Anda di halaman 1dari 8

AMAR

MARUF

NAHI

MUNKAR

DALAM

TINJAUAN

PENDIDIKAN.
(Tafsir surat Al-Nahl,16:125 dan Ali Imran.3:104,114)

Serulah (Manusia) kepada jalan Tubanmu dengan Bikmah,Dan


pelajaran yang Baik Dan Bantablab Mereka Dengan Cara yang
Baik.sesunggunya Tubanmu Dialah yang lebih Mengetahui Tentang Siapa
yang Tersesat Dari Jalan-nya Dan Dialah yang Lebih Mengetahui orangorang yang mendapat Petunjuk. (Q.S.al-Nahl,16:125).

Potongan ayat yang tersembunyi................


Maksudnya Adalah Serulah Ummatmu Wahai Para Rasul dengan Seruan
segar mereka melaksanakan syariat yang telah ditetapkannya berdasarkan
Wahyu yang di turunkannya,dengan melalui ibarat dan nasehat yang
terdapat Di dalam kitab ynag diturunkannya.dn hadapilah mereka dengan
cara yang lebih baik dari lainya sekalipun mereka menyakiti,dan sadarlah
mereka dengan cara yang baik.

Selanjutnya potongan ayat............ ...........

Maksudnya adalah bahwa sesunggunya tuhanmu Wahai para rasul adalah


lebih mengetahui dengan apa yang berjalan dan di perselisihkan,dan juga
lebih mengetahui cara yang harus di tempuh sesuai yang hak.
Ringkasan ayat tersebut menyuruh agar Rasululah menempuh cara
berdakwah dan berdiskusi dengan cara yang baik.sedangkan petunjuk(alhidayah)dan kesesatan(al-dlalal) serta hal-hal yang terjadi di antara
keduanya sepenuhnya dikembalikan kepada Allah AWT,karena Dia-lah
yang lebih mengetahui keadaan orang-orang ynag tidak dapat terpelihara
dirinya dari kesesatan,dan mengembaikan dirinya kepada petunjukan 1

Dan berkehendaklah ada di antra kamu segolongab umat yang


menyera kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maaruf dan mencegah
dari ynag munkar;merekalah orang-orang yang beruntung.(Q.S Ali Imran,
3:104)
Maksud dari ayat tersebut adalah hendaknya terdapat suatu
golongan yang memilih tugas menegakkan dakwa,memerintahkan
kebaikan dan mencegah kemunkaran.sasaran perintah ayat ini adalah
seluruh orang mukmin yang mukallaf, yaitu hendaknya menyiapkan suatu
kelompok yang akan melaksakan perintah ini. Hal yang demikian
didasrkan pada pandangan bahwa pada setiap orang terdapat kehendak dan
aktivitas di dalam melaksanakan tugas tersebut,dan dan mendekatkan
caranya

dengan

penuh

ketatan,sehingga

jika

mereka

melihat

kesalahansegerah mereka kembali ke jalan yang benar.orang-orang islam


generasi pertama melaksakan tugas tersebut dalam rangka mendakatkan
diri

kepada

allah

dengan

melaksanakan

kegiatan

sosial

pada

umunya.mereka telah berkhutbah di atas nimbar.mereka berkata,jika


melihat orang yang menyimpang,maka segera meneluskannya.
Namun demikian,setiap orang yang melaksakan tugas tersebut agar
memiliki syarat-syarat sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya dengan

baikdan menjadi contoh teladan(amal soleh) yang menyebabkan mereka


di ikuti dan di teladani ilmu dan amalnya,syarat-syarat tersebut adalah:
1. Orang tersebut mengetahui kandungan al-QURan dan al-sunnah,riwayat
hidup Nabi Muhamad SAW dan para Khulafaur Rasyidun
2. Mengetahui keadaan orang yang menjadi sasaran dakwanya,kesiapan
merekauntuk menerima dakwah,serta ahlaknya.tegasnya mengetahui
keadaan masyarakat.
3. Mengeyahui agama dan mazhab yang di anut oleh masyarakat.

Artinya:
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan
kepadanya,supaya

kepada kaumnya apabila mereka telah kembali


mereka

itu

dapat

menjadi

dirinya(Q.S.

al-

Taubah,9:122).
Orang yang dimaksud dengan ayat tersebut adalah orang-orang
menegakkan hukum allah untuk kemasalahan hamba pada setiap zaman
dan tempat-tempat-tempat ibadah serta hal-hal yang di anggap
mengutungkan masyarakat umum.
Maksud adalah bahwa kamu sekalian adalah ummat yang terbaik dalam
keadaan wujud sekarang,karena mereka telah memerintahkan yang baik
dan mencegah perbuatan buruk,sehingga mereka tidak dapat menyruh
kebaikkan,tidak mencegah kemunkaran dan tidak memiliki keimanan yang
benar.
Itulah orang-orang yang termasuk katagori oarang yang baik yang telah
diperintahkan untuk berdakwah.berdasarkan uraian ayat tersebut,maka
yang dapat melakukan mar maruf nabi munkar

