Anda di halaman 1dari 47

PENYULUHAN DAN DUKUNGAN SUAMI, TERAPI MSUIK

DAN SENAM NIFAS PADA NY. R P1A0 POST PARTUM 3


HARI DENGAN POST PARTUM BLUES
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 5
Praktik Asuhan Kebidanan Nifas

Oleh:

NAMA : Melati Sari


NPM : E1AC23027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

PENYULUHAN DAN DUKUNGAN SUAMI, TERAPI MSUIK


DAN SENAM NIFAS PADA NY. R P1A0 POST PARTUM 3
HARI DENGAN POST PARTUM BLUES

Oleh:

NAMA : Melati Sari


NPM : E1AC23027

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk


dipresentasikan dihadapan tim penguji.

Tanggal, 24 Februari 2024


Mengetahui,
Preseptor Akademik

Nur Okta Scriptiani, S.ST., M.Keb


NIDN : 04271028802
LEMBAR PENGESAHAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

PENYULUHAN DAN DUKUNGAN SUAMI, TERAPI MSUIK


DAN SENAM NIFAS PADA NY. R P1A0 POST PARTUM 3
HARI DENGAN POST PARTUM BLUES

Oleh:

NAMA : Melati Sari


NPM : E1AC23027

Telah dipresentasikan pada tanggal 24 Februari 2024 di hadapan tim penguji


Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi

Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase

Nur Okta Scriptiani, S.ST., M.Keb

NIDN : 04271028802

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karena atas kasih sayang dan kuasa-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Persentasi Jurnal yang berjudul
“Penyuluhan Dan Dukungan Suami, Terapi Msuik Dan Senam Nifas Pada Ny.
R P1a0 Post Partum 3 Hari Dengan Post Partum Blues”.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari


berbagai pihak, oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
setinggitingginya kepada :
1. H. Iwan Permana, SKM., S.Kep., M.Kep., Ph.D Selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
2. Shinta Utami, S.ST., M.Keb Selaku Kepala Prodi Sarjana Kebidanan dan
Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
3. Nur Okta Scriptiani, S.ST., M.KebSelaku Dosen Penanggung Jawab Stase
Asuhan Kebidanan Kehamilan
4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
yang telah memberikan ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan pada
penulis selama mengikuti proses pendidikan.
5. Seluruh teman-teman dalam kelompok Praktek Kebidanan Profesi pada
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sukabumi yang senantiasa memberi motivasi dan semangat sehingga
presentasi jurnal kasus ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Persentasi Jurnal ini jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk
perbaikan kedepannya.
Sukabumi, Februari 2024

Penulis

iv
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
BAB 1: JURNAL
A. Jurnal 1 .......................................................................................... 1
B. Jurnal 2 ......................................................................................... 2
BAB II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ......................................................................................... 5
BAB III: PEMBAHASAN
Pembahasan .............................................................................................. 11
BAB IV: PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB I
JURNAL

A. JURNAL 1
Judul : Penyuluhan Tentang Dukungan Suami Pada Masa Nifas
Untuk Mencegah Post Partum Blues

Penulis : Arie Anggraini, Eka Rahmawati, Reffi Dhamayanti,


Ahmad Arif
Tahun : 2024
Link Jurnal : https://jom.htp.ac.id/index.php/jkt/article/view/603

ABSTRAK
Abstract: According to WHO, the problem of postpartum blues is experienced by
postpartum mothers, namely 300- 750 per 1000 postpartum mothers in the world (World
Health Organization, 2017). Meanwhile, in Asia, the incidence of post partum blues
varies from 26% - 85%. Overall, 20% of postpartum mothers experience post partum
blues (Siallagan et al., 2022). Indonesia as a developing country has a figure ranging
between 50-70% of the incidence of post partum blues (Samria & Indah Haerunnisa,
2021). If this problem is not paid attention to, post partum blues will continue to develop
and endanger many postpartum mothers. Husband's support plays a very important role
during the postpartum period. This is because the husband is someone who is able to
provide a sense of security and comfort to the postpartum mother, and is the closest
person to the postpartum mother. If the husband is able to provide a sense of security and
comfort then difficulties for postpartum mothers can be minimized (Ariani et al., 2022)
B. JURNAL 2
Judul : Senam Nifas Sebagai Upaya Preventif Terjadinya Baby Blues
Di Wilayah Puskesmas Hantakan
Penulis : Januarsih, Rita Kirana, Ahmad Rizani
Tahun : 2023
Link : https://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/wom/article/download/
Jurnal 453/301

ABSTRAK
Abstract: Pengalaman menjadi orang tua tidak selamanya menyenangkan,
terlebih menjadi seorang ibu. Realitanya tanggung jawab sebagai seorang ibu
seringkali menimbulkan konflik dalam diri seorang wanita. Seorang wanita postpartum
membutuhkan adaptasi fisik maupun psikis pada minggu-minggu pertama setelah
melahirkan. Dalam proses adaptasi tersebut sebagian wanita berhasil beradaptasi
dengan baik tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami
gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau syndrome yang disebut Baby Blues
Syndrome. Salah satu upaya pencegahan terjadinya Baby blues adalah dengan
melakukan aktifitas fisik. Aktifitas fisik yang berupa senam nifas yang bisa dilakukan
segera setelah persalinan dengan gerakan yang meningkat setiap hari sesuai
kemampuan ibu. Senam nifas dengan teratur dapat mempercepat pemulihan status
kesehatan fisiologis dan psikologis pasca persalinan. Pemulihan kesehatan fisiologis yang
paling terpenting adalah percepatan penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang
mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk
normal. Secara psikologis senam nifas dapat menambah kemampuan ibu
menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi Pasca Persalinan.
Berdarakan penilaian estetika atau kecantikan senam nifas akan memperbaiki
elastisitas otot-otot yang telah mengalami penguluran, mempertahankan postur
tubuh yang baik, dan mengembalikan kerampingan tubuh.
C. JURNAL 3

Judul : Efektifitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Kecemasan


Pada Postpartum Blues : Literature Review
Penulis : Feva Tridiyawati1 , Fitri Wulandari2*
Tahun : 2023
Link : https://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/wom/article/download/
Jurnal 453/301

ABSTRAK
Periode postpartum merupakan masa transisi bagi ibu karena banyak terjadi
perubahan, baik secara fisik, psikologis, emosional dan sosial. Postpartum blues adalah
perasaan yang terjadi pada ibu pasca melahirkan yang ditandai dengan kecemasan,
serangan panik, kelelahan, perasaan menyalahkan diridan merasa tidak mampu mengurus
bayinya. Tujuan dari review artikel ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi musik
terhadap penurunan kecemasan pada Postpartum Blues berdasarkan penelitian-penelitian
yang sudah dilakukan sebelumnya. Dalam review artikel ini, penulis menggunakan tiga
database yaitu menggunakan PuBmed, Cochrane dan Google scholar untuk menemukan
artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Desain penelitian
yang masuk dalam literatur review ini menggunakan desain quasy eksperiment dan random
control trial, tahunpencarian 2012-2022. Temuan dari review artikel ini adalah analisis
efektifitas terapi musik yang tepat digunakan pada penurunan kecemasan akibat
postpartum blues. Terdapat beberapa terapi musik yang efektif dalam mencegah atau
mengatasi postpartum blues diantaranya tidak hanya menggunakan musik klasik mozart
tetapi juga bisa menggunakan terapi musik karawitan, keroncong, terapi musik “sape”,
terapi musik suara alam yang sama efektifnya dalam mencegah terjadinya postpartum blues
pada ibu primipara daripada terapi musik degung. Dalam tinjauan sistematis ini ditemukan
rata-rata pemberian terapi musik yang berdurasi selama 15-30 menit setiap harinya.
Penggunaan terapi musik sebagai cara yang mudah, murah, non invasif dan metode non
farmakologis dianggap lebih efektif menurunkan kecemasan pada postpartum Blues.
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK

PENYULUHAN DAN DUKUNGAN SUAMI, TERAPI MSUIK DAN SENAM


NIFAS PADA NY. R P1A0 POST PARTUM 3 HARI DENGAN POST
PARTUM BLUES

Nama pengkaji : Melati Sari


Tanggal Pengkajian : 24 – 02 – 2024
Jam Pengkajian : 16.00 WIB
Tempat : Melati Sari

A. IDENTITAS
ISTRI SUAMI
Nama : Ny. R Tn. H
Umur : 20 Tahun 25 Tahun
Suku : Sunda Sunda
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : KP.Ciemas RT 01/02

B. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan datang ke Faskes
Ibu mengatakan ingin memeriksa keadaan dirinya
2. Keluhan utama
Ibu mengeluh lemas, cemas, memurung, dan tidak ingin mengurus bayinya sudah 3 hari
yang lalu
3. Riwayat Laktasi
Ibu mengatakan belum pernah menyusui karena ini adalah anak pertamanya

4. Riwayat Haid
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lamanya : 5-7 hari
d. Banyaknya : 3 kali ganti pembalut / hari
e. Dismenorhoe : tidak pernah
5. Riwayat Kehamilan, Nifas dan Persalinan yang Lalu

Hamil Tahun UK Jenis Pnyulit Anak


Ke Persali Persalina Kehamilan
nan n Penolong & Nifas
JK BB PB ASI Penyul
it
Persalinan
1 21-02- 39 Spontan Bidan Tidak ada P 3.0 50 + Tdk
2024 Ada

6. Riwayat Ginekologi
a. Infertilitas : Tidak ada
b. Massa : Tidak ada
c. Penyakit :Tidak ada
d. Operasi : Tidak ada
e. Lainnya : Tidak ada
7. Riwayat KB
a. Kontrasepsi yang dipakai : Tidak ada
b. Keluhan : Tidak ada
c. Kontrasepsi yang lalu : Tidak ada
d. Lamanya pemakaian : Tidak ada
e. Alasan berhenti : Ingin hamil
8. Riwayat Penyakit Sistemik yang pernah diderita
a. Jantung : Tidak ada
b. Ginjal : Tidak ada
c. Asma/TB paru : Tidak ada
d. Hepatitis : Tidak ada
e. DM : Tidak ada
f. Hipertensi : Tidak ada
g. Epilepsi : Tidak ada
h. Lain-lain : Tidak ada
9. Pola Nutrisi
a. Sebelum nifas : ibu mengatakan makan 2-3 x/hari, porsi sedang, 1 piring
nasi dengan sayur ( ½ mangkuk ), lauk pauk( 1 potong tempe), dan buah( 1 pisang), minum
air putih + 8 gelas/hari
b. Selama nifas: ibu mengatakan makan 2-3 x/hari, porsisedang, 1 piring nasi dengan
sayur(1mangkuk), lauk pauk ( 2 potong tahu,tempe ), dan buah (1 pisang), minum air putih
+ 8 gelas/hari dan 1 gelas susu.
10. Pola Eliminasi
a. BAB : 1 X/hari
Sebelum nifas : ibu mengatakan BAB 1 x/hari, warna coklat hitam, lunak
Selama nifas : ibu mengatakan BAB selama nifas 3 x/ 7 hari warna coklat hitam, lunak.
BAK : 3-4 X/hari
b. Sebelum nifas : ibu mengatakan BAK 5-7 x sehari, warna kuning jernih, berbau khas.
Selama nifas : ibu mengatakan BAK 4-6 x sehari, warna kuning jernih, berbau khas
11. Personal Hygiene
Sebelum nifas : ibu mengatakan mandi 2 x sehari, gosok gigi 3 x sehari, keramas 3 x seminggu
Selama nifas : ibu mengatakan mandi 2 x sehari, gosok gigi 3 x sehari, keramas 2 x dan 3 x
ganti pembalut.
12. Pola Tidur
Sebelum nifas : ibu mengatakan tidur siang + 2 jam, tidur malam 8 jam
Selama nifas : ibu mengatakan tidur siang 1 jam, tidur malam + 7 jam
13. Data Sosial
a. Dukungan Suami : Suami merasa senang dengan kelahiran bayinya, tetapi suami tidak
ikut andil dalam mengurus bayinya, pekerjaan rumah dan mengurus bayi diurus oleh ibu.
b. Dukungan keluarga : Keluarga merasa senang dengan kelahiran bayinya
c. Masalah : Tidak ada

C. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
2. Antopometri
a. Berat badan : 55 kg
b. Tinggi badan : 155 cm
c. LILA : 26 cm
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 120/80 mmHg
b. Nadi : 88 X / menit
c. Suhu : 37,5ºC
d. Pernafasan : 21 X / menit
4. Kepala
a. Rambut : Normal, tidak ada benjolan, rambut bersih, hitam
b. dan tebal, tidak ada nyeri tekan
c. Mata : Konjungtiva tidak pucat, Sklera putih, Pengelihatan normal
d. Telinga : Tampak simetris antara kanan dan kiri, tidak
e. terdapat serumen dan peradangan
f. Hidung : Tampak bersih, tidak ada polip dan tidak ada
g. pergerakan cuping hidung
h. Mulut : tidak ada sariawan maupun bibir pecah-pecah dan tidak ada karies pada gigi
i. Leher : Tidak ada pembengkakan vena jugularis, kelenjar tyroid dan kelenjar limfe
5. Payudara
a. Inspeksi : Payudara kanan kiri dalam keadaan normal dan simetris
b. Palpasi
 Mammae : Payudara kiri dan membesar dalam keadaan normal
 Tumor : Tidak ada benjolan
 Simetris : Tidak simetris dan ada pembengkakan payudara kanan
 Areola : Bersih, Hyperpigmentasi
 Putting susu : Menonjol dan lecet sebelah kanan
c. Kolostrum/ASI : Sudah keluar, berwarna kuning, jumlah± 50 – 100 ml.
6. Abdomen
a. Bentuk : Membesar
b. Striae : Ada
c. Luka operasi: Tidak ada
d. TFU : 2 jari dibawah pusat
7. Vulva Vagina:
a. Vulva Vagina : terdapat luka perineum yang sudah dijahit yang masih tampak basah
b. Varices : Tidak varices
c. Kemerahan : Tidak ada kemerahan
d. Nyeri : ada nyeri ringan
e. Lochea : Rubra
8. Anus : Tidak ada hemoroid
9. Ekstremitas (tangan & kaki)
a. Tangan : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises
b. Kaki : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises
c. Refleks patella : Kiri / Kanan, (+)/(+)
d. Oedema : Tidak ada
10. Kulit
a. Turgor : Baik
11. Data Penunjang : Tidak dilakukan

D. ANALISA
Ny. R P1A0 Post Partum 3 Hari Dengan Post Partum Blues
Masalah : Post Partum blues

E. PENATALAKSANAAN
1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami post partum blues, Tekanan
darah 120/80 mmHg, Suhu 3,7,5°C, Nadi 88 x/menit, Respirasi 21 x/menit Evaluasi: ibu
mengetahuinya
2) Memberitahu pada ibu dan keluarga bahwa post partum blues sering dialami oleh yang
pertama kali menjadi ibu, ketidaksiapannya menjadi ibu, kurangnya dukungan keluarga,
suami dan support system lingkungannya, merasa segala dilakukan sendri hal ini
merupakan faktor penyebab kejadian post partum pada ibu Nifas. Evaluasi : ibu
mengetahuinya
3) Mejadi pendengar dan pendamping yang baik bagi ibu, ajak ibu bicara dari mata ke mata
dari hati kehati, biarkan ibu mencurahkan keluh kesahnya, mencurahkan segala unek
uneknya. Evalusi
4) Menganjurkan suami dan keluarga untuk menjadi support system pertama pada ibu dengan
memberikan motivasi, membantu ibu dalam mengurus bayinya, membantu ibu dalam
mengurus rumah, serta memerhatikan ibu nutrisi, kebutuhan istirahatnya.Evaluasi: suami
dan keluarga siap melakukan anjuran bidan
5) Menganjurkan dan mengajarkan ibu untuk melakukan senam nifas untuk mengurangi
kecemasan pada ibu, Evaluasi: ibu mau mengikuti anjuran Bidan
6) Memberi ibu terapi musik agar ibu tetap rileks dan tenang. Evaluasi : terapi musik telah
diberikan, ibu merasa sedikit senang
7) Memberi tahu ibu bahwa proses involusi uterus/Rahim dan menjelaskan bahwa mules yang
dirasakan adalah hal yang normal. Evaluasi : Ibu memahami penyebab mules yang
dirasakan saat ini, dan ibu jadi lebih tenang.
8) Memberitahu ibu tentang cara menyusui yang benar, menyusui sesering mungkin, semau
bayi damenganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif karena manfaatnya yang sangat
baik untuk bayi dan ibu sendiri. Evaluasi : Ibu mengerti dan bertekat akan memberikan ASI
eksklusif
9) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup malam 6-8 jam per hari, siang 1-2 jam perhari
, atau jika bayi tidur, ibu ikut tidur. Evaluasi : Ibu memahami manfaat istirahat bagi ibu dan
akan menjalankannya
10) Memberitahu ibu tentang makan makanan yang bergizi dan menu seimbang, 1 porsi terdiri
dari sayur, lauk dan makanan pokok, juga buah buahan serta minum yang cukup minimal 1
liter perhari agar ASI lancer, berlimpah dan penuh nutrisi bagi pertumbuhan bayi. Evaluasi
: Ibu mengerti dan akan melakukannya
11) Memberitahu ibu untuk mobilisasi dan tidak melakukan aktifitas yang berat. Evaluasi : Ibu
mengerti dan akan melakukannya
12) Memberitahu ibu tentang tanda bahaya nifas dan menganjurkan ibu untuk segera kef askes
bila terjadi tanda bahaya seperti : demam tinggi lebih dari 38◦C, perdarahan banyak, sakit
kepala hebat, nyeri ulu hati, pandangan kabur, nyeri tak tertahankan pada betis, vagina
bengkak atau bernanah, nyeri pada perut dan panggul, payudara panas, merah dan terasa
sakit serta lokhea berbau.Evaluasi : Ibu mengerti dan dapat menyebutkan ulang tanda
bahaya pada nifas dan akan segera kefaskes
13) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau bila ada keluhan
Evaluasi : Ibu mengerti, akan melakukan kunjungan ulang 1 minggu atau bila ada tanda
bahaya

Sukabumi, 24 Februari 2024

Pengkaji,

(Melati Sari)

Mengetahui
Preseptor Akademik, Preseptor Lahan,
( ………………..……… ) (…………………….. )
BAB III
PEMBAHASAN

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah kelahiran sampai enam minggu setelah
plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil
(Sulistyawati, 2019). Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis meliputi perubahan
fisik, involusi uterus serta pengeluaran lokia, laktasi, dan perubahan sistem tubuh (Maryunani,
2020).
Pada periode ini tubuh akan mengalami perubahan baik fisiologis maupun psikologis. Proses
adaptasi fisiologis meliputi perubahan tanda-tanda vital, hematologi, sistem kardiovaskuler,
perkemihan, pencernaan, sistem muskuloskeletal, sistem endokrin dan organ reproduksi,
proses adaptasi psikologis yaitu suatu proses yang akan melewati
tiga fase penyesuaian ibu terhadap perannya sebagai orang tua, yaitu fase dependen (taking in),
fase dependen-mandiri (taking hold), dan fase interdependen. Perubahan psikologis tersebut yang
normal terjadi pada ibu yang baru melahirkan, namun hanya sebagian ibu postpartum yang dapat
menyesuaikan diri dengan baik, sedangkan Sebagian lagi tidak berhasil menyesuaikan diri dan
mengalami gangguan-gangguan psikologis sehingga perasaanperasaan itulah yang membuat
seorang ibu tidak mau mengurus bayinya yang disebut dengan postpartum blues. Postpartum blues
sering disebut dengan maternity blues atau baby blues syndrome, yaitu suatu sindroma gangguan
afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan dan memuncak pada
hari ke tiga sampai ke lima dan menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah
persalinan.
Post partum blues merupakan salah satu gangguan psikologi pada ibu nifas yang
menunjukkan gejala ringan, namun meskipun gejala ringan hal ini harus sesegera mungkin
ditangani agar tidak menjadi gejala yang lebih parah lagi seperti depresi post partum yang dapat
membahayakan nyawa ibu maupun bayinya (Ariani et al., 2022). Menurut WHO permasalahan
tentang post partum blues dialami oleh ibu nifas yaitu sebanyak 300-750 per 1000 ibu nifas didunia
(World Health Organization, 2017).
Sedangkan di Asia kejadian post partum blues bervariasi berkisar 26% - 85%. Secara
keseluruhan sebanyak 20% ibu nifas mengalami post partum blues (Siallagan et al., 2022).
Indonesia sebagai negara berkembang menduduki angka yaitu berkisar antara 50-70%
terhadap kejadian post partum blues (Samria & Indah Haerunnisa, 2021). Apabila tidak
diperhatikan masalah post partum blues ini akan terus berkembang dan membahayakan
banyak ibu nifas.
Hasil pengkajian pada Ny R didapatkan bahwa Ny. R mengeluh murung, cemas,
sedih, dan tidak mau mengurus bayinya, dan tidak mau makan.Tanda dan gejala risiko
postpartum blues diantaranya perubahan pola makan, gangguan pola tidur, menangis,
merasa tidakberharga dan merasa putus asa (Haque, 2017). Sebuah studi dari India
menemukan faktor-faktor risiko terjadinya postpartum blues diantaranya berpenghasilan
rendah, paritas, hubungan yang sulit denganibu mertua dan orang tua, yangmerugikaan
peristiwa hidup selama kehamilan, kurangnya bantuan fisik (Nasreen et al, 2016).
Penatalaksanaan pada kunjungan Ny. R adalah meberitahu ibu hasil pemeriksaan,
membeitahu penyebab post partum blues, menganjurkan suami dan keluarga untu menjadi
support system ibu, memberi motivasi pada ibu dan menjadi pendamping yang baik bagi
ibu, memberi ibu terapi musik agar ibu relax, menganjurkan ibu untuk melakukan senam
nifas utuk mengurangi kecemasan pada ibu.
Salah satu penetalaksanaan post partum blues pada ibu nifas ialah Ada beberapa
terapi alternatifsebagai terapi relaksasi mencegahpostpartum blues, salah satu terapimusik.
Terapi musik telah banyakdigunakan untuk mengatasi ketegangan emosi yakni kecemasan
individu dan nyeri selama fase kehamilan dan memfasilitasi proses kelahiran. Terapi musik
berperan sebagai salah satu teknik relaksasi untuk memperbaiki,
memelihara,mengembangkan mental, fisik, dan kesehatan emosi/psikologis sehingga terapi
musik ini dapat dilakukanguna membantu mencegah danmengatasi postpartum blues dan
depresi postpartum. (Djohan, 2020).
Terapi musik sering digunakankarena sangat mudah dilakukan dan terjangkau, tetapi
efeknyamenunjukkan betapa besar musikdalam mempengaruhi keteganganatau kondisi
rileks pada diri seseorang (Mucci & Mucci, 2022).
Musik tersebut akan merangsang pengeluaran gelombang otak yang dikenal sebagai
gelombang α yang memiliki frekuensi 8-12 cps(cycles per second) otak memproduksi
serotonin yang membantu menjaga perasaan bahagia dan membantu dalam menjaga mood,
membantu tidur,perasaan tenang serta melepaskan depresi serta seseorang merasa nyaman
dan tenang. Musik secara luas digunakan untuk meningkatkankesejahteraan, mengurangi
stres,dan mengalihkan perhatian pasien dari gejala yang tidak menyenangkan, sehingga
dengan demikian jelas bahwa terapi musikberpengaruh terhadap kondisi emosional
seseorang.
Selain itu Dukungan suami dan keluarga sangat berperan penting pada masa nifas.
Hal ini dikarenakan suami merupakan seseorang yang mampu memberikan rasa aman dan
nyaman pada ibu nifas, dan merupakan orang terdekat ibu nifas. Jika suami mampu
memberikan rasa aman dan nyaman maka penyulit pada ibu nifas dapat di minimalisir
(Ariani et al., 2022).
Salah satu upaya pencegahan terjadinya Baby blues juga adalah dengan melakukan
aktifitas fisik. Aktifitas fisik yang berupa senam nifas yang bisa dilakukan segera setelah
persalinan dengan gerakan yang meningkat setiap hari sesuai kemampuan ibu. Senam nifas
dengan teratur dapat mempercepat pemulihan status kesehatan fisiologis dan psikologis
pasca persalinan. Pemulihan kesehatan fisiologis yang paling terpenting adalah percepatan
penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat
kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal. Secara psikologis senam nifas dapat
menambah kemampuan ibu menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi
Pasca Persalinan. Berdarakan penilaian estetika atau kecantikan senam nifas akan
memperbaiki elastisitas otot-otot yang telah mengalami penguluran, mempertahankan postur
tubuh yang baik, dan mengembalikan kerampingan tubuh. (NICE, 2007; LarsonMeyer,
2019).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2022, pada 10 (sepuluh)
orang ibu nifas di wilayah Puskesmas Hantakan Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu
sungai Tengah didapatkan seluruhnya tidak melakukan senam nifas yaitu sebanyak 10
(sepulu)h orang (100 %).
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Keluhan yang dirasakan Ny. R adalah post partum blues. Postpartum
blues sering disebut dengan maternity blues atau baby blues syndrome, yaitu
suatu sindroma gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu
pertama setelah persalinan dan memuncak pada hari ke tiga sampai ke lima
dan menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah persalinan.
Terapi dan penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada post partum
blues yaitu terapi musik, senam nifas, dan yang terpentng support system
dari lingkungan ibu seperti suami dan keluarga.

