Anda di halaman 1dari 74

POLTEKKES KEMENKES No.

Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.001
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
IMAJINASI TERBIMBING
Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu menejemen stres yang dilakukan dengan mengarahkan
klien kedalam imajinasi yang dibimbing oleh istruktur yang dapat
mengalihkan pikiran dan mengurangi tingkat stres.
Indikasi Klien dengan tingkat stres dan kecemasan tinggi yang masih bisa
berkonsentrasi.
Tujuan Mengurangi stress dengan tekhnik pengalihan pikiran.
Persiapan tempat Persiapan alat :
dan alat  Musik atau alat lain untuk kenyamanan klien
 Rekaman naskah jika tidak disampaikan sendiri
 Bantal, kursi sandaran
Persiapan klien 1. Pastikan klien dalam posisi nyaman dan rileks dan putar
audiotape recorder dengan pelan.
2. Jelaskan prosedur dan manfatnya pada klien
Persiapan Atur lingkungan dengan nyaman, bebas dari distraksi selama sekitar
Lingkungan 20 menit
Pelaksanaan 1. Cuci tangan
2. Mulai sessi dengan nafas rileks, pelan, dan berirama.
3. Selanjutnya bimbing klien menuju situasi istirahat penuh
Contoh :
“ tutup mata perlahan”
“ nafas pelan dan berirama “
“ Silahkan membayangkan ketempat yang nyaman dan
aman”. Seperti dikaki gunung, hutan, kebun, pantai atau
tempat khusus.
“ Tempat ini adalah tempat yang aman dan spesial bagimu,
setiap saat stres kamu dapat pergi ketempat ini”
Bayangkan kamu sedang berjalan dikaki gunung, dengarkan
suara langkah kakimu….hembusan
angin…..suarapepohonan…..bau wanginya bunga……rasa
dinginnya udara.”
“ Dengarkan suara air yang menyiram batu”
“ bayangkan kamu sedang duduk didekatnya, mencelupkan
kaki ke air dingin, selanjutnya rasakan kesegarannya dan
dinginnya kakimu.
“ Relaks, dengarkan suara kicauan burung, rasakan
kehangatan matahari pandang birunya langit.”
4. Lihat tanda-tanda relaksasi, ketegangan, dan emosi. Lihat
perubahan bahasa tubuh, ekspresi wajah dan tanda-tanda
kesedihan
5. Bawa kembali klien ke realita. “Perlahan-lahan mulai gerakkan
tangan, lengan dan kaki dan lakukan beberapa kali nafas dalam,
buka mata perlahan-lahan. Yakinkan bahwa dia aman dan dapat
membayangkan pergi ke tempat tersebut kapan saja diperlukan
Terminasi Identifikasi perasaan klien untuk mengetahui efektifitas imajinasi
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.002
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
RELAKSASI PROGRESIF
Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu menejemen stres yang dilakukan dengan mengarahkan
klien untuk merilekskan otot gerak yang dibimbing oleh istruktur
sehingga dapat mengurangi masalah emosional dan keluhan otot
gerak.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan keluhan pada otot gerak.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan keluhan pada otot gerak.
Persiapan tempat Persiapan alat :
dan alat  Musik klasik
Persiapan klien 1. Cek adanya masalah emosional, adanya luka, atau keluhan pada
otot gerak
2. Jaga untuk tidak terputus selama 15-30 menit
3. Atur posisi klien pada duduk atau tempat tidur yang nyaman
Persiapan Atur lingkungan dengan nyaman, bebas dari distraksi selama sekitar
Lingkungan 15-30 menit
Pelaksanaan 1. Cuci tangan
2. Kurangi cahaya lampu dan putar musik dengan volume pelan
3. Tutup mata pelan-pelan, Anjurkan klien tarik nafas 3-6 kali,
dalam dan rileks
4. Saat menginstruksikan klien pertahankan suara lemah lembut.
Betulkan posisi dan ketegangan, kemudian lanjutkan secara
perlahan pada segmen berikutnya.
5. Mulai proses penegangan dan relaksasi sesuai petunjuk:
 Tarik nafas dan hembuskan secara perlahan dengan relaks
 Wajah, rahang, mulut ( kedipkan mata, dan kerutkan wajah)
 Leher (tarik dagu ke leher)
 Tangan kanan genggam lalu relax
 Lengan kanan ( tegangkan siku lalu relax)
 Tangan kiri genggam lalu relax
 Lengan kiri ( tegangkan siku lalu relax)
 Punggung, bahu, chest (angkat bahu lalu relax)
 Abdomen (angkat abdomen lalu relax)
 Tungkai atas kanan (tekan kebawah dengan kuat lalu relax)
 Tungkai bawah kanan (cengkaramkan jari-jari lau relax)
 Tungkai atas kiri (tekan kebawah dengan kuat lalu relax)
 Tungkai bawah kiri (cengkaramkan jari-jari lalu relax)
6. Dengan ditambah 3-6 kali nafas relax Gerakkan kaki, tangan,
lengan, tungkai , buka mata kembali.
Terminasi Evaluasi perubahan ketegangan, kecemasan yang dirasakan klien
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.003
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
LATIHAN NAFAS DALAM
Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu menejemen stres yang dilakukan dengan cara menarik
nafas dalam sehingga mengurangi masalah emosional seperti stres
dan kecemasan.
Indikasi Klien dengan masalah emosional.
Tujuan Mengurangi masalah emosional.
Persiapan 1. Berikan penjelasan tujuan dan manfaat tindakan
2. Sediakan waktu selama 5-10 mnt
Pelaksanaan 1. Atur posisi klien pada tempat duduk atau ditempat tidur yang
nyaman
2. Tutup mata letakkan satu tangan pada perut kanan atas
3. Tarik nafas dalam secara perlahan lewat hidung, rasakan gerakan
pelan perut anda
4. Hembuskan secara perlahan, lewat mulut anda
5. Fokuskan pada pernafasan & rasakan keluar-masuknya udara
pada tubuhmu
6. Ulangi tarik nafas dalam beberapa kali sampai merasa rileks
7. Anjurkan buka mata pelan-pelan
Terminasi Evaluasi perasaan dan manfaat yang dirasakan klien setelah prosedur
dilakukan
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.005
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :

TINDAKAN PENGIKATAN Halaman :


(RESTRAIN)

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Tindakan pengekangan pada klien jiwa dengan mengekang daerah
ekstrimitas klien.
Indikasi Klien dengan PK ( Perilaku Kekerasan ).
Tujuan Mencegah dampak PK ( Perilaku Kekerasan ).
Pelaksanaan 1. Siapkan alat pengekang yang sesuai & Ciptakan suasana
lingkungan yang terapeutik dan tidak memprovokasi kemarahan
klien
2. Dekati pasien dengan tenang; langsung (tidak ragu-ragu); dengan
sikap yang tidak menantang
3. Pegang ekstremitas klien yang terlepas dengan benar dan kuat
secara bersamaan (bila tidak mampu jangan lakukan sendiri)
4. Menjelaskan secara singkat, sederhana dan berulang-ulang kepada
klien alasan dilakukannya restraint (bersamaan memegang
ekstremitas)
5. Pasang restraint pada ekstremitas dengan tehnik yang benar (jenis
simpul dan tempat simpul, tidak terjangkau tangan klien, dan
tidak mudah terlepas)
6. Longgar tali pengikat 1 jari telunjuk
7. Pastikan sirkulasi darah pada keempat ektrimititas tetap baik
8. Sikap dan ucapan perawat tidak menimbulkan ketidaknyamanan
fisik maupun emosional (cont. memukul, membentak,
mengancam)
9. Informasikan pada klien perawat akan selalu mengawasi dan siap
membantu segala kebutuhan ADL klien selama diikat
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI Halaman :
(TAKS)
Sesi 1

