Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING

(Jenis-Jenis Masalah Yang Dihadapi Individu)

Disusun Oleh:

Kelompok 3 :

Rini Purnama

Muslim

Bahtiar

INSITUS AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH BIMA

S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2018/2019

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Jenis-Jenis Masalah Yang Dihadapi Individu..................................................................................5
a) Masalah pengajaran atau belajar..................................................................................................5
b) Masalah pendidikan.....................................................................................................................5
c) Masalah pekerjaan......................................................................................................................6
d) Masalah penggunaan waktu senggang........................................................................................6
e) Masalah sosial..............................................................................................................................6
f) Masalah pribadi...........................................................................................................................6
B. Jenis-Jenis Bimbingan.....................................................................................................................7
1. Bimbingan Akademik...................................................................................................................7
2. Bimbingan Pribadi Sosial............................................................................................................8
3. Bimbingan Karir........................................................................................................................10
4. Bimbingan Keluarga..................................................................................................................12
5. Urgensi Bimbingan Dan Penyuluhan Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat.........................14
BAB III......................................................................................................................................................15
PENUTUP.................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan........................................................................................................................................15
B. Saran..................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16

2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-
Nya, saya dapat menyusun Makalah yang berjudul “Jenis-Jenis Masalah Individu Dan Jenis-
Jenis Bimbingan” dengan lancar.

Adapun maksud penyusunan Makalah ini untuk memenuhi tugas Bimbingan Konseling. Rasa
terima kasih saya tidak terkirakan kepada yang terhormat Ibu Sri Jamillah, MA selaku
pembimbing materi dalam pembuatan Makalah ini.

Harapan saya bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang jenis-jenis masalah individu dan jenis-jenis bimbingannya.
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang saya
miliki. Tegur sapa dari pembaca akan saya terima dengan tangan terbuka demi perbaikan dan
penyempurnaan Makalah ini.

Bima, 20 Febuari 2019

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara Naluriah, Kodrati, Fitrohnya Manusia adalah makhluk sosial


memerlukan orang lain dalam kehidupannya tanpa sesamanya manusia tidak akan
bisa hidup. pada mulanya manusia berada dalam satu lingkungan social yang kecil
adam dan hawa, semakin berkembangnya umat manusia menyebar kemana-mana
dengan kondisi fisik yang berbeda pula. dari uraian diatas diketahui memberikan
diskripsi manusia secara sistematis bahwa manusia berada dan berhubungan dengan
sesamanya dalam pola- pola tertentu sebagai individu yang berhubungan dengan
individu lain, yang berhubungan dengan kelompok; masyarakat,politik,sosial.
konseling adalah proses komunikasi antara seseorang (konselor) dengan orang
lain. konseling adalah proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan
secara sistematik dengan paduan ketrampilan komunikasi interpersonal, teknik
bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik bertujuan untuk membantu seseorang
mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan
keluar/ upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
Untuk itu kita disini akan membahas tentang jenis-jenis masalah yang
dihadapi individu dan jenis-jenis bimbingan, agar kita dapat mengetahui masalah –
masalah yang dihadapi oleh peserta didik dan juga mengetahui jenis-jenis bimbingan
dalam penyuluhan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah jenis-jenis masalah yang dihadapi individu dalam konseling ?


2. Apa saja macam-macam bimbingan dalam konseling?
3. Dan apa tujuan macam-macam bimbingan konseling tersebut?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Masalah Yang Dihadapi Individu

Untuk mengethui jenis-jenis bimbingan, perlu dipelajari lebih dahulu tentang


masalah-masalah yang dihadapi individu. Sehingga dengan mengenal masalah-
masalah yang dihadapi individu, akan memudahkan untuk menentukan jenis
bimbingan mana yang tepat untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Pada
umumnya jenis-jenis masalah yang dihadapi individu, terutama yang dihadapi murid
sekolah, dapat digolongkan menjadi beberapa jenis masalah sebagai berikut:

a) Masalah pengajaran atau belajar.


