Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus Panjang

“Demam Berdarah Dengue Grade I”


DPJP : dr. Husain Assagaf, M.Kes, Sp.A

Nama : Chentia Lely Gamgenora

Bagian Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


RSUD Dr. Hi. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun
September 2021
Identitas pasien
Nama : A.D.R.
TTL : 2 september 2008
Usia : 13 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Alamat : Soa – sio
Hari tanggal masuk : Kamis 16 september 2021
Hari tanggal keluar : Selasa 21 september 2021
Anamnesis
Keluhan Utama : Demam

Keluhan saat datang pertama kali ke RS :


Demam sejak 3 hari yang lalu terus menerus dan turun
dengan minum obat penurun panas dari dokter tetapi
beberapa jam demam kembali lagi, ada pusing dan mual.
Sakit kepala, kejang, mengigil, batuk san sesak
disangkal. BAB dan BAK dalam normal. Nafsu makan
menurun tetapi pasien tetap makan walaupun sedikit.
Selain itu pasien masih mau minum dengan frekuensi
sedikit tapi sering.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Penuh, GCS 15
Status Gizi : Gizi buruk
BB : 21
TB : 132 cm

TTV : TD = 90/60 mmhg


N = 100 x/menit
P = 18x/menit
S = 37,7’C

LK : 50 cm
LLA : 17 cm
LD : 55 cm
LP : 47 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala
• Rambut hitam dan tidak mudah rontok
• Ubun – ubun besar sudah menutup sempurna
• Mata : sklera ikterik (-), konjungtiva tidak anemis
• Hidung : epistaksis (-) , pernapasan cuping
hidung (-)
• Telinga : otore(-)
• Mulut : lidah kotor (-) , T1/T1, faring hiperemis (-)
• Limfadenopati (-)
• Kaku kuduk (-)
Pemeriksaan Fisik
Thoraks

• PP : pengembangan dada simetris, retraksi


didinding dada (-), ictus cordis tidak tampak
• PR : Vokal fremitus normal, Ictus Cordis
teraba
• PK : paru sonor, jantung redub serta batas
jantung dalam batas normal
• PD : Vesikuler, ronki (-/-), Wheezing (-/-),
B1/B2 murni reguler, murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen

• PP : perut simetris mengikuti gerak napas, scar (-)


• PD : peristaltik kesan normal
• PR : nyeri tekan (-), hepar dan lien dbn
• PK : timpani

• Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, nyeri (-)


• Kulit sianosis (-), ikterik (-)
• Status puberitas : G2P0A0
• Refleks Fisiologi : Normal
• Refleks Patologis : tidak ditemukan
• Rumpleed test (+)
Anjuran : Darah Rutin, Serologi (IgM,IgG)
Pemeriksaan Penujang : Hasil pemeriksaan Hari pertama
Hasil Satuan Nilai rujukan
WBC 2,92 10^3/uL 4.00 – 10.00
RBC 4,98 10^6/uL 4.00 – 6.00
HGB 13,7 g/dL 14.0 – 16.00
HCT 38,5 % 37,0 – 48,0
Diagnosa Kerja : DBD Grade I PLT 73 10^3/uL 150 - 400
1. Demam hari ke-4 terus menerus
2. Uji tourniquet positif
3. Tidak ada perdarahan
4. Trombositopenia
Tatalaksana
• Asering 105 cc/jam
• Injeksi Paracetamol 210 cc/8 jam
Hasil Follow Up Pasien
Tanggal S, O, A,P
16/09/2021 Demam hari ke-3
Demam (+), Pusing(+) Nyeri perut (+),
nafsu makan berkurang
 
KU : sakit sedang
TD : 90/60mmHg
N : 108 x/menit
P : 34 x/menit
S : 38,5’C
SpO2 : 98%
Rumpleed test (+)
 
A : DBD GRADE I
P: Asering 105 cc/jam , PCT 210 mg/8
jam/IV
 
Hasil Follow Up Pasien
17/09/2021 18/09/2021 19/09/21 20/09/21
• S : Demam hari ke-4, • S: Demam hari ke-5, • S : Demam hari ke-6
• S : Demam hari
Pusing(+) Nyeri perut (+) Nyeri perut (+) • Demam (-), Nyeri perut
Muntah (-) (-) ke-7
• O :KU : Sakit sedang • S: KU : sakit
• O : KU : sakit sedang • TD : 90/60 mmHg • O :KU : Sakit sedang sedang
• TD : 90/60 mmHg • N : 80x/menit • TD : 90/60 mmHg
• N : 108 x/menit
• TD : 90/60 mmhg
• P : 23 x/menit • N : 70x/menit
• P : 18x/menit • S : 36,5 C • P : 28 x/menit • N : 66x/m
• S : 37,2C • SpO2 : 98% • S : 35,3’ C • P: 25x/m
• SpO2 : 95% • SpO2 : 97% • S: 36,5’c
• A: DBD Grade I • Hepar teraba 6 cm
• A: DBD Grade I • P : Asering 105 cc/jam , dibawah arcus costa dan • Spo2 : 96%
• P : Asering 105 cc/jam , PCT 210 mg/8 jam/IV 9 cm dibawah prosesus • Hepar teraba 3
PCT 210 mg/8 jam/IV xifodeus
cm dibawah arcus
• A: DBD Grade I costa dan 6 cm
• P : Asering 105 cc/jam , dibawah prosesus
PCT 210 mg/8 jam/IV xifodeus
Pemeriksaan penunjang
  Tanggal Pemeriksaan Nilai
16/09/21 17/09/21 18/09/21 20/09/21 21/09/21 Rujukan
(H-3) (H-4) (H-5) (H-6) (H-7)
WBC 2,92 3,27 5,04 6,22 6,24 4,00 – 10,50
RBC 4,98 4,74 5,30 5,17 4,91 4,10 – 5,60
HCT 38,5 36,3 40,9 38,9 36,7 35,0 – 47,0
PLT 73 31 17 38 123 150 – 450

Hemokonsentrasi :
Hematoktit tertinggi – hematokrit terendah : hematokrit terendah x 100% =
40,9 – 36,3 : 36,3 x 100% = 12%
Tinjauan Pustaka
Demam Berdarah Dengue

Definisi


Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue.

