DISUSUN OLEH :
HERDIANTY RAHAYU
70300116019
b. Usia : 32 Tahun
d. Pekerjaan :-
e. Pendidikan : SMA
f. Agama : Islam
3. Susah
buang air
besar
Status obstetrik : G2 P1 A0
Riwayat keluhan utama : Klien mengatakan susah tidur, mudah lelah, susah
buang air besar
Eliminasi
Urin : kebiasaan BAK : Normal
Fekal : kebiasaan BAB : Susah BAB
Masalah Khusus : Konstipasi
Mobilisasi dan Latihan
Tingkat mobilisasi : aktivitas seperti biasa, tak ada hambatan
Latihan/senam : aktivitas seperti biasa, tak ada hambatan
Masalah khusus : tidak ada
Nutrisi dan Cairan
Asupan nutrisi : frekuensi makan 3x/hari dan tidak ada makanan
patangan nafsu makan : baik
Asupan cairan : 8 gelas perhari
Masalah khusus : tidak ada
Keadaan Mental
Adaptasi psikologis : tidak dikaji
Penerimaan terhadap kehamilan : tidak dikaji
Masalah khusus : -
Pola hidup yang meningkatkan risiko kehamilan : -
Persiapan Persalinan
□ Senam hamil
□ Rencana tempat melahirkan
□ Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
□ Kesiapan mental ibu dan keluarga
□ Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara
menangani nyeri, proses persalinan
□ Perawatan payudara
KLASIFIKASI DATA
DO Proses Kehamilan
- Perut kembung
- Penurunan peristaltik usus Uterus membesar
DS Perubahan Fisiologis
- klien mengatakan susah BAB Konstipasi
Estrogen Meningkat
Peristaltik Menurun
Disfungsi Motalitas GI
Konstipasi
DO: Proses Kehamilan
TTV :
Uterus membesar
- TD: 120/80 mmHg,
- Nadi: 80x/m, Penekanan Diafragma
- suhu: 36,10C,
Sesak Gangguan
pola tidur
DS: RAS Terangsang
- pasien mengatakan sulit tidur
- Klien mengatakan mudah lelah Klien Terjaga
Susah Tidur
2. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur d.d mengeluh sulit tidur
No. Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Konstipasi b.d Setelah Observasi
Penurunan dilakukan 1) Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat
motilitas intervensi pencahar
2) Identifikasi pengobatan yang berefek pada
gastrointestinal d.d selama 1x24
kondisi gastrointestinal
Penurunan jam maka 3) Monitor buang air besar (mis. Warna, frekuensi,
Peristaltik Usus diharapkan : konsistensi, volume)
4) Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau
DO Klien tidak impaksi
- Perut kembung Terapeutik
kesulitan untk
- Penurunan 1) Berikan air hangat setelah makan
BAB
peristaltik usus 2) Jadwalkan waktu defekasi Bersama pasien
3) Sediakan makanan tinggi serat
DS Edukasi
- klien mengatakan 1) Jelaskan jenis makanan yang membantu
meningkatkan keteraturan perstaltik usus
susah BAB
2) Anjurkan mencatat warna, frekuensis,
konsistensi, volume feses
3) Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai
toleransi
4) Anjurkan pengurangan asupan makanan yang
meningkatkan pembentukan gas
5) Anjurkan mengkonsumsi makanan yang
mengandung tinggi serat
6) Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak
ada kontraindikasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika
perlu
2 Gangguan pola Setelah Tindakan
tidur b.d kurang dilakukan a. Observasi
kontrol tidur d.d intervensi 1) Identifikasi pola aktivitas dan tidur
mengeluh sulit selama 1x24 2) Identifikasi factor pengganggu tidur (fisik
tidur. jam maka dan/atau psikologis)
DO: diharapkan : 3) Identifikasi makanan dan minuman yang
TTV : Pasien tidak mengganggu tidur.
mengalami sulit 4) Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi.
- TD: 120/80
mmHg, tidur lagi. b. Terapeutik
- Nadi: 80x/m,
1) Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan,
- suhu: 36,10C,
Istirahat tidur kebisingan, sushu, matras dan tempat tidur).
pasien menjadi 2) Batasi waktu tidur siang, jika perlu.
DS:
cukup. 3) Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur.
- pasien 4) Tetapkan jadwal tidur rutin.
mengatakan
sulit tidur 5) Lakukan prosedur untuk meningkatkan
- Klien kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi, terapi
mengatakan
mudah lelah akupresur).
6) Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau
tindakan untuk menunjang siklus tidur-terjaga.