Dalam perbuatan belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi
pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar. Beberapa masalah belajar
mengajar, misalnya bagaimana menciptakan kondisi yang baik agar
perbuatan belajar berhasil memilih metode dan alat-alat yang tepat
sesuai dengan jenis dan situasi belajar dan sebagainya. Bagi murid
sendiri sering mengalami berbagai kesulitan dalam menghadapi
kegiatan pelajaran misalnya, dalam cara membagi waktu belajar,
memilih materi yang sesuai, belajar bekelompok, menyusun
catatan, mengerjakan tugas-tugas, cara menggunakan buku-buku
pelajaran dan sebagainya.

b) Masalah pendidikan.
Dalam hubungan ini individu mengalami berbagai kesulitan yng
berhubungan dengan kegiatan pendidikan pada umumnya. Ketika
anak memasuki situasi sekolah yang baru ia dihadapkan pada
beberapa masalah, misalnya; menesuaikan dengan sekolah baru,
pelajaran baru, tata tertib sekolah, guru-guru dan sebagainya.
Dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah, murid-murid
akan menghadapi masalah-masalah, seperti memilih kegiatan
ekstra kurikuler, memilih program studi yang cocok, mencari
teman belajar yang cocok dan sebagainya. Pada akhir pendidikan
murid-murid akan berhadapan dengan berbagai masalah, misalnya
memilih studi lanjut, memilih jenis-jenis latihan tertentu,
menggunakan ketrampilan-ketrampilan tertentu, untuk kegiatan-
kegiatan tertentu dan memilih pendidikan tertentu untuk pekerjaan
tertentu. Demikian pula masalah-masalah kelambatan belajar yang
dialami murid-murid yang tergolong lambat dan terlampau cepat
dalam belajarnya. Semuanya termasuk masalah-masalah

5
pendidikan. Masalah ini banyak dialami oleh murid-murid sekolah
pada umumnya.

c) Masalah pekerjaan.
Masalah-masalah ini berhubungan dengan memilih pekerjaan.
Misalnya dalam memilih latihan-latihan tertentu untuk pekerjaan
tertentu, memilih jenis-jenis pekerjaan yang cocok dengan dirinya,
mendapatkan penjelasan tentang jenis pekerjaan, penempatan
dalam pekerjaan tertentu dan memperoleh penyesuaian yang baik
dalam lingkungan pekerjaan tertentu. Pada umumnya masalah
pekerjaan ini dirasakan oleh murid-murid sekolah, terutama murid-
murid di sekolah menengah Atas dan Perguruan Tinggi. Tetapi
murid-murid Sekolah Menengah Pertama pun tidak sedikit yang
menghadapi masalah pekerjaan ini. Bahkan murid-murid Sekolah
Dasar juga banyak yang tidak lepas dari masalah ini, terutama
murid-murid yang tidak melanjutka pendidikan mereka.

d) Masalah penggunaan waktu senggang.


Masalah ini dirasakan oleh murid dalam menghadapi waktu-waktu
luang yang tidak terisi oleh suatu kegiatan tertentu. Yang menjadi
persoalan adalah bagaimana cara mengisi waktu-waktu tersebut
dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, baik bagi dirinya
sendiri maupun bagi masyarakat di lingkungannya.

Ketidakmampuan menggunakan waktu senggang kadang-kadang


dapat menimbulkan masalah-masalah yang lebih besar lagi,
misalnya kenakalan anak, melamun dan sebagainya. Masalah
penggunaan waktu senggang misalnya bagaimana merencanakan
suatu kegiatan dalam waktu luang, mengisi waktu luang dan
memilih kegiatan yang cocok. Murid-murid di sekolah pada
umumnya banyak menghadapi masalah ini, terutama pada waktu
hari libur dan di luar jam pelajaran.

e) Masalah sosial.
Kadang-kadang murid menghadapi kesulitan dalam hubungannya
dengan individu lain atau ddengan lingkungan sosialnya. Masalah
ini timbul karena kekurangan kemampuan murid berhubungan
dengan lingkungan sosialnya atau lingkungan sosial itu sendiri
kurang sesuai dengan keadaan dirinya. Misalnya kesulitan dalam
mencari teman belajar, teman bermain, merasa terasing dalam
pekerjaan-pekerjaan kelompok dan sebagainya. Kita sering
menjumpai murid-murid yang sebetulnya pandai dalam pelajaran,
tetapi kurang mampu untuk berhubungan dengan teman-temannya.
Ia kurang disenangi dalam pergaulan. Masalah-masalah tersebut
disebut masalah sosial dan merupakan salah satu jenis masalah
yang sering dihadapi murid-murid.

