Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN STROKE ISKEMIK

DI SUSUN OLEH

IRHAM

NIM: 891211028

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES YARSI PONTIANAK

PENGKAJIAN KEPERAWATAN INTENSIVE & HIGH CARE


Nama Mahasiswa : IRHAM
Semester/Tingkat :.........................................................................................
Tempat Praktek :..........................................................................................
Tanggal Pengkajian :...........................................................................................

DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : Tn.A
2. Umur : 60 th
3. Alamat : Sejangkung
4. Agama : Islam
5. Tanggal masuk RS/RB : 12 mei 2022
6. Nomor Rekam Medis : 165xxx
7. Diagnosa medis : Stroke Iskemik
8. Bangsal : ICU
B. PENGKAJIAN 13 DOMAIN NANDA
1. HEALTH PROMOTION
a. Kesehatan Umum:
- Alasan masuk rumah sakit:
Keluarga mengatakan pasien sempat jatuh di rumah dan mengeluh
kepalanya pusing
- Tekanan darah : 190/120mmHg
- Nadi : 110x/m
- Suhu : 38,6
- Respirasi : 26x/m
b. Riwayat masa lalu (penyakit, kecelakaan,dll):
Post jatuh di rumah, pernah dirawat sebulan yang lalu karena penyakit
yang sama
c. Riwayat pengobatan
No Nama obat/jamu Dosis Keterangan
1. Captropil 2x25mg
d. Kemampuan mengontrol kesehatan:
- Yang dilakukan bila sakit :
Pasien berobat ke puskesmas
- Pola hidup (konsumsi/alkohol/olah raga, dll)
Tidak ada kebiasaan buruk seperti mengkonsumsi alkohol,pasien
merokok dan jarang berolahraga
e. Faktor sosial ekonomi (penghasilan/asuransi kesehatan, dll):
Dengan pendapatan saat ini hanya UMK dan menggunakan BPJS
Pengobatan sekarang:
No Nama obat Dosis
1. Paracetamol 4x500mg
2. IVFD Asering 1500ml/24jam
3. Manitol 4x125ml/hari
4. Sohobab 1x1 ampul
5 Piracetam 3x3 gram
6 Cefotaxim 2x1 gram