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan 1. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial:
menarik diri.
2. Membuat kontrak dengan klien.
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan 1. Memberikan salam terapeutik: salam dari terapis
2. Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini.
3. Kontrak:
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
2. Menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
Tahap kerja
1. Menjelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan
dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan dengan arah
jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat tape dimatikan
maka anggota kelompok yang memegang bola
memperkenalkan dirinya
2. Menghidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola
tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
3. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bola mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama
lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh terapis
sebagai contoh
4. Menulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan
tempel /pakai.
5. Mengulangi b,c, dan d sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran.
6. Memberi pujian untuk tiap keberhasilan anggota dengan
memberi tepuk tangan
Terminasi 1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal
kegiatan harian klien
3. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-
hari
4. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal
kegiatan harian klien
5. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok
6. Menyepakati waktu dan tempat.
No. Dokumen :
POLTEKKES KEMENKES MALANG
SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
SESI 2 (SOSIALISASI)
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan 1. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada Sesi
2. Mempersiapkan alat dan tempat
Pelaksanaan 1. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik
1. Salam dari terapis.
2. Peserta dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan apakah tela hmencoba memperkenalkan
diripada orang lain.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok.
2. Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.

2. Tahap kerja
a) Hidupkan kaset pada tape recorer dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam.
b) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bola mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota
kelompok yang ada di sebelah kanan dengan cara:
1. Memberi salam
2. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hobi
3. Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hobi lawan bicara
4. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

c) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat


giliran.
d) Hidupkan kembali kaset pada tape recorder dan edarkan bila.
Pada saat tape dimatikan,minta pada anggota kelompok yang
memegang bola untuk memperkenalkan anggota kelompok
yang disebelah kanannya kepada kelompok, yaitu :nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapis
sebagai contoh.
e) Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran.
f) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.

Terminasi 1. Tahap terminasi


a) Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Rencana tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan
2. Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan
harian klien.
c) Kontrak yang akandatang
1. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu dengan bercakap-
cakap tentang kehidupan pribadi
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Evaluasi dilakukank etika proses TAK berlangsung, khususnya pada
Dokumentasi tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAKS Sesi 2, dievaluasi kempuan klien dalam
berkenalans ecara verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut
a. Kemampuan Verbal
Nama klien
No. Aspek yang dinilai
1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan nama
panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
5. Menanyakan nama lengkap
6. Menanyakan nama panggilan
7. Menanyakan asal
8. Menanyakan hobi
Jumlah

b. Kemampuan Non-Verbal
Nama klien
No. Aspek yang dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan Bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk 1. Dibawah judul nama klien,tuliskan nama panggilan klien yang
ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
 Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai
≥6 disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤5.
 Kemampan nonverbal,disebut mampu jika mendapat
nilai 3 atau 4,disebut belum mampu jika mendapat nilai
≤2.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI Halaman :
(TAKS)
Sesi 3

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan 1. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada Sesi 2
TAKS.
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan a. Salam Terapeutik
Pada tahap ini terapis melakukan
1. Memberikan salam terapeutik
2. Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/Validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang
lain.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dengan
menjawab tentang kehidupan pribadi.
2. Menjelaskan aturan main berikut.
a. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegitan dari awal sampai selesai.
TAHAP KERJA
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam.
b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bola mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan
pribadi anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan
cara :
1. Memberi salam
2. Memanggil panggilan
3. Menanyakan kehidupan pribadi : orang terdekat/
dipercayai/ disegani, pekerjaan
4. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran.
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
Terminasi a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap
tentang kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan
sehari-hari.
2. Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan
harian klien.
c. Kontrak yang akan dating
1. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan
membicarakan topic pembicaraan tertentu.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Sesi 3 : TAKS
Kemampuan bercakap-cakap

a. Kemampuan verbal : Bertanya

NO. Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Mengajukan pertanyaan
yang jelas
2. Mengajukan pertanyaan
yang ringkas
3. Mengajukan pertanyaan
yang relevan
4. Mengajukan pertanyaan
secara spontan
Jumlah

b. Kemampuan verbal : Menjawab


NO. Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Menjawab dengan jelas


2. Menjawab dengan
ringkas
3. Menjawab dengan
relevan
4. Menjawab dengan
spontan
Jumlah
c. Kemampuan nonverbal

NO. Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan member i tanda ( √ ) jika ditemukan pada
klien dan tanda ( X ) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu ;
jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI (TAKS) Halaman :
Sesi 4

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada Sesi 3
TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan Orientasi
a. Salam terapeutik
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberikan salam terapeutik
b. Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi atau validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah telah latihan bercakap cakap dengan
orang lain
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan,
memilih, dan memberi pendapat tentang topik percakapan
2. Menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
3. Tahap kerja
4. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola
tenis berlawanan dengan arah jarum jam
5. Pada saat tape di matikan, anggota kelompok yang
memegang bola mendapat giliran untuk
menyampaikan satu topik yang ingin di bicarakan
dimulai oleh terapis sebagai contoh. Misalnya”cara
bicara yang baik” atau “cara mencari teman “
6. Tuliskan pada flipchart/ white board topik yang
disampaikan secara berurutan
7. Ualangi a,b dan c sampai semua anggota kelompok
menyampaikan topik yang ingin disampaikan
8. Hidupkan lagi kaset dan edarkan bola tenis. Pada saat
dimatikan, anggota yang memegang bola memilih
topik yang disukai untuk dibicarakan dari daftar yang
ada
9. Ulangi e sampai semua anggota kelompok memilih
topik
10. Terapis membantu menetapkan topik yang paling
banyak di pilih
11. Hidupkan lagi kaset dan edarkan bola tenis. Pada saat
dimatikan, anggota yang memegang bola
menyampaikan pendapat tentang topik yang dipilih
12. Ulangi h sampai semua anggota kelompok
menyampaikan pendapat
13. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok
dengan memberi tepuk tangan
Terminasi 3. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
4. Rencanatindaklanjt
1. Menganjurkansetiapanggotakelompokbercakap-
cakaptentang topic tertentudengan orang lain
padakehidupansehari-hari
2. Memasukkankegiatanbercakap-
cakappadajadwalkegiatanhaian kalian
5. Kontrak yang akandatang
4. Meyepakatikegiatanberikutnya,
yaitumenyampaikandanmembicarakanmasalahpribadi
5. Menyepakatiwaktudantempat

Sesi4 : TAKS
Kemampuanbercakap-cakaptopiktertentu

 Kemampuan verbal. Menyampaikantopik

N NamaKlien
Aspek yang dinilai
o
Menyampaikantopikdenganjel
1
as
Menyampaikantopiksecararing
2
kas
Menyampaikantopik yang
3
relevan
Menyampaikantopiksecaraspo
4
ntan
Jumlah
 Kemampuan verbal. Memilihtopik

N NamaKlien
Aspek yang dinilai
o
Memilihtopikdenganjela
1
s
Memilihtopiksecararingk
2
as
Memilihtopik yang
3
relevan
Memilihtopiksecaraspon
4
tan
Jumlah

 Kemampuan verbal. Memberitopik

N NamaKlien
Aspek yang dinilai
o
Memberitopikdenganjela
1
s
Memberitopiksecararing
2
kas
Memberitopik yang
3
relevan
Memberitopiksecaraspo
4
ntan
Jumlah

 Kemampuannonverbal

N NamaKlien
Aspek yang dinilai
o
Kontakmata
1
Duduktegak
2
Menggunakanbahasatubuh yang
3
sesuai
Mengikutikegiatandariawalsampaia
4
khir
Jumlah
Petunjuk :

