Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HASIL WAWANCARA PEMBUATAN VMTS (VISI, MISI,

TUJUAN DAN STRATEGI) SEKOLAH

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN/KEKEPALA SEKOLAHAN

DOSEN PENGAMPU
Dr. Noorhapizah, ST., M.Pd/Dr. Agus Rifani Syaifuddin, MM

DISUSUN OLEH
KELAS 8B
KELOMPOK 2
Diny Syafira Yulianti 1810125320099
Hennie Ananda 1910125120027
Rini Wahyuni 1910125120042
Puteri Ade Utari 1910125220017
Mislian Dinda Norjanah 1910125220087
Tri Ayu Saptaning Putri 1910125220097
Ahmad Shabirin 1910125310032
Muhammad Akmal 1910125310039
Maya Aulia 1910125320042
Reginatama Putri 1910125320057

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
limpahan Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga
‘Laporan Hasil Wawancara Pembuatan VTMS (Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran)
Sekolah’ dapat selesai tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala
2. Ibu Dr. Noorhapizah, ST., M.Pd
3. Bapak Dr. Agus Rifani Syaifuddin, MM
4. Ayah dan Ibu tercinta
5. Teman-teman kelas 8B PGSD FKIP Universitas Lambung Mangkurat
Laporan ini disusun sebagai tugas kelompok Mata Kuliah Kepemimpinan
Sekolah/Kekepala Sekolahan. Kami berusaha menyusun laporan ini dengan segala
kemampuan, namun masih ada kemungkinan laporan ini terdapat kekurangan
baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi
perbaikan kegiatan selanjutnya.
Semoga laporan ini bisa memberikan informasi mengenai “Pembuatan
VMTS (Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran) Sekolah” dan bermanfaat bagi para
pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat
makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, 12 April 2023

Penyusun
Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4

C. Tujuan.............................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5

A. Wawancara dengan Kepala Sekolah...............................................................................5

B. Wawancara dengan Guru................................................................................................6

C. Wawancara dengan Komite Sekolah..............................................................................9

D. Wawancara dengan Staf Sekolah..................................................................................11

E. Hasil Wawancara..........................................................................................................12

F. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi.....................................................................................15

BAB III.....................................................................................................................................16

KESIMPULAN........................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17

LAMPIRAN.............................................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki sistem,
struktur, prosedur, nilai, tata pamong, dan budaya organisasi. Penyelenggaraan
pendidikan di sekolah tentu mengacu kepada visi, misi, tujuan, dan kurikulum
yang dimilikinya. Visi, misi, tujuan, dan kurikulum sekolah merupakan upaya
dan strategi dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.
Semua program dan penyelenggaraan pendidikan sekolah yang disusun dan
dirancang demi mewujudkan visi, misi, tujuan, dan kurikulum sekolah
tersebut. Penyusunan kurikulum sekolah mengacu dan berdasarkan kepada
pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah. (Windaningrum, 2019)
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya
dengan baik. Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan, sekolah
harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak profesional
dapat menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat
menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga
pendidikan formal. Visi dan misi merupakan elemen yang sangat penting bagi
sekolah dalam mewujudkan apa yang menjadi tujuan sekolah dimasa yang
akan datang.
Visi adalah sebuah impian, kemauan, keinginan, dorongan dari
sekolah. Dan, misi langkah operasional dari merealisasi visi tersebut. Visi
sekolah merupakan branding sebuah sekolah. Dan juga, sebuah ciri khas yang
membedakan sekolah dengan sekolah lainnya yang sederajat. Harapannya, visi
misi dari sekolah merupakan panduan semua kegiatan proses pembelajaran
baik akademik atau non akademik. Sebab, semua kegiatan akademik atau non
akademik bermuara dari visi misi sekolah. Akhirnya, tercapai tujuan yang
dicitakan sesuai rumusan visi misi. Tanpa visi misi, kegiatan tersebut akan

