Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANGAN MELATI RSUD RUTENG

OLEH:
LAURENSIUS DAMA
NPM: 23203036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2024
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah seni ilmiah untuk mencapai hasil atau tujuan dengan pemanfaatan
sumber daya secara efektif. Manajemen umumnya menekankan pada pengendalian, yakni
pengendalian personel (SDM), pengendalian biaya, waktu, gaji, lembur, inventaris, dan lain –
lain. Manajemen diperlukan untuk merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, dan
mengendalikan urusan organisasi.
Manajemen keperawatan merupakan cabang dari bidang keperawatan yang focus pada
pengelolaan perawat dan standar asuhan pasien. Program manajemen keperawatan yang efektif
sangat penting untuk sebagian besar fasilitas yang menggunakan jasa keperawatan, seperti:
rumah sakit, klinik, dan fasilitas keperawatan lainnya. Seorang manajer perawat membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan yang jelas berbeda dari yang dibutuhkan untuk praktik
keperawatan demi menjalankan tugas yang dipercayakan sehingga pelayanan yang diberikan
dapat meningkatkan kinerja untuk pribadi, kepuasan pasien dan kemajuan pelayanan rumah
sakit.
Rumah sakit menjadi salah satu tempat pemberi pelayanan asuhan keperawatan kepada
pasien. Ada beberapa hal yang dapat diberikan oleh seorang perawat selama pasien di rawat di
rumah sakit hingga pasien pulang, meliputi : penerimaan pasien baru, mengidentifikasi resiko
pasien jatuh khususnya di ruangan anak, mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien,
edukasi pengendalian infeksi dengan cuci tangan yang benar serta pemberian discharge
planning.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui laporan penerimaan pasien baru
2. Untuk mengetahui laporan mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
3. Untuk mengetahui laporan pelaksanaan discharge planning
4. Untuk mengetahui laporan hasil identifikasi resiko pasien jatuh
5. Untuk mengetahui laporan edukasi pengendalian infeksi
BAB 2
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Laporan Kegiatan Menerima Pasien Baru
Proses penerimaan pasien baru di ruangan rawat inap Melati Lantai 3 RSUD Ruteng
Hari/tgl Nama Pasien Kegiatan yang dilakukan Petugas
Selasa, Ny. P 1. Memperkenalkan diri kepada pasien dan
27/02/2024 keluarga
2. Mengantar pasien ke ruangan/kamar yang
telah disiapkan
3. Menjelaskan perlengkapan kamar yang
sudah disediakan seperti lemari, kamar
mandi dan sebagainya
4. Memperkenalkan pasien baru dengan pasien
lain yang sekamar
5. Memberikan informasi tentang :
a. Dokter yang bertanggung jawab
b. Perawat yang bertanggung jawab
c. Ruang perawat
d. Farmasi
e. Letak kamar mandi dan pantry
f. Jam makan dan pemberian obat
g. Jam berkunjung
h. Jumlah maksimal penjaga pasien
i. Tempat sampah medis dan non medis
6. Memberikan penjelasan mengenai
sentralisasi obat
7. Menanyakan kembali kepada pasien dan
keluarga tentang penjelasan yang sudah
diberikan
8. Meminta keluarga untuk menandatangani
lembar penerimaan pasien baru
9. Mengukur TTV pasien
Hari/tgl Nama Pasien Kegiatan yang dilakukan Petugas
Kamis, Ny. F.A 1. Memperkenalkan diri kepada pasien dan
29/02/2024 keluarga
2. Mengantar pasien ke ruangan/kamar yang
telah disiapkan
3. Menjelaskan perlengkapan kamar yang
sudah disediakan seperti lemari, kamar
mandi dan sebagainya
4. Memperkenalkan pasien baru dengan pasien
lain yang sekamar
5. Memberikan informasi tentang :
a. Dokter yang bertanggung jawab
b. Perawat yang bertanggung jawab
c. Ruang perawat
d. Farmasi
e. Letak kamar mandi dan pantry
f. Jam makan dan pemberian obat
g. Jam berkunjung
h. Jumlah maksimal penjaga pasien
i. Tempat sampah medis dan non medis
6. Memberikan penjelasan mengenai
sentralisasi obat
7. Menanyakan kembali kepada pasien dan
keluarga tentang penjelasan yang sudah
diberikan
8. Meminta keluarga untuk menandatangani
lembar penerimaan pasien baru
9. Mengukur TTV pasien
LEMBAR PENERIMAAN PASIEN BARU 1