6
f) Masalah pribadi.
Dalam situasi tertentu murid dihadapkan pada suatu kesulitan yang
bersumber dari dalam dirinya. Masalah-masalah itu timbul karena
individu merasa kurang berhasil dalam menghadapi dan
menyesuaikan diri dengan hal-hal dari dalam dirinya sendiri.
Misalnya konflik berlarut-larut dan gejala-gejala frustasi
merupakan sumber timbulnya masalah-masalh pribadi lain.
Masalah-masalah ini sering dialami para pemuda pada waktu
menjelang masa adolesensi yang ditandai dengan perubahan-
perubahan yang cepat baik fisik maupun mental. Pada umumnya
masalah pribadi ini timbul karena individu tidak berhasil dalam
mempertemukan antara aspek-aspek pribadi di satu pihak dan
keadaan lingkungan di pihak lain.

B. Jenis-Jenis Bimbingan

1. Bimbingan Akademik

a) Pengertian
Bimbingan akademik yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu
individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik.
Yang tergolong masalah-masalah akademik yaitu : pengenalan kurikulum,
pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugasdan
latihan, pencarian dan penggunaan sumber belajar, perencanaan
pendidikan lanjutan, dan lain-lain.

a. Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang akademik :


1. Kurang memiliki kepuasaan belajar yang baik;
2. Kurang memahami cara belajar yang efektif;
3. Kurang memahami cara mengatasi kesulitan belajar,
4. Kurang memahami cara membaca buku yang efektif,
5. Kurang memahami cara membagi waktu belajar,
6. Kurang menyenangi pelajaran-pelajaran tertentu.

b) Fungsinya
Bimbingan akademik berfungsi untuk mengembangkan suasana belajar
mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar,
mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu individu agar sukses
dalam belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan
program/ pendidikan. Dalam bimbingan akademik, para pembimbing
berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan akademik yang
diharapkan.

7
8
c) Tujuannya
1. Memiliki sikap dan belajar positif
2. Memiliki motivasi dalam belajar sepanjang hayat
3. Memiliki keterampilan belajar yg efektif
4. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
belajar
5. Memiliki kesiapan mental dalam menghadapi pembelajaran
6. Memiliki keterampilan membaca buku

2. Bimbingan Pribadi Sosial

a) Pengertian
Bimbingan sosial merupakan bimbingan untuk membantu para
individu dalam memecahkan masalah-masalah social pribadi. Yang
tergolong dalam masalah-masalah social pribadi adalah masalah hubungan
dengan sesama teman, dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat dan
kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan
masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.
Bimbingan social pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan
mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah
dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada
pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan
karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.

a. Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang sosial :


1. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab, meliputi :
 Kurang menyenangi kritikan orang lain;
 Kurang memahami tata karma (etika) pergaulan;
 Kurang berpartisipasi dalam kegiatan sosial, baik di kampus
maupun dimasyarakat.
2. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya,
meliputi:
 Merasa malu untuk berteman dengan lawan jenis;
 Merasa tidak senang kepada teman yang suka mengkritik.

3. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga, meliputi :


 Sikap yang kurang positif terhadap pernikahan;
 Sikap yang kurang positif terhadap hidup berkeluarga.

b. Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang pribadi :


1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mencakup :
 Kurang motivasi untuk mempelajari agama sebagai
pedoman hidup;
 Kurang memahami bahwa agama sebagai pedoman hidup;

9
 Kurang memiliki kesadaran bahwa setiap perbuatan
manusia diawasioleh Tuhan;
 Masih merasa malas untuk melaksanakan shalat;
 Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan
bersyukur.

2. Perolehan system nilai, meliputi :


 Masih memiliki kebiasaan berbohong;
 Masih memiliki kebiasaan mencontek;
 Kurang berdisiplin (khususnya memelihara kebersihan).

3. Kemandirian emosional, meliputi :


 Belum mampu membebaskan diri dari perasaan atau
perilaku kekanakkanakan;
 Belum mampu menghormati orang tua atau orang lain
secara ikhlas.
 Masih kurang mampu menghadapi atau mengatasi situasi
frustrasi (stress) secara positif.

4. Pengembangan keterampilan intelektual, meliputi :


 Masih kurang mampu mengembil keputusan berdasarkan
pertimbangan yang matang;
 Masih suka melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan
baik buruknya,untung-ruginya.

5. Menerima diri dan mengembangkan secara efektif, meliputi :


 Kurang merasa bangga dengan keadaan diri sendiri;
 Merasa rendah diri, apabila bergaul dengan orang lain yang
mempunyai kelebihan (seperti teman yang lebih cantik/
cakep).

b) Fungsinya
Memberikan wawasan kepada pribadi siswa bahwa pentingnya berjiwa
sosial karena manusia adalah bersifat sosial bukan individu yg
membutuhkan manusia lain, dan berfungsi sebagai pendukung terciptanya
belajar yg efektif dan efisien dengan bantuan lingkungan sekitar, jika
lingkungan tidak mendukung maka akan menghambat jalannya proses
belajar dan mengganggu siwa dalam hasil belajar.

