (+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Pemeriksaan Lab:
Hb: 15.1gr/dl
Leuko: 8.3rb sel/mm3
Tr: 196rb sel/mm3
43 31 Maret 21 An. DC Pasien diantar ibunya datang dengan KU: CM GCS: 15  IVFD KaEn 1B
1 Tahun keluhan BAB cair yang dirasakan sejak TTV: 50ml/jam
Diare Akut + Dehidrasi 1 Bulan 5 hari yang lalu. BAB cair sebanyak 4- R: 34x/m  Oralit saschet setelah
Ringan 6 kali perhari, lendir (+), busa (-), N: 103x/m BAB
BB: ampas (+), darah (-). Keluhan disertai T: 40  PCT syr. fl. 3dd1 cth jika
9,1kg dengan demam sejak 1 hari yang lalu. Spo2: 98% suhu >38
TB: 84cm Pasien menjadi rewel dan agak sulit  Zinc syr 20mg/24 jam
LK: makan. Tidak tampak kehausan Status Generalis  Konsul dr. Sp.A
46cm Keluhan muntah juga dialami pasien Kepala: UUB tertutup. KA
sebanyak 2 kali selama sehari ini. -/- SI -/- mata cekung -/-
Thorax: VBS ka=ki +
Sebelumnya tidak ada riwayat pasien normal, Rh -/-, Wh -/-
mengkonsumsi makan yang belum BJ 1 dan 2 murni, gallops
pernah dicoba. Riwayat imunisasasi (-)
dasar lengkap. Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT (-), turgor
kembali cepat.
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk.

Pemeriksaan Lab:
Hb: 15,2gr/dl
Leuko: 9,1rb sel/mm3
Tr: 322rb sel/mm3
44 01 April 21 Ny. RD Pasien datang diantar oleh keluarga KU: Somnolen GCS: 14  Oksigen 3 lpm via NK
49 Tahun dengan keluhan kelemahan tubuh yang TTV:  IVFD RL guyur 2 kolf
Hipoglikemia+Elektrolit dirasakan sejak 2 hari yang lalu. TD: 124/87  Inj. D40% 50cc amp/IV
imbalance + Anemia Selama dua hari terakhir pasien tidak R: 20x/m  Infus 2 line NaCl 20tpm
mau makan, dan minumpun hanya N: 82x/m  Drips farbion amp/24j IV
sedikit. Pasien hanya mengkonsumsi T: 37,6  Inj. OMZ amp/12j IV
air teh dengan gula yang sedikit. Biasa Spo2: 100% tanpa O2
 Inj. Ceftriaxon amp/12j
pasien hanya makan dengan bubur nasi
IV
atau ibu kukus tanpa lauk apapun. Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-  Foto X-Ray Thorax
Keluhan disertai dengan batuk yang
sudah dialami selama kurang lebih 2 Thorax: VBS ka=ki +  Pro Kateter
minggu, demam (-), mual (-), muntah normal, Rh +/+, Wh -/-  EKG
(-). BAB dan BAK dalam batas BJ 1 dan 2 murni, gallops  Konsul Sp.PD
normal. (-)  Pro Transfusi 2 labu
Abdomen: Datar, BU (+)
1,5 tahun yang lalu pasien pernah normal, Soepel, H/L tidak
dirawat diduga karena terdapat massa teraba. NT (+), turgor
di paru-paru kanannya. Keluahan sesak kembali sangat lambat.
(-), penurunan berat badan (-) Ekstemitas: Akral dingin,
CRT>2dtk. Edema -/-
HT (-), DM (-)
Pemeriksaan Lab:
Hb: 6,2gr/dl
Leuko: 12.1rb sel/mm3
Tr: 212rb sel/mm3

GDS: 39gr/dl
Na: 144 mmol/L
K : 2.9 mmol/L
Cl : 101mmol/L
Ca : 2.9mmol/L
45 01 April 21 Tn. RS Pasien datang dengan keluhan kaki KU: Somnolen GCS: 14  IVFD RL 20 tpm
53 Tahun kanan yang terdapat luka setelah 1 hari TTV:  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
Vulnus Laceratum ar/ yang lalu pasien tertusuk kayu. Pasca TD:136/89 mmHg  Inj. Ketorolac amp/8j IV
Cruris Sinistra lateralis tertusuk kayu, kaki pasien tidak R: 24x/m  Hecting Luka
dibersihkan lagi, langsung di bebat N: 100x/m  Konsul dr. Sp.B
menggunakan kain seadanya dan T: 36,7
belum diganti hingga tiba di rumah Spo2: 98%
sakit. Keluhan demam (-), mual (-)
muntah (-). BAB dan BAK dalam Status Generalis
batas normal. Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (-)
Ekstemitas: Akral dingin,
CRT>2dtk, Edema -/-

Status Lokalis:
Ar/ 1/3 bawah cruris
sinistra
Deformitas (-), Vulnus
Laceratum 25x3x1cm
dasar otot, kotor,
remodeling luka (+),
Perdarahan (-), Pulsasi A.
Dorsalis pedis (+)

Pemeriksaan Lab:
Hb: 14,1gr/dl
Leuko: 11.9rb sel/mm3
Tr: 195rb sel/mm3
46 01 April 21 Tn. MG Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD RL 20tpm
65 Tahun ulu hati yang dirasakan sejak 8 jam TTV:  Drips Farbion amp/IV
Dispepsia yang lalu. Kemudian memberat sejak 1 TD:133/87 mmHg  Inj. Ranitidin amp/IV
jam yang lalu. Keluhan disertai dengan R: 22x/m  Antasida 3dd1 tab/8j PO
mual namun tidak muntah. Nyeri ulu N: 116x/m  EKG
hati membaik setelah makan. BAB dan T: 36,6
BAK dalam batas normal. Spo2: 98%

