DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
Puji syukur kami ucapakan pada Allah SWT karena dengan ridhon-Nya kami dapat
menyusun serta dapat meyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam tak lupa pula kami ucapkan
kepada nabi besar Muhammad SAW beserta pengikut beliau dari dahulu, sekarang, dan hingga
hari akhir nanti.
Ucapan terima kasih tak lupa juga kami ucapkan pada dosen mata kuliah Keperawatan Anak
1 yang telah memberikan kami bimbingan serta pengajaran kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan hasil makalah kami ini.
Kami berharap selain untuk memenuhi nilai kami harap dalam Makalah ini juga dapat
bermanfaat bagi teman-teman dan seluruh pembacanya.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)
A. Pengertian..................................................................................................... 2
B. Eteologi ....................................................................................................... 2
C. Patofisiologi ................................................................................................ 4
D. Manifestasi Klinik ....................................................................................... 5
E. Penatalaksanaan........................................................................................... 6
F. Komplikasi................................................................................................... 6
G. Pathway ....................................................................................................... 7
A. Pengkajian ................................................................................................... 8
B. Diagnosa....................................................................................................... 10
C. Rencanaan keperawatan .............................................................................. 13
D. Implementasi................................................................................................ 17
E. Evaluasi ....................................................................................................... 17
BAB IV (PENUTUP)
A. Kesimpulan ................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar bealakang
Rematoid heart disease (RHD) merupakan penyebab terpenting dari penyakit jantung
yang didapat,baik pada anak maupun pada dewasa. Rematoid fever adalah peradangan akut
yang sering diawali oleh peradangan pada farings. Sedangkan RHD adalah penyakit
berulang dan kronis. Pada umumnya seseorang menderita penyakit rematoid fever akut kira-
kira dua minggu sebelumnya pernah menderita radang tenggorokan.
Reumatoid heart disease (RHD) adalah suatu proses peradangan yang mengenai jaringan-
jaringan penyokong tubuh, terutama persendian, jantung dan pembuluh darah oleh
organisme streptococcus hemolitic-b grup A (Pusdiknakes, 1993).RHD adalah suatu
penyakit peradangan autoimun yang mengenai jaringan konektif seperti pada jantung,tulang,
jaringan subcutan pembuluh darah dan pada sistem pernapasan yang diakibatkan oleh
infeksi streptococcus hemolitic-b grup A.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Definisi
Penyakit jantung reumatik merupakan proses imun sistemik sebagai reaksi terhadap
infeksi streptokokus hemolitikus di faring (Brunner & Suddarth, 2001).Penyakit jantung
reumatik adalah penyakit peradangan sistemik akut atau kronik yang merupakan suatu
reaksi autoimun oleh infeksi Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A yang mekanisme
perjalanannya belum diketahui, dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu Poliarthritis
migrans akut, Karditis, Koreaminor, Nodul subkutan dan Eritema marginatum (Lawrence
M. Tierney, 2002).
Penyakit jantung rematik adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada
katup jantung akibat serangan karditis rematik akut yang berulang kali (Arif Mansjoer,
2002).Penyakit jantung rematik (RHD) adalah suatu proses peradangan yang mengenai
jaringan-jaringan penyokong tubuh, terutama persendian, jantung dan pembuluh darah oleh
organisme streptococcus hemolitic-β grup A (Sunoto Pratanu, 2000).
Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan
pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral
(stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).
B. Etiologi
Demam reumatik, seperti halnya dengan penyakit lain merupakan akibat interaksi
individu, penyebab penyakit dan faktor lingkungan. Penyakit ini berhubungan erat dengan
infeksi saluran nafas bagian atas oleh Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A berbeda
dengan glomerulonefritis yang berhubungan dengan infeksi streptococcus di kulit maupun
disaluran nafas, demam reumatik agaknya tidak berhubungan dengan infeksi streptococcus
dikulit.
Faktor-faktor predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam reumatik dan
penyakit jantung reumatik terdapat pada individunya sendiri serta pada keadaan lingkungan.
1. Faktor-faktor pada individu :
a. Faktor genetic
Adanya antigen limfosit manusia (HLA) yang tinggi.HLA terhadap demam
rematik menunjukkan hubungan dengan aloantigen sel B spesifik dikenal dengan
antibodymonoklonal dengan status reumatikus.
b. Jenis kelamin
Demam reumatik sering didapatkan pada anak wanita dibandingkan dengan anak laki-
laki.Tetapi data yang lebih besar menunjukkan tidak ada perbedaan jeniskelamin, meskipun
manifestasi tertentu mungkin lebih sering ditemukan pada satujenis kelamin.
c. Golongan etnik dan ras
Data di Amerika Utara menunjukkan bahwa serangan pertama maupun ulang demam
reumatik lebih sering didapatkan pada orang kulit hitam dibanding dengan orang kulit putih.