2. NUTRITION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD,
LILA, IMT: 1) BB biasanya: 88kg dan BB
sekarang: 88Kg
1) Lingkar perut :-
2) Lingkar kepala :-
3) Lingkar dada :-
4) Lingkar lengan atas :-
5) IMT : 34,37
b. B (Biochemical) meliputi data laboratorium yang abormal:
HB 9,0 g/dl
trigliserida 300 mg/dL
HDL 40 mg/dL
LDL 210 mg/dL.
c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa
bibir, conjungtiva anemis/tidak:
CRT < 2 detik, pupil unisokor (kiri 2 mm) kanan (4mm)
d. D (Diet) meliputi nafsu, jenis, frekuensi makanan yang diberikan selama
di rumah sakit:
Diit 7 butir putih telur dihaluskan perhari
e. E (Enegy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama di rumah
sakit:
aktivitas di bantu oleh keluarga dan perawat meliputi, toileting,
kebersihan dan berpakaian
f. F (Factor) meliputi penyebab masalah nutrisi: (kemampuan menelan,
mengunyah,dll)
Klien terpasang NGT dan mendapat diit 7 butir putih telur dihaluskan
perhari
g. Penilaian Status Gizi
h. Pemeriksaan Abdomen (sistem
elimination juga)
Inspeksi :
perut tanpak besar dan kembung
Auskultasi :
Bising usus 5x/m
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
Perkusi :
timpani
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine (frekuensi, jumlah, ketidaknyamanan)
Klien terpasang Dower Cateter, urin 0,5 cc/kgBB/jam
2) Riwayat kelainan kandung kemih
Tidak ada
3) Pola urine (jumlah, warna, kekentalan, bau)
Urin 0,5 cc/kgBB/jam, bau khas urine
4) Distensi kandung kemih/retensi urine
Tidak ada
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
Tidak ada gangguan
2) Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi
Tidak ada masalah
c. Sistem Integument
1) Kulit (integritas kulit/ hidrasi/ turgor / warna/ suhu)
akral teraba dingin, tampak pucat
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur : pasien tidak sadar
2) Insomnia : tidak ada
3) Pertolongan untuk merangsang tidur:
b. Aktivitas
1) Pekerjaan : kuli bangunan
2) Kebiasaan olah raga : jarang berolahraga
3) ADL
a) Makan : dibantu
b) Toileting : dibantu
c) Kebersihan : dibantu
d) Berpakaian : dibantu
4) Bantuan ADL : dibantu keluarga
5) Kekuatan otot : lemah
6) ROM : pasif
7) Resiko untuk cidera : ada
c. Cardio respons
1) Penyakit jantung:
tidak ada
2) Edema
esktremitas :
tidak ada
3) Tekanan darah
dan nadi
a) Berbaring
: 190/120
b) Duduk :
200/100
4) Tekanan vena
jugularis: -
5) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
b) Palpasi : letak IC tidak bergeser
c) Perkusi : batas jantung tidak melebar
d) Auskultasi : bunyi jantung normal
d. Pulmonary respon
1) Penyakit sistem nafas : tidak ada
2) Penggunaan O2 : 6 LPM
3) Kemampuan bernafas : Spontan
4) Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll) : tidak ada
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi : ekpansi paru normal
b) Palpasi :
Fremitus paru tidak sama lebih rendah pada paru kanan
c) Perkusi : sonor
d) Auskultasi : tidak terdengar suara tambahan
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : SMP
2) Kurang pengetahuan : ada
3) Pengetahuan tentang penyakit: kurang pengetahuan
4) Orientasi (waktu, tempat, orang) : pasien tidak sadar
b. Sensasi/persepsi
1) Riwayat penyakit jantung : ada
2) Sakit kepala : ada
3) Penggunaan alat bantu : dibantu keluaga
4) Penginderaan : baik
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : melayu
2) Kesulitan berkomunikasi : tidak
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : ada
2) Perasaan putus asa/kehilangan: tidak ada
3) Keinginan untuk mencederai : tidak ada
4) Adanya luka/cacat : tidak ada
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : suami
2) Orang terdekat : istri
3) Perubahan konflik/peran : tidak ada konflik
4) Perubahan gaya hidup :
sering merokok dan jarang olahraga
5) Interaksi dengan orang lain : baik
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual : tidak ada kelainan
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : ada
2) Kemampan untuk mengatasi : minta temani istri
3) Perilaku yang menampakkan cemas : raut wajah
10. LIFE PRINCIPLES
a. Nilai kepercayaan
1) Kegiatan keagamaan yang diikuti : sering ikut pengajian
2) Kemampuan untuk berpartisipasi : mampu berpartisipasi
3) Kegiatan kebudayaan : jarang di ikuti
4) Kemampuan memecahkan masalah : mampu
11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : tidak ada
b. Penyakit autoimune : tidak ada
c. Tanda infeksi : tidak ada
d. Gangguan thermoregulasi : hipertermia
e. Gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi
eurovaskuler peripheral, kondisi hipertensi, pendarahan, hipoglikemia,
Sindrome disuse, gaya hidup yang tetap) : resiko jatuh
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan
nyeri) : tidak ada
2) Quality(bagaimana kualitasnya):
tidak ada
3) Regio (dimana letaknya) :
tidak ada
4) Scala (berapa skalanya) :
Tidak ada
5) Time (waktu) :
Tidak ada
b. Rasa tidak nyaman lainnya : tidak ada
c. Gejala yang menyertai : tidak ada
13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan :-
C. DATA KONTINU
Keadaan Umum
JAM 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00
TD 190 187 180 180 160 150 150
NADI 110 108 107 108 110 105 110
TTV RR 26 26 26 26 24 26 24
SUHU 38,6 38,0 37,8 37,5 37,5 37,4 37,0
EYE 2 2 2 2 2 2 2
GCS MOTORIK 1 1 1 1 1 1 1
VERBAL 2 2 2 2 2 2 2
Data Penghitungan
Balance Cairan
Hari/Tanggal :
Input :
- Minum : 200 ml (Normal: 2000 ml/hari)
- Makan :100 ml (Normal: 300 ml/hari)
- Infus :1500 ml (Amati saat pengkajian klien
sudah habis berapa plabot infus)
TOTAL : 1800ml
Output :
- Urin : 1056 ml (Normal:1500 ml/kgBB/hari)
dicari per-jam
- Feses : 100 ml (Normal:100 ml/hari)
- Keringat : 50 ml (Normal:100 ml/hari)
- IWL : 50 ml (Normal:200 ml/kgBB/hari)
- Cairan NGT : 100 ml (Amati jumlah
intake yang saudara masukkan)
TOTAL :1356 ml
Balance (input – output): 1800- 1356 = 453
Monitoring cairan tiap jam:
JAM 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00
Minum 8 8 8 8 8 8 8
Makan 100
INPUT Infus 60 60 60 60 60 60 60

