Sop Jiwa
Sop Jiwa
Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.001
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
IMAJINASI TERBIMBING
Halaman :
2. Tahap kerja
a) Hidupkan kaset pada tape recorer dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam.
b) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bola mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota
kelompok yang ada di sebelah kanan dengan cara:
1. Memberi salam
2. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hobi
3. Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hobi lawan bicara
4. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
Evaluasi dan Evaluasi dilakukank etika proses TAK berlangsung, khususnya pada
Dokumentasi tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAKS Sesi 2, dievaluasi kempuan klien dalam
berkenalans ecara verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut
a. Kemampuan Verbal
Nama klien
No. Aspek yang dinilai
1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan nama
panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
5. Menanyakan nama lengkap
6. Menanyakan nama panggilan
7. Menanyakan asal
8. Menanyakan hobi
Jumlah
b. Kemampuan Non-Verbal
Nama klien
No. Aspek yang dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan Bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk 1. Dibawah judul nama klien,tuliskan nama panggilan klien yang
ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai
≥6 disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤5.
Kemampan nonverbal,disebut mampu jika mendapat
nilai 3 atau 4,disebut belum mampu jika mendapat nilai
≤2.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI Halaman :
(TAKS)
Sesi 3
Sesi 3 : TAKS
Kemampuan bercakap-cakap
1. Mengajukan pertanyaan
yang jelas
2. Mengajukan pertanyaan
yang ringkas
3. Mengajukan pertanyaan
yang relevan
4. Mengajukan pertanyaan
secara spontan
Jumlah
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan member i tanda ( √ ) jika ditemukan pada
klien dan tanda ( X ) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu ;
jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI (TAKS) Halaman :
Sesi 4
Sesi4 : TAKS
Kemampuanbercakap-cakaptopiktertentu
N NamaKlien
Aspek yang dinilai
o
Menyampaikantopikdenganjel
1
as
Menyampaikantopiksecararing
2
kas
Menyampaikantopik yang
3
relevan
Menyampaikantopiksecaraspo
4
ntan
Jumlah
Kemampuan verbal. Memilihtopik
N NamaKlien
Aspek yang dinilai
o
Memilihtopikdenganjela
1
s
Memilihtopiksecararingk
2
as
Memilihtopik yang
3
relevan
Memilihtopiksecaraspon
4
tan
Jumlah
N NamaKlien
Aspek yang dinilai
o
Memberitopikdenganjela
1
s
Memberitopiksecararing
2
kas
Memberitopik yang
3
relevan
Memberitopiksecaraspo
4
ntan
Jumlah
Kemampuannonverbal
N NamaKlien
Aspek yang dinilai
o
Kontakmata
1
Duduktegak
2
Menggunakanbahasatubuh yang
3
sesuai
Mengikutikegiatandariawalsampaia
4
khir
Jumlah
Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika ditemukan pada klien
atau tanda x jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu; jika
nilai <2, klien belum mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS
KELOMPOK : SOSIALISASI (SESI Halaman :
5 TAKS)
SESI 5: TAKS
Kemampuan bercalap cakap masalah pribadi
a. Kemampuan verbal : Menyampaikan topik
d. Kemampuan nonverbal
Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda () jika ditemukan pada
klien atau tanda (X) jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu,
jika <2, klien belum mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI Halaman :
(TAKS)
Sesi 6
1. Bertanyadanmemintadenganjela
s
2. Bertanyadanmemintadenganrin
gkas
3. Bertanyadanmemintasecararele
van
4. Bertanyadan
memintasecaraspontan
Jumlah
1. Menjawabdanmemberidenganjel
as
2. Menjawabdanmemberidenganrin
gkas
3. Menjawabdanmemberisecararele
van
4. Menjawabdanmemberisecaraspo
ntan
Jumlah
c. Kemampuan nonverbal
No. Aspek yang dinilai Namaklien
1. Kontakmata
2. Duduktegak
3. Menggunakanbahasatubuh yang
sesuai
4. Mengikutikegiatandariawalsampaia
khir
Jumlah
Pentunjuk :
1. Di bawahjudulnamaklien, tuliskannamapanggilanklien yang ikut TAKS
2. Untuktiapklien, semuaaspekdinilaidenganmemberitanda - jikaditemukanpadaklienatau
- jikatidakditemukan
3. Jumlahkankemampuan yang ditemukan ; jikanilai ≤ 2 klienbelummampu
No. Dokumen :
POLTEKKES KEMENKES MALANG
SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI Halaman :
(TAK)
Sesi 7
SESI 7 : TAKS
EvaluasiKemampuanSosialisasi
Petujuk
1. Di bawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut TKAS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilaidengan memberi tanda (v) jika ditemukan pada
klien atau (x)jika tidak ditemukan
3. Jumblah kemampuan yang di tumukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 berarti klien
mampu dan jika nilai kurang 2. Klien belum mampu
SESI 1 : TAK
Stimulasi Persepsi Umum
Kemampuan persepsi menonton TV
No Aspek yang di nilai Nama klien
1 Memberi pendapat
tentang acara TV.
