Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRINSIP PERENCANAAN PEMBELAJARAN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


RENCANA PEMBELAJARAN AUD

OLEH :
KELOMPOK IV

1. KURNIA DEWI PERDATA

2. INA MARYANA A

DOSEN PENGAMPU : YULITA HANDAYANI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIAH AL-QUR’ANIAH
2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT serta
shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa
kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia sehingga oleh karena-Nya kami dapat
menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Rencana Pembelajaran AUD ini dengan baik
dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada Mata Kuliah Rencana
Pembelajaran AUD. Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai
hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak dan partisifasi
anggota kelompok, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu, oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Besar harapan penulis semoga
Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kelompok kami dan bagi pembaca lain
pada umumnya.
Manna, April 2021
Penulis
KELOMPOK IV

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran 2
B. Peran Prinsip Perencanaan Pembelajaran 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran menjadi tujuan

utama. Oleh karena itu, seorang pendidik hendaknya memperhatikan betul

langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan sebelum memulai

pembelajaran. Diantara salah satu langkah yang harus dilakukan seorang

pendidik yaitu menyusun perencanaan pembelajaran, yaitu kegiatan yang

terus menerus dan menyeluruh, dimulai dari penyusunan suatu rencana,

evaluasi pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari tujuan yang sudah

ditetapkan. Hal ini berguna untuk memperoleh kemajuan dalam

perkembangan dan belajar peserta didik. Selain itu, Guru dapat memahami

peranannya dan tugas-tugas yang harus dicapai oleh peserta didik sehingga

proses pembelajaran akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah

1. Meliputi apa saja prinsip perencanaan pembelajaran ?

2. Seberapa penting prinsip perencaan pembelajaran harus diterapkan ?

3. Dimana peran prinsip perencanaan pembelajaran ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Mengetahui prinsip-prinsip perencanaan dalam pembelajaran agar

perencanaan yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di maksud,

serta mengetahui perannya dalam pembelajaraan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran

Dalam perakteknya, pengembangan perencanaan pembelajaran harus

memperhatikan prinsip-prinsipnya agar proses pembelajaran yang ditempuh

dapat dilaksanakan secara efektif. Adapun prinsip-prinsip tersebut yaitu

meliputi :

1. Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara

melakukannya dalam implementasi pembelajaran.

2. Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan

pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess

penentuan target pembelajaran.

3. Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi

pembelajaran.

4. Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk

mendukung kegiatan pembelajaran.

5. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana daan

keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaaran kepada pihak

yang berkepentingan.

Jika prinsip-prinsip itu terpenuhi, maka secara teoretik perencanaan

pembelajaran akan memberi penegasan dan kejelasan dalam mencapai tujuan

dan sesuai dengan scenario yang sudah disusun. Walaupun kenyataan dalam

2
3

lapangan sangat berbeda dengan apa yang telah dirumuskan, perencanaan

akan tetap berperan memberikan inovasi dan motivasi guru saat kehabisan

metode ketika mengajar. Paling tidak perencanaan yang jelas akan

memberikan langkah-langkah yang jelas pula dalam membentuk kompetensi.

Hal tersebut sejalalan dengan pendapat Mulyasa (2003) bahwa :

1. Kompetensi yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran harus

jelas, makin kongkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi

tersebut.

2. Perencanaan pembelajaran harus sederhan dan fleksibel, serta dapat

dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi

siswa.

3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam perencanaan

pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah

ditetapkan.

4. Perencanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan

menyeluruh serta jelas pencapaiannya.

Terkait dengan pendapat diatas, Oemar Hamalik (1980)

mengemukakan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip perencanaan sebagai

berikut :

1. Rancangan yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber-

sumber.
4

2. Organisasi pembelajaran harus senantiasa memperhatikan situasi dan

kondisi masyarakat sekolah.

3. Guru selaku pengelola pembelajaran harus melaksanakan tugas dan

fungsinya dengan penuh tanggung jawab.