Urine 44 44 44 44 44 44 44
Feses 50 50
Keringat 2 2 2 2 2 2 2
OUTPUT IWL 2 2 2 2 2 2 2
Cairan NGT 4 4 4 4 4 4 4
Balance cairan Total -34 16 16 16 -34 16 16
D. DATA LABORATORIUM

Jenis Hasil Satuan


Pemeriksaan Pemeriksaan
Hb 9,0 g/dl
Trigliserida 300 mg/dl
HDL 40 mg/dl
LDL 210 mg/dl
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: - Peningkatan TIK (Tekanan Intra Risiko perfusi serebral tidak Efektif
DO: Cranial) (D.0017)

 Tingkat kesadaran Semi koma


 GCS 3 E1V2M1
 Pupil anisokor
 Diameter pupil ka/ki 2/4
 TTV
 TD 190/120 mmHg
N 110x/menit
RR 26x/menit
S 38,6ºC
 akral dingin
DS : - Gangguan neuromuskuler Risiko jatuh (D.0143)
DO :
 Adanya penurunan kesadaran (semi koma)
 GCS 4 E1V2M1
 pupil unisokor, diameter pupil ka/ki 2/4
 TTV
TD 190/120 mmHg
N 110x/menit
DS : - Faktor mekanik Risiko gangguan integritas
DO : kulit/jaringan (D.0139)

 Terjadi penurunan kesadaran (semi koma)


 GCS 4 E1V2M1
 Adanya posisi terlentang/tirah baring
 Adanya kelembaban pada tubuh pasien
 Adanya gesekan antara tubuh pasien dengan
pakaian, linen/tempat tidur
 Adanya tekanan diatas tulang menonjol seperti
punggung dan siku
 Adanya imobilitas
 Adanya faktor usia ekstrem ≥60 th,dimana usia
pasien 60 th
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko perfusi jaringan serebral tidak Efektif (D.0017)
2. Risiko jatuh (D.0143)
3. Risiko gangguan integritas kulit/jaringan (D.0139)
INTERVENSI

Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi


Risiko perfusi jaringan serebral Perfusi serebral (L.020014) Pemantauan TIK (I.06198)
tidak Efektif (D.0017) Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK
diharapkan perfusi serebral meningkat 2. Monitor peningkatan tekanan darah
dengan kriteria hasil : 3. Monitor ireguleritas irama nafas
1. Tingkat kesadaran meningkat 4. Monitor penurunan tingkat kesadaran
2. Nilai rata-rata tekanan darah membaik 5. Pertahankan posisi kepala dan leher netral
3. Kesadaran membaik
Risiko jatuh (D.0143) Tingkat jatuh (L.14138) Pencegahan jatuh (I.14540)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi faktor resiko jatuh
diharapkan resiko jatuh menurun dengan 2. Identifikasi faktor lingkungan
kriteria hasil : 3. Pastikan roda tempat tidur selalu terkunci
1. Jatuh dari tempat tidur menurun 4. Pasang handrall tempat tidur
2. Jatuh saat berdiri menurun 5. Tempatkan pasien dekat dengan pemantau perawat
3. Jatuh saat duduk menurun
4. Jatuh saat berjalan menurun
Risiko gangguan integritas Integritas kulit dan jaringan (L.14125) Perawatan integritas kulit (I.11353)
kulit/jaringan (D.0139) Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi penyebab ganguan integritas kulit
diharapkan integritas kulit dan jaringan 2. Lakukan pemijatan area penonjolan tulang
meningkat dengan kriteria hasil : 3. Bersihkan perineal dengan air hangat
1. Kerusakan jaringan menurun 4. Anjurkan menggunakan pelembab
2. Kerusakan lapisan kulit menurun 5. Ubah posisi tiap 2 jam
Tanggal Implementasi Evaluasi
/Hari
1 1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK S:-
R/ perdarahan otak O:
2. Monitor peningkatan tekanan darah  Tingkat kesadaran Semi koma
R/TD : 190/120 mmHg  GCS 3 E1V2M1
3. Monitor ireguleritas irama nafas  Pupil unisokor
R/ pola nafas reguler  Diameter pupil ka/ki 2/4
4. Monitor penurunan tingkat kesadaran
 TTV
R/ kesadaran semi koma
 TD 160/90 mmHg
5. Pertahankan posisi kepala dan leher netral
N 102x/menit
R/ posisi kepala sejajar leher
RR 26x/menit
S 37,6ºC
akral dingin
A:
Masalah risiko perfusi jaringan serebral tidak Efektif belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor peningkatan tekanan darah
2. Monitor ireguleritas irama nafas
3. Monitor penurunan tingkat kesadaran
4. Pertahankan posisi kepala dan leher netral
2 1. Identifikasi faktor resiko jatuh S:-
R/ pasien tidak sadar O:
2. Identifikasi faktor lingkungan  Adanya penurunan kesadaran (semi koma)
R/ lingkungan tidak berpengaruh  GCS 4 E1V2M1
3. Pastikan roda tempat tidur selalu terkunci  Pupil unisokor, diameter pupil ka/ki 2/4
R/ selalu terkunci  TTV
4. Pasang handrall tempat tidur TD 160/90 mmHg
R/sudah terpasang N 102x/menit
5. Tempatkan pasien dekat dengan pemantau perawat A:
R/ pasien terpantau Masalah risiko jatuh belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Pastikan roda tempat tidur selalu terkunci
2. Pasang handrall tempat tidur
3. Tempatkan pasien dekat dengan pemantau perawat
3 1. Identifikasi penyebab ganguan integritas kulit S:-
R/ penekatan pada tulang yang menonjol O:
2. Lakukan pemijatan area penonjolan tulang  Terjadi penurunan kesadaran (semi koma)
R/ keluarga mengerti  GCS 4 E1V2M1
3. Bersihkan perineal dengan air hangat  Adanya posisi terlentang/tirah baring
R/ keluarga di ajarkan  Adanya kelembaban pada tubuh pasien
4. Anjurkan menggunakan pelembab
 Adanya gesekan antara tubuh pasien dengan pakaian,
R/ keluarga mengerti
linen/tempat tidur
5. Ubah posisi tiap 2 jam
 Adanya tekanan diatas tulang menonjol seperti
R/ perawat mengerti
punggung dan siku
 Adanya imobilitas
 Adanya faktor usia ekstrem ≥60 th,dimana usia pasien
60 th
A:
Masalah Risiko gangguan integritas kulit/jaringan teratasi
sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Lakukan pemijatan area penonjolan tulang
2. Bersihkan perineal dengan air hangat
3. Anjurkan menggunakan pelembab
4. Ubah posisi tiap 2 jam
1 1. Monitor peningkatan tekanan darah S:-
R/TD : 140/90 mmHg O:
2. Monitor ireguleritas irama nafas  Tingkat kesadaran Semi koma
R/ pola nafas reguler  GCS 3 E1V2M1
3. Monitor penurunan tingkat kesadaran  Pupil unisokor
R/ kesadaran semi koma  Diameter pupil ka/ki 2/4
4. Pertahankan posisi kepala dan leher netral
 TTV
R/ posisi kepala sejajar leher
 TD 130/90 mmHg
N 97x/menit
RR 26x/menit
S 36,8ºC
akral dingin
A:
Masalah risiko perfusi jaringan serebral tidak Efektif teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor peningkatan tekanan darah
2. Monitor ireguleritas irama nafas
3. Monitor penurunan tingkat kesadaran
4. Pertahankan posisi kepala dan leher netral
2 1. Pastikan roda tempat tidur selalu terkunci S:-
R/ selalu terkunci O:
2. Pasang handrall tempat tidur  Adanya penurunan kesadaran (semi koma)
R/sudah terpasang  GCS 4 E1V2M1
3. Tempatkan pasien dekat dengan pemantau perawat  Pupil unisokor, diameter pupil ka/ki 2/4
R/ pasien terpantau  TTV
TD 160/90 mmHg
N 102x/menit
A:
Masalah risiko jatuh teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Pastikan roda tempat tidur selalu terkunci
2. Pasang handrall tempat tidur
3. Tempatkan pasien dekat dengan pemantau perawat
3 1. Lakukan pemijatan area penonjolan tulang S:-
R/ keluarga mengerti O:
2. Bersihkan perineal dengan air hangat  Terjadi penurunan kesadaran (semi koma)
R/ keluarga di ajarkan  GCS 4 E1V2M1
3. Anjurkan menggunakan pelembab  Adanya posisi terlentang/tirah baring
R/ keluarga mengerti  Adanya kelembaban pada tubuh pasien
4. Ubah posisi tiap 2 jam
 Adanya gesekan antara tubuh pasien dengan pakaian,
R/ perawat mengerti
linen/tempat tidur
 Adanya tekanan diatas tulang menonjol seperti
punggung dan siku
 Adanya imobilitas
 Adanya faktor usia ekstrem ≥60 th,dimana usia pasien
60 th
A:
Masalah Risiko gangguan integritas kulit/jaringan teratasi
P:
Intervensi dihentikan