Nama : Tn. L.T


No.Reg : 259092
Dx.Medis : CKD
Alamat : Reo, Kajong
No.tlp yg bisa dihubungi :-

Penjelasan tentang : penerimaan pasien baru

1. Perkenalan diri 8. Perkenalkan pasien baru


dengan pasien lain yang
2. Perkenalan perawat yang bertanggung sekamar(bila ada)
jawab
9. Menanyakan kembali
3. Perkenalkan dokter yang bertanggung jawab tentang kejelasan informasi
yang telah disampaikan
4. Penjelasanakan aturan Rumah sakit
a. Jam berkunjung
b. Penunggu pasien
c. Waktu makan

5. Perkenalan ruangan/lingkungan
a. Dapur
b. Kamar mandi
c. Ruang perawat
d. Ruang dokter
e. Ruang sholat atau kapel
f. Farmasi/depo farmasi
g. Fasilitas (TV & AC)

6. Penjelasan akan sistem sentralisasi obat beserta inform concent

7. Dilarang membawa barang berharga

Keterangan: Isi dengan““jika sudah dilakukan

Kepala Ruangan

( )
Ruteng,...........................2024
Pasien/keluarga

LEMBAR PENERIMAAN PASIEN BARU 2


( )
Nama : Ny. P
No. Reg : 258874
Dx. Medis : Anemia
Alamat : Iteng/ Satar Mese
No.tlp yg bisa dihubungi :-

Penjelasan tentang : Penerimaan pasien di ruanga Melati Lantai 3 RSUD Ruteng

1. Perkenalan diri

2. Perkenalan perawat yang bertanggung jawab

3. Perkenalkan dokter yang bertanggung jawab

4. Penjelasanakan aturan Rumah sakit


a. Jam berkunjung
b. Penunggu pasien
c. Waktu makan

5. Perkenalan ruangan/lingkungan
a. Dapur
b. Kamar mandi
c. Ruang perawat
d. Ruang dokter
e. Ruang sholat atau kapel
f. Farmasi/depo farmasi
g. Fasilitas (TV &AC)
6. Penjelasanakan sistem sentralisasi obat beserta inform concent

7. Dilarang membawa barang berharga

8. Perkenalkan pasien baru dengan pasien lain yang sekamar (bila ada)

9. Menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah disampaikan

Keterangan: Isi dengan“ “ jika sudah dilakukan

Kepala Ruangan Ruteng,...........................2024


Pasien/keluarga

( )
( )
B. Laporan Kegiatan Mengidentifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien (Ruangan
Melati Lantai 3 RSUD Ruteng)
Hari/Tanggal Jumlah Tingkat Ketergantungan
pasien Minimal Care Parsial Care Total Care
Senin, 26/02/2024 11 5 3 3
Selasa,27/02/2024 13 8 3 2
Rabu,28/02/2024 12 8 4 -
Kamis, 29/02/2024 11 5 4 2
Jumat, 01/03/2024 10 4 4 2
Sabtu, 02/03/2024 12 4 5 3