Tetapi data ini harus dinilai hati-hati, sebab mungkin berbagai faktor lingkungan yang berbeda
pada kedua golongan tersebut ikut berperan atau bahkanmerupakan sebab yang sebenarnya.
d. Umur
Umur agaknya merupakan faktor predisposisi terpenting pada timbulnya
demamreumatik/penyakit jantung reumatik. Penyakit ini paling sering mengenai anak
umur antara 5-15 tahun dengan puncak sekitar umur 8 tahun.Tidak biasa ditemukan padaanak
antara umur 3-5 tahun dan sangat jarang sebelum anak berumur 3 tahun atau setelah 20 tahun.
Distribusi umur ini dikatakan sesuai dengan insidens infeksistreptococcus pada anak
usia sekolah. Tetapi Markowitz menemukan bahwapenderita infeksi streptococcus adalah
mereka yang berumur 2-6 tahun.
e. Keadaan gizi dan lain-lain
Keadaan gizi serta adanya penyakit-penyakit lain belum dapat ditentukan
apakahmerupakan faktor predisposisi untuk timbulnya demam reumatik.
f. Reaksi autoimun
Dari penelitian ditemukan adanya kesamaan antara polisakarida bagian dinding
selstreptokokus beta hemolitikus group A dengan glikoprotein dalam katub mungkin ini
mendukung terjadinya miokarditis dan valvulitis pada reumatik fever.
2. Faktor-faktor lingkungan :
a. Keadaan sosial ekonomi yang buruk
Merupakan faktor lingkungan yang terpenting sebagai predisposisiuntuk terjadinya
demam reumatik.Insidens demam reumatik di negara-negara yangsudah maju, jelas menurun
sebelum era antibiotik termasuk dalam keadaan sosialekonomi yang buruk, sanitasi lingkungan
yang buruk, rumah-rumah denganpenghuni padat, rendahnya pendidikan.
Sehingga pengertian untuk segera mengobatianak yang menderita sakit sangat kurang
pendapatan yang rendah sehingga biayauntuk perawatan kesehatan kurang dan lain-lain. Semua
hal ini merupakan faktor-faktor yang memudahkan timbulnya demam reumatik.
b. Iklim dan geografi
Demam reumatik merupakan penyakit kosmopolit. Penyakit terbanyak
didapatkandidaerah yang beriklim sedang, tetapi data akhir-akhir ini menunjukkan bahwadaerah
tropis pun mempunyai insidens yang tinggi, lebih tinggi dari yang didugasemula. Didaerah yang
letaknya agak tinggi agaknya insidens demam reumatik lebihtinggi daripada didataran rendah.
c. Cuaca
Perubahan cuaca yang mendadak sering mengakibatkan insidens infeksi saluran nafas
bagian atas meningkat, sehingga insidens demam reumatik juga meningkat.
C. Patofisiologi
Demam reumatik adalah suatu hasil respon imunologi abnormal yang disebabkan oleh
kelompok kuman A beta-hemolitic treptococcus yang menyerang pada pharynx.Streptococcus
diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari 20 produk ekstrasel yang terpenting diantaranya
ialah streptolisin O, streptolisin S, hialuronidase, streptokinase, difosforidin nukleotidase,
deoksiribonuklease serta streptococca erythrogenic toxin. Produk-produk tersebut merangsang
timbulnya antibodi.
Demam reumatik yang terjadi diduga akibat kepekaan tubuh yang berlebihan terhadap
beberapa produk tersebut.Sensitivitas sel B antibodi memproduksi antistreptococcus yang
membentuk imun kompleks. Reaksi silang imun kompleks tersebut dengan sarcolema kardiak
menimbulkan respon peradangan myocardial dan valvular. Peradangan biasanya terjadi pada
katup mitral, yang mana akan menjadi skar dan kerusakan permanen.
Demam reumatik terjadi 2-6 minggu setelah tidak ada pengobatan atau pengobatan yang
tidak tuntas karena infeksi saluran nafas atas oleh kelompok kuman A betahemolytic.Mungkin
ada predisposisi genetik, dan ruangan yang sesak khususnya di ruang kelas atau tempat tinggal
yang dapat meningkatkan risiko. Penyebab utama morbiditas dan mortalitas adalah fase akut dan
kronik dengan karditis.