1
berjalan secara spontan dan tidak terarah. Ini membahayakan kelangsungan
prestasi suatu sekolah. Oleh karena itu, visi misi perlu bagi sebuah sekolah.
Visi misi merupakan keperluan pemangku kepentingan dalam
mengelola sekolah. Tentunya, sebuah kepentingan dalam pengertian
mengelola sebuah lembaga pendidikan. Sebuah kepentingan ini, perlu
dilandasi dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamarn pada keberadaan
sekolah tersebut. Dengan demikian, kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman keberadaannya dapat dikelola sesuai dengan harapan semua
pemangku kepentingan sekolah. Maka dari itu, rumusannya berasal dari semua
pihak.
Visi mengarah pada pembentukan citra diri organisasi, ia sebagai
ikatan moral (moral bonding), dan misi pada pembentukan budaya sekolah, ia
sebagai ikatan budaya (cultural bonding), bagi semua komponen sekolah.
Dengan pernyataan lain bahwa visi dan misi sebagai acuan berpikir, acuan
bertindak dan acuan berperilaku guru, siswa, dan staf lainnya.
Untuk itulah dalam setiap kesempatan kepala sekolah mengingatkan
semua komponen sekolah akan pentingnya visi dan misi sekolah sebagai
ikatan moril terhadap warga Sekolah. Tanpa visi dan misi yang kuat maka
sekolah tersebut akan kehilangan arah dalam membangun masa depan
organisasi dan anggotanya, khususnya para siswa/siswi. Untuk itulah visi misi
tersebut menjadi basis atau landasan bagi sekolah/madrasah dalam mewudkan
pendidika karakter. Untuk mewujudkan pendidikan karakter yang kuat maka
sekolah yang harus memiliki visi misi yang menjadi asas dan acuan yang
memuat nilai-nilai yang diimplementasikan untuk membentuk pendidikan
sesuatu yang harus dilaksanakan dan berkaitan dengan visi pendidikan, atau
bisa dikatakan bahwa misi itu memberikan arahan yang jelas, baik untuk masa
sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Misi merupakan tindakan
atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi
dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan rancangan tindakan yang
dijadikan arahan untuk bewujudkan visi. Dengan demikian, misi adalah
bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan
berbagai indikatornya. (Annas, Ansar, Arwildayanto, & Mas, 2022)

2
Dalam pembuatan visi untuk sebuah sekolah harus bersifat berorientasi
pada masa depan, untuk jangka waktu yang lama (jika perlu, periode waktu
dibuat), menunjukkan kepercayaan diri di masa depan jauh lebih baik, sesuai
dengan norma dan harapan masyarakat, harus mencerminkan standar
keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai, mencerminkan dorongan yang
kuat untuk inspirasi, semangat, dan komitmen yang berkembang untuk
Pemangku kepentingan, mampu menjadi dasar dan mendorong perubahan dan
sekolah ke arah yang lebih baik, menjadi dasar perumusan misi dan tujuan
sekolah, dalam merumuskan visi harus disertai dengan indikator pencapaian
visi.
Adapun dalam pembuatan misi sekolah ada beberapa hal yang harus
diperhatikan seperti misi sekolah harus menunjukkan dengan jelas apa yang
ingin dicapai oleh sekolah, misi sekolah selalu dalam bentuk kalimat yang
menunjukkan "tindakan" dan bukan kalimat yang menunjukkan "negara"
seperti dalam perumusan visi, Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari
satu formulasi misi antara indikator visi dan formulasi misi atau ada koneksi
atau ada benang merah yang jelas, misi sekolah menggambarkan produk atau
layanan yang akan disediakan oleh masyarakat (siswa), kualitas produk atau
layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing tinggi, namun disesuaikan
dengan kondisi sekolah.
Sebagai contoh perumusan visi yang menyesuaikan lokasi dan kondisi
sekolah yaitu sebuah sekolah yang terletak dikota besar, para siswa
kebanyakan berasal dari keluarga yang cakap dan berpendidikan tinggi yang
memiliki harapan anaknya dapat menjadi orang besar, ketika lulus dapat
melanjutkan ke sekolah favorit yang lebih tinggi, oleh karena itu dengan
kondisi dan lokasi sekolah, pihak sekolah dapat merumuskan visi
“KEUNGGULAN DALAM PRESTASI, BERAKHLAQUL KARIMAH,
TERAMPIL DAN MANDIRI” dengan indikator tercapai nya “unggul dalam
prestasi: yaitu unggul dalam perolehan ujian, unggul dalam persaingan
melanjutkan jenjang pendidikan diatas nya, unggul dalam karya ilmiah remaja,
unggul dalam lomba kreatifitas, unggul dalam lomba kesenian dan unggul
dalam lomba olahraga. Selanjutnya “berakhlaqul karimah” yaitu memiliki sifat

3
jujur, amanah, sidiq, fatonah, disiplin, sportif, tanggung jawab, percaya diri,
hormat kepada orang tua dan guru, menyayangi sesama, dan suka menolong
(Calam, Marhamah, & Nazaruddin, 2020).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara dan strategi kepsek merumuskan, menetapkan, dan
mengembangkan VMTS sekolah serta indikator tercapainya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara dan strategi kepsek merumuskan,
menetapkan, dan mengembangkan VMTS sekolah serta indikator
tercapainya.

