Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN HIV / AIDS

Mata kuliah : Keperawatan HIV / AIDS

Dosen Pengampu : IDP PutraYasa, S.Kp, M.Kep, Sp MB

Oleh :

2A / S. Tr. Keperawatan

1. Ayudia Salwa (P07120219009)


2. Putu Tarma Asih (P07120219010)
3. Ni Kadek Ayu Cantika Puspita Sari (P07120219025)
4. Ni Ketut Juliawati (P07120219035)
5. I Gusti Ayu Made Lina Adhiutami (P07120219037)
6. Sagung Chandranita Shailendra (P07120219043)
7. Ni Luh Putu Sulistya Naswari (P07120219050)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami juga mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan HIV / AIDS bapak IDP PutraYasa, S.Kp, M.Kep, Sp MB atas bimbingannya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan dapat
menambah wawasan mengenai materi tentang Trend dan Issue Keperawatan HIV / AIDS.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Denpasar, 20 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................... i

Daftar Isi .................................................................... ii

Bab 1 Pendahuluan ................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2

1.3 Tujuan ..................................................................... 2

Bab 2 Pembahasan ..................................................................... 3

2.1 Pengertian HIV / AIDS .................................................................... 3

2.2 Trend dan Issue Keperawatan HIV / AIDS......................................... 4

2.3 Komunitas HIV / AIDS ..................................................................... 6

Bab 3 Penutup .................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ....................................................................... 8

3.2 Saran ....................................................................... 8

Daftar Pustaka ....................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu penyakit menular seksual AIDS masih menjadi perbincangan utama dalam
permasalahan global. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome,
yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Tubuh manusia mempunyai
kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan atau merusak sistem
pertahanan tubuh, sehingga akhirnya tubuh mudah terserang berbagai jenis penyakit (IKAPI,
2010). Trend kejadian HIV/AIDS didunia cenderung meningkat setiap tahunnya. Menurut
World Health Organization (WHO) pada tahun 2014 di dunia didapatkan 36.900.000 orang
terinfeksi HIV/AIDS. Di Indonesia menurut Dirjen PP dan PL Kemenkes RI (2014),ada
sekitar 150.285orang terinfeksi HIV/AIDS.Bila dilihat keseluruhan provinsi di Indonesia,
DKI Jakarta menempati urutan pertama HIV/AIDS sebanyak 32.782 orang dan provinsi
Jambi menempati urutan ke23 sebanyak 751 orang dan 15,4% berasal dari kota Jambi
(Dinkes Kota Jambi, 2014). Jadi di Indonesia dan dunia memerlukan penangganan
HIV/AIDS yang samasehingga dapat menekan peningkatan HIV/AIDS. Pemerintah
Indonesia telah mengupayakan penanggulangan HIV/AIDS dengan berbagai macam cara.
Menurut Permenkes RI (2013), penanggulangan HIV/AIDS dilakukan melalui 5 (lima)
kegiatan yaitu; 1) promosi kesehatan; 2) pencegahan penularan HIV/AIDS; 3) pemeriksaan
diagnosis HIV/AIDS; 4) pengobatan, perawatan dan dukungan; serta 5) rehabilitasi. Menurut
Kemenkes RI (2014), layanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan HIV/AIDS
diwujudkan melalui voluntary counseling and testing (VCT).Hal ini menunjukkan bahwa
VCT sebagai upaya untuk penanggulanggan HIV/AIDS. VCT berperan dalam pencegahan
dan pengobatan pada klien HIV/AIDS
HIV-AIDS masih menjadi masalah kesehatan global dan penyebab utama kematian
akibat penyakit menular di seluruh dunia. Rendahnya pemahaman tentang HIV-AIDS sampai
saat ini karena masih banyak yang belum memahami risiko penularan penyakit tersebut dan
angka kejadian belum dapat diprediksi dengan baik. Permasalahan HIV-AIDS merupakan
fenomena gunung es, artinya data yang ada merupakan data kasus HIV-AIDS yang hanya
muncul di permukaan. Masih banyak kasus yang belum terdeteksi karena ada banyak orang