B. Saran
Diharapkan bidan dapat menjadi pendamping, pemberi motivasi,
melibatkan keluarga dalam mengusrus bayi dan pemberi dukungan kepada
ibu, serta dapat memberikan asuhan komplementer sesuai evidenced based
seperti terapi musik dan senam nifa dalam mencegah dan mengurangi post
patum blues pada ibu nifas.

.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ardiyanti Hidayah1, Rista Dian Anggraini 2023. Efektifitas Terapi Musik Terhadap
Penurunan Kecemasan Pada Postpartum Blues Kabupaten Bangkalan, Journal
Midwivery, Vol 02
2. Erma Puspita Sari, Meishin Sapitri, Reffi Dhamayani 2023. Penyuluhan Tentang
Dukungan Suami Pada Masa Nifas Untuk Mencegah Post Partum Blues Jurnal
kesehatan Masyarakat, Vol 07
3. Lina Contesa, Tri Restu Handayani, 2024 Senam Nifas Sebagai Upaya Preventif
Terjadinya Baby Blues Di Wilayah Puskesmas Hantakan, Vol 09
1205
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.6, Nopember 2023

SENAM NIFAS SEBAGAI UPAYA PREVENTIF TERJADINYA BABY BLUES DI WILAYAH


PUSKESMAS HANTAKAN

Oleh
Januarsih1, Rita Kirana2, Ahmad Rizani3
1,2,3Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Email: 1januarsih@gmail.com

Article History: Abstract: Pengalaman menjadi orang tua tidak selamanya


Received: 11-09-2023 menyenangkan, terlebih menjadi seorang ibu. Realitanya
Revised: 07-10-2023 tanggung jawab sebagai seorang ibu seringkali menimbulkan
Accepted: 23-10-2023 konflik dalam diri seorang wanita. Seorang wanita postpartum
membutuhkan adaptasi fisik maupun psikis pada minggu-
minggu pertama setelah melahirkan. Dalam proses adaptasi
Keywords: tersebut sebagian wanita berhasil beradaptasi dengan baik
Senam Nifas, Baby tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan
Blues, Puskesmas mengalami gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau
Hantakan syndrome yang disebut Baby Blues Syndrome. Salah satu upaya
pencegahan terjadinya Baby blues adalah dengan melakukan
aktifitas fisik. Aktifitas fisik yang berupa senam nifas yang bisa
dilakukan segera setelah persalinan dengan gerakan yang
meningkat setiap hari sesuai kemampuan ibu. Senam nifas
dengan teratur dapat mempercepat pemulihan status kesehatan
fisiologis dan psikologis pasca persalinan. Pemulihan kesehatan
fisiologis yang paling terpenting adalah percepatan
penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami
trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut
kebentuk normal. Secara psikologis senam nifas dapat
menambah kemampuan ibu menghadapi stress dan bersantai
sehingga mengurangi depresi Pasca Persalinan. Berdarakan
penilaian estetika atau kecantikan senam nifas akan
memperbaiki elastisitas otot-otot yang telah mengalami
penguluran, mempertahankan postur tubuh yang baik, dan
mengembalikan kerampingan tubuh.

PENDAHULUAN
Pada masa nifas seorang wanita akan mulai beradaptasi dengan kehidupan baru
beserta gelar barunya yaitu sebagai seorang ibu. Dalam menghadapi masa nifas setiap
orang memiliki tantangan yang berbeda. Tak sedikit seorang ibu mengalami
komplikasi selama masa ini. Menurut data Riskesdas (2017) periode masa nifas yang
berisiko terhadap komplikasi pasca persalinan terutama terjadi pada periode tiga hari
pertama setelah melahirkan (Rini and Kumala, 2018).
Pengalaman menjadi orang tua tidak selamanya menyenangkan, terlebih
menjadi seorang ibu. Realitanya tanggung jawab sebagai seorang ibu seringkali
menimbulkan konflik dalam diri seorang wanita. Seorang wanita postpartum
http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online)
1206
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.6, Nopember 2023

membutuhkan adaptasi fisik maupun psikis pada minggu-minggu pertama setelah


melahirkan. Dalam proses adaptasi tersebut sebagian wanita berhasil beradaptasi
dengan baik tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami
gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau syndrome yang disebut Baby Blues
Syndrome (Rini and Kumala, 2018).
Baby Blues Syndrome merupakan syndroma gangguan afek ringan yang biasanya
dijumpai pada minggu pertama setelah persalinan. Kejadian Baby Blues Syndorme memuncak
pada hari ke tiga sampai kelima dan bertahan dalam rentang waktu 14 hari setelah
persalinan(Susanti, 2016). Baby Blues Syndrome dapat terjadi pada semua ibu postpartum
tanpa
memandang etnis dan ras manapun, serta ibu primipara maupun multipara. Secara
global diperkirakan 20% ibu nifas menderita Baby Blues Syndrome (Risnawati and
Susilawati, 2018).
Prevalensi kejadian Baby Blues Syndrome bervariasi di seluruh dunia Di Asia
angka kejadian Baby Blues Syndrome bervariasi antara 26-85% dan di Indonesia
sendiri angka kejadian Baby Blues Syndrome berkisar 50-70% (Susanti, 2016).
Insiden Baby Blues Syndrome di Indonesia 1 sampai 2 per 1000 kelahiran. 50
sampai 60 % mengalami baby blues syndrome pada kelahiran anak pertama dan sekitar
50% wanita yang mengalami baby blues syndrome memiliki riwayat keluarga
gangguan mood (Dira and Wahyuni, 2016).
Penelitian yang dilakukan pada salah satu rumah sakit yang ada di Kabupaten Hulu
Sungai Tengah, dari tahun 2018 – 2019 didapatkan 15 pasien yang terdiagnosis mengalami
Baby Blues Syndrome. Angka tersebut memang tergolong rendah, namun setelah interaksi
dengan banyak pasien ada beberapa diantara mereka yang ternyata mengalami Baby Blues
Syndrome namun tidak terdokumentasi (Nurul, 2020). Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah tahun 2020, dari 29 puskesmas yang ada di kabupaten Hulu
Sungai Tengah jumlah ibu nifas terbanyak yaitu di Puskesmas Hantakan sebanyak 103 orang
dan mengalami baby blues sebanyak 11 orang kemudian Puskesmas Pantai Hambawang
sebanyak 77 orang dan terdeteksi baby blues sebanyak 3 orang (Dinkes Kab. Hulu Sungai
Tengah, 2020).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kejadian Baby Blues Syndrome. Faktor – faktor
tersebut biasanya tidak berdiri sendiri sehingga gejala dan tanda Baby Blues Syndrome
sebenarnya adalah suatu mekanisme multifaktorial (Susanti 2016). Faktor internal yang
menyebabkan terjadinya Baby Blues Syndrome diantaranya usia ibu ketika menikah dan
hamil, ibu primipara, kesiapan menerima anggota keluarga baru atau kesiapan menjadi ibu
termasuk pengetahuan atau keterampilan merawat bayi serta pendidikan. Faktor eksternal
antara lain dukungan keluarga dan suami, budaya ataupun kebiasaan masyarakat terkait
persalinan, status
ekonomi, informasi yang didapatkan terkait asuhan nifas dan pengalaman asuhan nifas
(Bobak and Irene, 2015)
Salah satu upaya pencegahan terjadinya Baby blues adalah dengan melakukan
aktifitas fisik. Aktifitas fisik yang berupa senam nifas yang bisa dilakukan segera setelah
persalinan dengan gerakan yang meningkat setiap hari sesuai kemampuan ibu. Senam nifas
dengan teratur dapat mempercepat pemulihan status kesehatan fisiologis dan psikologis
pasca persalinan. Pemulihan kesehatan fisiologis yang paling terpenting adalah percepatan

ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online) http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI


1207
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.6, Nopember 2023

penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat
kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal. Secara psikologis senam nifas dapat
menambah kemampuan ibu menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi
Pasca Persalinan. Berdarakan penilaian estetika atau kecantikan senam nifas akan
memperbaiki elastisitas otot-otot yang telah mengalami penguluran, mempertahankan
postur tubuh yang baik, dan mengembalikan kerampingan tubuh. (NICE, 2007; LarsonMeyer,
2013).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2022, pada 10 (sepuluh)
orang ibu nifas di wilayah Puskesmas Hantakan Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu sungai
Tengah didapatkan seluruhnya tidak melakukan senam nifas yaitu sebanyak 10 (sepulu)h
orang (100 %),
Permasalahan Mitra
Mitra PKM ini adalah ibu Bidan di wilayah Puskesmas Hantakan. Pengabdian Masyarakat
ini diselenggarakan dengan tujuan : Menunjang pencegahan Baby blues melalui upaya senam
nifas. Tujuan tersebut akan bisa dicapai jika ada kerjasama yang baik dan optimal antar lintas
sektoral yang berkepentingan.
Permasalahan yang dihadapi oleh Mitra PKM adalah pemulihan status kesehatan
fisiologis dan psikologis pasca persalinan.