10
c) Tujuannya
1. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
2. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangan
untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun untuk peranya masa depan.
3. Pemantapan pemahaman tentang kelamahan diri dan usaha
penanggulanganya.
4. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
5. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan
yang diambilnya.
6. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui lisan maupun
tulisan secara efektif
7. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
8.

3. Bimbingan Karir

a) Pengertian
Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam
perencanaan,pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti
: pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi
dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan
pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-
masalah karir yang dihadapi.Bimbingan karir juga merupakan layanan
pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari
program pendidikan. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan
kemampuan kognitif, afektif maupun keterampilan individu dalam
mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan
keputusan, maupun perolehan pengetahuan dalam keterampilan yang akan
membantu dirinya memasuki system kehidupan social budaya yang terus
menerus berubah.
Bimbingan karir merupakan upaya bantuan terhadap individu agar
dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya,
mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk kehidupannya
yang diharapkan. Dengan layanan bimbingan karir, individu mampu
menentukan dan mengembil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab
keputusan yang diambilnya sehingga mereka mampumewujudkan dirinya
secara bermakna. Bimbingan karir adalah sebuah hal yang paling penting
untuk mengarahkan siswa-siswa sesuai dengan minat dan potensi yang
dimilikinya. Pemilihan karir yang tepat pada siswa, akan memberikan
kepuasan dan akan meraih hasil yang maksimal.

11
Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan
dan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114)
bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi
dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu
serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang
dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian
integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap
pengalaman belajar bidang studi.
Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan
pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang
bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal
dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang
diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan
bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan
dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan
/ karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
Menurut Herr bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih
tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang
dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar
pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan,
pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-
ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat
menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah


suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan
sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan
dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
Kekeliruan pada pemilihan karir, akan berdampak secara luas pada
kehidupan seseorang selanjutnya, yang kemungkinan akan menurunkan
prestasi bahkan frustasi dan gangguan psikologis, karena ketidakmampuan
beradaptasi, hasil yang diperoleh tidak maksimal, tertutupinya bakat-bakat
bawaan yang sebenarnya lebih dominan dan lain-lain.
Salah satu tempat yang paling tepat dalam pengarahan dan pencerahan
pemilihan minat dan bakat (bimbingan karir) adalah pada saat usia remaja,
sekitar usia sekolah menengah atas. Bahkan dirasakan, pemilihan karir pada
usia ini adalah sebuah kewajiban untuk membantu siswa-siswa menentukan
karirnya kedepan. Usia ini, merupakan pangkal dari masalah seseorang
yang akan dijalaninya pada usia perkembangan selanjutnya.
Salah satu cara untuk mengarahkan dan membantu siswa memberikan
bimbingan ini adalah dengan menggunakan tes psikologi. Tes psikologi

12
untuk bimbingan karir, biasanya tidak hanya satu alat tes, tetapi beberapa
tes yang akan di compare, untuk menentukan dan mengarahkan langkah apa
yang seharusnya diambil oleh siswa dengan karirnya kedepan. Diharapkan
dengan bimbingan karir ini, siswa lebih terfokus pada sesuatu yang
memang diminatinya, berbakat dibidangnya dan mempunyai kemampuan
tentangnya.

b) Fungsinya
Melihat begitu pentingnya bimbingan karir ini, sehingga diharapkan setiap
anak (siswa) terutama pada usia sekolah menengah harus mendapatkannya.
Bantuan yang diberikan akan membatu mereka menjalani hidup mereka
penuh dengan penerimaan, sesuai dengan minat dan bakatnya, dan
diharapkan akan memberikan hasil yang maksimal, karena karir yang
dipilihnya merupakan potensi yang dimilikinya. Sehingga tidak ada lagi
kata-kata, “bakat yang terpendam”.

c) Tujuannya
1. Agar siswa mampu mengenal aspek-aspek dirinya (kemampuan,
potensi, bakat, kepribadian, sikap dan sebagainya).
2. Dengan mengenal aspek-aspek dirinya, siswa diharapkan dapat
menerima keadaan dirinya secara objektif.
3. Membantu siswa untuk dapat mengemukakan berbagai aspek yang
dimilikinya.
4. Membantu siswa untuk dapat mengelola informasi dirinya.
5. Membantu siswa agar dapat mengemukakan informasi dirinya sebagai
dasar perencanaan dan pembuatan keputusan dimasa depan.

