Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dede Tatang Kurniawan

Kelas : 3B/D3 keperawatan

PENDAHULUAN

Meskipun model keperawatan telah ada sebelum lahirnya profesi, tetapi sebelum tahun 1960 model
keperawatan belum diidentifikasi dan diteliti secara sistematis serta secara nyata belum digunakan
dalam praktik. Diperlukan adanya batasan dalam mendefinisikan fokus area keperawatan dan "peta"
proses keperawatan konseptual digunakan sebagai pedoman kerjanya. Sangat tepat apabila praktik
keperawatan berfokus pada seluruh masyarakat. Model komunitas sebagai mitra memberikan kejelasan
batasan dan menjadi pedoman kerja yang diperlukan dan akan digunakan dalam pembahasan bab ini.

Model yang telah diidentifikasi perawat dalam beberapa tahun lalu adalah model medis satu
pendekatan yang berfokus pada organ dan sakit serta berorientasi pada penyakit, dengan penekanan
pada patologi. Bagaimanapun, kebergantungan pada model medis ini dapat mengabaikan promosi
kesehatan dan fokus holistik yang me rupakan inti keperawatan. Selain itu, aspek penting asuhan ke-
perawatan seperti psikologis, sosial-budaya, dan spiritual tidak ada dalam model medis. Dengan
demikian, model keperawatan harus meliputi seluruh aspek kebutuhan perawatan kesehatan dan
menyatu dalam perencanaan dan tujuan jangka panjang.

sakit, sebagai hasil berbagai kekuatan biopsikososial dan spiritual, atau sebagai interaksi di antara
kekuatan tersebut. Dalam model medis, sebat telah didefinisikan secara tradisional sebagai ketiadaan
penyakit. Gambar 8-1 menunjukkan empat cara pandangan tentang sehat dan mengilustrasikan
definisinya

Jadi, model mana yang digunakan dalam keperawatan? Pikirkan sejenak, menurut Anda apa model
keperawatan itu dan bagaimana model tersebut dapat berguna dalam praktik Anda. Meskipun Anda
tidak merumuskan model keperawatan, selama dalam pendidikan Anda telah banyak mendapatkan
pengaruh dari berbagai model yang mendasari kurikulum pendidikan Anda. Apakah institusi pendidikan
Anda menerapkan satu model keperawatan? Selain mendasari pe- rencanaan dan putusan kurikulum,
satu model juga dapat menjadi landasan praktik.

a Menyajikan peta proses keperawatan

• Memberikan arahan pengkajian (Apa yang Anda kaji?)

• Memberikan arah analisis Dikotomi

• Menentukan diagnosis keperawatan

• Membantu perencanaan

• Memfasilitasi evaluasi
b. Merupakan garis besar kurikulum suatu pendidikan

c. Merepresentasikan kerangka kerja penelitian

d. Merupakan landasan pengembangan suatu teori

Suatu model, tidak lebih dan tidak kurang, merupakan penjelas- an keperawatan. Suatu model tidak
hanya mendeskripsikan apakah ini, tetapi merupakan kerangka pengambilan keputusan tentang apa
yang seharusnya.

MODEL KOMUNITAS SEBAGAI MITRA

Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman (1972) untuk melihat masalah
pasien, model komunitas sebagai klien dikembangkan oleh penulis untuk menggambarkan batasan ke-
perawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis kesehatan masya- rakat dan keperawatan. Model
tersebut telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan filosofi
pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya.

Garis pertahanan fleksibel, digambarkan dengan garis putus-putus yang mengeliligi komunitas dan garis
pertahanan normal. Garis ini merupakan "buffer zone" (area penengah) yang menunjukkan suatu tingkat
kesehatan dinamis akibat respons sementara terhadap stre- sor. Respons ini mungkin saja terjadi karena
adanya mobilisasi ang- gota masyarakat sekitar karena stresor lingkungan, seperti banjir atau stresor
sosial seperti penjualan buku porno.

PENGKAJIAN

Inti dan subsistem komunitas, baik garis pertahanan dan resistensi, stresor maupun derajat reaksi,
merupakan parameter pengkajian pe- kerja komunitas yang memandang komunitas sebagai mitra.
Dengan menganalisis data berdasarkan parameter ini bersama dengan komunitas akan mengarahkan
diagnosis keperawatan komunitas. Perhatikan persamaan dan perbedaan antara diagnosis keperawatan
individu dan diagnosis keperawatan komunitas yang disajikan dalam Tabel 8-2.

DIAGNOSIS DAN PERENCANAAN

Diagnosis keperawatan komunitas memberikan arah terhadap tujuan dan intervensi keperawatan.
Tujuan diperoleh dari stresor dan dapat termasuk pengurangan atau penghilangan stresor atau
penguatan resistensi komunitas melalui penguatan garis pertahanan. Dengan menyatakan derajat
reaksi, perawat dapat merencanakan intervensi untuk menguatkan garis resistensi dengan menerapkan
salah satu jenis pencegahan.

INTERVENSI

Dalam model ini, semua intervensi keperawatan dianggap bersifat preventif. Pencegahan primer
merupakan intervensi keperawatan yang bertujuan menguatkan garis pertahanan sehingga stresor tidak
dapat masuk dan menimbulkan reaksi atau memengaruhi stresor dengan me- lakukan perlawanan
terhadapnya. Satu contoh dari pencegahan

EVALUASI

Umpan balik dari komunitas merupakan dasar untuk mengevaluasi intervensi perawat kesehatan
komunitas, dan keterlibatan anggota komunitas dalam seluruh langkah proses keperawatan meyakinkan
adanya kesesuaian dengan komunitas. Sering kali, parameter yang digunakan untuk pengkajian juga
digunakan untuk evaluasi. Misalnya, setelah program imunisasi, apakah persentase anak-anak
prasekolah yang dimunisasi meningkat? Berapa orang penderita tumor payudara yang diidentifikasi dan
dirujuk ke pelayanan medis? Apakah dampak jangka panjang dari kebakaran gedung sekolah? Apakah
anak-anak memperoleh ruang kelasnya kembali? Apakah kode kebakaran diselidiki? Apakah
kewaspadaan tambahan (latihan menyelamatkan diri dari kebakaran, penataan letak barang yang
mudah terbakar) dilakukan di sekolah? Masing-masing parameter adalah proses kerja perawat dengan
komunitas sebagai mitra. Interkoneksi, tumpang- tindih, dan keputusan yang bersifat interdisiplin
merupakan aturan, bukan pengecualian.

RINGKASAN

Perhatikan lagi model komunitas sebagai mitra (lihat Gambar 8-2). Tujuan yang diwujudkan oleh model
ini adalah keseimbangan sistem, sebuah komunitas sehat, dan termasuk di dalamnya pemeliharaan
serta promosi kesehatan komunitas

Anda mungkin juga menyukai