1.3 Tujuan Kegiatan


Menunjang pencegahan Baby blues melalui upaya senam nifas
Setelah akhir kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan terjadinya:
1. Bidan di wilayah Puskesmas Hantakan memahami pentingnya Pemulihan kesehatan
fisiologis ibu nifas di wilayah Puskesmas Hantakan
2. Bidan di wilayah Puskesmas Hantakan memahami pentingnya emulihan kesehatan
psikologis ibu nifas di wilayah Puskesmas Hantakan
3. Bidan di wilayah Puskesmas Hantakan mau mengajarkan senam nifas pada ibu nifas
4. Publikasi artikel ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal Pengabdian Masyarakat Nasional
Manfaat Kegiatan
Terjadinya kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan bermanfaat dalam :
1. Bagi peserta
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan senam nifas
2. Bagi Puskesmas
Pencegahan baby blues.
Solusi Permasalahan
Periode postpartum merupakan masa transisi dimana terjadi perubahan secara fisik
dan Psikologis. Penyesuaian fisik masa postpartum mencakup pengembalian fungsi organ
tubuh pada keadaan sebelum hamil yang terjadi dalam 6 sampai 8 minggu. Penyesuaian
psikologis meliputi fase ketergantungan (taking-in), fase transisi taking-hold) dan fase
mandiri (letting go). Periode postpartum Memiliki makna unik dan positif. Selain perasaan
positif proses ini juga dianggap sebagai periode kehidupan yang penuh dengan potensi stres
bahkan depresif. Kelainan psikiatri postpartum dibagi tiga yaitu postpartum blues,
postpartum depression dan postpartum psychosis. ( Stuart, 2012).
Pengalaman menjadi orang tua tidak selamanya menyenangkan, terlebih
menjadi seorang ibu. Realitanya tanggung jawab sebagai seorang ibu seringkali

http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online)


1208
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.6, Nopember 2023

menimbulkan konflik dalam diri seorang wanita. Seorang wanita postpartum


membutuhkan adaptasi fisik maupun psikis pada minggu-minggu pertama setelah
melahirkan. Dalam proses adaptasi tersebut sebagian wanita berhasil beradaptasi
dengan baik tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami
gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau syndrome yang disebut Baby Blues
Syndrome (Rini and Kumala, 2017).
World Health Organisation (WHO) pada tahun 2010 memperkirakan kejadian
Baby Blues Syndrome ringan sebesar 10 per 1000 kelahiran hidup dan Baby Blues
Syndrome sedang atau berat berkisar 30 sampai 200 per 1000 kelahiran hidup.
Sedangkan, pada tahun 2017 angka kejadian Baby Blues Syndrome berkisar 30-70%
(WHO, 2017)
Gejala yang sering dijumpai pada Ibu yang mengalami Baby Blues seperti ibu tiba-tiba
menangis karena merasa tidak bahagia, menjadi penakut, nafsu makan berkurang , sering
berganti mood, mudah tersinggung dan nampak tidak bergairah. Perubahan perilaku
tersebut akan membuat ibu merasa tidak nyaman. Di Indonesia, gejala-gejala baby blues
syndrome dianggap sebagai hal wajar yang biasa terjadi pada ibu baru sebagai efek samping
keletihan setelah melahirkan. Sehingga sebagian besar ibu postpartum tidak menyadari
bahwa dirinya mengalami Baby Blues syndrome. Apabila gejala tidak tertangani maka akan
berakhir pada kondisi yang lebih membahayakan yakni psikosis postpartum. Terdapat 2
prinsip yang dianut agama Islam dalam masalah kesehatan yakni prinsip pencegahan dan
prinsip pengobatan. Dari kedua prinsip tersebut yang lebih diprioritaskan adalah prinsip
pencegahan (Susanti, 2016).
Senam nifas dengan teratur dapat mempercepat pemulihan status kesehatan
fisiologis dan psikologis pasca persalinan. Pemulihan kesehatan fisiologis yang paling
terpenting adalah percepatan penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami
trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal. Secara
psikologis senam nifas dapat menambah kemampuan ibu menghadapi stress dan bersantai
sehingga mengurangi depresi Pasca Persalinan. Berdasarkan penilaian estetika atau
kecantikan senam nifas akan memperbaiki elastisitas otot-otot yang telah mengalami
penguluran, mempertahankan postur tubuh yang baik, dan mengembalikan kerampingan
tubuh.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka untuk mengatasinya sebagai solusi
dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Bidan di wilayah Puskesmas Hantakan memahami pentingnya Pemulihan kesehatan
fisiologis ibu nifas di wilayah Puskesmas Hantakan
2. Bidan di wilayah Puskesmas Hantakan memahami pentingnya emulihan kesehatan
psikologis ibu nifas di wilayah Puskesmas Hantakan
3. Bidan di wilayah Puskesmas Hantakan mau mengajarkan senam nifas pada ibu nifas
4. Publikasi artikel ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal Pengabdian Masyarakat Nasional

ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online) http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI


1209
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.6, Nopember 2023

METODE
Metode Pengabdian Masyarakat
Metode pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bentuk program Senam
Nifas sebagai Upaya Preventif Terjadinya Baby blues di wilayah Puskesmas Hantakan,
dengan sasaran kegiatan yaitu ibu – ibu nifas yang berada di wilayah Puskesmas Hantakan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan :
a. Persiapan alat dan bahan evaluasi.
b. Mempersiapkan undangan dan administrasi.
2. Pelaksanaan kegiatan dengan cara sebagai berikut:
Peserta : Bidan di wilayah desa Puskesmas Hantakan : 24 orang
Evaluator : 1. Januarsih, S.Si.T., M.Keb
2. Rita Kirana, S.Pd., M.Kes
3. Ahmad Rizani, S.KM., M.PH
Co : 3 orang Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Evaluator
Tempat : Aula Puskesmas Hantakan
Waktu : Masing – masing kegiatan 210 menit
Materi : Baby blues dan senam nifas
Metode : memperagakan senam nifas

Indikator : Peserta pengabmas mampu mempraktikkan gerakan senam nifas


Keberhasilan

3. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan


Kegiatan evaluasi dilakukan dengan kegiatan yang dilakukan : Mempraktekkan gerakan
senam nifas
Jumlah peserta
1. Evaluator 3 orang dan co Evaluator 3 orang dari Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
2. Bidan desa di wilayah Puskesmas Hantakan : 24 orang
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan pada bulan Maret – Oktober
2023 dengan lokasi di wilayah Puskesmas Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Keterkaitan
Kegiatan ini tidak akan mungkin berhasil tanpa adanya keterkaitan dengan beberapa
pihak lain sebagai mitra. Pihak yang terkait yaitu Puskesmas Hantakan Kabupaten Hulu
Sungai Tengah dengan cara memberi izin dan dukungan dalam kegiatan ini melalui
penyedian tempat, sarana. Selain itu Dinas Kesehatan Kabupeten Hulu Sungai Tengah
diharapkan memberikan dukungan melalui program-program yang terkait dengan senam
nifas.
Rencana Kegiatan Pelaksanaan
Waktu Kegiatan Pelaksana Penanggung
Jawab
08.00 -09.30 1. Registrasi peserta Tim Pengabdian Tim
http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online)
1210
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.6, Nopember 2023

Wita 2. Pemeriksaan nifas Masyarakat Pengabdian


sesuai standar Masyarakat
09.30 – Pemaparan materi (Tanya Tim Pengabdian Tim
10.00 jawab) Masyarakat Pengabdian
Masyarakat
10.00 – Demo senam nifas Tim Pengabdian Tim
10.30 Wita Masyarakat Pengabdian
Masyarakat
10.30 – Pemberian suplemen Tim Pengabdian Tim
11.00 Wita tinggi antioksidan Masyarakat Pengabdian
Masyarakat

11.00 – Istirahat / Makan siang


11.30 Wita

HASIL
Luaran
Luaran Pengabdian kepada Masyarakat Senam Nifas sebagai Upaya Preventif
Terjadinya Baby blues di wilayah Puskesmas Hantakan adalah sebagai berikut :
1. Bidan di wilayah Puskesmas Hantakan memahami pentingnya Pemulihan kesehatan
fisiologis ibu nifas di wilayah Puskesmas Hantakan
2. Bidan di wilayah Puskesmas Hantakan memahami pentingnya emulihan kesehatan
psikologis ibu nifas di wilayah Puskesmas Hantakan
3. Bidan di wilayah Puskesmas Hantakan mau mengajarkan senam nifas pada ibu nifas
4. Publikasi artikel ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal Pengabdian Masyarakat Nasional
Target Capaian
Target capaian Senam Nifas sebagai Upaya Preventif Terjadinya Baby blues di wilayah
Puskesmas Hantakan adalah sebagai berikut:
1. Seluruh Sasaran Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat hadir dalam Senam Nifas
sebagai Upaya Preventif Terjadinya Baby blues di wilayah Puskesmas Hantakan.
2. Seluruh Sasaran Pengabdian kepada Masyarakat mendapatkan peningkatan
pengetahuan dalam Senam Nifas sebagai Upaya Preventif Terjadinya Baby blues di
wilayah Puskesmas Hantakan.
3. Seluruh Sasaran Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat mempraktikkan dalam
Senam Nifas sebagai Upaya Preventif Terjadinya Baby blues di wilayah Puskesmas
Hantakan.
Peta Lokasi Pengabdian Masyarakat
Program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat kategori Perguruan Tinggi
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilaksanakan di Puskesmas Hantakan yang
beralamat di Jl. H. Hasan Basry, Bulayak, Kec. Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
Kalimantan Selatan 71371. Jarak dari Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
ke Puskesmas Hantakan adalah 135 km dan dapat ditempuh perjalanan dengan kendaraan
bermotor baik roda dua maupun roda empat selama kurang lebih 3 jam 31 menit.

ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online) http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI


1211
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.6, Nopember 2023

Gambar 1. Peta rute dari Poltekkes Kemenkes Banjarmasin ke Puskesmas Hantakan

DAFTAR REFERENSI
[1] Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. 2019. Profil Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2018. April 2019.
[2] Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. 2020. Profil Kesehatan Kabupaten Banjar Tahun
2019. Juni 2020.
[3] Rifai, (2019). Hubungan Senam nifas dengan Kejadian Robekan Perineum. Jurnal Health
[4] Quality, 4(1), 1-76.
[5] Wagey, (2011). Peningkatan Antioksidan pada Ibu Hamil yang melakukan Senam nifas.
Jurnal Kedokteran Brawijaya, 27(4), 236-240.
[6] Wattimena, I., Nathalia, L.S., & Marsuyanto, Y. (2012). Kekuatan psikologis ibu menyusui.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, KesMas, 7(2), 56-62.
[7] Winda Maolinda, (2019). Perspektif Senam nifas di Kecamatan Sungai Tabuk. Dinamika
Kesehatan. 9(2), 17-21

http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online)


1212
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.6, Nopember 2023

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online) http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI


TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA


POSTPARTUM BLUES : LITERATURE REVIEW

Feva Tridiyawati1, Fitri Wulandari2*


1-2
STIKes Abdi Nusantara Jakarta

Email Korespondensi: fitriwulan311299@gmail.com

Disubmit: 08 April 2022 Diterima: 31 Mei 2022 Diterbitkan: 01 Juli 2022


DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i7.6528

ABSTRACT

The postpartum period is a transitional period for mothers because many


changes occur, both physically, psychologically, emotionally and socially.
Postpartum blues are feelings that occur in postpartum mothers which are
characterized by anxiety, panic attacks, fatigue, feelings of self-blame and
feeling unable to take care of their baby. The purpose of this review article is
to determine the effectiveness of music therapy on reducing anxiety in
Postpartum Blues based on previous studies. In this article review, the author
uses three databases, namely using PuBmed, Cochrane and Google scholar to
find articles according to the inclusion and exclusion criteria, then a review is
carried out. The research design included in this literature review uses a quasi-
experimental design and a random control trial, the search years 2012-2022. The
findings of this review article are an analysis of the effectiveness of appropriate
music therapy used in reducing anxiety due to postpartum blues. There are
several music therapies that are effective in preventing or overcoming
postpartum blues, including not only using classical Mozart music but also being
able to use musical music therapy, keroncong, "sape" music therapy, natural
sound music therapy which is equally effective in preventing the occurrence of
postpartum blues in primiparous mothers. than gamelan music therapy. In this
systematic review, it was found that the average duration of music therapy was
15-30 minutes per day. The use of music therapy as an easy, inexpensive, non-
invasive and non-pharmacological method is considered more effective in
reducing anxiety in postpartum blues.

