Anda di halaman 1dari 18

RESUME KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Devisilia Umbu Ngedo Ruangan : Tondanu

NIM : 023021115 No. Register :

Tanggal Pengkajian : 29 Januari 2023 Jam : 12.30 WIB

IDENTITAS KLIEN
Nama An.A.S
Jenis Kelamin Laki-laki
Tempat Tgl. Lahir 9 Januari 2019
Umur 49 Bulan
Anak Ke 2
Nama Ayah Tn.M
Nama Ibu Ny.V
Pendidikan Ayah S1
Pendidikan Ibu S1

Agama Islam
Suku/Bangsa Jawa
Alamat Blitar
Tgl Masuk RS 5 januari 2024
Diagnosa Medis Ensefalitis
Sumber Informasi Ibu pasien

RIWAYAT KEPERAWATAN
No PENGKAJIAN DATA PASIEN

1 Keluhan Utama Pasien mengeluh Sakit kepala

2 Riwayat Kesehatan Sekarang An.Salma umur 49 bulan/BB 14kg dengan keluhan


sakit kepala ( pasien rujukan dari RSUD wlinggi).
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sakit kepala
sudah dialami pada akhir desember, pasien
mengeluh sakit kepala, terasa tertekan-tekan disertai
dengan pusing berputar bagian depan, mual dan
muntah. Pasien sempat berobat ke tempat praktek
diberikan obat puyer dan membeli obat di apotik ibu
proprofen namun anak tidak mengalami perubahan,
kemudian dibawah ke RUSD Wlinggi di rawat
selama 10 hari dan dilakukan CT Scan kepala
dengan hasil – Rim enchaced intaaxilla lesion pada
fossa posterior kanan suspek abses dd masa – Mild
obstructive hydrocephalus setinggi level vertikel IV
Pasien telah dirawat 10 hari dan diberi antibiotic.
Kemudian di sarankan untuk di rujuk ke RSSA,
Riwayat mual/munta (+) demam (-) sesak (-). RPD :
Pasien PA VSD dengan marca sejak lahir tidak rutin
control ke RSSA.
3 Riwayat Pre-Natal Ibu mengatakan tidak ada masalah sebelum
melahirkan.

4 Riwayat Natal Selama hamil ibu mengatakan tidak ada masalah


yang falal terjadi, mual munta tidak ada hanya
tengkungnya yang sering tegang karena memiliki
Riwayat Hipertensi. Ibu juga mengatakan saat
melahirkan tidak ada penyulit hanya saja ibu
melahirkan dengan SC sehingga sedikit merasakan
nyeri di bagian abdomen setelah melahirkan.

5 Riwayat Post-Natal Ibu pasien mengatakan tidak terjadi masalah

6 Riwayat Penyakit dahulu Ibu mengatakan dari keluarganya ada yang


mengalami hipertensi yaitu ayah dari Ny.V dan
kesehatan keluarga
Ny.V

7 Riwayat imunisasi Ny.V mengatakan imunisasi anaknya sudah lengkap

8 Hasil pemeriksaan Fisik Kepala : Terdapat nyeri tekan, dan tengkuk tanpak
tegang.

Leher : tengkuk tanpak tegang.

Mulut : Bibir tanpak pucat

Dada : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,


tidak ada pembengkakan.

Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan


, tidak ada kemerahan.

Ekstremitas : tidak nyeri tekan, tidak ada kemerahan,


tidak ada pembengkakan.
10 Status Nutrisi
- Gizi baik
- Makan 1 porsi tidak di habiskan
- Mual dan muntah

12 Status Cairan - Infus D5 % ½ NS 10 cc


- Air putih 100 cc
- Susu 150 cc
- Urine 400 cc
14 Terapi Obat - Cefriason 2x650 mg / iv
- Metrianidazole 3x100 mg / iv
- Metamizole 3x150 mg / iv
- PO : Propanolol 2x7.5 mg (1mg/kg/hari)
-
NURSING CLINICAL PATHWAY
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah Paraf
1. Ds Virus, bakteri masuk Resiko perfusi
- Ibu klien mengatakan jaringan otak melalui saraf jaringan serebral
anaknya sudah mulai tidak efektif
sakit kepala awal
desember. Peradangan di otak
- Ibu klien mengatakan
kepala anaknya terasa
pusing dan sakit Kerusakan neurologis
kepala.
- Ibu mengatakan
kepala anaknya sakit Pembengkakan serebral
Do
- Akral hangat
- Wajah tanpak pucat Perfusi jaringan serebral
- An.A tanpak tidak efektif
memegang kepalanya
- Ttv
Td : 130/70 mmHg
N : 80x/menit
S : 36. 8
RR : 20x/menit

