Anda di halaman 1dari 5

1.

Umru’ul Qais

Nama lengkapnya Malak Ad Dlilil dzul qaruh jundah bin hujr al


kindi, ayahnya adalah seorang raja kindi, pimpinan bani asad. Hidup di
kalangan keluarga bangsawan yang gemar berfoya-foya. Ia memiliki
kebiasaan bermain cinta, karena itu ayahnya mengusirnya dari istana.
Kebiasaan buruk Umru’ al-Qais yang senang berfoya-foya, tidak juga
hilang meskipun ia dalam masa pembuangan. Suatu hari, datang sebuah
berita mengenai kematian orang tuanya. Mendengar berita kematian orang
tuanya itu tidak membuatnya terkejut dan menuntut balas, tetapi berita itu
tidak disambut baik olehnya, bahkan dengan malas-malasan ia berkata

 ” ‫ وغدا‬,‫ اليوم خمر‬,‫ وال سكر غدا‬,‫ال صحو اليوم‬, ‫ وحـملني دمه كبيرا‬,‫ضيعني صغيرا‬
‫”أمر‬

“Dulu, sewaktu aku kecil, aku dibuang, dan kini setelah aku dewasa, aku dibebani dengan
darahnya, biarkan saja urusan itu, sekarang waktunya untuk bermabuk-mabukan, dan esok
barulah waktu untuk menuntut darahnya”. Namun akhirnya, ia berangkat juga menuju Nejed
untuk menuntut balas atas kematian orang tuanya.

Umru’ul qais hidup di daerah Najed yaman, dia sangat terkenal dikalangan para syu’ara’ karena
kepiawaiannya dalam bersya’ir, lafalnya indah, menggunakan bahasa-bahasa asing, indah
karyanya, ide dan imajinasinya tinggi. Salah satu contoh karya muallaqoh umruul qais adalah
syair yang berisi pujian rasa cintanya kepada anak gadis pamannya , ‘Unaizah,

‫ بنا بطن خبت ذى حقاف عقنقل‬ ¤  ‫الحى وانتحى‬


ّ ‫ما اجزنا ساحة‬
ّ ‫فل‬

‫ على هضيم الكشح ريّا المخلخل‬ ¤  ‫هصرت بفودى رأسها فتمايلت‬

‫ اذا هي نصته وال بمتعطل‬ ¤  ‫وجيد كجيد الرئم ليس بفاحش‬

‫ انيث كقنو النخلة المتعثكل‬ ¤  ‫وفرع يزين المتن اسود فاحم‬

“Ketika kami berdua telah melewati perkampungan, dan sampai di tempat yang aman dari
intaian orang kampung”

“Maka kutarik dirinya sehingga ia dapat merapat kepadaku, perutnya ramping dan dadanya
putih bagaikan kaca”.

“Lehernya jenjang bak leher kijangi, jika dipanjangkan tidak bercacat sedikit pun, karena
lehernya dipenuhi kalung permata”.

“Rambutnya yang panjang dan hitam bila terurai di bahunya bagaikan mayang korma”.

 
2. An Nabighoh Addibyani

Penyair ini memiliki nama asli Abu Umamah Ziyad bin Muawiyah. Namun, ia
lebih terkenal dengan panggilan an-Nabighah, yang berarti seorang yang pandai
berpuisi. Penyair ini selalu berusaha mendekatkan dirinya kepada para pembesar dan
menjadikan puisinya sebagai alat yang paling ampuh untuk mendapatkan kedudukan
dan kekayaan.

An-Nabighah termasuk salah seorang pemimpin para bangsawan kabilah Dzubyan, hanya saja
karena usahanya mendapatkan harta melalui puisi, mengurangi kemuliaannya. Hampir seluruh
umurnya, ia habiskan di kalangan keluarga raja Hira, sehingga raja Hira yang bernama Nu’man
bin Mundzir sangat cinta kepadanya, sehingga dalam suatu riwayat dikatakan bahwa penyair ini
di kalangan raja Hira selalu memakai bejana dari emas dan perak, dan hal itu menunjukkan
kedudukannya yang tinggi di sisi raja Hira. An Nabighoh wafat pada tahun 18 sebelum hijrah.