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika ditemukan pada klien
atau tanda x jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu; jika
nilai <2, klien belum mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS
KELOMPOK : SOSIALISASI (SESI Halaman :
5 TAKS)

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksisosial.
Persiapan 1. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 4
TAKS.
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan 6. Memberikansalamterapeutik
a. Salam dari terapis.
b. Klien dan terapis memakai papan nama.
7. Evaluasi atau validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini.
b. Menanyakan apakah telah latihan bercakap cakap tentang
topik atau hal tertentu dengan orang lain.
8. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan,
memilih, dan memberi pendapat tentang masalah pribadi.
b. Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
9. Hidupkankasetpada tape recorder danedarkan bola
tenisberlawananandenganarahjarum jam.
10. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bola mendapat giliran untuk menyampaikan satu masalah pribadi
yang ingin di bicarakan.dimulai oleh terapis sebagai contoh.
Misalnya, ” sulit bercerita” atau tidak di perhatikan
ayah/ibu/kakak/teman.
11. Tuliskan pada flipchart/whiteboard masalah yang disampaikan.
12. Ulangi 4, 5, dan 6 sampai semua anggota kelompok
menyampaikan masalah yang ingin dibicarakan.
13. Hidupkan lagi kaset dan edarkan bola tenis. Pada saat dimatikan,
anggota yang memegang bola memilih masalah yang ingin
dibicarakan.
14. Ulangi sampai semua anggota memilih masalah yang ingin
dibicarakan.
15. Terapis membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih.
16. Hidupkan lagi kaset dan edarkan bola tenis. Pada saat dimatikan
anggota yang memegang bola menyampaikan pendapat tentang
masalah yang dipilih.
17. Ulangi no 11 sampai semua anggota kelompok menyampaikan
pendapat.
18. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
Terminasi 1. Evaluasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b.Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2. Rencana tindak lanjut
3.a.Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap cakap tentang
masalah pribadi dengan oranglai pada kehidupan sehari-hari
4.b. Memasukkan kegiatan bercakap-cakap tentang masalah pribadi
pada jadwal kegiatan harian klien.
5.3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu bekerja sama dalam
kelompok
b.Menyepakati waktu dan tempat

SESI 5: TAKS
Kemampuan bercalap cakap masalah pribadi
a. Kemampuan verbal : Menyampaikan topik

No Aspek yang dinilai Namaklie


n
1. Menyampaikan topik
dengan jelas
2. Menyampaikan topik
dengan ringkas
3. Menyampaikan topik yang
relevan
4. Menyampaikan topik
secara spontan
Jumlah

b. Kemampuan verbal : Memilih topik

No Aspek yang dinilai Namaklie


n
1. Memilih topik dengan
jelas
2. Memilih topik dengan
ringkas
3. Memilih topik yang
relevan
4. Memilih topik yang
spontan
Jumlah

c. Kemampuan verbal : Mmemberi pendapat tentang masalah

No Aspek yang dinilai NamaKlie


n
1. Memberi pendapat
dengan jelas
2. Memberi pendapat
dengan ringkas
3. Memberi pendapat
dengan relevan
4. Memberi pendapat
dengan spontan
Jumlah

d. Kemampuan nonverbal

No Aspek yang dinilai NamaKlie


n
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari
awal samapai akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda () jika ditemukan pada
klien atau tanda (X) jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu,
jika <2, klien belum mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI Halaman :
(TAKS)
Sesi 6

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang
dilakukandengancaraberkelompokdandibimbingolehinstruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangimasalahemosionaldanmemperbaikiinteraksisosial.
Persiapan 3. Mengigattkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi TASK
4. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan  ORIENTASI
19. Salam terapeutik
a. Salam dariterapis
b. Kliendanterapismemakaipapannama
20. Melakukan evaluasi / validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang
masalah pribadi dengan orang lain.
21. Menyampaikan tujuan/kontrak dan aturan main
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan bertanya dan
meminta kartu yang diperlukan serta menjawab dan memberi
kartu pada anggota kelompok
b. Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
 TAHAP KERJA
1. Terapis membagi empat buah kartu kwartet untuk setiap anggota
kelompok. Sisanya diletakkan diatas meja.
2. Terapis meminta setiap anggota kelopok menyusun kartu sesuai
dengan seri (satu seri mempunyai 4 kartu).
3. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam.
4. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bola memulai permainan berikut.
a. Meminta kartu yang dibutuhkan (seri) yang belum lengkap
kepada anggota kelompok disebelah kananya.
b. Jika kartu yang dipegang serinya lengkap,diumumkan kepada
kelompok dengan membaca judul dan sub judul.
c. Jika kartu yang dipegang serinya tidak lengkap dapat
dikenankan mengambil satu kartu dari tumpukan kartu di atas
meja.
d. Jika anggota kelomok memberikan kartu yang dipegang pada
yang meminta, ia berhak mengambil satu kartu dari tumpukan
kartu diatasmeja.
e. Setiap menerima kartu, diminta mengucap terimakasih.
5. Ulangi c dan d jika d 2 atau d 3 terjadi.
6. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
Terminasi 1. Evaluasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS.
b. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Rencana tindak lanjut
a. Menganjurkan setiap anggota kelompok latihan bertanya
meminta, menjawab dan memberi pada kehidupan sehari-hari
(kerja sama)
b. Memasukan kegiatan bekerja sama pada jadwal kegiatan
harian klien.
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu mengevaluasi
kegiatan TAKS.
b. Menyepakati waktu dan tempat.

a. Kemampuan verbal : Bertanyadanmeminta


No. Aspek yang dinilai Namaklien

1. Bertanyadanmemintadenganjela
s
2. Bertanyadanmemintadenganrin
gkas
3. Bertanyadanmemintasecararele
van
4. Bertanyadan
memintasecaraspontan
Jumlah

b. Kemampuan verbal : Menjawabdanmemberi

No. Aspek yang dinilai Namaklien

1. Menjawabdanmemberidenganjel
as
2. Menjawabdanmemberidenganrin
gkas
3. Menjawabdanmemberisecararele
van
4. Menjawabdanmemberisecaraspo
ntan
Jumlah

c. Kemampuan nonverbal
No. Aspek yang dinilai Namaklien

1. Kontakmata
2. Duduktegak
3. Menggunakanbahasatubuh yang
sesuai
4. Mengikutikegiatandariawalsampaia
khir
Jumlah

Pentunjuk :
1. Di bawahjudulnamaklien, tuliskannamapanggilanklien yang ikut TAKS
2. Untuktiapklien, semuaaspekdinilaidenganmemberitanda - jikaditemukanpadaklienatau
- jikatidakditemukan
3. Jumlahkankemampuan yang ditemukan ; jikanilai ≤ 2 klienbelummampu
No. Dokumen :
POLTEKKES KEMENKES MALANG
SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI Halaman :
(TAK)
Sesi 7

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang dilakukandengancaraberkelompok dan
dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Klienmampumenyampaikanpendapattentangmanfaatkegiatankelompok
yang telahdilakukan
Persiapan 5. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 6
TAKS
6. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan 1. Orientasi
A. Salam Terapeutik
1. Salam dari terapis
2. Klien dan terapis memakai papan nama
B. Evaluasi / validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah telah llatihan bekerja sama dengan
orang lain
C. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan manfaat
enam kali pertemuan TAKS
2. Menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok,
harus meminta izin ekepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
2. Tahap Kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola
tenis berlawanan dengan arah jarum jam
b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang
memegang bola mendapat kesempatan menyampaikan
pendapat tentang manfaat dari enam kali pertemuan
yang telah berlalu.
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok
menyampaikan kelompok
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok
dengan memberi tepuk tangan
Terminasi a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
3. Menyimpulkan 6 kemampuan pada 6 kali pertemuan yang
lalu
b. Rencana tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok tetap melatih diri
dari enam kemampuan yang telah dimiliki, baik di RS
maupun di rumah
2. Melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk
memberi dukungan pada klien dalam menjalankan
kegiatan – kegaitan sehari – hari
c. Kontrak yang akan datang
Menyepakati rencana evaluasi kemampuan secara periodik