2. Ds : Virus, parasite, fungus, Nyeri akut


- Pasien mengatakan bakteri masuk ke otak
kepalanya nyeri.
P : Agen pencedera
biologis ( Ensefalitis )
Q : Seperti tertekan-tekan Peradangan di otak
R : Bagian Kepala
S : 6 (0-10)
T : hilang timbul
- Pasien mengtakan Peningkatan TIK
tengkuknya tegang Sakit kepala, penglihatan
ganda, TD meningkat,
penurunan kesadaran
Do :
- Pasien tanpak
memegang kepalanya
- Pasien tanpak Edema neuron
meringis (menekan saraf di otak)
- Terdapat nyeri tekan
di kepala

3. Ds : Peradangan di otak Deficit Nutrisi


- Ibu klien mengatakan
anaknya mengalami
mual dan muntah
- Ibu klien mengatakan Peningkatan TIK
nafsu makan anaknya Sakit kepala, penglihatan
menurun ganda, TD meningkat,
- Ibu mengatakan penurunan kesadaran
sebelum sakit BB
anaknya 21 kg

Do :
- BB 19 kg Edema neuron
- Makan tanpak tidak (menekan saraf di otak)
dihabiskan
- Bibir pucat
- Pasien tanpak mual
dan muntah. Kerusakan saraf kranial V,
IX, X
( Mual dan Munta)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan adanya peradangan di otak
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis ( Ensefalitis)
3. Deficit nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnose Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
keperawatan hasil
1 Resiko perfusi Setelah dilakukan Manajemen Manajemen
serebral tidak tindakan peningkatan peningkatan
efektif keperawatan selama intrakranial (I.06194) intrakranial (I.06194)
(D.0017) 3 x 24 jam perfusi
serebral (L.02014)
meningkat dengan Observasi Observasi
kriteria hasil: 1 Rasional: Dengan
1. Monitor tanda/gejala melakukan monitor
1. Meningkatnya
peningkatan TIK tanda dan gejala
tingkat kesadaran (misalnya: tekanan
pasien menjadi peningkatan TIK
darah meningkat, berfungsi mencegah
composmentis. tekanan nadi
2. Penurunan TIK terjadinya fase
melebar, kompensasi ke fase
ditandai dengan bradikardia, pola
frekuensi dekompensasi
napas ireguler, (Amri, 2017).
keluhan sakit kesadaran
kepala menurun).
berkurang,
tekanan darah 2 Penghitungan MAP
2. Monitor mean untuk menilai
mencapai 120- arterial pressure
130/80-90 (MAP) tekanan rata-rata
mmHg dari perederan
3. Pasien merasa darah sistemik
nyaman ditandai untuk menjamin
dengan senyum, perfusi otak tetap
rileks dan tenang terjaga (Mediarti,
4. Penurunan suhu Hapipah, et al.,
tubuh mencapai 2022).
36℃-37℃
Terapeutik
Terapeutik 1. Tatalaksana kejang
1. Lakukan tatalaksana harus dilakukan
kejang, jika terjadi. segera dan tepat
karena sebagai
bentuk pencegahan
timbulnya komplikasi
fatal seperti kematian
(Sala et al., 2022).

Edukasi
1. Keluarga pasien
akan mengerti
Edukasi
penggunaan obat
1. Edukasi aturan/patuh
dengan menerima
minum obat anti
obat yang tepat
kejang.
untuk kebutuhan
klinis dalam dosis
dan jangka waktu
yang cukup (Cross
et al., 2016).

