Cjr-Rikha Malika Manik
Cjr-Rikha Malika Manik
PROFESI KEPENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : RIKHA MALIKA MANIK
NIM : (4223111038)
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas CRITICAL JURNAL REVIEW, mata kuliah Profesi
kependidikan. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Dosen (Suyit Ratno, S.Pd.,M.Pd.)
selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan.
Penulis sangat berharap kiranya critical jurnal ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut . Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical book ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
critical book yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................1
1.3 Manfaat...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Ringkasan Jurnal Utama ........................................................................................3
2.2 Ringkasan Jurnal Pembanding................................................................................8
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Jurnal...........................................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................13
3.2 Saran.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan Critical Book Review ini ialah:
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Profesi Kependidikan
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan membandingkan
serta member kritik pada jurnal
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang diriview
1.3 Manfaat
Adapun yang menjadi manfaat dalam pembuatan Critical Book Riview ini ialah:
1. Bertambahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami inti dari suatu jurnal
2. Membuat kemampuan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritis sebuah journal
3. Dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar
1
LAMPIRAN
1. Jurnal Utama
Judul Jurnal : Upaya Profesionalisme Guru dalam Meningkatkan
Prestasi Siswa di Sekolah
Penulis : Deden Danil
Tahun Terbit : 2009. Vol 03. No 01
Penerbit : Jurnal Pendidikan Universitas Garut
Nomor ISSN : 1907-932X
Alamat Situs :-
2. Jurnal Pembanding
Judul Jurnal : Teachers’Classroom management and Quality Assurance
of Students’Learning Outcome in Secondary Schools in Ondo State, Nigeria
Penulis : Adeolu Joshua AYENI
Tahun terbit : 2017
Penerbit :-
Nomor ISSN : 2149-0406
Alamat Situs : www.kspjournals.org
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Profesionalisme Guru
Profesionalisme berasal dari bahasa inggris professionalism yang secara leksikal berarti
sifat profesional. Menurut Jasin, Anwar (dalam Dawam Rahardjo, 1997: 35)
Profesionalisme dapat diartikan sebagai komitmen para anggota suatu profesi untuk terus
meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi-
strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu. Guru
yang profesional diyakini mampu mengantarkan siswa dalam pembelajaran untuk
menemukan, mengelola dan memadukan perolehannya, dan memecahkan persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan nilai maupun keterampilan
hidupnya. H.M. Arifin (1991: 106) menegaskan bawa guru yang profesional adalah guru
yang mampu mengejawantahkan seperangkat fungsi dan tugas keguruan dalam
pendidikan berdasarkan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan khusus
di bidang pekerjaan yang mampu mengembangkan kekayaannya secara ilmiah di
samping mampu menekuni profesinya selama hidupnya.
4
sampai tingkat yang paling tinggi, yaitu evaluasi. Kawasan kognitif terdiri atas
beberapa aspek, yaitu tingkat pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
2. Kawasan Afektif (Sikap dan Perilaku) Untuk memperoleh gambaran tentang kawasan
tujuan instruksional afektif secara utuh, berikut ini dijelaskan secara singkat setiap
tingkat secara berurutan yaitu, tingkat menerima, tanggapan, dan organisasi.
3. Kawassan Psikomotor, Kawasan psikomotor adalah kawasan yang berorientasi pada
keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan yang
memerlukan koordinasi antara saraf dan otot. Kawasan psikomotorik termasuk
kedalam taksonomi pembelajaran menurut Bloom. Taksonomi pembelajaran terhadap
ranah psikomotorik dibedakan kedalam lima tahap yaitu meniru, memanipulasi,
ketelitian, artikulasi, pengalamiyahan.