Keywords: Postpartum, Therapy Music, Anxiety

ABSTRAK

Periode postpartum merupakan masa transisi bagi ibu karena banyak terjadi
perubahan, baik secara fisik, psikologis, emosional dan sosial. Postpartum blues
adalah perasaan yang terjadi pada ibu pasca melahirkan yang ditandai dengan
kecemasan, serangan panik, kelelahan, perasaan menyalahkan diri dan merasa
tidak mampu mengurus bayinya. Tujuan dari review artikel ini adalah untuk
mengetahui efektifitas terapi musik terhadap penurunan kecemasan pada
Postpartum Blues berdasarkan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya. Dalam review artikel ini, penulis menggunakan tiga database yaitu
menggunakan PuBmed, Cochrane dan Google scholar untuk menemukan artikel
sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Desain penelitian
yang masuk dalam literatur review ini menggunakan desain quasy eksperiment

1736
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

dan random control trial, tahun pencarian 2012-2022. Temuan dari review artikel
ini adalah analisis efektifitas terapi musik yang tepat digunakan pada penurunan
kecemasan akibat postpartum blues. Terdapat beberapa terapi musik yang
efektif dalam mencegah atau mengatasi postpartum blues diantaranya tidak
hanya menggunakan musik klasik mozart tetapi juga bisa menggunakan terapi
musik karawitan, keroncong, terapi musik “sape”, terapi musik suara alam yang
sama efektifnya dalam mencegah terjadinya postpartum blues pada ibu
primipara daripada terapi musik degung. Dalam tinjauan sistematis ini ditemukan
rata-rata pemberian terapi musik yang berdurasi selama 15-30 menit setiap
harinya. Penggunaan terapi musik sebagai cara yang mudah, murah, non invasif
dan metode non farmakologis dianggap lebih efektif menurunkan kecemasan
pada postpartum Blues.

Kata Kunci: Postpartum, Therapy Music, Anxiety

PENDAHULUAN sering disebut dengan maternity


Periode postpartum atau pasca blues atau baby blues syndrome,
melahirkan adalah masa enam yaitu suatu sindroma gangguan afek
minggu sejak bayi lahir sampai ringan yang sering tampak dalam
organ-organ reproduksi kembali ke minggu pertama setelah persalinan
keadaan normal sebelum hamil dan memuncak pada hari ke tiga
(Bobak, Lowdermilk, & Jensen, sampai ke lima dan menyerang
2005). Pada periode ini tubuh akan dalam rentang waktu 14 hari
mengalami perubahan baik fisiologis terhitung setelah persalinan.
maupun psikologis. Proses adaptasi Tanda dan gejala risiko
fisiologis meliputi perubahan tanda- postpartum blues diantaranya
tanda vital, hematologi, sistem perubahan pola makan, gangguan
kardiovaskuler, perkemihan, pola tidur, menangis, merasa tidak
pencernaan, sistem berharga dan merasa putus asa
muskuloskeletal, sistem endokrin (Haque, 2017). Sebuah studi dari
dan organ reproduksi, sedangkan India menemukan faktor-faktor
proses adaptasi psikologis yaitu risiko terjadinya postpartum blues
suatu proses yang akan melewati diantaranya berpenghasilan rendah,
tiga fase penyesuaian ibu terhadap paritas, hubungan yang sulit dengan
perannya sebagai orang tua, yaitu ibu mertua dan orang tua, yang
fase dependen (taking in), fase merugikaan peristiwa hidup selama
dependen-mandiri (taking hold), dan kehamilan, kurangnya bantuan fisik
fase interdependen. Perubahan (Nasreen et al, 2016).
psikologis tersebut yang normal Data dari WHO (2018)
terjadi pada ibu yang baru mencatat prevalensi postpartum
melahirkan, namun hanya sebagian blues secara umum dalam populasi
ibu postpartum yang dapat dunia adalah 3-8% dengan 50% kasus
menyesuaikan diri dengan baik, terjadi pada usia produktif yaitu 20-
sedangkan Sebagian lagi tidak 50 tahun. Adapun prevalensi
berhasil menyesuaikan diri dan postpartum blues di Negara- negara
mengalami gangguan-gangguan Asia cukup tinggi dan bervariasi
psikologis sehingga perasaan- antara 26-85% dari wanita pasca
perasaan itulah yang membuat persalinan (Munawaroh, 2018).
seorang ibu tidak mau mengurus Angka kejadian postpartum blues di
bayinya yang disebut dengan Indonesia menurut USAID (United
postpartum blues. Postpartum blues Stase Agency for International

1737
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

Development, 2016) terdapat 31 (cycles per second) otak


kelahiran per 1000 populasi. memproduksi serotonin yang
Indonesia menduduki peringkat membantu menjaga perasaan
keempat tertinggi di ASEAN setelah bahagia dan membantu dalam
Laos yaitu sebanyak 26 kelahiran per menjaga mood, membantu tidur,
1000 populasi dan Kamboja yaitu perasaan tenang serta melepaskan
sebanyak 25 kelahiran per 1000 depresi serta seseorang merasa
populasi. nyaman dan tenang. Musik secara
Di Indonesia beberapa luas digunakan untuk meningkatkan
penelitian sudah dilakukan tentang kesejahteraan, mengurangi stres,
postpartum blues, menurut dan mengalihkan perhatian pasien
penelitian yang dilakukan oleh dari gejala yang tidak
Edward (2017) angka kejadian menyenangkan, sehingga dengan
postpartum blues di Indonesia demikian jelas bahwa terapi musik
mencapai 23%, sedangkan skrinning berpengaruh terhadap kondisi
dengan menggunakan EPDS emosional seseorang.
didapatkan bahwa 14-17% wanita Penelitian yag dilakukan
postpartum berisiko mengalami (Rahayu,2020) Terapi musik
postpartum blues. Tingginya angka (karawitan, keroncong, dan degung)
kejadian postpartum blues pada ibu pada penelitian ini masing-masing
pasca melahirkan dapat terdiri dari 10 orang ibu primipara.
menimbulkan dampak yang Terapi musik diberikan dengan
signifikan terhadap keadaan durasi 30 menit, dilakukan 2x/ hari
psikologis ibu. selama 3 hari. Setelah diberikan
Ada beberapa terapi alternatif terapi musik selama 3 hari dilakukan
sebagai terapi relaksasi mencegah kembali penilaian dengan
postpartum blues, salah satu terapi menggunakan skor Edinburgh
musik. Terapi musik telah banyak Postnatal Depression Scale (EPDS).
digunakan untuk mengatasi Penelitian yang dilakukan oleh
ketegangan emosi yakni kecemasan (Suryani, 2011) menyatakan bahwa
individu dan nyeri selama fase Terapi musik efektif pada kelompok
kehamilan dan memfasilitasi proses intervensi diberi terapi musik
kelahiran. Terapi musik berperan instrumental yakni musik klasik tipe
sebagai salah satu teknik relaksasi Mozart: Eine Kleine Nachtmusik
untuk memperbaiki, memelihara, dengan frekuensi 20– 40 cps hertz
mengembangkan mental, fisik, dan lamanya 15–20 menit, dilakukan 2
kesehatan emosi/psikologis sehingga kali sehari yakni pukul 8.00 dan pukul
terapi musik ini dapat dilakukan 14.00 selama 3 hari. pemberian
guna membantu mencegah dan terapi music klasik tipe Mozart
mengatasi postpartum blues dan sangat efektif dalam pencegahan
depresi postpartum. (Djohan, 2006). postpartumm blues.
Terapi musik sering digunakan Penelitian yang dilakukan oleh
karena sangat mudah dilakukan dan (Yun, Seung Eun, Lee, Sung, Lee,
terjangkau, tetapi efeknya Hye- Kyung, 2011) terapi musik
menunjukkan betapa besar musik untuk ibu postpartum diatasi dengan
dalam mempengaruhi ketegangan keterbatasan hanya mediasi terapi
atau kondisi rileks pada diri musik untuk menghilangkan stres
seseorang (Mucci & Mucci, 2002). postpartum.Kami fokus pada
Musik tersebut akan penciptaan lingkungan musik yang
merangsang pengeluaran gelombang beragam untuk mempromosikan
otak yang dikenal sebagai gelombang keterikatan. Dalam terapi musik
α yang memiliki frekuensi 8-12 cps postpartum, mengacu pada

1738
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

penelitian sebelumnya (Kwak, 2006) literatur menggunakan tiga database


yang mempelajari efek program, yaitu menggunakan PuBmed,
dilakukan 3 kali seminggu, total 6 Cochrane dan Google scholar untuk
kali, selama 60 menit setiap kali. menemukan artikel sesuai kriteria
Dengan menonjolkan kekuatan inklusi dan ekslusi kemudian
terapi musik kelompok, CD musik dilakukan review. Desain penelitian
pilihan individu disediakan sehingga yang masuk dalam literatur review
karakteristik dan kebutuhan individu ini menggunakan desain quasy
tidak dapat diakomodasi dalam eksperiment dan random control
bernyanyi, menulis lagu, trial, tahun pencarian 2012-2022,
penanganan instrumen, diskusi lirik, dan jurnal fulltext. Kriteria ekslusi
perawatan kanguru, kegiatan yakni artikel tidak fulltext, tidak
mendengarkan musik, dan kegiatan sesuai dengan tujuan penelitian.
musik kelompok. Berdasarkan hasil penelusuran, 9
artikel yang dipilih untuk dijadikan
bahan systematic review dengan
METODE PENELITIAN desain penelitian quasy
Metode yang digunakan untuk eksperiment dan rondom control
menyusun artikel ini dengan studi trial kemudian dilakukan analisis.