Kolaborasi
1. Obat golongan ini
memiliki sifat
Kolaborasi preventif yakni
1. Kolaborasi menghapus natrium
pemberian sedasi dan saat masa refraktori
antikonvulsan, jika yang menyebabkan
perlu. pengurangan
hipereksibilitas dan
mempengaruhi
timbulnya kejang
(McErlean &
Migliozzi, 2017).
2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi Manajemen nutrisi
(D.0019) tindakan (I.03119) (I.03119)
keperawatan selama
3 x 24 jam status Observasi
1. Identifikasi makanan Observasi
nutrisi (L.03030)
yang disukai. 1. Memberikan
membaik dengan
makanan yang
kriteria hasil:
disukai oleh pasien
1. Peningkatan porsi
akan membuat pasien
makan menjadi ½
Terapeutik termotivasi untuk
porsi atau habis.
1. Lakukan oral hygiene makan dalam bahkan
2. Frekuensi makan sebelum makan, jika akan menghabiskan
membaik perlu. makanan dalam porsi
ditandai dengan
besar (Uwa et al.,
3x makan besar
2019).
dan 2x makan
ringan. 2. Sajikan makanan
3. Nafsu makan dengan suhu sesuai Terapeutik
membaik (hangat) 1. Melakukan
ditandai dengan pembersihan pada
pasien memiliki area mulut dan gigi
motivasi untuk akan membantu
makan. meningkatkan nafsu
4. Membran
makan pada pasien
mukosa (Manalu, Utami, et
tampak lembap. al., 2022).
2. Pemberian makanan
dalam suhu hangat
akan membantu
meningkat nafsu
makan. Selain itu,
suhu makanan yang
hangat menentukan
cita rasa makanan
dan mempengaruhi
sensitifitas syaraf
pengecapan pasien
(Atmanegara,
Dachlan & Yustini,
2013) dalam (Widi et
al., 2020).

Edukasi Edukasi
1. Rasional: Pemberian
makan dalam porsi
1. Anjurkan keluarga kecil akan membantu
untuk memberikan mencegah rasa mual.
makanan sedikit tapi Selain itu, akan
sering.
tetap menjaga
keseimbangan nutrisi
pada pasien (Manalu,
Utami, et al., 2022).

Kolaborasi
1. Pemberian antiemetik
Kolaborasi jenis lain sebagai
1. Kolaborasi pencegahan
pemberian medikasi gangguan pencernaan
sebelum makan karena anoreksia
(mis: Pereda nyeri, pada pasien. Selain
antiemetik), jika itu, akan mencegah
perlu. peningkatan asam
lambung atau
masalah pencernaan
lainnya (Dharma et
al., 2017).
2. Berkolaborasi dengan
ahli gizi sebagai
2. Kolaborasi dengan pemantauan terhadap
ahli gizi untuk perbaiki gizi pasien.
menentukan jumlah Ahli gizi berperan
kalori dan jenis untuk mengobservasi
nutrien yang kebutuhan gizi pasien
dibutuhkan, jika (Kurnia & Sari,
perlu. 2016).
3. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
(D.0077) tindakan (I.08238) (I.08238)
keperawatan selama
3 x jam tingkat Observasi Observasi
nyeri (L.08066) 1. Identifikasi lokasi, 1. Digunakan untuk
membaik dengan karakteristik, durasi, mengetahui kualitas
kriteria hasil: frekuensi, kualitas, nyeri yang dirasakan
1. Pasien jarang intensitas dan skala oleh pasien. Variasi
mengeluh nyeri. nyeri. penampilan dan
Tidak tampak perilaku pasien
meringis pada yang terjadi
wajah pasien. dianggap sebagai
2. Pasien merasa temuan pengkajian
nyaman ditandai (Annisa et al., 2022).
dengan rileks,
tenang dan
tersenyum.

3. Sulit tidur Terapeutik Terapeutik


menurun ditandai
dengan tidak 1. Berikan teknik 1. Teknik napas dalam
terbangun tiba- nonfarmakologi yang dilakukan akan
tiba saat tidur. relaksasi napas dalam. mengeluarkan
4. Fokus diri sendiri 2. Berikan posisi semi hormon endorphin
menurun ditandai fowler. yang membantu
dengan tidak mengurangi rasa
melamun, aktif nyeri. Selain itu,
komunikasi. napas dalam akan
meningkatkan
asupan oksigen dan
menurunkan nyeri
(Annisa et al.,
2022).
Edukasi Edukasi
1. Ajarkan atau 1. Distraksi membantu
dampingi pemberian penurunan stimulus
teknik distraksi internal melalui
dengan beribadah peningkatan
(dzikir). mekanisme produksi
endorfin (Annisa et
al., 2022).
2. Edukasi pada 2. Dengan memberikan
pasien/keluarga informasi mengenai
tentang taat/patuh efek samping, dosis
minum obat dan waktu minum
khususnya analgetik obat khususnya
analgetik akan
meningkatkan
pengetahuan pasien
dan keluarga (Annisa
et al., 2022).