1
yang sudah terinfeksi HIV tetapi tidak terbuka untuk melakukan pemeriksaan di klinik. Hal
ini disebabkan karena perasaan takut dan malu untuk memeriksakan diri yang muncul karena
adanya stigma dan diskriminasi dari masyarakat bahkan keluarga sebagai lingkungan terdekat
terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA). Berdasarkan kondisi yang berkembang saat ini
dapat dipahami bahwa HIV-AIDS adalah sebuah isu yang sangat rumit. Hal ini bukan hanya
menjadi masalah kesehatan semata, tetapi sekaligus telah menjadi masalah sosial. Mengingat
kompleksitas permasalahan tersebut, penyelesaiannya pun menjadi tidak mudah. Penelitian
ini akan berfokus pada gambaran trend terjadinya kasus baru penyakit HIV-AIDS periode
tahun 2012–2016 pada seluruh Provinsi yang ada di Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari HIV / AIDS ?
2. Bagaimanakah trend dan issue keperawatan HIV / AIDS ?
3. Bagaimanakah komunitas pada HIV / AIDS ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian dari HIV / AIDS
2. Untuk mengetahui trend dan issue keperawatan HIV / AIDS
3. Untuk mengetahui komunitas pada HIV / AIDS

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi HIV/AIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.AIDS singkatan dari Acquired Immune
Deficiency Syndrome.AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan
tubuh.Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul.
Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih berat
dari pada biasanya (Spiritia, 2015)

Human Immuno deficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang mempunyai RNA-nya
dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi yang
panjang. HIV menyebabkan kerusakan system imun dan menghancurkannya. Hal tersebut
terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi diri. Dalam
proses itu, virus tersebut menghancurkan CD4+ dan limfosit.

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deticiency Syndrome, yang berati kumpulan
gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV.
Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti
kuman, virus, dan penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini,
sehingga akhimya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain.

Seseorang menderita AIDS bukan karena keturunan dari penderita AIDS, melainkan
terjangkit atau terinfeksi virus penyebab AIDS. Oleh karena itu AIDS dapat juga diartikan
sebagai kumpulan tanda gejala penyakit akibat hilangnya atau menurunnya sistem kekebalan
tabuh seseorang. Jika sistem kekebalan tubuhnya dirusak oleh virus AIDS, maka serangan
penyakit yang biasa dan tidak bahaya pun bisa menyebabkan meninggal. Penderita AIDS
yang meninggal, bukan semata-mata disebabkan oleh virus, tapi oleh penyakit lain yang bisa
ditolak seandainya daya tahan tubuhnya tidak dirusak oleh virus AIDS. AIDS merupakan
fase terakhir dari HIV.

