Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN HALUSINASI DI RUANG


BHISMA RSJD AMINO GONDOHUTOMO KOTA SEMARANG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :

Annisa Hajar Ismaria (2003004)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KARYA HUSADA

SEMARANG
2023
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN HALUSINASI DI RUANG
BHISMA RSJD AMINO GONDOHUTOMO KOTA SEMARANG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Jiwa

Telah Dilakukan Asuhan Keperawatan

Tanggal 09-12 Januari 2023

Oleh

Annisa Hajar Ismaria (2003004)

Diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Perseptor Klinik

........................................................... ................................................
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MASALAH GANGGUAN JIWA

I. Identitas
Nama : Tn. A (L) Tgl Pengkajian : 09/01/23 Jam 13.00
Umur : 34 tahun Tgl MRS : 06/01/23 Jam 23.30
Alamat : Tlogorejo, Karangawen No. RM : 000572**
TTL : Demak,27 Agustus 1989
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Status : Duda
II. Keluhan Utama
Keluarga mengatakan pasien marah-marah, berbicara kasar, dan melempar barang-
barang dirumah, mendengar suara bisikan di telinga, beribcara sendiri, bicara melantur
III.Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Ya Tidak

2. Pengobatan Sebelumnya
Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil

3. Aniaya Fisik : pasien tidak memiliki Riwayat aniaya fisik, kekerasan seksual, dan
Riwayat penolakan.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Ya V Tidak
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Riwayat trauma kepala karena jatuh dari sepeda kelas 3 SD

IV. Pemeriksaan Fisik


1. Tanda – tanda vital : TD= 129/84 mmHg Nadi= 133x/menit Pernafasan =
20x/menit SPO: 98%
2. Keluhan Fisik : Kesulitan berjalan karena ambeien
V. Psikososial
1. Genogram (Lihat Petunjuk)
Keterangan :
= Perempuan = garis keturunan

= Laki-Laki = garis perkawinan

= Meninggal

= Pasien

= Tinggal dalam satu rumah

Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, Pasien tinggal bersama kedua
orangtua dan dua saudaranya. Keluarga pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang
mengalami ganggguan jiwa seperti pasien. Komunikasi dalam keluarga pasien baik.
Dalam keluarga saat pengambilan keputusan ditetapkan oleh keluarganya