Berdasarkan tabel diatas tingkat ketergantungan pasien setiap hari terbanyak yaitu
minimal care.
Pada suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga yang diperlukan tergantung pada
jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien. Menurut Douglas (1984),
Loveridge dan Cummings (1996) klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi 3
kategori, yaitu:
1. Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam
2. Perawatan intermedite memerlukan waktu 3-4jam/24 jam
3. Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam.
C. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Discharge Planning Pada Pasien Kelolaan Di
Ruangan
Oleh: Laurensius Dama
Hari Discharge Planning Perawat/
Paraf
Hari 1 Identifikasi Pasien
Nama : Ny. A.K.B
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Dx Medis : Anemia
Keluhan : : pasien mengatakan ia sesak napas sejak 2 hari yang
lalu, disertai batuk dan pilek. Pasien dan keluarga memutuskan
untuk ke RSUD Ruteng karena sesaknya bertambah. Saat di kaji
pasien tampak sesak napas, batuk tidak berdahak.
TTV:
S: 36,6 0C
N : 82 x/menit
RR : 144x/menit
SPO2 : 90 %
Dx Kep :
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya
napas
Rencana Intervensi :
1. Manajemen jalan napas
 Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
 Monitor saturasi oksigen
 Posisikan semi fowler
 Berikan minum hangat
 Berikan oksigen
 Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
Implementasi :
 Memberikan O2 NK 3 lpm
 Memberikan posisi semi fowler pada pasien
 Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
 Memberikan nebu combiven
 Memberikan terapi
 Apicilin 4 x 275 mg/ IV
 Nebu combiven 4 x/hari
 Cetirizine 1 x 2,75 mg/ oral
 Mengukur kembali saturasi oksigen pasien (97 % dengan O2
NK 3 lpm
STANDAR OPERASIONAL
Ruang Teratai PROSEDUR
RSUD Ruteng DISCHARGE PLANNING PROGRAM
PENDIDIKAN
PROFESI NERS
Universitas Katolik
Indonesia Santu Paulus
Ruteng
PROSEDUR TETAP
OLEH : MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
I PENGERTIAN Merupakan persiapan pasien sebelum pulang ke
rumah dengan memberikan penyuluhan tentang
perawatan di rumah, pencegahan, dan sebagainya.
II TUJUAN 1. Meningkatkan kemandirian pasien dalam
melakukan keperawatan di rumah.
2. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan
pada pasien.
3. Membantu pasien memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam memperbaiki serta
mempertahankan status kesehatan pasien.
III INDIKASI Pasien yang akan pulang ke Rumah.
IV KONTRAINDIKASI -
V PERSIAPAN 1. Perawat harus tahu penyakit apa yang diderita
PERAWAT pasien, dan bagaimana melakukan perawatan di
rumah, dan pencegahannya.
2. Perawat harus percaya diri dalam menyampaikan
discharge planning.
VI PERSIAPAN ALAT 1. Lembar telah dilakukan discharge planning.
2. Lingkungan yang nyaman.
VII PERSIAPAN PASIEN 1. Beri penjelasan pada keluarga dan pasien tentang
cara perawatan di rumah dan pencegahannya.
VII CARA KERJA 1. Memberikan salam.
I 2. Mengenalkan nama perawat.
3. Memberi penyuluhan kepada pasien dengan cara
diskusi, tanya jawab, demonstrasi.
4. Menggunakan alat peraga bila diperlukan.
5. Mengadakan evaluasi.
6. Memberikan umpan balik.
7. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam.
8. Mencatat hasil penyuluhan.
IX HASIL Dokumentasi :
1. Catat tindakan yang telah dilakukan.
2. Waktu dan Tanggal Tindakan.
3. Nama Pasien, Usia, Nomor Rekam Medik.
4. Nama Perawat dan Tanda Tangan Perawat.
PASIEN PULANG
DISCHARGE PLANNING No. Reg :
Nama : Ny. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal MRS : 28/02/2024 Tanggal KRS : 04/03/2024
Bagian : Bagian :
Dipulangkan dari RSUD Ruteng, Ruang anak dengan keadaan
 : Sembuh : Pulang paksa

: Meneruskan dengan obat jalan : Lari

: Pindah ke RS lain : Meninggal


A. Kontrol
a. Waktu : 14/03/2024
b. Tempat : Poli Umum RSUD Ruteng
B. Lanjutan keperawatan di rumah

C. Aturan diet / nutrisi

D. Obat-obat yang masih diminum dan jumlah nya

E. Aktivitas dan istirahat

Ruteng, 2024
Pasien/Keluarga Perawat

(..................................) (..................................)
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DISCHARGE PLANNING