3
2.2 Trend dan Issue Keperawatan HIV / AIDS

A. Trend Dalam Keperawatan HIV/AIDS Di Indonesia


Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai
bidang yang meliputi.
 Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja dengan Peer Group
Remaja merupakan masa dimana fungsi reproduksinya mulai berkembang, hal ini
akan berdampak pada perilaku seksualnya. Salah satu perilaku seksual yang rentan
akan memberikan dampak terjadinya HIV/AIDS yaitu seks bebas. Saat ini sedang
dikembangkan model”peer group” sebagai salah satu cara dalam meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan remaja akan kesehatan reproduksinya dengan harapan
suatu kelompok remaja akan dapat mempengaruhi kelompok remaja yang lain.
Metode ini telah diterapkan pada lembaga pendidikan, baik oleh Depkes maupun
lembaga swadaya masyarakat. Adapun angka kejadian AIDS pada kelompok remaja
hingga Juni 2008 adalah sebesar 429 orang dan 128 orang remaja mengidap
AIDS/IDU. Hal ini akan sangat mengancam masa depan bangsa dan negara ini.
Diharapkan dengan metode Peer Group dapat menurunkan angka kejadian, karena
diyakini bahwa kelompok remaja ini lebih mudah saling mempengaruhi.
 One Day Care
Merupakan sistem pelayanan kesehatan dimana pasien tidak memerlukan perawatan
lebih dari satu hari. Setelah menjalani operasi pembedahan dan perawatan, pasien
boleh pulang. Biasanya dilakukan pada kasus minimal. Berdasarkan hasil analisis
beberapa rumah sakit, di Indonesia didapatkan bahwa metode one day care ini dapat
mengurangi lama hari perawatan sehingga tidak menimbulkan penumpukkan pasien
pada rumah sakit tersebut dan dapat mengurangi beban kerja perawat. Hal ini juga
dapat berdampak pada pasien dimana biaya perawatan dapat ditekan seminimal
mungkin.

B. Issue Dalam Keperawatan HIV/AIDS Di Indonesia


1. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-

4
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian
integral dari telemedicine atau telehealth).
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam
perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu
memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat
waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan
pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara
penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan
beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus
penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah
terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata.
Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah
perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu
tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah
pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial.
2. Pemakaian tap water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada luka.Beberapa
klinisi menganjurkan pemakaian tap water untuk mencuci awaltepi luka sebelum
diberikan NaCl 0,9 %. Hal ini dilakukan agar kotoran-kotoran yang menempel
pada luka dapat terbawa oleh aliran air. Kemudiandibilas dengan larutan
povidoneiodine yang telah diencerkan dandilanjutkan irigasi dengan NaCl 0,9%.
Akan tetapi pemakaian prosedur inimasih menimbulkan beberapa kontroversi
karena kualitas tap water yang berbeda di beberapa tempat dan keefektifan dalam
pengenceran betadine.
3. Prosedur rawat luka adalah kewenangan dokter. Ada beberapa pendapat bahwa
perawatan luka adalah kewenangan medis, akan tetapi dalam kenyataannya yang
melakukan adalah perawat sehingga dianggap sebagai area abu-abu. Apabila
ditinjau dari bebarapa literatur, perawat mempunyai kewenangan mandiri sesuai
dengan seni dan keilmuannya dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan kerusakan integritas kulit.

5
2.3 Komunitas HIV/AIDS Di Indonesia

KOMUNITAS BERBAGI HIDUP (KBH) adalah komunitas yang terdiri atas


orang dewasa dengan status ODHA dan anak-anak yang terpapar HIV serta orang-orang
yang peduli terhadap HIV-AIDS. Upaya keseharian yang dilakukan adalah
mempersiapkan mental para ODHA dan anak-anak yang terpapar HIV untuk
menyongsong hari depan mereka..
Pada awalnya organisasi ini didirikan oleh para pemuda gereja yang aktif dalam
kegiatan di Komisi Pemuda PGI Wilayah DKI Jakarta. Di bawah payung Komisi Pemuda
PGI Wilayah DKI Jakarta, KBH mampu merangkul kaum muda gereja untuk peduli
terhadap kesulitan hidup yang dihadapi para ODHA. Alhasil, kepedulian tersebut
membawa dampak positif di mana para ODHA merasakan sentuhan kasih dari KBH
karena KBH menerima mereka dengan tidak memberi stigma dan tidak melakukan
diskriminasi.Para ODHA merasa dihargai keberadaannya sebagai manusia yang memiliki
dejarat yang sama di mata Tuhan. Syukurlah, hal itu tidak hanya dirasakan oleh para
ODHA yang beragama Kristen, tetapi juga mereka yang beragama lain. Di situlah KBH
menjadi organisasi yang bersifat lintas agama.
KBH tidak hanya melakukan kegiatan sosialiasi, penyampaian informasi, dan
edukasi tentang HIV/AIDS, tetapi juga telah menjangkau kegiatannya dengan melakukan
pendidikan dan pendampingan kepada anak-anak yang terpapar HIV dan ODHA melalui
kegiatan sekolah ceria. Melalui dukungan dan kerjasama dengan RPK dan Lentera Anak
Pelangi dari Unika Atmajaya, Sekolah Ceria dapat dijalankan satu kali sebulan di gedung
RPK lantai 3. Sekolah Ceria sudah berjalan 2 tahun lebih sejak 2009 hingga 2012, tetapi
pada 2011 mengalami kevakuman selama 1 tahun karena ada renovasi gedung RPK di
lantai 3.
BANDA ACEH - Dalam sepuluh tahun terakhir sejak 2004 hingga Oktober 2014,
HIV/AIDS di Aceh mencapai 303 kasus. Dari jumlah tersebut, 94 penderitanya
meninggal dunia. Sedangkan kabupaten/kota tertinggi terjangkitnya virus itu adalah Aceh
Utara dengan 33 kasus, disusul Aceh Tamiang 32 kasus, Bireuen dan Banda Aceh
masing-masing 27 kasus, dan Lhokseumawe 23 kasus.
Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Aceh, dr Ormaia Nja’
Oemar MKes mengatakan, HIV/AIDS banyak terjadi akibat penyimpangan seksual yang
dilakukan lelaki saat bertugas di luar daerah dan kemudian ditularkan ke istrinya melalui

6
hubungan seksual. Sehingga, virus itu tidak hanya berdampak pada istri tapi juga anak
yang sedang dikandung atau disusui.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.AIDS singkatan dari Acquired Immune
Deficiency Syndrome.AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan
tubuh.Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul.
Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih berat
dari pada biasanya (Spiritia, 2015).

Trend dan Isu keperawatan di Indonesia juga meliputi berbagai bidang di dalamnya
yang sudah menyebar di seluruh Indonesia. Orang penderita HIV/AIDS dari anak-anak
sampai orang dewasa yang berstatus ODHA juga mempunyai komunitas di Indonesia yang
dibiasa disebut KBH (Komunitas Berbagi Hidup). Upaya keseharian yang dilakukan adalah
mempersiapkan mental para ODHA dan anak-anak yang terpapar HIV untuk menyongsong
hari depan mereka.

Seseorang menderita AIDS bukan karena keturunan dari penderita AIDS, melainkan
terjangkit atau terinfeksi virus penyebab AIDS. Oleh karena itu AIDS dapat juga diartikan
sebagai kumpulan tanda gejala penyakit akibat hilangnya atau menurunnya sistem kekebalan
tabuh seseorang. Jika sistem kekebalan tubuhnya dirusak oleh virus AIDS, maka serangan
penyakit yang biasa dan tidak bahaya pun bisa menyebabkan meninggal.

3.2 Saran

Adapun saran yang ingin penyusun sampaikan kepada para pembaca yakni agar
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan para pembaca
mengenai Keperawatan HIV / AIDS dengan materi Trend dan Issue Keperawatan HIV /
AIDS mengenai pengertian HIV / AIDS, Trend dan issue keperawatan HIV / AIDS serta
komunitas HIV / AIDS.

8
DAFTAR PUSTAKA

Auliasari dan Bahrudin. 2019. Modul Pembelajaran Keperawatan HIV-AIDS. Jombang:


Icme Press
Fitria Annisa, dkk. 2018. Trend dan Issue Keperawatan HIV AIDS. Makalah. Dapat
diakses di: https://id.scribd.com/document/405413938/Trend-dan- Issue
Keperawatan-HIV-AIDS

Wahyu sasqiautami chika https://id.scribd.com/document/424234822/Makalah-Tren-Dan


Isu-Perilaku-Hiv diakses 19 januari 2021

Yayasan Spiritia. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. [Online].; 2015 [cited 2016
Oktober 28.

Anda mungkin juga menyukai