Kolaborasi
Kolaborasi
1. Analgesik memiliki
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu. sifat menghambat
keparahan atau jaras
nyeri (Annisa et al.,
2022).

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No dx Hari / tanggal Jam Implementasi Evaluasi proses
1. Selasa, 30 Januari 10.00 WIB Manajemen peningkatan Ds
2024 intrakranial (I.06194) - Ibu klien
mengatakan
Observasi anaknya sudah
1. Memonitor tanda/gejala mulai sakit
peningkatan TIK kepala awal
(misalnya: tekanan desember.
darah meningkat, - Ibu klien
tekanan nadi melebar, mengatakan
kepala anaknya
bradikardia, pola napas
terasa pusing
ireguler, kesadaran dan sakit kepala.
menurun). - Ibu mengatakan
sakitkepala
2. Memonitor mean arterial anaknya sudah
pressure (MAP) berkurang.
Do
Terapeutik - Akral hangat
1. Melakukan tatalaksana - Wajah tanpak
kejang, jika terjadi. pucat
- An.A tanpak
Edukasi memegang
1. Mengedukasi kepalanya
aturan/patuh minum obat - Ttv
anti kejang. Td : 130/70 mmHg
N : 80x/menit
Kolaborasi S : 36. 8
1. Mengkolaborasi RR : 20x/menit
pemberian sedasi dan
antikonvulsan, jika A : Resiko perfusi
perlu. jaringan serebral tidak
efektif teratasi sebagian

P : Intervensi di
lanjutkan

2. Selasa 30 januari 11.00 Manajemen Nyeri (I.08238) Ds :


2024 - Pasien
Observasi mengatakan
1. Mengidentifikasi lokasi, kepalanya
karakteristik, durasi, nyerinya sudah
berkurang.
frekuensi, kualitas,
P : Agen pencedera
intensitas dan skala nyeri. biologis ( Ensefalitis
)
Terapeutik Q : Seperti tertekan-
tekan
1. Memberikan teknik
R : Bagian Kepala
nonfarmakologi relaksasi
S : 4 (0-10)
napas dalam.
T : hilang timbul
2. Memberikan posisi semi
- Ibu pasien
fowler.
mengatakan jika
kepala anaknya
sakit akan di
Edukasi
anjurkan untuk
1. Mengajarkan atau Tarik napas
dampingi pemberian dalam.
teknik distraksi dengan
beribadah (dzikir).
2. Mengedukasi pada
Do :
pasien/keluarga tentang - Pasien tanpak
taat/patuh minum obat tenang
khususnya analgetik - Pasien tanpak
memegang
kepala
Kolaborasi - Pasien mampu
1. Kolaborasi pemberian melakukan
analgetik, jika perlu. relaksasi napas
dalam
A : Masalah Nyeri akut
teratasi sebagian