SESI 7 : TAKS
EvaluasiKemampuanSosialisasi

a. Kemampuan verbal : Menyebutkanmanfaatenam kali TAKS


No Aspek yang Dinilai Nama Klien
.
1. Menyebuktanmanfaatsecarajelas
2. Menyebutkanmanfaatsecararingkas
3. Menyebutkanmanfaat yang relevan
4. Menyebutkanmanfaat yang spontan
Jumlah

b. Kemampuan non verbal

No Aspek yang Dinilai Nama Klien


.
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
sesui
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumlah

Petujuk
1. Di bawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut TKAS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilaidengan memberi tanda (v) jika ditemukan pada
klien atau (x)jika tidak ditemukan
3. Jumblah kemampuan yang di tumukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 berarti klien
mampu dan jika nilai kurang 2. Klien belum mampu

POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :


MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI UMUM Halaman :
Sesi 1 : Menonton Televisi
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1. Klien mampu menyebutkan apa yang dilihat.
2. Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara TV yang di
tonton.
3. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien
lain.
Persiapan 7. Memilih dan mebuat kontrak dengan klien sesuai dengan
indikasi: klien perubahan persepsi dan klien menarik diri yang
telah mengikuti TAKS
8. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan 22. Orientasi
a. Salam dari terapis
b. Perkenalan nama, dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (diberi papan
nama)
23. Evaluasi / validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan masalah yang dirasakan
24. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton tv dan
bercakap–cakap tentang TV yang ditonton
b. Menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a. Tentukan acara televise yang menarik dan mudah dimengerti
oleh klien.
b. Beri kesempatan bagi klien untuk menonton acara TV selama
10 menit dan setelah itu TV dimatikan.
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai acara tv yang
telah ditonton.
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien
sebelumnya.
e. Berikan pujian / penghargaan atas kemampuan klien memberi
pendapat.
f. Ulangi c, d, dan e sampai semua klien mendapat kesempatan.
g. Beri kesimpulan tentang acara TV yang di tonton.
1.

Terminasi Tahap terminasi


a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan
mempersepsikan tayangan TV tertentu dan
mendiskusikannya pada orang lain.
2. Membuat jadwal nonton TV.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

SESI 1 : TAK
Stimulasi Persepsi Umum
Kemampuan persepsi menonton TV
No Aspek yang di nilai Nama klien

1 Memberi pendapat
tentang acara TV.
2 Memberi tanggapan
tentang klien lain.
3 Mengikuti kegiatan
sampai selesai.

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda centang jika di temukan
pada klien jika tanda silang berate tidak ditemukan.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK:
STIMULASI PERSEPSI Halaman :
(SESI 2 : MEMBACA
MAJALAH/KORAN/ARTIKEL)

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan 9. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK.
10. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan 1. Orientasi
a. Salam terapeutik :
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi :
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menayakan masalah yang dirasakan
Menanyakan penerapan TAK yang lalu
c. Kontak :
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu membaca/majalah/Koran/artikel.
Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Tahap Kerja
a. Tentukan bacaan yang akan dibaca
b. Bacalah isi majalah/koran/artikel selama 10 menit (jika
mungkin berikan fotokopi bacaan pada klien)
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai isi bacaan.
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien
sebelumnya.
e. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi
pendapat.
f. Ulangi c,d, dan e sampai klien mendapat kesempatan.
g. Beri kesimpulan tentang bacaan
Terminasi a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membaca
dan mendiskusikannya pada orang lain.
2. Membuat jadwal membaca.
c. Kontak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
2. Menyepakati
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK:
STIMULASI PERSEPSI Halaman :

SESI 3: MELIHAT GAMBAR

Petugas / pelaksana:
Unit : Laboratorium Keperawatan
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1. Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat.
2. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain.
Persiapan Setting:
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat:
1. Beberapa gambar.
2. Buku catatan dan pulpen.
3. Jadwal kegiatan klien.
Metode:
1. Dinamika kelompok.
2. Diskusi dan tanya jawab.
Pelaksanaan 25. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK.
b. Menyiapkan alat dan tempat bersama.
26. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan masalah yang dirasakan.
3. Menanyakan penerapan TAK yang lalu.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu melihat gambar.
2. Menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
27. Tahap kerja
a. Tentukan 1 atau 2 gambar yang umum dikenal orang.
b. Tunjukkan gamabar pada klien (jika besar dapat di depan
saja, jika kecil diedarkan).
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai gambar yang
dilihat.
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien
sebelumnya.
e. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi
pendapat.
f. Ulangi c, d, dan e smapai semua klien mendapat kesempatan.
g. Beri kesimpulan pada tiap gambar yang dipaparkan.
Terminasi 1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak lanjut
a. Menganjurkan klien melatih melihat gambar (di TV,
Koran, majalah, album) dan mendiskusikannya pada
orang lain.
b. Membuat jadwal melihat gambar
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
b. Menyepakati waktu dan tempat.

Tabel Kemampuan Persepsi: Melihat Gambar

Nama klien
No. Aspek yang dinilai
Memberi pendapat tentang
1.
gambar
Memberi tanggapan
2. terhadap pendapat klien
lain
Mengikuti kegiatan sampai
3.
selesai

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda jika ditemukan pada
klien atau jika tidak ditemukan.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) STIMULASI PERSEPSI: Halaman :
PERILAKU KEKERASAN
Sesi 1: Mengenal Perilaku Kekerasan
yang Biasa Dilakukan
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan 11. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
12. Membuat kontrak dengan klien
13. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan 28. Menyampaikan salam
a. Memperkenalkan nama dan pangilan terapis
b. Menanyakan nama dan panggilan klien
29. Melakukan evaluasi/validasi pada klien sebelum pelaksanaan
TAK
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan masalah yang dirasakan
30. Menyampaikan tujuan/kontrak dan aturan main
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, mengenai perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan
b. Menjelaskan aturan mainsebagai berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin pada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan awal sampai selesai.
31. Mendiskusikan penyebab marah
a. Tanyakan pengalaman tiap klien
b. Tulis di papantulis/flipchart/whiteboard
32. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat
terpapar oleh penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi.
a. Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab
(tanda dan gejala)
b. Tulis di papantulis/flipchart/whiteboard
33. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien
(verbal, merusak lingkungan, mencederai/memukul orang lain,
dan memukul diri sendiri).
a. Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah
b. Tulis di papantulis/flipchart/whiteboard
34. Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang
peling sering dilakukan untuk diperagakan
35. Melakukan bermain peran/simulasi untuk perilaku kekerasan
yang tidak berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dan klien
yang melakukan perilaku kekerasan).
36. Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain
peran/simulasi
37. Mendiskusikan dampak/akibat perilaku kekerasan
a. Tanyakan akibat perilaku kekerasan
b. Tulis di papantulis/flipchart/whiteboard
38. Memberikan reinforcement pada peran serta klien
39. Dalam menjalankan 4 sampai 11, upayakan semua klien terlibat
40. Memberi kesimpulan penyebab, tanda dan gejala, perilaku
kekerasan, dan akibat perilaku kekerasan
41. Menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang
sehat menghadapi kemarahan
Terminasi 1. Melaksanakankan evaluasi pada akhir pelaksanaan TAK
a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Memberikan reinforcement ositif pada perilaku klien yang
positif.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
a. Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi
penyebab marah, tanda gejala, perilaku kekerasan yang
terjadi, dan akibat perilaku kekerasan
3. Menyampaikan kontrak yang akan datang
a. Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah
perilaku kekerasan
b. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya

Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan


Kemampuan Psikologis

No. Nama Klien Penyebab PK Member Tanggapan Tentang


Tanda dan Perilaku Akibat PK
Gejala PK Kekerasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab perilaku
kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan dan
akibat perilaku kekerasan. Beri√ tanda jika klien mampu dan tanda × jika klien tidak
mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK :
STIMULASI PRESEPSI Halaman :
( SESI 2 : MENCEGAH PERILAKU
KEKERASAN FISIK )

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang dilakukandengancaraberkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangimasalahemosional dan memperbaikiinteraksisosial.
Persiapan 14. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1
15. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan a. Salam terapuetik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi atau validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah ada kejadian perilaku kekerasan :
penyebab; tanda dan gejala;perilaku kekerasan serta
akibatnya
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara fisik untuk
mencegah perilaku kekerasan
2. Menjelaskan aturan main berikut.
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal samapai
selesai
d. Tahap kerja
a. Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan oleh
klien.
1. Menanyakan kegiatan : rumah tangga, harian dan
olahraga yang bisa dilakukan klien
2. Tulis dipapan tulis
b. Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk
menyalurkan kemarahan secara sehat : tarik nafas dalam,
menjemur/memukul kasur/bantal, menyikat kamar mandi,
main bola, senam, memukul bantal pasir tinju dan
memukul gendang
c. Membantu klien memilih 2 kegiatan yang dapat dilakukan
d. Bersama klien mempraktikkan 2 kegiatan yang dipilih
1. Terapis mempraktikkan
2. Klien melakukan redemonstrasi
e. Menanyakan perasaan klien setelah mempraktikkan cara
penyaluran kemarahan
f. Memberikan pujian pada peran serta klien
g. Upayakan semua klien berperan aktif

Terminasi a. Tahap terminasi


a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2. Menanyakan ulang cara baru yang sehat mencegah
perilaku kekerasan.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah
dipelajari jika stimulus penyebab perilaku kekerasan.
2. Menganjurkan klien melatih secara teratur cara yang
telah dipelajari.
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu
interaksi sosial yang asertif
2. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

Kemampuan mencegah perilaku kekerasan fisik

No Mempraktikkan cara fisik yang Mempraktikkan cara fisik


Nama klien
. pertama yang kedua
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien beri penilaian tentang kemampuan mempraktikkan du acara fisik
untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda (v) jika klien mampu dan tanda (×)
jika klien tidak mampu

POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :


MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK): STIMULASI PERSEPSI Halaman :
Sesi 3: Mencegah Perilaku Kekerasan
Sosial

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan 16. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi 2
17. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan 42. Orientasi
a. Salam Terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Klien dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi/Validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan
gejala marah, serta perilaku kekerasan.
3. Tanyakan apakah kegiatan fisik untuk mencegah perilaku
kekerasan sudah dilakukan.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara sosial untuk
mencegah perilaku kekerasan.
2. Menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
43. Tahap kerja
a. Mendiskusikan dengan klien cara bicara jika ingin meminta
sesuatu dari orang lain.
b. Menuliskan cara-cara yang disampaikan klien.
c. Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa
paksaan, yaitu “Saya perlu/ingin/minta ...., yang akan saya
gunakan untuk ....”.
d. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan
ulang cara pada poin c.
e. Ulangi d. sampai semua klien mencoba.
f. Memberikan pujian pada peran serta klien.
g. Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan
rasa sakit hati pada orang lain, yaitu “Saya tidak dapat
melakukan ...” atau “Saya tidak menerima dikatakan...” atau
“Saya kesal dikatakan seperti...”
h. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan
ulang cara pada poin d.
i. Ulangi h sampai semua klien mencoba
j. Memberikan pujian pada peran serta klien
Terminasi 1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan
yang telah dipelajari
c. Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar
2. Tindak lanjut
a. Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik dan interaksi
sosial yang asertif, jika stimulus penyebab perilaku kekerasan
terjadi
b. Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi sosial
yang asertif secara teratur
c. Memasukkan interaksi sosial yang asertif pada jadwal
kegiatan harian klien
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu kegiatan
ibadah
b. Menyepakati waktu ddan tempat TAK berikutnya

Kemampuan mencegah perilaku kekerasan sosial


No Nama Klien Memperagakan Memperagakan cara Memperagakan cara
. cara meminta tanpa menolak yang baik mengungkapkan
paksa kekerasan yang baik
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan
perilaku kekerasan secara sosial: meminta tanpa paksa, menolak dengan baik,
mengungkapkan kekesalan dengan baik. Beri tanda centang jika klien mampu dan
beri tanda silang jika klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI Halaman :
(SESI 4 : MENCEGAH PERILAKU
KEKERASAN SPIRITUAL)

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang dilakukandengancaraberkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangimasalahemosional dan memperbaikiinteraksisosial.
Persiapan 44. Mengingatkan kontak dengan klien yang telah ikut sesi
45. Menyiapkan alat dan tempat
Pelaksanaan 14. Orientasi
 Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Klien dan terapis memakai papan nama
 Evaluasi dan validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah ada penyabab marah, tanda dan
gejala marah, serta perilaku kekerasan
3. Tanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi sosial yang
asertif untuk mencegah perilaku kekerasan sudah
dilakukan
 Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu kegiatan ibadah untuk
mencegah perilaku kekerasan
b. Menjelaskan aturan main berikut:
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai

15. Tahap kerja


1. Menanyakan agama dan kebudayaan masing-masing klien
2. Mendiskusikan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan masing-
masing klien
3. Menuliskan kegiatan ibadah masing-masing klien
4. Meminta klien untuk memilih satu kegiatan ibadah
5. Meminta mendemonstrasikan kegiatan ibadah yang dipilih
6. Memberikan pujian pada penampilan klien
Terminasi 1. Evaluasi
7. Terapis menanyakan perasaan klien setelak mengikuti TAK
8. Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan
yang telah dipelajari
9. Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang
benar
2. Tindak lanjut
d. Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik interaksi
sosial yang asertif, dan kegiatan ibadah jika stimulus
penyebab perilaku kekerasan terjadi
e. Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik, interaksi sosial
yang asertif, dan kegiatan ibadah secara teratur
f. Memasukan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan harian
klien
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain yaitu minum
obat teratur
b. Menyepakati waktu dan tempat pertemuan berikutnya