bukan hanya dari

kalangan ummat islam,melainkan dari kalangan ummat lain-pun bisa


melakukan.kembali kepada masalah pokok di atas yaitu tentang amar
maruf adalah ma istahsanabu al-syar wa al-aql(sesuatu yang di pandang

baik menurut agama dan akal).sedangkan yang al-munkar adalah


dlidduhu(lawan atau kebalikan dari yang maruf ). Selanjudnya dalam
mujam mufradat Al-Quran,yang dimaksud dengan al-maaruf adalah
ism li kull filyurafu bi-alaql aw al-syarbusnuhu(nama bagi setiap
perbuatan yang di akui

mengandung ke baikan

menurut pandangan

akaldan agama). Sedangkan ,al-munkar adalah ma yunkiru bibima(sesuatu


maruf nahi munkar adalah benteng pemelihara ummat danpangkal
timbulnya persatuan).
Ini dapat di ketahui bahwa amar marruf dapat di artikan sebagai setiap
usaha mendorong dan melaksanakan hal-hal yang sepanjang masa telah di
terima sebagai suatu kebaikan berdasarkan penilaian hati nurani manusia
dalam kehidupan sehari-hari.hal ini berbeda dengan pendapat yang di
kemukakan para pakar terdahulu yag menilai bahwa amar maruf bukan
hanya di nilai baik berdasrkan hati nurani,melainkanberdarkan pula pada
syariat atau wahyu
Adapun

naby munkar mengandung pengertian hal-hal yang

munkar,yang menurut al-maududi adalah nama untuk segala dosa dan


kejahatan-kejahatan yang sepanjang masa telah di kutuk oleh watak
manusia sebagai jahat.
Selanjutnya dikalangan para ahli tafsir pada khususanya dan para pakar
dakwah pada umumnya kerapkali menghubungkan amar maruf nabiy
munkar dengan kegiatan dakwah,sebagaimana telah di uraikan di
atas.bahkan lebih khusus lagi amar maruf yang munkar ini digunakan
sebagai dasar bagi perusahan pengertian dan tujuan dakwah islamiah.
Dakwah adalah menyeru,mengajak atau mendorong manusia dengan
kuat agar berpedoman kepada kebaikan dan petunjuk tuhan,menyuruh
kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran agar mereka
memperoleh kebahagiaan duniadan akherat
Dengan demikian,kegiatan dakwah pada intinya menggerakan orang
lain agar tertarik melakukan hal-hal yang maruf dan menjauhi yang
munkar.baik tingkah laku itu dilakukan oleh perseorangan maupun oleh

kolektif masyarakat secara keseluruhan.hal-hal yang baik seperti


keadilan,keberanian,kepahlawanan,kejujuran,ketaatan,persaudaraan,kasih
sayang,kesabaran dan sifat-sifat terpuji lainnyayang sewajarnya dimiliki
oleh manusia sebagai mahluk hidup yang di muliakan oleh Allah SWT.
Dengan demikian bahwa kegiatan dakwah dalam konteks amar maruf
ini mencakup segenap aspek kehidupan masyarakat ,baik dalam bidang
sosial,pendidikan,ekonomi,kebudayaan,politik,dan sebaginya .
Selain itu kegiatan dakwah juga harus dibarengi dengan usah-usaha
memusnakan hal-hal yang munkararat sebagai mana disebutkan di
atas.usaha dakwah dalam bidang marufat yakni menyuruh orang lain
melakukan kebaikan jauh lebih ringan resiko dan banyak di bandingkan
dengan usaha dakwah dalam bidang mencegahynag munkarat.terkadang
kemampuan dai itu hanya di sekitar masalah-masalah pokok dan tidak
mengetahui hukum-hukum islam.
Oleh karena itu,Abu Zahrah berpendat agar setiap kaum muslimin
mengetahui apa yang di perintakandan apa yang dilarang Allah,kemudian
mengikuti (menjalankannya apa yang diperintahkan dan menjauhi apa
yang dilarang Allah itu).
Selain keterangan di atas, masih pula terdapat perbedaan pendapat di
kalangan ummat disekitar kedudukan hukum berdakwah ynag bertolak
dari pemahaman terhadap ayat 104 surat Ali imran tersebut.seseorang
tidak dapat disebut muslim kecuali apa bila dia melaksanakan setiap
kewajiban islam dan memberikan penerangan-penerangan terhadap yang
lainya.
Timbulnya pendapat sebagaimana tersebut di atas didasarkan pada
pemahaman ayat tersebut sebagai berikut.
Pertamaan

takuna

bayaniyyatan

dalam

pengertian

min

untuk

menjelaskan.dengan demikian,pengtian ayat yersebut adalah handaknya


semuah kaum muslim menjadi umat-umat yang mengajak kepada ke
baikan dan melarang kemunkaran.