4
BAB II
ISI

A. Wawancara dengan Kepala Sekolah

Peneliti : Bagaimana cara dan strategi Ibu dalam merumuskan tentang visi,
misi, sasaran, dan tujuan sekolah serta indikator tercapainya?
Informan : Secara sederhana memang dalam merumuskan bersama itu
biasanya kita mengenal istilah analisis swot. Sekarang bertambah
yang namanya dengan rapot motto, untuk data diambil dari
dapodik. Hal itulah yang menjadi dasar dalam rapot pendidikan.
Cara merumuskannya adalah dengan melihat dari situasi dan kondisi
sekolah itu sendiri. Jadi untuk rumusan kami tentukan terlebih dahulu
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada di
lingkungan sekolah. Contoh sekarang yang dapat dilihat adalah
adanya istilah numerasi dan literasi. Nah kelemahan di sini terletak
pada bagian numerasi. Jadi visi misinya diorientasikan untuk
peningkatan numerasi siswa. Demikianlah strategi kami untuk
merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasarannya.
Peneliti : Baik Ibu terima kasih atas jawabannya kita lanjut ke pertanyaan
kedua ya Ibu yaitu bagaimana cara dan strategi Ibu dalam
menetapkan tentang visi, misi, sasaran, dan tujuan sekolah serta
indikator tercapainya?
Informan : Dalam proses penetapan kami akan melakukan beberapa cara
seperti merembuk, diskusi, rapat-rapat dengan seluruh warga
sekolah, kalo bahasa kerennya stakeholder (semua yang
berhubungan warga sekolah disini) dan untuk saat ini belum ada
perubahan yang signifikan karena kami masih menjalankan rapot
Pendidikan. Jadi kami memulai dengan merumuskan anggaran,
sedangkan untuk visi misi akan segera kami sesuaikan.
Peneliti : Baik Ibu kita beralih ke pertanyaan berikutnya ya. Bagaimana cara
dan strategi Ibu dalam mengembangkan tentang visi, misi, sasaran,
dan tujuan sekolah serta indikator tercapainya?
Informan : Untuk mengembangkan ini strateginya ialah bekerja sama
dengan semua yang terlibat dalam mengembangkan VMTS ini dan
mungkin melihat juga dari penganggaran, jadi untuk penganggaran
ini yang disyaratkan ialah melihat penganggaran itu mengutamakan
pada bagian yang dianggap kurang atau strateginya yang kurang,
contohnya seperti kurang di bagian numerasi jadi misalnya kami
membuat dinding ada tempelan poster tentang yang menyangkut ke
numerasi dan mungkin dari gurunya dan siswanya juga diberi
alat peraga atau segala macamnya pada bagian numerasinya. Jadi
untuk mengembangkannya itu dengan kerja sama dari segala pihak

5
dan menentukan segala prioritasnya.
Peneliti : Baik Ibu kita ke pertanyaan terakhir, Siapa saja yang terlibat dalam
pembuatan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah?
Informan Dalam hal ini sekolah melibatkan seluruh elemen baik itu yang ada
di internal maupun eksternal sekolah seperti saya sendiri sebagai
kepala sekolah, guru, tim pendidikan, orang tua, komite dan
masyarakat sekitar.

B. Wawancara dengan Guru


Peneliti :Bagaimana cara dan strategi guru merumuskan VMTS
sekolah serta indikator tercapainya?

Informan :Dalam melakukan VMTS guru harus merumuskan


orientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama.
Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik,
sesuai dengan norma dan harapan masyarakat, mampu
menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan dan
pengembangan ke arah yang lebih baik. Suatu misi ketika
merumuskan VMTS harus mencerminkan tentang produk
atau pelayanan yang akan diberikan pada masyarakat
(siswa), dan mengundang partisipasi masyarakat luas
terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti
organisasi, maka dari itu misi itupun secara kesplisit harus
mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
Sehingga didalam perumusan VMTS tujuan cenderung
esensial tidak berubah, kecuali terjadi pergeserang
lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang
dinginkan dan dianggap pencapaian tujuan akan dapat
memenuhi atau berkontribusi memenuhi misi, program dan
sub program organisasi. Dalam merumuskan strategi
VMTS, guru harus mampu menciptakan suasana yang
kondusif dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan di
sekolah yang di mana harus sejalan dengan efektivitas
proses pendidikan, dan melakukan proses perencanaan

6
stratengi sekolah untuk jangka panjang, menengah dan
jangka pendek.

Peneliti :Bagaimana cara dan strategi guru menetapkan VMTS


sekolah serta indikator tercapainya?

