DOSEN PEMBIMBING :
Ardina Khoirun Nisa, M.H
Oleh :
Nama Kelompok:
1. Ahmad Suadi
2. Nurul Irawan Rangkuti
3. Ulmaidar
MANDAILING NATAL
T.A 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya,kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini,kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini terutama semua anggota kelompok yang telah mencurahkan segala
tenaga,materi,waktu dan pikirannya dalam pembuatan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan,baik dari segi pembahasan maupun cara penulisannya.
Namun demikian,kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki,sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
Oleh karena itu,kami dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Kalimat...........................................................................2
1. Jenis Kalimat berdasarkan Klausa.............................................2
2. Jenis Kalimat berdasarknan struktur Klausa..............................8
3. Jenis Kalimat berdasarkan Pembentuknya dari Klausa inti dan
Perubahannya.............................................................................9
A. KESIMPULAN ................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulis, kita sebenarnya tidak
menggunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai
mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku sehingga terbetuklah rangkaian kata
yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan, itu dinamaka
kalimat. Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan kedalam
sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua
kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai
dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan,
yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Latar belakang pembuatan makalah tentang kalimat ini adalah untuk memenuhi
tugas Bahasa Indonesia juga untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai
kalimat, yang bersangkutan dengan pengertiannya, jenis-jenis kalimat dan
sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat ?
2. Apa saja jenis kalimat ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Kalimat
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas. Kalimat
tunggal sering disebut kalimat sederhana, kalimat simpleks dan kalimat klausa.
Kalimat Tunggal merupakan kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat,
yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika
perlu).1
Contoh :
1) (S) (P) (Ket)
Dia datang dari Jakarta.
2) (S) (P) (O)
Dunia meratapi musibah ini.
Alwi Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.
1
2
3) (S) (P) (O) (Ket)
Dia sedang menulis surat di kamar.
4) (S) (P)
Kakekku masih gagah.
5) (S) (P) (Ket)
Mereka bergembira sepanjang hari.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri
dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar
sederhana. 2Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-
kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri p0la-pola
pembentukannya. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
* KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
. S P
. S P
S P
2
Dola Abdullah. 2010. Tataran Sintaksis dalam Gramatika Bahasa Indonesia. Makassar: Badan Penerbit
UNM.
3
Jenis Konjungsi
Syarat Jika, kalau, manakala,
andaikata, asal (kan)
Tujuan Agar, supaya, biar
Perlawanan (konsesif) Walaupun, kendati (pun),
biarpun
Penyebaban Sebab, karena, oleh karena
Pengakibatan Maka, sehingga
Cara Dengan, tanpa
Alat Dengan, tanpa
Perbandingan Seperti, bagaikan, alih-alih
Penjelasan Bahwa
Kenyataan Padahal
Contoh :
Anita hendak membeli pakaian baru setelah Heni selesai mengerjakan tugas
(kalimat majemuk bertingkat
a. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung klausa lengkap. Terdiri atas
unsur subjek dan predikat.3 Kalimat yang lengkap memiliki klausa lengkap, yaitu
sekurang-kurangnya unsur subjek dan predikat, disebut juga kalimat mayor.
Contoh:
3
Kridalaksana Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Empat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
4
1) ( S ) ( P )
Negara Indonesia berdasarkan pancasila.
2) ( S ) ( Ket ) ( P )
Bapak menteri besok pagi akan ke Jepang.
3) ( S ) ( P ) ( Ket )
Kakeknya petani kaya di kampung itu.
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang terdiri atas klausa yang tidak
lengkap. Terdiri dari hanya subjek, hanya predikat atau objek. Kalimat ini disebut
juga kalimat minor.
Contoh:
1) Astaga!
2) Dari took
3) Andik!
4) Selamat malam!
5) Silakan duduk!
Kalimat inti adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap,
bersifat deklaratif, aktif, netral. Dalam bahasa Indonesia dikenal kalimat inti atau
kalimat dasar dengan pola struktur sebagai berikur: (Kategori kata diseragamkan
dalam bentuk frasa).