2. Konsep diri
a. Citra tubuh : Pasien mengatakan senang dengan kondisi tubuhnya
b. Identitas diri : Pasien berperan sesuai identitas dirinya sebagai laki-laki
c. Peran diri : Pasien mengatakan mau bekerja lagi setelah sembuh
d. Ideal diri : Pasien mengatakan ada keinganan untuk sembuh dari
penyakitnya, pasien mengatakan jika sembuh nanti ingin melakukan aktifitas
seperti bekerja kembali
e. Harga diri : Pasien megatakan terkadang malu dan minder apabila kambuh
Kembali
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat : Ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien tidak pernah
mengikuti kegiatan dalam masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien merasa tidak mambu
menjalin hubungan dengan orang lain
4. Spiritual
a. Nilai dan Kekayaan : pasien mengatakan percaya adanya Tuhan karena
agamanya islam
b. Kegiatan Ibadah : pasien mengatakan shalat 3x sehari kalau dirumah
VI. Status Mental
1. Penampilan
a. Penampilan: kebersihan dan kerapihan pasien kurang
b. Penggunaan pakaian: pasien menggunakan pakain sesuai dengan fungsinya
c. Cara berpakaian: pasien menggunaan pakaian sesuai pada tempatnya
2. Pembicaraan : kualitas kurang, pasien berbicara kurang jelas
3. Aktivitas motorik : pasien sering gelisah
4. Alam Perasaan : pasien nampak sedih karena harus mengalami gangguan jiwa
5. Mood dan Afek : Euthym, tidak serasi
6. Interaksi selama wawancara : kontak mata baik, mau menatap lawan bicara
7. Persepsi : pasien mengatakan dia mendengar suara bisik-bisik di telinga sehingga
marah-marah , bicara sendiri dan bicara melantur. Jenis halusinasi : halusinasi
pendengaran, isi halusinasi : bisikan bisikan tidak jelas yang sangat mengganggu
pasien. Frekuensi dalam sehari 7-8 kali. Halusinasi terjadi ketika pasien sedang
sendirian. Respon pasien: pasien tampak bicara melantur dan terkadang marah.
8. Proses / arus pikir : saat ditanya jawaban pasien tidak berhubungan satu dengan
yang lain nya (asosiasi longgar/inkoheren)
9. Isi pikir : halusinasi sulit dinilai
10. Tingkat kesadaran : pasien nampak masih bingung, terkadang kontak mata
mengarah keatas melihat sekeliling ruangan
11. Memori : pasien mengatakan tidak mengingat kejadian yang dialaminya, namun
sadar saat marah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : perhatian pasien mudah berganti dari suatu
objek ke objek lain
13. Kemampuan Penilaian : pasien tidak mampu mengambil keputusan saat diberikan
suatu pilihan
14. Daya tilik diri : pasien mengatakan tidak menyadari gejala penyakitnya
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Bantuan Minimal Bantuan Total
Jelaskan : Pasien tidak dapat mengambil makan dan minuman sendiri, pasien
memerlukan bantuan total saat dan setelah makan dan minum.
2. BAB/BAK
Bantuan Minimal Bantuan Total
Jelaskan : pasien BAB/ BAK di tempat
3. Mandi
Bantuan Minimal Bantuan Total
Jelaskan : Pasien tidak dapat mandi sendiri
4. Berpakaian / berhias
Bantuan Minimal Bantuan Total
Jelaskan : Pasien ganti baju sehari sekali dengan bantuan perawat
5. Istirahat dan tidur
a. Tidur siang, lama : 3 jam dari jam 13.00-16.00
b. Tidur malam : Lama : 9 jam dari jam 21.00 – 06.00
6. Penggunan Obat
Bantuan Minimal Bantuan Total
Jelaskan : Pasien mendapatkan obat Stelosi (2x2mg), Emineton (1x1), Asam
Folat (2x1), Cotrimoxazol (2x1), Zinc (1x1), Clozapin (2x25mg)
Pemeliharaan kesehatan YA TIDAK
a. Perawatan lanjutan V
b. Sistem pendukung
V
Jelaskan : pasien mengatakan keluarganya selama ini yang mengantar kontrol
dan mendukung kesembuhannya
7. Kegiatan didalam rumah
YA TIDAK

a. Mempersiapkan makanan √
b. Menjaga kerapian rumah √
c. Mencuci pakaian √
d. Mengatur keuangan

8. Kegiatan diluar rumah YA TIDAK
a. Belanja √
b. Transportasi √
c. Kegiatan lain √
VIII. Mekanisme koping
Pasien mengatakan jika ada masalah biasanya cerita dengan ibunya tapi lebih sering
dipendam sendiri
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan
• Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien mengatakan jika ada masalah hanya keluarganya yang mendukung untuk
menyelesaikan masalahnya
• Masalah berhubungan dengan lingkungan
Pasien mengatakan tinggal dilingkungan yang baik
• Masalah dengan pendidikan
Pasien mengatakan hanya lulusan SLTA dan tidak melanjutkan sekolah karena
tidak ada biaya.
• Masalah dengan pelayanan kesehatan
Pasien tidak minum obat dengan teratur dan tidak control rutin
X. Kurang pengetahuan tentang :
Pasien mengatakan tidak tau cara untuk mengontrol marahnya, pasien bingung
dengan yang ada dipikiran yang sering muncul dan menyiksa diri, pasien tidak tau
penyebab dari penyakitnya.
XI. Aspek Medik
Diagnosa medik : skizofrenia tak terinci
Terapi medik :
a. Stelosi 2x2mg
b. Emineton 1x1
c. Asam folat 1x1
d. Cotrimoxazole 2x1
e. Zinc 1x1
f. Clozapine 2x25mg
XII. Analisa Data
Data Masalah
DS : Halusinasi
pasien mengatakan dia mendengar
suara bisik-bisik di telinga sehingga
marah-marah , bicara sendiri dan bicara
melantur. Jenis halusinasi : halusinasi
pendengaran, isi halusinasi : bisikan
bisikan tidak jelas yang sangat
mengganggu pasien. Frekuensi dalam
sehari 7-8 kali. Halusinasi terjadi ketika
pasien sedang sendirian. Respon
pasien: bicara melantur dan terkadang
marah.
DO :
Pasien nampak sering bicara sendiri,
bicara melantur.
1.TD= 129/84 mmHg
Nadi= 133x/menit
Pernafasan = 20x/menit
SPO: 98%