Pencarian literatur :
Basic data : PuBmed, Cochrane dan Google scholar
Identifikasi

Artikel disaring atas dasar kata kunci :


Postpartum, Therapy Music and Anxiety
Screening

Hasil pencarian artikel Pubmed: 26, Cochrane: 21, Google


scholar: 13.100 artikel

Artikel disaring daasar kunci : tahun 2012-2022 ditemukan


Pubmed: 23, Cochrane: 19, Google scholar: 8.140 artikel

Artikel teks lengkap dinilai untuk kelayakan Pubmed: 22,


Cochrane: 9, Google scholar: 2.025 artikel
Elgibility

Artikel Tidak sesuai dengan hasil penelitian Pubmed: 19,


Cochrane: 6, Google scholar: 2.022artikel

Artikel yang sesuai dengan hasil penelitian Pubmed: 3,


Included

Cochrane: 3, Google scholar: 3 artikel

Artikel yang sesuai dengan topik dan kata kunci yang


ditetapkan (n: 9)

1739
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

HASIL PENELITIAN
Tabel 1 Hasil Pencarian Artikel

Metode
Nama Judul
No penelitia Hasil analisis Kesimpulan
Peneliti penelitian
n
1 Serap Effect of RCT Efek yang Mendengarkan
Simavli 1, I music on bermanfaat music
lknur labor pain pada kecemasan berdampak
Gumus, Ik relief, dan rasa sakit positif selama
bal anxiety ibu selama proses
Kaygusuz, level and proses persalinan
Melahat postpartum persalinan pada hingga
Yildirim, analgesic hemodinamikny postpartum
Betul requiremen a dan untuk
Usluogulla t: a kenyamanan mengatasi
ri, Hasan randomized pada proses nyeri dan
Kafali controlled postpartum kecemasan
(2014) clinical dalam proses
trial interaksi ibu-
bayi.
2 Kristen Bedsite Quasy terapi musik Terapi musik
Corey, music Eksprime yang diberikan dapat
MA, therapy for ntal kepada ibu meningkatkan
LCAT, women postpartum relaksasi dan
MT-BC, during menunjukkan mengurangi
Ronit antepartum penerimaan kecemasan
Fallek, and yang tinggi akan serta stress ibu
MPA, and postpartum adanya terapi postpartum
Maya hospitalizat musik di dalam
Benattar ion samping tempat membantu
(2019 tidur, menenangkan
mempererat bayi baru lahir
koneksi dengan dan ikatan ibu
bayinya dan bayi
3 Perković Relationshi Quasy pengaruh Mendengarkan
R, Dević p between Eksprime pendidikan musik
K, Hrkać Education ntal kebidanan dan berdampak
A, of Pregnant mendengarkan positif
Šaravanj Women and musik klasik terhadap
a N, Listening to terhadap peresepsi
Tomić V, Classical persepsi nyeri nyeri
Krišto B, Musi c with persalinan dan persalinan dan
Dukić H, the kesehatan kesehatan
Vasilj V. Experience mental pada mental pada
(2021) of Pain in masa nifas. masa nifas.
Childbirth memiliki gejala
and the psikologis yang
Occurrence secara signifikan
of lebih sedikit 6
Psychologic

1740
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

al minggu setelah
Symptoms melahirkan.
in
Puerperium
4 Simavli, I Effect of Quasy Penggunaan Terapi musik
Kaygusuz music Eksprime terapi musik dapat
, I therapy ntal selama direkomendasi
Gumus, B during persalinan kan secara
Usluogull vaginal menurunkan klinis sebagai
arı, M delivery on kecemasan dan metode
Yildirim, postpartum nyeri nonfarmakolog
H Kafali pain relief postpartum, i alternatif,
(2014) and mental meningkatkan aman, mudah
healt kepuasan dan
persalinan dan menyenangkan
mengurangi untuk
tingkat depresi kesejahteraan
postpartum postpartum.
dini.
5 Liu, H., Efects RCT bukti bahwa Terapi musik
& Yang, of a intervensi pada periode
Y. psychologic perilaku kognitif postpartum
(2021). al nursing pada periode dapat
interventio postpartum mengurangi
n dapat kecemasan
on mengurangi dan depresi
preventi kecemasan dan pada wanita
on of depresi pada primipara, dan
anxiety wanita menghambat
and primipara, dan patogenesis
depression menghambat depresi
in the patogenesis postpartum
postpartu depresi
m period: postpartum.
a
randomized
controlled
trial
6 E Toker, Effects of RCT Hasil peneltian Terapi musik
G Turkish ini bahwa Skor dapat
Demirel, Clssical kecemasan dan memainkan
A Music on tingkat nyeri peran yang
Doganer, Postpartum berkurang pada efektif dalam
S Pain and kelompok mengurangi
Karakucu Anxiety in intervensi tingkat rasa
k (2021) Cesarean dibandingkan sakit dan
Deliveries: dengan kecemasan.
A kelompok
Randomized kontrol
Controlled
Trial

1741
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

7 Laska, Effect Of Quasy Hasil penelitian Ada pengaruh


Y., Nature Eksprime ini menunjukkan yang signifikan
Suryono, Sound ntal bahwa terdapat terapi musik
S., Therapy On pengaruh yang alam terhadap
Suwondo The Level Of signifikan secara kadar kortisol
, A., & Cortisol In statistik pada primipara
Kusworo Postpartum terapi suara postpartum.
wulan, Primipara alam pada penerapan
S. (2018) tingkat kortisol terapi musik
(hormon stres) alam dapat
pada primipara menjadi terapi
postpartum. alternatif yang
mengalami
stres
emosional,
fisik,
kecemasan,
dan kelelahan.
8 Pilang, Effect of Quasy Salah satu musik Terapi musik
A., Dyah, “Sape" Eksprime tradisional asli “sape” efektif
D. I., & Music nt indonesia, yang menurunkan
Pujiastut Therapy on digunakan untuk kecemasan,
i, R. S. E. Decreasing menurunkan denyut nadi,
(2022). Anxiety, kecemasan, dan frekuensi
Physiologic adalah terapi pernafasan,
al musik “sape” menstabilkan
Response, tekanan darah
and Sleep sistolik dan
Quality diastolik dalam
among Post batas normal,
Sectio dan
Caesarea meningkatkan
Patients kualitas tidur
pada pasien
pasca operasi
Sectio
Caesarea.
9 Rahayu, The Quasy Hasil peneltian Terapi musik
D. E. Effectivene Eksprime menunjukan karawitan
(2020). ss of Music nt terapi Terapi sama
Therapy on menggunakan efektifnya
Prevention musik karawitan dengan terapi
of sama efektifnya musik
Postpartum dengan terapi keroncong
Blues in musik daripada
Primiparous keroncong terapi musik
Mothers daripada terapi degung.
musik degung
untuk mencegah
postpartum
blues.

1742
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

PEMBAHASAN nyeri serta dapat merangsang


Berdasarkah hasil review dari hipofisis yang bekerja melepaskan
9 artikel didapatkan pemberian hormon endorphin sehingga rasa
terapi musik rata-rata berdurasi nyeri pada ibu postpartum dapat
selama 15-30 menit setiap harinya berkurang. Musik mempunyai
pada ibu postpartum menunjukkan beberapa kelebihan yaitu mampu
berbagai efek yang positif. Terapi memberikan ketenangan pikiran
musik merupakan cara untuk serta mempunyai manfaat sebagai
menciptakan lingkungan yang pengendali emosi. Bersadarkan
menenangkan serta dapat tempo, irama serta tinggi rendahnya
meningkatkan kesejahteraan pasien nada dapat menghasikan suatu
yang sedang menjalani proses gelombang alfa dan serat dari
perawatan. Musik dapat mengurangi gelombang beta yang terdapat pada
kecemasan dan memberikan rasa pada gendang telinga, sehingga
nyaman pada ibu postpartum, dapat memberikan rasa nyaman
menstabilkan tanda-tanda vital, terhadap otak dan mampu menerima
meningkatkan bonding, rangsangan serta memberikan efek
menenangkan bayi sehingga dapat rileks, dan dapat menidurkan. Musik
mempersingkat durasi rawat inap di dapat memberikan manfaat bagi
rumah sakit. Penurunan tingkat nyeri pasien karena dapat mengalihkan
didapatkan pada ibu postpartum perhatian mereka dari pengalaman
yang telah mendapatkan intervensi yang tidak menyenangkan. Terapi
terapi musik. Sebaliknya pada musik telah diakui sebagai intervensi
kelompok kontrol terdapat medis terkait dengan manfaat klinis
perbedaan yang signifikan dalam hal berbasis bukti.
hemodinamik ibu setelah diberikan Sebuah tinjauan sistematis
intervensi (p < 0.01) menjelaskan efektifitas terapi musik
Transisi menjadi seorang ibu dapat meningkatkan relaksasi, dan
dapat menjadi tantangan bagi mengurangi kecemasan stres, pada
seorang perempuan. Pengalaman ibu ibu postpartum. Tidak hanya pada
postpartum biasanya timbul ibu postpartum saja, pada bayi baru
tantangan signifikan. Tantangan lahir juga dapat membantu
menjadi seorang ibu terletak pada menenangkan bayi baru lahir saat
tindakan persalinan itu sendiri yang dirawat di rumah sakit sejak masa
dapat menjadi sumber stres, antepartum hingga masa
kecemasan, dan rasa sakit. Banyak postpartum. Musik juga dapat
masalah yang sering muncul pada ibu mengurangi tingkat stres,
postpartum seperti kecemasan, rasa memberikan dukungan emosional,
sakit lateralis luka atau laserasi menumbuhkan kepuasan tinggi, dan
perineum, pembengkakan payudara, mempererat ikatan ibu dan bayi.
perubahan suasana hati, serta Rangsangan pendengaran dengan
depresi postpartum menggunakan terapi musik dapat
Efektifitas terapi musik dapat membangkitkan emosi yang
dijelaskan oleh Teori mekanisme, seringkali disertai dengan reaksi
yang menjelaskan bahwa terapi fisiologis seperti perubahan detak
musik dapat meningkatkan jantung, pernapasan dan sekresi
kenyamanan pada ibu postpartum hormon. Peningkatan hormon
yaitu dengan cara mendengarkan oxytocin dapat membantu ibu
musik. Serabut syaraf yang lebih postpartum dalam produksi ASI.
kecil akan menghasilkan rangsangan Dengan demikian, efek positif
dari musik tersebut yang nantinya keseluruhan dari mendengarkan
mampu menyingkirkan signal rasa musik yang menyenangkan dapat

1743
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

berfungsi sebagai stimulan yang pasien pascaoperasi Sectio


meningkatkan kinerja kognitif. Caesarea.
Hubungan antara musik dan Beberapa penelitian diatas
rasa sakit masih menjadi bidang juga menjelaskan bahwa efektifitas
studi yang luas dan terbuka dengan terapi musik terdapat beberapa jenis
pertanyaan tentang peran dopamin musik yang dapat mencegah dan
dan pemrosesan rasa sakit saat menurunkan kecemasan pada
mendengarkan musik. Nyeri dan postpartum blues. Tidak hanya
musik diperkirakan bertemu di menggunakan musik klasik mozart
talamus dan bidang limbik (Gasenzer tetapi juga dapat menggunakan
& Neugebauer 2014). terapi musik karawitan, keroncong,
Potensi musik untuk terapi musik “sape”, terapi musik
mempengaruhi kadar dopamin, alam yang sama efektifnya dalam
serotonin, dan oksitosin dapat mencegah terjadinya postpartum
menimbulkan reaksi emosional blues pada ibu primipara daripada
positif yang secara langsung terapi music degung. Terapi musik
berhubungan dengan penguatan menggunakan kearifan budaya lokal
status psikologis. Telah dikonfirmasi seperti karawitan, degung dan
sebagai metode nonfarmakologis keroncong, terapi musik “sape”, dan
yang aman dan menyenangkan untuk terapi musik alam memiliki ritmik
kehamilan dan kebidanan, dan efek musik stabil memberikan irama
terapeutik mendengarkan musik teratur pada sistem jantung manusia
pada kesehatan ibu dan anak telah sehingga dapat menurunkan
dibuktikan dalam banyak penelitian kecemasan, tekanan darah dan
yang tidak menentukan jenis musik digunakan untuk relaksasi.
yang digunakan dalam metodologi Berikut pemberian terapi
(Hollins 2014, Simavli dkk. 2014). musik dan jenis-jenis terapi musik :
Dan dalam tinjauan sistematis terapi musik klasik Mozart: Eine
ditemukan bahwa mendengarkan Kleine Nacht dengan frekuensi 20–40
musik klasik selama sisa kehamilan cps hertz, durasi pemberian selama
yang dilakukan melalui empat kali 15–20 menit dan diberikan sebanyak
pertemuan yang berlangsung selama 2 kali dalam sehari slama 3 hari
satu jam juga dapat menunjukkan berturut-turut yang dapat
pengaruh pendidikan kebidanan dan membantu ibu postpartum dalam
mendengarkan musik klasik terhadap mengurangi tingkat nyeri dan
persepsi nyeri persalinan da memberikan kenyamanan pada bayi
kesehatan mental pada masa baru lahir. Musik klasik Mozart
postpatum. Dapat mencegah gejala mempunyai nada lembut sehingga
psikologis yang secara signnifikan dapat merangsang gelombang alfa,
lebih sedikit 6 meinggu setelah dapat menciptakan kenyamanan,
melahirkan. Tidak hanya ibu rasa tenang serta dapat
postpartum yang melahirkan secara mengalihakan perhatian sehingga
alamiah atau pervaginam yang dapat dapat menghilangkan rasa sakit
terapi musik, pada ibu pospartum Musik klasik Mozart diyakini
yang Sectio Caesarea juga diberikan berdampak positif bagi kehidupan
terapi musik “sape” dan sangat manusia karena lagunya. Musik klasik
efektif dalam menurunkan Mozart menghibur, mendukung
kecemasan, denyut nadi, dan pembelajaran, dan kaya. Karena
frekuensi pernapasan, menstabilkan musik klasik yang bertempo lambat
tekanan darah sistolik dan diastolik memengaruhi ritme jantung, maka
dalam batas normal, serta akan menghasilkan suara yang
meningkatkan kualitas tidur pada tenang, dan suara yang didengar