Status Generalis
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NT Epigastrium(+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-
47 01 April 21 Tn. AK Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  Oksigen 2lpm via NK
49 Tahun perut kanan bawah yang dirasakan TTV:  IVFD RL 20tpm
Kolik abdomen ec. Susp. sejak 3 jam SMRS. Keluhan disertai TD:155/97 mmHg  Drips Farbion amp/IV
Appendicitis Akut dengan mual namun tidak muntah, R: 24x/m  Inj. Ranitidin amp/8j IV
penurunan nafsu makan dan demam N: 72x/m  Inj. Ceftriaxon amp/12j IV
yang tidak terlalu tinggi. BAB dan T: 36,7  Drips PCT 500mh/8j IV
BAK dalam batas normal. Spo2: 98%
 Konsul Sp.B
Status Generalis  Pro USG
Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (-)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Lokalis:
Nyeri Mc. Burney (+)
Psoas sign (+)
Obturator sign (+)

Pemeriksaan Lab:
Hb: 12.1gr/dl
Leuko: 11,4rb sel/mm3
Tr: 312rb sel/mm3
48 05 April 21 Ny. ZN Pasien datang dengan keluhan KU: CM GCS: 15  Oksigen 2 lpm via NK
37 Tahun kencang-kencang perut yang dirasakan TTV:  IVFD RL guyur 1 kolf
G5P3A1 gr 36-37 sejak sekitar 6 jam yang lalu. Keluhan TD:104/62 mmHg  Inj. Ceftriaxon amp/12jam
minggu+Inpartu kala 1 dirasa semakin sering, selama 10 menit R: 22x/m IV
fase laten+KPD dirasakan >3 kali dengan durasi 30-40 N: 98x/m  Inj. Dexametason amp/IM
detik. Keluhan disertai dengan T: 36,5  Pro KTG
keluarnya lendir darah dari jalan lahir. Spo2: 99%  Konsul dr. Sp.OG
Keluarnya rembesan air-air dialami
sejak 2 jam yang lalu. Gerakan janin Status Generalis
masih dirasakan. Kepala: KA -/- SI -/-
Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Cembung
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Obstetrikus:
TFU 30cm
LP 98cm
TBJ 3040gr
DJJ 156x/m
Leopold I: Bokong
Leopold II: Puka
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Konvergen

VT: Pembukaan 3cm,


portio lunak, tebal.
Pemeriksaan Lab:
Hb: 11.9gr/dl
Leuko: 6.9rb sel/mm3
Tr: 312rb sel/mm3

HIV (-)
Sifilis (-)
HbsAg (-)
49 06 April 21 Tn. S Pasien datang dengan keluhan nyeri KU: CM GCS: 15  IVFD RL 20tpm
54 Tahun perut kanan bawah yang dirasakan TTV:  Drips Farbion amp/IV
Susp. Appendisitis Akut sejak 12 jam SMRS. Keluhan bermula TD:157/81 mmHg  Inj. Ranitidin amp/8j IV
nyeri di area pusat sejak 1 hari yang R: 22x/m  Inj. Ketorolac amp/8j IV
lalu, perlahan nyeri di area pusat N: 68x/m
menghilang dan berpindah ke perut T: 36,6
kanan bawah. Keluhan disertai dengan Spo2: 98%
mual dan muntah sebanyak 2 kali,
penurunan nafsu makan dan demam Status Generalis
yang tidak terlalu tinggi. BAB dan Kepala: KA -/- SI -/-
BAK dalam batas normal. Thorax: VBS ka=ki +
normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops
(-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (+), Defance
muscular (-)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

Status Lokalis:
Nyeri Mc. Burney (+)
Psoas sign (+)
Obturator sign (+)

Pemeriksaan Lab:
Hb: 12,1gr/dl
Leuko: 8,1rb sel/mm3
Tr: 254rb sel/mm3
50 07 April 21 Tn. SS Pasien datang dengan keluhan BAB KU: CM GCS: 15  IVFD RL 20tpm
41 Tahun yang berwarna kehitaman sejak 3 hari TTV:  Drips Farbion amp/24j IV
Melena ec. Susp. GIT yang lalu. Konsistensi lembek, tidak TD:163/90 mmHg  Inj. OMZ amp/12j IV
Bleeding ada darah segar. Keluhan diawal R: 22x/m  Sucralfat syr fl 3dd2 PO
dengan nyeri ulu hati sejak 4 hari yang N: 98x/m  Konsul dr. Sp.PD
lalu yang tidak membaik meski setelah T: 36,8  Pro transfusi PRC 2 labu
makan. Pasien sering mengkonsumsi Spo2: 99%
obat yang belinya di warung dan obat-
obat nyeri tulang yang dijual bebas. Status Generalis
Keluhan saat ini disertai mual dan Kepala: KA -/- SI -/-
muntah sebanyak 1 kali berisi Thorax: VBS ka=ki +
makanan. Keluhan demam (-), batuk normal, Rh -/-, Wh -/-
(-), pilek (-) BJ 1 dan 2 murni, gallops
BAK dalam batas normal. (-)
Abdomen: Datar, BU (+)
normal, Soepel, H/L tidak
teraba. NTE (+)
Ekstemitas: Akral hangat,
CRT<2dtk, Edema -/-

RT: Sfingter kuat, mukosa


licin, ampula terisi.
HS: Feses coklat, lendir
(+)
Pemeriksaan Lab:
Hb: 8,6gr/dl
Leuko: 7,8rb sel/mm3
Tr: 199rb sel/mm3

Anda mungkin juga menyukai