DS: Resiko Perilaku Kekerasan


Keluarga pasien mengatakan pasien
marah marah dan melempar barang-
barang dirumah, berbicara kasar
DO:
Pasien tampak tidak tenang, terkadang
marah
DS: Isolasi Sosial
keluarga mengatakan pasien jika ada
masalah hanya bercerita ke ibunya,
namun lebih sering dipendam sendiri
DO:
Pasien tampak tidak kooperatif, lebih
banyak diam Ketika ditanya

XIII. Daftar Masalah


1. Halusinasi
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi Sosial
XIV. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan (Effect)

Halusinasi (Core Problem)

Isolasi Sosial (Causa)

XV. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Halusinasi
2. Isolasi Sosial
3. Resiko Perilaku Kekerasan
XVI. Perencanaan Keperawatan
Tgl/ Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan
jam Keperawatan Tujuan Tindakan
Senin, Halusinasi TUM : SP I:
09/01/ Setelah dilakukan 2-4 x
1. Bina hubungan saling percaya dengan
2023 pertemuan diharapkan memperkenalkan diri, menanyakan nama, dan
klien mampu mengontrol melakukan komunikasi terapeutik.

halusinasinya 2. Identifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi,


TUK : perasaan, respon

3. Jelaskan cara mengontrol halusinasi minum obat


1.Pasien dapat mengontrol teratur , meghardik, bercakap-cakap, melakukan
aktivitas sehari-hari
halusinasinya dengan cara
menghardik 4. Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
4. Beri kesempatan pasien untuk melakukan cara yang
telah dilatih.
2.Pasien dapat
memanfaatkan dan 5. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian klien
meminum obat secara
SP II:
teratur
1. . Evaluasi kegiatan menghardik yang telah dilatih,
beri pujian kepada pasien

2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara


minum obat teratur dan jelaskan 6 benar minum obat.

3. Beri kesempatan pasien untuk melakukan cara


yang telah dilatih. Berikan pujian kepada pasien
setelah melakukan latihan

3.Pasien mampu 4. Masukkan pada jadwal kegiatan harian pasien


bercakap-cakap dengan
perawat, pasien, dan
SP III:
keluarga
1. Evaluasi kegiatan latihan minum obat teratur dan
latihan menghardik yang telah dilatih pada pertemuan
sebelumnya.

2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-


cakap

3. Beri kesempatan kepada pasien untuk melakukan


cara yang telah dilatih. Berikan pujian setelah pasien
melakukan latihan
4. Pasien mampu
3. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian pasien
melakukan
aktivitas/kegiatan harian

SP IV:

1. Evaluasi kegiatan latihan minum obat, menghardik


dan bercakapcakap. Beri pujian

2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan


melakukan kegiatan harian . Tanyakan kegiatan apa
yang ingin dilakukan pasien

3. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian pasien


XVII. Implementasi

Tgl/ Diagnosa Implementasi Respon Paraf


jam keperawatan
Selasa, Halusinasi SP 1 S: Pasien mengatakan
10/01/23 namanya Tn. A, suka
-Melakukan Bina hubungan
Pukul dipanggil Mas A. Pasien
saling percaya dengan cara
06.30 mengatakan halusinasi nya
memperkenalkan diri,
muncul ketika ia sedang
menanyakan nama , dan
sendiri, isi halusinasi nya
komunikasi terapeutik
adalah suara bisikan-bisikan
- Mengidentifikasi tanda dan tidak jelas yang sangat
gejala halusinasi (isi,frekuensi, mengganggu. Halusinasi nya
situasi, respon, perasaan) terjadi sekitar 7-8 x dalam
sehari. Pasien mengatakan ia
- Mengajarkan cara mengontrol
merasa marah Ketika
halusinasi dengan menghardik
mendengar bisikan-bisikan
-memasukan latihan tersebut.
menghardik kedalam jadwal O : Pasien tampak bingung
harian pasien Ketika diajak berinteraksi,
namun masih mau menjawab
Pukul Ya/Tidak . Pasien tampak
09.00 masih belum mau mencoba
melakukan latihan
menghardik.

