Anda di halaman 1dari 24

Case report

LAPORAN KASUS
“ KEJANG DEMAM SEDERHANA+ PAROTITIS AKUT”

Precentan : Ade Malahsari Minara


Preceptor : dr. Ferry Mulyadi, Sp. A, M. Kes
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A Nama Ayah : Tn. S


Umur : 6Tahun 5 Bulan Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : PNS
TTL : Bandar Lampung, 25 Januari Pendidikan Terakhir : S1
2011 Nama Ibu : Ny. R
Agama : Islam Umur : 37Tahun
Alamat : Wayhalim Pekerjaan : IRT
Masuk RS tanggal : 21 Mei 2017 Pendidikan Terakhir : S1
Diagnosis Masuk : Konvulsi + Febris H-2
Ruang Perawatan : Lantai 5 B
ANAMNESIS
Keluhaan Utama
 Kejang selama 15 menit sejak 30 menit SMRS.

Keluhan Tambahan
 Demam sejak 2 hari SMRS, mual, muntah, nyeri menelan dan
tidak mau berbicara.
Riwayat Penyakit Sekarang
 Os datang dengan keluhan utama kejang selama 15 menit
sejak 30 menit yg lalu. Kejang didahului oleh demam sejak 2
hari yang lalu, demam dirasakan terus menerus. Saat kejang
mata Os melotot, tangan dan kaki tampak kelonjotan. Sampai
di RS Os nampak gelisah kesakitan namun tidak bisa
berbicara. Os juga diketahui mengalami mual muntah serta
nyeri saat menelan. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat penyakit serupa disangkal. Riwayat alergi dan
riwayat penyakit sistemik lain disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


(-)
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
 Riwayat Kehamilan:
P2 A0, lahir cukup bulan, ibu rutin memeriksakan
kehamilan.
 Riwayat Persalinan :
- PBL : 45 cm
- BBL : 3.200 gr
- Persalinan spontan ditolong oleh bidan
- Anak kedua
- BBLC,NCB, SMK, LSP
 Riwayat Pemberian Makanan
ˉ ASI  (+) 0 – 1,5 tahun
ˉ Susu Formula  1,5 tahun – 2,5 tahun
ˉ Makanan Pendamping  8 bulan keatas

 Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan


 Umur 4-6 bulan: telungkup, merangkak dan telentang sendiri
 Umur 6-9 bulan: tepuk tangan dan duduk sendiri dan tumbuh gigi
pertama.
 Umur 9-12 bulan:jalan dengan bantuan

 Riwayat Imunisasi
ˉ Imunisasi Lengkap
 Riwayat Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Penghasilan ayah dan ibu Os cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum :Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Vital sign
- Nadi : 116 x/menit, regular, isi cukup
- Respirasi : 40 x/menit
- Suhu : 39,6oC
 Antropometri
 BB : 22Kg
 Kepala
− Wajah : Benjolan (+). Terdapat pembesaran kelenjar parotis.
− Bentuk : Normochepal dan simetris
− Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut
− Mata : Sklera ikterik (-). Konjungtiva anemis (-) Pupil isokor
(+/+)
− Telinga : Massa (-), nyeri tekan auricular (-)
− Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), septum deviasi (-)
− Mulut :Tidak ada kelainan. Letak uvula medial
− Pembesaran tonsil (-)
− Pharing : Pharingitis (-)
− Gigi : Karies dentis (-)
 Leher
 Inpeksi :Benjolan (-)
 Palpasi : Trakea di tengah. Tidak ada pembesaran
kalenjar getah bening dan kelenjar tiroid.
 Thorax anterior-Posterior/Paru
 Inspeksi :Bentuk dan gerak simetris, retraksi ICS (-), sianosis
(-), masa (-), perubahan warna kulit (-)
 Auskultasi : Vesikuler (+), rhonki (-), wheezing (-), crackles (-)
 Jantung
 Inspeksi : Iktus cordis tidakterlihat
 Auskultasi : S I- S II murni (+), gallop (-), murmur (-)
 Abdomen
 Inspeksi : Datar, distensi (-), masa (-)
 Auskultasi : BU normal
 Perkusi : timpani
 Palpasi : Massa (-), Nyeri tekan (-) epigastrium
 Genitalia Eksterna
 Teraba 2 buah testis pada scrotum
 Anal
 Tidak ditemukan kelainan
 Ekstremitas
 makulopapular (-), Edema (-).Akral hangat. CRT (<2 detik)
21-05-2017
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Hemoglobin 13 Lk: 14-18 gr%
Wn: 12-16 gr%
Leokosit 11.100 4500-10.700 ul

Hitung Jenis Leukosit


•Basofil 0% 0-1 %

•Eosinofil 0% 1-3%

•Batang 2% 2-6 %

Segmen 75% 50-70 %

•Limposit 14% 20-40 %

•Monosit 9% 2-8 %

Eritrossit 4,6 ul Lk: 4,6-6,2 ul


Wn: 4,2-6,4 ul
Hematokrit 39% Lk: 50-54 %
Wn: 38-47 %
Trombosit 274.000 159.000-400.000 ul

MCV 75fi 80-96 fi

MCH 28pg 27-31 pg

MCHC 37g/dl 32-36 g/dl


RESUME
 Kejang
 Demam
 Mual
 Muntah
 Pipi bengkak
Pemeriksaan fisik :
 Terlihat pembesaran pada kelenjar parotis.
 DIAGNOSA BANDING
- Parotitis supuratifa
- Parotitis berulang

 DIAGNOSIS KLINIS
− Kejang Demam Sederhana+ Parotitis Akut
RENCANA PENGELOLAAN
 Tindakan di IGD :
 IVFD KAEN 3A XX TPM makro
 Stesolid 5mg SUPP
 Dumin 250mg SUPP
 Parasetamol Infus 350mg/6 jam
 Diazepam 3x3 mg

 Medikamentosa DPJP:
 IVFD KAEN 3B XX TPM makro
 Bufect Forte syr 3x1 cth
 Dexametason 3x2 mg iv
 Omeprazol 1x20 mg iv
 Isoprinosin syr 3x1 cth
 Imunpet syr 3x1 cth
Analisis Kasus
 Diagnosis pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis
sebelum Os mengalami kejang selama 15 menit didapatkan
keluhan demam terus menerus sejak 2 hari, mual, muntah, nyeri
menelan dan Os tidak mau berbicara.
Pemeriksaan fisik
 Suhu 39,6⁰C
 Pada 12 jam setelah masuk rumah sakit, terdapat pembesaran
kelenjar parotis unilateral setelah 12 jam kemudian pembesaran
kelenjar parotis menjadi bilateral.
Pemeriksaan laboratorium
 Leukosit  11.100 ul
 Leukosit segmen  75 %
Analisis Kasus
 Menurut Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Nelson, Parotitis
atau gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
mumps yang termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan
genus Rubulavirus. Mumps menyebar dari orang ke orang
melalui droplet pernafasan. Virus muncul dalam air liur mulai
dari 7 hari sebelum hingga 7 hari setelah timbulnya
pembengkakan kelenjar parotis.
 Pada kasus ini parotitis didahului oleh periode prodromal,
yaitu muncul gejala demam, mual, muntah, nyeri menelan
serta sulit berbicara. Pada kasus, suhu tubuh pasien
mengalami peningkatan hingga 39,6⁰C sehingga
menyebabkan kejang.

Anda mungkin juga menyukai