4. Faktor manusia selaku anggota organisasi senantiasa dihadapkan pada

keterbatasan.

B. Peran Prinsip Perencanaan Pembelajaran

Prinsip perencanaan pembelajaran menjadi rambu-rambu dalam

merumuskan perencanaan. Hal ini sebagai antisipasi agar guru dalam

memberi keterangan dan penjelasan tidak terlalu melebar keluar dari tema

pembahasan. Kalau dalam perumusan perencanaan pembelajaran ada rambu-

rambu yang perlu diperhatikan yaitu prinsip-prinsip, maka dalam

merumuskan perinsip-prinsip tersebut juga ada rambu-rambu yang harus

dipatuhi yaitu syarat-syarat.

Oemar Hamalik mengemukakan beberapa syarat dalam merumuskan

prinsi- prinsip perencanaan pembelajaran sebagai berikut :

1. Perencanaan adalah alat untuk memudahkan mencapai tujuan. Oleh

karenanya harus jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.

2. Perencanaan harus dibuat oleh para pengelola atau guru yang benar-benar

memahami tujuan pendidikan dan tujuan organisasi pembelajaran. Dalam

hal ini seorang guru harus benar-benar memahami situasi dan kondisi

siswa di dalam kelas.


5

3. Perencanaan akan baik hasilnya, jika guru yang membuat perencanaan itu

memahami dan memiliki keterampilan dan penglaman yang mendalam

membuat perencanaan, serta sering mengamati situasi dan kondisi siswa

saat didalam kelas

4. Perencanaan dibuat secara terperinci dan jelas langkah-langkahnya yang

harus ditempuh .

5. Perencanan yang dibuat sederhana tidak terlalu ketat, tetapi harus fleksibel

(luwes)

6. Dalam perencanaan jangka panjang perlu diperhitungkan terjadinya resiko

dan peluang waktu yang terbuang sia-sia.

7. Rencana yang dibuat jangan terlalu ideal, ambisius, sebaiknya lebih

praktis-pragmatis.

8. Sebaiknya rencana yang dibuat oleh guru juga memiliki jangkauan yang

lebih jauh dapat diramalkan keadaan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan uraian diatas, maka perencanaan pembelajaran itu harus

dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki siswa secara

optimal, mempunyai tujuan yang jelas dan teratur serta dapat memberikan

deskripsi tentang materi yang diperlukan dalam mencapai tujuan

pembelajaran seperti yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan prinsip-

prinsip sebagai berikut :

1. Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru.

2. Membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak dicapat.


6

3. Mengembangkan alternatif-alternatif pembelajaran yang akan menunjang

kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut

langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang

diharapkan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh

rencana yang dibuat guru, oleh karena itu komponen-komponen dalam

perencanaan belajar harus disusun atau dikembangkan secara sistematis dan

sistemik. Perencanaan adalah proses penetapan daan pemanfaatan sumber

daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan kegiatan dan

upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam

mencapai tujuan.

Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian

yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau

komponen yang ada didalam pembelajaran, atau dengan pengertian lain yaitu

suatu proses mengatur, mengkoordinasi, dan menetapkan unsur-unsur atau

komponen-komponen pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang dibuat

harus memp[erhatikan prinsip-prinsip : menetapkan apa yang akan dilakukan

oleh guru, membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak

dicapai, mengembangkan alternatif-alternatif, pembelajaran yang akan

menunjang, dan kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Harjanto. perencanaan pengajaran. 2006. Jakarta: Rineka Cipta.


Majid, Abdul. Perencanaan pembelajaran. 2008. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Sanjaya, Wina, perencanaan desain dan sistem pembelajaran. 2009. Jakarta:
Kencana.
Acoy. 2012. Prinsip Perencaan Pembelajaran. Diunduh pada tanggal 23 April
2021 jam 22.53 WIB melalui armancoy37.blogspot.com/p/blog-
page.html

Anda mungkin juga menyukai