S: Pasien mengatakan ia
masih mendengar suara bisik-
Pukul SP 1 bisik di telinga dan ia merasa
13.00 sangat terganggu.
-melakukan latihan menghardik O: Pasien tampak belum mau
sesuai jadwal melakukan latihan
menghardik .
- evaluasi kegiatan latihan
menghardik

-berikan pujian setelah pasien S: pasien mengatakan ia


melakukan latihan menghardik masih mendengar suara bisik-
bisik di telinga, pasien
mengatakan ia sudah berusaha
mencoba melakukan latihan
menghardik .
SP 1
O: Pasien tampak lebih tenang

-melakukan latihan menghardik dari biasanya, tampak

sesuai jadwal melakukan latihan


menghardik dengan suara
- evaluasi kegiatan latihan
terbata-bata dan tidak jelas.
menghardik
Pasien tampak sedikit

-berikan pujian setelah pasien tersenyum Ketika diberi

melakukan latihan menghardik pujian “wah bagus , jadi mas


masih ingat cara menghardik
yang sudah saya ajarkan tadi
pagi”.

Rabu, Halusinasi SP 2 S :Pasien mengatakan masih


11/01/23 ingat cara menghardik .
06.30 - Evaluasi kegiatan menghardik O:Pasien nampak
yang telah dilatih sebelumnya,
mempraktikan cara
-beri pujian kepada pasien menghardik ketika halusinasi
muncul. Pasien tampak senang
diberi pujian
Pukul
09.00
S: pasien mengatakan ia sudah
SP 2 bisa dan sudah paham cara
- lakukan latihan menghardik menghardik. Pasien
sesuai jadwal harian pasien mengatakan ia mau minum
obat agar cepat sembuh
- ajarkan cara mengontrol
O: pasien tampak melakukan
halusinasi dengan minum obat.
instruksi perawat untuk
Ajarkan cara minum obat
menghardik walau suara tidak
- berikan pujian kepada pasien jelas. Pasien tampak
mempraktekan cara minum
obat dengan bantuan perawat
Pukul karena pasien tidak bisa
13.00 makan dan minum secara
mandiri. Pasien tampak
senang Ketika diberi pujian

S: pasien mengatakan ia sudah


paham cara menghardik. Ia
juga mau minum obat dengan

SP 2 bantuan perawat agar cepat


sembuh
- lakukan latihan menghardik O: pasien tampak kooperatif
dan minum obat dan mau minum obat dengan
bantuan perawat. Pasien
- evaluasi latihan menghardik
tampak senang Ketika dipuji.
dan minum obat

-berikan pujian
Kamis Halusinasi SP 2 S: pasien mengatakan ia sudah
12/01/23 bisa menghardik Ketika
- lakukan latihan menghardik
Pukul mendengar suara bisikan di
dan minum obat sesuai jadwal
06.30 telinganya. Pasien juga
harian pasien
mengatakan ia mau minum
- evaluasi latihan menghardik obat dengan bantuan perawat
dan minum obat agar cepat sembuh dan pulang
ke rumah.
- berikan pujian kepada pasien
O: pasien tampak kooperatif,
mau diajak interaksi,
melakukan latihan
menghardik walau dengan
Pukul suara tidak jelas, mau minum
09.00 obat dan senang Ketika dipuji.

S: pasien mengatakan ia sudah


SP 2 bisa menghardik Ketika

- lakukan latihan menghardik mendengar suara bisikan. Ia


dan minum obat, lalu evaluasi juga mau minum obat dengan
latihan yang telah dilakukan bantuan perawat
O: pasien tampak lebih tenang
- berikan pujian kepada pasien dari biasanya. Terkadang
pasien tampak menghardik,
Pukul menandakan pasien sudah
13.00 paham cara mengontrol
halusinasi dengan
menghardik. Pasien mau
minum obat sampai habis
dengan bantuan perawat

S: pasien mengatakan ia malas


bicara, mau tidur saja
O: pasien tampak belum mau
bercakap-cakap secara intens
dengan perawat, terkadang
berbicara dengan suara agak
SP 3
tidak jelas namun melakukan
- ajarkan cara bercakap-cakap kontak mata dengan perawat.
dengan perawat

- evaluasi latihan bercakap-


cakap

-beri pujian setelah pasien


melakukan latihan

Anda mungkin juga menyukai