Kelompok 8 Keterampilan Dasar Pembelajaran Ips Dikonversi
Kelompok 8 Keterampilan Dasar Pembelajaran Ips Dikonversi
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 8
i
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Keterampilan Dasar Pembelajaran IPS” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Pendidikan IPS SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Keterampilan Dasar Pembelajaran IPS bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Arini Estiastuti, M. Pd. sebagai
dosen mata kuliah Pendidikan IPS SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
a. Latar Belakang................................................................................................................1
b. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
c. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
a. Keterampilan Dasar IPS SD............................................................................................2
b. Keterampilan Mental.......................................................................................................2
c. Keterampilan Personal....................................................................................................5
d. Keterampilan Sosial........................................................................................................7
e. Keterampilan Motorik (motor skill)..............................................................................11
f. Keterampilan Intelektual (intellectual skill)..................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
a. Kesimpulan...................................................................................................................15
b. Saran..............................................................................................................................15
Daftar Pustaka..........................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Keterampilan dasar dalam pembelajaran IPS merupakan pokok bahasan yang sangat
penting untuk dipahami terutama bagi calon guru di SD, karena guru merupakan salah satu
sumber belajar yang utama dan tentu saja harus memiliki banyak informasi, terutama
informasi yang berhubungan dengan IPS yang akan ditransfer kepada siswa-siswa di
dalam kelas.
Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak
dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdasarkan anak
didiknya. Kerangka berpikir demikian menghendaki seorang guru untuk melengkapi
dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu dalam
menjalankan tugasnya dalam berinteraksi dengan peserta didik ketika proses pembelajaran
berlangsung, terutama dalam pembelajaran IPS SD. Oleh karena itu, pada makalah ini
akan dibahas secara umum mengenai keterampilan dasar pembelajaran IPS SD.
b. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud Keterampilan Dasar Pembelajaran IPS ?
2) Apa saja Keterampilan Dasar yang harus dikembangkan guru dalam cakupan IPS SD ?
c. Tujuan
1) Untuk mengetahui tentang Keterampilan Dasar Pembelajaran IPS.
2) Untuk mengetahui Keterampilan Dasar yang harus dikembangkan guru dalam
cakupan IPS SD ?.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Keterampilan Dasar IPS SD adalah keterampilan Dasar yang harus dikembangkan oleh
guru kepada siswa dalam cakupan IPS SD. Pengetahuan dan keterampilan dasar IPS akan
membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan di sekolah, juga dapat
membantu dan membimbing dirinya dalam berkiprah di dalam masyarakat. Selanjutnya
dalam kegiatan pendidikan yakni membina konsep dan pengembangan generalisasi bagi
peserta didik pun sering mengalami hambatan karena tidak memiliki kompetensi atau
keterampilan seperti keterampilan berbahasa, keterampilan menggunakan perbendaharaan
kata-kata yang berhubungan dengan aneka ragam konsep disiplin ilmu sosial,
keterampilan membaca, keterampilan membaca dan menggunakan peta dan globe,
keterampilan menggunakan alat-alat pelajaran dan sebagainya.
Oleh karena itu untuk mengungkapkan permasalahan yang pelik baik permasalahan
umum manusia maupun permasalahan pendidikan penerapan ilmu pengetahuan sosial
dengan pendekatan interdisipliner dapat membantu untuk mengungkapkan sebab
terjadinya masalah dan membantu memecahkan masalah-masalah pendidikan di atas
melalui penyusunan alternatif pemecahan. Untuk selanjutnya, kita akan melihat penerapan
keterampilan dalam IPS dalam kehidupan bermasyarakat yang dapat dibahas dari beberapa
aspek, seperti keterampilan mental, personal, sosial, motorik dan keterampilan intelektual.