4. Bimbingan Keluarga

a) Pengertian
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa
keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu
turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang
hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh
gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Family Counseling (konseling keluarga) didefinisikan sebagai suatu
proses interaktif yang berupaya membantu keluarga memperoleh
keseimbangan homeostasis, sehingga setiap anggota keluarga dapat merasa
nyaman (comfortable).

13
Bimbingan keluarga, merupakan upaya pemberian bantuan kepada
para individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mapu
menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdaya diri secara
produktif, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma
keluarga, serta berperan serta berpartisipasi aktif dalam mencapai
kehidupan keluarga yang bahagia.
Menurut pengertian psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang
yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing
anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling
mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri
(Soelaeman 1994 : 5-10).

b) Fungsinya
Memberikan wawasan tentang masalah keluarga demi mendukung proses
belajar mengajar, jika siswa mengalami masalah didalam keluarganya akan
mengakibatkan siswa terganggu dalam proses belajar sehingga
mempengaruhi hasil belajar, dan disinilah fungsi bimbingan keluarga
memberikan solusi kepada siswa dalam memecahkan masalahnya sehingga
mendukung proses belajar siswa.

c) Tujuannya
1. Membantu anggota keluarga untuk belajar dan secara emosional
menghargai bahwa dinamika kelurga saling bertautan di antara
anggota keluarga.
2. Membantu anggota keluarga agar sadar akan kenyataan bila
anggota keluarga mengalami problem, maka ini mungkin
merupakan dampak dari satu atau lebih persepsi, harapan, dan
interaksi dari anggota keluarga lainnya.
3. Bertindak terus menerus dalam konseling/terapi sampai dengan
keseimbangan homeostasis dapat tercapai, yang akan
menumbuhkan dan meningkatkan keutuhan keluarga.
4. Mengembangkan apresiasi keluarga terhadap dampak relasi
parental terhadap anggota keluarga (Perez, 1979).

14
5. Urgensi Bimbingan Dan Penyuluhan Terhadap Kehidupan Sosial
Masyarakat

Tidak disangkal lagi bahwa setiap lapangan kehidupan dan kegiatan


manusia memerlukan bimbingan. Termasuk dalam kehidupan pribadi,
keluarga, dan bermasyarakat. Oleh karena itu, layanan bimbingan dan
konseling sangat dibutuhkan tidak hanya dalam dunia pendidikan, tapi juga di
masyarakat. Dengan adanya layanan bimbingan dan konseling, dapat
membantu masyarakat untuk menemukan jalan keluar dalam masalahnya dan
juga mengenali dan mengembangkan potensi dalam diri. Sehingga hal ini
sangat berpengaruh dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia.

Para konselor yang menyediakan layanan bimbingan dan konseling ini,


sangat dibutuhkan dalam dunia masyarakat. Tidak hanya untuk membantu
dalam bimbingan karier ataupun masalah pribadi, para konselor juga
seringkali menjadi sukarelawan dalam upaya menghilangkan trauma pada
masyarakat yang menjadi korban bencana yang akhir – akhir ini sering
menimpa masyarakat Indonesia.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian dan keterangan diatas bimbingan dan konseling sangat berpengaruh dan
sangat penting bagi siswa maupun masyarakat dalam memecahkan permasalahan dan
segala hal yang ada dikehidupan ini,dari bimbingan akademik,pribadi/sosial, karir,
sampai keluarga, sampai permasalahan yg ada dimasyarakat umum, karena bimbingan
konseling ini berfungsi sebagai pemecah suatu permasalahan atau problematika
kehidupan.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan rekan-rekan dalam memahami
study bimbingan dan konseling , masih banyak terdapat kesalahan ataupun kekeliruan
dalam pembuatan makalah ini, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan makalah yang akan datang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Syamsu dan Nurishan, A. Juntika, 2006, Landasan Bimbingan dan


Konseling,Bandung : Remaja Rosdakarya.

Prayitno dan Amti, Erman, 2004, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,Jakarta : Rineka
Cipta.

Dewaketut, Sukardi, 2008, Pengantar Pelaksanaan Bk disekolah, Jakarta : Rineka Cipta.

17

Anda mungkin juga menyukai