5
Contoh:
1) FN + FV
(S) + (p) : Ibu/ datang.//
2) FN + FV + FN
(S) + (P) + (O) : Ayah/ merapikan/ rak buku.//
3) FN + FN
(S) + (P) : Ibu/ pegawai negeri.//
4) FN + Fnum
(S) + (P) : Uangnya/ tiga juta.//
5) FN + Fprep
(S) + (P) : Kekasihnya/ di desa.//
Kalimat bukan inti adalah kalimat yang terbentuk dengan pengubahan pola
kalimat inti melalui proses seperti: pemasifan, pengingkaran, penanyaan,
penambahan, pemerintahan, penginversian dan pelesapan.
Contoh:
a. Kalimat Verbal
6
Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal atau kalimat
yang konstituen dasarnya adalah klausa verbal. Dapat berupa kalimat verbl
transitif, intransitif, aktif, pasif.
Contoh:
b. Kalimat Nonverbal
Contoh:
a. Kalimat Bebas
b. Kalimat Terikat
7
Kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap.
Biasanya kalimat terikat ini menggunakan salah satu tanda ketergantungan
(keterkaitan) seperti penanda perangkaian, penunjukan, anaforis.
4
Iswara, P.D. (2000) Variasi Pola Kalimat dan Keterbacaannya. Tesis pada Program
Pascasarjana UPI Bandung. Hal. 67
8
dilengkapi,barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.
Berdasarkan jenis kata/frasa pengisi P-nya,kalimat tunggal dapat
dipilah menjadi empat macam yang diberi nama atau label tambahan
sesuai jenis kata atau frasanya,yaitu nominal,adjektiva,verbal,dan
numeral. Contoh :
1. Kami mahasiswa UIN Suska Riau (kalimat nominal)
2. Jawaban anak pintar itu sangat tepat (kalimat adjektiva)
3. Sapi-sapi sedang merumput (kalimat verbal)
4. Mobil orang kaya itu ada delapan (kalimat numeral)
Jenis
Hubungan Fungsi Kata Penghubung
menyatakan
penjumlahan atau
gabungan
1.Penghubu kejadian,kegiatan,peris
ng tiwa, dan proses dan,serta,baik,maupun
9
mbahwa hal yang
dinyatakan dalam
klausa pertama
2.Pertentan bertentangan dengan tetapi,sedangkan,bukannya,mel
gan klausa kedua ainkan
menyatakan pilihan di
antara dua
3.Pemilihan kemungkinan atau
menyatakan kejadian
4.Perurutan yang berurutan lalu,kemudian
Jenis
Hubungan Kata Penghubung
10
sejak,sedari,sewaktu,
sementara,seraya,setelah,sambil,sehabis,sebelum,ketika,tatkal
a.waktu a,hingga,sampai
jika(lau),seandainya,
b.syarat an-daikata,andaikan,asalkan,kalau,apabila,bilaman,manakala
c.tujuan agar,supaya,untuk,biar
walau(pun),meski(pun),sekalipun,biar(pun),kendati(pun),sun
d.konsesif gguh(pun)
e.pembandin seperti,bagaikan,laksa-na,sebagaimana,dari-pada,alih-
gan alih,ibarat
f.penyebaba
n sebab,karena,oleh karena
g.pengakibat
an sehingga,sampai-sampai,maka
h.cara/alat dengan,tanpa
i.kemiripan seolah-olah,akan
j.kenyataan Padahal
k.penjelasan Bahwa
l.hasil Makanya
5
Dola Abdullah. 2010. Tataran Sintaksis dalam Gramatika Bahasa Indonesia. Makassar:
Badan Penerbit UNM. Hal. 55
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas di atas dapat disimpulkan
bahwa Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
12
suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun
tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). kalau tidak memiliki unsur
subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Dengan kata yang
seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat
dengan frasa. Jenis-jenis kalimat dapat dikelompokan menjadi kalimat
berdasarkan struktur gramatikalnya, kalimat menurut fungsinya, kalimat langsung
dan tak langsung, kalimat akitif-pasif, kalimat berita, kalimat perintah, kalimat
tanya, dan kalimat efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa dan Balai Pustaka.
13
Dola Abdullah. 2010. Tataran Sintaksis dalam Gramatika Bahasa Indonesia.
Makassar: Badan Penerbit UNM.
14