2 Memberi tanggapan
tentang klien lain.
3 Mengikuti kegiatan
sampai selesai.
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda centang jika di temukan
pada klien jika tanda silang berate tidak ditemukan.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK:
STIMULASI PERSEPSI Halaman :
(SESI 2 : MEMBACA
MAJALAH/KORAN/ARTIKEL)
Petugas / pelaksana:
Unit : Laboratorium Keperawatan
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1. Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat.
2. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain.
Persiapan Setting:
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat:
1. Beberapa gambar.
2. Buku catatan dan pulpen.
3. Jadwal kegiatan klien.
Metode:
1. Dinamika kelompok.
2. Diskusi dan tanya jawab.
Pelaksanaan 25. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK.
b. Menyiapkan alat dan tempat bersama.
26. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan masalah yang dirasakan.
3. Menanyakan penerapan TAK yang lalu.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu melihat gambar.
2. Menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
27. Tahap kerja
a. Tentukan 1 atau 2 gambar yang umum dikenal orang.
b. Tunjukkan gamabar pada klien (jika besar dapat di depan
saja, jika kecil diedarkan).
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai gambar yang
dilihat.
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien
sebelumnya.
e. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi
pendapat.
f. Ulangi c, d, dan e smapai semua klien mendapat kesempatan.
g. Beri kesimpulan pada tiap gambar yang dipaparkan.
Terminasi 1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak lanjut
a. Menganjurkan klien melatih melihat gambar (di TV,
Koran, majalah, album) dan mendiskusikannya pada
orang lain.
b. Membuat jadwal melihat gambar
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
b. Menyepakati waktu dan tempat.
Nama klien
No. Aspek yang dinilai
Memberi pendapat tentang
1.
gambar
Memberi tanggapan
2. terhadap pendapat klien
lain
Mengikuti kegiatan sampai
3.
selesai
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda jika ditemukan pada
klien atau jika tidak ditemukan.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) STIMULASI PERSEPSI: Halaman :
PERILAKU KEKERASAN
Sesi 1: Mengenal Perilaku Kekerasan
yang Biasa Dilakukan
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan 11. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
12. Membuat kontrak dengan klien
13. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan 28. Menyampaikan salam
a. Memperkenalkan nama dan pangilan terapis
b. Menanyakan nama dan panggilan klien
29. Melakukan evaluasi/validasi pada klien sebelum pelaksanaan
TAK
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan masalah yang dirasakan
30. Menyampaikan tujuan/kontrak dan aturan main
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, mengenai perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan
b. Menjelaskan aturan mainsebagai berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin pada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan awal sampai selesai.
31. Mendiskusikan penyebab marah
a. Tanyakan pengalaman tiap klien
b. Tulis di papantulis/flipchart/whiteboard
32. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat
terpapar oleh penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi.
a. Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab
(tanda dan gejala)
b. Tulis di papantulis/flipchart/whiteboard
33. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien
(verbal, merusak lingkungan, mencederai/memukul orang lain,
dan memukul diri sendiri).
a. Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah
b. Tulis di papantulis/flipchart/whiteboard
34. Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang
peling sering dilakukan untuk diperagakan
35. Melakukan bermain peran/simulasi untuk perilaku kekerasan
yang tidak berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dan klien
yang melakukan perilaku kekerasan).
36. Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain
peran/simulasi
37. Mendiskusikan dampak/akibat perilaku kekerasan
a. Tanyakan akibat perilaku kekerasan
b. Tulis di papantulis/flipchart/whiteboard
38. Memberikan reinforcement pada peran serta klien
39. Dalam menjalankan 4 sampai 11, upayakan semua klien terlibat
40. Memberi kesimpulan penyebab, tanda dan gejala, perilaku
kekerasan, dan akibat perilaku kekerasan
41. Menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang
sehat menghadapi kemarahan
Terminasi 1. Melaksanakankan evaluasi pada akhir pelaksanaan TAK
a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Memberikan reinforcement ositif pada perilaku klien yang
positif.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
a. Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi
penyebab marah, tanda gejala, perilaku kekerasan yang
terjadi, dan akibat perilaku kekerasan
3. Menyampaikan kontrak yang akan datang
a. Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah
perilaku kekerasan
b. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien beri penilaian tentang kemampuan mempraktikkan du acara fisik
untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda (v) jika klien mampu dan tanda (×)
jika klien tidak mampu
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Untuk tiap klien beri penilaian tentang kemampuan mempraktikkan dua kegiatan
ibadah pada saat TAK. Beri tanda “√” jika klien mampu dan tanda “X” jika klie tidak
mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
Sesi 5: Mencegah Perilaku Kekerasan
Dengan Patuh Mengonsumsi Obat Halaman :
Sesi 5 : TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
Kemampuan Mencegah Perilaku Kekerasan
Dengan Patuh Minum Obat
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 5,TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien
mampu menyebutkan lima benar cara minum obat,belum dapat menyebutkan keuntungan
minum obat dan akibat tidak minum obat. Anjurkan klien mempraktikan lima benar cara
minum obat, bantu klien merasakan keuntungan minum obat, dan akibat tidak minum obat.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) STIMULASI PERSEPSI : Halaman :
HALUSINASI
Sesi 1 : TAK
Stimulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi , waktu, situasi,
dan perasan. Beri tanda V jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
MENGONTROL HALUSINASI
DENGAN MENGHARDIK Halaman :
b. Tindak Lanjut
1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari jika halusinasi muncul.
2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan
harian klien.
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan: cara yang biasa digunakan
untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara menghardik halusinasi, dan
memperagakannya. Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda × jika klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
MENGONTROL HALUSINASI
DENGAN MELAKUKAN Halaman :
KEGIATAN
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1.Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah munculnya halusinasi.
2.Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi.
Persiapan 1.Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2
2.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan Orientasi :
a.Salam terapeutik
1.Salam dari terapis kepada klien
2.Klien dan terapis pakai papan nama
b.Evaluasi/Validasi
1.Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
2.Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
3.Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghardik halusinasi
c.Kontrak
1.Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah terjadinya
halusinasi dengan melakukan kegiatan
2.Menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus
meminta izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tahap kerja :
1.Terapis menjelaskan cara kedua,yaitu melakukan kegiatan sehari-
hari.Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan
mencegah munculnya halusinasi.
2.Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari,dan tulis di whiteboard
3.Terapis membagikan formulir jadual kegiatan harian.Terapis
menulis formulir yang sama di whiteboard
4.Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal
kegiatan harian,dari bangun pagi sampai tidur malam.Klien
menggunakan formulir,terapis menggunakan whiteboard
5.Teraapis melatih klien memperagakan kegiatan kegiatan yang telah
disusun.
6.Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.
Terminasi a.Evaluasi
1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal
kegiatan dan memperagakannya
2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b.Tidak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol
halusinasi,yaitu menghardik dan melakukan kegiatan
c.Kontrak yang akan datang
1.Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya,yaitu belajat cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap
2.Terapis membuat keksepakatan waktu dan tempat
SESI 3 TAK
STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
1. Menyebutkan kegiatan
yang biasa dilakukan
2. Memperagakan
kegiatan yang biasa
dilakukan
3. Menyusun jadwal
kegiatan harian
4. Menyebutkan dua cara
mengontrol halusinasi
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang
biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyususn jadwal kegiatan
harian, dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi. Beri tanda (v centang) jika
klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.Type equation here .
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
Sesi 4 : TAK
Stimulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
Nama Klien
No. Aspek yang dinilai
1. Menyebutkan orang
yang biasa diajak
bicara
2. Memperagakan
percakapan
3. Menyusun jadwal
percakapan
4. Menyebutkan tiga
cara mengontrol dan
mencegah halusinasi
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak bicara,
memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan 3 cara mencegah
halusinasi. Beri tanda jika klien mampu, dan tanda jika klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
Mengontrol Halusinasi Halaman :
dengan Patuh Minum Obat
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang
dilakukandengancaraberkelompokdandibimbingolehinstruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1. Klien memahami pentingnya pentingnya patuh minum obat
2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat
Persiapan 11. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
12. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan 1. Salam Terapeutik
a. Salam dari terapis kepada klien
b. Terapis dan klien memakai papan nama
2. Evaluasi / validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol
halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang telah
dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan
kegiatan, dan bercakap-cakap)
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi
dengan patuh minum obat
b. Menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meningggalkan
kelommpok, harus meminta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan awal sampai
selesai
4. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu
mencegah kambuh karena obat memberi perasaan tenang, dan
memperlambat kambuh.
5. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
penyebab kambuh.
6. Terapis meminta klien menyampaikan obat yang dimakan dan
waktu memakannya. Buat daftar di whiteboard.
7. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar
waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara
minum obat, benar dosis obat.
8. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara
bergiliran
9. Berikan pujian pada klien yang benar
10. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di
whiteboard)
11. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di
whiteboard)
12. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara
mencegah halusinasi / kambuh
13. Menjelaskan akibat / kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
kejadian halusinasi / kambuh
14. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat
dan kerugian tidak patuh minum obat
15. Memberi pujian tiap kali klien benar
Terminasi 1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
klien TAK
b. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi
yang sudah dipelajari
c. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian,
bercakap-cakap, dan patuh minum obat
3. Kontrak yang akan datang
a. Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi pesepsi untuk
mengontrol halusinasi
b. Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien
SESI 5 : TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi
No Nama klien Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan
benar cara minum keuntungan akibat tidak patuh
obat minum obat minum obat
1
2
3
4
5
6
7
8
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kekmampuan menyebutkan lima benar cara
minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Beri tanda
centang jika klien mampu dan tanda silang jika klien tidak mampu.
Sesi 1
Stimulasi persepsi : harga diri rendah
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif diri sendiri.
1. tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan dan aspek positif diri sendiri. beri tanda centang jika klien mampu dan
tanda silang jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. contoh: client mengikuti sesi 1 TAK stimulasi persepsi harga diri
rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami
kesulitan menyebutkan hal positif diri. Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif
dirinya dan tingkatkan reinforcement atau pujian.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
SESI 2 MELATIH POSITIF PADA
DIRI
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1. Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan.
2. Klien dapat memilih hal positif diri yang akan dilatih.
3. Klien dapat melatih hal positif diri yang telah dilatih.
4. Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemampuan yang telah
dilatih.
Persiapan Alat
1. Spidol dan papan tulis/ whiteboard/ flipchart.
2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih.
3. Kertas daftar kemampuam positif pada Sesi 1.
4. Jadwal kegiatan sehari-hari dan pulpen.
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih.
3. Ruangan nyaman dan tenang.
Persiapan
1. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi
1.
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah ada tambahan hal positif klien`
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yang melatih hal positif
pada klien
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
Tahap Kerja
16. Terapis meminta semua klien membaca ulang daftar kemampuan
positif pada Sesi 1 dan memilih satu untuk dilatih.
17. Terapis meminta klien menyebutkan pilihannya dan ditulis di
whiteboard.
18. Terapis meminta semua klien untuk memilih satu dari daftar di
whiteboard. Kegiatan yang paling banyak dipilih diambil untuk
dilatih.
19. Terapis melatih cara pelaksanaan kegiatan/ kemampuan yang
dipilih dengann cara berikut.
a. Terapis memperagakan.
b. Klien memperagakan ulang (semua klien mendapat giliran).
c. Berikan pujian sesuai dengan keberhasilan klien.
20. Kagiatan 1 sampai dengan 4, dapat diulangi untuk kemampuan/
kegiatan yang berbeda.
Terminasi Evaluasi
4. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
5. Terapis memberikan pujian kepada kelompok.
Tindak Lanjut
Terapis meminta klien memasukkan kegiatan yang telah dilatih
pada jadwal kegiatan sehari-hari.
Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang untuk hal positif lain.
2. Menyepakati waktu dan tempat sampai aspek positif selesai
dilatih.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
STIMULASI SENSORI SUARA
Halaman :
Sesi 1 :TAK
Stimulasi sensori mendengar musik
Kemampuan memberi respons pada musik
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,merespons,
memberi pendapat, menyampaikan perasaan tentang musik yang di dengar. Beri tanda
(V) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
MENGGAMBAR
Halaman :
C.Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain.
2. Terpis menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien
lain.
b.Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan
yang diinginkan saat ini.