1744
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

melalui telinga dapat diterima Intervensi diberikan pada 3 hari


melalui otak yang kemudian akan masa nifas sekali sehari selama 2 hari
langsung diproses yang nantinya dan juga mendapat pelayanan
akan berdampak baik bagi asuhan keperawatan standar untuk
kesehatan. nifas normal. Dengan demikian,
Terapi musik (karawitan, penerapan terapi musik alam dapat
keroncong, dan degung) dalam menjadi terapi alternatif terutama
tinjauan sitematis diberikan dengan bagi primipara postpartum yang
durasi 30 menit, dilakukan 2x/ hari mengalami stres emosional, fisik,
selama 3 hari. Dan ditemukan bahwa kecemasan, dan kelelahan.
terapi musik karawitan dan keroncng Otak berperan dalam
lebih efektif mencegah postpartum mengubah kondisi fisik tubuh sebagai
blues daripada terapi musik degung. respons terhadap musik. Alunan
Terapi musik dengan kearifan lokal musik mampu membantu tubuh
ternyata dapat memberikan dampak menjadi rileks, sehingga dapat
postif pada psikologis manusia untuk menciptakan suasana yang tenang.
menurunkan kecemasan, dan Selain itu irama jantung juga dapat
mencegah postpartum blues. merespon musik yang sedang
Terapi musik "sape" adalah alat didengarkan. Pengaruh musik
musik petik khas suku dayak dari terhadap emosi akan lebih
kalimantan yang memiliki suara unik mempengaruhi psikologi manusia
dan merdu salah satu musik dan dapat membuat tubuh bergerak
tradisional asli indonesia. Sape lebih jauh setelah melahirkan Musik
diklasifikasikan sebagai telah dikenal untuk mengaktifkan
jenis,chordophone, grup musik alat otak yang terlibat dalam mengatur
musik yang sumber bunyinya berasal emosi dan dapat memicu respon
dari bahan utama, yang dapat menyenangkan. Penggunaan
berupa dawai atau dawai yang headphone dalam terapi musik lebih
direntangkan. Pemberian intervensi di anjurkan dengan alasan
kepada responden dalam rekaman headphone lebih bersifat personal
suara dari alat musik “sape” dengan yaitu hanya responden saja yang
intensitas suara 58-64 dB, dapat mendengarkan musiknya,
disampaikan dua kali sehari selama Sehingga responden lebih fokus dan
30 menit dalam waktu dua hari dapat menikmati musiknya selain itu
terbukti efektif dalam menurunkan bantalan headphone mudah diganti
kecemasan, denyut nadi, dan guna mencegah terjadinya
frekuensi pernapasan, menstabilkan penularan bakteri yang terdapat dari
tekanan darah sistolik dan diastolik telinga responden satu ke responden
dalam batas normal, serta yang lainnya serta lebih safety,
meningkatkan kualitas tidur pada Musik mempunyai sifat
pasien pascaoperasi Sectio terapeutik yang berarti dapat
Caesarea. menyembuhkan. Musik mampu
Terapi musik suara alam yang menciptakan rangsanganrangsangan
digunakan dalam tinjauan sitematis yang nantinya akan ditangkap oleh
ini adalah musik ciptaan Kevin organ pendengaran kemudian
McLeod yang berjudul “Musik santai diproses didalam system syaraf dan
3 jam jam dengan meditasi suara kelenjar otak selanjutnya di
air”, dengan volume 50 pada interpretasikan oleh organ
tekanan suara 52 dB. Intervensi pendengaran. Terapi musik agar
diberikan selama 15 menit untuk mendapatkan efek terapeutik harus
kelompok eksperimen I dan 30 menit didengarkan minimal 15 menit
untuk kelompok eksperimen II.

1745
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

karena sangat efektif sebagai upaya musik alam memiliki ritmik musik
untuk mengurangi nyeri stabil memberikan irama teratur
Sebuah tinjauan sistematis pada sistem jantung manusia
teknik terapi musik ini adalah teknik sehingga dapat menurunkan
yang mudah diakses atau di pelajari kecemasan, tekanan darah dan
oleh publik . Hasil penelitian ini digunakan untuk relaksasi. Terapi
menunjukkan bahwa penggunaan musik ini dapat dilakukan guna
terapi musik efektif sebagai cara membantu mencegah dan mengatasi
yang mudah, murah, non-invasif dan postpartum blues dan depresi
metode nonfarmakologis dianggap postpartum. Penggunaan terapi
sebagai faktor penting dalam musik efektif sebagai cara yang
mencegah terjadinya postpartum mudah, murah, non-invasif dan
blues dan harus dianggap sebagai metode nonfarmakologis dianggap
bagian penting dari rehabilitasi sebagai faktor penting dalam
program untuk pasien ini. mencegah terjadinya postpartum
Artikel mengenai terapi musik blues.
terhadap pasien dengan kecemasan
dan nyeri yang tinggi dan yang Saran
terpublikasi masih belum terlalu Dari hasil studi literatur yang
banyak, namun evidence yang penulis lakukan dengan melakukan
ditemukan dari artikel sudah cukup screening jurnal nasional maupun
kuat karena artikel yang ditampilkan internasional yang saya analisa,
merupakan artikel yang terpublikasi didapatkan sebuah kesimpulan
yang terpublikasi dari literatur yang analisa jurnal yang perlu di teliti
baik, resmi serta sudah dilakukan kembali tentang efektifitas terapi
per review sebelum dipublikasi. musik dengan kearifan lokal seperti
Kualitas dan bukti yang ditampilkan terapi musik suara alam seperti
pada artikel sudah cukup kuat, suara burung, gelombang laut,
hanya saja masih dibutuhkan angin, air mengalir dll, sebagai
penelitian lanjutan dengan sampel terapi kesehatan yang mencapai
lebih banyak serta didukung oleh hasil yang sangat memuaskan antara
metode RCT untuk membuktikan lain kondisi fisik, kesehtan mental
efektifitas terapi musik pada pasien bagi individu diberbagai tingakat
dengan Anxiety. umur. Penulis berharap adanya
penelitan lebih lanjut dan nyata
mengenai keefektifan terapi musik
KESIMPULAN suara alam dalam menurunkan
Terapi musik yang efektif kecemasan pada postpartum blues.
dalam mencegah atau mengatasi
postpartum blues diantaranya tidak
hanya menggunakan musik klasik DAFTAR PUSTAKA
mozart tetapi juga bisa
menggunakan terapi musik Aprillia, P. (2018). Pengaruh Waktu
karawitan, keroncong, terapi musik Pemberian Terapi Musik
“sape”, terapi musik alam yang sama TerhadapPenuruananTingkat
efektifnya dalam mencegah Kecemasan Pada Pasien Pre
terjadinya postpartum blues pada Operasi Sectio Caesaria Di
ibu primipara daripada terapi music Ruang Bersalin RSUD KOTA
degung. Terapi musik menggunakan MADIUN (Doctoral
kearifan budaya lokal seperti dissertation, STIKES BHAKTI
karawitan, degung dan keroncong, HUSADA MULIA).
terapi musik “sape”, dan terapi

1746
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

Arisdiani, D. R., Anggorowati, A., & neonatus.Terapi Pelengkap


Naviati, E. (2021). Music dalam Praktek Klinis, 20(4),
Therapy as Nursing 262-267.
Intervention in Improving doi:10.1016/j.ctcp.2014.07.
Postpartum Mothers 011
Comfort.Media Keperawatan Laska, Y., Suryono, S., Widyawati,
Indonesia, 4(1), 72-82. M. N., Suwondo, A., &
Baston, Hall. 2016. Antenatal Kusworowulan, S. (2018).
Volume 2. Jakarta:EGC Effect of Nature Sound
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Therapy on the Level of
Jensen, M.D. (2005). Buku Cortisol in Postpartum
ajar keperawatan Primipara. Belitung Nursing
maternitas (Maria & Peter, Journal, 4(1), 26-30.
Penerjemah). Edisi 4. Lee, Sun Mi (2012). The Effects of
Jakarta: EGC. Brunner & Music Therapy on
Suddrath 2002, Buku Ajar Postpartum Blues and
Keperwatan Medikal Bedah, Maternal Attachment of
EGC, Jakarta Puerperal Women. Journal
Corey K, Fallek R, Benattar M. of Korean Academy of
Bedside Music Therapy Nursing, 40(1), 60–
for Women during Antepartum . doi:10.4040/jkan.2010.40.
and Postpartum 1.60
Hospitalization. MCN Liu, H., & Yang, Y. (2021). Effects
Am J Matern Child Nurs. of a psychological nursing
2019 Sep/Oct;44(5):277-283. doi: intervention on prevention
10.1097/NMC.000000000000 of anxiety and depression in
055 7. PMID: 31274510. the postpartum period: a
Djohan 2006, Terapi Musik Teori randomized controlled trial.
dan Aplikasi, Galang Press, Annals of General
Yogyakarta. Eka, Psychiatry,
Erwin 2009, Pusat Riset Terapi 20(1). doi:10.1186/s12991-
Musik dan Gelombang Otak, 020-00320-4
Indonesia Litter. (2017). Perawatan
Edward. 2017. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta:
Kebidanan dan Teknik Bhratara Niaga Media
Analisis Data. Jakarta: Manurung, Suryani, et al.
Salemba Medika "Efektivitas Terapi Musik
Gasenzer, E., & Neugebauer, E. A. Terhadap Pencegahan
(2014). George Gershwin A Postpartum Blues Pada Ibu
case of new ways in Primipara Di Ruang
neurosurgery as well as in Kebidanan Rsup Cipto
the history of western Mangunkusumo Jakarta
music. Acta Pusat." Buletin Penelitian
Neurochirurgica, 156(6), Sistem Kesehatan, vol. 14,
1251-1258. no. 1, Jan. 2012,
Haque. 2017. Asuhan Kebidanan doi:10.22435/bpsk.v14i1
Masa Nifas. Yogyakarta: Jan.2269
Pustaka Rihama Perković R, Dević K, Hrkać A,
Hollins Martin, CJ (2014). Sebuah Šaravanja N, Tomić V, Krišto
tinjauan literatur naratif B, Dukić H, Vasilj V. (2021).
dari theraefek peutic musik Relationship between
pada wanita subur dan Education of Pregnant

1747
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 7 JULI 2022] HAL 1736-1748