1 1. Monitor peningkatan tekanan darah S:-


R/TD : 130/90 mmHg O:
2. Monitor ireguleritas irama nafas  Tingkat kesadaran Semi koma
R/ pola nafas reguler  GCS 3 E1V2M1
3. Monitor penurunan tingkat kesadaran  Pupil unisokor
R/ kesadaran semi koma  Diameter pupil ka/ki 2/4
4. Pertahankan posisi kepala dan leher netral
 TTV
R/ posisi kepala sejajar leher
 TD 120/80 mmHg
N 98x/menit
RR 24x/menit
S 36,5ºC
akral dingin
A:
Masalah risiko perfusi jaringan serebral tidak Efektif teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor peningkatan tekanan darah
2. Monitor ireguleritas irama nafas
3. Monitor penurunan tingkat kesadaran
4. Pertahankan posisi kepala dan leher netral
2 1. Pastikan roda tempat tidur selalu terkunci S:-
R/ selalu terkunci O:
2. Pasang handrall tempat tidur  Adanya penurunan kesadaran (semi koma)
R/sudah terpasang  GCS 4 E1V2M1
3. Tempatkan pasien dekat dengan pemantau perawat  Pupil unisokor, diameter pupil ka/ki 2/4
R/ pasien terpantau  TTV
TD 120/80 mmHg
N 98x/menit
A:
Masalah risiko jatuh teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Pastikan roda tempat tidur selalu terkunci
2. Pasang handrall tempat tidur
3. Tempatkan pasien dekat dengan pemantau perawat
http://journal.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/KEP/article/view/1478