Informan :Penetapan visi, misi, tujuan, dan strategi sekolah merupakan


hal yang sangat penting dan menjadi tugas utama seorang
guru. Berikut adalah beberapa cara dan strategi yang dapat
dilakukan oleh guru untuk menetapkan visi, misi, tujuan, dan
strategi sekolah serta indikator tercapainya:

1. Melakukan analisis SWOT guru dapat melakukan analisis


SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang ada di sekolah. Analisis SWOT dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang keadaan sekolah dan membantu
kepala sekolah dalam menentukan visi, misi, tujuan, dan strategi
yang tepat.
2. Melibatkan seluruh pihak di sekolah, guru harus melibatkan
seluruh pihak yang terkait dalam proses penetapan visi, misi,
tujuan, dan strategi sekolah. Hal ini dapat dilakukan melalui
rapat-rapat atau konsultasi dengan semua pihak yang terkait,
seperti guru, staf, siswa, dan orang tua siswa. Dengan
melibatkan semua pihak, maka visi, misi, tujuan, dan strategi
yang ditetapkan akan lebih representatif dan mewakili semua
kepentingan di sekolah.
3. Menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi yang jelas dan
terukur Visi, misi, tujuan, dan strategi yang ditetapkan harus
jelas dan terukur sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman
bagi seluruh pihak di sekolah dalam mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, kepala sekolah juga harus menetapkan indikator yang
jelas dan terukur untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian
visi, misi, tujuan, dan strategi yang telah ditetapkan.
Melakukan evaluasi secara berkala guru harus melakukan
evaluasi secara berkala terhadap visi, misi, tujuan, dan strategi
yang telah ditetapkan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui
apakah visi, misi, tujuan, dan strategi yang ditetapkan masih
relevan dengan keadaan sekolah dan apakah telah tercapai atau
belum. Jika belum tercapai, maka kepala sekolah harus
melakukan perubahan atau penyesuaian yang diperlukan agar
visi, misi, tujuan, dan strategi dapat tercapai.

7
Peneliti :Bagaimana peran penting VMTS dalam sebuah sekolah?

Informan :Sebagaimana sudah diketahui bersama, ketika masuk


pertama kali di gerbang sekolah atau di tempat strategis pasti
ditemui tulisan visi dan misi sekolah dengan huruf yang
cukup jelas. Setiap sekolah memiliki visi dan misinya sendiri
yang unik dan khas. Setiap lembaga pendidikan perlu
mengajak peserta didik dan semua warga sekolah untuk
memahami visi dan misi sekolah mereka masing-masing.
Pemahaman akan visi dan misi sekolah merupakan langkah
awal setiap pengembangan karakter di sekolah sebagai
satuan pendidikan. Setiap lembaga pendidikan memiliki visi
dan misi tertentu karena sejarah kelahirannya. Pada dasarnya
visi merupakan potret atau gambaran yang ingin dicapai
organisasi tersebut pada masa mendatang. Gambaran itu
bersifat ideal, laksana sebuah impian. Visi dapat menjadi
kompas bagi sekolah tersebut juga menjadi inspirasi yang
menggerakkan seluruh roda organisasi. Berbeda dengan visi,
misi sekolah merupakan pilihan cara yang tepat sehingga
mampu mengantar sekolah mencapai atau mendekati potret
dan impian yang dicita-citakan tersebut. Kalau pernyataan
visi sekolah terkesan bersifat pasif, sebaliknya misi sekolah
lebih bersifat aktif dalam pernyataannya, dengan
memperhatikan unsur perilaku, kebiasaan, dan karakter
sekolah yang bersangkutan. Misi juga mengandung makna
tujuan yang akan diraih dan direalisasikan oleh sebuah
lembaga pendidikan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan
sekolah adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut bagi siswa.
Sedangkan strategi itu memberikan panduan tentang
bagaimana cara sekolah dalam mencapai tujuan nya.

8
Peneliti :Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan VMTS sekolah?
Informan :Dalam pembuatan VMTS melibatkan semua unsur dalam lembaga
pendidikan yaitu kepala sekolah, guru, staf dan komite sekolah
maupun masyarakat.

C. Wawancara dengan Komite Sekolah


Peneliti : Bagaimana cara dan strategi yang digunakan kepala sekolah untuk
merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah serta apa
indikator tercapainya ?
Informan : Untuk strategi yang dipakai dalam merumuskan nya, biasanya kita
mengadakan atau melakukan sebuah rapat yang dimana rapat
tersebut bertujuan untuk membahas tentang visi, misi, tujuan dan
sasaran yang akan digunakan sekolah.
Peneliti : Bagaimana cara dan strategi kepala sekolah dalam menetapkan visi,
misi, tujuan dan sasaran sekolah serta apa indikator tercapainya ?
Informan : Untuk cara menetapkan nya yaitu tentunya harus sesuai dengan
hasil dari rapat yang telah dilaksanakan oleh tim pendidik. Lalu kita
timbang lagi, ketika sudah fiks baru kita tetapkan dengan tetap
diperhatikan jika ada yang kurang pas dan kurang efektif dalam masa
percobaan penetapan tersebut.
Peneliti : Bagaimana cara dan strategi kepsek mengembangkan visi, misi,
tujuan dan sasaran sekolah serta apa indikator tercapainya?
Informan : Dari hasil rapat, biasanya tidak banyak yang berubah. Namun akan
dikembangkan atau digantikan dengan yang terbaru karena kita juga
mengikuti atau menyesuaikan keadaan sekolah.