Sebagian besar ahli sastra Arab mendudukan puisi an-Nabighah pada deretan ketiga sesudah
sesudah Umru al-Qais dan Zuhair bin Abi Sulma. Penggunaan kinayah yang indah, isyaratnya
lembut, dan tanpa sandiwara, Karena pribadi penyair ini sangat berbakat dalam berpuisi. Oleh
sebab itu, tidak heran bila penyair ini diangkat sebagai dewan juri dalam setiap perlombaan
berdeklamasi dan berpuisi di pasar Ukadz. Contoh syair karangan Nabighoh

‫منهن كوكب‬
ّ ‫ إذا طلعت لو يبد‬ ¤  ‫فإنك شمس والملوك كواكب‬

“Sesungguhnya kamu adalah matahari dan raja-raja selainmu adalah bintang-bintangnya, yang
mana bila matahari terbit, maka bintang-bintang itupun akan hilang dari penglihatan”.

3. Zuhair bin Abi Salma

Nama lengkapnya adalah Zuhair bin Abi Sulma bin Rabi’ah bin Rayyah al-
Muzani, dari kabilah ghotfan. Pada umumnya, masyarakat Arab Jahiliyyah adalah
penganut kepercayaan berhala. Meskipun demikian, Zuhair bin Abi Sulma termasuk
penyair Arab Jahiliyyah yang percaya kepada Allah dan hari Kiamat. Hal ini dapat
dibuktikan pdalam bait sya’ir muallaqatnya.

‫ ليخفى ومهما يكتم الله يعلم‬ ¤  ‫تكتمن الله ما فى نفوسكم‬


ّ ‫فال‬
‫ ليوم الحساب أو يعجل فينقم‬¤  ‫يؤخر فيوضع فى كتاب فيدخر‬

“Janganlah sekali-kali kalian menyembunyikan kepada Allah (penghianatan dan pelanggaran


atas sumpah kalian) dalam hati kalian dengan tujuan untuk menyembunyikannya, tetapi
ingatlah!! Walau kalaian sembunyikan, Allah maha mengetahui”.

“Ditangguhkan, lalu dicatat dalam buku amal dan disimpan untuk kemudian diungkapkan di
hari perhitungan, atau disegerakan pembalasannya dalam kehidupan  dunia ini”.

Zuhar bin abi salma wafat pada tahun 11 sebelum hijrah, 2 putra Zuhair yang bernama ka’ab dan
bujair telah memeluk agama Islam.

Zuhair hidup dilingkungan para penyair, ayah dan pamannya penyair, dua saudaranya salma dan
khansa’ juga penyair ulung, sebagian masyarakat mengunggulkan kecerdikan zuhair dalam
berpuisi di atas Umru’ul Qais dan An Nabighoh, karena puisinya mengandung hikmah, sedikit
lafadnya namun maknanya sangat komplek.

“Pemberiannya tidak akan terputus selamanya, dan pemberiaannya sekarang tidak akan
mencegah pemberiannya di hari esok” 

  

4. Tharafah bin Abd

Nama lengkapnya Tharafah bin Abd bin Sufyan al Bakry, ia yatim sejak kecil dan
diasuh oleh pamannya. Ia cenderung melakukan hal-hal yang buruk, hidup berfoya-foya,
dan kecanduan minuman keras, ia sering menyindir orangg lain,bahkan Amru bin
Hindun salah seorang raja Arab yang memimpin kerajaan Hirah dicercanya. Sampailah
berita kepada Amru bin Hindun tentang cercaan Tharafah kepadanya, maka Amru bin
Hindun pun membencinya. Ketika Tharafah datang kepadanya bersama pamannya, al-
Multamis,pun ikut mencercanya.