5
b. Guru harus memiliki rasa tanggung jawab kepada seluruh peserta didik, sehingga
seorang guru tidak akan seenaknya.
c. Guru itu harus memiliki pengalaman belajar, kemampuan guru dalam menjalankan
tugasnya sebagai guru itu tidak lepas dari pengalamannya mengajar. Apabila sudah
ada pengalaman maka guru akan bisa mengatasi masalah-masalah yang terjadi ketika
proses penbelajaran bersama siswa, beda dengan guru yang apabila tidak memiliki
pengalaman mengajar sebelumnya pasti guru itu akan merasa kesulitan untuk
megatasi masalah-masalah yang menghampirinya ketika proses belajar mengajar.
d. Mencintai profesi sebagai guru, rasa cinta tumbuh dari naluri kemanusiaan dan rasa
cinta akan mendorong individu untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dan
pengorbanan.
6
4. Masih belum smooth-nya perbedaan pendapat tentang proporsi materi ajar yang
diberikan kepada calon guru.
5. Belum adanya standar baku professional guru sebagaimana tuntutan di negara-negara
maju.
Solusi bagi guru yang mau meningkatkan profesionalismenya yaitu dengan cara
meningkatkan kompetensi guru. Dengan meningkatkan kompetensi guru akan melahirkan
perubahan-perubahan kepada setiap guru yang nantinya akan membawa sebuah prestasi
bagi siswa di sekolah. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang
Guru, pasal 2 disebutkan bahwa Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik,
Kompetensi, Sertifikat Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Adapun solusinya yang lain adalah:
a. Guru itu harus memiliki kompetensi pendidikan yang mempuni sebagai guru
b. Harus ada evaluasi dari kepala sekolah kepada tiap guru
c. Sarana prasarana sekolah harus di lengkapi
d. Guru harus di beri ruang untuk berprestasi dan diberi apresiasi apabila memiliki
kualitas dan kompetensi yang mempuni.
7
2.2 Ringkasan jurnal pembanding
8
d. Bersikap humoris karena itu akan membantu merangsang siswa untuk berpartisipasi
aktif.
e. Perlakukan pelanggaran apa pun dengan cara yang tenang dan tegas untuk
memastikan keadilan dan keadilan
Manajemen Kelas dan Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa adalah nilai-produk /
output dari pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh seperti yang ditunjukkan oleh
nilai atau nilai yang dicapai oleh siswa dalam ujian selama kursus studi di lembaga
pendidikan (Ayeni, 2016). Kualitas hasil belajar tidak diragukan lagi ditentukan oleh
kemampuan dan pengalaman guru dalam manajemen kelas. Ini melibatkan pengetahuan
guru tentang materi pelajaran, metode pengajaran, disposisi psikologis dan interaksi
motivasi yang mengembangkan kemampuan intelektual siswa selama proses belajar-
mengajar.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan ex post facto sebagai
kerangka pedoman. Desain deskriptif memanfaatkan alat analitis seperti kuesioner,
grafik, frekuensi dan persentase. Desain ex post facto digunakan untuk mengumpulkan
data yang ada pada kinerja akademik siswa di Ujian Sertifikat Sekolah Menengah Atas
Afrika Barat (WASSCE) yang dilakukan antara sesi akademik 2014 dan 2016. Populasi
target terdiri dari semua siswa, guru, dan kepala sekolah di sekolah menengah negeri di
Ondo State, Nigeria, sedangkan Akure South Local Government digunakan sebagai studi
kasus karena memiliki populasi guru dan siswa tertinggi di sekolah menengah di antara
18 Area Pemerintah Daerah di Ondo State. Sampel terdiri dari 14 sekolah menengah yang
dipilih secara acak dari 28 sekolah menengah negeri yang ada di Pemerintah Daerah
Akure Selatan.
9
sebagaimana tercermin dalam persentase poin dari sangat setuju dan setuju tanggapan
gabungan, yang berkisar antara 42,9 hingga 71,4% di seluruh item kuesioner.