Peneliti : Siapa sajakah yang terlibat dalam pembuatan visi, misi, tujuan
dan sasaran sekolah?

Informan : Seluruh masyarakat sekolah, yaitu termasuk kepala sekolah,


guru, staff pendidik

Peneliti :Apakah Anda selaku komite sekolah menyangkut program


kerja pernah diberi wewenang kepala sekolah ?

Informan :Dalam proses belajar mengajar, komite tidak terlalu


dilibatkan. Tapi dalam bidang perencanaan dan
penganggaran sekolah dilibatkan. Komite juga dilibatkan
ikut dalam meningkatkan mutu pendidikan. Bila ada
kegiatan sekolah yang ada keterlibatan komite maka kepala
sekolah sering minta bantuan komite untuk berpartisipasi.

9
Peneliti :Apakah Anda pernah dilibatkan dalam menentukan
kebijakan sekolah oleh kepala sekolah?

Informan :Semua keputusan yang diambil melalui mekanisme


yang diterapkan sekolah. Kecuali itu kepala sekolah
juga minta pertimbangan dari komite sekolah untuk
menentukan keputusan bagi kepentingan sekolah.
Namun segala keputusan saya serahkan pada kepala
sekolah yang terpenting tidak berdampak buruk bagi
sekolah.

Peneliti :Apakah Anda selaku komite sekolah pernah dilibatkan


dalam pembuatan keputusan sekolah?

Informan :Penetapan kebijakan oleh kepala sekolah selama ini


dilakukan juga melibatkan komite sekolah walaupun
sering lewat perwakilan. Bahkan dalam menentukan
kebijakan sekolah komite sering diajak
bermusyawarah bersama guru, staf dan wali murid.

Peneliti :Apakah kinerja Anda selaku komite sekolah mendapat


pengawasan kepala sekolah?

Informan :Pengamatan saya selaku komite sekolah, bahwa


kepala sekolah sudah melaksanakan pengawasan
terhadap guru dan siswa dengan baik menurut
peraturan yang ada.

Peneliti :Apakah Anda selaku komite sekolah mendapat motivasi dan


suasana nyaman dari kepala sekolah?

Informan :Kepala sekolah memberi motivasi dengan memberi


penghargaan dan sanksi sesuai peraturan yang
berlaku.Kepala sekolah juga menjaga suasana yang
kondusif untuk menjaga persatuan dan kebersamaan

10
diantara warga sekolah serta mendorong agar kinerja
lebih baik.

D. Wawancara dengan Staf Sekolah


Peneliti :Bagaimana kepemimpinan Kepala Sekolah?
Informan :Ibu itu pemimpin yang bagus karena beliau itu dalam perencanaan
bagus, dalam penyelesaian masalah juga bagus dan dalam evaluasi
dalam setiap masalah juga ada. Jadi semua itu sama Ibu itu semua
kegiatan sekolah dapat tercover oleh beliau, masalah apaun baik itu
akademik, kesiswaan, sarana dan prasarana bahkan masalah pribadi
guru. Jadi beliau juga benar-benar tahu keadaan sekolahnya. Beliau
juga secara individual sering ngobrol-ngobrol dengan guru-guru,
jadi beliau itu kenal sama semua orang. Dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi bagus. Dari evaluasi, didapat kurangnya
apa sehingga jika ada masalah yang sama muncul, penanganannya
bisa lebih baik. Dalam hal perencanaan, kepala sekolah selalu ikut
setidaknya beliau tau rencana yang telah dibuat oleh wakil kepala.
Kepsek mencatat rencana kegiatan mingguan wakil kepala. Jadi
semua rencana dari seluruh bidang dicatat oleh kepala sekolah.
Ketika pelaksanaannya, beliau juga meninjau kegiatan tersebut.
Missal kurikulum minggu ini ulangan, beliau akan meninjau ke
kelas-kelas apa benar seperti itu. Untuk evaluasi, misalnya ada
beberapa item beliau akan mengecek satu persatu.
Peneliti :Bagaimana gaya kepemimpinan kepala sekolah?
Informan :Gayanya demokratis tapi tegas juga. Dalam artian beliau mau
mendengarkan orang lain tetapi belum tentu juga diterima. Jika itu
baik ya diterima jika tidak beliau juga punya keputusan pribadi
yang lebih baik. Dan saya lihat itu keputusan beliau memang lebih
baik dari pada yang lain.
Peneliti :Sejah mana ibu memahami visi dan misi sekolah?
Informan :Visi misi sekolah yang ada di sekolah kita ini itu kan tujuannya itu
nanti outputnya itu sesuai dengan yang ada di dalam visi misi
sekolah. Jadi yang jelas kalau ada visi misi kita punya arah mau
dibawa kemana anak didik kita, dengan visi misi kita bisa
menambah semangat kita dalam KBM khususnya untuk mencapai
apa yang ada dalam visi misi sekolah. Tapi dalam perjalanan
banyak kendala yang ada, kita warga juga heterogen dari latar
belakang yang berbeda dan Alhamdulillah sampai saat ini sudah
bisa terpecahkan kendala yang ada tetpi saat ini masih ada satu dua
yang belum terpecahkan dan saya kira suatu hal yang wajar.