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan
memberi pengutan kepada klien untuk terus menggambar.
Jangan mencela klien.
e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta
masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan
gambar yang telah dibuatnya kepada klien lain. Yang harus
diceritakan adal gambar apa dan apa makna gambar tersebut
menurut klien.
f. Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat
giliran.
g. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis
mengajak klien lain bertepuk tangan.
Terminasi a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan
melalui gambar.
c. Kontrak yang akan dating
1. Menyepakati TAK yang akan dating, yaitu menonton TV
2. Menyepakati waktu dan tempat
SESI 2 : TAK
Stimulasi sensori menggambar
Kemampuan memberi renspons terhadap menggambar
No Aspek yang dinilai Nama Klien
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda (V) jika klien mampu
dan tanda (X) jika klien tidak mampu
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
STIMULASI SENSORIS
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Persiapan 19. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti TAK
sesi 2.
20. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton
TV/video dan menceritakannya.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin epada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai.
Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menonton TV/video dan menceritakan makna yang telah
ditonton.
b. Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
c. Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video.
d. Setelah selesai menonton, masing-masing klien diberi
kesempatan menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk
kehidupan klien. Berurutan searah jarum jam, dimulai dari
klien yang ada di sebelah kiri terapis. Sampai semua klien
mendapat giliran.
e. Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis
mengajak klien bertepuk tangan dan memberikan pujian.
Terminasi a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang
baik.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan
indikasi klien.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
Sesi 3 : TAK
Stimulasi sensoris menonton
Kemampuan memberi respons pada tontonan
Nama Klien
No. Aspek yang dinilai
1. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir TAK
2. Memberi respons pada saat
menonton (senyum, sedih,
dan gembira)
3. Menceritakan cerita dalam
TV/video
4. Menceritakan perasaan
setelah menonton
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengikuti, berespons,
menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri tanda (v) jika klien
mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi sensoris menonton.
Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa respons, klien tidak dapat
menceritakan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan stimulus di ruangan, ulang kembali
dengan stimulus yang berbeda.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
ORIENTASI REALITAS
SESI 1: PENGENALAN ORANG
Sesi 1 : TAK
Orientasi Realitas Orang
Kemamuan Mengenal Orang Lain
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
panggilan, asal, dan hobi klien lain. Beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika
klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
Sesi 2: Pengenalan Tempat
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang dilakukandengancaraberkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangimasalahemosional dan memperbaikiinteraksisosial.
Persiapan 24. Mengingatkan kontrak pada klien peserta sesi 1 TAK orientasi
realitas
25. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan Orientasi
A. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Terapis dan klien memakai papan nama
B. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama
klien yang lain
C. Kotrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal
tempat yang biasa dilihat
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang bingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
Tahap kerja
1. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,
nama ruangan, klien diberi kesempatan menjawab. Beri
pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat
2. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder
lagu dangdut, sedangkan bola tenis diedarkan dari sari
satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada
saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola
tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan
nama ruangan tempat klien dirawat
3. Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu,
dan meminta klien yang memegang bola tenis untuk
menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit.
Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat
giliran
4. Terapis memberikan pujian sat klien telah menyebutkan
dengan benar
5. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan
nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat,
kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK, dan ruang
lainnya
Terminasi 12. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
13. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama
tempat
14. Kontrak yang akan datang
Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu
mengenal waktu
Menyepakati waktu dan tempat
Sesi 2 : TAK
Orientasi realitas tempat
Kemampuan mengenal tempat di rumah sakit
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal tempat-tempat di ruang
rawat dan nama rumah sakit beri tanda √ jika klien mampu dan tanda x jika tidak
mampu
Dokumentasi :
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 2, TAK orientasi realitas tempat. Klien
mampu menyebutkan nama ruangan dan letak kamar tidur yang lain belum mampu.
Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
Nama klien
No. Aspek yang dinilai
1. Menyebutkan jam
2. Menyebutkan hari
3. Menyebutkan tanggal
4. Menyebutkan bulan
5. Menyebutkan tahun
Petunjuk:
3. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK kolom nama klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal waktu, hari, tanggal,
bulan dan tahun. Beritanda jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki kilen saat TAK, pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 3 TAK orientasi realitas waktu. Klien
menyebutkan tanggal dan hari, tetapi yang lain belum mampu. Orientasikan klien terhadap
waktu secara intensif.