Hingga pada suatu saat san g raja mengutus mereka ke Bahrain cdengan membawa sepucuk surat
untuk raja Bahrain, Ketika keduanya dalam perjalanan menuju Bahrain, al-Multamis merasa
curiga dengan surat itu, ternyata isinya adalah agar raja Bahrain memotong tangan dan kaki
mereka berdua, al multamispun melempar surat itu ke sungai. Sementara itu, Tharafah tidak
percaya pada pamannya dan terus melanjutkan perjalanannya untuk menjumpai raja Bahrain. Di
sanalah ia terbunuh dalam usia dua puluh enam tahun.

Contoh syair Tarafah :

‫ حتى تظل له الدماءـ تصبب‬ ¤  ‫قد يبعث األمر الصغير كبيره‬


  ”Kadang kala persoalan kecil tumbuh menjadi besar, hingga karenanya darah pun terus
mengucur”

5. Amr bin Kulsum

Nama lengkapnya Amr bin Kulsum bin malik at Taghlabi dari kabilah
Euphrat ia lahir di kalangan keluarga bangsawan, sejak usia 15 tahun dia sudah
menjadi pemimpin golongannya, kehidupannya penuh dengan peperangan, bahkan
ia berhasil membunuh Amr bin hindun, raja Hirah. Ia menghina ibunya, sehingga
Amr bin Kultsum marah dan membunuhnya dengan sebilah pedang. Dalam
puisinya di bawah ini :

)66( ‫تخر له الجبابر ساجدينا‬


ّ  ¤  ‫صبي‬
ّ ‫إذا بلغ الفطام لنا‬

  ”Apabila anak kita sudah sampai waktu penyapihan (berhenti menyusu), maka orang-orang
besar dan sombong akan tunduk sujud kepadanya”

6. Haris bin Hillizah

Nama lengkapnya Abu Dholim Haris bin Hillizah Al Yasykuri Al Bakri, ia hidup
dikalangan bani Bakr, sedangkan Amr bin kulsum dari bani Taghlab, dua kabilah yang sering
berperang, namun akhirnya dua kabilah tersebut bias berdamai. Haris bin Hillizah
mendendangkan sya’ir-sya’irnya hingga usia 135 tahun.

Contoh syairnya yang mencerminkan sikap orang yang akan beraktifitas:

‫ أصبحوا أصبحت لهم ضوضاء‬ ¤  ‫أجمعواـ أمرهم عشاء فلـما‬

)68(‫ خالل ذاك رغـاة‬,‫ ـهال خيل‬ ¤  ‫من مناد ومن مجيب ومن تصـ‬

“Mereka menyepakati urusan mereka waktu Isya, tapi manakala pagi hari tiba mereka ribut,
hiruk pikuk”

“Ada yang memanggil-manggil, ada yang menjawab bergalau dengan suara-suara ringkikan
kuda diselingi dengan suara-suara unta”

Dialah Abu ‘Uqail Labid bin Rabiah Al Wa’ili, ayahnya bernama Rabiah al Muqtarin, ia
hidup selama 145 tahun, labid masuk islam bahkan ia hafal al Qur’an, ia wafat pada awal
pemerintahan Muawiyah tahun 41 Hijriyah. Labid sangat murah hati, akhlaqnya mulia, sehingga
syairmya mengandung hikmah.
Contoh Syair ia ucapkan ketika masuk Islam:

‫ حتّى لبست من اإلسالم سرباال‬ ¤  ‫الحمد لله أن لم يأتنى أجلى‬

“Al-Hamdulillah, ajalku tidak datang sebelum aku menjadi seorang muslim”

7. Labid bin Rabi’ah

Dialah Abu ‘Uqail Labid bin Rabiah Al Wa’ili, ayahnya bernama Rabiah al
Muqtarin, ia hidup selama 145 tahun, labid masuk islam bahkan ia hafal al Qur’an, ia
wafat pada awal pemerintahan Muawiyah tahun 41 Hijriyah. Labid sangat murah hati,
akhlaqnya mulia, sehingga syairmya mengandung hikmah.

Contoh Syair ia ucapkan ketika masuk Islam:

‫ حتّى لبست من اإلسالم سرباال‬ ¤  ‫الحمد لله أن لم يأتنى أجلى‬

“Al-Hamdulillah, ajalku tidak datang sebelum aku menjadi seorang muslim”

Anda mungkin juga menyukai