11
Peneliti :Bagaimana kepala sekolah menyampaikan visi misi, tujuan dan
strategi sekolah kepada warga sekolah?
Informan :Visi dan misi merupakan tujuan yang mendasari kegiatan sekolah.
Visi dan misi disampaikan kepada guru ketika beliau pertama kali
menjabat dan ketika musker dan ketika rapat-rapat dalam kategori
tertentu misalnya tentang kurikulum. Untuk orang tua dilakukan
satu semester sekali ketika ada pertemuan guru dan orang tua
siswa. Untuk siswa dilakukan sekali ketika Ibu menjadi Pembina
upacara.
Peneliti :Dalam pembuatan atau pengambilan keputusan, apakah ibu selalu
terlibat didalamnya?
Informan :Ibu kepsek orangnya enak mbak, Beliau berusaha mendengarkan
pendapat orang lain dalam memutuskan suatu hal. Bahkan beliau
sangat terbuka kepada warga sekolah di sini apabila ada ide
ataupun saran yang hendak disampaikan kepada Ibu. Jika ide itu
bagus dan masuk akan beliau termasuk orang yang berani
memperjuangkan ide tersebut kepada yayasan, tentunya setelah
dibahas bersama terlebih dahulu.
Peneliti :Apa saja kendala dalam mencapai visi dan misi sekolah?
Informan :Secara umum kendalanya itu, mungkin dari siswa maupun guru.
Kalau dari guru mungkin dari faktor apa, kurang displin atau apa,
tapi itu tidak menghambat sama sekali. Sebagai contoh mungkin
yang bersangkutan merupakan guru status yang belum PNS atau
honorer, sekolah belum mampu untuk mencukupi kebutuhan
mereka, atau mungkin rumah terlalu jauh jadi sering terlambat.
Dari siwa itu mungkin latar belakang dari rumah atau pengaruh
teman atau pengaruh orang tua, kadang-kadang juga ada yang telat
sedikit. misalnya ada yang belum mengerjakan PR kalau
dikasihkan di rumah kalau seperti tadi ketika upacara juga ada
beberapa yang tidak memakai atribut, itu kami sendiri yakin kalau
orang tua memberikan perhatian tidak akan terjadi hal yang
demikian.

E. Hasil Wawancara
1. Wawancara Dengan Kepala Sekolah
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Hj. Nor Ahyana, S.Ag.,
M.Pd selaku kepala sekolah, mengenai pembuatan (VMTS) Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran Sekolah di SDN Antasan Kecil timur 3
Banjarmasin mengatakan bahwa cara merumuskan VMTS Sekolah
serta indikator tercapainya Secara sederhana dalam merumuskan
bersama itu biasanya kita mengenal istilah analisis swot, nah itu cara