1. No. Reg (diisi sesuai nomer registrasi pasien).


2. Nama (diisi sesuai nama pasien).
3. Jenis kelamin (diisi laki-laki atau perempuan).
4. Tanggal MRS (sesuai pasien masuk RS).
5. Diagnosis MRS (diisi oleh dokter berdasarkan pemeriksaan klinis).
6. Tanggal MRS (tanggal dimana pasien masuk rumah sakit)
7. Diagnosis KRS (diagnosis pasien berdasarkan pemeriksaan klinis setelah pasien
diperbolehkkan pulang).
8. Dipulangkan dari RS dengan keadaan ( diisi berdasarkan kondisi pasien pulang).
9. Tanggal atau tempat kontrol ( diisi sesuai tempat dan kontrol ketika pasien
kontrol)
10. Lanjutan keperawatan dirumah ( diisi keperawatan lanjutan sesuai diagnosis
sewaktu pulang (keperawatan luka, gift dan lain-lain).
11. Aturan diet (diisi berdasarkan anjuran ahli gizi).
12. Obat-obat yang diminum dan jumlahnya ( diisi sesuai obat yang dibawa pulang
aturannya, dosisnya, jumlahnya).
13. Aktivitas dan istirahat ( diisi sesuai advis dokter tentang kegiatannya dan
istirahatnya dirumah).
14. Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG).
15. Lain-lain (diisi hal diluar ketentuan diatas misalnya obat-obat yang distop atau
dihentikan).
D. Laporan Hasil Identifikasi Resiko Pasien Jatuh
Pengkajian ResikoJatuh Pasien

Nama Pasien : Tn.L.T


No.Rekam Medis : 250918
Umur/Jenis Kelamin : Laki-laki
Kelas/Kamar : kelas 3 Campur
Diagnosis : CKD
Tanggal/Jam : 03 Maret 2024
Fallrisk
Lowhumpty dumpty score : 7-
11Hight riskhumpty dumptyscore :
>12
USIA Skor RIWAYAT JATUH Skor AKTIFITAS Skor
Kurang dari 60 tahun 0 Tidak pernah 0 Mandiri 0
Antara 60-69 tahun 1 Pernah jatuh <1 tahun 1 ADL dibantu
Lebih dari 70 tahun 2 Pernah jatuh <1 bulan 2 sebagian 2
Jatuh pada saat ADL dibantu
dirawat sekarang 3 penuh 3

MOBILITAS MOTORIK KOGNITIF skor POLA BAK/BAB Skor


Mandiri 0 Orientasi baik 0 Teratur 0
Menggunakan alat bantu 1 Kesulitan mengerti Inkontinensia
Koordinasi/keseimbangan perintah 2 urine/faeses 1
buruk 2 Gangguan memori 2 Nokturia 2
Binggung/disorientasi 3 Urgensi/frequensi 3

Kriteria Pemantauan Tanggal

Risiko rendah: 7-11


Pastikan tempat tidur terkunci
Dekatkan bel dan bel terjangkau
Pasang pengaman tempat tidur
Posisikan tempat tidur pada posisi
terendah jika memungkinkan
Singkirkan barang yang berbahaya
terutama pada malam hari
Minta persetujuan pasien agar
lampu malam tetap menyala
Pastikan selalu ada keluarga
Pastikan lantai dan alas kaki tidak
licin
Kontrol/observasi rutin oleh
perawat setiap 2 jam
Edukasi keluarga
Resiko tinggi : 12-23
Lakukan tindakan pencegahan
seperti skala rendah (skala 7-11)
Tempatkan pasien di kamar yang
paling dekat dengan nurse station
(jika memungkinkan)
Inisial perawat