Kemampuan Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual

No Nama Klien Mempraktikan Kegiatan Ibadah Mempraktikan Kegiatan Ibadah


. Pertama Kedua
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Petunjuk:
 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
 Untuk tiap klien beri penilaian tentang kemampuan mempraktikkan dua kegiatan
ibadah pada saat TAK. Beri tanda “√” jika klien mampu dan tanda “X” jika klie tidak
mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
Sesi 5: Mencegah Perilaku Kekerasan
Dengan Patuh Mengonsumsi Obat Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang dilakukandengancaraberkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangimasalahemosional dan memperbaikiinteraksisosial.
Persiapan 1. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 4
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan ORIENTASI
A. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Klien dan terapis pakai papan nama
B. Evaluasi / Validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan
gejala marah, serta perilaku kekerasan
3. Tanyakan apakah kegiatan fisik, interaksi sosial yang
asertif dan kegiatan ibadah untuk mencegah perilaku
kekerasan sudah dilakukan
C. Kontak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu patuh minum obat
untuk mencegah perilaku kekerasan
2. Menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
TAHAP KERJA
A. Mendiskusikan macam obat yang dimakan klien: nama dan
warna (upayakan tiap klien menyampaikan)
B. Mendiskusikan waktu minum obat yang biasa dilakukan klien
C. Tuliskan di whiteboard hasil a dan b
D. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar
waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara
minum obat, benar dosis obat.
E. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara
bergiliran
F. Berikan pujian pada klien yang benar
G. Mendiskusikan perasaan klien sbelum minum obat (catat di
whiteboard)
H. Mendiskusikan peranan klien setelah teratur minu obat (catat
di whiteboard)
I. Menjelskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu
cara mencegah perilaku kekerasan/kambuh
J. Menjelaskan akibat/kerugian jika tidak patuh minum obat,
yaitu kejadian perilaku kekerasan/kambuh
K. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum
obat dan kerugian tidak patuh minum obat
L. Memberi pujian setiap kali klien benar
Terminasi A. EVALUASI
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Menyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang
telah diepalajari
3. Memberikan pujia dan penghargaan atas jawaban yang benar
B. TINDAK LANJUT
1. Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi
sosial, kegiatan ibadah, dan patuh minum obat untuk
mencegah perilaku kekerasan
2. Memasukkan minum obat pada jadwal kegiatan harian klien
C. KONTRAK YANG AKAN DATANG
Mengakhiri pertemuan untuk TAK perilaku kekerasan, dan
disepakati jika klien perlu TAK yang lain

Sesi 5 : TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
Kemampuan Mencegah Perilaku Kekerasan
Dengan Patuh Minum Obat

No. Nama Klien Menyebutkan lima Menyebutkan Menyebutkan


benar minum obat keuntungan akibat tidak
minum obat patuh minum
obat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Petunjuk:
1.tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2.Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara minum
obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Beri tanda √ jika klien
mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 5,TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien
mampu menyebutkan lima benar cara minum obat,belum dapat menyebutkan keuntungan
minum obat dan akibat tidak minum obat. Anjurkan klien mempraktikan lima benar cara
minum obat, bantu klien merasakan keuntungan minum obat, dan akibat tidak minum obat.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) STIMULASI PERSEPSI : Halaman :
HALUSINASI

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan di bimbing instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosisal.
Tujuan 1. Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi.
4. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.
Persiapan 3. Memiliki klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
perubahan sensori persepsi halusinasi.
4. Membantu kontrak dengan klien.
5. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan ORIENTASI
a.Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan
nama).
b. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c.Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu mengenal suara – suara yang didengar.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
TAHAP KERJA
a.Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu
mengenal suara – suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya,
waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat
terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat
terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara
berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di
whiteboard
c.Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan
klien dari suara yang biasa didengar.
Terminasi a.Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi,
dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
c.Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan dating, yaitu cara
mengontrol halusinasi.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Sesi 1 : TAK
Stimulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi

No Nama klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut


. halusinasi waktu terjadi situasi terjadi perasaan saat
halusinasi halusinasi halusinasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi , waktu, situasi,
dan perasan. Beri tanda V jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
MENGONTROL HALUSINASI
DENGAN MENGHARDIK Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Sebuah cara mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara
menolak halusinasi yang muncul.
Indikasi Klien dengan halusinasi dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi.
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.
Persiapan 6. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
7. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Klien dan terapis pakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi,
waktu, situasi, dan perasaan.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara
mengontrol halusinasi.
2. Menjelaskan aturan main, yaitu :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin pada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
Tahap kerja
a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada
saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi
sampai semua klien mendapat giliran.
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi saat halusinasi muncul.
d. Terapis memperagakan cara mengahrdik halusinasi, yaitu: "Pergi
jangan ganggu saya", "Saya mau bercakap-cakap dengan..."
e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi dimulai dari klien di sebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapatkan
giliran.
f. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan saat setiap klien selesai memperagakan menghardik
halusinasi.
Terminasi a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak Lanjut
1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari jika halusinasi muncul.
2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan
harian klien.

c. Kontrak yang akan datang


1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
2. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya.

Stimulasi persepsi : halusinasi


Kemampuan menghardik halusinasi
No Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Menyebutkan cara yang


selama ini digunakan
mengatasi halusinasi
2. Menyebutkan efekyivitas
cara
3. Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
4. Memperagakan
menghardik halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan: cara yang biasa digunakan
untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara menghardik halusinasi, dan
memperagakannya. Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda × jika klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
MENGONTROL HALUSINASI
DENGAN MELAKUKAN Halaman :
KEGIATAN
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1.Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah munculnya halusinasi.
2.Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi.
Persiapan 1.Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2
2.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan Orientasi :
a.Salam terapeutik
1.Salam dari terapis kepada klien
2.Klien dan terapis pakai papan nama
b.Evaluasi/Validasi
1.Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
2.Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
3.Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghardik halusinasi
c.Kontrak
1.Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah terjadinya
halusinasi dengan melakukan kegiatan
2.Menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus
meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tahap kerja :
1.Terapis menjelaskan cara kedua,yaitu melakukan kegiatan sehari-
hari.Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan
mencegah munculnya halusinasi.
2.Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari,dan tulis di whiteboard
3.Terapis membagikan formulir jadual kegiatan harian.Terapis
menulis formulir yang sama di whiteboard
4.Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal
kegiatan harian,dari bangun pagi sampai tidur malam.Klien
menggunakan formulir,terapis menggunakan whiteboard
5.Teraapis melatih klien memperagakan kegiatan kegiatan yang telah
disusun.
6.Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.

Terminasi a.Evaluasi
1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal
kegiatan dan memperagakannya
2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b.Tidak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol
halusinasi,yaitu menghardik dan melakukan kegiatan
c.Kontrak yang akan datang
1.Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya,yaitu belajat cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap
2.Terapis membuat keksepakatan waktu dan tempat

SESI 3 TAK
STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

No. Aspek yang dinilai Nama klien

1. Menyebutkan kegiatan
yang biasa dilakukan
2. Memperagakan
kegiatan yang biasa
dilakukan
3. Menyusun jadwal
kegiatan harian
4. Menyebutkan dua cara
mengontrol halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang
biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyususn jadwal kegiatan
harian, dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi. Beri tanda (v centang) jika
klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.Type equation here .
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang dilakukandengancaraberkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangimasalahemosional dan memperbaikiinteraksisosial.
Persiapan 8. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi.
9. Terapis membuat kontrak klien 3.
10. Mempersiapka alat dan tempat petemuan.
Pelaksanaan a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Klien dan terapis pakai papan dada.
b. Evaluasi/ validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua
cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri
dengan kegiatan terarah) untuk mencegah halusinasi.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
d. Kerja
1. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan
orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi.
2. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa
dan bisa diajak bercakap-cakap.
3. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok
pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan.
4. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika
halusinasi muncul ”Suster, ada suara di telinga, saya mau
ngobrol saja sama suster” atau ”Suster saya mau ngobrol
tentang kapan saya boleh pulang”.
5. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan
dengan orang di sebelahnya
6. Berikan pujian atas keberhasilan klien
7. Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran
Terminasi a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
2. Terapis menanyakan TAk mengontrol halusinansi yang
sudah dilatih.
3. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, dan
bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis membua kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi
dengan patuh minum obat.
2. Terapis menyepakati waktu dan tempat.