RISIKO KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT PADA KLIEN STROKE DI RUMAH SAKIT ISLAM
JEMURSARI SURABAYA

2
SOP PENGATURAN POSISI PASIEN

A. POSISI SUPINASI (Telentang)


1. Pengertian :
Posisi supinasi adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan kepala dan bahu sedikit
elevasi dengan menggunakan bantal.
2. Tujuan :
❖ Untuk pasien pascaoperasi dengan anestesu spinal.
❖ Mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi yang tidak tepat.
3. Persiapan Alat
:
❖ Tempat tidur
❖ Bantal
❖ Gulungan handuk
❖ Bantalan kaki
❖ Handscoen (jika diperkukan)
4. Prosedur Pelaksanaan :
a) Pastikan kebutuhan klien akan tindakan posisi supinasi
b) Persiapan klien
❖ Sampaikan salam.
❖ Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
c) Persiapan lingkungan
o Tutup gorden / pasang sampiran.
o Dekatkan alat-alat.
5. Cuci tangan, gunakan handscoen (jika perlu).
6. Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur.
7. Letakkan bantal di bawah kepala dan bahu klien.
8. Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbar, jika terdapat celah
disana.
9. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit.
10. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan bantalan kaki.
11. Jika klien sadar atau mengalami paralisis ekstrimitas atas,elevasikan tangan dan lengan
bawah dengan menggunakan bantal.
12. Lepaskan sarung tangan.
13. Cuci tangan.
14. Evaluasi respon klien dan dokumentasikan.

B. POSISI FOWLER
1. Pengertian :
2. Posisi fowler dalah posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk.
3. Tujuan :
a. Mempertahankan kenyamanan.
b. Memfasilitasi fungsi pernapasan / meningkatkan ekspansi paru-paru.
4. Persiapan Alat : 2
a. Penompang bantal
5. Prosedur Pelaksanaan :
a. Pastikan kebutuhan klien akan posisi fowler.
b. Persiapan klien.
❖ Sampaikan salam.
❖ Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan.
c. Persiapan lingkungan.
❖ Tutup gorden / pasang sampiran.
❖ Dekatkan alat-alat.
d. Cuci tangan.
e. Tinggikan kepala tempat tidur 45-60˚.
f. Topangkan kepala di atas tempat tidur atau bantal kecil.
g. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien tidak
dapat
mengontrolnya secara sadar/tidak dapat menggunakan tangan dan lengan.
h. Tempatka bantal tipis di punggung bawah
i. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah paha.
j. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah pergelangan kaki.
k. Tempatkan papan kaki di dasar kaki pasien
l. Turunkan tempat tidur.
m. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik potensi
tekanan.
n. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
o. Evaluasi respon klien.
p. Dokumentasikan seluruh hasil tindakan beserta evaluasinya.
LOGBOOK KEGIATAN HARIAN

Nama : IRHAM
NIM : 891211028
Ruangan : ICU

No Hari/tanggal Kegiatan Paraf


1 9/5/2022 1. Memahami dan menerima arahan dari IRHAM
dosen pembimbing
2.Menyusun Laporan Pendahuluan
berdasarkan Kasus pemicu

2 10/5/2022 1.Mengirim laporan pendahuluan kepada IRHAM


pembimbing
2. Menyusun Asuhan Keperawatan /
Manajemen kasus

3 11/5/2022 1. Menyusun Manajemen Kasus IRHAM


2. Menemukan Artikel jurnal salah satu
intervensi yang dipilih
3. Menyusun SOP Intervensi

4 12/5/2022 1. Menyusun Manajemen Kasus IRHAM


2. Menemukan Artikel jurnal salah satu
intervensi yang dipilih
3. Menyusun SOP Intervensi

1. Mengirim tugas kepada dosen


5 13/5/2022 pembimbing IRHAM
2. Melakukan Revisi

6. 14/5/2022
1. Melakukan Revisi dan mengirim ulang
perbaikan

Anda mungkin juga menyukai