Catatan:
1. Beri tanda ceklist () jika pemantauan sudah dilaksanakan sesuai hasil penilaian.
2. Beri paraf jika sudah dilaksanakan sesuai kolom yang tersedia.
E. Laporan Kegiatan Edukasi Pengendalian Infeksi Pada Pasien Dan Keluarga (Edukasi
Tentang 5 Moment For Hand Hygiene)
Pelaksanaan kegiatan edukasi pengendalian infeksi khususnya dalam hal cara
mencuci tangan yang baik dan benar sesuai dengan 6 langkah cara mencuci tangan yang
dilaksanakan pada minggu kedua dan ketiga, kegiatan ini diajarkan pada setiap penjaga
pasien. Kegiatan ini diterima baik oleh keluarga pasien dan mudah untuk dipraktekkan saat
di rumah maupun saat pasien pulang ke rumah.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN 6 LANGKAH
Topik : Penyuluhan tentang cuci tangan 6 langkah
Sasaran : Keluarga pasien yang dirawat di bangsal penyakit dalam RSUD Ruteng
Hari/Tanggal : kamis , 29-2-2024
Jam : 09.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Ruangan Melati Lantai 3 RSUD Ruteng

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, keluarga pasien mampu memahami dan melakukan cuci
tangan 6 langkah.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi selama 20 menit diharapkan keluarga pasien
dapat:
1. Menyebutkan pengertian cuci tangan dengan benar
2. Menyebutkan tujuan cuci tangan dengan benar
3. Menyebutkan manfaat cuci tangan dengan benar
4. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan dengan benar
5. Menyebutkan kapan waktu cuci tangan
6. Menjelaskan enam langkah cuci tangan
III. Pokok Materi
1. Definisi cuci tangan
2. Tujuan cuci tangan
3. Manfaat mencuci tangan
4. Dampak jika tidak cuci tangan
5. Kapan waktu cuci tangan
6. Enam langkah cuci tangan
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
 Metode: ceramah , tanya jawab, dan simulasi
 Langkah– langkah kegiatan :
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 2 Menit Pembukaan :
 Memberi Salam  Menjawab Salam
 Menjelaskan tujuan Pembelajaran  Mendengarkan
 Menyebutkan materi/pokok bahasan yang dan
akan disampaikan memperhatikan
2. 10 Menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan materi penyuluhan secara  Menyimak dan
berurutan dan teratur memperhatikan
Materi :
 Definisi cuci tangan
 Tujuan cuci tangan
 Manfaat mencuci tangan
 Dampak jika tidak cuci tangan
 Kapan waktu cuci tangan
 Enam langkah cuci tangan
3. 6 Menit Evaluasi :  Bertanya,dan
 Meminta pasien dan keluarga menjawab
menjelaskan atau menyebutkan kembali : pertanyaan
 Definisi cuci tangan
 Tujuan cuci tangan
 Manfaat mencuci tangan
 Dampak jika tidak cuci tangan
 Kapan waktu cuci tangan
 Enam langkah cuci tangan
4. 2 Menit Penutup :
 Mengucapkan terimakasih dan  Menjawab salam
mengucapkan salam