b. Keterampilan Mental
Mental meliputi sistem nilai atau pandangan hidup dan sikap (value system and
attitude). Sistem nilai adalah konsepsi yang abstrak yang dianut oleh sebagian besar warga
masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang penting dan apa yang
sepele, apa yang berharga dan apa yang kurang berharga dan sebagainya. Sebagai contoh,
orang-orang dalam suatu masyarakat memandang atau menilai bahwa hidup berkumpul di
tempat kelahiran bersama dengan seluruh keluarga dan kerabat adalah lebih baik daripada
merantau seorang diri. Tetapi ada juga orangorang dalam suatu masyarakat memandang
atau menilai bahwa justru kemauan dan keberanian merantau adalah lebih baik dan harus
dimiliki setiap pemuda daripada kesenangan hidup menetap di tempat kelahiran sampai ia
meninggal dunia. Contoh di atas menunjukkan sistem nilai atau pandangan hidup yang
berlaku pada dua masyarakat. Dari contoh itu jelas bahwa sistem nilai itu dapat berbeda
pada kelompok sosial yang berlainan. Memang demikian adanya. Oleh karena itu ada
pepatah yang mengatakan bahwa lain padang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya.
Bagi orang yang mengetahui dan memahami apalagi sebagai gum Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) seperti halnya Anda akan keberadaan sistem nilai dan sikap masyarakat yang
berlaku di setiap wilayah, lebih-lebih sistem nilai dan sikap masyarakat di mana Anda
tinggal. Dengan mengetahui itu Anda dapat menilai apakah sistem nilai dan sikap tersebut
baik atau buruk, menghambat upaya pembaruan/pembangunan atau mendukungnya dan
sebagainya. Dalam kehidupan di masyarakat kita masih banyak menemukan sikap mental
yang tidak cocok atau menghambat pembangunan. Seperti yang dikemukakan oleh
Kuntjaraningrat (Antropolog) terdapat beberapa sikap mental yang menghambat
pembangunan, di antaranya sikap mental penerobosan (mengambil jalan pintas), sikap
mental priyayi, sikap mental yang mengagung-agungkan masa lalu, sikap mental yang
cepat puas dan lain sebagainya.
Sikap mental penerobos yang dimiliki oleh orang-orang yang ingin mencapai cita-
cita/target dengan menempuh jalan pintas dan biasanya ditempuh dengan jalan yang tidak
sesuai prosedur/aturan yang ada, sedangkan kemampuannya sendiri sebenarnya tidak
mendukungnya. Barangkali kita sering mendengar perkataan seperti yang penting
sekarang, terserahlah untuk masa mendatang atau nanti. bagaimana nanti saja, atau bisa
juga: yang penting kaya, terserah jalannya dari mana saja (menghalalkan segala cara), dan
lain sebagainya. Sikap mental priyayi, orang yang memiliki mental yang demikian apabila
ia menghadapi atasan, terlalu mengagungkan/menyembah-nyembah (menjilat), tetapi
kalau dengan bawahan, memenas, kalau perlu menginjaknya. Sikap mental mengagungkan
masa lalu, orang yang demikian biasanya menganggap masa lalu lebih baik dari sekarang.
Hidup sekarang banyak masalah/susah, dulu saya hidup senang serba kecukupan, dulu
saya dihormati/dipuja-puja orang sekarang saya diacuhkan orang, dan sebagainya.
Sikap mental yang cepat puas, orang yang demikian merasa cepat puas dengan apa
yang ada/dimiliki, tidak ingin berusaha untuk meningkatkannya, mereka cepat pasrah,
bagaimana nasib saja. Orang yang mempunyai mental seperti ini jelas tidak kreatif/kurang
kreatif. Hal tersebut merupakan contoh sikap mental yang ada pada kehidupan
bermasyarakat di sekitar kita, tentunya masih banyak lagi contoh-contoh semacam itu.
Silahkan Anda mencari contoh lain yang terdapat di sekitar tempat kediaman Anda!
Selanjutnya, kita ingin melihat sikap mental (mentalitas) yang bagaimana yang mendorong
pembangunan yang juga merupakan kemampuan/keterampilan IPS yang dapat Anda
terapkan, sebagai berikut.
c. Keterampilan Personal
Manusia lahir ke permukaan bumi sebagai satu kesatuan biologik atau sebagai
individu yang belum mendapat pengaruh lingkungan di sekitarnya. Secara biologik
manusia terus berkembang dan mendapat pengaruh dari lingkungan di sekitarnya. Kalau
individu tadi itu telah mendapat pengaruh lingkungannya, maka ia disebut person atau
suatu pribadi. Person atau suatu pribadi adalah manusia yang telah menjadi anggota
masyarakat atau sebagai anggota kelompok di masyarakat. Manusia sebagai individu
memiliki potensipotensi yang dapat berkembang melalui proses pendidikan. Proses
pendidikan terjadi pada lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Akibat
proses pendidikan disertai penanaman nilai-nilai/norma-norma sosial budaya maka terjadi
person atau pribadi yang memiliki kepribadian (personality).