12
jaman dulu. Sekarang bertambah yang namanya dengan rapot motto,
datanya itu dari dapodik di situlah lalu menghasilkan namanya rapot
pendidikan. Persyaratan lengkapnya ialah cara merumuskannya itu
dengan melihat dari sekolahnya. Itu mungkin jadi rumusan kami
menentukan dulu namanya bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang
dan tantangan yang ada di lingkungan sekolah. Contoh di sini mungkin
orang tuanya kebanyakan berbeda dari sekolah lain. Contoh sekarang
kalau ini pendidikan ada istilahnya numerasi dan literasi ya. Nah kita
ada di sini yang lemah itu bagian numerasi. Nah jadi visi misinya
diarahkan untuk yang mengarah ke peningkatan numerasi siswanya,
Jadi itulah mungkin cara kami strategi kami untuk merumuskan visi,
misi, tujuan, dan sasarannya.
Menurut beliau cara untuk menetapkannya ada merembuk,
diskusi, rapat-rapat dengan seluruh warga sekolah, kalo bahasa
kerennya stakeholder (semua yang berhubungan warga sekolah disini).
Cuman untuk saat ini kami belom merubah, karna masih menjalankan
yang rapot pendidikan tadi baru kami memulai merumuskan untuk
penganggaran, visi misinya segera akan kami merubahnya. Jadi
menetapkan ini setelah merumuskan dengan para guru.
Selanjutnya untuk mengembangkan ini strateginya ialah bekerja
sama dengan semua yang terlibat dalam mengembangkan VMTS ini
dan mungkin melihat juga dari penganggaran, jadi untuk penganggaran
ini yang disyaratkan ialah melihat penganggaran itu mengutamakan
pada bagian yang dianggap kurang atau strateginya yang kurang,
contohnya tadi kan kurang di bagian numerasi jadi misalnya kami
membuat dinding ada tempelan poster tentang yang menyangkut ke
numerasi dan mungkin dari gurunya dan siswanya juga diberi alat
peraga atau segala macamnya pada bagian numerasinya. Jadi untuk
mengembangkannya itu dengan kerja sama dari segala pihak dan
menentukan segala prioritasnya. Dan yang terlibat itu dari kepala
sekolah, guru, tim pendidikan, orang tua, komite dan masyarakat
sekitar.

2. Wawancara Dengan Guru


Berdasarkan wawancara dengan Ibu Sri Dewi Hastuti, S.Pd
mengenai Pembuatan (VMTS) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah
di SDN Antasan Kecil Timur 3 Banjarmasin mengatakan bahwa cara
guru dan strategi merumuskan VMTS Sekolah serta indikator
tercapainya dilihat dulu kondisi sekolahnya, kondisi lingkungan
sekolahnya serta dilihat kondisi peserta didiknya. Setelah itu
merumuskan tujuannya seperti apa yang cocok untuk peserta didiknya
dan bagaimana cara mengembangkan peserta didiknya. Strateginya

13
merumuskannya melalui rapat bersama-sama. Cara guru dan strategi
menetapkan VMTS Sekolah serta indikatornya beliau mengatakan
bahwa Kalau untuk menetapkan dilihat dari hasil rapatnya tadi. Kalau
sudah dapat hasil rapatnya baru ditetapkan Visi, Misinya tadi.
Selanjutnya cara dan strategi guru mengembangkan VMTS sekolah
serta indikator tercapainya beliau mengatakan Kalau dari gurunya itu,
kalau mengembangkan itu dari mengikuti pelatihan-pelatihan, works
soup, webinar dan rapat setiap bulannya. Pertanyaan teakhir Siapa saja
yang terlibat dalam pembuatan VMTS sekolah, beliau mengatakan
semua warga sekolah dari kepala sekolah, komite, guru-guru, tenaga
pendidik, dan orang tua siswa.
3. Wawancara Dengan Staf
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Desy Fujianti, S.Pd terkait
kepemimpinan kepala sekolah di SDN Antasan Kecil Timur 3
Banjarmasin menerapkan gaya kepemimpinan demokratis dan juga
tegas. Terkait pepmbuatan visi dan misi sekolah dan juga tujuan dan
strategi, seluruh guru dan staf dilibatkan, kepala sekolah terbuka
terhadap saran-saran dan pendapat yang diajukan. Setiap pendapat dan
saran dipertimbangkan dengan baik untuk perbaikan dan peningkatan
sekolah ke depannya. Adapun kendala dalam mewujudkan visi dan
misi di sekolah bisa dari guru dan siswa itu sendiri.
4. Wawancara Dengan Komite Sekolah
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Vina Irmayanti, S.Pd selaku
komite sekolah tentang cara dan strategi yang dilakukan oleh kepala
sekolah dalam perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah serta
indikator tercapainya. Tindakan serta strategi yang diambil oleh kepala
sekolah beserta tenaga pendidik yaitu guru dan staff sekolah dengan
cara mengadakan rapat. Rapat rutin yang dilaksanakan bisa bulanan,
serta tahunan yang bertujuan untuk merevisi, serta mengembangkan
visi, misi dan tujuan sekolah agar tidak ketinggalan zaman. VMTS
sangat penting bagi sebuah sekolah, karena VMTS merupakan arah
atau tujuan yang dapat membuat sekolah lebih maju dan lebih baik
pula. Oleh karena itu, pihak sekolah (kepala sekolah dan tenaga
pendidik lain) sangat berupaya untuk mengembangkan dan
menetapkan VMTS dengan semaksimal mungkin. Kepala sekolah
melibatkan seluruh masyarakat sekolah dalam merealisasikan VMTS
disekolah, masyarakat sekolah yang dimaksud adalah semua orang
yang berada di lingkung sekolah seperti guru, staff TU, kantin, siswa,
dan kepala sekolah itu sendiri.