P : intervensi di
lanjutkan
3. Selasa 30 Januari 11.30 WIB Manajemen nutrisi Ds :
2024 (I.03119) - Ibu klien
mengatakan
Observasi anaknya
1. Mendentifikasi makanan mengalami mual
yang disukai. dan muntah
Terapeutik - Ibu klien
1. Melakukan oral hygiene mengatakan
sebelum makan, jika nafsu makan
perlu. anaknya
menurun
2. Mengajikan makanan - Ibu mengatakan
dengan suhu sesuai sebelum sakit
(hangat) BB anaknya 21
kg
Edukasi
Do :
1. Menganjurkan keluarga - BB 19 kg
untuk memberikan - Makan tanpak
makanan sedikit tapi tidak dihabiskan
sering. - Bibir pucat
- Pasien tanpak
Kolaborasi mual dan
1. Mengkolaborasi muntah.
pemberian medikasi A : masalah deficit
sebelum makan (mis: nutrisi belum teratasi
Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu. P : intervensi
2. Kolaborasi dengan ahli dilanjutkan
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu.
Hari ke 2
No dx Hari / tanggal Jam Implementasi Evaluasi proses
1. Rabu, 31 Januari 14.30 WIB Manajemen peningkatan Ds
2024 intrakranial (I.06194) - Ibu klien
mengatakan
Observasi sakit kepala
1. Memonitor tanda/gejala anaknya sudah
peningkatan TIK berkurang dari
(misalnya: tekanan sebelumnya.
darah meningkat, Do
tekanan nadi melebar, - Pasien tanpak
tenang
bradikardia, pola napas
- Akral hangat
ireguler, kesadaran - Pasien tidak lagi
menurun). memegang
kepalanya
2. Memonitor mean arterial - Ttv
pressure (MAP) Td : 127/80 mmHg
N : 80x/menit
Terapeutik S : 36. 8
1. Melakukan tatalaksana RR : 20x/menit
kejang, jika terjadi.
A : Resiko perfusi
Edukasi jaringan serebral tidak
1. Mengedukasi efektif teratasi sebagian
aturan/patuh minum obat
anti kejang. P : Intervensi di
lanjutkan
Kolaborasi
1. Mengkolaborasi
pemberian sedasi dan
antikonvulsan, jika
perlu.

2. Rabu 31 januari 15.00 WIB Manajemen Nyeri (I.08238) Ds :


2024 - Pasien
Observasi mengatakan
1. Mengidentifikasi lokasi, nyeri pada
karakteristik, durasi, kepalanya sudah
berkurang.
frekuensi, kualitas,
P : Agen pencedera
intensitas dan skala nyeri. biologis ( Ensefalitis
)
Terapeutik Q : Seperti tertekan-
tekan
1. Memberikan teknik
R : Bagian Kepala
nonfarmakologi relaksasi
S : 3 (0-10)
napas dalam.
T : hilang timbul
2. Memberikan posisi semi
- Pasien
fowler.
mengtakan
tengkuknya
Edukasi
tegang
1. Mengajarkan atau
dampingi pemberian
teknik distraksi dengan Do :
beribadah (dzikir). - Pasien tanpak
2. Mengedukasi pada tenang
pasien/keluarga tentang - Pasien tanpak
taat/patuh minum obat sedang bermain
khususnya analgetik - Klien tanpak
tidak meringis
lagi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian A : Masalah Nyeri akut
analgetik, jika perlu. teratasi Sebagian

P : intervensi di
lanjutkan
2. Rabu 31 Januari 15.30 WIB Manajemen nutrisi Ds :
2024 (I.03119) - Ibu klien
mengatakan
Observasi anaknya tidak
1. Mendentifikasi makanan mual dan
yang disukai. muntah lagi
Terapeutik - Ibu klien
1. Melakukan oral hygiene mengatakan
sebelum makan, jika nafsu makan
perlu. anaknya sudah
mulai membaik
2. Mengajikan makanan
dengan suhu sesuai Do :
(hangat) - BB 19 kg
- Makan tanpak
Edukasi sedang makan
- Bibir sudah
1. Menganjurkan keluarga tidak pucat
untuk memberikan
makanan sedikit tapi A : masalah deficit
sering. nutrisi teratasi sebagian

Kolaborasi P : intervensi
1. Mengkolaborasi dilanjutkan
pemberian medikasi
sebelum makan (mis:
Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu.
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu.
Hari ke 3
No dx Hari / tanggal Jam Implementasi Evaluasi proses
1. Kamis , 1 10.00 WIB Manajemen Ds
Februari 2024 peningkatan - Ibu klien mengatakan
intrakranial (I.06194) anaknya sudah tidak
sakit kepala lagi
Observasi - Ibu klien mengatakan
1. Memonitor anak sudah membaik
tanda/gejala tidak lagi pusing
peningkatan TIK Do
(misalnya: tekanan - Pasien tanpak tenang
darah meningkat, - Akral hangat
- Wajah tanpak tidak
tekanan nadi
pucat lagi
melebar, - Ttv
bradikardia, pola Td : 120/70 mmHg
napas ireguler, N : 75x/menit
kesadaran S : 36. 8
menurun). RR : 20x/menit

2. Memonitor mean A : Resiko perfusi jaringan


arterial pressure serebral tidak efektif teratasi
(MAP) sebagian

Terapeutik P : Intervensi di lanjutkan


1. Melakukan
tatalaksana kejang,
jika terjadi.

Edukasi
2. Mengedukasi
aturan/patuh minum
obat anti kejang.