6. Apa saja tantangan yang dihadapi oleh guru dalam tugas pengajaran di kelas?
Analisis data pada tabel 4 tentang tantangan yang dihadapi oleh guru dalam tugas
pengajaran di kelas mengungkapkan bahwa persentase poin yang dicatat sangat setuju
(15,7 - 37,9%) dan setuju (22,1 - 37,1%) lebih besar daripada persentase yang dicatat
dalam cukup setuju (15,0). - 30,7%) dan tidak setuju (7,9 - 31,4%). Ini menunjukkan
bahwa guru dihadapkan dengan beberapa tantangan dalam manajemen kelas seperti yang
tercermin dalam poin persentase tanggapan sangat setuju dan setuju dikombinasikan,
yang berkisar antara 37,8 hingga 75% di seluruh item kuesioner.
10
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku
Pembanding 1. Penulisan judul sudah benar dicetak tebal (bold). 1. Tidak ada
11
(2) 2. Penulisan nama penulis juga sudah benar, nama saran untuk
penulis ditulis dibawah judul tanpa gelar, tidak penelitian
boleh disingkat, diawali dengan huruf kapital selanjutnya.
tanpa diawali dengan kata “oleh”, urutan penulis 2. Tidak ada
adalah penulis pertama diikuti oleh penulis respon dari
kedua. masyarakat
3. Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik tentang hasil
karena penulis dapat memberikan gambaran penelitian
menyeluruh mengenai kegiatan penelitian. tersebut.
4. Dalam penulisan jurnal jenis huruf yang
digunakan sama, penggunaan sistem penomoran
(numbering) juga tersusun dengan baik.
5. Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup
baik, ditambah lagi peneliti dalam membuat item
pada instrumen penelitiannya mengacu pada teori
disebuah buku
6. Seluruh kutipan pustaka sudah sesuai dengan
daftar pustaka
7. Pada pendahuluan, penulisan metode penelitian,
hipotesis, dan pertanyaan penelitian telah sesuai
dengn topic/judul yang akan dibahas/disajikan.
8. Penulisan hipotesis sudah benar.
9. Menuliskan metode penelitian
10. Sudah menjelaskan prosedur penelitian.
11. Dilihat dari aspek tampilan Jurnal (face value),
jurnal yang direview memiliki nomor ISSN,
tahun penerbitan jurnal ini yaitu 2017.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen kelas guru dan tugas pengajaran sangat penting untuk realisasi tujuan
pendidikan yang diinginkan. Ini bergantung pada pengetahuan yang baik tentang materi
pelajaran, perencanaan pelajaran yang baik, pemanfaatan fasilitas pembelajaran dan bahan
ajar yang efektif, motivasi, gaya mengajar yang tepat dan kepatuhan disiplin. Bagaimana
guru mengelola sumber belajar ini dapat membuat atau merusak proses pengajaran di kelas.
Namun, beban kerja guru yang tinggi, materi pengajaran yang tidak memadai, ruang kelas
yang penuh sesak dan bahan belajar dasar yang tidak memadai merupakan hambatan dalam
manajemen ruang kelas dan berdampak negatif pada kinerja akademik siswa di sekolah
menengah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profesionalisme guru dalam
meningkatkan prestasi, yaitu:
a. Guru itu harus memiliki latar belakang pendidikan,
b. Guru harus memiliki rasa tanggung jawab kepada seluruh peserta didik.
c. Guru itu harus memiliki pengalaman belajar.
d. Mencintai profesi sebagai guru, rasa cinta tumbuh dari naluri kemanusiaan dan
rasa cinta akan mendorong individu untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dan
pengorbanan.
4.2 Saran
Saya menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang tak retak, tak ada
satupun manusia yang sempurna.” Maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca sangat saya harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya
lebih baik. Akhirnya, semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dan menambah
wawasan dalam keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Deden Danil. 2009. Upaya Profesionalisme Guru dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di
Sekolah (Study Deskriptif Lapangan di Sekolah Madrasah Aliyah Cilawu Garut. Garut:
Universitas Garut : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan.
14