Kedua,dalam kata minkum mununjakan min lit tabiidl,yaitu min yang


menunjukan untuk bagian.dalam pengertian ini maka terjemahan ayat 104
surat Ali imran di atas adalah hendak nya ada diantara kamu yang secara
khusus melaksanakan dakwah islamiah memerinyahkan maruf dan
larangan yang munkar.
Dengan penjelasan tersebut,maka pendapat yang mengatakan bahwa
dakwah sebagai kewajiban umum,atau fardluain(tiap individu)dan
kewajiban khusus aatau fardlu kifayah(hanya kelompok khusus),dapat di
temukan. Dalam hubungan ini imam syafii berpendapat bahwa
kewajiban-kewajiban itu mencakup kewajiban umum dan khusus.ummat
manusia terkena seruan dakwah islamiah berdasarkan ayat tersebut.jika
ditinggalkan,dosala semunya.oleh kerana itu,wajiblah ada tentu saja
semuaya akan mendapatkan dosa manakala para ulama lainya tidak
melakukan hal lain.
Dakwah islamiah itu menjadi kewajiban setiap manusia.oleh karena
itu,di inta atau tidak,ia berkewajiban melakukan dakwah isalmiah sesuai
dengan kemampuan ilmu dan upayahnya.kemudian dengan memintah
bantuan dari kalangan kaum muslim.dengan dakwah mereka itu akan
tampak lebih mengetahui hukum-hukum islam,mengetahui bahasa orangorang mereka ajak masuk islam
Dalam kaitan tersebut jelaslah bahwa hukum berdakwah ada yang
sifatnya fardluain,yaitu dakwah dalam arti mengajak orang islam
megikuti ajaran allah dan rasulula-nya menurut kadar kesanggupan yang
di miliki masing-masing.dakwah dalam arti yng demikian itu di laksankan
dimana saja,kapan,oleh siapa saja,dan dalam bentuk apa saja(lisan,tulisan
perbuatan),sepanjang mempunyai kesempatan dan peluang .dan ada yang
sifatnya fardlu kifayah,yaitu dakwah dalam arti yang terorganisir dengan
rapi,terprogram secara sistematik dan berkeseimbangan dan dilaksanakan
oleh para ahli yang memiliki pengetahuan dan keterampilan.
A. HUBUNGAN DAKWAH DAN PENDIDIKAN

Sekalipun

ayat-ayat

lingkup,tujuan,cara

dan

tersebut
hukum

berbicara

tentang

berdakwah,namun

sasran,ruang
ayat

tersebut

berhubungan erat dengan pendidikan islam.hubungan antara pendidikan


dan dakwah dapat dilihat dari analisis sebagai berikut.
pertama,dilihat dari segi sasaranya,dakwah dan pendidikan memiliki
sasaran yang sama,yaitu manusia.bedanya,dalam berdakwah sasarannya
terkadang ada yang di kelompokkan dan terkadang ada yang di
kelompokkan .dalam ;berdakwah terkadang dilakukan ke dalam kelompok
sasaran dari berbagai latar belakang :
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Tingkat kecerdasan dan lain-lain.
Seperti yang dilihat pada acara dakwah di masjid-masjid,majelis
taklimdan lainyasebagai berikut.sedangkan dalam pendidikan,saranya
lebih terklasifikasi berdasarkan perbedaan usia,kecerdasan dan lain
sebgainya.
Kedua,diliahat dari segi ruang atau materi yang disampaikan dalam
dakwahdan

pendidikan,tanpak

memilliki

persamaan

dan

perbedaan.persamaanya adalah bahwa rung lingkup atau meteri dakwah


dan pendidikan pada intinya harus sejalandngaan Al-Quran dan alsunnah.bedanya bahwa rung lingkup atau materi dalam

dan motivasi

secara gelobal.sedangkan dalam pendidikan,ruang lingkup atau maateri


dakwah lebih terperinci sebagaimana dituangkan dalam kurikulum dan
silabi yang hrus dicapai pada setiap semester.
Ketiga , dilihat dari segi tujuanya,antara dakwah dan pendidikan juga
memiliki persamaan dan perbedaan .dakwah dan pendidikan sama-sama
bertujuan mengubah sikap mental manusia dengan cara di berikan
motivasi dan ajaran-ajaran,agar orang tersebt mau melaksanakan ajaran
islam dalam rangka beribadah ke melaksanakan fungsi khalifahanya dalam
rangka beribadah keAllah SWT.
Namun demikian dalma pendidikan terdapat rumusan tujuan ynag
bertingkat-tingkat,yaitu rumusan tujuan universal ynag berkiatan dengan
jangka panjang.

Ke empat, dilihat dari segi caranya,terdapat persamaan perbedaan antara


dakwah dan pendidikan.persamaannya dalam berdakwah sebagaimana
dikemukan di atas paling kurang dapat dilakukan.
Kelima, dilihat dari segi hukum,terdapat pula persamaan antara dakwah
dan pendidikan,yaitu ada yang termasuk kedalam katagori yang hukumnya
wajib bagi semua(fardluain) dan ada yang hukumnya kifayah.

Anda mungkin juga menyukai