Kepribadian seseorang dibina dan dikembangkan oleh lingkungan tertentu, baik luas
maupun sempit. Selanjutnya kepribadian tidak hanya dibina oleh lingkungan, melainkan
kepribadian itupun dapat mempengaruhi lingkungan. Tokoh-tokoh masyarakat dan
pemimpin-pemimpin besar pada zamannya, yang kepribadiannya kuat dan agung, malah
bukan hanya mempengaruhi lingkungan di sekitarnya, bahkan dapat mengendalikan
lingkungan ke arah tertentu.
Contohnya para nabi/rasul, tokoh-tokoh lainnya seperti kepala-kepala negara apakah raja-
raja/presiden, tokoh-tokoh dalam berbagai bidang kehidupan, dan lain sebagainya
merupakan orang-orang yang memiliki kepribadian yang kuat. Nah, sekarang bagaimana
dengan Anda sebagai orang yang telah mempelajari bahkan sebagai guru IPS.
d. Keterampilan Sosial
Masyarakat yang merupakan kelompok manusia yang tinggal pada wilayah tertentu
yang diikat oleh norma/sistem nilai yang dimilikinya selalu mengalami perubahan.
Perubahan yang terjadi pada setiap masyarakat tidak sama. Ada masyarakat yang
berubahnya sangat lambat, tetapi ada juga masyarakat yang berubah dengan cepat.
Perubahan sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertumbuhan demografi, akan
mendorong pertumbuhan dan perkembangan aspek kehidupan manusia lainnya.
Pertumbuhan dan pertambahan penduduk, akan mendorong pertumbuhan kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak dapat ditinggalkan yaitu kebutuhan ekonominya.
Cara manusia memenuhi kebutuhan ini dari waktu ke waktu telah mengalami perubahan
dan perkembangan. Dalam memanfaatkan sumber daya atau lingkungan, manusia telah
melakukan perubahan cara mulai dari cara meramu kepada bercocok tanam sampai cara
bertani yang modern, peternakan dan sampai pula pada industri modern. Perubahan cara
pemenuhan kebutuhan tadi atau lebih sempit lagi perubahan produksi, sudah pasti diikuti
oleh perubahan-perubahan lainnya, seperti perubahan organisasi, perubahan struktur,
perubahan nilai dan norma, dan lain sebagainya.
Apabila perubahan dalam kelompok telah meliputi berbagai aspek (organisasi,
struktur, nilai dan norma, kelembagaan), dan telah didukung dan diakui oleh sebagian
besar anggota kelompok maka pada kelompok itu sudah terjadi perubahan sosial.
Perubahan sosial dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi di masyarakat, yang
meliputi berbagai aspek kehidupan, sebagai akibat adanya dinamika anggota masyarakat,
dan yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat, merupakan tuntutan
kehidupan dalam mencari kestabilannya (Nursid Sumaatmadja, 1980: 88). Interelasi dan
interaksi sosial manusia di masyarakat, mendorong perkembangan berpikir dan reaksi
emosional para anggotanya. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengadakan berbagai
perubahan sesuai dengan suasana tadi. Perkembangan kualitas anggota masyarakat, juga
menjadi pendorong terjadinya perubahan sosial. Dengan demikian perubahan sosial itu
karena adanya dorongan dari dalam dan dari luar kelompok.
Perubahan sosial yang disebabkan faktor-faktor dan dalam kelompok adalah karena
penemuan-penemuan atau penciptaan-penciptaan baru (inovasi). Tentunya terjadinya
penemuan-penemuan barn (inovasi) dapat terjadi apabila anggot-aanggota masyarakat
memiliki hal-hal berikut:
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki sekarang yang tentunya
berasal dan kebudayaan luar, kita bisa membangun seperti kita rasakan saat ini. Dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi kita bisa memanfaatkan sumber daya alam yang kita
miliki. Kita bisa meningkatkan produksi pertanian, kita bisa mengolahnya sehingga
nilai ekonominya bertambah. Begitu juga dalam bidang produksi lainnya sehingga
kehidupan bangsa kita dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun demikian tidak
semua unsur-unsur kebudayaan asing (luar), membawa dampak positif, yang membawa
dampak negatif bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara pun, banyak.
Banyak unsur-unsur kebudayaan asing tidak cocok dengan kebudayaan kita, yang
dapat menjadi permasalahan bagi masyarakat kita, misalnya pergaulan. Sikap hidup,
cara hidup ke Barat-baratan dan sebagainya. Lebih-lebih sarana komunikasi yang
semakin canggih unsur-unsur kebudayaan yang tidak cocok dengan kebudayaan bangsa
kita, cepat dapat dilihat, ditangkap bahkan ditiru. Minum-minuman keras, obat-obatan
terlarang, pergaulan bebas, sadisme, perkosaan serta pelanggaran hukum lainnya yang
banyak dilakukan terutama oleh para pemuda terutama yang terjadi di kota-kota besar,
seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan kota-kota lainnya di Indonesia, bahkan
juga sudah merambat dan menyebar ke desa-desa bukan mustahil akibat pengaruh asing
(luar), yang merupakan masalah sosial yang dapat kita lihat dan rasakan pada saat ini.
Yang jelas unsur-unsur kebudayaan asing sulit untuk dibendungnya dan memang
mustahil untuk menutupnya karena kondisi globalisasi yang sudah melanda dunia ini.
Yang penting dalam menghadapi kondisi semacam ini, kita harus membekali para
pemuda atau masyarakat dengan penanaman norma-norma/nilai-nilai yang cocok
dengan kebudayaan kita, terutama norma-norma/nilai-nilai keagamaan. Yang tentunya
cocok dengan nilai yang ada pada/terkandung dalam Pancasila.
Masalah sosial yang ada di masyarakat kita, memang sangat beragam dan
kompleks, oleh karena itu untuk mengatasi/mengurangi masalah tersebut tidaklah
mudah. Hal ini disebabkan oleh faktor penyebabnyapun berasal dan berbagai faktor.
Untuk mengatasi/mengurangi masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat perlu
kerja sama dari berbagai departemen secara lintas sektoral dengan berbagai keahlian
secara terpadu. Pemecahan masalah sosial yang dilakukan departemen atau oleh salah
satu bidang keahlian melalui satu disiplin ilmu tidak akan dapat menyelesaikannya
secara tuntas. Bagaimana dengan peran Anda yang berbekal pengetahuan IPS dalam
kehidupan bermasyarakat? Keterampilan-keterampilan dasar IPS yang bagaimana yang
dapat diterapkan dalam kehidupan yang penuh gejolak, tantangan, dan masalah?
Sebagai guru IPS, tentunya juga sebagai anggota masyarakat mau tidak mau harus
berperan dan peka terhadap berbagai kejadian dan masalah yang terjadi di Masyarakat
Anda tidak boleh bersifat masa bodoh atas kejadian-kejadian atau masalah-masalah
dalam kehidupan di masyarakat Anda harus aktif dan melibatkan diri dan bersatu
dengan anggota masyarakat lainnya untuk meningkatkan taraf hidup dan membantu
mencarikan jalan pemecahan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.
Keterampilan-keterampilan dasar IPS yang dapat diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat, antara lain berikut ini:
Keterampilan motorik merupakan salah satu keterampilan yang paling nyata dari
kemampuan manusia. Keterampilan ini dapat dikembangkan dan dibina melalui
keterampilan berbuat, berlatih, dan koordinasi indera serta anggota badan. Dalam proses
belajar mengajar keterampilan motorik tampak dalam kegiatan menggambar, menggaris,
membuat peta, membuat model, menggunting, dan sebagainya. Proses belajar mengajar
dalam pengajaran IPS yang menggali kenyataan hidup dengan menggunakan berbagai
media pengajaran, merupakan sarana yang baik untuk melatih keterampilan motorik siswa.