Women and Listening 27. Epub 2013 Dec 28. PMID:


to Classical Music with the 24411681.
Experience of Pain in Toker E, Demirel G, Doganer A,
Childbirth and the Karakucuk S. (2021). Effects
Occurrence of Psychological of Turkish Classical
Symptoms in Puerperium. Music on Postpartum
Psychiatr Danub. 2021 Pain and Anxiety in
Dec;33(Suppl 13):260-270. Cesarean Deliveries: A
PMID: 35150494. Randomized Controlled
Pilang, A., Dyah, D. I., & Pujiastuti, Trial. Altern Ther Health
R. S. E. (2022). Effect of Med. 2021 Jun;27(S1):120-
“Sape" Music Therapy on 127. PMID: 33245708
Decreasing Anxiety, United Stase Agency for
Physiological Response, and International Development.
Sleep Quality among Post (2016). Facts for Family
Sectio Caesarea Planning. Washington,
Patients. International DC: USAID
Journal of Nursing and World Health Organization (WHO).
Health Services (2018). Panduan Kesehatan
(IJNHS), 5(1), 28-37. Dalam Kebidanan. Amerika:
Rahayu, D. (2020). Efektifitas Terapi WHO; 2018
Musik Terhadap Pencegahan Zhu J, Hong-Gu H, Zhou X, Wei H,
Postpartum Blues Pada Ibu Gao Y, Ye B, et al. (2015).
Primipara. Journal for Pain relief effect of breast
Quality in Women’s feeding and music therapy
Health, 3(2), 253-257. during heel lance for
https://doi.org/10.30994/jq healthyterm neonates in
wh.v3i2.95 China: A randomized
Simavli S, Gumus I, Kaygusuz I, controlled
Yildirim M, Usluogullari trial.Midwifery 2015;31:365–
B, Kafali H. Effect of 72.
music on labor pain https://doi.org/10.1016/j.m
relief, anxiety level idw.2014.11.0 01..
and postpartum
analgesic requirement: a
randomized controlled
clinical trial. Gynecol
Obstet
Invest.2014;78(4):244-50.
doi: 10.1159/000365085.
Epub 2014 Sep 16. PMID:
25227477.
Simavli S, Kaygusuz I, Gumus I,
Usluogulları B, Yildirim M,
Kafali H. (2014). Effect of
music therapy during
vaginal delivery
on postpartum pain relief
and mental health. J
Affect Disord. 2014
Mar;156:194-9.
doi:10.1016/j.jad.2013.12.0

1748
2007
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.9, Februari 2024

PENYULUHAN TENTANG DUKUNGAN SUAMI PADA MASA NIFAS UNTUK MENCEGAH


POST PARTUM BLUES

Oleh
Arie Anggraini1, Eka Rahmawati2, Reffi Dhamayanti3, Ahmad Arif4
1,2,3,4Prodi Profesi Bidan Universitas Kader Bangsa Palembang

Email: 1arieanggraini2@gmail.com

Article History: Abstract: According to WHO, the problem of postpartum


Received: 21-12-2023 blues is experienced by postpartum mothers, namely 300-
Revised: 03-01-2024 750 per 1000 postpartum mothers in the world (World
Accepted: 24-01-2024 Health Organization, 2017). Meanwhile, in Asia, the
incidence of post partum blues varies from 26% - 85%.
Overall, 20% of postpartum mothers experience post
Keywords: partum blues (Siallagan et al., 2022). Indonesia as a
Counseling, Husband developing country has a figure ranging between 50-70%
Support, Postpartum, Post of the incidence of post partum blues (Samria & Indah
Partum Blues Haerunnisa, 2021). If this problem is not paid attention to,
post partum blues will continue to develop and endanger
many postpartum mothers. Husband's support plays a very
important role during the postpartum period. This is
because the husband is someone who is able to provide a
sense of security and comfort to the postpartum mother,
and is the closest person to the postpartum mother. If the
husband is able to provide a sense of security and comfort
then difficulties for postpartum mothers can be minimized
(Ariani et al., 2022)

PENDAHULUAN
Post partum blues merupakan salah satu gangguan psikologi pada ibu nifas yang
menunjukkan gejala ringan, namun meskipun gejala ringan hal ini harus sesegera mungkin
ditangani agar tidak menjadi gejala yang lebih parah lagi seperti depresi post partum yang
dapat membahayakan nyawa ibu maupun bayinya (Ariani et al., 2022). Menurut WHO
permasalahan tentang post partum blues dialami oleh ibu nifas yaitu sebanyak 300-750 per
1000 ibu nifas didunia (World Health Organization, 2017). Sedangkan di Asia kejadian post
partum blues bervariasi berkisar 26% - 85%. Secara keseluruhan sebanyak 20% ibu nifas
mengalami post partum blues (Siallagan et al., 2022). Indonesia sebagai negara berkembang
menduduki angka yaitu berkisar antara 50-70% terhadap kejadian post partum blues
(Samria & Indah Haerunnisa, 2021). Apabila tidak diperhatikan masalah post partum blues
ini akan terus berkembang dan membahayakan banyak ibu nifas.
Dukungan suami sangat berperan penting pada masa nifas. Hal ini dikarenakan suami
merupakan seseorang yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman pada ibu nifas, dan
merupakan orang terdekat ibu nifas. Jika suami mampu memberikan rasa aman dan nyaman
maka penyulit pada ibu nifas dapat di minimalisir (Ariani et al., 2022)
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis menyusun satuan acara penyuluhan
http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online)
2008
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.9, Februari 2024

ini dengan judul “Penyuluhan tentang Dukungan Suami terhadap ibu nifas untuk pencegahan
post partum blues di Puskesmas Makrayu Palembang 2023”

METODE
Untuk memecahkan masalah yang sudah diidentifikasi dan dirumuskan tersebut
diatas maka sebagai alternative pemecahan masalah adalah sebagai berikut: penyuluhan dan
dilakukan evaluasi

HASIL
Kegiatan PKM yang dilaksanakan dengan cara tatap muka menggunakan media
penyuluhan berjalan dengan lancar. Penyuluhan tatap muka dengan metode ceramah serta
demonstrasi kemudian dilanjutkan dengan Tanya jawab mengenai materi penyuluhan yang
telah disampaikan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 November 2023, dengan
jumlah peserta 40 orang di Puskesmas Makrayu Kota Palembang. Pelaksanaan PKM ini
dilakukan oleh 6 orang tim PKM dengan pokok bahasan yang disampaikan tentang:
1. Menjelaskan pengertian Post Partum Blues
2. Menjelaskan bahaya Post Partum Blues
3. Menjelaskan Tanda Gejala Post Partum Blues
4. Menjelaskan Bagaimana Cara Mencegah Post Partum Blues dengan dukungan suami
Keterbatasan waktu pertemuan mengakibatkan tidak semua materi disampaikan
secara detail dan rinci. Setelah ceramah serta demonstrasi lalu dilanjutkan dengan Tanya
jawab.
Program Pengabdian Kepada Masyarakat berupa kegiatan penyuluhan yang berjudul
penyuluhan tentang Dukungan suami sebagai pencegahan Post Partum Blues di Puskesmas
Makrayu Kota Palembang yang sudah dilaksanakan ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan dan mencegah terjadinya post partum blues.
Hasil Kegiatan PKM secara keseluruhan mencakup beberapa komponen sebagai
berikut:
1. Keberhasilan target jumlah peserta penyuluhan
2. Ketercapaian tujuan kegiatan penyuluhan
3. Ketercapaian target materi yang direncanakan
4. Kemampuan peserta dalam menyerap mater penyuluhan
Target peserta penyuluhan seperti yang direncanakan sebelumnya yaitu sebanyak 40
peserta, dan pada pelaksanaannya kegiatan penyuluhan ini dihadiri yaitu sebanyak 40
peserta, dengan demikian dapat dikatakan bahwa target peserta tercapai 100%. Jumlah
tersebut menunjukkan bahwa kegiatan PKM jika dilihat dari ketercapaian target peserta
yang mengikuti maka dapat dikatakan berhasil/ sukses.
Ketercapaian tujuan penyuluhan secara umum sudah baik, namun keterbatasan waktu yang
tersedia berakibat pada kurang terperinci/ detailnya materi yang tersampaikan. Namun
apabila dilihat dari hasil Tanya jawab peserta, peserta banyak bertanya kepada narasumber,
dengan demikian dapat disimpulkan tujuan kegiatan ini tercapai.

KESIMPULAN
Kegiatan penyuluhan telah dilaksanakan dengan baik, dan berjalan lancar tanpa
hambatan yang berarti sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun meskipun belum

ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online) http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI


2009
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.9, Februari 2024

semua peserta penyuluhan menguasai dengan baik materi yang telah disampaikan. Kegiatan
ini disambut baik oleh pihak Yankes maupun peserta yaitu dibuktikan dengan keaktifan
peserta saat mengikuti penyuluhan dan tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan
berakhir.

SARAN
Berdasarkan dari evaluasi yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Penambahan waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, agar tujuan
dapat tercapai sepenuhnya, namun dengan konsekuensi penambahan biaya pelaksanaan.
2. Adanya kegiatan lanjutan berupa evaluasi hasil, yaitu melihat ada atau tidak nya gejala
post partum blues pada ibu yang suaminya mengikuti kegiatan, atau untuk yang sudah
post partum blues ada atau tidaknya pengurangan gejala yang dirasakan, sehingga dapat
dilihat hasil jangka panjangnya.

DAFTAR REFERENSI
[1] Ariani, N. K. S., Darmayanti, P. A. R., & Santhi, W. T. (2022). Dukungan Suami Dengan
Proses Adaptasi Psikologi Pada Ibu Nifas RSAD Denpasar Bali. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu
Kesehatan, 10(3), 450–459. https://doi.org/10.33366/jc.v10i3.3050
[2] Kutlu, T. (2023). No Titleการบริ หารจัดการการบริ การที่มีคุณภาพใน โรงพยาบาลสังกัดกระทรวงสาธารณสุ ข.
วารสารวิชาการมหาวิทยาลัยอีสเทิร์นเอเชีย, 4(1), 88–100.
[3] Mariany, M., Naim, R., & Afrianty, I. (2022). Hubungan Dukungan Sosial dengan Kejadian
Postpartum Blues pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Pomalaa. Jurnal Surya
Medika, 8(2), 319–324. https://doi.org/10.33084/jsm.v8i2.3916
[4] Nurhayati. (2020). Hubungan Dukungan Suami Pada Ibu Pasca Melahirkan Dengan
Postpartum Blues. Syntax Idea, 2507(February), 1–9.
[5] Samria, S., & Indah Haerunnisa, I. H. (2021). Hubungan Dukungan Suami Dengan
Kejadian Post Partum Blues Di Wilayah Perkotaan. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 7(1), 52. https://doi.org/10.35329/jkesmas.v7i1.1952
[6] Siallagan, A., Saragih, H., Rante, E., & Desri, R. (2022). Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Kejadian Baby Blues pada Ibu Postpartum di Desa Pulau Terap Tahun 2022.
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 7(4), 336.
https://doi.org/10.30829/jumantik.v7i4.11746
[7] Wahyuni, N. W. E., Yuni Rahyani, N. K., & Senjaya, A. A. (2023). Karakteristik Ibu
Postpartum dengan Baby Blues Syndrome. Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of
Midwifery), 11(1), 114–120. https://doi.org/10.33992/jik.v11i1.2440
[8] Winarni, L. M., Winarni, E., & Ikhlasiah, M. (2018). Pengaruh Dukungan Suami Dan
Bounding Attachment Dengan Kondisi Psikologis Ibu Postpartum Di Rsud Kabupaten
Tangerang. Jurnal Ilmiah Bidan, 3(2), 1–11. file:///C:/Users/HP/Downloads/50-Article
Text-404-1-10-20180917.pdf
[9] World Health Organization (WHO). (2017). WHO.

http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online)


2010
J-Abdi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol.3, No.9, Februari 2024

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

ISSN: 2797-9210 (Print) | 2798-2912(Online) http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI

Anda mungkin juga menyukai