Anda di halaman 1dari 11

Eliminasi feses

a. Pengertian
Dalam bidang kesehatan eliminasi merupakan proses
pembuangan sisa sisa metabolisme tubuh.
Eliinasi feses merupakan proses pengeluaran atau pembuangan
metabolisme berupa feses yangberasal dari saluran pencernaan
melalui anus.
b.Organ yang berperan dalam
eliminasi feses
Anatomi fisiologi saluran pencernaan
1. Mulut
Saluran GI secara mekanis dan kimiawi memecah nutrisi ke ukuran dan
bentuk yang sesuai. Gigi mengunyah makanan, memecah menjadi
ukuran yang dapat ditelan, saliva mencairkan dan melunakkan bolus
makanan.
2. Esophagus
Makanan berjalan melalui otot sirkular yang didorong oleh gerakan
peristaltik sehingga dalam 15 detikbolus makanan bergerak menuruni
esophagus dan mencapai sfingter bawah.
3. Lambung
Makanan disimpan untuk sementara dan secara mekanis dan kimiawi
dipecahkan untuk dicerna dan diabsorbsi hingga menjadi kimus.
4. Usus halus
Dalam usus halus kimus bercampur dengan enzim enzim
pencernaan saat berjalan melalui usus halus dengan tujuan
untuk memungkinkan absorbsi nutrisi dan elektrolit.
5. Usus besar
Usus besar dibagi menjadi
a. Sekum
Kimus yang tidak diabsorbsi memasuki sekum melalui katup
ileosekal.
b. Kolon
Kimus yang berair memasuki kolon . Kolon dibagi menjadi kolon
asendens ,kolon transversal, kolon desendens, kolon sigmoid.
Kolon mempunyai empat fungsi yang saling berkaitan :absorbsi,
proteksi, sekresi dan eliminasi.
Fungsi sekresi kolon membantu keseimbangan asam – basa.
Bikarbonat disekresi untuk mengganti klorida. Sekitar 4
sampai 9 mEq kalium dilepaskan setiap hari oleh usus besar.
Perubahan serius pada fungsi kolon, seperti diare, dapat
mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit. Akhirnya,
kolon mengeleminasikan produk buangan dan gas ( flatus ).
Flatus timbul akibat menelan gas, difusi karbohidrat (
seperti yang terjadi pada kibis dan bawang ) menghasilkan
gas di dalam usus, yang dapat menstimulasi peristaltic.
Orang dewasa dalam kondisi normal menghasilkan 400
sampai 700 ml flaktus setiap hari.
Kontraksi peristaltic yang lambat menggerakkan isi usus ke
kolon. Isi usus adalah stimulus utama untuk terjadinya
kontraksi. Gerakan peristaltic masa, mendorong makanan
yang tidak tercerna menuju rectum.
c. Rektum
Produk buangan yang mencapai bagian kolon sigmoid, disebut
feses. Sigmoid menyimpan feses sampai beberapa saat sebelum
defekasi. Rectum merupakan bagian akhir pada saluran GL.
Dalam kondisi normal, rectum tidak berisi feses sampai defekasi.
Rectum dibangun oleh lipatan – lipatan jaringan vertical dan
transversal yang berisi sebuah arteri dan lebih dari satu vena.
Apabila vena menjadi distensi akibat tekanan selama mengedan,
maka terbentuk hemoroid. Hemoroid dapat membuat proses
defekasi terasa nyeri.
Apabila masa feses atau gas bergerak kedalam rectum untuk
membuat dindingnya berdisensi, maka proses defekasi dimulai.
Proses ini melibatkan control voluntary dan control involunter.
Sfingter interna adalah sebuah otot polos ynag di persarafi oleh
system saraf otonom.
Saat sfingter interna relaksasi sfingter eksterna juga relaksasi.
c. Faktor yang mempengaruhi eiminasi
feses
1. Usia 7. Posisi selama defekasi
2. Diet 8. Nyeri
3. Asupan cairan 9. Kehamilan
4. Aktivitas fisik 10.Pembedahan dan anastesi
5. Faktor fisiologis 11.Obat obatan
6. Kebiasaan pribadi
d. Masalah defekasi
1. Konstipasi
Konstipasi merupakan gejala, bukan penyakit yaitu menurunnya frekuensi
BAB disertai dengan pengeluaran feses yang sulit, keras, dan mengejan.
2. Impaction
Impaction merupakan akibat konstipasi yang tidak teratur, sehingga
tumpukan feses yang keras di rektum tidak bisa dikeluarkan.
3. Diare
Diare merupakan BAB sering dengan cairan dan feses yang tidak berbentuk.

4. Inkontinensia fecal
Yaitu suatu keadaan tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari anus, BAB
encer dan jumlahnya banyak.
5. Flatulens
Yaitu menumpuknya gas pada lumen intestinal, dinding usus meregang dan
distended, merasa penuh, nyeri dan kram.
6. Hemoroid
Yaitu dilatasi pembengkakan vena pada dinding rektum (bisa internal atau
eksternal). Hal ini terjadi pada defekasi yang keras, kehamilan, gagal jantung
dan penyakit hati menahun.
e. Karakteristik feses
karakteristik normal abnormal Kemungkinan
penyebab
Warna Dewasa : Pekat/ putih Adanya pigmen
kecoklatan empede
Bayi : kekuningan Hitam Pendarahan bagian
atas GI
Pucat dengan lemak Produksisusu dan
rendah daging
merah Terjadinya
pendarahan
Konsentrasi Berbentuk lunak, Keras dan kering Dehidrasi , kurang
agak lembek , serat, kurang
basah olahraga
Cair Peningkatan
mobilitas usus
bentuk Silinder dengan Mengecilseperti Kondisi obstruksi
diameter 2,5 cm pensil/ benang rektum
untukorang dewasa
Bau Aromatic Tajam
dipengaruhi
olehmakanan yang
dimakan

Anda mungkin juga menyukai