Dalam hal ini guru dapat memberi tugas mengumpulkan berbagai artikel, berbagai
gambar, berbagai potret, dan bahkan membuat perlengkapan tertentu, misalnya alat peraga
yang digunakan dalam poses belajar mengajar IPS. Semua itu dapat melatih keterampilan
motorik atau fisik siswa. Untuk meningkatkan keterampilan motorik, siswa harus banyak
melakukan latihan-latihan.
Sebagai contoh guru memberi tugas kepada siswa untuk melakukan kunjungan ke
berbagai instansi untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan IPS.
Selain itu siswa juga dapat diberi tugas untuk menyusun karya tulis tentang gejala,
peristiwa, dan masalah sosial yang mereka alami dalam kehidupan sehari-ban. Seorang
guru yang kreatif tidak akan kehabisan bahan untuk melatih keterampilan motorik siswa.
Banyak gejala, peristiwa, dan masalah sosial yang dapat dibahas bersama untuk
mempertajam daya pikir, daya nalar, daya tanggap dan daya kritis siswa terhadap gejala
kehidupan. Untuk meningkatkan dan memantapkan keterampilan intelektual tersebut, guru
dapat melaksanakannya dengan melalui metode tanya jawab dan diskusi, Di sisi lam siswa
dirangsang agar dapat mengajukan persoalan sendiri tentang hal-hal yang dianggap
timpang dalam masyarakat. Dengan demikian siswa akan menjadi cepat tanggap, kritis,
dan kreatif terhadap hal-hal yang dirasa tidak wajar yang mereka lihat dan alami dalam
kehidupannya sehari-hari. Mereka juga akan memiliki penalaran yang lebih peka terhadap
masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Keterampilan intelektual ini menjadi bekal
yang berharga bagi siswa dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan dan
masalah dewasa ini dan bekerja sama dengan orang lain, keterampilan mengambil giliran
pekerjaan dalam kehidupan bermasyarakat, keterampilan menghormati dan menghargai
orang lain, keterampilan terhadap kepekaan akan kehidupan masyarakat, keterampilan
mengarahkan dan menguasai diri sendiri dalam kehidupan bermasyarakat, dan
keterampilan mengajukan gagasan dan pandangan terhadap pengalaman orang lain.
Keterampilan-keterampilan tersebut tidak akan dapat diperoleh dengan begitu saja,
melainkan harus diperoleh dengan melalui latihan-latihan yang terarah. Pengajaran IPS,
yang mengajarkan segala hal yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan
bermasyarakat, merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
sosial siswa.
a. Kesimpulan
Keterampilan Dasar IPS SD adalah keterampilan Dasar yang harus dikembangkan
oleh guru kepada siswa dalam cakupan IPS SD. Keterampilan ini meliputi: keterampilan
mental, personal, sosial, motorik dan keterampilan intelektual.
b. Saran
Sebagai calon pendidik, mahasiswa diharapkan memahami Keterampilan-
Keterampilan Dasar dalam Pembelajaran IPS di SD sebagai bekal untuk mengajar di SD.
Sehingga, materi ini menjadi modal awal bagi Anda yang ingin menjadi pengajar IPS yang
baik di SD, karena dengan dikuasainya materi ini Anda telah memiliki kemampuan yang
mendukung tugasnya dalam membimbing anak didiknya sehingga semakin mampu
mengajarkan IPS yang baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan. Untuk kedepannya
penulis akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail dengan sumber yang lebih
banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat dibutuhkan penulis. Dalam pembuatan makalah, seharusnya
menggunakan lebih banyak lagi sumber referensi yang berkaitan. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang sesuai dengan kaidah yang ada
Daftar Pustaka
Djojo Suradisastra, dkk. (1992). Pendidikan IPS III, Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan Ditjen Dikti.
Hidayati. (2004). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bahan Ajar FIP Universitas Negeri
Yogyakarta.
Husein Achmad, dkk. (1982). Konsep-Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: FKIS
IKIP.
Kardiyono .(1980) Mengajar Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta P3G Departemen P
dan K. Kosasih Djahiri. (1979) Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: LPP-IPS IKIP.
Nursid Sumaatmadja. (1986). Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta: Karunia UT.
Taneo. S. P. (2005). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. (Bahan Ajar). Kupang Undana
FKIP.
Tukidi. B. (1992). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial Bandung PGSD. Jakarta: FIP – IKIP.