Kolaborasi
2. Mengkolaborasi
pemberian sedasi
dan antikonvulsan,
jika perlu.

2. Kamis 1 februari Manajemen Nyeri Ds :


2024 (I.08238) - Pasien mengatakan
nyeri pada kepalanya
Observasi sudah berkurang dan
1. Mengidentifikasi dirasakan hanya
lokasi, karakteristik, kadang-kadang saja.
durasi, frekuensi, P : Agen pencedera
biologis ( Ensefalitis )
kualitas, intensitas
Q : Seperti tertekan-tekan
dan skala nyeri. R : Bagian Kepala
S : 6 (0-10)
Terapeutik T : hilang timbul
1. Memberikan teknik
nonfarmakologi Do :
relaksasi napas - Pasien tanpak tenang
dalam. - Akral hangat
2. Memberikan posisi - Wajah tanpak tidak
semi fowler. pucat lagi
- Ttv
Edukasi Td : 120/70 mmHg
1. Mengajarkan atau N : 75x/menit
dampingi S : 36. 8
pemberian teknik RR : 20x/menit
distraksi dengan
beribadah (dzikir). A : Masalah Nyeri akut teratasi
sebagian
2. Mengedukasi pada
pasien/keluarga P : intervensi di lanjutkan
tentang taat/patuh
minum obat
khususnya analgetik

Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu.

4. Kamis 1 Februari 11.30 WIB Manajemen nutrisi Ds :


2024 (I.03119) - Ibu klien mengatakan
nafsu makan anaknya
Observasi sudah membaik
1. Mendentifikasi Do :
makanan yang - BB naik 20 kg
disukai. - Makan tanpak
Terapeutik dihabiskan
1. Melakukan oral - Pasien tanpak tidak
hygiene sebelum mual dan munta lagi.
makan, jika perlu. A : masalah deficit nutrisi
teratasi sebagian.
2. Mengajikan makanan
dengan suhu sesuai P : intervensi dilanjutkan
(hangat)

Edukasi

1. Menganjurkan
keluarga untuk
memberikan makanan
sedikit tapi sering.

Kolaborasi
1. Mengkolaborasi
pemberian medikasi
sebelum makan
(mis: Pereda nyeri,
antiemetik), jika
perlu.
2. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan, jika
perlu.

EVALUASI
No dx Hari/tanggal Jam Evaluasi Paraf
1. Jumat 2 15.00 Ds Devisilia
februari 2024 - Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak umbu ngedo
sakit kepala lagi
- Ibu klien mengatakan anak sudah membaik
tidak lagi pusing
Do
- Pasien tanpak tenang
- Akral hangat
- Wajah tanpak tidak pucat lagi
- Ttv
Td : 120/70 mmHg
N : 75x/menit
S : 36. 8
RR : 20x/menit

A : Resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif


teratasi sebagian

P : Intervensi di lanjutkan

2. Jumat 2 15.30 Ds : Devisilia


februari 2024 - Pasien mengatakan nyeri pada kepalanya umbu ngedo
sudah berkurang dan dirasakan hanya
kadang-kadang saja.
P : Agen pencedera biologis ( Ensefalitis )
Q : Seperti tertekan-tekan
R : Bagian Kepala
S : 6 (0-10)
T : hilang timbul

Do :
- Pasien tanpak tenang
- Akral hangat
- Wajah tanpak tidak pucat lagi
- Ttv
Td : 120/70 mmHg
N : 75x/menit
S : 36. 8
RR : 20x/menit

A : Masalah Nyeri akut teratasi sebagian

P : intervensi di lanjutkan
3. Jumat 2 16.00 Ds : Devisilia
februari 2024 - Ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya umbu ngedo
sudah membaik
Do :
- BB naik 20 kg
- Makan tanpak dihabiskan
- Pasien tanpak tidak mual dan munta lagi.
A : masalah deficit nutrisi teratasi sebagian.

P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai