Anda di halaman 1dari 8

UNSUR FORMAL JARIMAH

(masa berlakunya aturan pidana islam, lingkungan berlakunya aturan pidana


islam, asas pelaku atau terhadap siapa berlakunya hukum pidana islam)

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata fiqih jinayat

Dosen Pengampu: Prof. H. Zakariya Syafe’i, M.Pd.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 6

III/HKI-A

Firdan fadilah (2211100013)

Hilal Parlaungan Daulay (221110018)

Ahmad Fauzi (221110019)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN


BANTEN

2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “Unsur Formal Jarimah”.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini, untuk memenuhi
upaya penyusun dalam memenuhi salah satu tugas mata kuliah yang sedang
penyusun pelajari.

Pada kesempatan ini tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Zakariya Syafe’i, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Fiqih
Jinayat.

2. Orang Tua penyusun yang telah memberikan dorongan serta motivasi


dalam penyelesaian makalah ini.

3. Teman-teman yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 09 Oktober 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1


1.2. Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3. Tujuan Masalah.........................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................2
2.1. Masa Berlakunya Hukum Pidana Islam....................................................2
2.2. Lingkungan Berlakunya Aturan Pidana Islam...........................................2
2.3. Asas Pelaku Atau Terhadap Siapa Berlakunya Hukum Pidana Islam.......3
BAB III. PENUTUP........................................................................................5
3.1. Simpulan....................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya dikalangan fuqaha’ jinayah merupakan perbuatan-
perbuatan yang terlarang dalam Syara’. Meskipun demikian, pada umumnya
fuqaha’ menggunakan istilah tersebut hanya untuk perbuatan-perbuatan yang
mengancam keselamatan jiwa. Selain itu juga terdapat fuqaha’ yang
membatasi istilah jinayah kepada perbuatan-perbuatan yang diancam dengan
hukuman ta’zir, ada istilah lain yang memiliki kesepadanan dengan jinayah
yaitu jarimah yang berarti larangan-larangan Syara’ yang diancam Allah
dengan hukuman had atau ta’zir.
1.2. Rumusan Masalah
a. Kapan masa berlakunya aturan hukum pidana islam?
b. Bagaimana kondisi lingkungan berlakunya hukum pidana islam?
c. Siapa saja pelaku berlakunya hukum pidana islam?
1.3. Tujuan Masalah
a. Mengetahui masa berlakunya aturan pidana islam.
b. Mengetahui lingkungan berlakunya hukum pidana islam.
c. Mengetahui pelaku atau terhadap siapa saja berlakunya hukum pidana
islam

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Masa Berlakunya Aturan Pidana Islam

Menurut hukum pidana Islam ketentuan tentang masa berlakunya


peraturan pidana ini, pada perinsipnya sama dengan hukum positif. Seperti
halnya hukum positif, peraturan dalam hukum pidana islam berlaku sejak
ditetapkan dan tidak berlaku terhadap peristiwa yang terjadi sebelum
peraturan itu diundangkan. Dengan demikian peraturan pidana dalam
hukum Islam juga tidak berlaku surut.

Perinsip-perinsip “tidak berlaku surut” kita dapati dalam syari’at


apabila kita mau meneliti ayat ayat yang berisi tentang aturan-aturan
pidana dan riwayat-riwayat tentang turunya. Semua ayat yang melarang
perbuatan maksiat diturunkan sesudah agama islam tersiar akan tetapi
tidak ada jarimah yang terjadi sebelum turunnya ayat-ayat itu di jatuhi
hukuman selain jarimah Qoadzaf dan hirobah

Hanya saja perlu diingat bahwa perbuatan tersebut mempunyai dua segi.
 Pertama segi pidana yaitu bahwa perkawinan semacam itu merupakan jarimah
terhadap tindak pidana ini, dan ayat tersebut tidak berlaku surut sebagimana
telah dijelaskan diatas.
 Kedua dari segi perdata yakni perkawinan tersebut merupakan salah satu akad.
Sebagai akibat dari turunya ayat ini maka perkawinan yang haram itu adalah
yang dilakukan dimasa yang lalu harus diputuskan.. dengan demikian dalam
segi perdata ayat tersebut mempunysi kekuatan berlaku surut

2.2. Lingkungan Berlakunya Hukum Pidana Islam

Hukum pidana dalam Islam berlaku dalam konteks hukum syariah, yang
berdasarkan prinsip-prinsip agama Islam. Hukum pidana Islam mencakup
berbagai peraturan yang mengatur perilaku manusia dalam masyarakat, termasuk
pelanggaran seperti pencurian, perzinahan, minuman keras, dan pelanggaran
lainnya.
Dalam lingkungan hukum pidana Islam, hukuman yang diberikan dapat
beragam, seperti hukuman cambuk, potong tangan, atau bahkan hukuman mati,
tergantung pada jenis pelanggaran dan beratnya kesalahan yang dilakukan.
Namun, penting untuk diingat bahwa implementasi hukum pidana Islam dapat
berbeda di berbagai negara dan masyarakat yang menerapkan hukum tersebut

2
2.3. Asas Pelaku Atau Terhadap Siapa Berlakunya Hukum Pidana Islam

Hukum pidana Islam, seperti yang terdapat dalam hukum syariah, berlaku
terhadap individu-individu yang memenuhi sejumlah syarat tertentu. Dalam
praktiknya, penerapan hukum pidana Islam dapat bervariasi antara berbagai
negara dan masyarakat, dan interpretasi hukum tersebut juga dapat berbeda.
Terdapat berbagai pendekatan terhadap hukum pidana Islam, mulai dari yang
sangat ketat hingga yang lebih moderat, dan banyak negara yang
mengkombinasikan hukum pidana Islam dengan hukum sekuler.

3
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Hukum pidana Islam ketentuan tentang masa berlakunya peraturan
pidana ini, pada perinsipnya sama dengan hukum positif. Seperti halnya
hukum positif, peraturan dalam hukum pidana islam berlaku sejak ditetapkan
dan tidak berlaku terhadap peristiwa yang terjadi sebelum peraturan itu
diundangkan. Dengan demikian peraturan pidana dalam hukum Islam juga
tidak berlaku surut
3.2. Saran
Melalui makalah ini kami berharap semoga pembahasan mengenai
“Unsur Formal Jarimah”, sedikit banyaknya dapat dipahami dan dapat
mengaplikasikan konsep-konsep penting seputar delik dalam konteks hukum
pidana dengan lebih baik oleh pembaca, selain itu kami sebagai penyusun
mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca,
untuk kesempurnaan dari makalah kami ini.

4
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hanafi. (2012). asas-asas hukum pidana islam. Jakarta: Bulan Bintang 1993.

M Budiarto, S.H. K wantjik shaleh, S.H. kitab undang undang hukum pidana islam
Ghalia Indonesia cetakan II 1982

Anda mungkin juga menyukai