D. Manifestasi Klinis
Gejala jantung yang muncul tergantung pada bagian jantung yang terkena. Katup mitral
adalah yang sering terkena, menimbulkan gejala gagal jantung kiri sesak napas dengan krekels
dan wheezing pada paru. Beratnya gejala tergantung pada ukuran dan lokasi lesi.
Gejala sistemik yang terjadi akan sesuai dengan virulensi organisme yang menyerang. Bila
ditemukan murmur pada seseorang yang menderita infeksi sistemik, maka harus dicurigai adanya
infeksi endocarditis.
Penderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami
gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas, gerakan
tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil dibawah kulit.
Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan berat badan, cepat
lelah dan tentu saja demam. Berikut ini ialah tanda-tandanya dan kriteria diagnosis :
1. Kriteria Mayor
a. Carditis
b. Polyarthritis
c. Khorea Syndenham
d. Eritema Marginatum
e. Nodul Subcutan
2. Kriteria Minor
a. Memang mempunyai riwayat RHD
b. Nyeri sendi tanpa adanya tanda obyektif pada sendi, klien kadang-kadang sulit
menggerakkan tungkainya
c. Demam namun tidak lebih dari 39 derajat celcius dan pola tidak tentu
d. Leukositosis
e. Peningkatan laju endap darah (LED)
f. C- reaktif Protein (CRP) positif
g. P-R interval memanjang
h. Peningkatan pulse/denyut jantung saat tidur (sleeping pulse)
i. Peningkatan Anti Streptolisin O (ASTO)
E. Penatalaksanaan
Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim Medis akan terpikir
tentang penanganan kemungkinan terjadinya komplikasi seperti gagal jantung, endokarditis
bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup
vitamin.
Penderita Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak memerlukan terapi. Penderita
dengan gejala gagal jantung yang ringan memerlukan terapi medik untuk mengatasi keluhannya.
Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif. Tetapi terapi
surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan biaya yang relatif mahal
dan memerlukan follow up jangka panjang.
F. Komplikasi
Penyakit jantung rematik merupakan komplikasi dari demam rematik dan biasanya terjadi
setelah serangan demam rematik. Insiden penyakit jantung rematik telah dikurangi dengan luas
penggunaan antibiotic efektif terhadap streptokokal bakteri yang menyebabakan demam rematik.
G. PATHWEY
BA
B3
An R seorang laki-laki berusia 8 tahun dibawa oleh orangtuanya ke rumah sakit dengan
keluhan sesak napas sejak sebulan yang lalu dan baru memberat sejak seminggu yang lalu, batuk
berdahak, demam hilang timbul, nafsu makan menurun dan nyeri sendi sekitaran lutut dan paha.
Klien tampak meringgis, gelisah, dan takut. TD:110/70, N:110x/m, SB: 36,6C. BB 28kg,
TB:130cm
B. Pengkajian Keperawatan
1. Pemeriksaan laboratorium
Dari pemeriksaan laboratorium darah didapatkan peningkatan ASTO,
peningkatan laju endap darah (LED), terjadi leukositosis, dan dapat terjadi
penurunan hemoglobin.
2. Radiologi
Pada pemeriksaan foto thoraks menunjukan terjadinya pembesaran pada jantung.
3. Pemeriksaan Echokardiogram
Menunjukan pembesaran pada jantung dan terdapat lesi.
4. Pemeriksaan Elektrokardiogram
Menunjukan interval P-R memanjang. Hapusan tenggorokan ditemukan
streptococcus hemolitikus β grup A.
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi Keperawatan
F. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan, dimana evaluasi adalah
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota
tim kesehatan lainnya.
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan
tercapai dengan baik atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang (US. Midar H, dkk,
1989).
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rematoid heart disease (RHD) merupakan penyebab terpenting dari penyakit jantung
yang didapat,baik pada anak maupun pada dewasa. Rematoid fever adalah peradangan akut
yang sering diawali oleh peradangan pada farings. Sedangkan RHD adalah penyakit
berulang dan kronis. Pada umumnya seseorang menderita penyakit rematoid fever akut kira-
kira dua minggu sebelumnya pernah menderita radang tenggorokan. Ada faktor mayor dan
minor dalam penyakit RHD.
RHD merupakan komplikasi dari demam rematik dan biasanya terjadi setelah serangan
demam rematik. Insiden penyakit jantung rematik telah dikurangi dengan luas penggunaan
antibiotic efektif terhadap streptokokal bakteri yang menyebabakan demam rematik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Carpenito, Lynda Juall, Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik Edisi 6,
Penerbit Buku Kedokteran EGC,;1995