14
F. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
1. Visi Sekolah
Terwujudnya Anak Didik Yang Terampil, Bertakwa, Berbudi Pekerti
Luhur Serta Peningkatan Profesionalisme Guru.
2. Misi Sekolah
a. Memberikan Dasar-dasar Keimanan Dan Ketakwaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Memupuk/Menumbuh Kembangkan Rasa Cinta Terhadap Sesama
Manusia Dan Lingkungannya.
c. Membiasakan Siswa Hidup Bersih.
d. Menerapkan Sikap Disiplin Dan Bertanggung Jawab.
e. Mengembangkan Nilai - Nilai Budi Pekerti Luhur.
f. Meningkatkan Profesionalisme Guru / Personil.
3. Tujuan
a. Memberikan Dasar-dasar Keimanan Dan Ketakwaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Memupuk/Menumbuh Kembangkan Rasa Cinta Terhadap Sesama
Manusia Dan Lingkungannya.
c. Membiasakan Siswa Hidup Bersih.
d. Menerapkan Sikap Disiplin Dan Bertanggung Jawab.
e. Mengembangkan Nilai - Nilai Budi Pekerti Luhur.
f. Meningkatkan Profesionalisme Guru / Personil.
4. Strategi Sekolah
a. Peningkatan perencanaan program kegiatan kesiswaan seperti kegiatan
IMTAQ, kreativitas, olahraga, kesenian, kebersihan, dan sebagainya.
b. Peningkatan supervisi, monitoring, dan evaluasi dalam program
kegiatan kesiswaan.
c. Mensosialisasikan kurikulum kepada warga sekolah.
d. Meningkatkan peran serta komite sekolah dan partisipasi masyarakat.
e. Meningkatkan pelayanan individu dalam proses pembelajaran peserta
didik.
f. Meningkatkan efisiensi dan etektifitas kegiatan dan manajemen
sekolah.
g. Meningkatkan pembinaan dan pelayanan kepada guru.

15
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Visi, misi, tujuan, dan strategi sekolah merupakan hal yang sangat
penting dalam mengembangkan sebuah sekolah yang berkualitas. Visi
dan misi sekolah menggambarkan tujuan jangka panjang dan arah yang
ingin dicapai oleh sekolah. Tujuan dan strategi sekolah menggambarkan
tujuan jangka pendek dan rencana tindakan yang harus diambil untuk
mencapai visi dan misi tersebut.
Visi, misi, tujuan, dan strategi sekolah yang jelas dan terukur dapat
memberikan arah yang jelas dalam pengembangan sekolah. Selain itu,
visi, misi, tujuan, dan strategi juga dapat memberikan motivasi dan
inspirasi bagi seluruh pihak yang terkait di sekolah untuk bekerja sama
mencapai tujuan tersebut.
Untuk menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi sekolah yang
efektif, kepala sekolah harus melibatkan seluruh pihak yang terkait di
sekolah, melakukan analisis SWOT, menetapkan visi, misi, tujuan, dan
strategi yang jelas dan terukur, serta melakukan evaluasi secara berkala
untuk mengetahui apakah telah tercapai atau belum
Dengan memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi yang jelas dan
terukur, sebuah sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan kualitas
pendidikan yang diberikan kepada siswa dan mampu mencapai tujuan
yang diinginkan.
B. Saran
Dalam pembuatan laporan makalah ini kami menyadari banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan dari semua pihak untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
dijadikan sarana yang dapat mendorong mahasiswa untuk bisa berpikir
aktif dan menjamin mutu sekolah.

16
DAFTAR PUSTAKA

Annas, A. N., Ansar, Arwildayanto, & Mas, S. R. (2022). Transpormasi Pendidikan Karakter
pada Sekolah Boarding di Era Disruptif. Jawa Tengah : PT Nasya Expanding
Management.
Calam, A., Marhamah, A., & Nazaruddin, I. (2020). Reformulasi Visi, Misi dan Tujuan
Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 175-196.
Windaningrum, F. (2019). Analisis Relevan Visi.Misi, Tujuan, dan Kurikulum Antara SMKN
1 Kedawung Sragen dan SMKN 1 Bawen Semarang. Jurnal Pendidikan Islam, 17(2),
123-140.

17
LAMPIRAN
A. Pedoman/Lembar Pertanyaan Wawancara

18
19
B. Foto Wawancara dengan Kepala Sekolah

20
C. Foto Wawancara dengan Guru Kelas IV

D. Foto

Wawancara dengan Staf Sekolah

21
E. Foto Wawancara dengan Komite Sekolah

22
23

Anda mungkin juga menyukai