Etiologi


Dengue 1 (DEN 1) diisolasi oleh Sabin pada tahun1944.

Dengue 2 (DEN 2) diisolasi oleh Sabin pada tahun 1944.

Dengue 3 (DEN 3) diisolasi oleh SatherDengue 4 (DEN 4) diisolasi oleh Sather.

Epidemiologi

Pertama : manila tahun 1953

Indonesia : tahun 1968 di surabaya
Grade DBD
Grade tanda dan gejala laboratorium
Grade 1 Demam 2 -7 hari, uji tourniquet + Trombositopenia (<100.000),
hematokrit > 20%
Grade 2 Gejala diatas,perdarahan spontan Trombositopenia (<100.000),
hematokrit > 20%
Grade 3 Kegagalan sirkulasi (kulit dingin, Trombositopenia (<100.000),
lembab serta gelisa) hematokrit > 20%

Grade 4 Syok berat disertai tekanan nadi Trombositopenia (<100.000),


yang tak terukur hematokrit > 20%
Patogenesis
Virus masuk dalam aliran
Virus yang masuk dalam darah dan terjadi infeksi
tubuh manusia melalui disel langerhans imaturyang
gigitan nyamuk berada dilapisan epidermis
dan dermis

Sel yang terinfeksi akan amsuk


dalam kelenjar limfe dan
selanjutnya terjadi infeksi
monosit dan dan makrofag
yang menjadi target nfeksi virus
dengue

Viremia primer
mengakibatkan infeksi
Viremia
pada monosit dan mielosit
Patogenesis
Infeksi sekunder dengan Membentuk kompleks imun
serotipe berbeda diawali dengan virus dengue yang
oleh IgG anti dengue yang abru masuk (kompleks
telah tinggi antigen antibodi )

Sel mnonuklear akan mati


(apoptosis), namun akan
berperan dalam
menghasilkan sitokin pro
inflamasi dan anti inflamasi

Kompleks imun tersebut Kompleks imun tersebut


mengakibatkan uptake virus mengakibatkan uptake virus
meningkat sehingga viral meningkat sehingga viral
load meningkat. load meningkat.
Manifestasi klinik
Manifestasi klinik
DD Demam tinggi mendadak, Muka kemerahn (fasial flushing), mialgia dan artalgia. Nafsu
bersifat kontinua, kadang makan berkurang, nyeri pada epigastrium. Muntah dan nyeri
– kadang bifasif yg abdomen terutama dibawah arkus costa kanan
berlangsung 2 -7 hari/
DBD Demam disertai Hepatomegali & peningktan permeabilitas kapiler
manifestasi (peningkatan hemokonsentrasi
perdararahan.
DSS Demam turun tetapi SSD terkompensasi : gelisa, takikardi, takipnea, tekanan
kesadaran menurun, nadi <20 mmhg, CRT >2 setik, kulit teraba dingin dan
anak tampak letargi dan produksi urin menurun
gelisa SSSD dekompensasi : takikardia, hipotensi,nadi cepat dan
kecil, pernapasan khusmaul / hiperapnea, sianosis, kulit
lembab dan dingin.
Profound syok : nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak
terukur.
Penatalaksanaan
Warning Signs:
Nyeri abdomen berat Cairan intravena diperlukan jika :
Muntah yang persisten 1. Anak terus menerus muntah, tidak mau
Perdarahan mukosa minum.
Pembesaran hepar > 2 cm 2. Demam tinggi sehingga tidak mungkin
berikan cairan peroral

Jenis cairan :
RL, RA atau D5% dalam RA,NaCl 0,9%.
Penatalaksanaan
DBD tanpa syok


Berikan anak banyak minum

Berikan paracetamol bila demam

Kebutuhan parenteral :

BB <15 kg (7ml/kgBB/jam)

BB 15-40 kg (5 ml/kgBB/jam)

BB >40 kg (3 ml/kgBB/jam)

Jika penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan bertahap sampai keadaan stabil

Jika terjadi perburukan klinis tatalaksana sesuai terapi syok terkompensasi

Tatalaksana DBD dengan syok


Berikan oksigen 2 – 4 L/menit secara nasal

Beri 20 ml/kg larutan kritaloid (RL/RA) secepatnya

Jika tidak menunjukan perbaikan klinis ulangi maksimal 30 menit atau pertimbangkan koloid 10-20 ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam

Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi ; siap tranfusi darah

Jika terjadi perbaikan klinis, jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgbb/jam dalm 2 – 4 jam secara bertahap diturunkan 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium
Tatalaksana
Tatalaksana
Komplikasi

- Kelebihan cairan : edema paru, gagal jantung, gagal nafas dan kematian
- Ensefalopati dengue

Anda mungkin juga menyukai