Sesi 4 : TAK
Stimulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

Nama Klien
No. Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan orang
yang biasa diajak
bicara
2. Memperagakan
percakapan
3. Menyusun jadwal
percakapan
4. Menyebutkan tiga
cara mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak bicara,
memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan 3 cara mencegah
halusinasi. Beri tanda jika klien mampu, dan tanda jika klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
Mengontrol Halusinasi Halaman :
dengan Patuh Minum Obat
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang
dilakukandengancaraberkelompokdandibimbingolehinstruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1. Klien memahami pentingnya pentingnya patuh minum obat
2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat
Persiapan 11. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
12. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan 1. Salam Terapeutik
a. Salam dari terapis kepada klien
b. Terapis dan klien memakai papan nama
2. Evaluasi / validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol
halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang telah
dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan
kegiatan, dan bercakap-cakap)
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi
dengan patuh minum obat
b. Menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meningggalkan
kelommpok, harus meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan awal sampai
selesai
4. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu
mencegah kambuh karena obat memberi perasaan tenang, dan
memperlambat kambuh.
5. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
penyebab kambuh.
6. Terapis meminta klien menyampaikan obat yang dimakan dan
waktu memakannya. Buat daftar di whiteboard.
7. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar
waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara
minum obat, benar dosis obat.
8. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara
bergiliran
9. Berikan pujian pada klien yang benar
10. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di
whiteboard)
11. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di
whiteboard)
12. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara
mencegah halusinasi / kambuh
13. Menjelaskan akibat / kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
kejadian halusinasi / kambuh
14. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat
dan kerugian tidak patuh minum obat
15. Memberi pujian tiap kali klien benar
Terminasi 1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
klien TAK
b. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi
yang sudah dipelajari
c. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian,
bercakap-cakap, dan patuh minum obat
3. Kontrak yang akan datang
a. Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi pesepsi untuk
mengontrol halusinasi
b. Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien

SESI 5 : TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi
No Nama klien Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan
benar cara minum keuntungan akibat tidak patuh
obat minum obat minum obat
1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kekmampuan menyebutkan lima benar cara
minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Beri tanda
centang jika klien mampu dan tanda silang jika klien tidak mampu.

POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :


MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
STIMULASI PERSEPSI: HARGA
DIRI RENDAH
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak
menyenangkan.
2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya.
Persiapan 13. Persiapan alat:
- Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
- Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
14. Persiapan pasien:
- Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
gengguan konsep diri : harga diri rendah.
- Membuat kontrak dengan klien.
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan  ORIENTASI
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan
nama)
b. Evaluasi/validasi
Menyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiata, yaitu bercakap-cakap
tentang hal positif diri sendiri.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
 TAHAP KERJA
a. Terapis memperkenalkan diri: nama lengkap dan nama panggilan
serta memakai papan nama.
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.
c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan.
d. Terapis memberi pujian atas peran serta klien
e. Terapis membagikan kertas yang kedua
f. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri:
kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang bisa di lakukan di
rumah dan di rumah sakit.
g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah di
tulis secara bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran.
h. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien.

Terminasi  Tahap terminasi


a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan peraasan klien setelah mengikuti
TAK .
2. Terapis memeberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapi meminta klien menulis hal positif lain yang belum
tertulis
c. Kontak yang akan dating
1. Menyepakati TAK yang akan dating,yaitu melatih hal
positif diri yang dapat diterapkan dirumah sakit dan
dirumah.
2. Menyepakati waktu dan tempat

 Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dngan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah Sesi 1 ,kemampuan klien yang diharapkan
adalah menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif
(kemampuan) yang dimiliki. Formulir evaluasi sebagai berikut .

Sesi 1
Stimulasi persepsi : harga diri rendah
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif diri sendiri.

No Nama klien Menulis pengalaman yang Menulis hal positif


tidak menyenangkan diri sendiri
1
2
3
4
5
6
7
Petunjuk:

1. tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan dan aspek positif diri sendiri. beri tanda centang jika klien mampu dan
tanda silang jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. contoh: client mengikuti sesi 1 TAK stimulasi persepsi harga diri
rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami
kesulitan menyebutkan hal positif diri. Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif
dirinya dan tingkatkan reinforcement atau pujian.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
SESI 2 MELATIH POSITIF PADA
DIRI
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan 1. Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan.
2. Klien dapat memilih hal positif diri yang akan dilatih.
3. Klien dapat melatih hal positif diri yang telah dilatih.
4. Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemampuan yang telah
dilatih.
Persiapan Alat
1. Spidol dan papan tulis/ whiteboard/ flipchart.
2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih.
3. Kertas daftar kemampuam positif pada Sesi 1.
4. Jadwal kegiatan sehari-hari dan pulpen.
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih.
3. Ruangan nyaman dan tenang.
Persiapan
1. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi
1.
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah ada tambahan hal positif klien`
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yang melatih hal positif
pada klien
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
Tahap Kerja
16. Terapis meminta semua klien membaca ulang daftar kemampuan
positif pada Sesi 1 dan memilih satu untuk dilatih.
17. Terapis meminta klien menyebutkan pilihannya dan ditulis di
whiteboard.
18. Terapis meminta semua klien untuk memilih satu dari daftar di
whiteboard. Kegiatan yang paling banyak dipilih diambil untuk
dilatih.
19. Terapis melatih cara pelaksanaan kegiatan/ kemampuan yang
dipilih dengann cara berikut.
a. Terapis memperagakan.
b. Klien memperagakan ulang (semua klien mendapat giliran).
c. Berikan pujian sesuai dengan keberhasilan klien.
20. Kagiatan 1 sampai dengan 4, dapat diulangi untuk kemampuan/
kegiatan yang berbeda.
Terminasi Evaluasi
4. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
5. Terapis memberikan pujian kepada kelompok.
Tindak Lanjut
Terapis meminta klien memasukkan kegiatan yang telah dilatih
pada jadwal kegiatan sehari-hari.
Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang untuk hal positif lain.
2. Menyepakati waktu dan tempat sampai aspek positif selesai
dilatih.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
STIMULASI SENSORI SUARA
Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan 15. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi :
menarik diri, harga diri rendah, dan tidak mau bicara.
16. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan 21. Salam teraupetik
Salam dari terapis kepada klien.
22. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
23. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mendengarkan
musik.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus
minta izin kepada terapis.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
24. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama
dan nama panggilan) dimulai dari terapis secara berurutan searah
jarum jam.
25. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri,terapis
mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
26. Terapis dan klien memakai papan nama
27. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu,klien boleh tepuk
tangan atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu
selesai klien akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan
perasaan klien setelah mendengar lagu.
28. Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoget atau
tepuk tangan ( kira - kira 15 menit). Musik yang diputar boleh
diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respons klien
terhadap musik.
29. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan
perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran.
30. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan
perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan.
Terminasi 6. Evaluasi
 Terapis menyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
7. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan musik yang
disukai dan bermakna dalam kehidupannya.
8. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menggambar.
 Menyepakati waktu dan tempat

Sesi 1 :TAK
Stimulasi sensori mendengar musik
Kemampuan memberi respons pada musik

No. Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir


2. Memberi respons (ikut
bernyanyi/menari/joget/menggerakkan tangan-
kaki-dagu sesuai irama)
3. Memberi pendapat tentang musik yang didengar
4. Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,merespons,
memberi pendapat, menyampaikan perasaan tentang musik yang di dengar. Beri tanda
(V) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
MENGGAMBAR
Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI,
Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang dilakukandengancaraberkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangimasalahemosional dan memperbaikiinteraksisosial.
Persiapan 17. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti Sesi 1
18. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini

C.Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain.
2. Terpis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti dari awal sampai selesai

3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien
lain.
b.Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan
yang diinginkan saat ini.
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan
memberi pengutan kepada klien untuk terus menggambar.
Jangan mencela klien.
e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta
masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan
gambar yang telah dibuatnya kepada klien lain. Yang harus
diceritakan adal gambar apa dan apa makna gambar tersebut
menurut klien.
f. Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat
giliran.
g. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis
mengajak klien lain bertepuk tangan.
Terminasi a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan
melalui gambar.
c. Kontrak yang akan dating
1. Menyepakati TAK yang akan dating, yaitu menonton TV
2. Menyepakati waktu dan tempat

SESI 2 : TAK
Stimulasi sensori menggambar
Kemampuan memberi renspons terhadap menggambar
No Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai


akhir
2. Menggambar sampai selesai

3. Menyebutkan gambar apa

4. Menceritakan makna gambar

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda (V) jika klien mampu
dan tanda (X) jika klien tidak mampu
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
STIMULASI SENSORIS
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.

Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.

Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.

Persiapan 19. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti TAK
sesi 2.
20. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

Pelaksanaan Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton
TV/video dan menceritakannya.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin epada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai.
Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menonton TV/video dan menceritakan makna yang telah
ditonton.
b. Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
c. Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video.
d. Setelah selesai menonton, masing-masing klien diberi
kesempatan menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk
kehidupan klien. Berurutan searah jarum jam, dimulai dari
klien yang ada di sebelah kiri terapis. Sampai semua klien
mendapat giliran.
e. Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis
mengajak klien bertepuk tangan dan memberikan pujian.

Terminasi a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang
baik.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan
indikasi klien.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Sesi 3 : TAK
Stimulasi sensoris menonton
Kemampuan memberi respons pada tontonan

Nama Klien
No. Aspek yang dinilai
1. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir TAK
2. Memberi respons pada saat
menonton (senyum, sedih,
dan gembira)
3. Menceritakan cerita dalam
TV/video
4. Menceritakan perasaan
setelah menonton

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengikuti, berespons,
menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri tanda (v) jika klien
mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi sensoris menonton.
Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa respons, klien tidak dapat
menceritakan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan stimulus di ruangan, ulang kembali
dengan stimulus yang berbeda.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
ORIENTASI REALITAS
SESI 1: PENGENALAN ORANG

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang
dilakukandengancaraberkelompokdandibimbingolehinstruktur.
Indikasi 1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat.
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan 21. Memilih klien sesuai dengan indikasi.
22. Membuat kontrak dengan klien.
23. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Pelaksanaan 31. Menyampaikan salam terapeutik.
Salam dari terapis kepada klien.
32. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
33. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
b. Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
34. Terapis memberikan papan nama untuk masing-masing klien.
35. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, dan asal.
36. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan
di papan nama yang di bagikan.
37. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan iri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi
menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
38. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: tape recorder akan
dinyalakan, saat music terdengar bola tenis dipindahkan dari satu
klien ke klin lain. Saat music dihentikan, klien yang sedang
memegang bola tenis menyebuykan nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi klien yang lain.
39. Terapis memutas tape recorder dan mengehentikan. Saat music
berhenti klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi klien yang lain.
40. Ulangi langkah f sampai semua klien mendapatkan giliran.
41. Terapi memberikan pujian untuk setia keberhasilan klien dengan
mengajak klien lain bertepu tangan.
Terminasi 9. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
10. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan
anam panggilan.
11. Kontrak yang akan dating.
a. Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan dating, yaitu
“Mengenal Tempat”
b. Menyepakati waktu dan tempat.

Sesi 1 : TAK
Orientasi Realitas Orang
Kemamuan Mengenal Orang Lain

NO Aspek Yang Nama Klien


. Dinilai
1. Menyebutkan nama klien
lain.
2. Menyebutkan nama
panggilan klien lain
3. Menyebutkan asal klien lain
4. Mennyebutkan hobi klien
lain

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
panggilan, asal, dan hobi klien lain. Beri tanda  jika klien mampu dan tanda X jika
klien tidak mampu.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :
Sesi 2: Pengenalan Tempat
Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satuterapimodalitas yang dilakukandengancaraberkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Kliendenganmasalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangimasalahemosional dan memperbaikiinteraksisosial.
Persiapan 24. Mengingatkan kontrak pada klien peserta sesi 1 TAK orientasi
realitas
25. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Pelaksanaan Orientasi
A. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Terapis dan klien memakai papan nama
B. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama
klien yang lain
C. Kotrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal
tempat yang biasa dilihat
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang bingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
Tahap kerja
1. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,
nama ruangan, klien diberi kesempatan menjawab. Beri
pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat
2. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder
lagu dangdut, sedangkan bola tenis diedarkan dari sari
satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada
saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola
tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan
nama ruangan tempat klien dirawat
3. Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu,
dan meminta klien yang memegang bola tenis untuk
menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit.
Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat
giliran
4. Terapis memberikan pujian sat klien telah menyebutkan
dengan benar
5. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan
nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat,
kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK, dan ruang
lainnya
Terminasi 12. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
13. Tindak lanjut
 Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama
tempat
14. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu
mengenal waktu
 Menyepakati waktu dan tempat

Sesi 2 : TAK
Orientasi realitas tempat
Kemampuan mengenal tempat di rumah sakit

No Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan nama rumah sakit


2 Menyebutkan nama ruangan
3 Menyebutkan letak kantor perawat
4 Menyebutkan letak kamar mandi dan WC
5 Menyebutkan letak kamar tidur

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal tempat-tempat di ruang
rawat dan nama rumah sakit beri tanda √ jika klien mampu dan tanda x jika tidak
mampu

Dokumentasi :
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 2, TAK orientasi realitas tempat. Klien
mampu menyebutkan nama ruangan dan letak kamar tidur yang lain belum mampu.
Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.
POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :
MALANG SOP.JIWA.004
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR 00
Tanggal Terbit :
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK) Halaman :

Sesi 3 : Pengenalan Waktu


Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Salah satu terapi modalitas yang dilakukan dengan cara berkelompok
dan dibimbing oleh instruktur.
Indikasi Klien dengan masalah emosional dan gangguan interaksi sosial.
Tujuan Mengurangi masalah emosional dan memperbaiki interaksi sosial.
Persiapan 1. Mengingatkan kontrak kepada klien peserta Sesi 2 TAK orientasi
realitas.
2. Mempersiapakan alat dan tempat pertemuan.

Pelaksanaan 46. Salam teraputik


c. Salam dari terapis kepada klien
d. Terapis dan klien memakai papan nama
47. Evaluasi/validasi
c. Menanyakan persaan klien saat ini
d. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama
ruangan yang sudah dipelajari
48. Kontrak
c. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu
d. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
49. Tahap kerja
c. Terapi menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan
d. Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder,
sedangkan bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain.
Pada saat musik berhenti, klien yang memegang bola
menjawab pertanyaan dari terapis
e. Terapis menghidupkan musik, dan mematikan musk. Klien
mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam.
Saat musik berhenti, klien memegang bola setiap menjawab
pertanyaan terapis tentang tanggal, tahu, hari, dan jam sat itu.
Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran
f. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberikan
jawaban dengan tepat
Terminasi 4. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
5. Tindak lanjut
Terapis meminta klien memberi tanda/ mengganti kalender setiap
hari
6. Kontrak yang akan datang
c. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi
klien
d. Menyepakati waktu dan tempat

Orientasi realitas waktu


Kemampuan mengenal waktu

Nama klien
No. Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan jam

2. Menyebutkan hari

3. Menyebutkan tanggal

4. Menyebutkan bulan

5. Menyebutkan tahun

Petunjuk:
3. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK kolom nama klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal waktu, hari, tanggal,
bulan dan tahun. Beritanda  jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki kilen saat TAK, pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 3 TAK orientasi realitas waktu. Klien
menyebutkan tanggal dan hari, tetapi yang lain belum mampu. Orientasikan klien terhadap
waktu secara intensif.

Anda mungkin juga menyukai