V. Media
 Media :Leaflet, Hand Scrub, dan materi SAP
VI. Evaluasi
Metode evaluasi :
Metode evaluasi : Tanya Jawab
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Kriteria evaluasi
1. Keluarga pasien mampu memahami pengertian cuci tangan dengan benar!
2. Keluarga pasien mampu memahami tujuan cuci tangan dengan benar !
3. Keluarga pasien mampu memahami manfaat cuci tangan dengan benar!
4. Keluarga pasien mampu memahami dampak jika tidak cuci tangan dengan benar!
5. Keluarga pasien mampu memahami kapan waktu cuci tangan!
6. Keluarga pasien mampu memahami enam langkah cuci tangan!
VII. Lampiran Materi
A. Pengertian Cuci Tangan
Menurut DEPKES RI (2007), mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan
air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari
penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.
B. Tujuan Cuci Tangan
Tujuan mencuci tangan yaitu:
1. Menjaga kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai perlindung diri
C. Manfaat Cuci tangan
Manfaat cuci tangan yaitu:
1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penularan bibit penyakit kepada orang lain.
D. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan
Berikut ini merupakan dampak jika tidak mencuci tangan yaitu:
1. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi bakteri
salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat. Potensi
ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur bakteri
salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan.
Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan
bakteri salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan
muntah. Untuk mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta bantuan
dokter.
2. Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa mencuci tangan.
Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Misalnya jika Anda makan
setelah menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli
bisa masuk ke saluran pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa
menyebabkan diare yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika
tidak segera diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal.
3. Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara umum.
Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas umum atau
bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika Anda makan secara langsung
maka bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus akan menyebar
sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi juga berpindah lewat saluran
pernafasan.
4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka bisa
menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak bakteri yang
sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran pencernaan. Makanan
yang masuk ke saluran tenggorokan akan berhubungan langsung dengan lendir.
Kemudian bakteri akan tinggal dalam bagian lendir tersebut dan berkembang
dengan pesat. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang
lebih buruk. (baca juga : bahaya radang tenggorokan kronis).
5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena
penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya
sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan
yang bersentuhan langsung dengan tangan. Perkembangan bakteri atau virus dalam
saluran pencernaan bisa menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri
tersebut sehingga membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk
sebaiknya segera kunjungi dokter Anda.
6. Infeksi Penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis B.
Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan penderita sulit
untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis penyakit yang mudah
menular. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah sering mencuci tangan.
Mencuci tangan sebelum makan bisa menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa
menyebar dengan mudah lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk
bisa menjadi tempat endemi hepatitis B.
7. Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi akibat
jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri. Disentri umumnya
disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Ketika tangan
Anda kotor setelah melakukan berbagai pekerjaan maka mungkin banyak bakteri
yang bersarang dalam tangan Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu
sendiri atau tangan yang kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang
parah, diare bisa disertai darah dan dehidrasi.
8. Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi penyakit
botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan dan tangan yang
kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan
kematian. Infeksi juga membutuhkan perawatan yang segera untuk mengurangi
potensi bahaya yang lebih buruk. Beberapa tanda infeksi ini adalah seperti diare,
sakit perut, mual, muntah, demam, pandangan kabur dan hilang kesadaran.
9. Resiko Infeksi Amoebiasis
Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan karena tidak
mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan menyebabkan penderita
mengalami disentri. Jenis amuba penyebab infeksi ini termasuk dalam kelas
Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak hanya menyerang pada saluran pencernaan
namun juga berbagai organ lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam
tubuh dan membutuhkan perawatan darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa
mencegah kondisi yang lebih berbahaya.

10. Resiko Radang Pernafasan


Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa
terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa menyebabkan sesak
nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri
atau virus yang masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber
penyebab infeksi bersentuhan dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber
infeksi akan berkembang dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan
penurunan sistem kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber
penyebab penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh
mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan, lingkungan
atau tangan yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi berbagai bahaya tersebut
maka biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Anda bisa mencoba
untuk melakukan cara mencuci tangan yang benar dan steril agar benar-benar bersih
dan tidak terkena resiko penyakit.
E. Kapan Watu Cuci tangan
Menurut Handayani, dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai berikut:
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Setelah memegang gadget seperti hp, laptop,dan lainnya.
c. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
d. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
e. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
f. Setelah menangani sampah.
g. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain – lain).
h. Pulang bepergian dan setelah bermain.
i. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
F. Prinsip Cuci Tangan
Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain:
1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub)
atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash).
2. Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
3. 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash.
G. Prosedur Cuci Tangan yang Benar
5 momen cuci tangan :
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril
3. Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien
4. Setelah menyentuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
6 langkah cuci tangan
1. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan.

2. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan tangan kanan,
begitu pula sebaliknya.

3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari tangan.

4. Jari- jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.

5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya.

H. Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. 2007. Panduan Promosi Kesehatan di Sekolah. Depkes RI.
Jakarta.
Soeparman, dkk. (2009). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai