Oleh :
NADYA CAMELIA PRADASARI
NIM. 202006025
Oleh :
Pembimbing
Widyasih Sunaringtyas,S.Kep.,Ns.M.Kep
NIDN. 07-1108-7204
Mengetahui,
Ketua Prodi Sarjana Keperawatan
Stikes Karya Husada Kediri
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti sehingga
peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir profesi dengan judul “Intervensi
Kombinasi Murottal Ali-‘Imran Dan Slow Deep Breathing Terhadap Masalah
Keperawatan Nyeri Akut Penderita Hipertensi Dengan Pendekatan Teori Model
Comfort (Khatarine Kolcaba) Di RT 26 RW 13 Dusun Tugu Desa Sukorejo Kec.
Gandusari - Trenggalek” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ners. Dalam
pernyaratan tugas akhir profesi ini banyak rintangan dan hambatan, namun berkat
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya peneliti dapat
menyelesaikan tugas akhir profesi ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu pada
kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1) Ita Eko Sumarni, SSiT, N. Keb selaku ketua STIKES Karya Husada Kediri.
dorongan, dan motivasi yang sangat berarti bagi penulis dalam pembuatan
memberikan motivasi selama saya menempuh program studi profesi ners ini.
5) Orang tua peneliti dengan penuh kasih dan sayang yang senantiasa
murottal yang telah diperbolehkan untuk dipakai dalam terapi hipertensi dan
10) Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah berkontribusi
Peneliti menyadari bahwa tugas akhir profesi ini jauh dari kata sempurna,
untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
Peneliti
BAB 1
PENDAHULUAN
yang paling sering dijumpai dalam perawatan primer, pada usia muda
vaskular mengalami tekanan darah tinggi (sistolik ≥140 mmHg dan diastolik
≥90 mmHg) yang menetap. Peningkatan tekanan darah di atas nilai normal
menjadi salah satu faktor risiko yang berprospek 3 kali lebih besar terkena
2017).
hipertensi sekitar 1,13 miliar, memprediksi tahun 2025 akan melonjak 1,5
miliar penderita hipertensi dan 9,4 juta meninggal karena hipertensi dan
komplikasinya. Potret kesehatan Indonesia dilihat dari hasil Riset Kesehatan
laki-laki dan 9.333 perempuan. Dari data UPTD (Unit Pelaksana Teknis
desa, sejumlah 1.630 jiwa (798 laki–laki dan 832 perempuan). Populasi
jiwa. Dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 4 Februari 2021 pada 10
tinggi, sistole >140 mmHg diastole >90 mmHg. 6 orang dari 8 wanita
tertusuk benda tajam, dan 2 wanita mengatakan nyeri seperti tertimpa benda
ringan) dan 4 orang berada pada skala 4 - 5 (nyeri sedang). Nyeri muncul
secara tiba-tiba serta tidak menetap. Dengan adanya nyeri kepala ini
hipertensi salah satunya adalah nyeri kepala. Nyeri kepala timbul mulai 30
diklasifikasikan dalam nyeri akut (Doenges, 2010; Guyton & Hall, 2012).
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
Jaringan yang terganggu ini berdampak pada penurunan kadar oksigen dan
dalam tubuh yang meningkatkan asam laktat dan menstimulasi peka nyeri
kapiler pada serebral (Price dan Wilson, 2006 dalam Rahayu, 2020).
Hidayat, 2019).
Ali-‘Imran dan slow deep breathing”. Terapi ini didalamnya terdapat doa
nyeri (Guyton & Hall, 2010; Siswantoyo, 2010; Widayati, Dhina & Hayati,
dari tidak adanya nyeri, cemas, dan ketidaknyamanan fisik lainnya pada
Nyeri Akut dalam SDKI (2017) masuk dalam sub kategori kenyamanan
yaitu rasa sejahtera atau nyaman secara mental, fisik dan sosial, serta dalam
kelas kenyamanan fisik yang diartikan sebagai rasa sejahtera dan atau bebas
dari rasa nyeri. Hal ini tentunya berkaitan dengan teori comfort menurut
Ali-‘Imran dan slow deep breathing merupakan upaya yang dapat dilakukan
ini. Hal ini sesuai dengan tiga tipe intervensi comfort yaitu teknis tindakan
Teori comfort dari Khatarine Kolcaba ini sangatlah sesuai dengan intervensi
yang peneliti akan berikan untuk mereduksi nyeri kepala pada penderita
lebih dari tidak adanya nyeri, cemas, dan ketidaknyamanan fisik lainnya.
sesuatu hasil ilmu perawatan yang merupakan bagian penting dari teori
Ali-‘Imran dan slow deep breathing) dilakukan secara konsisten dan terus-
arah kenyamanan yang ditingkatkan setiap saat, dan dengan sendirinya klien
terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai pre-test dan post-test pada
Ali-‘Imran dan slow deep breathing. Ditunjukkan dengan hasil uji Paired T-
Test p-value TD Sistolik 0.000 dan TD Diastolik 0.000. Selisih mean pretest
murottal Ali-‘Imran dan slow deep breathing sangat sesuai dengan teori
Gandusari – Trenggalek ?”
1.3 Tujuan
Gandusari – Trenggalek.
1.3.2.2 Mengidentifikasi asuhan keperawatan kasus 2 dengan